P U T U S A N
Nomor 411/Pdt.G/2015/PA.Sit
bismillahirrahmanirrahim
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan cerai talak antara;
PEMOHON, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo,yang sekarang beralamat di Desa Sumberkolak Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo sebagai Pemohon ;
melawan
TERMOHON, umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, sebagai Termohon;
Pengadilan Agama tersebut ;
Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara;
Setelah mendengar keterangan Pemohon, Termohon dan para saksi di persidangan ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 5 Maret 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo Nomor 411/Pdt.G/2015/PA.Sit telah mengajukan permohonan untuk melakukan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan sebagai berikut :
1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 29 Oktober 2012, di hadapan Pejabat Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo dengan Akta Nikah Nomor 12/07/II/2015 tanggal 5 Maret 2015 dengan status Pemohon duda talak dan Termohon janda cerai;
2. Bahwa setelah menikah tersebut Pemohon dan Termohon hidup bersama dalam rumah tangga sebagai suami istri selama sekitar 2 tahun dan terakhir bertempat tinggal di rumah Termohon, telah melakukan hubungan layaknya suami istri (ba'dad dukhul) tidak memiliki anak;
3. Bahwa sejak menikah rumah tangga Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan percekcokan disebabkan ;
a. Bahwa Termohon sering marah-marah kepada Pemohon apabila Pemohon telat pulang kerja;
b. Bahwa dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon selalu ada intervensi dari orangtua Termohon;
c. Bahwa Termohon selalu melawan apabila dinasihati Pemohon;
4. Bahwa akibat peristiwa tersebut kemudian Pemohon pergi meninggalkan tempat tinggal Termohon yang hingga sekarang telah berpisah selama 2 bulan dan selama itu kedua belah pihak telah putus hubungan lahir batin dan telah saling meninggalkan hak dan kewajiban masing masing;
5. Bahwa percekcokan rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pernah diusahakan damai akan tetapi tidak berhasil dan kini Pemohon sudah tidak mempunyai harapan untuk dapat hidup rukun lagi membina rumah tangga bersama Termohon;
6. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut Pemohon telah menderita lahir dan bathin, Pemohon tidak sanggup lagi meneruskan berumah tangga dengan Termohon, dan oleh karenanya Pemohon memilih jalan terbaik yaitu dengan perceraian ini;
7. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan dan dalil dalil diatas, Pemohon mohon agar Bapak Ketua Pengadilan Agama Situbondo segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:
PRIMER :
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberikan ijin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk mengucapkan ikrar talak kepada Termohon (ISNAINI Binti HADARI ) di hadapan sidang Pengadilan Agama Situbondo;
3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon;
SUBSIDER:
Apabila Pengadilan Agama Situbondo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang,bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon telah datang menghadap dipersidangan;
Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil demikian pula para pihak telah
melaksanakan proses mediasi dan sebagai Mediatornya Hakim pengadilan agama Situbondo bernama Drs. Purnomo, M.Hum, akan tetapi tetap tidak berhasil sebagaimana laporan mediator tanggal 8 April 2015;
Menimbang, bahwa kemudian dibacakan Permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dan selanjutnya menerangkan bahwa sekarang beralamat di Dusun Karjan Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo;
Menimbang,bahwa terhadap Permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah menyampaikan jawaban lisan yang pada pokoknya mengakui dan membenarkan telah terjadi pertengkaran dan perselisihan dan sekarang telah pisah rumah kurang lebih 4 bulan dan Termohon menyatakan tidak keberatan dicerai oleh Pemohon namun Termohon mengajukan tuntutan
balik berupa; Nafkah madliyah sebesar setiap bulan Rp.900.000,-(Sembilan ratus ribu
rupiah). selama 4 bulan ;
Nafkah iddah selama 3 bulan seluruhnya sejumlah Rp 2700.000,-(dua juta tujuh ratus ribu rupiah);
Mut’ah sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon tersebut, selanjutnya Pemohon menyampaikan replik lisan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada permohonanya, sedangkan terhadap permintaan Termohon berupa nafkah madliyah dan nafkah iddah serta Mut’ah, yang besarnya masing-masing telah diuraikan diatas, Pemohon memberikan jawaban sebagai berikut :
Nafkah madliyah selama 4 bulan dan setiap bulan sanggup Rp.400.000,-(empat ratus ribu rupiah) sehingga seluruhnya berjumlah Rp.1.600.000,- ( satu juta enam ratus ribu rupiah rupiah );
Nafkah iddah Pemohon sanggup membayar Rp.400.000,- setiap bulan maka selama tiga bulan berjumlah Rp.1200.000,-( satu juta dua ratus ribu rupiah);
Mut’ah sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa atas replik Pemohon tersebut diatas Termohon dalam dupliknya menyatakan yang pada pokoknya menerima atas kesanggupan Pemohon yang akan membayar sejumlah uang yang rinciannya telah disebutkan diatas;
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil Permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti tertulis sebagai berikut:
Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Nomor 318/29//X/2012, Tanggal 27 Februari 2012, bukti tersebut telah bermaterai cukup dan telah dicocokkan sesuai dengan aslinya (P.1);
Menimbang, bahwa selain bukti tertulis juga telah mengajukan dua orang saksi sebagai berikut:
1. SAKSI, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo dan hubungan saksi dengan Pemohon teman kerja;
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon dan saksi teman kerja Pemohon;
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri, setelah menikah Pemohon dengan Termohon tempat tinggal dirumah Termohon;
Bahwa Pemohon dan Termohon berumah tangga sudah kurang lebih selama dua tahun dan belum mempunyai anak;
Bahwa sekarang keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun, sejak awal pernikahan sering terjadi pertengkaran dan perselisihan ;
Bahwa sebabnya Termohon tidak menghormati kepada Pemohon karena sering marah - marah;
Bahwa akhirnya Pemohon pergi meninggalkan Termohon sehingga pisah tempat tinggal selama 4 bulan;
Bahwa selama pisah tempat tinggal pihak keluarga telah berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil;
2. SAKSI, Umur 76 tahun, Agama Islam, pekejaan tani, tempat tinggal di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo;
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi Ayah Termohon;
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang telah menikah kurang lebih sudah 2 tahun yang lalu;
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal dirumah orangtua Termohon dan belum dikaruniai anak;
Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon sekarang sudah tidak rukun dan sejak awal pernikahan sudah terjadi percekcokan dan perselisihan akibatnya pisah rumah selama 4 bulan dan Pemohon pergi meninggalkan Termohon;
Bahwa sebabnya saksi tidak tahu;
Bahwa pihak keluarga sudah merukunkan akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa terhadap keterangan keluarga tersebut Pemohon dan Termohon menyatakan menerima dan tidak keberatan;
Menimbang, bahwa para pihak menyatakan sudah mencukupkan keterangannya masing-masing dan tidak mengajukan bukti lagi dan menyampaikan kesimpulan yang isi pokoknya tetap pada pendiriannya masing-masing;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk berita acara pemeriksaan persidangan ini dan dianggap telah termuat dalam putusan ini.
TENTANG HUKUM
Menimbang,bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagai mana terurai di atas;
Menimbang, bahwa selama proses persidangan, Majelis telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, bahkan telah melalui tahapan mediasi akan tetapi tidak berhasil,maka ketentuan perturan yang berkaitan dengan masalah ini telah terpenuhi oleh karenanya dalil dalil permohonan Pemohon harus di pertimbangkan;
Menimbang, bahwa untuk memilah pertimbangan karena ada persyaratan yang diajukan Termohon meskipun pengajuannya tidak diajukan secara rinci layaknya tuntutan Rekonpensi. Untuk memberikan rasa keadilan sebagai dampak dari perceraian agar Termohon yang menempati posisi sangat lemah dan meskipun secara ex officio majelis dapat menentukan persyaratan tersebut karena ternyata masih ada hubungan dengan kewajiban suami yang akan menceraikan istrinya, maka perlu ditampung tuntutannya agar memperoleh pertimbangan yang rinci . Terhadap pertimbangan berikut perlu dipilah yaitu terhadap perkara aquo dipertimbangkan dalam perkara Konpensi sedangkan syarat yang dijadikan tuntutan dari Termohon dikelompokkan dalam Rekonpensi;
DALAM KONPENSI
Menimbang bahwa berdasarkan domisili dan alamat Termohon bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Situbondo, pula ternyata bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal bersama di wilayah Kabupaten Situbondo, dengan demikian berdasarkan pasal 66 ayat (2) Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Pengadilan Agama Situbondo berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara aquo ;
Menimbang,bahwa berdasarkan pengakuan Termohon, keterangan saksi-saksi maupun berdasarkan bukti tertulis yang diajukan oleh Pemohon (P.1) telah ternyata bahwa telah terbukti Pemohon dengan Termohon adalah suami istri yang sah;
Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Termohon maupun keterangan orang-orang dekat mereka yang menyatakan bahwasanya antara
Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran akibatnya pisah tempat lebih kurang empat bulan ;
Menimbang bahwa dari fakta tersebut majelis telah memperoleh gambaran bahwasanya selama ini rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah tidak tercipta keharmonisan,sedangkan keharmonisan serta kebahagiaan rumah tangga merupakan sesuatu yang didambakan oleh semua pasangan berumah tangga sebagaimana yang dikehendaki oleh pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa apa lagi Termohon menyatakan tidak keberatan untuk bercerai, dengan Pemohon walaupun Hakim mediator telah pula maksimal mencarikan jalan keluar akan tetapi tidak berhasil. Para orang dekat yang dihadirkan sebagai saksi masing-masing saksi telah tidak berhasil memberikan nasihat, didukung dengan akibat keretakan rumah tangganya berakhir perpisahan dan pengajuan ke Pengadilan, oleh karena itu Majelis berpendapat rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah sedemikian terjadi perselisihan yang sulit didamaikan sebagai mana yang dimaksud oleh pasal 19 huruf “ f “ PP no 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang - Undang no 1 Tahun 1974 jo pasal 116 huruf “ f “ KHI;
Menimbang, bahwa Pemohon dengan dikuatkan keterangan keluarga dari kedua belah pihak menyatakan bahwasanya antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perpisahan,dengan demikian keterangan keluarga masing-masing tersebut telah saling mendukung antara dalil permohonan dengan fakta dipersidangan. Paling tidak telah terungkap sesuai dengan pengakuan Termohon sendiri saat klarifikasi dengan para orang tua bahwa Termohon telah membenarkan dan tidak keberatan, oleh karena itu majelis berpendapat bahwa Termohon sudah tidak hendak untuk mempertahankan rumah tangga dengan Pemohon demikian juga sebaliknya terhadap dalil permohonan Pemohon telah beralasan dan tidak melawan hak;
Menimbang, bahwa para orang dekat mereka telah memberikan nasehat akan tetapi tidak berhasil, bersandar pada ketentuan pasal 39 huruf (1 dan 2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 upaya keluarga telah dapat dinilai maksimal, dipertegas pula dengan Majelis hakim dalam setiap kesempatan juga
telah berupaya mendamaikan tetapi tidak membuahkan hasil. Oleh karena itu majelis berpendapat bahwa harapan untuk membina rumah tangga yang bahagia telah gagal. Sehingga apabila dipaksa untuk mempertahankan rumah tangga justru akan mendatangkan madlorot yang berkepanjangan ;
Menimbang, bahwa memperhatikan ketentuan dalam : Al – qur ‘an Surat al-baqarah 227 sebagai berikut :
Artinya : “Dan jika mereka bertetap hati untuk bercerai, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”;
Dan dalam Kitab Maadza Hurriyyatuz Zaujain Juz I Halaman 83:
Artinya : “Islam memilih lembaga talak dikala rumah tangga sudah dianggap goncang nasehat dan saran perdamaian tidak berguna dan hubungan suami isteri sudah hambar karena meneruskan perkawinan berarti menghukum suami isteri dengan penjara yang berkepanjangan, ini adalah bentuk aniaya yang bertentangan dengan keadilan”;
Menimbang bahwa berdasarkan pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 115 dan 116 Kompilasi Hukum Islam, untuk melakukan perceraian harus mempunyai cukup alasan yang ditentukan Undang-Undang, dan di antara suami isteri sudah tidak ada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga, berdasarkan uraian tersebut diatas bahwasanya dalil permohonan Pemohon telah terbukti kebenarannya,oleh karena dapat dikabulkan;
Menimbang, bahwa demi terjaminya tertib administrasi sebagimana yang dimaksud pasal 84 ayat ( 1 ) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Surat edaran Mahkamah Agung RI No. 28/TUADA-AG/X/2002, Majelis karena jabatannya (Exofficio) memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Situbondo agar menyampaikan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat nikah diwilayah pencatan perkawinan Pemohon dan Termohon;
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan tuntutan Termohon adalah sebagai mana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa untuk membedakan tuntutan balik yang diajukan Termohon dengan permohonan aquo maka perlu dipilah penyebutan dalam kedudukannya adalah Termohon kopensi menjadi Penggugat Rekonpensi, sedangkan Pemohon Konpensi menjadi Tergugat Rekonpensi;
Menimbang, bahwa bersama dengan jawabanya pertama Termohon konpensi/Penggugat Rekonpensi mengajukan tuntutan balik berupa Nafkah madliyah selama pisah setiap bulan Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah) selama 10 bulan, nafkah iddah Rp. 2.700.000,- (Dua juta tujuh ratus ribu rupiah) selama 3 (tiga ) bulan dan Mut’ah sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah );
Menimbang, bahwa mengajukan tuntutan balik adalah merupakan hak Termohon konpensi/Penggugat Rekonpensi sebagaimana yang ditegaskan dalam pasal 132.aHIR, meskipun terhadap dirinya tetap melekat beban pembuktian guna mendukung dalil gugatan baliknya sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 163 HIR;
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonpensi mengenai nafkah madliyah yang selama 4 bulan yang setiap bulan Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah) dalam hal ini Tergugat bersedia membayar seiap bulan sebesar Rp.400.000, (empat ratus ribu rupiah), sehingga selama 4 bulan berjumlah Rp.1.600.000,-(satu juta enam ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat Rekonpensi tersebut, Penggugat Rekonpensi menerima atas kesanggupan Tergugat Rekonpensi membayar sejumlah uang tersebut diatas, oleh karenanya demi kepastian hukum maka Majelis mewajibkan kepada Tergugat membayar nafkah madliyah kepada Penggugat Rekonpensi seluruhnya sebesar Rp.1.600.000,- (satu juta enam ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonpensi mengeni
nafkah id dah selama tiga bulan yang seluruhnya berjumlah Rp. 2.700.000,- (dua juta tujuh ratus ribu rupiah), Tergugat Rekonpensi berkesanggupan
Menimbang, bahwa atas jawaban tersebut Penggugat Rekonpensi menerima dan bersedia menerima sejumlah uang tersebut, maka demi kepastian hukum Majelis hakim mewajibkan kepada Tergugat Rekonpensi membayar nafkah iddah seluruhnya sejumlah Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonpensi mengenai mut’ah sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) Tergugat Rekonpensi bersedia membayar sejumlah permintaan tersebut, maka demi kepastian hukum Majelis mewajibkan kepada Tergugat Rekonpensi membayar mut’ah sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah);
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
Menimbang,bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah menjadi Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama perkara ini adalah masuk dalam bidang perkawinan, maka untuk membayar biaya semua biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada Pemohon konpensi/Tergugat Rekonpensi;
Memperhatikan ketentuan peraturan perUndang-Undangan dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI DALAM KONPENSI:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada Pemohon (MUHAMMAD BAIRUNI Bin HARYONO ) untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon (ISNAINI Binti HADARI) di depan sidang Pengadilan Agama Situbondo;
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Situbondo untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai pencatat nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Termohon untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
DALAM REKONPENSI:
1. Mengabulkan tuntutan Penggugat Rekonpensi/Termohon konpensi untuk sebagian;
2. Menghukum Tergugat Rekonpensi / Pemohon konpensi untuk membayar kepada Termohon konpensi/ Penggugat Rekonpensi:
a. Nafkah madliyah sebesar Rp.1600.000,-( satu juta enam ratus ribu rupiah);
b. Nafkah Iddah sebesar Rp. 1200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah); c. Mut’ah sebesar Rp.100.000,-( seratus ribu rupiah);
DALAM KONPENSI DAN REKONPESI
Menghukum Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.391.000,- (tiga ratus Sembilan puluh puluh satu ribu rupiah);
Demikian dijatuhkan putusan ini di Situbondo pada hari Rabu tanggal
22 April 2015 M bertepatan dengan tanggal 3 Rajab 1436 H, oleh kami Majlis Hakim Pengadilan Agama Situbondo yang terdiri dari
MAWARDI, S.Ag., M.Hum. sebagai Hakim Ketua, HIRMAWAN SUSILO, SH. serta Drs. AMAR HUJANTORO, MH. masing masing sebagai Hakim Anggota, putusan dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh SURIA AKBAR, SH. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dan dihadiri oleh Pemohon/Tergugat Rekonpensi dan Termohon / Penggugat Rekonpensi;
Hakim Anggota I Hakim Ketua
HIRMAWAN SUSILO, SH. MAWARDI, S.Ag., M.Hum.
Hakim Anggota II
Drs. AMAR HUJANTORO, MH.
Panitera Pengganti,
Perincian Biaya Perkara :
1. Biaya Pendaftaran : Rp 30.000,- 2. Biaya ATK Perkara : Rp 25.000,- 3. Biaya Panggilan : Rp 300.000,- 4. Redaksi : Rp 5.000,- 5. Materai : Rp 6.000,- Jumlah Rp 391.000,-