• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANYA-JAWAB LAPORAN AR-5 WORKING GROUP I PRESS RELEASE CHANGE (IPCC)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TANYA-JAWAB LAPORAN AR-5 WORKING GROUP I PRESS RELEASE CHANGE (IPCC)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. Mampang Prapatan VIII/R-13 Jakarta, Indonesia| Tel: +62-(0)21-7992945 | Fax: +62-(0)21-7996160 | www.iesr-indonesia.org

PRESS RELEASE

For Media Use Only

Jl. Mampang Prapatan VIII Jakarta, Indonesia | Tel: +62-(0)21-7992945 | Fax.: +62-(0)21-7996160 | www.iesr.or.id

TANYA-JAWAB

LAPORAN AR-5 WORKING GROUP I

INTERGOVERNMENTAL PANEL ON CLIMATE

CHANGE (IPCC)

Apakah IPCC itu?

Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) adalah sebuah badan internasional yang mengkaji aspek ilmiah terkait dengan perubahan iklim. IPCC dibentuk pada tahun 1988 oleh World Meteorological Organization (Badan Meteorogi International/WMO) dan United Nations Environment Program (Badan Lingkungan PBB/UNEP) untuk memberikan kajian yang berkala mengenai aspek ilmiah dari perubahan iklim, dampak dan resiko-resiko di masa mendatang, serta pilihan-pilihan kegiatan mitigasi dan adaptasi atas pe-rubahan iklim.

Anggota IPCC terbuka untuk semua negara yang menjadi anggota WMO dan PBB. Saat ini terdapat 195 negara yang menjadi anggota IPCC. Panel IPCC terdiri dari wakil-wakil negara anggota yang bertemu pada suatu pertemuan umum (plenary) untuk membuat keputusan-keputusan penting.

IPCC menerima penghargaan Nobel untuk Perdamaian pada tahun 2007, setelah menge-luarkan Laporan Kajian ke-4 (Assessment Report 4/AR4).

Apakah laporan IPCC WG-1 AR5 dan bagaimana laporan ini

di-hasilkan?

IPCC memiliki tiga Working Group (Kelompok Kerja). Kelompok Kerja 1 menyusun laporan Physical Science Basis, merilis laporannya pada tanggal 27 September 2013 dalam bentuk Summary for Policy Maker (Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan) dan versi laporan leng-kap pada tanggal 30 September 2013.

Laporan WG-1 terdiri dari 14 bab, dihasilkan secara kolaborasi oleh lebih dari 209 ilmu-wan sebagai penulis utama (lead author) dan 50 editor pengkaji dari 35 negara. Lebih dari 9200 publikasi ilmiah dikutip oleh laporan ini. Sebagaimana standar proses laporan IPCC, laporan ini telah melalui proses pra-naskah hingga naskah akhir dengan kajian peer-re-view secara bertahap dari puluhan bahkan ratusan ahli untuk memastikan tingkat akurasi dan ketelitiannya. Laporan “Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan” telah disetujui baris per baris oleh para anggota IPCC yang bertemu di Jenewa, Swiss 23-26 September 2013. Seluruh Assessment Report 5 (AR-5) IPCC akan dirilis secara bertahap pada periode 2013-2014. Laporan Working Group 2 yang mengkaji dampak, kerentanan dan adaptasi akan

(2)

dirilis pada akhir Maret 2014 di Yokohama, Jepang. Laporan Working Group 4 yang meng-kaji pilihan mitigasi akan dirilis pada pertengahan April 2014 di Jerman. Laporan akhir adalah Synthesis Report yang akan merangkum seluruh laporan WG kedalam satu lapo-ran, akan dirilis pada Oktober 2014 di Copenhagen, Denmark.

Apa saja temuan Laporan IPCC WG-1 AR5?

Para ahli sekarang lebih yakin, dengan tingkat keyakinan 95-100%, bahwa perubahan iklim yang terjadi sejak 1950-an didominasi oleh aktivitas manusia. Keyakinan ini mening-kat dari laporan IPCC di tahun 2007 (90-95%), dan meningmening-kat drastis daripada laporan IPCC tahun 2001. Dengan adanya konsensus yang lebih besar diantara para ahli, perdeba-tan bahwa apakah perubahan iklim nyata atau tidak, hampir tidak lagi ada.

Sejumlah temuan dari Laporan IPCC WG-1:

• Berdasarkan skenario pemodelan, diperkirakan pada akhir 2100, temperatur global akan lebih hangat 1.8-4C, dibandingkan dengan rata-rata temperatur pada rentang 1980-1999. Jika dibandingkan dengan periode pra-industri (1750), kenaikan temperatur global ini setara dengan 2.5-4.7C.

• Sangat tinggi kemungkinan rata-rata temperatur global akan meningkat lebih dari 2C diatas temperatur global sebelum periode industri, pada tahun 2100.

• Tiga dekade terakhir (80s,90s,2000s) menjadi dekade yang lebih panas, dibandingkan dekade-dekade sebelumnya, sejak tahun 1850.

• Periode yang mencakup rentang 1983-2012 sangat mungkin sebagai periode 30-tahun terpanas dalam kurun waktu 800 tahun, dan mungkin sebagai periode terpanas dalam kurun waktu 1400 tahun.

• Sejak 1950, atmosfer maupun laut memanas. Keberadaan dan volume salju dan luasan es berkurang drastis, serta permukaan laut mengalami kenaikan. Banyak perubahan ini terjadi lebih cepat dibandingkan dengan waktu lampau.

• Peluruhan glacier dan lapisan es terjadi lebih cepat pada dekade terakhir dibandingkan pada dekade 1990.

• Luas kawasan yang ditutupi oleh es laut Artic berkurang drastis setiap musim dan setiap dekade sejak 1979. Model iklim memperkirakan dengan emisi GRK yang terus meningkat maka kita akan mengalami laut Artic yang bebas es di musim panas.

• Laju kenaikan muka air laut sejak pertengahan abad 19 jauh lebih besar, dibandingkan dengan laju selama dua milenium sebelumnya. Selama periode 1901-2010 rata-rata muka air laut naik sebesar 0.19 m. Laju kenaikan muka air laut dua kali lebih cepat pada periode 1993-2010, dibadingkan dengan periode 1901-2010.

• Para ahli sangat yakin bahwa laju kenaikan muka air laut pada abad 21 akan melampaui laju kenaikan pada periode observasi 1971-2010 pada seluruh skenario AR-5.

(3)

dampak terhadap terumbu karang dan orang yang bergantung pada protein dari ikan. • Frekuensi dan intensitas kejadian curah hujan yang berat akan meningkat secara global.

• Terdapat bukti yang kuat bahwa kondisi suhu ekstrim, termasuk hari-hari panas dan gelombang panas menjadi lebih umum terjadi sejak 1950.

• Para ahli tidak memiliki cukup data untuk membuat kesimpulan tentang meningkatnya banjir secara global pada beberapa dekade terakhir. Walaupun demikian, pengamatan pada tingkat kawasan (region), hasil yang diberikan lebih beragam. Beberapa kawasan diproyeksikan mengalami kejadian banjir, diantaranya: sebagian New Zealand, Australia, Amerika Tengah, China, Mongolia, Eropa bagian utara, dan barat laut Amerika.

• Trend kekeringan secara global sukar diidentifikasi tetapi trend di kawasan lebih jernih dan sejumlah kawasan mengalami kekeringan yang lebih parah dan lebih sering.

• Badai tropis skala 4 dan 5 diperkirakan akan meningkat frekuensinya secara global. • Untuk pertama kalinya laporan IPCC memasukan adanya “Anggaran Karbon Global” (Global Carbon Budget). Untuk mendapatkan dua pertiga (75%) kesempatan kenaikan suhu permukaan bumi tidak lebih dari 2o C, kita dapat menambah tidak lebih dari 1

triliun ton karbon ke atmosfir, relatif terhadap volume masa pra-industri. Hingga 2011, kita telah menggunakan setengah dari jumlah tersebut. Para ilmuwan menyatakan bahwa, jika tidak ada perubahan secara drastis, maka separuh sisanya akan dihabiskan dalam ku-run waktu 30 tahun mendatang. Belum diketahui secara bahwa Anggaran Karbon Global tetap sebesar yang diperkirakan dengan mempertimbangkan bertambahnya emisi aki-bat mencairnya lapisan permafrost, yang dapat menyumbang lebih banyak gas metana ke atmosfer. Oleh karenanya sangat perlu untuk mengurangi laju penambahan emisi gas rumah kaca ke atmosfer, untuk meningkatkan kesempatan kenaikan temperatur tidak melampaui 2oC, yang dapat mengakibatkan dampak yang tidak dapat dikembalikan lagi

seperti semula (irreversible).

Mengapa kita harus khawatir?

Laporan IPCC ke-5 menunjukkan kepastian bahwa pemanasan global dan perubahan iklim terjadi lebih cepat, terlebih dalam tiga dekade terakhir, dan hal ini terjadi disebabkan oleh aktivitas manusia. Pembakaran bahan bakar fossil merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global.

Walaupun dengan mempertimbangkan perubahan sensitivitas perubahan iklim, lapo-ran IPCC ini menunjukkan bahwa umat manusia sedang menuju kenaikan temperatur lebih dari 2o C pada akhir abad ini dibandingkan dengan temperatur di masa pra-industri.

Ketidakpastian tentang reaksi dari carbon sinks (tumbuhan, tanah, dan lautan) bereaksi terhadap dunia yang lebih hangat, apakah mereka akan mengeluarkan lebih banyak kar-bon (dibandingkan dengan menyimpannya), dapat membuat kenaikan temperatur lebih tinggi dari yang diprediksi. Untuk itu diperlukan tindakan-tindakan yang konkrit untuk mengurangi laju peningkatan emisi gas rumah kaca secara drastis, serta memastikan adanya ruang toleransi yang besar untuk adaptasi dan sekaligus menghindari kenaikan temperatur global diatas 2o C sebagai ambang batas toleransi ekosistem.

(4)

Untuk menghindari kenaikan temperatur tidak lebih dari 1.5o C, dibutuhkan upaya yang

lebih keras, salah satunya adalah melakukan transisi ke produksi dan konsumsi energi rendah karbon, sekaligus meningkatkan upaya untuk mengurangi konsentrasi karbon di atmosfer, yang memerlukan teknologi yang lebih mahal dan belum terbukti.

Dalam tahun-tahun mendatang, kita akan menyaksikan lebih banyak cuaca ekstrim dan bencana alam yang disebabkan oleh berubahnya iklim, yang menghasilkan konsekuensi terhadap umat manusia, ekonomi, sosial, dan ekosistem. Ratusan juta masyarakat di negara berkembang akan mengalami berbagai dampak yang hebat akibat berbagai perubahan yang terjadi, khususnya ketersediaan air bersih dan produksi bahan pangan.

Siapa saja para ahli di Indonesia yang dapat dihubungi untuk

pembahasan ilmiah mendalam tentang laporan IPCC AR-5?

Berikut ini nama sejumlah ilmuwan di Indonesia yang dapat memberikan penjelasan ilmiah lebih lanjut tentang laporan IPCC dan dampak perubahan terhadap Indonesia. • Dr. Daniel Murdiyarso, IPB dan CIFOR

• Dr. Rizaldi Boer, IPB • Dr. Agus Supangat, DNPI

• Dr Djoko Santoso Abi Suroso, ITB

• Dr. Ibnu Sofyan, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BKSPN) • Dr. Edvin Aldrian, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) • Dr. Armi Susandi, ITB

Informasi lebih lanjut

Beberapa sumber dibawah ini merupakan tambahan informasi dan referensi yang dapat membantu pembaca untuk memahami laporan IPCC:

1. Laporan IPCC WG-1 AR5: http://www.climatechange2013.org/

2. Tentang IPCC : http://www.climatechange2013.org/images/uploads/FS_what_ipcc.pdf 3. Proses Penulisan Laporan IPCC: http://treealerts.org/wp-content/uploads/2013/09/ IPCC_PRIMER_PROCESS_SEPT_2013.pdf

4. Bagaimana membaca laporan IPCC: http://treealerts.org/wp-content/uploads/2013/09/ How-to-read-an-IPCC-report-Final.1..pdf

5. Panduan tentang skenario Representative Concentration Pathways (RCP) IPCC: http:// www.theguardian.com/environment/climate-consensus-97-per-cent/2013/aug/30/cli-mate-change-rcp-handy-summary

6. Sensitivitas Iklim: http://climatenexus.org/wp-content/uploads/2013/05/sensitivityfaq. pdf

7. Konsensus terhadap Perubahan Iklim: http://theconsensusproject.com/

8. Kajian Kerentanan Jakarta dan Kota-Kota di Jawa: http://www.iesr.or.id/2010/04/urban-adaptation-vulnerability-assessment-in-jakarta-and-java-island/

(5)

TENTANG IESR

Institute for Essential Services Reform (IESR) adalah sebuah lembaga non-profit yang bergerak di bidang Energi dan Perubahan Iklim, yang dijabarkan dalam 4 program: Access to Energy, Climate Justice, Electricity Governance, dan Extractive Industry Reform. Berdiri resmi di tahun 2007, IESR bergerak sebagai lembaga pemikir (think tank) bagi masyarakat sipil yang secara aktif menginspirasi,

mendorong, dan mendukung perubahan-perubahan ke arah keadilan

pemanfaatan sumber daya alam untuk mendukung pembangunan

manusia.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai publikasi ini, Anda dapat menghubu-ngi kami di :

E-mail : iesr@iesr.or.id

Telepon : +62-21-7992945 ; Fax :+62-21-7996160

Website : www.iesr.or.id (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) Twitter ID : @IESR

Referensi

Dokumen terkait

abnormal return sebelum dan sesudah Pilkada DKI Jakarta 2017 dan terdapat perbedaan trading volume activit y 6 hari sebelum dan 6 hari setelah Pilkada DKI

Semai sengiran ini ditemukan pada setiap petak pengamatan, sementara indeks nilai penting terendah pada tingkat semai yaitu jenis puspa sebesar 11.62%, yang

Dijelaskan pula dalam buku penelitian ini bahwa dinamika dan pertumbuhan Pesantren Jawa Pesisiran, Kajen menghadapi pusaran arus modernitas nampaknya menjadi satu

Penerapan removal mangan secara biologi yang dilakukan oleh TZW Jerman pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan konsentrasi oksigen

Responden dalam penelitian ini ialah penilaian modul dilakukan kepada 2 guru kimia, dan 40 siswa yang telah menggunakan modul berbasis PCK kimia pada materi laju

There were 30 provinces participated in those program and every provinces followed water quality monitoring rule and guidance which is prepared by EMC, including

menghasilkan prosen hasil sintesis yang lebih rendah dibanding pada posisi. para karena pada posisi orto efek –I (induksi negatif) lebih

Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ekstrak gambir dapat mengurangi kekakuan otot karena gambir mempunyai kandungan golongan polifenol seperti senyawa flavonoid