• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM SILENT READING TERHADAP NILAI KETERAMPILAN MEMBACA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP ISLAM CITRA BUNDA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROGRAM SILENT READING TERHADAP NILAI KETERAMPILAN MEMBACA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP ISLAM CITRA BUNDA TAHUN PELAJARAN 2018/2019"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

INDONESIA DI SMP ISLAM CITRA BUNDA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Nur Syamsiyah1, Ulfa Hazima Zahra2

1,2UIN Syarif Hidayatullah

1nur.syamsiyah@uinjkt.ac.id 2uhazima@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program silent reading terhadap nilai keterampilan membaca mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Citra Bunda, Ciputat-Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data diolah melalui regresi berganda dengan bantuan SPSS 16. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, tes, dan studi dokumenter. Subjek penelitian adalah siswa SMP Islam Citra Bunda berjumlah 37 siswa. Objek penelitian adalah program silent reading. Hasil yang diperoleh melalui regresi berganda dengan bantuan SPSS 16 adalah Fhitung sebesar 2,435 dan Ftabel = 1,854, dengan demikian Fhitung> Ftabel. Artinya berdasarkan uji F secara bersama-sama (simultan) variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (Y). Hasil penelitian secara parsial dalam uji T pertama diperoleh nilai Thitung jumlah kehadiran sebesar 1,186 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Pada uji t kedua diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Artinya variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) tidak berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (Y). Hasil rata-rata nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pretest adalah 62 dan posttest adalah 75 dengan peningkatan presentasi sebesar 13%. Rata-rata jumlah bacaan siswa pada program silent reading adalah 14 lembar dalam satu kali pertemuan.

Kata kunci: program Silent reading, keterampilan membaca, bahasa Indonesia

Abstract

This study aims to determine the effect of the Silent reading program on the value of reading skills of Indonesian subjects at Citra Bunda Islamic Middle School in 2018/2019. This research was conducted at Citra Bunda Islamic Middle School, Ciputat, South Tangerang. The research method used descriptive quantitative. The data is processed through multiple regression using SPSS 16. Data collection techniques used observation, test, and documentary studies. The research subjects were 37 students of Citra Bunda Islamic Middle School. The object of research is the Silent reading program. The results obtained through multiple regression using SPSS 16 are Fhitung of 2.435 and Ftabel = 1.854, thus Fcount> Ftable. This

means that based on the F test together (simultaneously) variable number of student attendance (X1) and the average variable number of student readings (X2) affect the value of students' reading skills in Indonesian subjects (Y). The results of partial research in the first T test obtained the value of Tcount of the presence of 1.186 and Ttabel = 1.697, thus

Thitung<Ttabel. In the second T test obtained an average value of Tcount the number of readings of 0.248 and Ttabel = 1.697,

thus Thitung<Ttabel. This means that the number of student attendance (X1) and the average number of students reading

(X2) does not affect the value of students' reading skills in Indonesian (Y) subjects. The average value of reading skills in Indonesian subjects through pretest is 62 and posttest is 75 with an increase in presentation by 13%. The average number of students reading in the Silent reading program is 14 sheets in one meeting.

(2)

A. PENDAHULUAN

Membaca merupakan hal yang penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan

membaca. Sikap kemampuan

membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik. Rendahnya minat membaca menyebabkan sumber daya manusia di negara kita tidak

kompetitif karena kurangnya

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa.

Membaca merupakan batu loncatan bagi keberhasilan di sekolah dan dalam kehidupan kelak di masyarakat. Semua proses belajar

didasarkan pada kemampuan

membaca. Membaca merupakan dasar dalam pendidikan bahkan membaca menjadi pintu masuk semua ilmu pengetahuan di sekolah. Seorang siswa akan mengerti suatu mata pelajaran apabila bisa membaca dan menulis. Seorang guru mampu mengajar ilmu kepada siswa karena telah membaca buku sebelumnya dan

seorang siswa dapat

mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam kehidupannya karena pernah membaca.

Berdasarkan informasi yang

dimuat PISA (Programme for

International Student Assesment)

yang digagas oleh OECD

(Organization for Economic Cooperation and Development), dari hasil tes literasi membaca Indonesia

mengalami puncak pada tahun 2009 yaitu dengan skor 402, namun tahun 2012 mengalami penurunan skor menjadi 396. Indonesia tahun 2015 masih berada pada 10 besar peringkat terbawah yaitu peringkat 62 dari 72 negara dengan rata-rata skor 397.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia, terlihat dari skor PISA yang masih di bawah rata-rata negara OECD. Walaupun masih cukup jauh dengan standar skor rata-rata OECD yaitu 493,

namun Indonesia sudah

menunjukkan usaha untuk

meningkatkan literasi terlebih untuk usia 15 tahun. Namun pada

kenyataannya tingkat literasi

Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara lain.

Menurut United Nations

Educational, Scientific, and Cultural

Organization (UNESCO) tingkat

literasi membaca di Indonesia hanya 0,0001%. Hal ini berarti dari 1000 orang, hanya 1 orang dengan minat baca tinggi. Terdapat fakta bahwa tingkat buta huruf di Indonesia kian menurun. Menurut data dari BPS tahun 2018, 97,93% penduduk Indonesia dinyatakan tidak buta huruf dan kurang 2,07% atau sebanyak 3.387.35 jiwa yang masih mengalami buta huruf.

Data BPS menunjukkan fakta bahwa penduduk Indonesia belum

menjadikan membaca sebagai

informasi. Penduduk Indonesia lebih memilih TV dan mendengarkan radio yang kenaikannya hampir 211,1%. Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang

(3)

mendapatkan informasi baru 23,5% dari total penduduk, sedangkan yang

memilih menonton TV untuk

mendapatkan informasi sebanyak 85,9% dan radio 40,3%.

Gambaran data dari hasil penelitian di atas menunjukkan bukti cukup kuat bahwa minat baca di tanah air sangatlah rendah. Membaca nampaknya masih belum dijadikan suatu kebutuhan atau bahkan membaca belum menjadi suatu kebiasaan untuk melangsungkan aktivitas komunikasi dalam artian

mencari dan memanfaatkan

informasi yang dapat menunjang kehidupan masa depan yang lebih baik.

Indonesia saat ini dapat dikatakan sedang dalam keadaan

darurat literasi. Dalam upaya

menangani darurat literasi,

Pemerintah saat ini bersama

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan telah membuat program yang bernama Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan landasan hukum Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Gerakan ini merupakan

upaya pembudayaan membaca.

Kegiatan GLS ini mengharuskan siswa membaca buku selama 15

menit setiap pagi sebelum

dimulainya jam pelajaran, dengan buku yang dibaca ialah buku di luar buku mata pelajaran.

Terkait dengan hal ini, SMP Islam Citra Bunda salah satu sekolah

yang menerapkan program

unggulannya yaitu silent reading yang

telah berjalan selama tiga tahun.

Program Silent reading menjadi

program pembekalan siswa sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah

dalam upaya peningkatan minat membaca melalui gerakan literasi

sekolah. “Salah satu program

membaca dalam hati yang popular sampai sekarang di beberapa negara

dikenal dengan istilah Sustained

Silent reading (SSR). Program ini dimaksudkan untuk membiasakan

siswa membaca dalam hati

berkelanjutan sampai kegiatan

membaca itu merupakan suatu kebutuhan bagi siswa seperti mereka

membutuhkan makan dan minum”.

Silent reading adalah program

penumbuhan minat membaca

melalui kegiatan tiga puluh menit membaca sebelum jam pelajaran dimulai. Pusat kegiatan ini adalah membaca teks atau membaca buku oleh siswa.

Terkait penjelasan di atas,

peneliti ingin memaparkan

bagaimana Pengaruh Program Silent

reading terhadap Nilai Keterampilan Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Citra Bunda Jalan Masjid Nuruttaqwa, Nomor 27, Serua Indah, Ciputat-Tangerang Selatan tahun

pelajaran 2018/2019. Adapun

penelitian ini dilaksanakan di semester ganjil dari bulan Agustus hingga November 2018.

Pada penelitian ini

menggunakan tiga variabel di antaranya adalah dua variabel bebas (X) dan satu varibel terikat (Y). X1 adalah jumlah kehadiran siswa pada

program silent reading, X2 adalah

rata-rata jumlah bacaan siswa pada

(4)

nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen dan data diolah melalui regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 16.

Menurut Sugiyono “metode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan

(treatment) tertentu terhadap yang

lain dalam kondisi yang

terkendalikan”. Penelitian ini

melibatkan kegiatan percobaan

untuk melihat hasil yang diketahui dari variabel-variabel yang diteliti.

Adapun eksperimen yang

digunakan adalah eksperimen semu.

“Eksperimen semu merupakan

penelitian yang mendekati percobaan sungguhan di mana tidak mungkin

mengadakan kontrol atau

memanipulasi semua variabel yang

relevan”. Penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol sebagai bahan pembandingnya, dan dalam pengambilan sampel juga tidak menggunakan random atau secara acak. Penelitian eksperimen dipilih karena suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan menilai pengaruh suatu tindakan terhadap tingkah laku atau menguji ada tidaknya pengaruh tindakan itu. Tindakan di dalam eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian kondisi yang akan dinilai pengaruhnya.

“Desain (design) penelitian rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang

akan dilaksanakan.” Desain yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif yaitu Pre-Experimental Design. Penelitian ini dilaksanakan dengan memberikan pre-test yaitu dengan pemberian

tugas keterampilan membaca

berbentuk pilihan ganda sebelum

melakukan program silent reading.

Pada post-test diberikan tugas kembali yaitu pada pertemuan

berikutnya setelah melakukan

program silent reading secara

intensif.

“Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam

penelitian ini adalah kelas silent

reading yang terdiri dari siswa kelas VII,VIII, dan IX SMP Islam Citra Bunda

yang berjumlah 37 siswa. “Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”. Sampel yang

dipilih dalam penelitian ini berjumlah

30 dari 37 siswa dengan

menggunakan teknik purposive

sampling. “Purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu”.

Teknik ini adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. 30 siswa yang dipilih dan dijadikan sampel adalah sudah memenuhi kriteria penelitian, seperti datang tepat waktu, mengikuti program

silent reading dengan rajin, mengikuti pretest dan posttest, dan mampu menuntaskan buku-buku yang dipilih untuk dibaca.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan studi

(5)

dokumenter. Pengamatan dilakukan

pada saat proses program silent

reading. Peneliti mengamati para siswa dan siswi dalam mengikuti

program silent reading baik dari segi

kehadiran, jumlah halaman yang telah mereka baca, dan pengaruhnya

terhadap nilai keterampilan

membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda

(multiple choice). Peneliti

mengumpulkan hasil dokumen

tertulis berupa data kehadiran siswa, rata-rata jumlah bacaan siswa pada

program silent reading, dan hasil tes

(pretest dan posttest). Peneliti juga mengumpulkan dokumen berupa gambar yaitu hasil foto yang diambil

pada saat proses penelitian

berlangsung.

“Instrumen adalah salah satu

penentu keberhasilan penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data

yang diperlukan”. Adapun instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes. Instrumen yang disajikan berupa pilihan ganda, disusun berdasarkan indikator pada materi pembelajaran. Penyusunan soal juga harus diperhatikan sebaran tingkat kognitifnya. Tingkat kognitif ada 6, yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis), C5 (sintesis), C6 (evaluasi). Soal hasil belajar ini divalidasi secara isi dan konstruk, untuk memenuhi validasi penyusunan soal didahului dengan pembuatan kisi-kisi soal.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uji asumsi klasik

dengan beberapa tahapan di

antaranya adalah uji normalitas, uji

heterokedastisitas, uji

multikolinearitas, dan uji

autokorelasi. “Tujuan dilakukannya

uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka

digunakan uji statistik

nonparametrik”. Analisis regresi berganda adalah analisis yang dilakukan terhadap satu variabel terikat dan dua atau lebih variabel bebas. Persamaan yang dihasilkan

adalah persamaan dengan bentuk Ŷ =

f (X1,X2,…..,Xn). Analisis regresi

berganda dengan beberapa tahapan di antaranya adalah uji stimulan (uji F) dan uji parsial (uji T) dengan bantuan SPSS 16 Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah dua

variabel bebas (independent) yang

digunakan untuk model penelitian

mempunyai pengaruh secara

simultan atau bersama-sama

terhadap variabel bebas (dependent).

Uji T dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

dua variabel bebas (indepedent)

terhadap variabel tak bebas

(dependent) adalah untuk mengukur secara terpisah dampak yang ditimbulkan dari masing-masing

variabel bebas (independent)

terhadap variabel tak bebas

(dependent). Hipotesis (hypothesis) berasal dari bahasa Yunani, Hupe =

sementara; dan Thesis = pernyataan

(6)

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program silent reading menjadi

program pembekalan siswa sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam upaya peningkatan minat membaca melalui gerakan literasi sekolah. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keahlian membaca dan menulis yang menuju

pada kebiasaan membaca (reading

habits). Pembiasaan membaca di lingkungan rumah atau keluarga dan

lingkungan sehari-hari menjadi

harapan dari terlaksananya program ini sehingga siswa tidak mengeluh apabila menemukan banyak teks dalam soal bahasa Indonesia. Keluarga dan pihak sekolah perlu bekerja sama demi mengoptimalkan siswa menjadi suka membaca. Pada program ini diharapkan dapat menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan. Guru menjadi contoh dengan ikut membaca bersama para siswa pada saat yang sama.

Pusat kegiatan ini adalah membaca teks atau membaca buku oleh siswa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para pelajar SMP Islam Citra Bunda sebagai upaya mewujudkan budaya literasi di sekolah dengan membaca buku bacaan yang mereka senangi atau sesuai keinginan para siswa. Waktu yang disediakan adalah 15 sampai 30 menit di pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar.

Penelitian ini dilakukan pada

semester ganjil yaitu pada 2 Agustus hingga 22 November 2018. Penelitian ini dilakukan di ruang baca SMP Islam Citra Bunda.

Desain penelitian ini

menggunakan Pre-Experimental

Design One-Group Pretest-Posttest Design. Pada awal penelitian, peneliti

melakukan pre-test dengan

pemberian tugas keterampilan

membaca berbentuk pilihan ganda

sebelum melakukan program silent

reading pada hari Kamis. Pada post-test diberikan tugas kembali setelah

melakukan program silent reading

secara intensif pada hari Selasa dan Kamis.

1. HASIL

A) Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.4 Descriptive Statistics

Analisis Deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan dari variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini. Dari tabel di atas, rata-rata dari nilai keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda adalah 75 dengan nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 90. Rata-rata dari jumlah

kehadiran pada program silent

reading adalah sebesar 8,43%. Selanjutnya rata-rata jumlah bacaan

siswa pada program silent reading

adalah 14 lembar dalam satu kali tatap muka.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N Nilai Keterampilan Membaca 74.6667 13.06043 30

Jumlah Kehadiran 8.4333 3.30812 30

(7)

Grafik 4.5 Penilaian Keterampilan Membaca Siswa

Berdasarkan hasil grafik di atas mendeskripsikan hasil pretest dan posttest nilai keterampilan membaca

pada mata pelajaran bahasa

Indonesia di SMP Islam Citra Bunda. Pada periode penelitian yang dimulai dari Agustus hingga November 2018, hasil yang diperoleh sebagian siswa di antaranya adalah Abdul Fattah mendapatkan hasil pretest 65, dan hasil posttest 80, Sashi Agustin Qorina mendapatkan hasil pretest 35 dan hasil posttest 75, serta Tiara Rifda Turusydah mendapatkan hasil pretest 75, dan hasil posttest 90. Hasil yang diperoleh terbukti meningkat karena siswa memiliki jumlah

kehadiran pada program silent

reading yang maksimal, sehingga memperoleh rata-rata jumlah bacaan yang baik. Hasil nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia melalui pretest didapatkan nilai rata-rata adalah 62 dan rata-rata nilai posttest adalah 75

dengan peningkatan presentasi

sebesar 13%.

Pada tabel tersebut

memperlihatkan bahwa treatment yang sudah dilaksanakan yaitu

melakukan program silent reading

secara intensif pada hari selasa dan

menuntaskan bahan bacaan, siswa menceritakan kembali di depan

teman-teman dan menjelaskan

unsur-unsur intrinsik serta ekstrinsik pada karya sastra. Keberhasilan treatment yang sudah dilakukan

dapat memperbaiki nilai

keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda.

B) Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk melihat atau menguji apakah data- data pada variabel dependen maupun independen terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang terditribusi normal. Pada penelitian ini, untuk menguji apakah data penelitian berditribusi normal atau tidak, menggunakan beberapa metode.

Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test

Metode yang digunakan adalah

uji Kolmogrov-Smirnov. Pada uji ini data berdistibusi normal apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 (5%). Pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.

2- tailed) adalah sebesar 0,683. Artinya nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,683>0,05). Berdasarkan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 12.02135604

Most Extreme Differences Absolute .131

Positive .072

Negative -.131

Kolmogorov-Smirnov Z .717

Asymp. Sig. (2-tailed) .683

(8)

hasil ini dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji Spearman dilakukan dengan cara mengkorelasikan nilai absolut

residual dengan masing-masing

variabel independen. Pada penelitian ini nilai keterampilan membaca

dikorelasikan dengan jumlah

kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa secara terpisah atau masing-masing. Dengan ketentuan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Berdasarkan tabel di atas variabel jumlah kehadiran di SMP Islam Citra Bunda memiliki nilai

signifikansi 0,661, sedangkan

variabel rata-rata jumlah bacaan di SMP Islam Citra Bunda memiliki nilai signifikansi 0,851. Kedua nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada variabel independen pada penelitian ini.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terdapat adanya korelasi antar

variabel-variabel bebas (variabel

independen). Metode uji multikolinearitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila tidak terdapat variabel bebas yang memiliki nilai Tolerence kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka

dapat disimpulkan tidak ada

multikolinearitas antara variabel bebas dalam regresi.

Tabel 4.8 Coefficients

Berdasarkan tabel di atas variabel jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa di SMP Islam Citra Bunda memiliki nilai 0,395 yang lebih dari 0,1 dan memiliki nilai Variance Inflation Factor yang lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi multikoliniearitas pada

variabel independen di dalam penelitian ini.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi pada model

regresi adalah korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu saling berkorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan

dengan melakukan pengujian

terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW) dengan ketentuan yang telah Tabel 4.7 Correlations Jumlah Kehadiran Rata-rata Jumlah Bacaan Unstandardiz ed Residual Spearman's rho

Jumlah Kehadiran Correlation

Coefficient 1.000 .635** -.084 Sig. (2-tailed) . .000 .661

N 30 30 30

Rata-rata Jumlah Bacaan Correlation Coefficient .635

** 1.000 -.036

Sig. (2-tailed) .000 . .851

N 30 30 30

Unstandardized Residual Correlation

Coefficient -.084 -.036 1.000 Sig. (2-tailed) .661 .851 .

N 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 63.230 5.661 11.169 .000 Jumlah Kehadiran 1.197 1.009 .334 1.186 .246 .395 2.530 Rata-rata Jumlah Bacaan .123 .498 .070 .248 .806 .395 2.530 a. Dependent Variable: Nilai

(9)

ditetapkan. Bila hasil uji DW di bawah -2 maka terjadi autokoresi positif, apabila di antara -2 sampai 2 tidak ada autokorelasi, dan apabila nilainya di atas +2 maka terjadi autokorelasi negatif.

Dari tabel di atas menunjukkan

nilai Durbin-Watson sebesar 1,671, sehingga dapat disimpulkan bahwa -2<DW<2 atau dengan kata lain DW terletak di antara -2 dan 2. Sehingga dapat dipastikan tidak terjadi autokorelasi.

C) Uji Regresi Berganda

Peneliti sudah melakukan

pengujian persyaratan analisis dan asumsi dasar regresi dan hasil penelitian yang dilakukan adalah lulus uji asumsi klasik. Langkah

selanjutnya adalah melakukan

pengujian signifikansi model dan interpretasi model regresi untuk

melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel

dependen secara individual. Secara statistik dapat diukur dengan statistik uji T dan uji F.

Tabel 4.10 Coefficients

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan analisis hubungan antara variabel dependen dan independen sebagai berikut:

Y = α + β X1 + β X2 + e

Y = 63,230 + 1,197 X1 + 0,123 X2 + e

(1) Konstanta sebesar 63,230 yang

artinya jika variabel jumlah kehadiran (X1), dan variabel rata-rata jumlah bacaan (X2)

konstan, maka nilai

keterampilan membaca bahasa Indonesia tingkat profitabilitas 63,230.

(2) Koefesien jumlah kehadiran

bernilai 1,197 bahwa setiap peningkatan jumlah kehadiran 1% (satu hari) maka nilai keterampilan membaca siswa sebesar 1,197 dengan asumsi variabel independen lainnya

(rata-rata jumlah bacaan)

konstan.

(3) Koefesien rata-rata jumlah

bacaan bernilai 0,123 bahwa setiap peningkatan rata-rata jumlah bacaan 1% (satu

lembar) maka akan

meningkatkan nilai

keterampilan membaca siswa sebesar 0,123 dengan asumsi variabel independen lainnya (jumlah kehadiran) konstan.

a) Uji Statistik F

Uji F dilakukan untuk

mengetahui pengaruh semua variabel independen (jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (nilai keterampilan membaca) di SMP Islam Citra Bunda. Hal ini dapat dilihat dari nilai probability tabel anova di bawah ini. Jika nilai sig lebih kecil dari 5%

Tabel 4.9 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .391a .153 .090 12.45864 .153 2.435 2 27 .107 1.671

a. Predictors: (Constant), Rata-rata Jumlah Bacaan , Jumlah Kehadiran b. Dependent Variable: Nilai Keterampilan Membaca

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 63.230 5.661 11.169 .000

Jumlah Kehadiran 1.197 1.009 .334 1.186 .246 .395 2.530 Rata-rata Jumlah

Bacaan .123 .498 .070 .248 .806 .395 2.530 a. Dependent Variable: Nilai Keterampilan

(10)

maka secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.11 ANOVAb

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 2,435 dengan taraf signifikansi adalah taraf

kepercayaan 95% atau α = 5% didapat Ftabel = 1,854. Dengan demikian Fhitung> Ftabel maka

dapat disimpulkan variabel

independen secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat

disimpulkan terdapat pengaruh

program silent reading terhadap nilai

keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.

b) Uji Statistik T

Uji T digunakan untuk melihat atau mengukur pengaruh variabel-

variabel independen (jumlah

kehadiran dan rata-rata jumlah

bacaan siswa) secara parsial

(individu) terhadap variabel

dependen (nilai keterampilan

membaca). Salah satu cara untuk melakukan uji T adalah dengan melihat nilai probabilitas pada tabel uji statistik T. Apabila nilai probibalitas lebih kecil dari 0,05 (Sig < 0,05) maka variabel independen

secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.12 Coefficientsa

a. Dependent Variable: Nilai Keterampilan Membaca

Berdasarkan output di atas

berarti terdapat dua hipotesis (Ha) yang diajukan dalam uji ini:

1. H1 : Jumlah kehadiran (X1)

berpengaruh signifikan

terhadap nilai keterampilan membaca (Y) - (disebut uji T pertama).

2. H2 : Rata-rata jumlah bacaan

(X2) berpengaruh signifikan terhadap nilai keterampilan membaca (Y) - (disebut uji T kedua).

Berikut adalah hasil dan pengambilan keputusan dalam uji T pertama dan kedua.

1. Hasil dan Pengambilan

Keputusan dalam Uji T Pertama.

Berdasarkan hasil uji T

diperoleh nilai Thitung jumlah

kehadiran sebesar 1,186

dengan taraf signifikansi adalah

taraf kepercayaan 95% atau α =

5% didapat Ttabel = 1,697. Dengan demikian Thitung < Ttabel dan nilai signifikansi 0,246 > 0,05 maka dapat

disimpulkan variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Artinya Ho diterima dan Ha

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 755.790 2 377.895 2.435 .107a

Residual 4190.877 27 155.218

Total 4946.667 29

a. Predictors: (Constant), Rata-rata Jumlah Bacaan , Jumlah Kehadiran b. Dependent Variable: Nilai Keterampilan Membaca

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 63.230 5.661 11.169 .000 Jumlah Kehadiran 1.197 1.009 .334 1.186 .246 Rata-rata Jumlah Bacaan .123 .498 .070 248 .806

(11)

ditolak. Jadi dapat disimpulkan

tidak terdapat pengaruh

program silent reading

terhadap nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.

2. Hasil dan Pengambilan

Keputusan dalam Uji T Kedua.

Berdasarkan hasil uji T

diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dengan taraf signifikansi adalah taraf kepercayaan 95%

atau α = 5% didapat Ttabel =

1,697. Dengan demikian

Thitung < Ttabel dan nilai signifikansi 0,806 > 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan

tidak terdapat pengaruh

program silent reading

terhadap nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.

2. PEMBAHASAN

Berdasarkan output coefficients

di atas diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel X1 adalah sebesar 1,197 dan X2 adalah sebesar 0,123 bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah kehadiran siswa (X1) dan rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh positif terhadap nilai keterampilan membaca (Y). Pengaruh positif diartikan, bahwa semakin meningkat

jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa, maka akan meningkat pula nilai keterampilan membaca. Hal ini disebabkan karena siswa sering hadir dalam program

silent reading dan memperoleh banyak halaman bacaan pada buku yang dibaca.

Setiap peningkatan jumlah kehadiran 1% (satu hari) dalam

program silent reading maka akan

meningkatkan nilai keterampilan membaca siswa sebesar 1,197 dengan asumsi variabel independen lainnya (rata-rata jumlah bacaan) konstan. Setiap peningkatan rata-rata jumlah bacaan 1% (satu lembar)

dalam program silent reading maka

akan meningkatkan nilai

keterampilan membaca sebesar

0,123 dengan asumsi variabel

independen lainnya (jumlah

kehadiran) konstan.

Dari hasil uji analisis regresi berganda di atas dapat diketahui bahwa secara bersama-sama jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda. Namun secara parsial jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa tidak

berpengaruh terhadap nilai

keterampilan membaca mata

pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda.

Uji F pada uji hipotesis dengan

menggunakan analisis regresi

berganda dilakukan untuk

mengetahui pengaruh semua variabel independen (jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (nilai

(12)

keterampilan membaca) di SMP Islam Citra Bunda.

Hasil yang diperoleh pada

penelitian ini adalah nilai Fhitung

sebesar 2,435 dengan taraf

signifikansi adalah taraf kepercayaan

95% atau α = 5% didapat Ftabel =

1,854. Dengan demikian Fhitung> Ftabel

maka dapat disimpulkan variabel

independen secara parsial

berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat

disimpulkan terdapat pengaruh

program silent reading terhadap nilai

keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.

Uji T pada uji hipotesis dengan

menggunakan analisis regresi

berganda digunakan untuk melihat atau mengukur pengaruh variabel-

variabel independen (jumlah

kehadiran dan rata-rata jumlah

bacaan siswa) secara parsial

(individu) terhadap variabel

dependen (nilai keterampilan

membaca).

Hasil dan pengambilan

keputusan dalam uji T pertama

diperoleh nilai Thitung jumlah

kehadiran sebesar 1,186 dengan taraf signifikansi adalah taraf kepercayaan

95% atau α = 5% didapat Ttabel =

1,697. Pada demikian Thitung < Ttabel

dan nilai signifikansi 0,246 > 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh

program silent reading terhadap nilai

keterampilan membaca pada mata

pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018-2019.

Hasil dan pengambilan

keputusan dalam uji T kedua diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dengan taraf signifikansi adalah taraf

kepercayaan 95% atau α = 5%

didapat Ttabel = 1,697. Pada demikian

Thitung < Ttabel dan nilai signifikansi

0,806 > 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh

program silent reading terhadap nilai

keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda tahun pelajaran 2018/2019.

Pengujian secara bersama-sama pada jumlah kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa

terhadap nilai keterampilan

membaca mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Islam Citra Bunda terbukti berpengaruh. Hal ini dikarenakan jika siswa sering hadir tepat waktu, mengikuti program

silent reading, dan membaca buku secara fokus, maka akan terbiasa senang dengan membaca serta

mampu meningkatkan lembar

halaman yang dibaca pada setiap pertemuannya. Siswa pun akan

terbiasa menghadapi soal-soal

bahasa Indonesia dengan teks yang

panjang, terbukti dengan

meningkatnya hasil pretest dan postest yang telah dilakukan.

Kegiatan silent reading

bertujuan agar siswa dapat

(13)

sehari-hari. Jadi, tidak hanya membaca buku di sekolah saja, tetapi bisa menjadi pengisi waktu luang di rumah. Pengajaran membaca yang telah dilakukan tidak saja diharapkan untuk meningkatkan keterampilan membaca, tetapi juga meningkatkan minat dan kegemaran membaca pada siswa.

D. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil yang

diperoleh melalui regresi berganda dengan bantuan SPSS 16 adalah Fhitung sebesar 2,435 dan Ftabel = 1,854, dengan demikian Fhitung> Ftabel. Artinya berdasarkan uji F secara bersama-sama (simultan) variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh terhadap nilai keterampilan membaca siswa

pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia (Y). Hasil penelitian secara parsial dalam uji T pertama diperoleh nilai Thitung jumlah kehadiran sebesar 1,186 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Pada uji T kedua diperoleh nilai Thitung rata-rata jumlah bacaan sebesar 0,248 dan Ttabel = 1,697, dengan demikian Thitung < Ttabel. Artinya variabel jumlah kehadiran siswa (X1) dan variabel rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) tidak

berpengaruh terhadap nilai

keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (Y). Hasil rata-rata nilai keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pretest adalah 62 dan posttest adalah 75

dengan peningkatan presentasi

sebesar 13%. Rata-rata jumlah

bacaan siswa pada program silent

reading adalah 14 lembar dalam satu kali pertemuan.

Jumlah kehadiran siswa (X1) dan rata-rata jumlah bacaan siswa (X2) berpengaruh positif terhadap nilai keterampilan membaca (Y). Pengaruh positif diartikan, bahwa

semakin meningkat jumlah

kehadiran dan rata-rata jumlah bacaan siswa, maka akan meningkat pula nilai keterampilan membaca. Hal ini disebabkan karena siswa sering

hadir dalam program silent reading

dan memperoleh banyak halaman bacaan pada buku yang dibaca.

Hal ini terbukti bahwa

pembudayaan membaca harus

dijadikan sebagai kebiasaan yang

positif untuk meningkatkan

pengetahuan dimulai dengan

membaca buku yang disukai oleh siswa. Pembiasaan budaya baca di pagi hari sebelum dimulainya

kegiatan belajar mengajar

menjadikan siswa siap untuk belajar di kelas. Kegiatan membaca siswa juga mampu meningkatkan kuantitas kosakata dari hasil bacaan sehingga melatih keterampilan membaca dan

memperlancar keterampilan

berbicara ketika proses belajar di kelas.

DAFTAR PUSTAKA

A, Nunu, dkk. (2008). Quick Reading:

Melejitkan DNA Membaca.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Abdurahman, M, dkk. (2011).

Dasar-dasar Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

(14)

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2013). Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Novita, F. (2019). PISA dan Literasi

Indonesia.

https://www.kompasiana.com/fr ncscnvt/5c1542ec677ffb3b533d6 105/pisa-dan literasi indonesia diakses Sabtu, 27 April 2019, pukul 23.30 wib PISA (Programme of International

Student Assessment). (2016). PISA 2015 Result iin Focus). tt.p: OECD Publishing.

Rahim, F. (2008). Pengajaran

Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Siregar, S. (2013). Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian

Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2011). Pengantar Penelitian

Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Yudiaatmaja, F. (2013). Analisis

Regresi dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik SPSS.

Jakarta: Gramedia Pustaka

Gambar

Grafik 4.5 Penilaian Keterampilan Membaca  Siswa
Tabel 4.7  Correlations  Jumlah  Kehadiran  Rata-rata Jumlah Bacaan  Unstandardized Residual  Spearman's  rho
Tabel 4.11 ANOVA b

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan alasan inilah, maka dibuat suatu alat yang dapat berfungsi untuk menampilkan pesan pada televisi dengan menggunakan mikrokontroler.. Dalam penelitian ini

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan media audio visual dapat meningkatkan

PRINSIP KESANTUNAN DIALOG BERDASARKAN MAXIM LEECH DALAM KUMPULAN NASKAH DRAMA GENG TOILET KARYA SOSIAWAN LEAK SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS DRAMA DI

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru

Pada model tersebut, dapat diketahui bahwa pelayanan prima, kepuasan nasabah, dan loyalitas nasabah merupakan variabel-variabel laten (konstruk) yang digunakan dalam

 bagaimana RET RET dapat dapat digunakan digunakan dalam dalam situasi situasi audit, audit, terutama terutama yang yang melibatkan melibatkan hubungan interpersonal,

Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai kualitas pelayanan publik, khususnya pada

Posisi kerja membungkuk tidak dapat menjaga kestabilan tubuh saat bekerja sehingga pekerja mengalami keluhan nyeri pada punggung bagian bawah apabila dilakukan