• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DAN METODE BIAYA KONVENSIONAL PADA HOTEL PATRA JASA SEMARANG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DAN METODE BIAYA KONVENSIONAL PADA HOTEL PATRA JASA SEMARANG - Unika Repository"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DAN

METODE BIAYA KONVENSIONAL PADA HOTEL PATRA JASA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pogram Sarjana ( S – 1 ) pada Fakultas Ekonomi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Disusun oleh :

N a m a : Wawan Ariyanto N I M : 98.60.0560

N I R M : 98.6.111.02030.50041 J u r u s a n : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

HALAMAN MOTTO

Jika engkau rela mendengarkan,

maka engkau akan belajar.

Dan kalau engkau condongkan telinga,

pasti engkau menjadi bijaksana

(Sirakh 6 : 33)

siapa mencintai didikan adalah mencintai pengetahuan

tetapi siapa membenci teguran adalah dungu

(3)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

ϖ Kedua orang tuaku tercinta

ϖ Mami dan papi angkatku

ϖ Oom Handoyo dan Tante Lina

ϖ Mereka yang telah membantu dan memberiku spirit dalam

menyelesaikan skripsi ini.

ϖ Rekan – rekan di rental “OKE”

(4)

HALAMAN PERSETUJUAN

N A M A : WAWAN ARIYANTO

N I M : 98.60.0560

N I R M : 98.6.111.02030.50041

F A K U L T A S : EKONOMI

J U R U S A N : AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI : “ PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR

HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY

BASED COSTING SYSTEM DAN METODE BIAYA KONVENSIONAL PADA HOTEL PATRA JASA SEMARANG “.

Disetujui di :

Semarang, Juni 2003

Pembimbing I

( Drs. R. Bowo Harcahyo, MBA )

Pembimbing II

(5)

v

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima dan disahkan oleh panitia penguji pada : Rabu, 30 Juli 2003 skripsi dengan judul :

“ PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DAN METODE BIAYA KONVENSIONAL PADA HOTEL PATRA JASA

SEMARANG “

Oleh ; Wawan Ariyanto

98.60.0560

Tim Penguji

Dosen Penguji I

( Vincent Didiek Wiet Aryanto, Ph.D )

Dosen Penguji II Dosen Penguji III

( Drs. Hudi Prawoto., MM ) ( St. Vena Purnamasari., SE )

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata

(6)

ABSTRAKSI

Analisis perbedaan penerapan antara metode biaya konvensional dengan metode activity based costing digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perbedaan harga pokok tarif kamar hotel diantara kedua metode tersebut.

Metode penentuan harga pokok dengan metode biaya konvensional membebankan biaya – biaya yang timbul ke dalam tarif kamar dengan menggunakan dasar alokasi biaya yang berkaitan dengan volume penjualan. Metode ini sangat riskan untuk menghasilkan informasi biaya yang akurat, sehingga secara langsung dapat mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen.

Activity based costing system merupakan metode penentuan harga pokok dengan menggunakan aktivitas dan cost driver (pemicu biaya) sebagai sarana untuk menghitung harga pokok tarif kamar hotel. Activity based costing system ini membebankan biaya produk melalui 2 (dua) tahapan yaitu tahap pembebanan biaya ke dalam aktivitas yang terjadi dan tahap pembebanan biaya aktivitas ke dalam produk sesuai dengan konsumsi aktivitas oleh produk tersebut.

Berdasarkan penelitian dengan metode analisis data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari :

1. Data primer yaitu data yang didapat langsung dari sumber aslinya dengan cara melakukan observasi dan wawancara langsung dengan pihak – pihak yang terkait pada hotel Patra Jasa Semarang.

2. Data sekunder yaitu data penelitian arsip yang memuat kejadian masa lalu (historis).

a. Data umum perusahaan : sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan dan fasilitas yang dimiliki perusahaan.

b. Data khusus perusahaan : data penjualan kamar antara tahun 2000 – 2002, data fasilitas kamar, data mengenai aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam melayani konsumen dan data biaya yang dikeluarkan perusahaan pada tahun 2002.

(7)

vii

Tipe Kamar Tarif Kamar Metode Konvensional

Tarif Kamar Metode ABC

Superior Single Superior Double Deluxe Single Deluxe Double Junior Suite Executive Suite

Rp. 105.476,00

a. Tipe kamar Superior Single

Tarif kamar superior single dengan menggunakan metode konvensional adalah sebesar Rp. 105.476,- sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp.201.945,-. Disini terdapat pembebanan biaya terlalu rendah sebesar 48 % untuk pembebanan biaya konvensional.

b. Tipe kamar Superior Double

Tarif kamar superior double dengan menggunakan metode konvensional adalah sebesar Rp. 223.638,- sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp.213.935,-. Disini terdapat pembebanan biaya terlalu tinggi sebesar 5 % untuk pembebanan biaya konvensional.

c. Tipe kamar Deluxe Single

Tarif kamar deluxe single dengan menggunakan metode konvensional adalah sebesar Rp. 244.261,- sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp.241.656,-. Disini terdapat pembebanan biaya terlalu tinggi sebesar 1 % untuk pembebanan biaya konvensional.

d. Tipe kamar Deluxe Double

Tarif kamar deluxe double dengan menggunakan metode konvensional adalah sebesar Rp. 279.530,- sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp.252.708,-. Disini terdapat pembebanan biaya terlalu tinggi sebesar 11 % untuk pembebanan biaya konvensional.

e. Tipe kamar Junior Suite

Tarif kamar junior suite dengan menggunakan metode konvensional adalah sebesar Rp. 286.048,- sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp.316.920,-. Disini terdapat pembebanan biaya terlalu rendah sebesar 10 % untuk pembebanan biaya konvensional.

f. Tipe kamar Executive Suite

Tarif kamar executive suite dengan menggunakan metode konvensional adalah sebesar Rp. 308.459,- sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp.929.234,-. Disini terdapat pembebanan biaya terlalu rendah sebesar 67 % untuk pembebanan biaya konvensional.

(8)

Keterangan Superior

Laba konvensional / kamar Laba ABC / kamar Jumlah kamar yang dipakai pada kapasitas normal

21.095 Laba konvensional (a1 x b)

Laba ABC (a2 x b)

Perhitungan laba menurut metode biaya konvensional adalah sebesar Rp.1.870.672.931,00 sedangkan perhitungan laba menurut activity based costing system adalah sebesar Rp.2.134.462.937,00. Disini terdapat selisih laba sebesar Rp.263.790.006,00.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

“Perbandingan Penentuan Tarif Kamar Hotel Dengan Menggunakan Activity

Based Costing System Dan Metode Biaya Konvensional Pada Hotel Patra Jasa Semarang “.

Skripsi ini akan membahas mengenai penentuan tarif kamar hotel

dengan perhitungan berdasarkan activity based costing system dan metode

biaya konvensional. Diharapkan dengan disusunnya skripsi ini dapat

membantu pihak manajemen hotel dalam menentukan tarif kamar hotel

sehingga dapat diperoleh laba yang maksimal. Penulisan skripsi ini juga

dimaksudkan sebagai salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan program

sarjana ekonomi (S-1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Katolik Soegijapranata.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Vincent Didiek WA, MBA, Phd selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Katolik Soegijapranata.

2. Bapak Drs. R. Bowo Harcahyo, MBA, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Clara Susilawati, SE, Msi, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Direktur dan segenap karyawan Hotel Patra Jasa Semarang yang telah

meluangkan waktunya serta bersedia menerima penulis untuk melakukan

(10)

5. Papa, mama, kakak serta adik yang telah mendorong dan membantu dalam

penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Staf pengajar pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Katolik Soegijapranata.

7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut

mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

apabila ada kekurangan dalam penyajian mohon saran dan kritik yang

membangun. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi mereka yang memerlukan dan berminat terhadap masalah

penulis teliti.

Semarang, Juni 2003

(11)

xi DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN MOTTO ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAKSI ... vi

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Kerangka Pikir ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Produk Jasa Perhotelan ... 10

(12)

2.3. Sistem Akuntansi Biaya Konvensional (Tradisional) ... 13

2.3.1 Kelemahan Sistem Akuntansi Biaya dan Manajemen Tradisional ... 14

2.3.2 Penentuan Harga (Tarif) Normal ... 15

2.3.3 Biaya Produksi ... 15

2.3.4 Harga Pokok ... 20

2.3.5 Mark Up ... 21

2.3.6 Tahapan Penentuan Tarif dengan Menggunakan Metode Biaya Konvensional ... 22

2.4. Sistem Activity Based Costing ... 24

2.4.1 Pengertian Sistem Activity Based Costing ... 24

2.4.2 Asumsi Sistem Activity Based Costing ... 24

2.4.3 Perbandingan Sistem Activity Based Costing dengan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional ... 25

2.4.4 Manfaat Sistem Activity Based Costing ... 26

2.4.5 Kapan Menggunakan Sistem Activity Based Costing ... 26

2.4.6 Aktivitas ... 27

2.4.7 Cost Pool ... 28

2.4.8 Pool Rate ... 29

2.4.9 Cost Driver ... 29

2.4.10 Keterbatasan dan Kelemahan ABC System ... 32

(13)

xiii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian ... 35

3.2. Sumber dan Jenis Data ... 35

3.2.1 Jenis Data ... 35

3.2.1.1. Data Primer ... 35

3.2.1.2. Data Sekunder ... 35

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.2.2.1. Wawancara ... 36

3.2.2.2. Dokumentasi ... 36

3.2.3 Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.1.1. Sejarah Berdirinya Hotel Patra Jasa Semarang ... 39

4.2. Struktur Organisasi ... 41

4.3. Bidang Usaha ... 44

4.3.1. Tipe, Jumlah, Fasilitas dan Tarif Kamar Hotel Patra Jasa Semarang ... 44

4.3.2. Tingkat Occupancy Hotel Patra Jasa Semarang ... 46

4.3.3. Data Biaya dalam Penentuan Tarif ... 47

4.4. Analisis Data ... 48

4.4.1. Penentuan Tarif Biaya dengan Menggunakan Metode Biaya ... 48

4.4.1.1. Pengumpulan Biaya ... 48

(14)

4.4.1.3. Alokasi Pembebanan Biaya ... 51

4.4.1.4. Penentuan Tarif Kamar dengan Metode

Konvensional ... 56

4.4.2. Penentuan Tarif Kamar dengan Menggunakan

Metode Activity Based Costing ... 57

4.4.2.1. Aktivitas Jasa Kamar Hotel ... 57

4.4.2.2. Penentuan Level Activity dan Cost Driver 59

4.4.2.3. Tarif Cost Pool ... 63

4.4.2.4. Harga Pokok Kamar Hotel ... 65

4.4.2.5. Penentuan Tarif Kamar dengan Metode

ABC ... 67

4.4.3. Analisis Penggunaan Metode Konvensional dan

ABC dalam Penentuan Tarif Kamar ... 68

4.4.3.1. Pengelompokkan Biaya ... 68

4.4.3.2. Alokasi Pembebanan Biaya ... 68

4.4.3.3. Hasil Perhitungan Penentuan Tarif Kamar 69

4.4.3.4. Pengaruh Metode Costing Terhadap Laba /

Rugi ... 73

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perbandingan Sistem Biaya konvensional dengan Sistem

ABC ... 12

Tabel 2.2 : Perbedaan Teknik pengalokasian Biaya yang Membentuk Tarif Kamar ... 13

Tabel 4.1 : Tipe, Fasilitas, Tarif Hotel Patra Jasa ... 44

Tabel 4.2 : Tipe, Luas Kamar ... 46

Tabel 4.3 : Lama Hari Penghunian Kamar Periode 2000 – 2002 ... 46

Tabel 4.4 : Rekapitulasi Biaya yang Dikeluarkan Hotel Patra Jasa Semarang Tahun 2002 ... 47

Tabel 4.5 : Penggolongan Biaya dari Metode Konvensional ... 50

Tabel 4.6 : Prosentase Alokasi Biaya Produksi Langsung dengan Pembebanan Biaya atas Dasar Kapasitas Normal Hotel Patra Jasa Semarang ... 51

Tabel 4.7 : Prosentase Alokasi Biaya Produksi Tidak Langsung dan Biaya Non Poduksi dengan Pembebanan Biaya atas Dasar Luas Kamar ... 52

Tabel 4.8 : Alokasi Pembebanan Biaya Produksi Langsung ... 53

Tabel 4.9 : Alokasi Pembenanan Biaya Produksi Tidak Langsung .... 54

Tabel 4.10 : Alokasi Pembebanan Biaya Non Produksi ... 55

(16)

Tabel 4.12 : Biaya Pada Aktivitas ... 58

Tabel 4.13 : Pengelompokkan Biaya Berdasarkan Level Aktivitas ... 61

Tabel 4.14 : Pengelompokkan Biaya Berdasarkan Cost Driver ... 62

Tabel 4.15 : Cost Driver ... 63

Tabel 4.16 : Tarif Cost Pool ... 64

Tabel 4.17 : Pembebanan Tarif Cost Pool ... 66

Tabel 4.18 : Alokasi Pembebanan Tenaga Kerja Langsung ... 67

Tabel 4.19 : Penentuan Tarif Kamar Perhari dengan Menggunakan Metode ABC ... 67

Tabel 4.20 : Analisis Hasil Perhitungan ... 69

(17)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Kerangka Pikir Penelitian ... 6

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rekapitulasi Biaya yang Dikeluarkan Hotel Patra Jasa

Semarang Tahun 2002 ... 78

Gambar

Gambar 4.1 :  Struktur Organisasi Hotel Patra Jasa Semarang   .............

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Daerah diberi kewenangan untuk menuntut 5 (lima)

ketiga bulan tersebut terkadang tidak dapat melakukannya pada hari dan tanggal yang sama disebabkan perbedaan dalam penetapan awal bulan-bulan tersebut; (b) bahwa

Realitas perbedaan kalender Hijriyah di kalangan umat Islam, pada umumnya, terjadi antar-negara.Tetapi tidak demikian yang terjadi di Indonesia.Di Indonesia

Pendidikan dan pendampingan oleh mentor dalam penerapan EBP tidak hanya memiliki efek langsung terhadap implementasi EBP, melaink- an secara luas mampu memberikan dampak baik bagi

Adalah sebagian dari tegangan elektroda pembumian yang dapat dijembatani oleh orang dengan langkah sebesar kira-kira 1 meter, atau tegangan antara dua titik di bumi yang berjarak

Tingkat Kebisingan yang terjadi pada malam hari dengan tingkat tekanan bunyi selama 8 jam malam hari yaitu antara pukul 22.00  –   06.00 dengan minimal pengambilan data selama 3

Kandungan serat pangan dalam tepung kelapa secara signifikan lebih besar dibandingkan pada sumber serat lainnya seperti tepung gandum, kasava, kentang, beras, dan

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk hukum ataupun undang-undang di Indonesia yang mengatur tentang aturan dalam berinteraksi dengan media sosial