• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013, beberapa ruas jalan nasional di Bali mendapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013, beberapa ruas jalan nasional di Bali mendapat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2013, beberapa ruas jalan nasional di Bali mendapat penanganan pemeliharaan jalan melalui program Rekonstruksi / Peningkatan Jalan dan Rehabilitasi / Pemeliharaan Berkala Jalan, seperti ruas jalan Kusamba (Batas Kab.Karangasem) – Angentelu. Pada ruas ini ditangani dengan program pemeliharaan berkala jalan dengan campuran AC-WC mod menggunakan aspal jenis BNA Blend (Buton Natural Aspal Blend). Material yang digunakan agregat dari Quarry Tukad Unda dengan nilai abrasi 29% dan filler tambahan dari semen Gresik. Setelah beberapa bulan pekerjaan selesai, kondisi jalan mengalami sleeding dan bleeding pada beberapa tempat. Pemakaian campuran aspal mod sebagai campuran aspal panas merupakan usaha untuk meningkatkan mutu perkerasan jalan agar tahan terhadap deformasi plastis akibat perubahan temperature yang tinggi sekaligus untuk meningkatkan pemanfatan produk dalam negeri. Sesuai dengan kebijakan pemanfaatan asbuton Permen PU. Nomor 35/PRT/M/2006 tanggal 27 Desember 2006, tentang kebijakan nasional pemanfaatan asbuton untuk pemeliharaan dan pembangunan jalan pada jalan nasional dan provinsi dipergunakan untuk lalu lintas rencana >10 juta ESA(Equivalent Standard Exle) atau LHR>2000 kendaraan dan jumlah truk lebih dari 15% (Dep.PU,2006).

Penggunaan asbuton sebagai campuran beraspal panas dapat menghasilkan campuran beraspal yang memiliki sifat teknik lebih tinggi dibandingkan tanpa

(2)

asbuton. Hasil pengujian dengan metode marshall, asbuton mengandung bahan aromatic dan resin yang tinggi dibandingkan aspal minyak pen 60/70 sehingga memiliki daya lekat yang lebih tinggi (anti stripping) dan memiliki kelenturan yang tinggi (fatigue) sehingga dapat mengurangi terjadinya deformasi permanen pada suhu tinggi. Pada suhu rendah dapat meningkatkan sifat elastis/lentur. Memiliki karakteristik dengan stabilitas marshall lebih tinggi dibandingkan aspal pen 60/70 yaitu pada kadar aspal optimum (KAO) 6,85% campuran AC-WC mod yang menggunakan aspal BNA Blend (Buton Natural Aspal Blend) didapatkan stabilitas marshall sebesar 1.088,62kg (Leily Fatmawati, 2013).

Aspal modifikasi BNA Blend adalah aspal jadi yang diproduksi melalui proses hasil ekstrasi kandungan mineral asbuton baik asbuton semi ekstraksi atau asbuton murni yang dikeluarkan oleh PT. Performa Alam Lestari. Aspal ini telah melalui pengujian dan dinyatakan telah memenuhi spesifikasi Bina Marga. Aspal BNA Blend ini telah digunakan pada beberapa proyek rehabilitasi dan peningkatan/pemeliharaan berkala jalan untuk jalan-jalan dengan lalu lintas tinggi seperti pada paket Tol Semarang-Ungaran, Pelapisan Ulang Runway & Apron Bandara Cakrabhuwana (Cirebon), Proyek Peningkatan & Pemeliharaan Jalan paket Gempol-Pasuruan, Paket Probolinggo-Lumajang, Paket Tulung Agung – Durean, (PT.Performa Alam Lestari, 2013). Untuk mendapatkan stabilitas campuran yang tinggi sangat ditentukan dari sifat agregat penyusunnya yaitu kekerasan agregat. Sifat ini terkait erat dengan ketahanan agregat terhadap beban. Agregat yang keras dapat membuat campuran beraspal terhindar dari disintegrasi, seperti pada proses pengangkutan, penghamparan, dan pemadatan. Daya tahan

(3)

agregat terhadap beban mekanis ditunjukkan dengan nilai abrasinya, semakin besar nilai abrasi agregat maka kinerja campuran beton aspal akan semakin menurun. Pada penelitian Syamsul (2007), nilai stabilitas cenderung mengalami penurunan dengan semakin besarnya nilai abrasi dan nilai stabilitas marshall maksimum sebesar 1.787,477 kg terjadi pada nilai abrasi 20,44%.

Sebagai tantangan untuk meningkatkan pemanfaatan aspal modifikasi di pulau Bali adalah ketersediaan agregat yang berkualitas baik dengan nilai abrasi ≤30%. Sedangkan, material dengan abrasi antara 30%-40% cukup tersedia banyak. Dari data hasil survey dan pengambilan sampel di lokasi AMP (Aspal Mixing Plant) yang ada di Bali, diketahui bahwa material yang memiliki nilai abrasi paling kecil adalah dari quarry Desa Peh–Negara dengan nilai abrasi rata-rata 21,43% (AMP. PT. Cahaya Bali Bangun Persada). Selanjutnya dari quarry Sumberkima dan Gerokgak dengan nilai abrasi rata-rata 25%-28% (AMP: PT.Palguna Jaya, PT. Karya Multi Jaya, PT.Angkasa Puri, PT. AKAS), quarry Tabanan 27% (AMP: PT. Probocindo), dan Quarry Karangasem (Desa Muncan, Desa Butus, Desa Sebudi, Desa Bandem, Desa Tianyar) memiliki nilai abrasi rata-rata 30%-35%. Dari jumlah ketersediaan material yang ada di Bali, dapat diasumsikan bahwa jumlah material di quarry kabupaten Karangasem dengan abrasi rata-rata 30%-35% sebanyak 70%, quarry kabupaten Singaraja dan Tabanan dengan rata-rata abrasi 25-28% sebanyak 15% dan quarry kabupaten Negara Desa Peh dengan abrasi rata-rata 21-22% sebanyak 10% dan quarry lainnya dengan abrasi rata-rata 26%-30% sebanyak 5% dari jumlah ketersediaan total material yang ada di Bali.

(4)

Karena ketersediaan material yang baik dengan abrasi ≤30% sangat terbatas sedangkan material dengan abrasi antara 30%-40% cukup banyak untuk dimanfaatkan dan penggunaan aspal mod sebagai campuran aspal panas di Bali masih merupakan hal yang sangat baru sehingga perlu di teliti lebih lanjut mengenai pengaruh campuran dari sifat agregat penyusunnya terutama nilai abrasi terhadap campuran AC-WC Mod yang menggunakan aspal mod jenis BNA Blend.

Pada penelitian ini akan di analisis karakteristik campuran yang menggunakan agregat abrasi ≤30% dan agregat abrasi antara 30%-40% dengan metode Marshall dan uji Dinamis dengan alat whell tracking machine kemudian agregat kasar yang dapat memenuhi karakteristik marshall dan stabilitas dinamis digunakan sebagai agregat pilihan untuk dicampur dengan agregat yang memiliki nilai abrasi antara 30%-40% dengan mensubsitusi agregat kasarnya saja sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% sebagai usaha untuk memanfaatkan agregat dengan abrasi antara 30%-40% sebagai alternatif campuran AC-WC Mod apabila memenuhi karakteristik marshall dan stabilitas dinamis. Kadar aspal optimum (KAO) dicari pada masing-masing campuran selanjutnya dilakukan pengujian marshall. Sampel yang dapat memenuhi nilai stabilitas marshall minimum 1000kg akan dilanjutkan ke pengujian whell tracking machine untuk dicari nilai stabilitas dinamis, selanjutnya di analisis dan ditarik kesimpulan.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapakah kadar aspal optimum campuran AC-WC Mod jenis aspal BNA Blend yang memiliki nilai abrasi agregat rata-rata 21,43%; 27% dan 32,5% 2. Bagaimana karakteristik marshall campuran AC-WC Mod jenis BNA Blend dengan agregat yang memiliki nilai abrasi rata-rata 21,43%; 27% dan 32,5% pada kadar aspal optimum

3. Bagaimana karakteristik marshall campuran AC-WC Mod jenis BNA Blend akibat pengaruh variasi agregat kasar yang memiliki nilai abrasi rata-rata 21,43% sebesar 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% terhadap agregat dengan abrasi rata-rata 32,5%.

4. Berapa perbandingan persentase variasi agregat kasar dengan nilai abrasi rata-rata 21,43% dan 32,5% yang dapat memenuhi karakteristik marshall dan stabilitas dinamis sebagai campuran AC-WC Mod jenis BNA Blend.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kadar aspal optimum campuran AC-WC Mod jenis aspal BNA Blend pada agregat yang berbeda yang memiliki nilai abrasi rata-rata 21,43%; 27% dan 32,5%.

2. Untuk mengetahui karakteristik marshall campuran AC-WC Mod jenis BNA Blend dengan agregat abrasi rata-rata 21,43%; 27% dan 32,5%. 3. Untuk menganalisis dan mengetahui karakteristik marshall campuran

(6)

kasar yang memiliki nilai abrasi rata-rata 21,43% sebesar 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% terhadap agregat dengan abrasi rata-rata 32,5%

4. Untuk mengetahui perbandingan variasi substitusi agregat kasar dengan abrasi rata-rata 21,43% dan 32,5% yang dapat memenuhi karakteristik marshall dan stabilitas dinamis campuran AC-WC Mod jenis BNA Blend.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi praktisi/instansi terkait:

Sebagai bahan pertimbangan untuk penggunaan campuran AC-WC Mod jenis BNA Blend khususnya di Bali apabila hasilnya memenuhi spesifikasi

2. Bagi peneliti:

Sebagai bahan acuan untuk peneliti dan pengembangan selanjutnya pada bidang perkerasan jalan.

1.5 Batasan Penelitian

Karena keterbatasan biaya dan waktu, maka penelitian ini dibatasi beberapa hal: 1. Material dengan nilai abrasi 30%-40% dari quarry Karangasem diambil

dari AMP PT. Arsa Buana Manunggal dengan abrasi rata-rata 32,5% 2. Material dengan nilai abrasi ≤ 30% diambil di quarry Desa Peh-Negara

(7)

rata-rata 21,43% dan quary Gerokgak-Buleleng dari AMP PT. Palguna Jaya dengan nilai abrasi rata-rata 27%.

3. Aspal mod yang dipakai adalah Aspal jenis BNA Blend dari PT. Performa Alam Lestari

4. Filler tambahan dari semen Gresik.

5. Kadar Aspal Optimum (KAO) dicari pada masing-masing sampel dengan abrasi rata-rata 21,43%; 27% dan 32,5% dan kombinasi agregat kasar abrasi rata-rata 21,43% dengan 32,5%

6. Stabilitas dinamis dicari apabila campuran dapat memenuhi stabilitas Marshall minimum 1000 Kg

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pemasaran dan promosi yang bagaimana yang seharusnya diterapkan untuk meningkatkan pangsa pasar dan tingkat penjualan produk susu formula PT.

Hijrah dari Makkah ke Madinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari ancaman dan tekanan orang kafir Quraisy dan penduduk Makkah yang tidak

Penyelenggara Raimuna adalah :.. Pelaksana Raimuna adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, dengan dewan Kerja Penegak dan Pandega sebagai inti dan koordinator, sedangkan

Dalam tugas akhir ini akan membahas mengenai ketepatan tegangan sekunder dan menghitung harga sesatannya pada trafo distribusi yang menggunakan off load tap changer.. Dimana,

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KAYAMBANG (Salvinia molesta) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KARKAS DAN NILAI NUTRISI DAGING AYAM BROILER, penelitian yang berkaitan

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “Hubungan Lama

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb Semesta Alam, atas segala nafas, jatah hidup, hidayah, pertolongan serta rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

Gratifikasi, Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol.. Penanganan korupsi dengan bentuk sifat dan tindakan yang luar biasa tentunya tidak dapat terwujud tanpa adanya aturan hukum