• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MEDIA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE CONTOH DAN NON CONTOH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DALAM PENGAJARAN ASAM-BASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS MEDIA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE CONTOH DAN NON CONTOH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DALAM PENGAJARAN ASAM-BASA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

432

EFEKTIVITAS MEDIA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE CONTOH DAN NON CONTOH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DALAM PENGAJARAN

ASAM-BASA

(THE EFFECTIVENESS COMPUTER BASED MEDIA WITH EXAMPLE AND NON EXAMPLE METHOD TO INCREASE STUDENT’S ACHIEVEMENT IN TEACHING OF

ACID-BASE) Fridayuni Simanjuntak1*

1Department of Chemistry, FMIPA, State University of Medan

*E-mail: fridayunijuntak@ymail.com

ABSTRACT

The effectiveness computer based media with example and non example method to increase student’s achievement in teaching of acid-base was explained with method of using the media picture in the delivery of learning materials. The research consisted of the development of computer based media example and non example method, standardization of the media and implementation of the media in the teaching and learning process. The study was conducted in SMA Markus Medan to year XI science students. The populations are all XI-Science 1 and XI-Science 2. The study is divided into two class randomly, experiment class in XI-Science 2 and control class in XI-Science 1. The results showed that students achievement after the teaching process, the average value of

posttest for experimental group is (M = 77.14 ± 10.45) while for the control group is (M = 69.71 ± 14.03) and both class are significantly different (ttest > ttable = 2.511 > 1.669).

The effectiveness percentage of experimental class with control class is 75 % as quite enough categorized. It could be concluded that computer media has been effective to increase students achievement in teaching of acid-base.

Keywords: Effectiveness, Computer Based Media, Example and Non Example, Method, Acid-Base

ABSTRAK

Efektivitas media berbasis komputer dengan metode contoh dan non contoh untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pengajaran asam-basa dijelaskan dengan metode menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran dan kecenderungan menggunakan media berbasis komputer dalam pengajaran.Penelitian ini terdiri dari pengembangan berbasis media komputer dengan metode contoh dan non contoh, standarisasi media dan implementasi media dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SMA Markus Medan XI-IPA. Populasi adalah semua XI-IPA 1 dan XI-IPA 2. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelas secara acak, kelas eksperimen di XI-IPA 2 dan kelas kontrol dalam XI-IPA 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berprestasi setelah proses mengajar, nilai rata-rata post test untuk kelompok eksperimen adalah (M = 77,14 ± 10,45) sedangkan untuk kelompok kontrol adalah (M = 69,71 ± 14,03) dan kedua kelas berbeda secara signifikan (ttest > ttabel = 2,511 > 1,669). Persentase efektivitas kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah 75 % dikategorikan cukup. Dapat disimpulkan bahwa media komputer telah efektif untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pengajaran asam-basa.

Katakunci: Efektivitas, Media Berbasis Komputer, Contoh dan Non Contoh , Metode, Asam-Basa

(2)

433

1. PENDAHULUAN

Kimia adalah dunia yang penuh dengan fenomena menarik. Namun, hal tersebut sangat kompleks. Banyak siswa melihat kimia sebagai salah satu mata pelajaran yang paling sulit untuk belajar pada semua tingkat pendidikan. Kimia merupakan salah satu bidang studi siswa di sekolah, tempat yang memiliki peran dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, membuat bidang studi kimia menjadi salah satu bidang yang semakin penting dari bidang studi lainnya.

Kata Media berasal dari Bahasa Latin yang berarti sebagai media atau medium. Di Arab, media adalah media atau pesan dari pengirim mengirimkan ke penerima pesan.

Media pembelajaran adalah alat peraga yang harus digunakan oleh guru dalam proses pengajaran kimia. Media pembelajaran juga dikenal sangat penting untuk meningkatkan dan memperbesar kemampuan siswa dalam belajar kimia.

Beberapa jenis alat bantu mengajar, seperti mesin pengajaran dan program instruksi, yang dipopulerkan untuk waktu singkat tetapi tidak bertahan sampai sekarang dan bersifat sementara banyak dari perangkat ini memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih baik dari proses belajar dan efektif dalam situasi khusus tertentu, kurangnya adopsi umum di sekolah-sekolah dan terutama dalam ilmu pendidikan menunjukkan mereka tidak mencapai potensi mereka (Djamarah, 2002) [1]. Alat bantu mengajar lain yang terus menjadi efektif adalah berbagai jenis proyektor film, film, proyektor overhead dan proyektor slide.

Banyak bantuan awal, proyektor film, film, proyektor overhead dan proyektor slide, sulit bagi siswa untuk menguasai dan tidak beradaptasi dengan mudah untuk mengubah persyaratan instruksional. Hasilnya adalah bahwa popularitas yang mereka inginkan dan perangkat berkumpul pada diri ruang sekolah.

Berbagai instrument dan teknik telah digunakan hampir semua administrator universitas untuk mengevaluasi efektivitas instruktur individu sebagai guru di kelas. Ada badan penelitian dan banyak perdebatan efektivitas atau ketidakefektifan instrument ini. (Rahnema, 2003) [2].

Komputer dipandang sebagai ajaran baru yang kuat melaksanakan dan dapat melakukan apa teknologi pendidikan yang pernah dilakukan sebelumnya, dapat benar-benar interaktif. Komputer juga dapat digunakan untuk mengintegrasikan data uji kelas dan mensintesis komputer disimpan dalam kegiatan pembelajaran bagi individu dan kelompok. (Azhar, 1997) [3].

(3)

434

Oleh karena itu, guru sebagai objek dalam ilmu sains dan matematika telah menemukan bahwa komputer membantu dalam berbagai masalah pengajaran termasuk motivasi, mendiagnosis simulasi prestasi, bimbingan belajar dan masalah siswa. (Esa, 2007) [4].

Seorang guru profesional memiliki keterampilan yang hadir dan melakukan pengajaran dan proses pembelajaran merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Guru diharapkan untuk merancang suatu cara yang membuat siswa mereka untuk mengembangkan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan dan ilmu yang berhubungan disiplin. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dicermati oleh guru, salah satunya dalam metode mengajar. Pemilihan metode pengajaran sangat menentukan dalam meningkatkan prestasi siswa karena metode pengajaran yang akan meningkatkan motivasi siswa dan mengingat materi pelajaran yang disampaikan (Manihar, 2010) [5].

Sejak komputer sebagai media pembelajaran yang melibatkan objek, gambar, atau tindakan presentasi dapat meningkatkan pengalaman siswa. Dan menurut sudut pandang psikologis, ini akan membuat kemajuan dalam belajar. Semakin banyak siswa menggunakan akal mereka dalam mempelajari maka akan lebih jelas pemahaman mereka. Dengan menggunakan komputer sebagai media dalam pemahaman siswa khususnya dengan keadaan yang diberikan dari media dalam menguasai pelajaran memproses secara bersamaan dan mencegah masalah buruk tentang sulitnya belajar kimia, namun kemajuan efektivitas media yang digunakan dalam proses belajar kimia .

Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasikan media ke lima kelompok besar, yaitu media visual yang diam, media gerak visual, media audio, audio diam media visual, gerak dan media audio visual. (FMIPA, 2012) [6].

Proses yang digunakan untuk menyajikan pesan, baik melalui penglihatan langsung, optik proyeksi, elektronik atau telekomunikasi proyeksi. (Sanjaya, 2008) [7]. Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara presentasi, kita memperoleh klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok penyaji media, yaitu:

1. Graphics, bahan cetak dan gambar diam. 2. Media diam proyeksi

3. Media Auto

4. Audio diam media visual

5. Audio hidup media visual atau film 6. Televisi yang bersifat medium dan 7. Multimedia

(4)

435

Menurut Rossi dan Bruce (1966) [8], media adalah perangkat dan munculnya media baru selalu merupakan inovasi teknologi (Gerlach dan Stevens, 1980) [9] mengatakan bahwa media jika sebagai batasan dalam merasakan masalah manusia, atau kejadian yang membangun kondisi dengan membuat siswa mendapatkan pengetahuan.

Metode contoh dan non contoh adalah metode menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang terkandung dalam contoh yang disajikan melalui gambar. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar ke dalam bentuk deskripsi singkat tentang apa yang ada di gambar.

Gunakan Contoh dan Non contoh sebagai model pembelajaran yang lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa digunakan lebih dominan di kelas tinggi, tetapi juga dapat digunakan di kelas rendah dengan psikologi menekankan aspek dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti:

a. Ditulis dan keterampilan bahasa lisan, b. Kemampuan analisis ringan dan

c. Kemampuan untuk berinteraksi dengan siswa lain

Metode contoh dan non contoh juga merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk belajar untuk memahami dan menganalisis konsep. Konsep ini umumnya dipelajari dalam dua cara. Setidaknya banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri.

Contoh dan Non contoh adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Strategi yang diterapkan untuk metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari contoh dan non contoh definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Metode Contoh menggambarkan sesuatu yang menjadi suatu hal yang sedang dibahas, sementara Metode Non-contoh akan menggambarkan sesuatu yang bukan merupakan contoh material yang sedang dibahas. (Http://en.wikipedia.org/wiki/example and non example methods) [10].

2. METODE PENELITIAN

Sebagai populasi adalah SMA Markus Medan, yang mencakup 2 kelas yang XI-Sains 1 dan XI-XI-Sains 2 dengan jumlah siswa sebanyak 70 orang. Sampel di masing-masing sekolah terbagi menjadi dua kelas untuk masing-masing-masing-masing sekolah yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan media

(5)

436

komputer dan yang lain sebagai kelas kontrol diajar tanpa menggunakan media komputer (Metode Konvensional). Instrumen penelitian adalah metode contoh dan non contoh berbasis komputer media yang digunakan untuk mendapatkan data tes objektif, adalah pilihan ganda di setiap pertanyaan terdiri dari pretest dan post test. Sebelum digunakan, instrumen penelitian telah divalidasi sebelumnya untuk melihat validitas dan reliabilitas dari tes ini. Salah satu kelas sebagai Kelas Eksperimen dan akan diberikan pengajaran dan pembelajaran dengan menggunakan Media Komputer. Satu kelas lainnya sebagai Kontrol Kelas akan diberikan instruksi langsung secara bertahap. Kedua kelas akan diberikan topik yang sama yaitu asam dan basa. Di lokasi yang sama dan waktu yang dialokasikan sesuai jadwal sekolah dan kedua kelas akan diberikan pretest dan posttest yang sama.

Prosedur ini melibatkan persiapan instrumen penelitian, pengajaran dan evaluasi. Dilakukan mengikuti persiapan instrumen kisi-kisi kimia dalam sekolah tinggi pada subjek yang memiliki sifat tertentu dalam asam dan basa, yang kemudian menginovasi agar siswa dapat lebih mudah mempelajari subjek dalam asam dan basa dengan sifat tertentu. Sebelum mengajar, melakukan pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dan penguasaan atau mengetahui subjek yang akan diajarkan, dan setelah itu dilanjutkan dengan penggunaan modul pembelajaran inovatif dengan metode contoh dan non contoh yang berbasis media komputer untuk mengetahui materi pelajaran. Post test kemudian dilakukan pada akhir pengajaran pada hari yang sama dan waktu yang sama. Data dalam bentuk prestasi siswa diproses dengan menggunakan Perangkat Lunak atau Software MS. Excel.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif di mana menghitung rata-rata atau mean, standar deviasi dan nilai persentase efektivitas.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas untuk mengajar asam dan basa. Untuk percobaan dikelas telah diajarkan dengan belajar menggunakan metode contoh dan non contoh berbasis media komputer yang telah dirancang oleh para peneliti. Sebagai perbandingan, untuk kelas kontrol juga dilakukan pembelajaran asam dan basa dalam mengajar, tetapi dilakukan dengan menggunakan metode konvensional (diajarkan tanpa menggunakan media komputer).

(6)

437

3.2 Prestasi Siswa Sebelum Memberikan Tahap Pengajaran

Untuk mengukur kemampuan siswa awal untuk subyek Asam-Basa yang akan diajarkan, peneliti menggunakan pre-test. Hasil pre-test berdasarkan jumlah pertanyaan dijawab dengan benar oleh para siswa dari 10 pertanyaan berdasarkan topik asam-basa di mana hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan hasil pretest diketahui bahwa siswa umumnya tidak memahami materi tentang asam dan basa, yang ditampilkan pada skor yang diperoleh siswa dalam kisaran sekitar 2-4 pertanyaan. Hasil belajar siswa yang diajarkan mengingat menggunakan media berbasis komputer dengan metode contoh dan non contoh misalnya di kelas eksperimen (M = 28 ± 12,07) dan kelas kontrol (M = 40,57 ± 13,27) memiliki kemampuan awal yang relatif rendah. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan untuk kedua kelas perawatan (thitung < ttabel). Hasil ini memastikan bahwa kelompok sampel dianggap baik untuk memberikan tahapan.

Tahapan gambaran penelitian diperlihatkan pada Gambar 1:

Gambar 1. Gambaran Penelitian Sampel

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pre Test

Metode dengan Komputer Metode tanpa Komputer

Post Test

Analisis Data

Kesimpulan Populasi

(7)

438

Tabel 1. Pencapaian siswa melalui Pre-test pada efektivitas media berbasis komputer dengan metode contoh dan non contoh untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran asam dan basa.

Nama Sekolah Kelas Pre Test

SMA Markus Medan Eksperimen

Kontrol

28 ± 12.07 40.57 ± 13.27

Angka dalam tabel adalah nilai rata-rata/mean dan standar deviasi.

3.3 Prestasi Siswa Setelah Memberikan Tahap Pengajaran

Prestasi siswa tercermin dari hasil post-test yang diberikan pada akhir kegiatan belajar-mengajar. Hasil post test disajikan dalam tabel 2.

Tabel 2. Pencapaian siswa melalui Post-test pada efektivitas media berbasis komputer dengan metode contoh dan non contoh untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran asam dan basa.

Angka dalam tabel adalah nilai rata-rata/mean dan standar deviasi.

Nama Sekolah Kelas Post Test

SMA Markus Medan Eksperimen

Kontrol

77.14 ± 10.45 69.71 ± 14.03

Hal ini diketahui bahwa prestasi siswa yang diajarkan dengan menggunakan media berbasis komputer metode contoh dan non contoh misalnya di kelas eksperimen (M = 77,14 ± 10,45) lebih tinggi dari kelas kontrol (M = 69,71 ± 14,03), di mana kedua metode berbeda secara signifikan ( thitung 2,511 > ttabel 1,669).

Pengaruh media berbasis komputer dengan metode contoh dan non contoh terhadap prestasi siswa dapat dilihat setelah tindakan yang telah dilakukan dalam materi pengajaran. Evaluasi dalam post test yang telah dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah tentang asam dan basa. Data menunjukkan bahwa ada peningkatan kemajuan prestasi siswa setelah siswa telah diajarkan dengan menggunakan media berbasis komputer metode contoh dan non contoh (Tabel 2). Hal itu juga diketahui bahwa prestasi siswa di kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol. Prestasi siswa dalam post test telah ditemukan lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol, dengan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah

(8)

439

(M = 77,14 ± 10,45) dibandingkan dengan kelas kontrol dengan nilai rata-rata adalah (M = 69,71 ± 14,03). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai rata-rata di kedua kelas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam prestasi siswa.

Hasilnya menyimpulkan bahwa media berbasis komputer dengan metode contoh dan non contoh efektif dalam meningkatkan prestasi siswa dalam kimia karena kemampuan metode membuat siswa untuk mudah mengingat tentang materi pelajaran. Hasil analisis data di kedua kelas pada post test menunjukkan bahwa ada peningkatan pengaruh prestasi siswa setelah memberikan media berbasis komputer metode contoh dan non contoh untuk siswa dalam pengajaran asam-basa. Dapat disimpulkan bahwa media berbasis komputer dengan metode contoh dan non contoh cocok untuk meningkatkan prestasi siswa pada topik asam dan basa dalam mengajar.

Gambar 2.Grafik Perbandingan Nilai Pre-Test dan Post-Test di Kelas Eksperimen

3.4 Persentase Efektivitas

Untuk mengukur persentase efektivitas digunakan rumus berikut:

(1) 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

PERBANDINGAN NILAI PRE-TEST DAN POST-TEST DI

KELAS EKSPERIMEN

(9)

440

Dimana:

<30% = Buruk dan Tidak Efektif

30% - 70% = Cukup dan Efektif

70% = Tinggi dan Efektif

Berdasarkan rumus untuk media berbasis komputer metode contoh dan non

contoh dalam topik asam dan basa, persentase efektivitas 75 %. Nilai ini dikategorikan

sebagai metode pengajaran cukup efektif di dalam kelas.

4. KESIMPULAN DAN PROSPEK

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Media Berbasis Komputer Dengan Metode Contoh dan Non Contoh dapat meningkatkan prestasi siswa pada ajaran Asam dan Basa dapat dilihat dengan meningkatkan nilai dari pre-test dan post-test dan Media Berbasis Komputer Dengan Metode Contoh dan Non Contoh efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi dengan menggunakan media berbasis komputer dengan metode contoh dan metode non contoh dapat digunakan pada pengajaran dan pembelajaran sebagai media untuk meningkatkan prestasi siswa dan dapat digunakan oleh guru di sekolah sebagai media yang menarik bagi siswa.

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan makalah ini didukung oleh Mata Kuliah Pendidikan Seminar Kimia, Terima kasih untuk Bapak Prof. Drs. Manihar.Situmorang, M.Sc, Ph.D, yang telah membantu saya dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Terima kasih juga untuk Kimia Guru di SMA Markus Medan K.Tambunan.S.Pd., Yang telah memberikan izin untuk penelitian sekolah. Terima kasih juga untuk Abang Jori Siahaan karena Anda selalu membantu saya jadi saya tahu bagaimana menghitung hasil dari pre-test dan post-pre-test, menganalisisnya dan menyimpulkannya, Terima kasih untuk keluarga besar saya Juntak Star yang selalu mendukung saya untuk menyelesaikan penelitian ini dan teman-teman terbaik saya terutama Rolina Pandiangan yang selalu memberikan keceriaan dan kelucuan ketika saya bosan untuk menyelesaikan penelitian ini.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1]. Azhar, A. Media Pengajaran dengan komputer. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada; 1997.

[2]. Djamarah, S.B. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta; 2002.

[3]. Esa.Teori Belajar dan Pembelajaran menggunakan Media Komputer. Yogyakarta:

(10)

441

[4]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. Medan: FMIPA UNIMED; 2012.

[5]. Gerlach, V.S., and Stevens, D. Teaching and Media with Using Computer: A

Systematic apporoach. New Jersey: Prentice Hall, Inc; 1980.

[6]. Rahnema, S. Student Perception of the “Student Evaluation of Instruction” From

as a Tool for Assessing Instructor’s teaching effectiveness. Journal of NACTA. 2003; 47:6-12.

[7]. Rossi, P.H., and Bruce, J.B. The New Media is Computer and Education. Chicago:

Aldine Publishing Company; 1996.

[8]. Sanjaya, W. Strategi Pembelajaran Beriorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana; 2008.

[9]. Situmorang, M. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia.

Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Medan; 2010.

[10]. http://en.wikipedia.org/wiki/example and non example methods accessed on

Gambar

Gambar 1. Gambaran Penelitian Sampel
Tabel  1.  Pencapaian  siswa  melalui  Pre-test  pada  efektivitas  media  berbasis  komputer  dengan  metode  contoh  dan  non  contoh  untuk  meningkatkan  prestasi  siswa  dalam pembelajaran asam dan basa
Gambar 2.Grafik Perbandingan Nilai Pre-Test dan Post-Test di Kelas Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

• In the long run, when the firm can recover both fixed and variable costs, it will choose to exit if the price is less than average total

Chip yang bekerja berdasarkan instruksi program dan dapat menjalankan lebih dari satu program adalah

Adapun karakteristik produk yang akan dihasilkan dari usaha ini adalah produk kerajinan tangan berupa lukisan kaligrafi kulit salak (lukisan KALITSA) yang memiliki

Pada tahap ini, dilakukan pemilihan citra master yang merupakan citra yang paling optimal, yakni citra yang memiliki panjang spatial ( perpendicular ) dan

LAMPIRAN III TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI HALAMAN III -

KEUANGAN NOMOR 1 6/PMK.03/2 013 TENTANG RINCIAN JENIS DATA DAN INFORMASI SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN DATA DAN INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PERPAJAKAN2.

Hasil penelitian silase tepung bulu ayam dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan mutlak, efisiensi pemanfaatan pakan, protein efisiensi rasio, rasio konversi pakan,

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang dapat disimpulkan oleh penulis mengenai Prosedur Tabungan faedah Pada Bank BRI Syariah Cabang