INDONESIA DI SMP ISLAM CITRA BUNDA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Nur Syamsiyah1, Ulfa Hazima Zahra2
1,2UIN Syarif Hidayatullah
1nur.syamsiyah@uinjkt.ac.id 2uhazima@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program silent reading terhadap nilai keterampilan membaca mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Citra Bunda, Ciputat-Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data diolah melalui regresi berganda dengan bantuan SPSS 16. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, tes, dan studi dokumenter. Subjek penelitian adalah siswa SMP Islam Citra Bunda berjumlah 37 siswa. Objek penelitian adalah program silent reading. Hasil yang diperoleh melalui regresi berganda dengan bantuan SPSS 16 adalah Fhitung sebesar 2,435 dan Ftabel = 1,854, dengan demikian Fhitung> Ftabel. Artinya berdasarkan uji F secara bersama-sama (simultan) variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (Y). Hasil penelitian secara parsial dalam uji T pertama diperoleh nilai Thitung jumlah kehadiran sebesar 1,186 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Pada uji t kedua diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Artinya variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) tidak berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (Y). Hasil rata-rata nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pretest adalah 62 dan posttest adalah 75 dengan peningkatan presentasi sebesar 13%. Rata-rata jumlah bacaan siswa pada program silent reading adalah 14 lembar dalam satu kali pertemuan.
Kata kunci: program Silent reading, keterampilan membaca, bahasa Indonesia
Abstract
This study aims to determine the effect of the Silent reading program on the value of reading skills of Indonesian subjects at Citra Bunda Islamic Middle School in 2018/2019. This research was conducted at Citra Bunda Islamic Middle School, Ciputat, South Tangerang. The research method used descriptive quantitative. The data is processed through multiple regression using SPSS 16. Data collection techniques used observation, test, and documentary studies. The research subjects were 37 students of Citra Bunda Islamic Middle School. The object of research is the Silent reading program. The results obtained through multiple regression using SPSS 16 are Fhitung of 2.435 and Ftabel = 1.854, thus Fcount> Ftable. This
means that based on the F test together (simultaneously) variable number of student attendance (X1) and the average variable number of student readings (X2) affect the value of students' reading skills in Indonesian subjects (Y). The results of partial research in the first T test obtained the value of Tcount of the presence of 1.186 and Ttabel = 1.697, thus
Thitung<Ttabel. In the second T test obtained an average value of Tcount the number of readings of 0.248 and Ttabel = 1.697,
thus Thitung<Ttabel. This means that the number of student attendance (X1) and the average number of students reading
(X2) does not affect the value of students' reading skills in Indonesian (Y) subjects. The average value of reading skills in Indonesian subjects through pretest is 62 and posttest is 75 with an increase in presentation by 13%. The average number of students reading in the Silent reading program is 14 sheets in one meeting.
A. PENDAHULUAN
Membaca merupakan hal yang penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan
membaca. Sikap kemampuan
membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik. Rendahnya minat membaca menyebabkan sumber daya manusia di negara kita tidak
kompetitif karena kurangnya
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa.
Membaca merupakan batu loncatan bagi keberhasilan di sekolah dan dalam kehidupan kelak di masyarakat. Semua proses belajar
didasarkan pada kemampuan
membaca. Membaca merupakan dasar dalam pendidikan bahkan membaca menjadi pintu masuk semua ilmu pengetahuan di sekolah. Seorang siswa akan mengerti suatu mata pelajaran apabila bisa membaca dan menulis. Seorang guru mampu mengajar ilmu kepada siswa karena telah membaca buku sebelumnya dan
seorang siswa dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam kehidupannya karena pernah membaca.
Berdasarkan informasi yang
dimuat PISA (Programme for
International Student Assesment)
yang digagas oleh OECD
(Organization for Economic Cooperation and Development), dari hasil tes literasi membaca Indonesia
mengalami puncak pada tahun 2009 yaitu dengan skor 402, namun tahun 2012 mengalami penurunan skor menjadi 396. Indonesia tahun 2015 masih berada pada 10 besar peringkat terbawah yaitu peringkat 62 dari 72 negara dengan rata-rata skor 397.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia, terlihat dari skor PISA yang masih di bawah rata-rata negara OECD. Walaupun masih cukup jauh dengan standar skor rata-rata OECD yaitu 493,
namun Indonesia sudah
menunjukkan usaha untuk
meningkatkan literasi terlebih untuk usia 15 tahun. Namun pada
kenyataannya tingkat literasi
Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara lain.
Menurut United Nations
Educational, Scientific, and Cultural
Organization (UNESCO) tingkat
literasi membaca di Indonesia hanya 0,0001%. Hal ini berarti dari 1000 orang, hanya 1 orang dengan minat baca tinggi. Terdapat fakta bahwa tingkat buta huruf di Indonesia kian menurun. Menurut data dari BPS tahun 2018, 97,93% penduduk Indonesia dinyatakan tidak buta huruf dan kurang 2,07% atau sebanyak 3.387.35 jiwa yang masih mengalami buta huruf.
Data BPS menunjukkan fakta bahwa penduduk Indonesia belum
menjadikan membaca sebagai
informasi. Penduduk Indonesia lebih memilih TV dan mendengarkan radio yang kenaikannya hampir 211,1%. Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang
mendapatkan informasi baru 23,5% dari total penduduk, sedangkan yang
memilih menonton TV untuk
mendapatkan informasi sebanyak 85,9% dan radio 40,3%.
Gambaran data dari hasil penelitian di atas menunjukkan bukti cukup kuat bahwa minat baca di tanah air sangatlah rendah. Membaca nampaknya masih belum dijadikan suatu kebutuhan atau bahkan membaca belum menjadi suatu kebiasaan untuk melangsungkan aktivitas komunikasi dalam artian
mencari dan memanfaatkan
informasi yang dapat menunjang kehidupan masa depan yang lebih baik.
Indonesia saat ini dapat dikatakan sedang dalam keadaan
darurat literasi. Dalam upaya
menangani darurat literasi,
Pemerintah saat ini bersama
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah membuat program yang bernama Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan landasan hukum Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Gerakan ini merupakan
upaya pembudayaan membaca.
Kegiatan GLS ini mengharuskan siswa membaca buku selama 15
menit setiap pagi sebelum
dimulainya jam pelajaran, dengan buku yang dibaca ialah buku di luar buku mata pelajaran.
Terkait dengan hal ini, SMP Islam Citra Bunda salah satu sekolah
yang menerapkan program
unggulannya yaitu silent reading yang
telah berjalan selama tiga tahun.
Program Silent reading menjadi
program pembekalan siswa sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah
dalam upaya peningkatan minat membaca melalui gerakan literasi
sekolah. “Salah satu program
membaca dalam hati yang popular sampai sekarang di beberapa negara
dikenal dengan istilah Sustained
Silent reading (SSR). Program ini dimaksudkan untuk membiasakan
siswa membaca dalam hati
berkelanjutan sampai kegiatan
membaca itu merupakan suatu kebutuhan bagi siswa seperti mereka
membutuhkan makan dan minum”.
Silent reading adalah program
penumbuhan minat membaca
melalui kegiatan tiga puluh menit membaca sebelum jam pelajaran dimulai. Pusat kegiatan ini adalah membaca teks atau membaca buku oleh siswa.
Terkait penjelasan di atas,
peneliti ingin memaparkan
bagaimana Pengaruh Program Silent
reading terhadap Nilai Keterampilan Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Citra Bunda Jalan Masjid Nuruttaqwa, Nomor 27, Serua Indah, Ciputat-Tangerang Selatan tahun
pelajaran 2018/2019. Adapun
penelitian ini dilaksanakan di semester ganjil dari bulan Agustus hingga November 2018.
Pada penelitian ini
menggunakan tiga variabel di antaranya adalah dua variabel bebas (X) dan satu varibel terikat (Y). X1 adalah jumlah kehadiran siswa pada
program silent reading, X2 adalah
rata-rata jumlah bacaan siswa pada
nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen dan data diolah melalui regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 16.
Menurut Sugiyono “metode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan
(treatment) tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang
terkendalikan”. Penelitian ini
melibatkan kegiatan percobaan
untuk melihat hasil yang diketahui dari variabel-variabel yang diteliti.
Adapun eksperimen yang
digunakan adalah eksperimen semu.
“Eksperimen semu merupakan
penelitian yang mendekati percobaan sungguhan di mana tidak mungkin
mengadakan kontrol atau
memanipulasi semua variabel yang
relevan”. Penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol sebagai bahan pembandingnya, dan dalam pengambilan sampel juga tidak menggunakan random atau secara acak. Penelitian eksperimen dipilih karena suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan menilai pengaruh suatu tindakan terhadap tingkah laku atau menguji ada tidaknya pengaruh tindakan itu. Tindakan di dalam eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian kondisi yang akan dinilai pengaruhnya.
“Desain (design) penelitian rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang
akan dilaksanakan.” Desain yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif yaitu Pre-Experimental Design. Penelitian ini dilaksanakan dengan memberikan pre-test yaitu dengan pemberian
tugas keterampilan membaca
berbentuk pilihan ganda sebelum
melakukan program silent reading.
Pada post-test diberikan tugas kembali yaitu pada pertemuan
berikutnya setelah melakukan
program silent reading secara
intensif.
“Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi dalam
penelitian ini adalah kelas silent
reading yang terdiri dari siswa kelas VII,VIII, dan IX SMP Islam Citra Bunda
yang berjumlah 37 siswa. “Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. Sampel yang
dipilih dalam penelitian ini berjumlah
30 dari 37 siswa dengan
menggunakan teknik purposive
sampling. “Purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu”.
Teknik ini adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. 30 siswa yang dipilih dan dijadikan sampel adalah sudah memenuhi kriteria penelitian, seperti datang tepat waktu, mengikuti program
silent reading dengan rajin, mengikuti pretest dan posttest, dan mampu menuntaskan buku-buku yang dipilih untuk dibaca.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan studi
dokumenter. Pengamatan dilakukan
pada saat proses program silent
reading. Peneliti mengamati para siswa dan siswi dalam mengikuti
program silent reading baik dari segi
kehadiran, jumlah halaman yang telah mereka baca, dan pengaruhnya
terhadap nilai keterampilan
membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda
(multiple choice). Peneliti
mengumpulkan hasil dokumen
tertulis berupa data kehadiran siswa, rata-rata jumlah bacaan siswa pada
program silent reading, dan hasil tes
(pretest dan posttest). Peneliti juga mengumpulkan dokumen berupa gambar yaitu hasil foto yang diambil
pada saat proses penelitian
berlangsung.
“Instrumen adalah salah satu
penentu keberhasilan penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data
yang diperlukan”. Adapun instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes. Instrumen yang disajikan berupa pilihan ganda, disusun berdasarkan indikator pada materi pembelajaran. Penyusunan soal juga harus diperhatikan sebaran tingkat kognitifnya. Tingkat kognitif ada 6, yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis), C5 (sintesis), C6 (evaluasi). Soal hasil belajar ini divalidasi secara isi dan konstruk, untuk memenuhi validasi penyusunan soal didahului dengan pembuatan kisi-kisi soal.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uji asumsi klasik
dengan beberapa tahapan di
antaranya adalah uji normalitas, uji
heterokedastisitas, uji
multikolinearitas, dan uji
autokorelasi. “Tujuan dilakukannya
uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka
digunakan uji statistik
nonparametrik”. Analisis regresi berganda adalah analisis yang dilakukan terhadap satu variabel terikat dan dua atau lebih variabel bebas. Persamaan yang dihasilkan
adalah persamaan dengan bentuk Ŷ =
f (X1,X2,…..,Xn). Analisis regresi
berganda dengan beberapa tahapan di antaranya adalah uji stimulan (uji F) dan uji parsial (uji T) dengan bantuan SPSS 16 Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah dua
variabel bebas (independent) yang
digunakan untuk model penelitian
mempunyai pengaruh secara
simultan atau bersama-sama
terhadap variabel bebas (dependent).
Uji T dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
dua variabel bebas (indepedent)
terhadap variabel tak bebas
(dependent) adalah untuk mengukur secara terpisah dampak yang ditimbulkan dari masing-masing
variabel bebas (independent)
terhadap variabel tak bebas
(dependent). Hipotesis (hypothesis) berasal dari bahasa Yunani, Hupe =
sementara; dan Thesis = pernyataan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Program silent reading menjadi
program pembekalan siswa sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam upaya peningkatan minat membaca melalui gerakan literasi sekolah. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keahlian membaca dan menulis yang menuju
pada kebiasaan membaca (reading
habits). Pembiasaan membaca di lingkungan rumah atau keluarga dan
lingkungan sehari-hari menjadi
harapan dari terlaksananya program ini sehingga siswa tidak mengeluh apabila menemukan banyak teks dalam soal bahasa Indonesia. Keluarga dan pihak sekolah perlu bekerja sama demi mengoptimalkan siswa menjadi suka membaca. Pada program ini diharapkan dapat menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan. Guru menjadi contoh dengan ikut membaca bersama para siswa pada saat yang sama.
Pusat kegiatan ini adalah membaca teks atau membaca buku oleh siswa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para pelajar SMP Islam Citra Bunda sebagai upaya mewujudkan budaya literasi di sekolah dengan membaca buku bacaan yang mereka senangi atau sesuai keinginan para siswa. Waktu yang disediakan adalah 15 sampai 30 menit di pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar.
Penelitian ini dilakukan pada
semester ganjil yaitu pada 2 Agustus hingga 22 November 2018. Penelitian ini dilakukan di ruang baca SMP Islam Citra Bunda.
Desain penelitian ini
menggunakan Pre-Experimental
Design One-Group Pretest-Posttest Design. Pada awal penelitian, peneliti
melakukan pre-test dengan
pemberian tugas keterampilan
membaca berbentuk pilihan ganda
sebelum melakukan program silent
reading pada hari Kamis. Pada post-test diberikan tugas kembali setelah
melakukan program silent reading
secara intensif pada hari Selasa dan Kamis.
1. HASIL
A) Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.4 Descriptive Statistics
Analisis Deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan dari variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini. Dari tabel di atas, rata-rata dari nilai keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda adalah 75 dengan nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 90. Rata-rata dari jumlah
kehadiran pada program silent
reading adalah sebesar 8,43%. Selanjutnya rata-rata jumlah bacaan
siswa pada program silent reading
adalah 14 lembar dalam satu kali tatap muka.
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Nilai Keterampilan Membaca 74.6667 13.06043 30
Jumlah Kehadiran 8.4333 3.30812 30
Grafik 4.5 Penilaian Keterampilan Membaca Siswa
Berdasarkan hasil grafik di atas mendeskripsikan hasil pretest dan posttest nilai keterampilan membaca
pada mata pelajaran bahasa
Indonesia di SMP Islam Citra Bunda. Pada periode penelitian yang dimulai dari Agustus hingga November 2018, hasil yang diperoleh sebagian siswa di antaranya adalah Abdul Fattah mendapatkan hasil pretest 65, dan hasil posttest 80, Sashi Agustin Qorina mendapatkan hasil pretest 35 dan hasil posttest 75, serta Tiara Rifda Turusydah mendapatkan hasil pretest 75, dan hasil posttest 90. Hasil yang diperoleh terbukti meningkat karena siswa memiliki jumlah
kehadiran pada program silent
reading yang maksimal, sehingga memperoleh rata-rata jumlah bacaan yang baik. Hasil nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia melalui pretest didapatkan nilai rata-rata adalah 62 dan rata-rata nilai posttest adalah 75
dengan peningkatan presentasi
sebesar 13%.
Pada tabel tersebut
memperlihatkan bahwa treatment yang sudah dilaksanakan yaitu
melakukan program silent reading
secara intensif pada hari selasa dan
menuntaskan bahan bacaan, siswa menceritakan kembali di depan
teman-teman dan menjelaskan
unsur-unsur intrinsik serta ekstrinsik pada karya sastra. Keberhasilan treatment yang sudah dilakukan
dapat memperbaiki nilai
keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda.
B) Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk melihat atau menguji apakah data- data pada variabel dependen maupun independen terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang terditribusi normal. Pada penelitian ini, untuk menguji apakah data penelitian berditribusi normal atau tidak, menggunakan beberapa metode.
Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Metode yang digunakan adalah
uji Kolmogrov-Smirnov. Pada uji ini data berdistibusi normal apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 (5%). Pada tabel di atas dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.
2- tailed) adalah sebesar 0,683. Artinya nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,683>0,05). Berdasarkan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 12.02135604
Most Extreme Differences Absolute .131
Positive .072
Negative -.131
Kolmogorov-Smirnov Z .717
Asymp. Sig. (2-tailed) .683
hasil ini dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji Spearman dilakukan dengan cara mengkorelasikan nilai absolut
residual dengan masing-masing
variabel independen. Pada penelitian ini nilai keterampilan membaca
dikorelasikan dengan jumlah
kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa secara terpisah atau masing-masing. Dengan ketentuan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Berdasarkan tabel di atas variabel jumlah kehadiran di SMP Islam Citra Bunda memiliki nilai
signifikansi 0,661, sedangkan
variabel rata-rata jumlah bacaan di SMP Islam Citra Bunda memiliki nilai signifikansi 0,851. Kedua nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada variabel independen pada penelitian ini.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terdapat adanya korelasi antar
variabel-variabel bebas (variabel
independen). Metode uji multikolinearitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila tidak terdapat variabel bebas yang memiliki nilai Tolerence kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka
dapat disimpulkan tidak ada
multikolinearitas antara variabel bebas dalam regresi.
Tabel 4.8 Coefficients
Berdasarkan tabel di atas variabel jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa di SMP Islam Citra Bunda memiliki nilai 0,395 yang lebih dari 0,1 dan memiliki nilai Variance Inflation Factor yang lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikoliniearitas pada
variabel independen di dalam penelitian ini.
4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi pada model
regresi adalah korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu saling berkorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan
dengan melakukan pengujian
terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW) dengan ketentuan yang telah Tabel 4.7 Correlations Jumlah Kehadiran Rata-rata Jumlah Bacaan Unstandardiz ed Residual Spearman's rho
Jumlah Kehadiran Correlation
Coefficient 1.000 .635** -.084 Sig. (2-tailed) . .000 .661
N 30 30 30
Rata-rata Jumlah Bacaan Correlation Coefficient .635
** 1.000 -.036
Sig. (2-tailed) .000 . .851
N 30 30 30
Unstandardized Residual Correlation
Coefficient -.084 -.036 1.000 Sig. (2-tailed) .661 .851 .
N 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 63.230 5.661 11.169 .000 Jumlah Kehadiran 1.197 1.009 .334 1.186 .246 .395 2.530 Rata-rata Jumlah Bacaan .123 .498 .070 .248 .806 .395 2.530 a. Dependent Variable: Nilai
ditetapkan. Bila hasil uji DW di bawah -2 maka terjadi autokoresi positif, apabila di antara -2 sampai 2 tidak ada autokorelasi, dan apabila nilainya di atas +2 maka terjadi autokorelasi negatif.
Dari tabel di atas menunjukkan
nilai Durbin-Watson sebesar 1,671, sehingga dapat disimpulkan bahwa -2<DW<2 atau dengan kata lain DW terletak di antara -2 dan 2. Sehingga dapat dipastikan tidak terjadi autokorelasi.
C) Uji Regresi Berganda
Peneliti sudah melakukan
pengujian persyaratan analisis dan asumsi dasar regresi dan hasil penelitian yang dilakukan adalah lulus uji asumsi klasik. Langkah
selanjutnya adalah melakukan
pengujian signifikansi model dan interpretasi model regresi untuk
melihat pengaruh variabel
independen terhadap variabel
dependen secara individual. Secara statistik dapat diukur dengan statistik uji T dan uji F.
Tabel 4.10 Coefficients
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan analisis hubungan antara variabel dependen dan independen sebagai berikut:
Y = α + β X1 + β X2 + e
Y = 63,230 + 1,197 X1 + 0,123 X2 + e
(1) Konstanta sebesar 63,230 yang
artinya jika variabel jumlah kehadiran (X1), dan variabel rata-rata jumlah bacaan (X2)
konstan, maka nilai
keterampilan membaca bahasa Indonesia tingkat profitabilitas 63,230.
(2) Koefesien jumlah kehadiran
bernilai 1,197 bahwa setiap peningkatan jumlah kehadiran 1% (satu hari) maka nilai keterampilan membaca siswa sebesar 1,197 dengan asumsi variabel independen lainnya
(rata-rata jumlah bacaan)
konstan.
(3) Koefesien rata-rata jumlah
bacaan bernilai 0,123 bahwa setiap peningkatan rata-rata jumlah bacaan 1% (satu
lembar) maka akan
meningkatkan nilai
keterampilan membaca siswa sebesar 0,123 dengan asumsi variabel independen lainnya (jumlah kehadiran) konstan.
a) Uji Statistik F
Uji F dilakukan untuk
mengetahui pengaruh semua variabel independen (jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (nilai keterampilan membaca) di SMP Islam Citra Bunda. Hal ini dapat dilihat dari nilai probability tabel anova di bawah ini. Jika nilai sig lebih kecil dari 5%
Tabel 4.9 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .391a .153 .090 12.45864 .153 2.435 2 27 .107 1.671
a. Predictors: (Constant), Rata-rata Jumlah Bacaan , Jumlah Kehadiran b. Dependent Variable: Nilai Keterampilan Membaca
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 63.230 5.661 11.169 .000
Jumlah Kehadiran 1.197 1.009 .334 1.186 .246 .395 2.530 Rata-rata Jumlah
Bacaan .123 .498 .070 .248 .806 .395 2.530 a. Dependent Variable: Nilai Keterampilan
maka secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.11 ANOVAb
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 2,435 dengan taraf signifikansi adalah taraf
kepercayaan 95% atau α = 5% didapat Ftabel = 1,854. Dengan demikian Fhitung> Ftabel maka
dapat disimpulkan variabel
independen secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat
disimpulkan terdapat pengaruh
program silent reading terhadap nilai
keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.
b) Uji Statistik T
Uji T digunakan untuk melihat atau mengukur pengaruh variabel-
variabel independen (jumlah
kehadiran dan rata-rata jumlah
bacaan siswa) secara parsial
(individu) terhadap variabel
dependen (nilai keterampilan
membaca). Salah satu cara untuk melakukan uji T adalah dengan melihat nilai probabilitas pada tabel uji statistik T. Apabila nilai probibalitas lebih kecil dari 0,05 (Sig < 0,05) maka variabel independen
secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.12 Coefficientsa
a. Dependent Variable: Nilai Keterampilan Membaca
Berdasarkan output di atas
berarti terdapat dua hipotesis (Ha) yang diajukan dalam uji ini:
1. H1 : Jumlah kehadiran (X1)
berpengaruh signifikan
terhadap nilai keterampilan membaca (Y) - (disebut uji T pertama).
2. H2 : Rata-rata jumlah bacaan
(X2) berpengaruh signifikan terhadap nilai keterampilan membaca (Y) - (disebut uji T kedua).
Berikut adalah hasil dan pengambilan keputusan dalam uji T pertama dan kedua.
1. Hasil dan Pengambilan
Keputusan dalam Uji T Pertama.
Berdasarkan hasil uji T
diperoleh nilai Thitung jumlah
kehadiran sebesar 1,186
dengan taraf signifikansi adalah
taraf kepercayaan 95% atau α =
5% didapat Ttabel = 1,697. Dengan demikian Thitung < Ttabel dan nilai signifikansi 0,246 > 0,05 maka dapat
disimpulkan variabel
independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Artinya Ho diterima dan Ha
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 755.790 2 377.895 2.435 .107a
Residual 4190.877 27 155.218
Total 4946.667 29
a. Predictors: (Constant), Rata-rata Jumlah Bacaan , Jumlah Kehadiran b. Dependent Variable: Nilai Keterampilan Membaca
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 63.230 5.661 11.169 .000 Jumlah Kehadiran 1.197 1.009 .334 1.186 .246 Rata-rata Jumlah Bacaan .123 .498 .070 248 .806
ditolak. Jadi dapat disimpulkan
tidak terdapat pengaruh
program silent reading
terhadap nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.
2. Hasil dan Pengambilan
Keputusan dalam Uji T Kedua.
Berdasarkan hasil uji T
diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dengan taraf signifikansi adalah taraf kepercayaan 95%
atau α = 5% didapat Ttabel =
1,697. Dengan demikian
Thitung < Ttabel dan nilai signifikansi 0,806 > 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan
tidak terdapat pengaruh
program silent reading
terhadap nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.
2. PEMBAHASAN
Berdasarkan output coefficients
di atas diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel X1 adalah sebesar 1,197 dan X2 adalah sebesar 0,123 bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah kehadiran siswa (X1) dan rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh positif terhadap nilai keterampilan membaca (Y). Pengaruh positif diartikan, bahwa semakin meningkat
jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa, maka akan meningkat pula nilai keterampilan membaca. Hal ini disebabkan karena siswa sering hadir dalam program
silent reading dan memperoleh banyak halaman bacaan pada buku yang dibaca.
Setiap peningkatan jumlah kehadiran 1% (satu hari) dalam
program silent reading maka akan
meningkatkan nilai keterampilan membaca siswa sebesar 1,197 dengan asumsi variabel independen lainnya (rata-rata jumlah bacaan) konstan. Setiap peningkatan rata-rata jumlah bacaan 1% (satu lembar)
dalam program silent reading maka
akan meningkatkan nilai
keterampilan membaca sebesar
0,123 dengan asumsi variabel
independen lainnya (jumlah
kehadiran) konstan.
Dari hasil uji analisis regresi berganda di atas dapat diketahui bahwa secara bersama-sama jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda. Namun secara parsial jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa tidak
berpengaruh terhadap nilai
keterampilan membaca mata
pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda.
Uji F pada uji hipotesis dengan
menggunakan analisis regresi
berganda dilakukan untuk
mengetahui pengaruh semua variabel independen (jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (nilai
keterampilan membaca) di SMP Islam Citra Bunda.
Hasil yang diperoleh pada
penelitian ini adalah nilai Fhitung
sebesar 2,435 dengan taraf
signifikansi adalah taraf kepercayaan
95% atau α = 5% didapat Ftabel =
1,854. Dengan demikian Fhitung> Ftabel
maka dapat disimpulkan variabel
independen secara parsial
berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat
disimpulkan terdapat pengaruh
program silent reading terhadap nilai
keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.
Uji T pada uji hipotesis dengan
menggunakan analisis regresi
berganda digunakan untuk melihat atau mengukur pengaruh variabel-
variabel independen (jumlah
kehadiran dan rata-rata jumlah
bacaan siswa) secara parsial
(individu) terhadap variabel
dependen (nilai keterampilan
membaca).
Hasil dan pengambilan
keputusan dalam uji T pertama
diperoleh nilai Thitung jumlah
kehadiran sebesar 1,186 dengan taraf signifikansi adalah taraf kepercayaan
95% atau α = 5% didapat Ttabel =
1,697. Pada demikian Thitung < Ttabel
dan nilai signifikansi 0,246 > 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh
program silent reading terhadap nilai
keterampilan membaca pada mata
pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018-2019.
Hasil dan pengambilan
keputusan dalam uji T kedua diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dengan taraf signifikansi adalah taraf
kepercayaan 95% atau α = 5%
didapat Ttabel = 1,697. Pada demikian
Thitung < Ttabel dan nilai signifikansi
0,806 > 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh
program silent reading terhadap nilai
keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.
Pengujian secara bersama-sama pada jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa
terhadap nilai keterampilan
membaca mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda terbukti berpengaruh. Hal ini dikarenakan jika siswa sering hadir tepat waktu, mengikuti program
silent reading, dan membaca buku secara fokus, maka akan terbiasa senang dengan membaca serta
mampu meningkatkan lembar
halaman yang dibaca pada setiap pertemuannya. Siswa pun akan
terbiasa menghadapi soal-soal
bahasa Indonesia dengan teks yang
panjang, terbukti dengan
meningkatnya hasil pretest dan postest yang telah dilakukan.
Kegiatan silent reading
bertujuan agar siswa dapat
sehari-hari. Jadi, tidak hanya membaca buku di sekolah saja, tetapi bisa menjadi pengisi waktu luang di rumah. Pengajaran membaca yang telah dilakukan tidak saja diharapkan untuk meningkatkan keterampilan membaca, tetapi juga meningkatkan minat dan kegemaran membaca pada siswa.
D. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil yang
diperoleh melalui regresi berganda dengan bantuan SPSS 16 adalah Fhitung sebesar 2,435 dan Ftabel = 1,854, dengan demikian Fhitung> Ftabel. Artinya berdasarkan uji F secara bersama-sama (simultan) variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca siswa
pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia (Y). Hasil penelitian secara parsial dalam uji T pertama diperoleh nilai Thitung jumlah kehadiran sebesar 1,186 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Pada uji T kedua diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Artinya variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) tidak
berpengaruh terhadap nilai
keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (Y). Hasil rata-rata nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pretest adalah 62 dan posttest adalah 75
dengan peningkatan presentasi
sebesar 13%. Rata-rata jumlah
bacaan siswa pada program silent
reading adalah 14 lembar dalam satu kali pertemuan.
Jumlah kehadiran siswa (X1) dan rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh positif terhadap nilai keterampilan membaca (Y). Pengaruh positif diartikan, bahwa
semakin meningkat jumlah
kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa, maka akan meningkat pula nilai keterampilan membaca. Hal ini disebabkan karena siswa sering
hadir dalam program silent reading
dan memperoleh banyak halaman bacaan pada buku yang dibaca.
Hal ini terbukti bahwa
pembudayaan membaca harus
dijadikan sebagai kebiasaan yang
positif untuk meningkatkan
pengetahuan dimulai dengan
membaca buku yang disukai oleh siswa. Pembiasaan budaya baca di pagi hari sebelum dimulainya
kegiatan belajar mengajar
menjadikan siswa siap untuk belajar di kelas. Kegiatan membaca siswa juga mampu meningkatkan kuantitas kosakata dari hasil bacaan sehingga melatih keterampilan membaca dan
memperlancar keterampilan
berbicara ketika proses belajar di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
A, Nunu, dkk. (2008). Quick Reading:
Melejitkan DNA Membaca.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Abdurahman, M, dkk. (2011).
Dasar-dasar Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2013). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Novita, F. (2019). PISA dan Literasi
Indonesia.
https://www.kompasiana.com/fr ncscnvt/5c1542ec677ffb3b533d6 105/pisa-dan literasi indonesia diakses Sabtu, 27 April 2019, pukul 23.30 wib PISA (Programme of International
Student Assessment). (2016). PISA 2015 Result iin Focus). tt.p: OECD Publishing.
Rahim, F. (2008). Pengajaran
Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Siregar, S. (2013). Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2011). Pengantar Penelitian
Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
Yudiaatmaja, F. (2013). Analisis
Regresi dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik SPSS.
Jakarta: Gramedia Pustaka