• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah kebangkitan nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah kebangkitan nasional"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1 KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR   Assalamu’  Assalamu’alaikum Walaikum Wr. Wb.r. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadlirat Alloh SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah Puji syukur kami panjatkan kehadlirat Alloh SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah serta

inayah-serta inayah- Nya  Nya sehingga sehingga kami kami dapat dapat menyusun menyusun makalah makalah berjudul berjudul “KEBANGKITAN“KEBANGKITAN  NASIONAL” ini dengan baik.

 NASIONAL” ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca semuanya.

membangun dari pembaca semuanya.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat, diridhoi oleh Allah SWT dan dapat Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat, diridhoi oleh Allah SWT dan dapat menemani kami untuk meraih prestasi.

menemani kami untuk meraih prestasi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(2)

2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR   ... 1 DAFTAR ISI  ... 2 BAB I  ... 3 PENDAHULUAN  ... 3 A. Latar Belakang ... 3 B. Rumusan Masalah ... 3 BAB II  ... 4 PEMBAHASAN  ... 4

A. Kebangkitan Nasional dan Kesadaran Kebangsaan... 4

B. Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia ... 5

C. Munculnya Pergerakan di Indonesia ... 6

D. Peristiwa Sumpah Pemuda ... 7

BAB III  ... 9

PENUTUP  ... 9

A. Kesimpulan ... 9

B. Saran ... 9

(3)

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perasaan akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tumbuh sejak lama, bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional.  Nasionalisme yang bersifat menyeluruh dan meliputi semua wilayah Nusantara baru muncul

sekitar awal abad XX.

Timbulnya pergerakan nasional Indonesia di samping disebabkan oleh kondisi dalam negeri, juga ada faktor yang berasal dari luar (ekstern) seperti, Kemenangan Jepang atas Rusia. Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih) menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna. Hal itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika  pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar

sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.

 Nasionalisme atau kesadaran nasional didefinisikan sebagai kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama - sama mencapai, mempertahankan, mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran nasional pertama kali setelah munculnya Budi Utomo dan  penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah oleh penjajah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Apa itu kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan ?

2. Apa saja pengaruh imperialisme dan kolonialisme barat di Indonesia ? 3. Apa penyebab munculnya pergerakan di Indonesia ?

(4)

4

BAB II PEMBAHASAN

A. Kebangkitan Nasional dan Kesadaran Kebangsaan

Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Tokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan Nasional, antara lain yaitu : 1. Sutomo

2. Ir. Soekarno

3. Dr. Tjipto Mangunkusumo

4. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD : Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara)

5. dr. Douwes Dekker, dan lain-lain. Asal usul Kebangkitan Nasional

Pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan  berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya  berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang

menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam. Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis "Als ik eens Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada tanggal 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.

Saat ini, tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan  Nasional.

Terbentuknya Kesadaran Nasional

 Nasionalisme atau kesadaran nasional didefinisikan sebagai kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama-sama mencapai, mempertahankan, mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran nasional pertama kali setelah munculnya Budi Utomo dan  penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah oleh penjajah.

(5)

5

B. Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia

Dampak Politik, Sosial, Ekonomi, dan Budaya dari keberadaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia, sebagai berikut :

1. Perubahan dalam Bidang Politik

a. Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern.Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat.Bupati telah menjadi alat kekuasaan  pemerintah kolonial. Pamog praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi

sistem kepegawaian.

 b. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.

c. Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern.

d. Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal  pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.Akibatnya  peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai

runtuh.

2. Perubahan dalam dalam Bidang Sosial

a. Pembentukan status sosial dimana yang tertingi adalah Eropa lalu Asia dan Timur Jauh yang terakhir kaum Pribumi.

 b. Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sanga sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah belanda.

c. Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di  pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan.

3. Perubahan dalam Bidang Ekonomi

a. Belanda membuka tambang minyak bumi di Tarakan Kaltim.

 b. Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagagngan. c. Liberialisme ekonomi.

d. Eksploitasi ekonomi, monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syah bandar digantikan oleh  para pejabat Belanda.

Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai  penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara

dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indonesia hanya menjadi  pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya. Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.

Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.

(6)

6

Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa).

Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi  barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.

C. Munculnya Pergerakan di Indonesia

Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia 1. Faktor Ekstern

a) Munculnya kesadaran tentang pentingnya semangat kebangsaan, semangat nasional,  perasaan senasib sebagai bangsa terjajah, serta keinginan untuk mendirikan negara  berdaulat lepas dari cengkeraman imperialisme di seluruh negara-negara jajahan di Asia,

Afrika, dan Amerika Latin pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

 b) Fase tumbuhnya anti imperialisme tersebut berkembang bersamaan dengan atau dipengaruhi oleh lahirnya golongan terpelajar yang memperoleh pengalaman pergaulan internasional serta mendapatkan pemahaman tentang ide-ide baru dalam kehidupan  bernegara yang lahir di Eropa, seperti demokrasi, liberalisme, sosialisme, dan komunisme

melalui pendidikan formal dari negara-negara Barat.

c) Paham-paham tersebut pada dasarnya mengajarkan tentang betapa pentingnya  persamaan derajat semua warga negara tanpa membedakan warna kulit, asal usul keturunan, dan perbedaan keyakinan agama. Paham tersebut masuk ke Indonesia dan dibawa oleh tokoh-tokoh Belanda yang berpandangan maju, golongan terpelajar Indonesia yang memperoleh pendidikan Barat, serta alim ulama yang menunaikan ibadah haji dan memiliki pergaulan dengan sesama umat muslim seluruh dunia.

d) Perang Dunia I (1914-1919) telah menyadarkan bangsa-bangsa terjajah bahwa negara-negara imperialis telah berperang di antara mereka sendiri. Perang tersebut merupakan  perang memperebutkan daerah jajahan. Tokoh-tokoh pergerakan nasional di Asia, Afrika

dan Amerika Latin telah menyadari bahwa kini saatnya telah tiba bagi mereka untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah yang sudah lelah berperang.

e) Munculnya rumusan damai mengenai penentuan nasib sendiri (self determination) Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson pasca perang dunia I disambut tokoh-tokoh  pergerakan nasional Indonesia sebagai pijakan dalam perjuangan mewujudkan

kemerdekaan.

f) Lahirnya komunisme melalui Revolusi Rusia 1917 yang diikuti dengan semangat anti kapitalisme dan imperalisme telah mempengaruhi tumbuhnya ideologi perlawanan di negara-negara jajahan terhadap imperialisme dan kapitalisme Barat. Konflik ideologi dunia antara kapitalisme atau imperialisme sosialisme atau komunisme telah memberikan dorongan bagi bangsa-bangsa terjajah untuk melawan kapitalisme atau imperialisme Barat.

g) Munculnya nasionalisme di Asia dan di negara-negara jajahan lainnya di seluruh dunia telah mengilhami tokoh-tokoh pergerakan nasional untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 telah memberikan keyakinan bagi tokoh nasionalis Indonesia bahwa bangsa kulit putih Eropa dapat dikalahkan oleh kulit berwarna Asia. Demikian juga, model pergerakan nasional yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi di India, Mustapha Kemal Pasha di Turki, serta Dr. Sun Yat Sen di Cina telah memberikan inspirasi bagi kalangan terpelajar nasionalis

(7)

7

Indonesia bahwa imperialisme Belanda dapat dilawan melalui organisasi modern dengan cara memajukan ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan politik pada bangsa Indonesia terlebih dahulu sebelum memperjuangkan kemerdekaan.

2. Faktor Intern

a) Penjajahan mengakibatkan terjadinya penderitaan rakyat Indonesia yang tidak terkira. Sistem penjajahan Belanda yang eksploitatif terhadap sumber daya alam dan manusia Indonesia serta sewenang-wenang terhadap warga pribumi telah menyadarkan penduduk Indonesia tentang adanya sistem kolonialisme dan imperialisme Barat yang menerapkan ketidaksamaan dan perlakuan yang membeda-bedakan (diskriminatif).

 b) Kenangan akan kejayaan masa lalu. Rakyat Indonesia pada umumnya menyadari bahwa mereka pernah memiliki negara kekuasaan yang jaya dan berdaulat di masa lalu (Sriwijaya dan Majapahit). Kejayaan ini menimbulkan kebanggaan dan meningkatnya harga diri sebagai suatu bangsa. Oleh karena itu, rakyat Indonesia berusaha untuk mengembalikan kebanggaan dan harga diri sebagai suatu bangsa tersebut.

c) Lahirnya kelompok terpelajar yang memperoleh pendidikan Barat dan Islam dari luar negeri. Kesempatan ini terbuka setelah pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20 menjalankan Politik Etis (edukasi, imigrasi, dan irigasi). Orang-orang Indonesia yang memperoleh pendidikan Barat berasal dari kalangan priyayi abangan yang memiliki status  bangsawan. Sebagian lainnya berasal dari kalangan priyayi dan santri yang secara sosial

ekonomi memiliki kemampuan untuk menunaikan ibadah haji serta memperoleh pendidikan tertentu di luar negeri.

d) Lahirnya kelompok terpelajar Islam telah menyadarkan bangsa Indonesia terjajah yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Kelompok intelektual Islam telah menjadi agent of change atau agen pengubah cara pandang masyarakat bahwa nasib bangsa Indonesia yang terjajah tersebut tidak dapat diperbaiki melalui belas-kasihan penjajah seperti Politik Etis misalnya. Nasib bangsa Indonesia harus diubah oleh bangsa Indonesia sendiri dengan cara memberdayakan bangsa melalui peningkatan taraf hidup di bidang ekonomi,  pendidikan, sosial, dan budaya.

e) Menyebarnya paham-paham baru yang lahir di Eropa, seperti demokrasi, liberalisme, sosialisme, dan komunisme di negeri jajahan (Indonesia) yang dilakukan oleh kalangan terpelajar.

f) Muncul dan berkembangnya semangat persamaan derajat pada masyarakat Indonesia dan  berkembang menjadi gerakan politik yang sifatnya nasional. Tindakan pemerintah kolonial yang semakin represif seperti pembuangan para pemimpin Indische Partiij pada 1913, ikut campurnya Belanda dalam urusan internal Sarekat Islam, dan penangkapan tokoh-tokoh nasionalis telah menimbulkan gerakan nasional untuk memperoleh kebebasan berbicara,  berpolitik, serta menentukan nasib sendiri tanpa dicampuri pemerintah kolonial Belanda.

D. Peristiwa Sumpah Pemuda

Ketika Budi Utomo terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi ini dipandang sebagai organisasi yang mampu menjadi wadah aspirasi para pemuda. Namun setelah terselenggaranya Konggres Budi Utomo yang I, peranan para pemuda didalamnya justru melemah, hal ini karena dalam kepengurusan Budi Utomo banyak didominasi oleh para pegawai negri dan pensiunan.

(8)

8

Pada tahun 1915, berdirilah sebuah organisasi kepemudaan yang bernama TRI KORO DARMO,yang memiliki tujuan :

1. menjalin persatuan diantara para siswa sekolah menengah dan kejuruan 2. memperluas pengetahuan umum bagi para anggotanya

3. membangkitkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya sendiri

Keanggotaan Tri Koro Darmo adalah para pemuda yang berasal dari Jawa, Madura, Sunda, Bali dan Lombok. Nama Tri Koro Darmo akhirnya berubah menjadi “Jong Java”. Kelahiran Jong Java akhirnya disusul dengan kelahiran organisasi organisasi kepemudaan di daerah lainnya, antara lain Jong Islamienten Bond, Jong Cilebes, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Batak dll.

Sejak tahun 1926 mulai terlihat adanya kecenderungan penyatuan organisasi organisasi  pemuda yang telah ada, disamping itu mereka juga mulai memasuki kegiatan politik nasional, hal ini disebabkan karena semakin tebalnya jiwa kebangsaan bagi pemuda. Gejala ini ditandai dengan lahirnya beberapa organisasi pemuda yang bersifat nasional dan langsung memasuki gelanggang politik, yaitu :

1. Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yang bertujuan “menggalang persatuan dari seluruh organisasi pemuda untuk berjuang bersama sama melawan penjajah Belanda”. PPPI  berfikir bahwa tujuannya akan tercapai apabila sifat kedaerahan dihilangkan.

2. Pemuda Indonesia (PI), yang bertujuan “memperkuat dan memperluas ide kesatuan nasional Indonesia” PI berfikir bahwa tujuannya akan tercapai dengan jalan mendirikan organisasi organisasi kepanduan dan mengadakan kerjasama dengan organisasi yang lain.

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia). KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

(9)

9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Seakan-akan, nasionalisme menjadi harga mati. Jika tidak nasionalis, maka pasti akan diidentikkan dengan konotasi yang buruk. Padahal kita perlu menelusuri, dalam tataran  prakteknya, seringkali orang-orang yang mempropagandakan nasionalisme itu kurang atau tidak

nasionalis. Sebagai contoh : berperilaku hedonis dan ke-barat-baratan, menjual aset-aset sumber daya alam khususnya sumber energi dan pangan yang strategis kepada pihak asing namun justru sibuk-sibuk mencari sumber daya alternatif ketika sumber daya alam tersebut sudah dirampok. Lagipula, sistem nasionalisme dan nation-state dianggap dunia Barat sudah tidak terlalu relevan lagi terbukti dengan adanya Uni Eropa yang berbentuk region-state.

Pahit getirnya perjuangan bangsa Indonesia jauh sebelum 1908 mencatat begitu banyak kenangan berharga dan begitu banyak kenangan yang mengharukan, semua ini membangkitkan kebanggaan pada kita semua selaku generasi penerus dan tempat kita bercermin, tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.

B. Saran

Dari pembahasan mengenai kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan Indonesia, kita semua selaku generasi penerus, hal ini dapat membuat kita bercermin tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.

Sebaiknya kita semua meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia demi kemajuan bangsa, cintai produk Indonesia, dan menjadi pelajar berprestasi.

(10)

10

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia

http://dokumen.tips/documents/bab-6-proses-terbentuknya-kesadaran-nasional-identitas-indonesia-dan-an-pergerakan-kebangsaan-indonesia.html

Referensi

Dokumen terkait

KAA mempunyai peranan sangat penting dalam menjalin hubungan antara negara-negara anggota di Asia Afrika maupun dengan negara di seluruh dunia. Dengan

Berdasarkan rujukan di atas dapat dirumuskan bahwa pemahaman siswa tentang sejarah pergerakan nasional mempunyai hubungan terhadap nasionalisme siswa di sekolah sebagai

Penelitian ini menghasilkan produk e-LKPD Berlandaskan Nasionalisme yang layak dan praktis digunakan dalam pembelajaran sejarah, khususnya pada materi Pergerakan

10. Tokoh Pan Islam yang banyak berpengaruh dalam pemikiran sejumlah organisasi pergerakan Islam di Indonesia pada masa pergerakan nasional adalah... Berikut ini yang

Disamping pemerintah nasional di seluruh dunia mengumumkan langkah-langkah untuk melindungi ekonomi mereka dari kejatuhan ekonomi yang sangat besar dari krisis COVID-19,

10. Tokoh Pan Islam yang banyak berpengaruh dalam pemikiran sejumlah organisasi pergerakan Islam di Indonesia pada masa pergerakan nasional adalah... Berikut ini yang

Tujuan penelitian ini adalah 1 Mendeskripsikan Bagaimana gambaran terbentuknya Nasionalisme pada awal kebangkitan Nasional dalam novel bumi manusia dan anak semua bangsa karya Pramoedya

Ideologi Pergerakan Nasionalisme Islam Komunis Budi Utomo, Indische Partij, Perhimpuan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan Taman Siswa.. Jong Islamiten Bonds JIB,