• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema `Kegiatan Pagi Hari` mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran subtema `Kegiatan Pagi Hari` mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu Sekolah Dasar"

Copied!
215
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA “KEGIATAN PAGI HARI” MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Magdalena Isti Sriningsih NIM. 111134056. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA “KEGIATAN PAGI HARI” MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Magdalena Isti Sriningsih NIM. 111134056. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA “KEGIATAN PAGI HARI” MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. Oleh: Magdalena Isti Sriningsih NIM. 111134056. Telah disetujui oleh:. Pembimbing I. Drs. Puji Purnomo, M. Si.. Tanggal 13 Januari 2015. Pembimbing II. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd.. Tanggal 13 Januari 2015. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA “KEGIATAN PAGI HARI” MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. Dipersiapkan dan ditulis oleh: Magdalena Isti Sriningsih NIM. 111134056. Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 21 Januari 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Panitia Penguji. Nama Lengkap. Tanda Tangan. Ketua. : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A.. ......................... Sekretaris. : Christiyanti Aprianastuti, S.Si., M.Pd.. ......................... Anggota. : Drs. Puji Purnomo, M.Si.. ......................... Anggota. : Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd.. Anggota. : Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum.. ........................ ......................... Yogyakarta, 21 Januari 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,. Rohandi, Ph.D.. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:.  Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan melimpahkan berkat dan rahmat.  Sr. M. Aquina FSGM pemimpin provinsi beserta staf Dewan Provinsi St. Yusuf Pringsewu Lampung.  Para suster di Provinsi St. Yusuf Pringsewu  Sr. M. Anita FSGM dan para suster Komunitas St. Maria Yogyakarta.  Para dosen dan staf Prodi PGSD  Teman-teman PGSD angkatan 2011 yang selalu memberikan dukungan dan semangat.  Semua pihak yang telah membantuku dalam penyususnan karya tulis ini..  Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23). Dalam segala perbuatan-Nya Tuhan selalu berkehendak baik (Wasiat Mdr Anselma FSGM). v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 13 Januari 2015. Magdalena Isti Sriningsih. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Magdalena Isti Sriningsih. Nomor Mahasiswa. : 111134056. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA “KEGIATAN PAGI HARI” MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan rolayti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 13 Januari 2015. Yang menyatakan. Magdalena Isti Sriningsih. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA “KEGIATAN PAGI HARI” MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Oleh : Magdalena Isti Sriningsih Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas satu Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter dan penilaian otentik pada kegiatan pembelajaranya. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan Kemp dan prosedur penelitian pengembangan yang diusulkan oleh Borg and Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan pada guru kelas I SD Bopkri Gondolayu, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh pakar kurikulum 2013, pada tiga guru kelas I SD. Berdasarkan validasi oleh dua pakar Kurikulum 2013 memberikan skor 3,35 (cukup) dan 4,95 (baik). Tiga guru kelas I SD memberikan skor 4,17 (baik); 3,64 (baik); dan 3,93 (baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,01 yang termasuk dalam kategori “baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu, 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) langkah-langkah pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa/ LKS, dan 11) bahasa yang digunakan. Dengan demikian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013 sudah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kata kunci : Perangkat pembelajaran dan kurikulum SD 2013.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUCTION WITH THE SUB-THEME OF “MORNING ACTIVITIES” BASED ON PRIMARY SCHOOL CURRICULUM OF 2013 FOR FIRST GRADE STUDENTS OF PRIMARY SCHOOL By: Magdalena Isti Sriningsih This is a developmental research. The main aim of this research is a learning instruction which is based on the Curriculum 2013 for Primary School. This research makes use of thematic-integrative approach, scientific approach, character education, and authentic assessment for learning activities. The development of the learning instruction makes use of Kemp’ learning development procedure and research and development procedure proposed by Borg and Gall. Those two development research have been adapted to be a modest development model which was used as the base of the research. The development procedure used in this research covers 5 steps, namely: (1) potentials and problems, (2) data gathering, (3) product design, (4) expert validation, and (5) design revision. The instruments of the research includes interview questions list of need analysis and questionnaires. The interview was made in order to analyze the needs of first grader teachers of SD Bopkri Gondolayu. Meanwhile, the questionnaires were used to validate the quality of the learning instruction done by the expert of Curriculum 2013 to three teachers of first grade of Primary School. Through the validation, two Curriculum 2013 experts gave the score of 3.35 (moderate) and 4.95 (good). The three teachers of first grade of Primary School gave the score of 4.17 (good), 3.64 (good), and 3.98 (good). Thus, the average score of the learning instruction is 4.01, which is considered as “good”. That assessment were observed by the presence of some aspects in validation’s instruments, namely: (1) Instructional Plan’s identity, (2) indicator’s formulation, (3) learning goal’s formulation, (4) learning materials selection, (5) learning source selection, (6) learning media selection, (7) learning method, (8) learning steps, (9) assessment, (10) student’s worksheet, and (11) the language being used. Therefore, it can be said that the development of learning instructions based on the Curriculum 2013 is feasible to be applied on learning activities. Key words: learning instructions and Primary School Curriculum of 2013. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menganugerahkan rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyususan skripsi ini, telah melibatkan banyak pihak mulai dari proses awal hingga akhir penyusunan. Oleh karena itu, dengan rasa syukur saya selaku penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bpk. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S.,BST., M.A., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd, selaku pembimbing akademik 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani penulis dengan baik. 7. Bpk Agustinus Hardi Prasetyo, S.Pd., M.A.yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 8. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A.yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 9. Ibu Ana Ika Susanti, guru SD Pangudiluhur yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 10. Ibu Ch. Wahyu P. S. Pd, guru SD Pangudiluhur yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 11. Ibu Nurwantini, S. Pd, guru SD N. Demangan yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. Sr. M. Aquina FSGM, pemimpin Kongregasi FSGM dan para dewan yang telah mendukung, mendoakan dan membimbing penulis. 13. Sr. M. Anita dan para suster Komunitas St. Maria yang telah memberikan semangat, cinta dan juga saran dan kritikan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. 14. Fr. Anggoro Ratri SCJ yang telah membantu proses pemyelesaian perangkat pembelajaran 15. Teman-teman satu perjuangan 32 Mahasiswa skripsi payung pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. 16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangannya, dengan demikian penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca dan dalam segala perbuatan-Nya Tuhan selalu berkehendak baik.. Yogyakarta, 13 Januari 2015 Penulis. Magdalena Isti Sriningsih. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5 1.5 Batasan Istilah .............................................................................................. 6 1.6 Spesifikasi Produk ....................................................................................... 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori ........................................................................................... 8. 2.1.1. Kurikulum SD 2013 .............................................................................. 8. 2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 ......................... 9 2.1.1.2 Pendidikan Karakter dan Berpikir Tingkat Tinggi ............................... 14 2.1.1.3 Pendekatan Tematik Integratif .............................................................. 19 2.1.1.4 Pendekatan Saintifik ............................................................................. 22. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 2.1.1.5 Penilaian Otentik .................................................................................. 27 2.1.2. Model Pengembangan Bahan Ajar........................................................ 35. 2.2. Penelitian yang Relevan......................................................................... 49. 2.3. Kerangka Berfikir .................................................................................. 51. 2.4. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 53. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................ 54. 3.2. Prosedur Pengembangan .......................................................................... 57. 3.2.1 Potensi dan Masalah ................................................................................ 59 3.2.2 Pengumpulan Data .................................................................................. 59 3.2.3 Desain Produk ......................................................................................... 59 3.2.4 Validasi Desain ....................................................................................... 60 3.2.5 Revisi Desain .......................................................................................... 60 3.3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian................................................................. 61. 3.4. Instrumen Penelitian ............................................................................... 61. 3.5. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 62. 3.6. Teknik Analisis Data ............................................................................... 61. 3.6.1 Data Kuantitatif ....................................................................................... 61 3.6.2 Data Kualitatif ......................................................................................... 62 3.7. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ......................................................... 66. 3.8. Validasi Guru SD Kelas 1 Pelaksanaan Kurikulum 2013 ....................... 68. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kebutuhan .................................................................................. 68. 4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan....................................................... 68 4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan .................................. 72 4.2. Deskripsi Produk Awal ............................................................................ 73. 4.2.1 Silabus ..................................................................................................... 73 4.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............. 74 4.3. Data Validasi dan Revisi Produk ............................................................. 76. 4.3.1 Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk ....... 77. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 4.3.2 Data Validasi Guru Kelas 1 SD yang Sudah Melaksanakan Kurikulum 2013 dan Revisi Produk .......................................................................... 78 4.4. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan .................................................... 80. 4.4.1 Kajian Produk Akhir ............................................................................... 81 4.4.1.1 Silabus ..................................................................................................... 81 4.4.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............. 81 4.4.2 Pembahasan ............................................................................................. 82 BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 87. 5.1.1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................................................... 87 5.1.2 Kualitas Produk Perangkat Pembelajaran .................................................. 87 5.2 Keterbatasan Pengembangan ..................................................................... 88 5.3 Saran .......................................................................................................... 88 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 90 LAMPIRAN ....................................................................................................... 94. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Kerangka Berpikir .................................................................................. 52 Tabel 2 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................... 64 Tabel 3 Kriteria Skor Skala Lima ....................................................................... 66 Tabel 4 Komentar Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi ........................................ 78 Tabel 5 Komentar Guru Kelas I SD dan Revisi .................................................. 80 Tabel 6 Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum 2013 dan Guru SD Kelas 1 Sekolah Dasar ............................................................. 83. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Model Desain Intruksional Menurut Kemp ......................................... 36 Gambar 2 Langkah-langkah Penelitian Metode R&D........................................ .. 54 Gambar 3 Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................................ 58. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1Surat Penelitian................................................................................. 94 Lampiran 2 Surat dari SD ................................................................................... 95 Lampiran 3 Instrumen Survai Kebutuhan ........................................................... 96 Lampiran 4 Data Mentah Validator Ahli Kurikulum 2013 ............................... 98 Lampiran 5 Data Mentah Validasi Guru ............................................................. 108 Lampiran 6 Silabus ............................................................................................. 122 Lampiran 7 Biodata............................................................................................. 138 Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah). xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan merupakan poin penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan suatu kegiatan atau organisasi. Selain itu, perencanaan merupakan proses berpikir logis dan sistematis. Melalui perencanaan yang matang dan langkah-langkah yang terstruktur, tujuan akan tercapai secara efektif dan efisien (Daryanto, 2013: 108). Demikian pula, perencanaan pembelajaran yang ada di dunia pendidikan sekarang ini membutuhkan suatu perencanaan yang matang sebelum melaksankan kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran tematik harian (RPPTH), penilaian, bahan ajar, dan LKS seringkali dianggap tidak penting padahal perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal yang harus diperhatikan dan menjadi salah satu pedoman sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Tidak jarang tenaga pendidik yang ada di daerah-daerah baik perkotaan maupun pedesaan yang ada di Indonesia belum menyiapkan perencanaaan pembelajaran dengan baik, bahkan ada yang tidak menyiapkan sama sekali atau hanya ala kadarnya dan sangat sederhana. Dengan demikian, banyak indikator tidak dapat tercapai dengan baik pada proses pembelajaran. Selain itu, kurangya bekal, pelatihan atau diklat yang diperoleh oleh para pendidik merupakan salah satu faktor. yang menyebabkan para pendidik belum mampu membuat. perencanaan pembelajaran dengan baik. Hal ini menjadi keperihatinan bagi. 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. semua pihak terutama bagi orang tua yang mempercayakan anak-anak mereka untuk dididik dan di dampingi dalam bangku sekolah. Selain perencanaan pembelajaran, dunia pendidikan juga membutuhkan kurikulum, kurikulum yang relevan dengan perkembangan pendidikan dijaman globalisasi ini. Oleh karena itu, kurikulum yang ada di Indonesia saat ini mengalami perubahan dan perkembangan. Pada tahun 2013, pemerintah mengeluarkan kurikulum baru yakni kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum yang dirancang oleh Kementerian pendidikan dan kebudayaan yang akan diterapkan di lembaga pendidikan atau sekolahsekolah. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, dan membangun kehidupan bangsa yang lebih baik dimasa depan (Sundayana, 2014:. 22). Selain itu kurikulum 2013. menekankan nilai-nilai karakter yang diharapkan dapat menyiapkan SDM yang berkualitas, untuk menjawab berbagai masalah dan tantangan yang semakin rumit dan kompleks (Mulyasa, 2013: 8). Melihat realita tersebut, sangat penting bagi para guru untuk menyiapakan suatu perencanaan sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Melalui perencanaan yang baik maka kegiatan pembelajaran akan lebih mudah untuk dilaksanakan, terarah dan terkendali (Nurochim, 2013: 115). Dengan demikian, penting bagi guru untuk melakukan suatu perencanaan sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Mengingat pentingnya suatu perencanaan dalam.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. kegiatan pembelajaran, penulis melakukan wawancara dengan Ibu Ch untuk mengetahui analisis kebutuhan terhadap perencanaan pembelajaran. Penulis melakukan wawancara dengan salah satu guru kelas satu. SD. Bopkri Gondolayu, pada tanggal 15 April 2014. Ketika beliau diwawancarai mengenai pemahamannya terhadap Kurikulum SD 2013, beliau menyadari bahwa masih belum begitu paham. Beliau melihat adanya perbedaan dari kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya, untuk kurikulum 2013, guru dituntut lebih kreatif dalam malakukan kegiatan pembelajaran dan untuk pendampingan siswa dilakukan secara individu. Dalam. perumusan. indikator. dan. tujuan. pembelajaran. perlu. mempertimbangkan kemampuan sesuai dengan kebutuhan siswa. Terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran, adanya keterkaitan dan penggabungan beberapa mata pelajaran menjadi suatu tema. Selain itu, penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajarannya, siswa dapat mengeksplor, menganalisis bakatnya, dan mengkritisi pelajaran yang diberikan oleh guru. Pendekatan saintifik meliputi (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta). Pendekatan ini biasanya terdapat pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pemahaman guru mengenai penilaian otentik yang digunakan dalam pembelajaran dapat melalui ulangan harian, tes tertulis maupun tes lisan, portofolio, unjuk kerja, dan juga melalui produk yang dihasilkan. Seluruh kegiatan belajar siswa dinilai secara otentik. Selain itu, proses kegiatan.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. belajar mengajar diharapkan guru dapat menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa. Guru dapat menanamkan nilai karakter dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menjalin relasi dengan teman-temannya. Dalam kurikulum 2013 banyak karakter yang dikembangkan, namun hanya beberapa karakter saja yang ditekankan antara lain: kemandirian, percaya diri, disiplin, jujur. Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013, guru masih mengalami kesulitan. Hal tersebut terlihat ketika guru diwawancarai oleh penulis. Selain itu, kurangnya waktu, dan penyediaan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan banyaknya siswa. Perangkat pembelajaran yang disediakan sekolah masih kurang. Contohcontoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum SD 2013 sangat rumit sehingga dalam pengembangan perangkat pembelajaran guru masih memerlukan contoh perangkat pembelajaran yang baik. Rencana pelaksanaan pembelajaran tiap hari (RPPTH) yang dibutuhkan guru, mempunyi ciri-ciri: tematik integratif dan saintifik dengan menanamkan pendidikan karakter serta mengunakan penilaian berupa otentik yang mengacu kurikulum 2013. Berdasarkan hasil wawancara, dan melihat fakta-fakta tersebut, penulis akan mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 yang meliputi: RPPTH, penilaian otentik, lembar kerja siswa (LKS), materi ajar dan lampiran-lampiran..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran sub tema kegiatan pagi hari mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema kegiatan pagi hari mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema kegiatan pagi hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema kegiatan pagi hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 1.4 Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat bagi: 1. Bagi mahasiswa Mahasiswa. dapat. memperoleh. pengalaman. dalam. melakukan. pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013. 2. Bagi guru Guru dapat memiliki perangkat pembelajaran (RPPTH) mengacu kurikulum 2013.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. 3. Bagi siswa Siswa dapat memahami kegiatan pagi hari melalui belajar mengacu pada kurikulum 2013. 4. Bagi sekolah Sekolah. dapat. menambah. bahan. bacaan. khususnya. perangkat. pembelajaran mengacu kurikulum 2013, subtema kegiatan pagi hari untuk kelas satu (1) Sekolah Dasar. 5. Bagi Prodi PGSD Prodi PGSD dapat menambah acuan untuk mengembangkan produk berupa modul perangkat pembelajaran (RPPTH), instrument penilaian, lembar kerja siswa (LKS). 1.5 Batasan Istilah 1. Pendidikan karakter adalah suatu pendidikan yang menanamkan nilai-nilai karakter (pengetahuan, kesadaran, kemauan, serta tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan kepada Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, serta bangsa dan negara. 2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses bererpikir kognitif (menganalis, mengevalusai, mengkreasi) yang dapat mengembangkan pengetahuan peserta didik. 3. Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan yang mengaitkan beberapa matapelajaran menjadi satu kesatuan yang utuh.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. 4. Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang memberikan pemahaman dan pengalaman kepada peserta didik untuk mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta 5. Penilaian otentik adalah penilaian mealalui mengumpulkan, pelaporan dan pengunaan informasi mengenai hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan dan bukti-bukti otentik, akurat dan konsisten. 6. Perangkat pembelajaran adalah rencana pembelajaran tematik harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari LKS, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. 1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.5 Kajian Teori 2.1. Kurikulum SD 2013 Istilah kurikulum pertama kali digunakan dalam dunia olahraga, kurikulum artinya curi (pelari) dan curere (tempat berpacu) (Hidayat, 2013: 19). Menurut Mulyasa (2006: 46), kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang memuat tujuan, kompetensi dasar, materi ajar, hasil belajar, serta cara-cara yang akan digunakan sebagai pedoman pada kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan tidak pernah terlepas dengan kurikulum. Karena kurikulum. merupakan pedoman dalam bidang. pendidikan untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam pembelajaran. Kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia, telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada Tahun 2013 Kemendikbud mengeluarkan kurikulum baru, yakni kurikulum 2013. Kurikulum ini melanjutkan pengembangan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang dirintis tahun 2004 silam (Hidayat, 2013: 113). Dalam pengembangan kurikulum 2013, untuk pendidikan sekolah dasar menekankan pada pendidikan karakter yang berorientasi pada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan, serta mengunakan pendekatan saintifik dan tematik integratif (Mulyasa, 2014:85) pada setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan dari kurikulum ini untuk melahirkan. 8.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. generasi muda guna menyosong masa depan yang cerah melalui sikap, intelektual, emosi, sosial dan spiritual secara seimbang. Dengan adanya hal tersebut, kurikulum mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam pendidikan. 2..1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Kehidupan di era globalisasi menuntut adanya perubahan dan perkembangan pada kurikulum pendidikan (Mulyasa, 2013: 2). Oleh karena itu. Oleh karena itu,. Kemendikbud mengeluarkan. kurikulum baru yakni kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini, disebabkan adanya tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal berhubungan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan yakni: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Selain tantangan tersebut, saat ini penduduk Indonesia sekarang ini mengalami perkembangan jumlah penduduk yang meningkat. Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Hal ini menyebabkan kekuatiran terkait bagaimana pengupayaan agar suberdaya. manusia. (SDM). yang. produktif. ini. mampu. dimanfaatkan menjadi sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban (Kemendikbud, 2013, No 67, Kurikulum SD:1)..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. Selain itu, masalah lain datang dari luar atau faktor eksternal. Tantangan ini terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, maraknya dunia industri yang kreatif dan budaya yang menarik, serta perkembangan pendidikan di tingkat internasional (Kemendikbud, 2013, No 67, Kurikulum SD: 2). Ditambah lagi dengan kemerosotan moral siswa yang ditandai dengan sering terjadinya perkelahian antar pelajar dan mahasiswa, kecurangan dalam ujian atau budaya nyontek (Mulyasa, 2013: 4). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan nasional telah gagal dalam membentuk nilai-nialai karakter para siswa (Mulyasa, 2013: 3) serta kurangnya peningkatan mutu pendidikan pada sebagian besar sekolah yang ada di Indonesia sehingga pendidikan tingkat internasional yang terus berkembang menggeser kepercayaan masyarakat pada pendidikan lokal. Kondisi seperti ini membawa dampak pada tantangan masa depan, bahwa persepsi masyarakat yang. menilai. bahwa. pendidikan. di. Indonesia. hanya. menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang sangat berat dan kurang menekankan pada pendidikan karakter serta perkembangan pengetahuan, dan pedagogi serta fenomena negatif yang dialami oleh sebagian besar siswa. Untuk permasalahan. menjawab tersebut,. dan perlu. mengatasi dilakukan. permasalahan-. tindakan. melalui.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. penyempurnaan pola pikir terkait dengan perkembangan dan perubahan kurikulum 2013. Melalui penyempurnaan pola pikir tersebut, diharapkan pola pembelajaran yang sebelumnya hanya berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa, pola pembelajaran sebelumnya satu arah menjadi pembelajaran interaktif, pola pembelajaran yang terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring atau siswa dapat menimba ilmu dari sumber manapun, pola pembelajaran pasif menjadi aktif, pola pembelajaran idividu menjadi berkelompok, pola pembelajaran yang sebelumnya alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia, dengan memeperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiiki setiap siswa, pola pembelajaran dari ilmu pengetahuan tunggal menjadi. pembelajaran. ilmu. pengetahuan. jamak. dan. pola. pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Melihat berbagai tantangan yang ada, baik tantangan saat ini dan dimasa yang akan datang, maka kemendikbud berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengadakan perubahan dan pengembangan kurikulum KTSP (Kurikulum 2006) menjadi kurikulum baru (Kurikulum 2013). Pengimplementasian kurikulum 2013 ini, secara merata mencakup pengembangan pribadi manusia menyangkut aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni, olahraga dan perilaku (Majid, 2014: 20). Kurikulum 2013 menekankan pada nilai pendidikan.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. karakter yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak para siswa secara utuh (Mulyasa, 2013: 7). Selain itu, perlu diadakan elemen perubahan pada kurikulum 2013 yang menyangkut empat standar pendidikan antara lain: standar kompetensi lulusan (SKL), standar proses, standar isi, standar penilaian (Mulyasa, 2013: 77). Keempat standar tersebut menurut Hidayat (2013:126), dirumuskan menjadi tujuh elemen yakni: kompetensi lulusan, kedudukan mata pelajaran (isi), pendekatan (isi), struktur Kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu) (isi), proses pembelajaran, penilaian, ekstrakurikuler. Ketujuh elemen tersebut akan dipaparkan di bawah ini: 1. Kompetensi Lulusan Kompetensi lulusan menekankan. pada peningkatan dan. keseimbangan antara pengetahuan dan keterampilan 2. Kedudukan mata pelajaran Kompetensi yang diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangakan dari kompetensi. 3. Pendekatan Isi Pendekatan untuk tingkat SD mengunakan pendekatan tematik integratif pada setiap muatan pelajaran.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. 4. Struktur kurikulum Struktur pada tingkat Sekolah Dasar meliputi: holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya). Jumlah mata pelajaran berkurang dari 10 menjadi 6 sedangkan untuk jam pelajaran bertambah 4 jam pelajaran. 5. Proses Pembelajaran Fokus proses pembelajaran antara lain: eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi yang berkaitan dengan saintifik (mengamati, menanya,. mengolah,. menyajikan,. menyimpulkan,. dan. mencipta). Selain itu, kegiatan pembelajarannya tidak hanya terjadi di dalam kelas tetapi dapat dilakukan di luar kelas. Sumber belajarnyapun tidak terbatas hanya pada guru tetapi dapat diperoleh dari lingkungan, media masa, koran, majalah, internet dan sumber belajar lain. 6. Penilaian hasil belajar Penilaian hasil berlajar siswa pada kurikulum 2013 dilakukan melalui penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan penilaian yang mengukur semua kompetensi seperti: sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. Penilaian mencakup KD, KI, dan juga SKL. Selaian itu, mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat oleh siswa sebagai instrumen penilaian..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. 7. Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran. Ekstrakurikuler pada kurikulum 2013 untuk tingkat SD antara lain: Pramuka, UKS, PMR, dan Bahasa Inggris. (Fadillah, 2014: 31-34). Berdasarkan rasional dan elemen perubahan tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 bertujuan untuk memperbaiki standar pendidikan nasional yang ada di Indonesia, sehingga pendidikan di Indonesia diharapkan semakin lebih baik, dan mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang mampu menanggapi dan menjawab perubahan zaman yang semakin meningkat. 2..1.2 Pendidikan karakter dan berpikir tingkat tinggi 2..1.2.1 Pengertian Karakter Menurut Hidayatullah (2010: 13), karakter merupakan kekuatan mental atau moral, akhlak budi pekerti seorang individu yang menjadi ciri keperibadian khusus dan menjadi penggerak untuk membedakan dengan pribadi lain. Karakter,. menurut. Maksudin (2013: 3) karakter adalah ciri khas yang ada pada setiap individu, dan berkaitan dengan peribadi serta cara berpikir, bertindak serta hubungan sosial dengan peribadi lain. Thomas Lickona (2013: 15) berpendapat bahwa karakter berhubungan dengan hal-hal yang baik yang dimiliki oleh seoarang pribadi.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. seperti nilai kebaikan, kejujuran, keberaian, keadilan, tangung jawab dan kasih sayang. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, karakter merupakan suatu ciri khas yang ada pada peribadi seseorang yang dapat membedakan dengan peribadi lain. Melalui karakter yang dimiliki, seseorang peribadi mempunyai kekuatan mental atau moral untuk menjalani hidupnya dengan baik. Selain itu dapat membawa pengaruh yang posotif bagi lingkungannya. 2..1.2.2 Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Megawati (2004: 95), pendidikan karakter merupakan suatu usaha untuk mendidik anak-anak supaya dapat mengambil keputusan dengan cakap dan mempraktikan dalam kehidupan setiap hari, sehingga mereka dapat membawa dampak yang positif pada lingkungannya. Pendidikan karakter menurut Sa’dun Akbar (2013: 127) adalah usaha untuk menjadikan peserta didik mempunyai karakter yang baik dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, lingkungan dimana ia tinggal,. bangsa dan. negaranya serta dengan sang Pencipta. Samani dan Hariyanto (2012: 37) mendefiniskan pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia yang seutuhnya yang berkarakter, baik dalam hati, pola pikir, raga, karsa..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang diselenggarakan melalui pendidikan di sekolah, oran tua serta masyarakat untuk menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai keperibadian pada diri siswa dengan tujuan agar siswa memiliki sifat, watak yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan setiap hari serta membawa pengaruh yang positif dilingkungan dimana ia tinggal. 2..1.2.3. Tujuan Pendidikan Karakter. Menurut Kesuma, dkk (2011: 9), ada tiga tujuan pendidikan karakter 1) untuk menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi milik dan ciri khas bagi peserta didik, 2) untuk mengkoreksi perilaku peserta. didik. yang. tidak. sesuai. dengan. nilai-nilai. yang. dikembengkan di sekolah, 3) membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga, masyarakat sebagai wujud nyata bertanggung jawab dalam pendidikan karakter secara bersama. Maksudin (2013: 59), mengklasifikasikan tujuan pendidikan karakter menjadi dua yakni: 1) tujuan umum: membantu peserta didik agar memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara menyeluruh dalam kehidupan, 2) tujuan khusus: menerapkan pembentukan nilai kepada peserta didik, menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan, membimbing perilaku.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. yang konsisten dengan nilai-nilai yang dipelajari. Selain itu, Djojodibroto (2012: 10) berpendapat bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk memberikan ruang pertumbuhan bagi setiap peserta didik untuk menjadi peribadi yang dewasa serta mampu menghayati nilai-nilai seperti nilai moral, agama, serta nilai-nilai kewarganegaraan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai budi pekerti pada diri peserta didik, dan memelihara hal-hal yang baik dan mewujudkannya dalam kehidupan setiap hari. Mengingat pentingnya karakter bagi perkembangan siswa, maka kurikulum 2013 menekankan pada penanaman nilai-nilai karakter pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan, yang dapat membentuk budi perkerti dan akhlak mulia siswa secara utuh. Oleh karena itu, implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter ditanamkan melalui pendekatan tematik dan kontekstual dengan harapan siswa dapat meningkatkan dan mengunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalsisasi, dan memperoperasionalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam sikap dan tindakan setiap hari (Mulyasa, 2014: 7)..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. Selain memiliki karakter yang baik, perlu juga diimbangi dengan kemampuan berpikir. Berpikir dapat dikelompokkan menjadi dua yakni: berpikir dasar dan berpikir tingkat tinggi (Susanto, 2013: 121). Anggelo (dalam Susanto, 2013: 122) mendefinisikan bahwa berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir tingkat tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis,. menyintesis,. mengenal. permasalahan. dan. memecahkannya, menyimpulkan dan mengevaluasi. Definisi tersebut diperkuat dengan Bloom (dalam Windie, 2013: 17) menjelaskan bahwa berpikir tingkat tinggi merupakan proses kognitif yang bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan siswa. Anderson (2010: 43) mengkaitkan berpikir tingkat tinggi melibatkan 6 ranah yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Melalaui mengingat, siswa mengambil pengetahuan dan memori dalam jangka yang panjang. Melalui memahami, siswa mampu mengkontruksikan makna dari materi pembelajaran yang dipelajari. Dengan Mengaplikasi, siswa mampu menerapkan dan mengunakan suatu prosedur pada keadaan tertentu. Menganalisis, menurut Suparman (2014: 149) mencakup perilaku menjabarkan atau menguraikan konsep menjadi bagianbagian yang lebih rinci dan menjelaskan keterkaitan atau hubungan antar bagian. Mengevaluasi meliputi kemampuan membentuk suatu.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. pendapat terhadap sesuatu hal. Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru. Dengan demikian berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu wujud dari berpikir kritis yang melibatkan pemikiran yang mendalam. dan. melalui. proses. kognitif. sehingga. mampu. mengembangkan pengetahuan bagi para siswa dan menumbuhkan pemikiran yang baru. Oleh karena itu, berpikir tingkat tinggi perlu ditanam dan dikembangkan pada diri siswa. Melalui berpikir tingkat tinggi siswa akan lebih mudah untuk memahami konsep, peka akan masalah yang terjadi sehingga mampu memahami dan menyelesaikan masalah, dan mampu mengaplikasikan konsep dalam situasi yang berbeda. 2..1.3 Pendekatan Tematik Integratif 2..1.3.1. Pengertian pendekatan tematik integratif Depdiknas (dalam Trianto, 2011: 147) menjelaskan,. pendekatan tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Selain itu, pembelajaran tematik masuk dalam salah satu tipe model pembelajaran tepadu yang mengkaitkan beberapa mata pelajaran yang dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Ada banyak manfaat dari pendekatan tematik ini antara lain: 1) siswa mampu mengetahui, mempelajari. pengetahuan. dan. mengembangkan. berbagai. kompetensi dasar antar isi mata pelajaran dalam tema yang sama,.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. 2) pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan, 3) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, 4) lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas, 5) siswa lebih bersemangat dalam megikuti kegiatan belajar, karena dapat melakukan. komunikasi. dalam. situasi. kongkrit,. untuk. mengembangkan kemampuan pada mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran yang lain (Trianto, 2011: 147). Selain itu, guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan diberikan secara tematik, dan dapat diberikan pada dua atau tiga pertemuan sehingga waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remidial atau pengayaan materi. Hidayat (2013: 147) menjelaskan, bahwa pembelajaran terpadu atau pendekatan tematik terpadu merupakan proses pembelajaran yang dikemas dalam satu tema dan diintegrasikan dengan pengetahuan, kemahiran dan nilai pembelajaran serta pemikiran yang kreatif. 2..1.3.2. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki beberapa ciri khas antara. lain: 1) pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, 2) kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, 3) kegiatan belajar akan bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, 4) membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa, 5) menyajikan kegiatan belajar yang bersifat praktis dan sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya, 6) mengembangkan keterampilan sosial peserta didik seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Suyanto dan Jihad (2013: 254) menjelaskan ada tujuh karakteristik pendekatan tematik antara lain: 1) pembelajaran berpusat pada peserta didik, 2) memberikan pengalaman langsung, 3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu terlihat, 4) menyediakan konsep berbagai mata pelajaran kedalam proses, 5) bersifat fleksibel, 6) hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, 7) mengunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan. Dengan demikian, malalui pendekatan tematik diharapkan. siswa. semakin. mampu. untuk. meningkatkan. pengetahuan dan keterampilnanya dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan yang mengkaitkan beberapa matepelajaran menjadi satu-kesatuan yang utuh dan tidak terlihat lagi masing-masing mata pelajaran..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. 2..1.4 Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah pendekatan pada kegiatan pembelajaran melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan melalui proses ilmiah (Fadillah, 2014: 176). Modul diklat kurikulum 2013 (dalam Majid 2014: 193), dipaparkan bahwa proses pembelajaran dengan penekatan saintifik diarahkan pada siswa dengan tujuan agar siswa mampu merumuskan masalah (dengan banyak menaya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajarannya diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengar dan menghafal semata). Hosnan (2014: 34) menguraikan bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sebaik mungkin dengan tujuan supaya siswa dapat mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahap mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,. menganalisis. data,. menarik. kesimpulan. dan. mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang telah ditemukan.. Penerapan. pendekatan. saintifik. pada. kegiatan. pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti: mengamati,.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. mengklasifikasi,. mengukur,. meramalkan,. menjelaskan,. 23. dan. menyimpulkan (Hosnan, 2014: 34). 2..1.4.1. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Tujuan dari pembelajaran dengan pendekatan saintifik. adalah untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik dan menciptakan kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. Selain itu, untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah serta untuk mengembangkan karakter siswa. Dengan demikian, diperoleh hasil belajar yang tinggi dan juga pribadi siswa semakin berkembang. 2..1.4.2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Langkah-langkah pendekatan saintifik pada pembelajaran. kurikulum 2013 meliputi: menggali informasi melalui mengamati atau observasi, bertanya, percobaan, mengolah data atau informasi, menyajikan. data. atau. informasi,. menganalisis,. menalar,. menyimpulkan, dan mencipta serta membentuk jaraingan dalam kerja sama. Poin-poin pendekatan saintifik akan dipaparkan di bawah ini:.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. 1. Mengamati Melalui pengamatan pada kegiatan pembelajaran, siswa akan merasa tertantang mengeksplorasi rasa keingintahuannya. Metode pengamatan ini, mengedepankan pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari sehingga siswa akan memperoleh fakta yang berbentuk data yang objektif. Kegiatan belajaranya melalui membaca, mendengar, menyimak, melihat. Sedangkan kompetensi yang dikembangkan adalah untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari inforamsi. Instrument yang digunakan pada pendekatan ini dapat berupa daftar cek, catatan aknedot (Hosnan, 2014: 39). 2. Menanya Kegiatan menanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada siswa dengan tujuan siswa lebih mampu untuk memahami dari materi ajar yang dipelajari dalam rangka mengcapi tujuan pembelajaran. Kegiatan belajaranya melalui mengajukan pertanyaan tentang informasi yang belum dipamahi dari apa yang telah diamati atau pertanyaan untuk memperoleh informasi tambahan dari apa yang telah diperoleh. Kompetensi yang dikemabngkan adalah kreativias, rasa ingin tahu, kemampuan untuk merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis (Hosnan, 2014: 48)..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. 3. Mengumpulkan informasi Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari kegiatan menanya. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui penggalian dan pengumpulan inforamsi melalui membaca buku, wawancara dengan nara sumber, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti atau eksperimen. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap teliti, jujur, sopan,. menghargai. pendapat. orang. lain,. kemampuan. berkomunikasi, mengembangkan kebiasaan belajar sepanjang hayat (Hosnan, 2014: 57). 4. Mencoba Kegiatan mencoba merupakan kegiatan yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji. suatu. hepotesis.. Kegiatan. belajarnya. melalui. eksperimen, membaca sumber selain buku, mengamati objek atau kejadian, wawancar dengan nara sumber, sedangkan kompetensi yang dikembangkan adalah: sikap teliti dan jujur, sopan, mengharagi pendapat orang lain, kemampuan untuk berkomunikasi (Hosnan, 2014: 58). 5. Menalar Menalar dalam kegiatan pembelajaran adalah memproses informasi yang telah dikumpulkan dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. bersifat untuk mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda atau yang bertentangan untuk menemukan keterkaitan antara informasi yang satu dengan informasi yang lainnya dan untuk menemukan pola dari keterkaitan tersebut. Kegiatan ini menuntut siswa untuk menghubungkan apa yang sedang terjadi dengan apa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif dan deduktif dalam menyimpulkan (Hosnan, 2014: 67). 6. Mengkomunikasikan pembelajaran Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang telah ditemukan dari kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan membentuk pola. Kompetensi yang dikembangkan adalah: jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir secara sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar (Hosnan, 2014: 75) 7. Membentuk Jejaring Membentuk jejaraing adalah kegiatan yang dilakukan siswa bersama dengan temannya yang berada di kelas. Kegiatan belajarnya. adalah:. menyampaikan. hasil. pengamtan,.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. kesimpulan berdasarkan hasil yang telah dianalisis secara lisan maupun tertulis. Kompetensi yang dikembangkan adalah: sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan berbahasa yang baik dan benar. (Hosnan, 2014: 34). Dengan demikian, pendekatan saintifik adalah pendekatan pada kegiatan pembelajaran melalui mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir tinggak tinggi dan keterampilan siswa. 2..1.5 Penilaian Otentik Penilaian merupakan proses pendataan dan pengolahan informasi untuk mengukur hasil belajar siswa. Otentik merupakan pengkaitan antara penilaian dengan pembelajaran. Jadi penilaian otentik adalah penilaian untuk mengukur atau menilai mengenai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan yang dimulai dari input sampai output pembelajaran. Pelaksanaan penilaian otentik dilakukan secara komprehensif dan alami atau apa adanya. Penilaian otentik mengambarkan masalah nyata dan bukan dari dunia sekolah. Selaian itu mengunakan cara-cara serta kriteria yang holistik. (kompetensi. keterampilan, dan sikap).. utuh,. merefleksikan. pengetahuan,.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Nurgiyantoro (2011: 23) berpendapat bahwa penilaian otentik merupakan penilaian terhadap tugas-tugas yang menyerupai kegiatan membaca dan menulis sebagaimana halnya di dunia nyata dan di sekolah. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi. di. dunia. nyata. dan. menuntut. mendemontrasikan. pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan mengkreasikan jawaban atau produk. Penilaian ini mementingkan proses dan produk. oleh karena itu, seluruh aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dinilai secara objektif. Cara penilaian ini dapat dilakukan melalui memberikan model nontes, penuagasan, wawancara, portofolio, latihan-latihan di kelas, pengamatan, angket, catatan lapangan atau harian. Masjid (2014: 236) berpendapat bahwa penilaian otentik merupakan proses untuk pengumpulan, pelaporan serta pengunaan informasi megenai proses dan hasil belajar peserta didik dengan mengunakan prinsip-prinsip dalam penilaian secara berkelanjutan. Bukti-bukti dari penilaian otentik diharapkan akurat, dan konsisten. Selain itu, penilian otentik menyeimbangkan tiga ranah yakni: kognitif, psikomotorik dan efektif. Contoh penilaian otentik yang dapat dijadikan penduan penilian dalam kegiatan pembelajaran seperti: penilaian unjuk kinerja, perinilaian proyek, penilaian portofolio, penilaian tertulis. Contoh dari penilian kinerja antara.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. lain: daftar cek, catatan aknedot, skala penilaian, memori atau ingatan. Contoh penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang diberikan kepada peserta didik dan harus diseleasikan, tugas-tugas yang diberikan seperti investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisaian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Portofolio merupakan penilaian terhadap kumpulan-kumpulan dari setiap tugas yang menunjukkan kemajuan dan hasil kerja dihargai. Penilain portofolio ini dapat dilakukan secara perorangan maupun individu. Contoh penilaian tertulis berupa uraian atau esai yang melibatkan daya ingat, pemahaman,. mengorganisasikan,. menerapkan,. menganalisis,. mensitesis, mengevaluasi atau melibatkan pengetahuan dan keterampilan dari peserta didik (Badan pengembangan sumber daya mausisa pendidikan dan kebudayaan dan penjaminan mutu pendidikan, menteri pendidikan/diklat guru). 2..1.5.1. Pengembangan Penilaian Otentik Muler (dalam Nurgiyantoro, 2011: 30) mengungkapkan,. ada 4 langkah dalam pengembangan penilaian otentik antara lain: 1. Penentuan Standar Standar atau kompetensi, ditetukan sebagai acuan dan tujuan yang ingin dicapai dalam seluruh proses belajar..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. 2. Penentuan tugas otentik Tugas otentik merupakan tugas-tugas yang diberikan dan dikerjakan oleh peserta didik guna mengukur keberhasilan kompetensi dalam proses kegiatan pembelajaran. Pemilihan tugas otentik haruslah merujuk pada kompetensi mana yang akan diukur dan mencerminkan keadaan atau kebutuhan yang sesungguhnya pada dunia nyata 3. Pembuatan Kriteria Kriteria atau indikator merupakan pernyataan yang mengambarkan tingkat capaian dan bukti-bukti nyata capaian belajar peserta didik dengan kualitas tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Kriteria penilaian hasil belajar harus sesuai dengan kompetensi pembelajaran sekaligus bermakna dan relevan dengan dunia nyata. Selain itu pembuatan kriteria harus mengandung beberpa ketentuan antara lain: (1) tugas harus dirumuskan secara jelas, (2) singkat, padar, (3) dapat diukur, mengunakan kata kerja operasional (4) menunjuk pada tingkah laku hasil belajar, mengunakan bahasa yang mudah dipahami siswa. 4. Pembuatan Rubrik Rubrik atau skala penskoran digunakan untuk menilai kerja siswa. Melalui rubrik dapat ditentukan tinggi rendahnya capaian peserta didik dalam kinerja yang dilakukan. Ada dua hal yang.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. harus nampak pada dalam rubrik yaitu: kriteria dan tingkat pencapaian kinerja. Kriteria berisi hal-hal ensensial dan kongkrit yang menandakan kompentensi yang diukur. Selain itu kriteria harus dirumuskan secara singkat, padat, komunikatif. Aspek-aspek. Penilaian. kurikulum. 2013. perlu. memperhatikan KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4. Adapun aspek-aspek tersebut akan diuraikan dibawah ini. 1) Penilaian KI 1 Spritual dan KI 2 Sosial KI I dan KI 2 mengembangkan sikap spiritual dan sosial, penilaian yang digunakan melalui observasi, penilaian diri, teman sejawat. a. Observasi Observasi adalah salah satu teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan mengunkan indera, baik secara. langsung. maupun. tidak. langsung. dengan. mengunakan lembar pengamatan yang berisi sejumlah indikator perilaku yang akan diamati. b. Penilaian diri Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekuarangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrument yang digunakan berupa lembar penilaian diri..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. c. Penilaian antar teman Penilaian antar teman dilakukan dengan cara meminta siswa untuk saling memberikan penilaian terkait dengan sikap dan perilaku keseharian siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar siswa. d. Jurnal Jurnal merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas yang. berisikan. informasi. hasil. pengamatan. tentang. kekuatan dan kelemahan dari siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku 2) KI 3 Pengetahuan Aspek yang dinilai meliputi: a. Tes tulis Tes tulis merupakan tes yang berisikan soal dan kunci jawaban. Tes ini dapat berupa pilihan ganda, isian, benar salah, menjodohkan, dan uraian. b. Tes lisan Tes lisan dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaanpertanyaan dari guru kepada siswa secara ucap dan siswa menjawab secara ucap pula. Untuk jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. c. Penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pekerjaan rumah dan proyek baik secara. individu. ataupun. kelompok. sesuai. dengan. karakteristik tugasnya. 3) KI 4 (Keterampilan) Penilaian keterampilan meliputi: a.. Performance atau kinerja Penilaian performance atau kinerja dengan cara meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesuangguhnya yang mengaplikasikan dengan. pengetahuan. dan. keterampilan. yang. dibutuhkan. b.. Penilaian produk Penilaian produk dilakukan untuk menilai kemampuan siswa dalam membuat produk. Penilaian ini meliputi dua tahap yakni: 1) tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dan merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk, 2) tahap pembuatan meliputi penilaian. terhadap. kemampuan. siswa. dalam. menyeleksi dan mengunakan bahan dan alat serta.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. menentukan teknik yang tepat, 3) tahap akhir penilaian terhadap hasil produk yang dihasilkan oleh siswa. c.. Proyek Penilaian proyek merupakan penilaian yang dilakukan terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan pada periode atau jangka waktu tententu (Hosnan, 2014: 404). Penilaian ini dilakukan terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Tugas in meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan laporan.. d.. Portofolio Penilaian. portofolio. adalah. penilaian. terhadap. kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan yang dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata (Hosnan 2014: 407). Penilaian portofolio. diperoleh dari. kumpulan hasil kerja siswa secara berkelompok maupun individu. Selain itu, penilaian ini dilakukan untuk menilai kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama jangka waktu tertentu. Penilaian ini digunakan oleh guru untuk memantau secara terus-menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam bidang tertentu..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Jadi,. penilaian. otentik. adalah. penilaian. 35. melalui. pengumpulan, pelaporan yang menyertakan informasi sebagai bentuk informasi dengan memperhatikan empat aspek penilaian seperti: KI 1 spiritual, KI 2 Sosial, KI 3 Pengetahuan dan KI 4 Keterampilan. Keempat aspek tersebut, menjadi pedoman dalam memberikan skor nilai kepada siswa. Selain itu, rubrik penilaian disesuaikan dengan kegiatan pembelajarnnya. Untuk sikap spritual dan sosial dapat diberikan penilaian dengan mengunakan lembar pengamatan atau lembar observasi, sedangkan untuk kemampuan intelektual atau pengetahuan dapat memberikan penilaian melalui tes tertulis maupun tes lisan, untuk keterampilan penilaiannya dilakukan melalui penilaian kinerja disertai dengan rubrik pengamatan. 2.2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengembangan perangkat pembelajaran membutuhkan sebuah model pengembangan yang disesuaikan dengan sistem pendidikan. Oleh karena itu, dalam pengembangan perangkat ini, penulis mengunakan model pengembangan perangkat pembelajara menurut Kemp. Kemp dalam (Trianto, 2012: 179) menguraikan bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Langkah-langkah dalam pengembangannya sangat berhubungan dengan aktivitas revisi. Selain itu pengembangan perangkat dapat diawali dari sudut manapun (Kemp, dalam Trianto, 2013: 179)..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. Gambar. 1 Model desain instruksional Kemp (Morrison, 2011: 1) Dari. gambar. tersebut,. akan. diuraikan. langkah-langkah. pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp: 1. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tujuan. dari. tahap. adalah. untuk. mengetahui. adanya. kensenjangan antara tujuan kurikulum yang sedang berlaku dan juga fakta yang terjadi di lapangan baik menyangkut model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru guna mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang akan dikembangkan, selanjutnya disusun secara alternatif atau cara pembelajaran yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum..

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. 2. Analisis Siswa (Learner Characteristic) Tahap ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku siswa awal dan karakter siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok. Analisis siswa ini terbagi menjadi 2 bagian yakni: 1) Tingkah Awal Siswa Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, perlu dilakukan indentifikasi tingkah laku awal siswa dan juga keterampilanketerampilan khusus yang dimilikinya (Kardi, 2003a: 2 dalam Trianto, 2013: 180) 2) Karakteristik Siswa Sebelum. membuat. perencanaan. sangat. penting. untuk. menganalisis karakteristik siswa. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa baik individu maupun kelompok. Analisis siswa ini meliputi: kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial (Ibrahim, 2003: 5 dalam Trianto 2013: 181) 3. Analisis Tugas (Task Analysis) Kemp, (dalam Trianto, 2013: 181), mengungapkan bahwa analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui dan.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. menentukan model pembelajaran untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain analisis tugas atau tujuan tidak lain dari analisis isi pelajaran, konsep, pemrosesan informasi yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penguasaan tentang tugas-tugas belajar serta tujuan dari pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Adapun analisis tugas dibagi menjadi 2 point antara lain: 1) Analisis Struktur Isi Analisis. struktur. isi. dilakukan. dengan. mencermati. kurikulum GBPP yang sesuai mulai dari bahan kajian, pokok bahasan, sub pokok bahasan, serta garis besar perincian isi pokok bahasan. 2) Analisis Konsep Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsepkonsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya seccara sistematis sesuai urutan penyajian dan merinci konsep-konsep yang relevan. Kemp, (dalam Trianto, 2013: 181), menjelaskan bahwa analisis konsep digunakan untuk mengidentifikasi fakta, konsep, prinsip, dan aturan yang dibutuhkan dalam pengajaran. Hasil dari analis ini berupa konsep..

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. 3) Analisi Prosedural Analisis. prosedural. merupakan. analisis. tugas. yang. dilakukan melalui indentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan bahan kajian, hasil analisis ini akan diperoleh peta tugas dan analisis prosedural. 4) Analisis Pemrosesan Informasi Analisis. pemerosesan. informasi. dilakukan. untuk. mengelompokkan tugas-tugas yang dilakukan siswa selama proses kegiatan pembelajran dengan pertimabngan waktu. Hasil analisis ini adalah cakupan konsep atau tugas yang akan diajarkan dalam suatu rencana pelajaran. 4. Merumuskan Indikator (Instructional Objective) Indikator merupakan tujuan dari pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis tujuan. Kardi, (dalam Trianto, 2013: 182) berpendapat bahwa perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa.. Secara. spesifik tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusus yang lembih operasional. Indikator yang dirumuskan dapat berfungsi sebagai 1) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, 2) kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa, 3) panduan siswa dalam belajar..

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. 5. Urutan Isi (Content Sequencing) Menentuakan urutan isi berdasarkan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa. 6. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies) Pemilihan strategi belajar mengajar disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu kegiatan ini meliputi: pemilihan model, pendekatan dan metode, pemilihan format. Selain itu pemilihan strategi pembelajaran disusun berdasarkan tujuan khusus yang akan dicapai. Strategi pembelajaran dibagi menjadi 2 bagian yakni: 1) Pemilihan Model, Pendekatan, dan Metode pembelajaran Pemilihan model, pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan bahan kajian. Sedangkan metode disesuaikan dengan. tujuan. pembelajaran. yaitu:. inkuiri,. terbimbing,. presentasi, eksperimen, tanya jawab, dan resitasi. 2) Pemilihan Format Pemilihan format yang digunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran meliputi, buku ajar (materi ajar), lembar kegiatan siswa (LKS), rencana pelajaran (RP) dan evalausi. 7. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Designing the Message) Pemilihan media dan sumber belajar bedasarkan hasil analisis tujuan,. karakteristik. siswa,. dan. tugas.. Keberhasilan. pada.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. pembelajaran sangat ditentukan oleh penggunaaan sumber belajar maupun media yang digunakan. Bila sumber-sumber belajar dipilih dan disiapkan dengan baik, maka tujuan pembelajaran seperti memotivasi siswa, dengan cara menarik dan memberikan stimulus pada materi pembelajaran, melibatkan siswa, menggambarkan isi materi pelajaran, dan keterampilan-keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), selain itu memberikan kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja individu. 8. Pengembangan Instruksi (Development of Instruction) Morrison (2011:16), langkah selanjutnya setelah melengkapi proses analisis dan mendesain media dan sumber belajar, adalah menyiapkan semua bahan ajar seperti halaman web, bahan cetak, dan rekaman video. 9. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Menilai hasil belajar atau evaluasi adalah unsur terakhir dalam proses perancangan pembelajaran, oleh karena itu sangat penting untuk menyusun tes hasil belajar, tes hasl belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab dengan benar. Sedangkan kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrument yang dikembangkan harus dapat mengukur.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran khusus yang telah dirumuskan. 10. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Kegiatan. revisi. ditujukan. untuk. mengevaluasi. serta. memperbaiki rancangan yang telah dibuat. Revisi dilaksanakan berdasarkan masukan dan penilaian yang didapat dari validasi perangkat pembelajaran oleh pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas sehingga validasi ini lebih pada tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat diterapkannya perangkat pembelajaran di sekolah. 11. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil posttes dan uji akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. Evaluasi dilakukan untuk mengukur secara langsung tingkat pencapaian tujuan utama di akhir pembelajaran. Evaluasi ini meliputi; hasil ujian akhir unit, dan uji akhir untuk suatu 12. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) Evaluasi formatif merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari proses perencanaan pembelajaran. Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai.

Referensi

Dokumen terkait

1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya 1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada

3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan

10. Melaui Tanya jawab, siswa dapat menyebutkan berbagai aturan pada pagi hari dalam keluarga. Melaui diskusi kelompok, siswa dapat mempraktikkan minimal 3 kegiatan pagi hari

KI-2 :Memiliki perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,.

perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

 Adapun  rumusan  Kompetensi  Sikap  Sosial adalah   “Menunjukkan  perilaku  jujur,   disiplin,   tanggung  jawab,  santun,

Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerjasama, mampu. menyesuaikan diri, jujur, dan santun

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan