PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 7 MAKASSAR Alamat : Jalan Ince Nurdin Nomor 35 (0411) 3618198 Kode Pos 90111
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN COUNSELING FROM HOME SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2019/2020 A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi & Sosial C Topik/Tema
Layanan
Bullying
D Fungsi Layanan Pencegahan dan Pengentasan
E Tujuan Umum Konseli/ siswa memahami tentang Bullying F Tujuan Khusus Konseli dapat:
1. Konseli / siswa mengetahui pengertian Bullying
2. Konseli./siswa memahami bagaimana cara menghindar dari Bullying 3. Konseli/siswa mengenali ciri-ciri anak yang yang terkena dampak Bullying 4. Mengurangi adanya korban bullying dari orang dewasa dan teman sebaya G Sasaran Layanan Kelas 10 Semua Jurusan
H Materi Layanan 1. Informasi tentang Bullying 2. Mencegah terjadinya Bullying 3. Memahami ciri-ciri korban Bullying I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190411135109-260-385320/mengenal-jenis-jenis-bullying-atau-perundungan
2. https://pelatihanparenting.com/ciri-ciri-anak-terkena-bullying/
3. https://today.line.me/id/pc/article/10+Cara+Cerdas+Membela+Diri+saat+Men ghadapi+Bullying-pQXBZG
K Metode/Teknik Ekspositori, Penugasan, Diskusi, Demonstrasi L Media / Alat Aplikasi ZOOM, Youtube, Whatsapp
M Pelaksanaan Pertemuan ke 1
Langkah-Langkah Kegiatan
1. Konseli menyimak informarsi tentang Bullying
2. Konseli diskusi antar teman sebaya dan konselor dengan menanggapi informasi tersebut melalui Whatsapp Grup
3. Konseli membuat rangkuman informasi sacar kreatif & menarik Refleksi 1. Konseli Memahami Bahaya Bullying dan berusaha untuk menghidari
menjadi korban ataupun pelaku
2. Konseli mengisi Refleksi Proses & Hasil Pelayanan BK berdasarkan UCA Pertemuan ke 2
Langkah-Langkah Kegiatan
1. Konseli menyimak informasi Melalui video Dampak Bullying 2. Konseli diskusi antar teman sebaya dan konselor dengan menanggapi
informasi melalui Whatsapp grup
Refleksi 1. Konseli Mehami korban dan pelaku Bullying
2. Konseli mengisi Refleksi Proses & Hasil Pelayanan BK berdasarkan UCA
Mengetahui Makassar, 15 April 2020
Kepala Sekolah Guru BK/Konselor
BAHARUDDIN, S.Pd., M.Pd ERNI MARLINA, S.Pd., M.Pd
MATERI BULLYING
Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau
mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Ada banyak jenis bullying. Bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul, mendorong, dan sebagainya. Dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak, dan menggunakan kata-kata kasar
Ada banyak jenis penindasan yang dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Secara garis besar, perundungan dapat dibagi dalam beberapa jenis, berikut jenis-jenis bullying atau perundungan yang patut diwaspadai.
1. Perundungan fisik
Perundungan fisik adalah penindasan yang dilakukan dengan cara melibatkan fisik seperti melukai tubuh seseorang yang dapat menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang. Perundungan fisik mencakup memukul, menendang, mencubit, mendorong, dan menghancurkan barang orang lain.
2. Perundungan verbal
Perundungan verbal adalah intimidasi yang melibatkan kata-kata baik secara tertulis atau terucap. Perundungan secara verbal meliputi menggoda, memanggil nama yang tidak pantas, mengejek, menghina, dan mengancam
3.Perundungan social
Perundungan sosial adalah penindasan yang mengakibatkan merusak reputasi atau hubungan seseorang. Intimidasi sosial ini mencakup berbohong, menyebarkan rumor negatif, mempermalukan seseorang, dan mengucilkan seseorang.
4. Cyberbullying atau perundungan di dunia maya
Perundungan di dunia maya adalah perilaku intimidasi yang dilakukan menggunakan teknologi digital.
Perundungan di dunia maya ini meliputi mengunggah gambar atau video yang tidak pantas, menyebar gosip secara online, dan menggunakan informasi orang lain di media sosial.
5. Perundungan seksual
Dikutip dari Very Well Family, perundungan seksual adalah tindakan yang berbahaya dan memalukan seseorang secara seksual. Intimidasi seksual ini termasuk pemanggilan nama seksual atau cat-calling, gerakan vulgar, menyentuh, dan materi pornografi.
Cara membela diri dari bullying
Ketika membahas membela diri saat anak atau teman menghadapi bullying, bukan berarti soal memukul atau balik memaki, maupun mengajarkan tentang membenci atau membalas dendam pada pelaku bullying. Namun ada beberapa hal bijak yang bisa dilakukan anak-anak, remaja maupun teman kita saat menghadapi tindakan perundungan ini:
1. Perlihatkan kepercayaan diri
Memiliki kepercayaan diri akan membuatnya terhindar dari bullying. Membangun tingkat kepercayaan diri bisa dimulai dengan bahasa tubuh yang meyakinkan, berjalan dengan tenang, dan berani melakukan tatap mata. Latih anak atau teman kita agar dapat melakukan hal itu dengan baik sekalipun ia sedang merasa ketakutan maupun tak percaya diri. Membangun mental adalah kunci utama agar tak ditindas.
See detail
2. Membentuk grup pertemanan
Pelaku bullying atau perundungan biasanya tidak menjadikan anak atau seseorang yang punya teman sebagai target. Mereka biasanya menyerang anak-anak atau remaja, atau rekan kerja yang tampak tak punya teman. Jika orang tersebut tipenya suka menyendiri atau tak punya teman, maka ajari dia menjalin persahabatan walau hanya dengan satu teman. Grup pertemanan akan mencegah perundungan.
3. Belajar untuk lebih peka
Ajak anak maupun remaja untuk lebih waspada dengan lingkungan sekitarnya. Apalagi jika terasa ada sesuatu yang tak beres di sekelilingnya. Melatih kepekaan mereka tentang lingkungan tak dapat dilakukan dalam waktu sehari. Mengajari membela diri dengan melatih
kewaspadaannya, bertujuan untuk menghindarkannya dari keadaan terpojok dan tempat sepi saat dikeroyok.
4. Hindari perkelahian
Kadang, menghindari perkelahian dianggap sebagai tindakan pengecut. Namun, orang tua atau kita sebagai teman bisa mengatakan pada anak atau teman bahwa menghindari perkelahian sama saja sedang mencegah situasi yang lebih buruk terjadi. Maka, sebelum situasi jadi lebih runyam, lari adalah cara terbaik untuk mencegahnya. Ajari mereka kepekaan untuk mempertajam instingnya kapan tanda bahaya untuk lari diperlukan.
5. Gunakan suara yang tegas
Para perundung biasanya tak akan menyerang orang yang memiliki kepercayaan diri dalam suaranya. Namun, hal ini perlu latihan khusus, terutama dalam situasi darurat. Suara yang tegas juga dapat menjadi teror mental para perundung bahwa lawannya bukanlah orang yang lemah. Sehingga lawan akan berpikir ulang soal serangan yang ia rencanakan.
6. Selalu cari pintu keluar
Kemanapun anak atau remaja pergi ke suatu tempat apalagi tempat tertutup, ajari mereka untuk selalu mencari di mana letak pintu keluar. Hal ini akan berguna jika nantinya mereka dikepung di sebuah tempat oleh segerombol orang di ruangan tertentu.
7. Berteriak
Cara membela diri lainnya adalah saat terjadi perundungan adalah dengan cara berteriak kapanpun ia merasa akan diserang. Selain akan mengacaukan konsentrasi lawan, selain itu kemungkinan besar akan ada bantuan yang datang untuk menolong. Yang jelas, diam bukanlah ide yang baik dalam keadaan darurat.
8. Mengikuti kelas bela diri
Bullying seringkali melibatkan serangan fisik. Dengan mengikuti kelas bela diri, anak atau remaja akan dapat membela diri saat dirundung. Mereka juga dapat mengetahui bagaimana caranya merespon serangan. Selain itu, olahraga bela diri juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan membuat mereka dapat melindungi orang sekitarnya yang ditindas oleh perundung.
9. Gunakan teknik bela diri
Sejak dini anak diajarkan latihan bela diri,Orangtua sering takut jika anaknya terlibat dalam perkelahian fisik. Namun, dalam menghadapi perundung yang melakukan serangan fisik, hal
itu diperlukan. Di dalam teknik bela diri ada banyak cara yang gunanya bukan menyerang, namun menghindar. Ajari anak untuk fokus pada menghindari serangan dibanding dengan menghadapi serangan.
10. Laporkan ke pihak yang berwajib
Apabila kasus bullying sudah sampai ke tingkat yang lebih parah seperti kekerasan, ancaman, bahkan sempat mendapat pemerasan, maka sebaiknya laporkan hal tersebut kepada pihak polisi. Namun, sebelum itu, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan pihak sekolah, tempat kerja atau melalui keluarga lebih dahulu. Sebab, jika sudah masuk ranah hukum, urusannya akan lebih panjang.
Anak atau remaja yang tak dapat membela diri saat terjadi perundungan berpotensi mengalami depresi saat ia dewasa kelak. Sementara pada orang dewasa atau pekerja yang mengalami bullying di tempat bekerja akan mengalami stres, depresi hingga menganggu kinerjanya. Hingga ada beberapa berita seputar anak atau pekerja yang bunuh diri atau jadi cacat seumur hidup karena bullying.
Maka, mencegah anak, remaja bahkan teman kita dirundung atau bullying adalah dengan mengajarinya mereka hal-hal bijak agar dapat menjadi modal sosialnya untuk menghadapi dunia yang sebenarnya. Dengan belajar membela dirinya sendiri, maka ini berarti seseorang akan lebih mudah mencari jati dirinya.