• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE

PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN KALIKAJAR

KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : WAHYUNI

111-14-103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA

(2)

ii

(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE

PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN KALIKAJAR

KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : WAHYUNI

111-14-103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib

suatu kaum, sampai ia mengubahnya sendiri”

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak Purwanto alm. yang sudah kembali pada Allah Swt namun nasihat serta kasih sayangnya senantiasa mengiringi langkah perjalananku.

2. Ibu Suniah wanita terhebatku yang tak hentinya menyebut namaku dalam

setiap do’anya. Terimakasih atas cinta kasihmu dalam hidupku.

3. Suamiku tercinta, Mas Budi Ilmawan. Terimakasih atas do’a dan dukungan yang tak ada hentinya.

4. Kakak-kakaku, mas Diyo, mba Wahmi, dan mba Parini serta keponakan-keponakanku yang selalu mendukung dan menghiburku.

5. Ibu Winarsih, Bapak Sudalyono dan adikku Yusuf Rahmat yang selalu mensuport dan mendoakanku.

6. Keluarga besar yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku

7. Sahabat-sahabatku Izza Laila, Damayanti Ikabriyani, Siti Hidayah, Oktaviani yang senantiasa memberi semangat, menghibur dan banyak membaantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga besar KKN Demorow, Rizka Ratih, Evi Fatmasari, Zakky, Samsul, Siti Latifa, Dika Lutfianto dan Fauzi yang selalu memberikan motivasi dan banyak membantu.

(9)

ix

10.Seluruh guru, dosen serta ustadz yang selalu menularkan ilmu beliau kepadaku

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Persepektif Al-Qur’an (Kajian Surat Al-Israa’ Ayat 29) ini dengan baik dan lancar.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung

Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa’atnya di

yaumul akhir. aamiin.

Penulisan skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(11)

xi

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

7. Bapak Jamaludin, S.Pd.I selaku kepala MTs Ma’arif Bakalan, dan Bapak

Fathul Mujib S.Pd. selaku guru Akidah Akhlak di MTs Ma’arif Bakalan yang

telah memberi izin untuk melakukan penelitian ini.

8. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendo’akan dan memotivasiku

9. Suamiku, yang tak hentinya memberikan dukungan dan izin serta do’a terbaik untukku

10. Kakak, adik, dan seluruh keponakanku

11. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku, menyemangatiku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman KKN IAIN 2018 dusun Sudimoro, Magelang. 13. Keluarga besar PAI IAIN Salatiga angkatan 2014.

14. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Teriring do’a semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Penulis

menyadari skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

Salatiga, 24 September 2018

Wahyuni

(12)

xii ABSTRAK

Wahyuni. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Iman Kepada Malaikat Allah Dengan Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas VII

Mts Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo Tahun Ajaran

2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan. Institute Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Prof. Mansur, M.Ag.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Akidah Akhlak dan Think Pair Share

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa MTs

Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo pada pembelajaran Akidah

Akhlak. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang digunakan guru saat pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak pada

siswa kelas VII B semester II MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten

Wonosobo tahun ajaran 2017/2018.

Peneltian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak

dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan

Kalikajar Kabupaten Wonosobo dengan siswa sejumlah 18 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. indikator keberhasilan penelitian ini adalah ketika siswa memperoleh nilai ≥80, dari seluruh siswa ada 85% yang telah mencapai KKM.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa pada prasiklus yang mencapai KKM sebanyak 6 siswa atau 33,34%, pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa atau 55,56% dan siklus II yang memcapai KKM sebanyak 16 siswa atau 88,89% menunjukkan bahwa telah mencapai target presentase ketuntasan dari seluruh siswa yaitu 85%.

Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi

Iman Kepada Malaikat Allah pada siswa kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR BERLOGO IAIN ... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM...iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN...v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN...viii

KATA PENGANTAR ... x

ABSTRAK ... xiii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL...xvi

DAFTAR DIAGRAM...xvii

DAFTAR LAMPIRAN...xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

(14)

xiv

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ... 7

F. Definisi Operasional ... 8

G. Metode Penelitian...9

1.Rancangan Penelitian...9

2. Subjek Penelitian...11

3. Langkah-langkah Penelitian...11

4. Teknik Pengumpulan Data...12

5. Instrumen Penelitian...13

6. Teknik Analisis Data...14

H. Sistematika Penulisan...16

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 18

A. LANDASAN TEORI ... 18

1. Pengertian Hasil Belajar ... 18

2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 22

3. Pendidikan Agama Islam...25

4. Pengertian Malaikat...26

5. Metode Think Pair Share...31

B. Kajian Penelitian Terdahulu ... 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 39

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 39

(15)

xv

2. Sejarah Berdirinya...39

3. Visi dan Misi...40

4. Tenaga Pendidik dan Tugas Kependidikan...40

5. Data Peserta Didik...42

6. Fasilitas Kependidikan ...43

B. Subjek Penelitian ... 44

C. Pelaksanaan Penelitian………...……….. 45

D. Deskipsi Pelaksanaan Siklus I...46

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...50

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Analisis Data Persiklus ... 54

1. Analisis Data Pra Siklus ... 54

2. Analisis Data Siklus I ... 56

3. Analisis Data Siklus II ... 58

B. Pembahasan... 59

BAB V PENUTUP ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan………...41

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Keseluruhan………....42

Tabel 3.3 Fasilitas Fisik ...43

Tabel 3.4 Data siswa Kelas VII B...44

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Pra Siklus...55

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I...56

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus II...68

Tabel 4.4 Rekapitulasi ...61

(17)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

(18)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar SKK

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian 4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 5. Profil MTs Ma’arif Bakalan

6. Lembar Konsultasi

7. Lembar Pengamatan Guru 8. Lembar Pengamatan Siswa 9. RPP

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 resmi diberlakukan Juli 2013 sebagai pengganti kurikulum KTSP (Koran Republika Online, 2014) dan seiring berjalannya waktu kurikulum 2013 banyak mengalami revisi. Pemerintah memandang bahwa perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 merupakan usaha dalam peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan tentunya tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor antara lain siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana, pengelolaan sekolah, proses belajar mengajar, pengelolaan dana supervisi dan monitoring, serta hubungan sekolah dan masyarakat

Secara konseptual kurikulum secara garis besar mempunyai tiga ranah, yaitu: kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem, dan kurikulum sebagai bidang studi (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI, 2007:94). Pertama, kurikulum sebagai substansi, yaitu kurikulum dipandang sebagai rencana

pendidikan di sekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Kedua, kurikulum sebagai sistem, yaitu sistem kurikulum merupakan bagian dari

(20)

2

bidang studi adalah untuk mengembangkan ilmu kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari tentang konsep dasar kurikulum, mereka juga melakukan kegiatan penelitian dan percobaan guna menemukan hal-hal baru yang dapat memperkuat dan memperkaya bidang studi kurikulum.

Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan hasil kualitas pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling bergantung.( Umar Tirtarahardja, S. L. La Sulo, 2005.39)

(21)

3

Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan era global. Karena proses pembelajaran yang baik akan dapat menciptakan prestasi yang berkualitas. Penggunaan media dan metode pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Hamalik (2001:32) juga menyatakan bahwa untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran, di sekolah perlu digunakan metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu guru sebagai komponen penting dalam keberhasilan dalam pembelajaran harus mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang mampu membangkitkan semangat siswa untuk terus belajar.

MTs Ma’arif Bakalan, Kalikajar Kabupaten Wonosobo sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang sangat menjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga siswa yang dihasilkan mampu berperan dalam persaingan global. Usaha ke arah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah terkait, seperti pemenuhan sarana prasarana, media pembelajaran, guru yang professional serta komponen lain yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang dijalankan, dengan harapan akan mampu menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik, yang pada ujungnya akan menjadikan sekolah yang berkualitas.

(22)

4

jawab. Dua metode ini dinilai oleh peneliti kurang efektif, karena metode ceramah guru mendominasi kelas, sehingga siswa kurang aktif dan cenderung bosan, mengantuk dan tidak bersemangat untuk belajar. Sedangkan dalam metode Tanya jawab hanya siswa yang pintar dan aktif yang mau merespon pertanyaan yang diberikan, sehingga terjadi kesenjangan antara siswa yang pintar dan yang kurang pintar. Kedua, MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar belum pernah menerapkan metode kooperatif think pair and share, di mana penerapan metode ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas melalui diskusi. Dengan begitu siswa akan terbiasa menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, memahami konsep serta terlatih untuk bisa belajar secara mandiri, secara berpasangan maupun berbagi dengan teman sekelas.

Dari permasalahan yang dijelaskan di atas, maka dibutuhkan tindakan yang mampu menjadi jalan keluarnya. Salah satu solusinya adalah penggunaan metode yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran. Salah satu alternative yang dapat dilakukan seorang guru guna menjawab dari permasalahan-permasalahan pembelajaran tersebut serta untuk lebih mengaktifkan pembelajaran dikelas salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dengan metode think pair and share.

(23)

5

jawaban tersebut. Waktu berfikir ditentukan oleh guru. Kedua adalah berpasangan (pair) dengan temanya dan mendiskusikan mengenai jawaban masing-masing. Ketiga, siswa berbagi (share) yaitu guru meminta pasangan-pasangan tersebut

untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan untuk mengungkapkan mengenai apa yang telah mereka diskusikan. Dengan berdiskusi dan berfikir sendiri dengan teman, diharapkan siswa lebih bisa memahami konsep, menambah pengetahuannya serta dapat menemukan kemungkinan solusi dari permasalahan. (Muslimin Ibrahim, 2000: 26)

Uraian permasalahan di atas, menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian di MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar kabupaten Wonosobo, yang belum pernah menerapkan model pembelajaran think pair and share. Dengan ini peneliti mengambil judul sesuai dengan paparan di atas, yaitu:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR

AND SHARE PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN

KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2017/2018B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yamg sudah peneliti kemukakan, maka dapat

(24)

6 C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode think pair and share dalam pelajaran Akidah Akhlak materi Iman Kepada Malaikat Allah siswa kelas VII MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji metode pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi Iman Kepada Malaikat Allah melalui metode think pair and share. Dengan demikian temuan penelitian ini akan memperkaya khasanah pengetahuan di bidang metode pembelajaran.

2. Manfaat Praktis a) Bagi Siswa

Dari penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna, sehingga siswa menjadi lebih menguasai dan terampil dalam pembelajaran pemecahan masalah secara mandiri maupun kelompok dengan penerapan metode think pair and share sehingga hasil belajar lebih meningkat dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.

b) Bagi Guru

(25)

7

untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan penerapan metode think pair and share, khususnya dalam mata pelajaran Akidah Akhlak dan mata pelajaran lain pada umunya.

c) Bagi lembaga

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode think pair and share dapat bermanfaat menjadikan pijakan dasar untuk lembaga atau sekolah dalam kaitanya menentukan kurikulum pengajaran Pendidikan Agama Islam yang lebih baik untuk masa depan.

d) Bagi peneliti

Menambah khazanah pengetahuan dan dapat mengembangkan wawasan peneliti.

E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis adalah dugaan sementara, pemecahan yang bersifat sementara. Yakni pemecahan yang mungkin benar dan mungkin pula salah. (Hadri Nawawi, 1993:44). Sedangkan Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 1992:62)

(26)

8

Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan penulis adalah: a. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai ≥80

b. Dari seluruh siswa ada 85% yang telah mencapai KKM.(Trianto, 2010:241) F. Definisi Operasional

1. Peningkatan

Peningkatan yaitu proses, perbuatan, cara meningkatkan (usaha, kegiatan). Maka yang dimaksud peningkatan adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki suatu obyek. (Purwadarminta, 1995:787). 2. Hasil Belajar

Menurut Bloom (Agus Suprijono, 2009:6-7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah kno

wledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, penjelasan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).hasil pembelajaran meliputi kecakapan informasi, pengertian dan sikap.

Pokok-pokok penting yang menggambarkan atau merupakan karakteristik dari belajar adalah:

a. Belajar menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik yang actual maupun potensial.

(27)

9

c. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan sengaja. (Nasution, 1998:3)

Prestasi belajar adalah tingkat yang pencapaiannya telah dicapai siswa terhadap tujuan yang diterapkan oleh masing-masing bidang studi, setelah mengikuti program pengajaran dalam waktu tertentu.

3. Metode Think Pair and Share

Model pembelajaran Think Pair and Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang berbasis pembelajaran diskusi kelas. Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan rekan-rekannya dari universitas Maryland. Dengan metode ini bisa mengembangkan suasana belajar aktif. (Silberman, 2009:151).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, sengaja diminimalkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah memecahkan permasalahan nyata yang terjadi dalam kelas, serta mencari jawaban secara ilmiah, untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

(28)

10

a. Meningkatkan murtu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran sekolah.

b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan didalam maupun diluar kelas. c. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan d. Menumbuh kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah

sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan/subtainable.

Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart (Sukardi, 2009:214), meliputi:

a. Perencanaan, yaitu rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. b. Tindakan, yaitu kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak diterapakamya pengajaran melalui model pembelajaran Think Pair and Share.

(29)

11

diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.

d. Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamat.

2. Subjek Penelitian

Subjek yang dikenai yaitu siswa siswi kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar kabupaten Wonosobo tahun ajaran 2017/2018, mata pelajaran Akidah Akhlak materi Iman Kepada Malaikat Allah.

3. Langkah-langkah

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam empat tahapan tiap tahapnya terdiri dari dua siklus.

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan mata pembelajaran Akidah Akhlak dengan pokok pembehasan Iman Kepada Malaikat Allah, diantaranya: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Membuat sekenario pembelajaran

3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar dikelas ketika strategi tersebut diterapkan.

(30)

12

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan RPP, dalam penyampaian materi guru menggunakan metode Think Pair and Share.

c. Observasi

Peneliti mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observassi yang telah disiapkan.

d. Refleksi (reflecting)

Hasil yang diperoleh dalam observasi dikumpulkan untuk dilakukan analisis dan membuat penafsiran yang selanjutnya akan dijadikan acuan dalam rencana tindakan kelas pada siklus berikutnya.

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dari pelaksanaan siklus dapat dilihat pada gambar alur di bawah ini:

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

(31)

13 4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Adalah untuk mengetahui perhatian dan motivasi anak dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode ini juga digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran umum keadaan MTs Ma’arif Bakalan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa atau raport, buku administrasi kelas, data kelas, kumpulan nilai atau leger, dan lain-lain. Untuk memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru dan keadaan siswa.

c. Tes

Bentuk tes yang dipakai adalah isian singkat dan uraian. Yang mana siswa harus mengerjakan soal dengan menyelesaikannya dan menyebutkan beberapa contoh dari materi pokok.

5.Instrument Penelitian

(32)

14 a. Tes

Dalam hal ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun sesuai kandungan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

b. Pedoman Dokumentasi

Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, dengan memerhatikan sisi kemampuan siswa yang dikategorikan menjadi tiga, yaitu: siswa berkemampuan tinggi, siswa berkemampuan sedang dan siswa berkemampuan rendah.

c. Pedoman Observasi

Pedoman observasi ini terdiri dari:

1) Pedoman observasi untuk mengamati aktivitas guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2) Pedoman observasi aktifitas siswa, digunakan untuk mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran.

6. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, selenjutnya adalah menganalisis data untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:131) dalam menganalisis data penelitian tindakan kelas menggunakan dua jenis data, sebagai berikut:

(33)

15

mencari nilai rata-rata dan mencari presentase keberhasilan belajar dengan rumus sebagai berikut:

1) Rumus mencari nilai rata-rata. M x

Keterangan:

Mx = Mean (rata-rata)

Σx = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan frekuensinya

N = Jumlah siswa. (Sudijono, 2010:83) 2) Rumus mencari posentase keberhasilan

x 100%

Keterangan:

P = Angka presentase

f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Number of case (jumlah frekuensi/jumlah individu)

(34)

16

belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara deskriptif (Suharsimi Arikunto, 2007:131)

H. Sistematika Penelitian

Rangkaian penelitian disusun dengan sistematika penelitian sebagai berikut: 1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman

motto dan persembahan., kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak.

2. Bagian isi skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu:

BAB I : Pendahuluan, terdiri atas latar belakang masalah, rumusan penelitian, hipotesis tindakan, devinisi operasional, dan metodologi penelitian. Pada metodologi penelitian terdiri dari rancangan penelitian, subyek penelitian, siklus penelitian, pengumpulan data, analisis data,dan sistematika penelitian. BAB II : Kajian pustaka, yang meliputi: prestasi belajar, penerapan

metode Think Pair and Share, pengertian PAI, ruang lingkup PAI, serta kriteria ketuntasan minimal (KKM)

BAB III : Gambaran umum subyek penelitian, pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan setiap siklus.

BAB IV : Laporan hasil penelitian persiklus, refleksi keberhasilan dan kegagalan pada setiap siklus.

(35)

17

(36)

18

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah suatu kata yang identik dengan siswa dan sekolah, karena memang sudah umum jika kegiatan belajar banyak dilakukan oleh siswa dan bertempat di sekolah. Akan tetapi, belajar sebenarnya tidak hanya dilakukan di sekolah dan tidak harus seorang siswa, namun semua orang dapat belajar dimanapun tempatnya. Beberapa pakar mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian belajar.

Menurut Samino (2012: 199) belajar adalah proses yang harus dilalui manakala seseorang ingin mencapai sesuatu yang ingin diharapkan dengan berhasil dan baik. Sedangkan menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2009:2) belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.

(37)

19

bertahan lama atau permanen. Meskipun dalam belajar anak mendapatkan perubahan tetapi jika perubahan tersebut mengarah pada sesuatu yang negatif maka hal itu tidak dapat disebut dengan belajar atau hasil belajar. Dapat peneliti simpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja sebagai upaya untuk mencapai tujuan. Perubahan yang diperoleh dari hasil belajar bersifat positif dan tidak hilang begitu saja.

Menurut Bloom (Agus Suprijono, 2009:6-7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, penjelasan,

meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).hasil pembelajaran meliputi kecakapan informasi, pengertian dan sikap. Domain afektif adalah reciving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),

organization (organisasi), carakterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi ketrampilan produktif, teknik, fisik, social, manajerial dan intelektual. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) meyebutkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

(38)

20

Menurut Arikunto (1990: 102) yang dimaksud hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini selaras dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 58 (1) disebutkan bahwa evaluasi hasil belajar siswa dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Hasil belajar ini baiasanya dinyatakan dalam angka, huruf atau kata-kata baik, sedang maupun kurang.

Menurut Dengeng dalam Made Wena (2011: 16) hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. Variable hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

a. Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan terdapat empat indikator untuk mendeskripsikan, yaitu: (1) kecermatan penugasan, (2) kecepatan kerja, (3) tingkat belajar, (4) tingkat penyimpanan.

b. Efesiensi pembelajaran, diukur dengan perbandingan antara keefektifan dari jumlah waktu yang dipakai siswa dan jumlah biaya yang digunakan dalam pembelajaran.

(39)

21

Menurut Gagne dan Dricoll dalam Ekawarna (2013:70) hasil belajar bukan merupakan hasil tunggal, melainkan proses yang luas dan dibentuk oleh pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku, dimana tingkah laku tersebut merupakan hasil dari efek komulatif dari belajar. Pemikiran Gagne ini dijabarkan kembali dalam Agus Suprijono (2009: 5) bahwa hasil belajar berupa:

1) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan intelektual, yaitu keterampilan mempresentasikan konsep dan lambing.

3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya.

4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap, adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

(40)

22

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Samino (2012:56) belajar merupakan proses kegiatan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku bagi siswa atau subjek belajar. Akan tetapi, dalam kenyataanya banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil belajar tersebut. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor internal siswa, dan faktor eksternal siswa.

a. Faktor Internal

Menurut Muhibbin Syah (2003:146) factor internal pada dasarnya dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi fisiologis dan sisi psikologis. Pada sisi fisiologis terletak pada kondisi fisik siswa yang meliputi keadaan jasmani dan keadaan fungsi jasmani/ fisiologis. Faktor psikologis memiliki peran penting yang dapat dipandang sebagai berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran. Sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran lebih mudah dan lebih efektif.

(41)

23 1) Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karna hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk belajar (Sadirman, 2011:21). Peserta didik berhasil belajarnya manakala dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal yaitu: (1) mengetahui apa yang ingin dipelajari, dan (2) memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari. Belajar tanpa motivasi akan berdampak pada kegiatan belajar mengajar yang sulit untuk berhasil.

2) Konsentrasi

Konsentrasi dimaksudkan untuk memusatkan perhatian pada situasi belajar. Unsur dalam motivasi hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian. Dalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangat diperluakn sehingga tidak

“perhatian” sekedarnya. Dalam belajar dapat terjadi perhatian

sekedarnya sehingga tidak konsentrasi, materi pelajaran yang masuk dalam pikiran akan samar samar di dalam kesadaran.

3) Reaksi

(42)

24 4) Organisasi

Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran kedalam satu kesatuan pengertian.

5) Pemahaman

Pemahaman atau comprehension dapat diartikan dengan menguasai sesuatu dengan pikiran. Maks dari itu belajar harus mengerti secara mental makna filosofisnya, maksud dan implikasinya serta aplikasinya, sehingga siswa dapat memahami.

6) Ulangan

Dalam proses pembelajaran banyak diketahui bahwa tidak semua siswa dapat mengingat semua pelajaran dengan baik. Karena pada umumnya setiap manusia memiliki sifat lupa, tetapi semua menyadari bahwa tidak berlebihan sifat lupa itu.

b. Faktor Eksternal

(43)

25 1) Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial antara lain: lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial siswa, dan lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

2) Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, kesdaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. (Muhibbin Syah, 2003:132)

3. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan secara unum menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan Negara”

(44)

26

SMK/MAK, baik yang bersifat kurikuler maupun ekstrakurikuler. (Kemendikbud, 2017: 1)

Tujuan dari pendidikan agama Islam menurut Depdiknas (Nazarudin, 2007:17) antara lain:

1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

2) Mewujudkan siswa yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu manusia berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, displin, bertoleransi, menjaga keharmonisan serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

4. Pengertian Malaikat Jin Iblis Dan Setan

(45)

27

diciptakan dari cahaya” (HR, Muslim). (Humaidi, 1979:83)

Sifat Malaikat dalam buku Kementrian Agama (2014:84) antara lain:

a. Selalu bertaasbih siang dan malam tidak pernah berenti. Allah berfirman

dalam Q.S Al Anbiya’:20

ٌ َنوُرُتۡفَيٌ َلٌََراَههنلٱَوٌَلۡيهلٱٌَنوُحِّبَسُي

٠٢

ٌ

20. mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.

b. Selalu takut dan taat terhadap Allah.

c. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, syahwat, lapar, sakit, tidur, makan dan sebagainya

d. Tidak pernah maksiat dan selalu mengerjakanapa saja yang diperintahkan oleh Allah.

e. Mempunyai sifat malu

f. Bisa terganggu dengan bau yang tidak sedap, anjig dan patung g. Tidak makan dan tidak minum.

(46)

28

16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, 17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu

Kami mengutus roh Kami[901] kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

i. Memiliki kekuatan luar biasa dan kecepatan cahaya.

Adapun Malaikat dan tugasnya, Humaidi (1979: 83) menyebutkan bahwa Allah menciptaka mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya, mereka membawa risalah dari Allah swt, dan menunaikan tugas masing-masing di alam. Mereka masing-masing-masing-masing mempunyai tugas khusus. Di antara nama-nama malaikat adalah:

1. Jibril (Ruhul Quddus) bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada nabi dan rasul.

2. Mikail bertugas membagi rezeki dari Allah kepada seluruh makhluk 3. Israfil bertugas meniup sangkakala

4. Izrail (Malaikat maut) bertugas mencabut nyawa.

5. Raqib (Kiraman Katibin) bertugas mencatat setiap amal (baik) manusia.

6. Atid (Kiraman Katibin) bertugas mencatat setiap amal (buruk) manusia.

(47)

29

8. Nakir bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur. 9. Malik (malaikat Zabaniyah) bertugas menjaga neraka. 10.Ridwan bertugas menjaga surga.

Kata Jin berasal dari bahasa Arab artinya menutupi atau merahasiakan (Kementrian Agama, 2014:86) yang dimaksudkan adalah bahwa jin tertutup dari panca indra. Jin adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat, ia diciptakan dari api. Jin dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Jin Kafir, yaitu jin yang membangkang terhadap perintah Allah Swt. Para Ahli Tafsir berpendapat bahwa jin kafir adalah jin yang tidak memurnikan ke-Esaan Allah. Sehingga dalam kekafiran jin itu ada yang bermacam-macam yaitu ada yang Yahudi, Nasrani, Majusi, penyembah berhala dan lain-lain.

b. Jin Muslim, yaitu jin yang mengakui tentang ke-Esaan Allah Swt, Jin Islam setelah mendengar ayat-ayat Al-Qur’an mereka langsung mengatakan bahwa al-Qur’an itu menakjubkan dan dapat memberikan petunjuk ke jalan yang benar. Allah berfirman dalam QS. al-Jin [72]:1-3 tentang jin mukmin:

Katakanlah (hai Muhammad):”Telah diwahyukan kepadaku bahwasannya:

(48)

30

Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan, (1) (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami, (2) dan bahwasannya Maha Tinggi kebesaran Rabb kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. (3)." (QS. al-Jin [72]:1-3)

Adapun kata ‘Iblis’ berasal dari bahasa Arab, yaitu “Iblas”artinya putus asa (dari rahmat atau kasih sayang Allah). Sedangkan kata Setan berasal dari bahasa Arab, yaitu “Syaithana” yang artinya jauh. Maksudnya adalah setan itu sangat jauh dari kebaikan dan sangat dekat dari keburukan atau kejahatan (Kementrian Agama, 2014: 87)

Dengan menyandang nama “Setan”, dan tidak hanya

membangkang terhadap perintah Allah sebagaimana yang dilakukan iblis, tetapi juga menggoda manusia. Iblis sudah ada sebelum Nabi Adam diciptakan dan hidup dalam kalangan malaikat. Iblis tidak hanya mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam, tetapi juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan buah terlarang tersebut, sehingga menurunkannya dari surga menuju dunia (bumi) (Kementrian Agama, 2014: 87)

Sifat dan perilaku Jin, Iblis dan Setan (Kementrian Agama, 2014: 87):

(49)

31

3) Ada yang mengakui ke-Esaan Allah Swt., dan ada pula yang membangkang perintah Allah.

Jin juga diperintahkan oleh Allah untuk menerima syariat Islam sebagaimana yang diperintahkan kepada manusia. Menurut sebagian ulama, rupa, tabiat, kelakuan, dan perangai jin mirip manusia. Karena jin juga seperti manusia, mereka pun ada yang baik dan yang jahat, ada yang muslim dan yang kafir. Jin juga memiliki tingkatan iman, ilmu, dan amalan tertentu berdasarkan keimanan dan amalan mereka kepada Allah Swt. Walaupun jin Islam yang paling tinggi imannya dan paling saleh amalannya serta paling luas dan banyak ilmunya, tetapi masih ada pada diri mereka sifat-sifat tercela seperti takabbur, riya’, ujub, dan sebagainya. Namun bisa saja mereka mudah menerima teguran dan pengajaran. (Kementrian Agama, 2014: 89)

Sifat Iblis dan Setan antara lain (Kementrian Agama, 2014: 87): 1). Tidak dapat dilihat oleh indra manusia. 2). Diciptakan dari api yang sangat panas. 3). Angkuh dan sombong sebagai sifat dasar dari setan atau iblis. 4). Selalu membangkang terhadap perintah Allah Swt. 5). Tidak mati sebelum datangnya hari kiamat.

5. Metode Think Pair Share

(50)

32

kesempatan untuk mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya siswa membentuk pasangan dengan siswa lain untuk berbicara dan membandingkan tanggapan mereka. Kemudian pasangan-pasanagan siswa tersebut membagikan pemikiran mereka dengan teman sekelas secara bergantian (IQ-MS Reserch Project, 2012: 1)

1. Langkah penerapan metode

Anita Lie (2004: 58) menjelaskan langkah-langkah dalam pembelajaran Think Pair Share sebagai berikut:

a. guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok.

b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri. c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan

berdiskusi dengan pasangannya.

d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat.

(51)

33

waktu lebih banyak pada siswa untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.

2. Kelebihan dan kekurangan

Menurut Muslimin Ibrahim dalam Meylany (2012: 28) metode Think-Pair-Share mempunyai kelebihan dan kekurangan.

a. Kelebihan

1) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Penggunaan metode pembelajaran TPS menuntut siswa menggunakan waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas atau permasalahan yang diberikan oleh guru di awal pertemuan sehingga diharapkan siswa mampu memahami materi dengan baik sebelum guru menyampaikannya pada pertemuan selanjutnya.

2) Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa dapat selalu berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali tidak hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan mempengaruhi hasil belajar mereka.

(52)

34

4) Sikap apatis berkurang. Sebelum pembelajaran dimulai, kencenderungan siswa merasa malas karena proses belajar di kelas hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan menjawab semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran TPS akan lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan metode konvensional.

5) Penerimaan terhadap individu lebih besar. Dalam Metode pembelajaran konvensional, siswa yang aktif di dalam kelas hanyalah siswa tertentu yang benar-benar rajin dan cepat dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru sedangkan siswa

lain hanyalah “pendengar” materi yang disampaikan oleh guru.

Dengan pembelajaran TPS hal ini dapat diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh guru. 6) Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam PBM adalah hasil belajar yang diraih oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi secara bertahap, sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh siswa dapat lebih optimal.

(53)

35

siswa dituntut untuk dapat belajar berempati, menerima pendapat orang lain atau mengakui secara sportif jika pendapatnya tidak diterima.

b. Kelemahan :

1) Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas. 2) Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaanruangan kelas. 3) Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita

waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah peneliti sebutkan sebelumnya, salah satunya yaitu faktor eksternal dari lingkungan sosial yang meliputi metode yang digunakan dalam pembelajaran. Sudjana (2005: 76) berpendapat bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran. Sedangkan Rosdy Ruslan (2003:24) berpendapat bahwa metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

(54)

36

diterima siswa. Oleh karena itu metode sangat berperan penting dalam pendidikan, karena metode merupakan pondasi awal untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan asas keberhasilan sebuah pembelajaran. Pada intinya apabila metode yang dipakai dengan baik maka hasilnya akan berdampak pada mutu pendidikan yang baik, namun jika metode yang dipakai tidak baik maka hasilnya pun akan berakibat pada mutu pembelajaran yang tidak akan baik juga.

Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran, untuk itu seorang guru harus mampu memilih metode yang sesuai dalam pembelajaranya. Pemilihan metode disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa, agar siswa mampu dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran.

B. Kajian Pustaka

1. Skripsi karya Zahrotus Sarifah “Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share Menggunakan Alat Peraga Sederhana Untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VII MTs Darul Istiqomah

Jepara Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran Dan

Gelombang”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan bantuan menggunakan alat peraga.

(55)

37

2. Skripsi karya Ageng Sanjaya “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (Tps) Untuk Meningkatkan Minat Belajar

Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA Veteran 1 Sukoharjo Tahun Ajaran

2012/2013”

Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Sehingga tolak ukur utamanya pada keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah.

3. Skripsi karya Aryo Bramantya “Penerapan Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi

Hitung Bentuk Aljabar Kelas VII SLTP Gema’45 Surabaya Tahun

Pelajaran 2009/2010”

Skripsi ini bertujuan untuk eksperimentasi penerapan metode TPS pada mata pelajaran matematika. Sehingga tolak ukurnya hanya pada pengaruh yang dihasilkan dalam pembelajaran.

Dengan melihat tiga penelitian terdahulu di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian yang kami lakukan sebagaimana dalam

judul skripsi “Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Iman

Kepada Malaikat Allah Dengan Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas

VII MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo Tahun Ajaran

2017/2018” , peneliti ingin meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

(56)

38

(57)

39

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Tempat Peneitian

Penelitian dilaksanakan di MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar yang

merupakan salah satu lembaga pendidikan ma’arif di kecamatan

Kalikajar yang bertempat di tengah-tengah dusun Bakalan kelurahan Bowongso kecamatan Kalikajar kabupaten Wonosobo.

2. Sejarah Berdirinya

MTs Ma’arif Bakalan berdiri tahun 2000 yang pada tahun

pertamanya masih menginduk MTs Ma’arif Kertek, kecamatan Kertek

(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018).

(58)

40 3. Visi dan Misi MTs Ma’arif Bakalan

a. Visi

Visi yang dimiliki MTs Ma’arif Bakalan adalah: Iman

Taqwa, Unggul dalam prestasi dan Berakhlaqul karimah

(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018). b. Misi

1) Menciptakan sistem dan iklim pendidikan yang Islami dan demokratis dalam menyenangkan dalam model pembelajaran learning joyfull, aktif, kreatif, inovatif, komunikatif,

partisipatif, dan efektif.

2) Terwujudnya generasi Islam yang berilmu pengetahuan agama dan umum, melek teknologi serta bertanggung jawab dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah Swt.

3) Mewujudkan pembentukan karakter Islam yang mampu mengaktualisasikan diri di masyarakat secara ahlussunnah waljama’ah (Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun

ajaran 2017/2018).

4. Tenaga Pendidik dan Tugas Kependidikan

(59)

41 Tabel 3.1

Daftar Tenaga Pendidik dan Karyawan di MTs Ma’arif Bakalan

No Nama Lengkap dan Gelar L/P Jabatan

1 Jamaludin, S. Pd. I L Kepala Madrasah

2 Biat, S.Ag. L BK

3 Abdul Kodir, S. Pd L Guru Mapel 4 Nur Dyah Zulaikhah, S. Pd P Guru Mapel

5

Fatmawati Saidah, S. Pd. I., S. Kom

P Guru Mapel

6 Siti Rahayu, SE P Guru Mapel

7 Darwati, S. Pd P Guru Mapel

8 Edi Haryanto, S. Kom L Guru Mapel

9 Muhtar, S. Ag L Guru Mapel

10 Yuliati Khomsah, S. Sos. I P Guru Mapel 11 Fathul Mujib, S. Pd L Guru Mapel 12 Selamet Riyadi, S. Pd L Guru Mapel 13 Ika Arfiana, S. Pd P Guru Mapel

14 Tri Adi, S. Pd L Guru Mapel

15 Sri Amanah, S. Pd. I P Guru Mapel 16 Samsul Falah, S. Ag L Guru Mapel 17 Hamid Masruri L Staf Administrasi

(60)

42 5. Data Siswa

Untuk menunjang data tentang keadaan siswa maka berikut ini penulis paparkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Jumlah Siswa

Berikut ini adalah tabel siswa di MTs Ma’arif Bakalan tahun

ajaran 2017/2018.

Tabel 3.2

Jumlah Siswa MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar kabupaten Wonosobo tahun ajaran 2017/2018

No Kelas

Jumlah siswa Jumlah keseluruhan

(61)

43 c. Pekerjaan Orang Tua Siswa

Mata pencaharian atau pekerjaan orang tua siswa bermacam-macam antara lain: Petani, Pedagang, Buruh, Wiraswasta dan sebagainya (Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018). Akan tetapi presentase yang paling dominan adalah bekerja sebagai Petani karena memang kecamatan Kalikajar khususnya desa Bowongso terletak di lereng gunung Sumbing.

6. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan merupakan unsur yang sangat penting untuk menunjang tercpainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu

lembaga pendidikan. Adapun fasilitas yang dimiliki oleh MTs Ma’arif

Bakalan adalah sebagai berikut: a. Fasilitas Fisik

Berikut akan penulis sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 3.3

Fasilitas Fisik MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018

No Nama Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang guru/kantor 1 Baik

3 Ruang kelas 8 Baik

4 Ruang Laborat 1 Baik

(62)

44

a. Perkiraan koleksi buku 1 Ada

6 UKS 1 Baik

7 Masjid 1 Baik

8 Ruang Komputer 1 Baik

(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018). b. Kegiatan Pengembangan Siswa

1) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) 2) Kegiatan Pramuka

3) IPNU/IPPNU

4) Pagar Nusa (Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018).

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 18 orang dengan rincian 8 laki-laki dan 10 perempuan.

Tabel 3.4

Data Siswa kelas VII B

No NIS Nama L/P

1 171140 Afiyanti P

2 171141 Ahmad Khoirul Mubarok L

3 171142 Ahmad Hairur Rizal L

(63)

45

5 171145 Alfiyani P

6 171147 Ari Alfajri L

7 171154 Elin Tri Widia P

8 171160 Hawinda Maulida Rohmah P

9 171164 Ilfa Yufina P

10 171170 Kun Annasa Ulfah Uliyatul Jannah P

11 171174 Muhamad Latiful Hanan L

12 171177 Mustofa Arifin L

13 171179 Nafiah P

14 171185 Nurul Anam L

15 171187 Rizki Khanafi L

16 171197 Sofinah P

17 171200 Umu Fatimah P

18 171201 Uswatun Khasanah P

(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018).

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester genap tahun ajaran 2017/2018, yaitu pada 06 Maret sampai 09 Juni 2018. Penelitian

dilakukan pada siswa kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan yang berjumlah 18

(64)

46 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah PTK, guna mencari masalah yang ada didalam kelas. PTK akan dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah:

a. Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengn kepala sekolah dan guru mapel.

b. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan dikelas

e. Mempersiapkan lembar observasi

f. Menyediakan alat evaluasi yang terdiri atas lembar tes siswa. 2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 maret 2018. Penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis pada RPP yang telah dibuat. Terget yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dapun topik yang dipilih dalam siklus I ini

(65)

47

Kegiatan yng dilakukan dalam tahap ini adalah: a. Kegiatan awal

1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdo’a bersama dipimpin oleh seorang siswa dilanjutkan membaca surat pendek dengan penuh khidmat.

2) Guru memerhatikan kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

3) Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai

4) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yang meliputi: penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. b. Kegiatan inti

1) Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk menyimak uraian materi sebagai pengantar.

2) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Think Pair Share yang akan dilaksanakan.

3) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi.

4) Guru memberikan waktu kepada setiap siswa untuk berfikir dan memahami topik bahasan.

5) Guru memandu siswa membentuk pasangan (2 orang) secara heterogen.

(66)

48

7) Masing-masing pasangan secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang topik bahasan

8) Guru dan siswa memberikan komentar hasil diskusi pada setiap kelompok.

c. Kegiatan akhir

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas. 2) Melaksanakan post tes

3) Guru memberitahu materi yang akan datang

4) Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran Think Pair Share. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah dtetapkan dalam indikator.

Hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi.

(67)

49

a. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran cukup baik, dimana sebagian besar siswa sangat memperhatikan penjelasan dan arahan dari guru. Namun dalam keaktifan siswa masih minim.

b. Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran sudah baik. Dimana guru mampu menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan metode TPS, namun alokasi waktu dalam penerapan metode masih dinilai kurang efektif.

4. Refleksi

Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Reflksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya.

Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dan lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan beberapa kelemahan sebagai berikut:

a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dirancang sebelumnya, namun alokasi waktu masih kurang efektif. b. Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena

(68)

50

c. Hanya beberapa siswa yang aktif bertanya dalam pembelajaran ini d. Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I

diketahui jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap pra siklus.

Adapun tindakan perbaikan pada siklus ini adalah sebagai berikut: a. Guru perlu membagi ulang alokasi waktu antara penyampaian materi

dengan penerapan metode TPS.

b. Memberikan pengenalan dan penjelasan lebih mendalam mengeni strategi pembelajaran yang digunakan, agar semua siswa dapat mengikuti jalanya pembelajaran dengan baik.

c. Memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya.

d. Untuk meningkatkan hasil tes formatif hendaknya guru memberikan pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan serta memberikan tambahan pertanyaan keepada siswa.

E. Deskriosi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan siklus II

Pada siklus II ini sama dengan siklus pertama. Siklus II terdiri dari beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan diadakan identifikasi masalah yang terjadi pada siklus pertama. Selanjutnya dilakukan pada tahapan tindakan penyusunan konsep pembelajaran.

(69)

51

pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam siklus II ini adalah “Makhluk

Ghaib Selain Malaikat”

2. Pelaksanaan siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2018. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kegiatan ini dilakukan dalam tahap yang terdiri dari:

a.Kegiatan awal

1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama dipimpin oleh seorang siswa dilanjutkan membaca surat pendek dengan penuh khidmat.

2) Guru memerhatikan kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

3) Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai

4) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yang meliputi: penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa. b.Kegiatan inti

1) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Think Pair Share yang akan dilaksanakan.

(70)

52

3) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi.

4) Guru memberikan waktu kepada setiap siswa untuk berfikir dan memahami topik bahasan.

5) Guru memandu siswa membentuk pasangan (2 orang) secara heterogen.

6) Guru mempersilakan setiap pasangan untuk berbagi dan berdiskusi

7) Masing-masing pasangan secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang topik bahasan

8) Guru dan siswa memberikan komentar hasil diskusi pada setiap kelompok.

c. Kegiatan akhir

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas. 2) Melaksanakan post tes

3) Guru memberitahu materi yang akan datang

4) Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.

3. Observasi

(71)

53

pembelajaran atau pada tahap tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah dtetapkan dalam indikator.

Hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi.

Dari data pegamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa:

a. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran meningkat, dimana hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa sudah dapat mengikuti model yang digunakan dalam pembelajaran sehigga menarik perhatian siswa

b. Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran sudah meningkat ditunjukan dalam peningkatan langkah-langkah metode TPS dan alokasi waktu dalam pembelajaransudah sangat bagus dan efektif. 4. Refleksi siklus II

(72)

54

(73)

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis data persiklus 1. Analisis data pra siklus

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan masih sering menggunakan metode yang berbasis satu arah. Di mana siswa mendengar, mencatat dan mengerjakan soal. Maka pembelajaran tersebut hanya berpusat pada guru dan pemahaman siswa hanya bersifat sementara.bahkan guru juga hanya menggunakan metode pembelajaran yang monoton seperti ceramah, dan tanya jawab sekilas, jarang menggunakan metode-metode pembelajaran yang bervariasi dan memotivasi siswa.

Data yang diperoleh dari kondisi awal hasil nilai tes ulangan harian pada mata pelajaran Akidah Akhlak masih ada yang belum mencapai KKM. Adapun KKM dalam mata pelajaran Akidah Akhlak adalah 80.

(74)

55 Tabel 4.1

Nilai hasil belajar ulangan harian Akidah Akhlak siswa kelas VII B (pra siklus)

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Afiyanti 80 87 Tuntas

2 Ahmad Khoirul Mubarok 80 79 Tidak tuntas

3 Ahmad Hairur Rizal 80 76 Tidak tuntas

4 Alek Islahudin 80 78 Tidak tuntas

5 Alfiyani 80 86 Tuntas

6 Ari Alfajri 80 77 Tidak tuntas

7 Elin Tri Widia 80 77 Tidak tuntas

8 Hawinda Maulida Rohmah 80 93 Tuntas

9 Ilfa Yufina 80 84 Tuntas

10 Kun Annasa Ulfah Uliyatul Jannah

80 77 Tidak tuntas

11 Muhamad Latiful Hanan 80 78 Tidak tuntas

12 Mustofa Arifin 80 76 Tidak tuntas

13 Nafiah 80 76 Tidak tuntas

14 Nurul Anam 80 78 Tidak tuntas

15 Rizki Khanafi 80 76 Tidak tuntas

16 Sofinah 80 80 Tuntas

17 Umu Fatimah 80 80 Tuntas

(75)

56

Jumlah 1434

Rata-rata 79,67

Presentase ketuntasan belajar 33,34%

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa ulangan harian sebelum diadakannya pelajaran dengan metode Think Pair Share dari 18 orang siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 6 orang atau sebesar 33,34% dan yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 12 siswa dengan rata-rata 79,67.

Dari uraian diatas dijadikan seagai pembanding sebelum dan sesudah diterapkanya metode pembelajaran Think Pair Share.

2. Analisis Data Siklus 1

Tabel 4.2

Data Prestasi belajar siklus 1

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Afiyanti 80 80 Tuntas

2 Ahmad Khoirul Mubarok 80 85 Tuntas

3 Ahmad Hairur Rizal 80 75 Tidak tuntas

4 Alek Islahudin 80 80 Tuntas

5 Alfiyani 80 80 Tuntas

6 Ari Alfajri 80 75 Tidak tuntas

7 Elin Tri Widia 80 77 Tidak tuntas

(76)

57

9 Ilfa Yufina 80 90 Tuntas

10 Kun Annasa Ulfah Uliyatul Jannah 80 78 Tidak tuntas 11 Muhamad Latiful Hanan 80 77 Tidak tuntas

12 Mustofa Arifin 80 75 Tidak tuntas

13 Nafiah 80 80 Tuntas

14 Nurul Anam 80 75 Tidak tuntas

15 Rizki Khanafi 80 80 Tuntas

16 Sofinah 80 85 Tuntas

17 Umu Fatimah 80 80 Tuntas

18 Uswatun Khasanah 80 75 Tidak tuntas

Jumlah 1442

Rata-rata 80,11

Presentase ketuntasan belajar 55,56 %

Pencapaian rata-rata hasil belajar pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Siklus I belum dapat dikatakn tuntas, karena tingkat ketuntasan baru mencapai 55,56% dan beum mencapai indikaror pencapaian penelitian yaitu 85%. Maka dari itu harus dilakukan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share untuk mendapatkan ketuntasan belajar yang mencapai indikator yang telah ditentukan.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+6

Referensi

Dokumen terkait

RSIA KENARI GRAHA MEDIKA Dapat memberikan pelayanan Rawat Inap tidak hanya untuk Ibu dan Anak tetapi juga untuk Laki - Laki dan Perempuan Dewasa (selain kasus kebidanan). RS

Penelitian ini bertujuan (1) mengembangkan aplikasi mobile kamus istilah jaringan pada platform android, (2) mengetahui kualitas aplikasi yang dikembangkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keragaman morfometrik (panjang cangkang, panjang ligamen, tebal cangkang, tinggi cangkang kanan dan kiri,

matematika melalui model pembelajaran Co-op Co-op. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. matematika melalui model pembelajaran Co-op Co-op.

Semoga dengan adanya kegiatan PPL ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjadikan calon pendidik profesional yang memiliki sikap, kemampuan, dan keterampilan unggul dalam

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa untuk soal nomor 1 terkait harga jual dan nomor 2 terkait harga beli yang dikenai pajak, siswa berkemampuan matematika tinggi mampu melalui

Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerja sama yang ada di rumah, sekolah, dan masyarakat dalam rangka kerukunan b.. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerja sama yang ada di

[r]