• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Kata Kunci :

Abstract

In this final task will be made video streaming among others is video on demand and live video streaming. And a streaming server that is used for video streaming applications is Red5 and Darwin Streaming Server.

Red5 is a streaming servers Java-based which use the RTMP protocol. While Darwin Streaming Server is a streaming server output apple that uses RTSP protocols.

QOS performance comparison results obtained from both the streaming server, among others, the throughput of video on demand Red5 has an average of 0.31 Mbps and Darwin Streaming Server has an average of 0.28 Mbps, so Red5 has a 4.16% better throughput than Darwin Streaming Server. In live video streaming throughput Darwin Streaming Server has an average 0.31 Mbps and Red5 has average 0.29 Mbps, so Darwin Streaming Server has 2.4% better throughput than Red5. To Delay video on demand Darwin Streaming Server has an average 0.24 ms and Red5 has average 0.22 ms, so the Darwin Streaming Server has a 5.5% longer than Red5. On delay live video streaming Darwin Streaming Server has an average 0.33 ms and Red5 has average 0.15 ms, so Darwin Streaming Server has 36.94% delay longer than Red5. For live video streaming, Darwin Streaming Server has the packet fail is greater than Red5, where the average packet fail Darwin Streaming Server by 0.42%. For video on demand jiter Darwin Streaming Server has an average of 0.29 ms and Red5 has an average of 0.37 ms, so that Red5 has a jitter 12.14% longer than Darwin Streaming Server. In live video streaming jitter Darwin Streaming Server has an average 0.35 ms and Red5 has average 0.23 ms, so Darwin Streaming Server has jitter 21.78% longer than Red5. So QOS performance Red5 is better than Darwin Streaming Server.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pada masa sekarang kemunculan aplikasi

video

berbasis web atau

video

streaming

ini semakin meningkat setiap harinya. Menurut Cisco IBSG Streaming,

banyak pengguna internet yang melakukan

streaming

video

,

upload video

,

download video

dan bahkan bisa menonton TV

streaming

. Dengan banyaknya

aplikasi

streaming

yang ada di internet maka laju transmisinya akan semakin

padat. Sehingga diperlukan

QOS

(

Quality of Service

) yang bagus pada

streaming

server

agar dapat berjalan di

bandwidth

yang normal.

Ada dua macam

video streaming

yang ada sekarang ini, yaitu

video on

demand

dan

live

video streaming

. Untuk

video on deman

merupakan jenis

video

streaming

yang videonya sudah terdapat di

streaming server

sehingga pengguna

dapat memilih

video

yang akan dilihat. Dan untuk

live

video streaming

merupakan

jenis

video streaming

yang ditampilkan secara

realtime

seperti contohnya

tv

streaming

. Dengan perbedaan jenis

video streaming

tersebut, pastinya pengaturan

QOS di

streaming server

-nya juga pasti berbeda. Sehingga diperlukan kecermatan

dalam memilih

streaming server

yang baik agar

video streaming

yang akan

disalurkan ke pengguna dapat berjalan tanpa menghabiskan banyak

bandwidth

.

Banyak

streaming server

yang tersedia sekarang ini. Antara lain yaitu Red5,

Darwin Streaming Server, VLC dan masih banyak lagi.

Red5 merupakan

streaming server

yang berbasis java dimana

protokol

yang

digunakan yaitu RTMP. Sedangkan Darwin Streaming Server merupakan

streaming server

keluaran apple yang menggunakan protokol RTSP. Kedua

server

streaming

tersebut dipilih karena menurut

ubuntuforums.org

dengan

thread

Streaming Server with opensource

menyatakan bahwa kedua

streaming server

tersebut merupakan

streaming server open source

yang cukup populer dan banyak

digunakan. Selain itu menurut RFC2326 dan adobe menyatakan bahwa

protokol

yang digunakan dalam pengaplikasian

video streaming

sudah cukup bagus, yaitu

menggunakan

protokol

RTSP dan RTMP. Dimana

protokol

tersebut mampu

memberikan layanan

video streaming

secara

realtime

dengan kualitas yang cukup

(3)

bagus jika dibandingkan dengan

protokol

http ataupun udp. Sehingga dari

banyaknya keunggulan Red5 dan Darwin Streaming Server tersebut saya memilih

untuk membuat

video streaming

dengan menggunakan

server

tersebut.

1.2.

Rumusan Masalah

Permasalahan yang dirumuskan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana membuat Video on Demand dan Live Video Streaming

b. Bagaimana membuat video streaming menggunakan Red5 dan Darwin Streaming Server?

c. Bagaimana menganalisa performansi (Quality of Service) video streaming

terkait dengan throughput, packet fail, delay, jitter jika menggunakan Red5 dan Darwin Streaming Server?

1.3.

Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah

a. Membuat Video on Demand dan Live Video Streaming

b. Membuat Video Streaming menggunakan Red5 dan Darwin Streaming Server c. Menganalisa performansi (Quality of Service) video streaming terkait dengan

throughput, packet fail, delay, jitter jika menggunakan Red5 dan Darwin Streaming Server

1.4.

Batasan Masalah

Masalah dibatasi oleh batasan-batasan sebagai berikut:

a. Hanya membahas mengenai Video on Demand dan Live Video Streaming

b. Streaming server yang digunakan hanya Red5 dan Darwin Streaming Server c. Parameter keberhasilan yang diukur adalah QoS

d. Tidak membahas tentang keamanan jaringan e. Dilakukan di sistem operasi Windows 7

f. Web browser yang digunakan hanya Mozilla Firefox dan Google Chrome g. Background Traffic yang digunakan hanya Iperf

h. Video yang diujikan berformat .mp4

(4)

1.5.

Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah untuk tugas akhir ini antara lain:

a. Studi literatur

Dilakukan studi literatur dengan mempelajari mengenai konsep dan teori pendukung yang berkaitan dengan tugas akhir ini. Proses pembelajaran materi penelitian melalui pustaka-pustaka yang berkaitan dengan penelitian baik berupa buku maupun jurnal ilmiah.

b. Pembuatan Aplikasi dan Pengimplementasian

Dilakukan pembuatan aplikasi sistem yang kemudian diimplemetasikan secara nyata.

c. Analisis Hasil Sistem

Dilakukan analisis terhadap parameter-parameter kinerja sistem dari berbagai kondisi yang diimplementasikan.

d. Penarikan Hasil Kesimpulan

Mengambil kesimpulan akhir terhadap hasil implementasi sistem yang diperoleh dan memberi saran untuk penelitian selanjutnya.

1.6.

Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang digunakan untuk penulisan laporan hasil penelitian tugas akhir ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai: latar belakang masalah, perumusan masalah dan batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan dari kegiatan penelitian tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

(5)

Pada bab ini dibahas mengenai teori dasar yang digunakan pada penyusunan tugas akhir yang meliputi penjelasan mengenai video streaming, Red5, Darwin Streaming Server.

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini dibahas mengenai perancangan aplikasi yang kemudian diimplementasikan pada berbagai skenario yang digunakan untuk mendapatkan data yang diharapkan agar dapat dianalisis lebih lanjut.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Pada bab ini dibahas mengenai analisa sistem yang telah dibuat apakah berjalan atau tidak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh kegiatan

penelitian tugas akhir ini yang bisa digunakan sebagai masukan

untuk pengembangan sistem informasi dan penelitian lebih lanjut

dari topik tugas akhir ini.

(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil proses implementasi, pengujian, dan analisis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam tugas akhir ini telah berhasil dibuat layanan video streaming yaitu dalam bentuk video on demand dan live video streaming dengan menggunakan server streaming Red5 dan Darwin Streaming Server.

2. Dalam pengujian throughput dengan Darwin Streaming Server dan Red5 pada video on demand, Red5 memiliki hasil throughput yang lebih baik dibandingkan Darwin Streaming Server. Dimana pada Red5 memiliki rata-rata throughput 4,16 % lebih baik dari pada Darwin Streaming Server. Hal ini dikarenakan Red5 memiliki proses

handshaking sehingga paket yang dikirim akan lebih terjamin.

3. Sedangkan dalam pengujian throughput pada live video streaming, Darwin Streaming Server memiliki hasil throughput yang lebih baik dibandingkan Red5. Dimana pada

Darwin Streaming Server memiliki rata-rata throughput 2,4 % lebih baik dari pada Red5. Hal ini dikarenakan message yang digunakan dalam menjaga konektivitas pada

Darwin Streaming Server memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding dengan Red5. 4. Dalam pengujian delay video on demand dan live video streaming, Darwin Streaming

Server mendapatkan nilai delay yang lebih lama dibanding dengan Red5. Dimana pada Darwin Streaming Server memiliki rata-rata delay video on demand 5,5 % dan rata-rata delay live video streaming 36,94 % lebih lama dari pada Red5. Hal ini dikarenakan message yang digunakan dalam menjaga konektivitas pada Darwin Streaming Server memiliki perioda waktu yang lebih sering dibanding dengan Red5. 5. Jika ditinjau dari packet fail, Darwin Streaming Server memiliki packet fail yang

lebih tinggi jika dibandingkan dengan Red5. Hal ini dikarenakan pada darwin streaming server pengiriman paketnya menggunakan layer transport UDP, sehingga berakibat adanya paket yang dapat bertabrakan dengan paket lain (connectionless).

6. Dalam pengujian jitter video on demand, Darwin Streaming Server mendapatkan nilai jitter yang lebih cepat dibanding dengan Red5. Dimana pada Darwin Streaming Server memiliki rata-rata jitter video on demand 12,14 % lebih cepat dari pada Red5. Hal ini dikarenakan pada Red5 terdapat proses handshaking yang dapat

(7)

menambah waktu pengiriman paket. Sedangkan dalam pengujian jitter live video streaming, Darwin Streaming Server mendapatkan nilai jitter yang lebih lama dibanding dengan Red5. Dimana pada Darwin Streaming Server memiliki rata-rata

jitter live video streaming 21,78 % lebih lama dari pada Red5. Hal ini dikarenakan

message yang digunakan dalam menjaga konektivitas pada Darwin Streaming Server

memiliki perioda waktu yang lebih sering dibanding dengan Red5.

7. Semakin besar background traffic yang dibebankan pada jaringan maka akan dapat mengurangi kualitas dari parameter QoS yang diukur.

8. Pada perbandingan waktu respon antara Darwin Streaming Server dan Red5, Darwin Streaming Server memiliki waktu respon lebih lama dibandingkan dengan Red5. Hal ini sesuai dengan pengujian delay dimana nilai delay pada Darwin Streaming Server

lebih lama dibandingkan dengan Red5.

9. Dalam perbandingan kualitas gambar pada Darwin Streaming Server dan Red5 terdapat perbedaan, yaitu saat detik ke 2 pada Darwin Streaming Server

menampilkan gambar video yang sangat tidak jelas, sedangkan pada Red5 gambarnya terlihat jelas. Saat detik ke 7 pada Darwin Streaming Server sudah menunjukan gambar yang cukup jelas sedangkan Red5 sudah terlihat jelas. Hingga saat detik ke 12 pada Darwin Streaming Server sudah mulai menampilkan gambar yang jelas dan sudah mulai stabil. Hal ini dikarenakan proses pengiriman pada Darwin Streaming Server menggunakan layer transport UDP sedangkan Red5 menggunakan TCP. Pada pengiriman dengan UDP tidak melalui proses pembangunan koneksi, tapi langsung mengirimkan paket tanpa mengetahui client siap menerima paket tersebut atau tidak.

5.2 Saran

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut diantaranya:

1. Untuk implementasi lebih lanjut diharapkan dapat dilakukan penambahan dari sisi keamanan jaringan.

2. Untuk implementasi lebih lanjut sebaiknya ditambah fitur dalam management bandwidth sehingga mampu mengetahui kapan saat terbaik menggunakan Darwin Streaming Server dan kapan menggunakan Red5.

3. Pengembangan pada sisi webnya yaitu adanya penambahan video conference.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

1. Abror, Ahmad Afis. Rancang Bangun Dan Analisa Qos Audio Dan Video Streaming Pada Jaringan Mpls Vpn”. Proyek Akhir PENS ITS. 2011

2. Arianandhika, Bagus. Studi Banding Streaming Server Open Source Pada Eepis I-Studio”. Proyek Akhir PENS ITS. 2011

3. Drefika. Teknologi Live Streaming”.

http://www.scribd.com/doc/51597227/TEKNOLOGI-LIVE-STREAMING. (18

April 2012)

4. Dwi Nurhayati, Oky. Sistem Komunikasi Multimedia”. Slide Kuliah Universitas

Diponegoro. 2012

5. IT Telkom, Admin. Konsep Dasar Video Streaming”.

http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=645: konsep-dasar-video-streaming&catid=6:internet&Itemid=14.

(18 April 2012)

6. Lubis , Laila Nuzha. Implementasi Pencegahan Serangan Interruption Jenis Flooding Terhadap Keamanan Layanan Video Streaming Dan Transfer File”.

Politeknik Telkom. 2011

7. Lecture ITS. “Pengukuran QOS Streaming Server”. Modul Praktikum Bab 9 Lecture ITS. 2012

8. Nanopaw. “Instalasi Darwin Streaming Server di Vista”.

http://nanopaw.wordpress.com/2009/04/20/instalasi-darwin-streaming-server-di-vista. (15 April 2012)

9. Nugraha, Dessy Adi. Perancangan dan Implementasi Website Video On Demand dan Live Video Streaming Menggunakan Media Flash Player dan HTML 5 dengan RTMP Server”. Proyek Akhir IT Telkom. 2011

10. Sun Microsystem. “Java Runtime Environment”.

http://download.cnet.com/Java-Runtime-Environment-JRE/3000-2378_4-10009607.html. (12 Desember 2012)

11. Susila Satwika, I Kadek. “Proses Video Streaming Dengan Protocol Real Time

Streaming Protocol (Rtsp). Tugas Akhir Universitas Udayana. 2011

12. Telestream.Wirecast User Guide Windows”. Telestream. 2012

13. Triastanto, Rahmadhany. Web Conferencing dengan Red5 Media Server”.

Proyek Akhir PENS ITS. 2010

14. Ulung, Pelajar. “Aplikasi Darwin Streaming Server Untuk Membangun Virtual Class Dengan Fitur Ajax Chating Dan Ujian Online”.

(9)

http://pelajarulung.blogspot.com/2012/01/aplikasi-darwin-streaming-server-untuk.html. (15 April 2012)

15. Universitas Gunadarma. Pengantar Common Gateway Interface (CGI) dan Perl”. Pertemuan 5 Universitas Gunadarma. (12 Desember 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran kinerja non-finansial merupakan respons tehadap masalah-masalah tersebut dengan cara menggunakan data fisik sederhana dibandingkan data akuntansi yang telah dialokasikan,

Selain itu peningkatan dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest siswa kelompok tinggi sebesar 59.82, sedangkan rata- rata hasil posttest sebesar 75.23, bila dihitung

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/M-IND/ PER/7/2017 tentang Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah melalui Program Restrukturisasi

Pada awalnya organisasi ini bernama jami‟atul Quro‟ Mahasiswa, namun karena mengingat organisasi ini adalah organisasi intra kampus yang harus terbebas dari nama ataupun

If you have connection net in your workplace, residence, or gadget, you can download and install Dirección De Proyectos: Una Introducción Con Base En El Marco Del PMI (Spanish

Menurut Middlebrook (dalam Badingah, 1993), hukuman fisik yang umum diterapkan dalam pola asuh otoriter kurang efektif untuk membentuk tingkah laku anak karena : (a) menyebabkan marah

Teknik kualitatif dilakukan dengan mewawancarai beberapa narasumber yang bisa sangat membantu untuk memberikan gambaran mengenai program dokumenter ini seperti Staff dari Kompas

Hasil pembangunan yang akan dilaksanakan tersebut akan langsung dirasakan masyarakat dan bermanfaat bagi Daerah. Hal ini akan tercermin pada indikator baik ekonomi maupun.