• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFLIK TOKOH MASAKADO DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA YOSHIKAWA EIJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONFLIK TOKOH MASAKADO DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA YOSHIKAWA EIJI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KONFLIK TOKOH MASAKADO DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO

KARYA YOSHIKAWA EIJI

Khairatunisa1,Tienn Immerry 2 , Dewi Kania Izmayanti2 1

Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail : Anisa_srikandi@yahoo.com

2

Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta

Abstract

This research aimed to describe the conflict of main character Masakado in Taira no

Masakado by Eiji Yoshikawa. This conflict occurs because crash in his family to fighting

wealth and power. To analyze the conflict, the writer uses structuralism approach, related to character, setting, plot and conflict. The method used, is descriptive method. Descriptive method is method has a excerpts of colleting the data to gave illustration. The result of research, concluded about Masakado character, internal and external conflict. The internal conflict is anger, revenge, disappointed, regret and sadness related to problems and expectations. The internal conflict influenced the external conflict appear. The external conflict is civil war whit his uncles, cousins, and son’s of Klan Mamoru. This conflict ended with the dead of Masakado character.

Keywords : characters, internal, eksternal and conflict

Pendahuluan

Novel Taira no Masakado merupakan novel sejarah Jepang yang sesuai dengan fakta dan kejadian yang terjadi pada zaman Heian (794-1192). Sejarah Jepang zaman Heian menjadi alur dalam novel Taira no

Masakado, yang mengisahkan konflik dalam

sebuah keluarga, dengan memperebutkan harta dan kekuasaan. Begitu juga konflik yang terjadi dalam novel Taira no Masakado, sebagian besar ceritanya tentang peperangan dalam sebuah keluarga, yaitu keluarga Klan Taira. peperangan ini menceritakan peperangan antara keponakan, paman dan kakak sepupunya sendiri, karena itu penulis

menganalisis konflik dalam novel ini dengan menggunakan teori strukturalisme yang terdapat dalam buku Nurgiyantoro.

Menurut pandangan Wellek dan Warren (dalam Nurgiyantoro 1995:23) menyatakan unsur pembangun karya sastra terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, misalnya peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi

(2)

2

bangunan atau sistem organisme karya sastra (Nurgiyantoro, 1989: 23). Dari pembangun karya sastra tersebut penulis lebih terfokus pada unsur intrinsiknya yang meliputi, penokohan, latar, alur dan konflik.

Sejauh ini penulis belum menemukan adanya penelitian terdahulu yang menggunakan objek novel Taira no

Masakado. Namun, penulis hanya

menemukan beberapa komentar pembaca yang didapat dari internet dalam blog Kansha

Books (first published October 1st 2012)

tentang novel Taira no Masakado. Komentar yang pertama dari Haikal (2012) yang mengatakan novel Taira no Masakado menarik banyak yang didiskusikan dari buku ini, aliran ceritanya juga bagus. Komentar yang kedua dari Nabila (2012) yang mengatakan bahwa novel tersebut tragis dan dramatis, tokohnya benar-benar hidup. (http://www.goodreads.com/book/show/1606 0395-taira-no-masakado).

Masalah dalam novel Taira no Masakado adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penokohan dan latar dalam novel Taira no Masakado?

2. Bagaimana alur dan konflik tokoh Masakado dalam novel Taira no

Masakado?

Berdasarkan dengan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penokohan dan latar dalam novel Taira no Masakado,

selanjutnya alur dan konflik tokoh Masakado dalam novel Taira no Masakado karya Yoshikawa Eiji. Sehingga penulis dapat mengerti dengan hal-hal yang akan penulis teliti sesuai dengan teori dan konsep yang akan penulis gunakan.

Metodologi

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam (Moleong,1994:3), mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Semi, 1993:23), penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan ke dalam penghayatan terhadap interaksi antara konsep yang sedang dikaji secara empiris.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu (Koentjaraningrat 1983:63). Tujuan dari penelitian dengan metode deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1983:63).

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik

(3)

3

studi pustaka (library reseach), yang merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan cara-cara umum mengumpulan data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat berbagai jenis kutipan dan berbagai sumber, kemudian data-data yang telah dicatat ini diadakan pengklasifikasikan yang lebih lanjut serta menyimpulkan (Moleong, 1994:113).

Dalam penelitian ini sumber data diambil dari data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya atau dari buku peneliti teliti (Suryabrata, 2006:36). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel Taira no

Masakado karya Yoshikawa Eiji. Terbit

pada tahun 1989 di Jepang oleh penerbit Koodansha. Novel ini memiliki jumlah halaman 635 halaman, terdiri dari 125 bab. Cover berwarna oranye kekuningan, cover tersebut mengambarkan kepala seorang pemuda dengan wajah marah. Data sekundernya adalah dari data yang telah disusun dalam bentuk dokumen-dokumen (Suryabrata, 2006:39). Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari literatur atau sumber data yang berhubungan dengan penelitian ini, meliputi data dari internet yang dapat menunjang buku kesusastraan, mencatat berbagai jenis kutipan dari berbagai sumber, kemudian data-data tersebut dicatat dan diklasifikasi.

Adapun langkah-langkah teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Membaca dan memahami kutipan dari novel Taira no Masakado.

2. Mencari data, mengelompokkan data-data yang berhubungan dengan penokohan, latar, alur dan konflik tokoh Masakado dalam novel Taira no

Masakado.

3. Menganalisis data yang telah dikelompokkan atau diklasifikasikan secara deskriptif dengan menggunakan teori Nurgiyantoro sesuai dengan referensi yang ada.

4. Menyimpulkan hasil analisis penelitian. Hasil dan Pembahasan

1. Penokohan

Tokoh Masakado adalah tokoh yang memiliki watak penyabar, penyayang, peduli, baik hati, dan rendah hati, watak tokoh Masakado yang digambarkan secara langsung oleh pengarang melalui teknik ekspositori dan dramatik. Selain itu, tokoh Masakado juga termasuk ke dalam tokoh bulat yang memiliki dan diungkap berbagai sisi kehidupannya sisi kepribadian dan jati dirinya.

Tokoh tambahan dalam novel Taira no

Masakado adalah anak Klan Mamoru, Paman

Kunika, Paman Yoshikane, Paman Yoshimasa, dan Sadamori. Tokoh anak Klan Mamoru memiliki watak licik dan suka

(4)

4

memfitnah. Paman Kunika adalah kakak tertua ayahnya Masakado, merupakan orang yang angkuh dan licik. Paman Yoshikane adalah adik pertama ayah Masakado, merupakan orang yang munafik, tetapi masih memiliki ketaatan terhadap agama Budha. Paman Yoshimasa adalah adik kedua ayah Masakado, memiliki hati dan pikiran sama dengan Paman Kunika dan Paman Yoshikane seperti memiliki watak licik dan munafik. Sedangkan tokoh Sadamori adalah anak pertama dari Paman Kunika ia memiliki watak jahat dan licik kepada Masakado. 2. Latar

Latar yang terdapat dalam novel Taira

no Masakado karya Yoshikawa Eiji, yaitu

latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat dalam novel ini berada di daerah Jepang bagian Timur, yaitu di Dataran Bando. Daerah Dataran Bando merupakan daerah yang sangat kaya dengan alam sebagian besar daerah ini dikelilingi oleh gunung, seperti gunung Fuji, Asama, dan Nasugatake. Dataran Bando terletak di kota Ibaraki di kawasan Kanto, kepulauan Honsu, dengan Ibukota Mito.

Latar waktu yang terdapat dalam novel

Taira no Masakado yaitu, zaman Heian

(794-1192) kejadian zaman Heian juga tercemin dalam novel Taira no Masakado, yaitu; Tahun Engi, kejadian yang terjadi pada tahun Engi situasi yang tidak menyenangkan pada kompleks istana dan kepercayaan takhyul. Tahun Encho terjadi kasus pencurian dan

tindak kejahatan dengan kekerasan di dalam istana menjadi masalah. Tahun Johei terjadi peristiwa bagi kaum Klan yang berkuasa, memiliki tanah pribadi (Shoen) dan menguntungan mereka. Pada tahun Tengyo terjadinya peristiwa pemberontakan atau disebut kerusuhan (Tengyo) yang dilakukan oleh penguasa Klan.

Latar sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Taira no Masakado yang berada di lingkungan tokoh Masakado, yaitu kebiasaan hidup, keyakinan, dan tradisi. Kebiasaan Hidup yang terjadi dalam novel

Taira no Masakado, adalah kebiasaan hidup

masyarakat Jepang menikah pada usia muda dan minum sake juga merupakan kebiasaan hidup masyarakat Jepang dalam novel Taira

no Masakado. Keyakinan masyarakat Jepang

dalam novel Taira no Masakado yang terdapat di dalam lingkungan tokoh Masakado adalah keyakinannya terhadap agama Shinto atau yang disebut “Jalannya Roh” dan agama Budha atau disebut dengan agama yang mencapai Nirwana yang merupakan kesempurnaan, seorang manusia bisa mencapainya tanpa harus melalui bantuan dari kaum Brahmana atau pendeta. Sedangkan tradisi masyarakat dalam novel

Taira no Masakado adalah merayakan pesta

ketika ada sesuatu yang mengembirakan di daerah penduduk Masakado seperti tuan Muda Masakado diutus sebagai pengurus Mikuriya oleh pemerintah di Ibukota, mereka turut berbahagia dan merayakan pesta.

(5)

5

Selanjutnya tradisi masyarakat Jepang dalam novel Taira no Masakado adalah menyambut tamu dengan merayakan pesta, mereka membunyikan musik dan memberikan berbagai makanan kepada tamu tersebut. 3. Alur

Alur (plot) yang terdapat dalam novel

Taira no Masakado terdiri dari, beberapa

tahap, yaitu tahap Situation (tahap penyituasian) diawali dengan pengenalan tempat dan tokoh, situasi tempat yaitu di Dataran Bando, sedangkan tokohnya, yaitu Masakado dan mendiang ayahnya (Yoshimochi). Tahap Generating Circumstances (tahap pemunculan konflik)

diawali ketika para paman Masakado mengambil harta warisan ayah Masakado dan mengetahui kelicikan para paman tentang kepalsuan surat yang diberikan kepada Mentri sayap kanan Tadahira di Ibukota. Tahap Rising Action (tahap peningkatan konflik) ketika Masakado balik ke kampung halaman untuk menata kembali kekayaan ayahnya dan menemui paman Yoshimasa yang telah mengambil alih tanah yang telah digarap oleh tetesan keringat ayah Masakado. Tahap Climax (tahap klimaks) Masakado berperang melawan anak Klan Mamoru, ketiga pamannya, termasuk pada kakak sepupunya (Sadamori). Tahap Denoument (tahap penyelesaian) pada tahap ini menceritakan Masakado dan tentara adik-adiknya tewas.

4. Konflik Internal dan Eksternal

Konflik yang terjadi dalam novel Taira

no Masakado adalah konflik internal dan

konflik eksternal. Konflik internal yang dialami oleh tokoh Masakado diantaranya, kemarahan, dendam, kekecewaan, penyesalan dan kesedihan. Konflik internal yang dialami oleh Masakado berhubungan dengan masalah-masalah dan harapan-harapan yang terjadi dalam diri tokoh Masakado. Konflik internal pemicu timbulnya konflik eksternal.

Konflik eksternal yang terdapat dalam novel Taira no Masakado berupa peperangan yaitu, konflik antara Masakado dengan anak Klan Mamoru (Tasuku, Takashi, dan Shigeru) berawal dari kecemburuan anak Klan Mamoru kepada Masakado sehingga terjadi peperangan. Konflik paman Kunika dengan Masakado, paman ini tidak mau tinggal diam melihat anak Klan Mamoru dibunuh oleh Masakado akhirnya melakukan peperangan. Konflik paman Yoshimasa dengan Masakado berawal dari tewasnya anak Klan Mamoru dan paman Kunika membuat paman Yoshimasa ingin membalas dendam kepada Masakado. Selanjutnya paman Yoshikane berawal dari kekalahan anak Klan Mamoru, paman Kunika dan paman Yoshimasa, paman Yoshikane pun meluncurkan serangan kepada pihak Masakado dan membunuh anak dan istri Masakado. Konflik Masakado dengan

(6)

6

Sadamori yang dapat menewaskan Masakado, tentaranya beserta pasukan adiknya.

Kesimpulan

Konflik internal yang dialami oleh tokoh Masakado diantaranya kemarahan, dendam, kekecewaan, penyesalan dan kesedihan. yang berhubungan dengan masalah-masalah dan harapan-harapan Masakado. Konflik internal menjadi pemicu timbulnya konflik eksternal.

Konflik eksternal yang terdapat dalam novel Taira no Masakado, yaitu konflik antara Masakado dengan ketiga pamannya (Paman Kunika, Paman Yoshikane, Paman Yoshimasa) Masakado dengan Anak Klan Mamoru (Tasuku, Takashi, dan Shigeru), Masakado dengan kakak sepupunya (Sadamori). Konflik eksternal berupa peperangan yang menyebabkan tewasnya tokoh Masakado.

Ucapan Terima Kasih

Dengan selesainya penelitian ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Hj. Puspawati, M.S., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta.

2. Ibu Dr. Diana Kartika, sebagai Ketua Jurusan Sastra Asia Timur.

3. Ibu Tienn Immerry, S.S, M. Hum., sebagai pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk penulis di tengah-tengah kesibukan yang padat.

4. Ibu Dra. Dewi Kania Izmayanti, M. Hum., sebagai pembimbing II yang juga telah meluangkan waktu dan pikiran untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Dra. Aimifrina, M. Hum., sebagai

penguji skripsi penulis yang telah banyak memberikan masukan, serta kiritik dan saran, sehingga penulis dapat memperbaiki kekurangan dari skripsi ini. Daftar Pustaka

Endraswara, Suwardi. 2010. Metodologi

Penelitian Sastra. Yogyakarta: FBS

Universitas yogyakarta.

Eiji, Yoshikawa. 1989. Taira No Masakado. Tokyo: Koudansha.

Husna, Aftinanurul. 2012. “Karya-karya

Eiji Yoshikawa” dalam

[http://Aftinanurul

Husna.Wordpress.com (17-10-2012)] dilihat pada tgl 16 Juni 2013.

Koentjaraningrat. 1983. Metode-Metode

Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia.

Listyani. 2010. “Jaman Heian” dalam[http//konnakotoiina.Blogspot.com. 2010/12/jaman- heian. Html] dilihat pada tgl 20 Nov 2013.

Moleong, Lexy. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nazir, Mohammad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(7)

7

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah

Mada Universitas Press.

Semi, M.Atar.1984. Anatomi Sastra.

Padang: Sridharma.

. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.

Suroto.1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Suyabrata, Sumadi. 2006. Metodologi

Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Perdasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 1996.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pusat

Utama.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

PT. Gramedia Pusat Utama.

Yunisya, Intan. 2010. “Letak Geografis Kyoto” dalam [http//intanyunisya. Blogspot.com/2012/12/letak-geografis-Kyoto-lumayan-bagi2.Html] dilihat pada Tgl 15 Nov 2013. Data Unduh http://www.goodreads.com/book/show/1606 0395-taira-no-masakado http://maktabahdifda.blogspot.com/2008/01/e iji-yoshikawa.html http://darielszone.blogspot.com/2012/05/aga ma-shinto.html http://swantara.blogspot.com/2013/06/defeni si-agama-budha.html http://www.pref.ibaraki.jp/bukyoku/seikan/k okuko/in/

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan teknologi informasi yang semakin bersaing mendorong penggunaan dan pemanfaatan di berbagai aspek bidang, seperti pada perusahaan penyedia air bersih (PDAM)

Keempat, kekuatan atau keampuhan yang disebabkan oleh penggunaan suatu teknologi selalu dapat digunakan untuk sesuatu yang merugikan masyarakat. 28 Dari pernyataan-pernyataan di

Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan  Bagian Tata Usaha dan Keuangan  sesuai  ketentuan  dan peraturan yang berlaku untuk   pertanggungjawaban  kegiatan   dan  evaluasi

Per 30 Juni 2017, PTPP memiliki Kas dan Setara Kas sebesar Rp6,7 Triliun dengan Total Utang Berbunga ( Interest Bearing Debt ) sebesar Rp7,1 Triliun dan Modal sebesar Rp11,7

bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan guna melaksanakan ketentuan

berkembang menjadi sentra industri kerajinan marner dan onix.. 2 Contoh potensi marmer yang dimiliki oleh Kabupaten Tulungagung.. Sumber :

Tidak semua pasien PPOK akan mengalami pulmonary heart disease, karena banyak usaha pengobatan yang dilakukan untuk mempertahankan kadar oksigen darah arteri mendekati normal

Jika salah satu himpunan bukan merupakan sub himpunan yang lain dimana tidak ada anggota himpunan B yang menjadi anggota himpunan A atau sebaliknya, sehingga irisannya