• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. CBR Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. CBR Psikologi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

“PSIKOLOGI PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN BARU”

(MUHIBBIN SYAH)

(Remaja Rosdakarya / 2010 / 268 halaman)

OLEH :

Joko Aldianto (5151111030)

Sakinatun Najmi Sibarani (5153111042) Sri Puji Lestari Br Bangun (5153111043) Tri Fani Oktafiyanti (5153111045)

Yogi Nikman (5153111049)

KELAS : Reguler B

DOSEN PENGAMPU : Roida Sri M. Sirumapea, M.Pd

MATA KULIAH : Psikologi Pendidikan

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

(2)
(3)

DAFTAR ISI

LAMPIRAN COVER... 2 DAFTAR ISI...3 BAB I - PENDAHULUAN... 4 A. Latar belakang... 4 B. Tujuan... 5 C. Manfaat... 5

BAB II - ISI BUKU... 6

Bab i : Pendahuluan... 6

Bab ii : Psikologi, Pendidikan Dan Pengajaran... 6

Bab iii : Perkembangan Dan Hubungannya Dengan Proses Belajar... 11

Bab iv : Belajar... 14

Bab v : Ciri, Perwujudan, Jenis, Pendekatan, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Belajar... 16

Bab vi : Prestasi, Lupa, Kejenuhan, Transfer, Dan Kesulitan Belajar.... 18

Bab vii : Mengajar... 21

Bab viii : Guru Dan Proses Mengajar-Belajar... 22

BAB III - PEMBAHASAN... 24

A. Keunggulan... 24 B. Kelemahan... 24 BAB IV - PENUTUP... 25 A. Kesimpulan... 25 B. Saran... 25 REFERENSI... 26 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

(4)

Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi terhadap dunia pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan kurikulum, proses belajar mengajar, sistem evaluasi, dan layanan konseling merupakan serta beberapa kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik, orang tua, masyarakat dan pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan tepat guna. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk membantu perkembangan peserta didik dan membantu membentuk serta mengembangkan nilai-nilai, sikap, moral, pengetahuan dan keterampilan tertentu dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya.

Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan perilakunya secara efektif.

Untuk mencari sebuah ilmu, haruslah berdasarkan sumber yang valid dan terpercaya, dan salah satu sumbernya adalah buku. Mempelajari sebuah buku tidaklah cukup, karena ilmu yang terdapat di tiap buku bisa berbeda jenis dan versinya. Meskipun acuannya sama, namun beberapa buku menyimpulkan dan mengupas ilmu tersebut ke dalam bentuk yang berbeda-beda. Untuk itulah kami menggunakan beberapa referensi buku dengan topik yang sama, yang membahas tentang psikologi pendidikan untuk dibandingkan isi dan topik pembahasannya.

Semoga kritik buku ini dapat bermanfaat, dan dapat dijadikan referensi dalam memilih sumber buku bacaan psikologi pendidikan yang tepat bagi pembaca. Kami mengharapkan masukan dan nasehat demi kualitas Critical Book Report yang kami buat ini.

B. Tujuan

Tujuan utama dari penulisan Critical Book Report ini adalah untuk menyelesaikan salah satu tugas mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Pendidikan

(5)

yang mengulas isi buku “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru”. Mengkritik buku bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai identitas buku, ringkasan buku, analisis isi buku, mengulas kelebihan dan kekurangan buku, baik dari segi sisitematika penulisan, maupun kepaduan isi buku itu sendiri. Selain itu, mengkritik buku juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan oleh penulis, sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya.

C. Manfaat

Beberapa tujuan dari penulisan Critical Book Report ini adalah :

 Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dan pembaca terhadap materi yang dibahas, yaitu Psikologi pendidikan dengan pendekatan kognitif baru.  Menjadikan penulis untuk lebih kreatif, aktif dan produktif dalam mencapai

tujuan dari kependidikan.

 Sebagai referensi bagi pembaca untuk dapat mengetahui kualitas dan perbandingan isi buku yang di-kritik dengan buku lain, tanpa perlu membaca keseluruhan isi buku.

 Sebagai acuan pengarang buku untuk dapat memperbaiki buku karangannya agar lebih baik lagi ke depannya.

(6)

BAB II ISI BUKU

BAB I : PENDAHULUAN

Buku Psikologi ini disusun untuk memenuhi kebutuhan akan psikologi terapan dengan pendekatan baru dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang berarti dan memantapkan kualitas kompetensi calon guru dan guru professional yang bertugas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kandungan buku ini terdiri atas 2 macam, yakni :1) hal belajar, dan 2) hal mengajar. Hal-hal pokok tersebut menjadi intisari pembahasan dalam buku ini. Dalam buku ini, pembahasan mengenai belajar dan mengajar dengan segala bentuknya dilakukan dengan aplikasi pendekatan kognitif serta hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar dan mengajar, kategorisasi elemen-elemen konsep, dan pola hubungan antar elemen-elemen-elemen tersebut.

Ada beberapa kiat yang dapat dijadikan alternatif untuk memahami isi teks dalam buku ini dengan metode SQ3R, langkah-langkahnya meliputi :

1. Survey, yakni memeriksa isi keseluruhan teks

2. Question, yakni menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan teks 3. Read, yakni membaca teks untuk mencari jawaban-jawaban

4. Recite, yakni mengahapal ulang jawaban untuk setiap pertanyaan 5. Review, yakni meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban

BAB II : PSIKOLOGI, PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

A. Definisi Psikologi, Pendidikan dan Psikologi Pendidikan

a. Definisi Psikologi

Psikologi dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa inggris psychology. Kata psychology merupakan 2 akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: 1)psyche yang berate jiwa dan 2) logos yang berarti ilmu. Maka secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.

Ada beberapa definisi lain dari psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti : 1. Psikologi adalah ilmu mengenanai kei=hidupan mental (the science of

mental life)

2. Psikologi adalah ilmu mengenai fikiran (the science of mind)

(7)

Menurut buku karangan Sri milfayetty dkk., psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses kognitif.

b. Definisi Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut buku karangan Sri milfayetty dkk., pendidikan adalah pemolaan pengaruh terhadap peserta didik dengan tujuan untuk pembentukan karakter. c. Definisi Psikologi Pendidikan

Arthur S. Reber (1988) mengatakan bahwa Psikologi Pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :

1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas 2. Pengembangan dan pembaruan kurikulum 3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan

4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif

5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan

Menurut Tardif (1987) Psikologi pendidikan memiliki ruang lingkup,yaitu: 1. Context of teaching and learning (situasi atau tempat yang berhubungan

dengan mengajr dan belajar)

2. Process of teaching and learning (tahapan-tahapan dalam mengajar dan belajar)

3. Outcomes of teaching and learning (hasil-hasil yang tercapai oleh proses mengajar dan belajar)

Dalam buku karangan Sri milfayetty dkk., psikologi pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada proses belajar dan pembelajaran, seperti memberikan pemahaman tentang anak sebagai sipembelajar, bagai mana

(8)

anak belajar, bagaimana guru mempelajarkan, bagaimana guru memotivasi anak belajar dan bagaimana guru mengevaluasi hasil belajar.

B. Arti Penting Psikologi Pendidikan

Para pendidik khususnya para guru sekolah sangat diharapkan menguasi psikologi pendidikan yang memadai agar dapat mendidik para siswa melalui proses mengajar-belajar yang berdaya guna dan berhasil guna.

Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam proses belajar dan proses belajar-mengajar sesungguhnya tidak hanya diperlukan oleh calon guru dan guru professional. Para dosen di pergurua tinggi bahkan orangtua dan mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan juga memerlukan pengetahuan psikologi pendidikan.

Ada 10 macam kegiatan pendidikan yang memerluka prinsip psikologis, yaitu : 1) seleksi penerimaan siswa baru, 2) perencanaan pendidikan, 3) penyususunan kurikulum, 4) penelitian pendidikan, 5) administrasi pendidikan, 6) pemilihan materi pelajaran, 7) interaksi mengajar-belajar, 8) pelayanan bimbingan dan penyuluhan, 9) metode mengajar dan 10) pengukuran dan evaluasi. Dalam menerapkan prinsip-prinsip psikologis tersbut, diperlukan adanya figure-figur guru yang kompeten.

C. Sejarah, Cakupan, dan Metode Psikologi Pendidikan

a. Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan

Menurut David (1972) dan para ahli umumnya memandang bahw Johann Friedrich Hebart adalah bapak psikologi pendidikan. Hebart adalah seorang filsof dan pengarang keenam yang lahir di Oldenburg, Jerman pada tanggal 4 Mei 1776. Nama Hebart kemudian diabadikan sebagai nama sebuah aliran psikologi yang disebut Herbatianisme (1820-an). Konsep utama aliran ini adalah apperceptive

mass yaitu khusus diperuntukkan bagi pengetahuan yang telah dimiliki indiviudu. Menurut Reber (1988) aliran ini adalah pendahulu dari aliran psikoanalisis Freud dan berpengaruh besar terhadap pemikiran psikologi eksperimental Wundt.

Aliran-aliran yang paling menonjol pengaruhnya dalam psikologi pendidikan, yaitu :

(9)

1. Aliran Humanisme, tokoh-tokoh utamanya J.J Rousseau, Abraham Maslow, C. Rogers

2. Aliran Behaviorisme, tokoh-tokoh utamanya J.B Watson, E.L. Thorndike, dan B.F Skinner

3. Aliran Psikologi Kognitif, tokoh-tokoh utamanya J. Piaget, J. Bruner dan D. Ausbel

b. Cakupan Psikologi Pendidikan

Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Pokok bahasan mengenai “belajar”

2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar” 3. Pokok bahasan mengenai “Situasi belajar”

Khusus mengenai proses belajar-mengajar, para hali Psikologi Pendidikan seperti Barlow (1985) dan Good & Brophy (1990) mengelompokkan pembahadan dalam 7 bagian, yaitu :

1. Manajemen ruang (kelas) yang sekurang-kurangnya meliputi pengendalian kelas dan penciptaan iklim kelas

2. Metodologi kelas (metode pengajaran) 3. Motivasi siswa peserta kelas

4. Penanganan siswa yang berkemampuan luar biasa 5. Penanganan siswa yang berperilaku menyimpang 6. Pengukuran kinerja akademik siswa

7. Pendayagunaan umpan balik dan penindaklanjutan

c. Metode Psikologi Pendidikan 1. Metode Eksperimen

Dalam metode ini objek akan dibagi kedalam 2 kelompok, yakni Kelompok Percobaan dan Kelompok Pembanding. Setelah eksperimen usai, data kelompok percobaan dibandingkan dengan data kelompok pembanding, lalu di analisis, ditafsirkan dan disimpulka dengan teknik statistik tertentu.

(10)

Metode ini lazim juga disebut metode surat-menyurat (mail survey), karena pelaksanaan penyebaran dan pengembaliannya sering dikirimkan ke dan dari responden melalui jasa pos.

3. Metode Studi Kasus

Metode ini adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk memeroleh gambaran yang rinci mengenai aspek-aspek psikologis seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu.

4. Metode Penyelidikan Klinis

Sasaran metode ini adalah memastikan sebab-sebab timbulnya ketidaknormalan perilaku seorang siswa atau sekelompok kecil siswa.

5. Metode Observasi Naturalistik

Metode ini berupa observasi yang dilakukan secara alamiah.

D. Hakikat dan Hubungan Antara Pendidik dan Pengajaran

Pendidikan dipandang lebih utama daripada pengajaran dalam arti sebgai konsep ideal (sebagai landasan hukum). Namun tidak ada sistem pendidikan yang berjalan tanpa pengajaran. Maka pengajaran dan perwujudannya seyogiyanya dipandang sebagai konsep operasioanl yang berposisi setara dengan pendidikan sebgai konsep ideal.

BAB III : PERKEMBANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

A. Definisi dan Faktor yang memepengaruhi Perkembangan

a. Definisi Perkembangan

Perkembangan adalah proses atau pertumbuhan kearah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri berarti tahapan peningkata sesuatu dalam hal jumlah, ukuran dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (McLeod, 1989).

b. Faktor yang mempengaruhi perkembangan

1. Aliran Nativisme (Arthur Schopenhauer, 1788-1860)

Dalam aliran ini perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa.

(11)

Aliran ini menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam perkembangan manusia, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir tidak berpengaruh apa-apa.

3. Aliran Konvergensi (Louis William Stern, 1871-1938)

Aliran ini menggabungkanarti penting pembawaan dengan lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia.

Menurut Kemali Syari dalam bukunya yang berjudul Perkembangan Peserta Didik, perkembangan dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang progresif dan kuntininyu (berkesinambungan) dalam diri individu mulai dari lahir sampai mati dan belangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.

B. Proses, Tugas, dan Hukum Perkembangan

a. Proses Perkembangan

Proses perkembangan individu sampai menjadi dirinya sendiri ada 3 tahap: 1. Tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma

ayah)

2. Tahapan proses kelahiran (saat keluarnya bayi dari Rahim ibu kealam dunia bebas)

3. Tahapan proses perkembangan individu bayi menjadi seorang pribadu yang khas.

b. Tugas dan Fase Perkembangan

1. Tugas Perkembangan Fase Bayi dan Kanak-kanak 2. Tugas Perkembangan Fase Anak-anak

3. Tugas Perkembangan Fase Remaja 4. Tugas Perkembangan Dewasa

5. Tugas Perkembangan Setengah Baya 6. Tugas Perkembangan Fase Usia Tua

Menurut buku Kemali Syari yang berjudul perkembangan peserta didik, fase atau tahapan perkembangan dikelompokan kedalam 4 kategori yaitu, masa usia prasekolah (usia 0-6 tahun), masa usia sekolah dasar (6-12 tahun), masa usia sekolah menengah (12-18 tahun), dan masa usia mahasiswa (18-25 tahun).

(12)

c. Hukum Perkembangan 1. Hukum Konvergensi

Perkembangan manusia pada dasarnya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh lingkungan pendidikan 2. Hukum Perkembangan dan Pengembangan Diri

Manusia berkembang karena adanya insting atau naluri pembawaan sejak lahir yang menuntutnya untuk bertahan dan mengembangkan diri. 3. Hukum Masa Peka

Seorang siswa yang belum sampai pada masa pekanya untuk mempelajari suatu materi pelajaran, materi tersebut akan sangat sulit diserap dan diolah oleh sistem memorinya.

4. Hukum Keperluan Belajar

Setiap anak biasanya berkembang karena belajar. 5. Hukum Kesatuan Anggota Badan

Tahapan perkembangan yang terjadi dalam suatu ranah akan berpengaruh terhadap tahap perkembangan lainnya.

6. Hukum Tempo Perkembangan

Tempo-tempo perkembangan manusia pada umumnya terbagi dalam kategori : cepat, sedang, dan lambat.

7. Hukum Irama Perkembangan

Perkembangan manusia tidak tetap, terkadang naik dan terkadang turun. 8. Hukum Rekapitulasi

Proses perkembangan individu manusia adalah sebuah mikrokosmik (dunia kehidupan kecil) yang mencerminkan evolusi kehidupan dari tingkat yang paling sederhana sampai tingkat yang lebih kompleks.

C. Perkembangan Psiko-Fisik Siswa

Proses-proses perkembangan tersebut meliputi :

a. Perkembangan Motor, yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak. b. Perkembangan Kognitif, yakni perkembangan fungsi intelektual atau

proses perkembangan/kemampuan otak anak. Perkembangan ini terdiri dari 4 tahap, yaitu :

b.1) Tahap sensorimotor, yaitu saat intelegensi yang dimiliki anak masih berbentuk primitif dalam arti masih didasarkan pada prilaku terbuka.

Menurut buku karangan Sri milfayetty, dkk., anak pada usia ini membangun pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indrawi, dan segala sesuatu tetap permanen misalnya benda masih tetap ditempatnya meskipun sudah tidak dapat dilihat, didengar atau

(13)

b.2) Tahap pra-operasional, perkembangan ini bermula pada saat anak telah memiliki penguasaan sempurna mengenai object permanence, artinya anak sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang harus ada atau biasa ada, atau sudah tak dilihat dan didegar lagi.

Dalam buku karangan Sri milfayetty, dkk., tahap pra-operasional dibagi menjadi dua sub tahap yaitu tahap fungsi simbol dan tahap pemikir intuitif. Tahap fungsi simbol berlangsung pada anak usia 2-4 tahun, dimana meningkatnya pemikiran simbolis, muncul egocentris dan animisme. Sedangkan tahap pemikir inuitif berlangsung pada usia 4-7 tahun, dimana rasa ingin tahu anak sangat besar dan mereka merasa yakin terhadap pengetahuan dan pemahan mereka.

b.3) Tahap operasional konkret, pada tahap ini intelegensi operasional anak terdapat sistem operasi kognitif yang meliputi : conservation, addition of classes, mutiplication of classes.

Menurut buku karangan Sri milfayetty, dkk., tahap operasional konkret diklasifikasikan menjadi dua yaitu seriasi dan transivity.

b.4) Tahap operasional formal, adalah tahap dimana seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif yaitu: kapasitas menggunakan hipotesis, dan kapasitas menggunkana prinsip-prinsip abstrak.

Menurut Sri milfayetty, dkk. dalam buku Psikologi pendidikan, pada tahap ini remaja lebih bersifat abstrak, idealis, dan logis artinya remaja dapat mengembangkan hipotesis untuk memecahkanmasalah dan menarik kesimpulan secara sistematis.

c. Perkembangan Sosial dan Moral, yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak berkomunikasi dengan orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. BAB IV : BELAJAR

A. Definisi dan Contoh Belajar

a. Definisi Belajar

Menurut Skinner, Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung seacra progresif. Chaplin dalam Dictionary of Psychology mengatakan bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku

(14)

yang relatif menetap sebagai akibat praktik dan pengalaman. Sedangkan Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mengatakan belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku organisme sebagai hasil belajar.

b. Contoh Belajar

Contoh sederhananya seorang anak balita yang memperoleh mobil-mobilan akan mencoba memainkan dengan cara memutar kuncinya dan meletakkannya di suatu permukaan. Perilaku memutar dan meletakkan merupakan respon atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu.

B. Arti Penting Belajar

Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan. Tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Belajar juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia ditengah persaingan dengan bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.

C.Belajar, Memori, dan Pengetahuan dalam Perspektif Psikologi dan Agama

a. Perspektif Psikologi

Hubungan antara belajar, memori dan pengetahuan itu sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.

b. Perspektif Agama

Islam memandang umat manusia sebagai makhluk yang dilahirkan dalam keadaan kosong, tidak berilmu dan tidak berpegetahuan. Akan tetapi, Tuhan memberi potensi yang bersifat jasmaniah dan rohaniah untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri

D. Teori-teori Pokok Belajar

a. Koneksionisme (Edward L. Thorndike, 1874-1949) Belajar adalah hubungan antara Stimulus dan Respon b. Pembiasan Klasik (Ivan Pavlov, 1849-1936)

Belajar adalah perubahan yang ditandai dengan adanya hubungan stimulus dan respon. Maka pada prisnipnya eksperimen E.L. Thorndike kurang lebih sama dengan hasil eksperimen Pavlov.

(15)

Fenomena tingkah laku belajar melibatkan reinforcement (penguatan).

d. Teori Pendekatan Kognitif

Tingkah laku manusia yang tampak tidak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental, seperti : motivasi, kesengajaan, keyakinan dan sebagainya.

E. Proses dan Fase Belajar

a. Definisi Proses Belajar

Proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.

b. Fase-fase dalam Proses Belajar

Menurut Jerome S. Bruner dalam proses belajar siswa melalui 3 fase, yaitu : 1. Fase Informasi (tahap penerimaan materi)

2. Fase Transformasi (tahap pengubahan materi) 3. Fase Evaluasi (tahap penilaian materi)

BAB V : CIRI, PERWUJUDAN, JENIS, PENDEKATAN, DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

A. Ciri Khas Perilaku Belajar

a. Perubahan Intensional

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar berkat pengalamanatau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau bukan kebetulan.

b. Perubahan Positif dan Aktif

Perubahan positif artinya baik, bermanfaat dan sesuai harapan, sedangkan perubahan aktif terjadi karena usaha siswa itu sendiri.

c. Perubahan Efektif dan Fungsional

Perubahan yang membaw pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa.

B. Perwujudan Perilaku Belajar

Perwujudan perilaku belajar biasanya tampak dalam perubahan-perubah Kebiasaan, Keterampilan, Pengamatan, Berfikir Asosiatif dan Daya Ingat, Berfikir Rasional dan Kritis, Sikap, Inhibisi, Apresiasi dan Tingkah laku Afektif.

C. Jenis-jenis Belajar

Jenis-jenis belajar antara lain : Belajar Abstrak, Belajar Keterampilan, Belajar Sosial, Belajar Pemecahan Masalah, Belajar Rasional, Belajar Kebiasaan, Belajar Apresiasi, dan Belajar Pengetahuan.

(16)

D. Efisiensi, Pendekatan dan Metode Belajar

a. Efisiensi Belajar

1. Efisiensi Usaha Belajar

Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang hemat dan minim.

2. Efisiensi Hasil Belajar

Kegiatan belajar dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar memberikan prestasi belajar tinggi.

b. Ragam Pendekatan Belajar

1. Pendekatan Hukum Jost

Siswa yang lebih sering mempraktikkan materi pelajaran akan lebih mudah memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang ia tekuni.

2. Pendekatan Ballard & Clanchy

Pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan.

3. Pendekatan Biggs

Pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan dalam 3 prototipe, yaitu :  Pendekatan surface (permukaan/bersifat lahiriah)

 Pendekatan deep (mendalam)

 Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) c. Metode Belajar SQ3R

Dengan menggunakan metode ini siswa dapat menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada intisari yang tersirat dan terusat dalam teks.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

1. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3. Faktor Pendekatan Belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

BAB VI : PRESTASI, LUPA, KEJENUHAN, TRANSFER, DAN KESULITAN BELAJAR

(17)

a.Definisi Evaluasi

Evaluasi adalah penilaia terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

b. Tujuan Evaluasi

1. Mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa

2. Mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. 3. Mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar

4. Mengetahui segala upaya siswa dalam menggunakan kapasitas kognitifnya 5. Mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar dalam PMB c. Fungsi Evaluasi

Evaluasi memiliki beberapa fungsi, yaitu : Fungsi Administratif, Fungsi Promosi, Fungsi Diagnostik, Sumber data BK dan bahan pertimbangan pengembangan.

d. Ragam Evaluasi

Ada beberapa Ragam Evaluasi, yaitu : Pre-test dan Post-Test, Evaluasi Prasyarat, Evaluasi Diagnostik, Evaluasi Formatif, Evaluasi Sumatif dan UAN/UIN.

B. Syarat dan Ragam Alat Evaluasi

a. Syarat Alat Evaluasi

Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif psikologi belajar meliputi 2 macam, yakni : Reabilitas dan Validitas.

b. Ragam Alat Evaluasi

Ragam alat evaluasi terdiri atas 2 macam bentuk, yaitu :

1. Bentuk Objektif, (Tes Benar-Salah, Tes Pilihan Berganda, Tes Pencocokan, Tes Isian, dan Tes Pelengkapan)

2. Bentuk Subjektif

D. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor

a. Evaluasi Prestasi Kognitif

Dapat dilakukan dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. b.Evaluasi Prestasi Afektif

(18)

c.Evaluasi Prestasi Psikomotor

Dapat diukur dengan melakukan Observasi

E. Lupa dan Kejenuhan Belajar

a. Faktor-faktor penyebab lupa

1. Lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa.

2. Lupa dapat terjadi karena adanya tekanan terhadap item yang telah ada, baik disengaja maupun tidak.

b. Kiat Mengurangi Lupa dalam Belajar

Kiat menurut Barlow (1985), Reber (1988) dan Anderson (1990), yaitu : 1. Overlearning (belajar lebih)

2. Extra Study Time (tambahan waktu belajar) 3. Mnemonic Device (muslihat memori) 4. Pengelompokan

5. Latihan berbagi

c. Faktor penyebab Kejenuhan Belajar

Kejenuhan dapat terjadi karena siswa tersebut kehilangan motivasi, bosan dan keletihan.

F. Transfer dalam Belajar

Menurut Gagne transfer dalam belajar digolongkan dalam 4 dikategori, yaitu : a. Transfer Positif

b. Transfer Negatif c. Transfer Vertikal d. Transfer Lateral

G.Kesulitan Belajar dan Alternatif Pemecahannya

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar adalah faktor intern dan ekstern siswa.

a. Alternatif Pemecahan Kesulitan Belajar 1. Analisis Hasil Diagnosis

(19)

2. Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah 3. Menyusun Program Perbaikan

4. Melaksanakan Program Perbaikan BAB VII : MENGAJAR

A. Arti Penting Mengajar

Mengajar mengandung konotasi membimbing dan membantu untuk memudahkan siswa dalam menjalani proses perubahannya sendiri, yakni proses belajar untuk meraih kecakapan ciptam rasa, dan karsa yang menyeluruh dan utuh.

B. Defenisi dan Contoh Mengajar

a. Defenisi Mengajar

Menurut Arifin (1978) mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajarna kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu

b. Contoh Mengajar

Jika para siswa sedang diajari menulis, maka para siswa itulah yang seharusnya lebih banyak mendapatkan peluang menulis, bukan guru. Tugas guru adalah memberi contoh dan dorongan persuasive kepada siswa.

C. Pandangan-pandangan pokok mengenai mengajar

a. Mengajar sebagai ilmu b. Mengajar sebagai seni

D. Model dan Metode Pokok Mengajar

a. Model Mengajar

1. Model Information Processing (Tahapan Pengolahan Informasi) 2. Model Personal (Pengembangan Pribadi)

3. Model Sosial (Hubungan Bermasyarakat) 4. Model Behavioral (Pengembangan Prilaku)

b. Metode Pokok Mengajar

1. Metode Ceramah 2. Metode Diskusi 3. Metode Demonstrasi 4. Metode Ceramah Plus

E. Strategi dan Tahapan Mengajar

a. Strategi Mengajar SPELT

1. Direct strategy instruction (pengajaran dengan strategi langsung) 2. Teaching for Transfer (mengajar untuk mentransfer strategi)

(20)

3. Generating elaborative strategies (pembangkitan strategi belajar siswa yang luas dan terperinci)

b. Tahapan-tahapan Mengajar

1. Tahap Prainstruksional, yaitu persiapan sebelum mengajar dimulai 2. Tahap Instruksional, yaitu saat-saat mengajar (penyajian materi) 3. Tahap Evaluasi dan tindak lanjut

BAB VIII : GURU DAN PROSES MENGAJAR-BELAJAR

A. Guru

a. Karakteristik Kepribadian Guru

Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam membentuk profesinya adalah meliputi flesibilitas kognitif dan keterbukaan psikologis.

B. Kompetensi Profesionalisme Guru

a. Kompetensi Kognitif Guru

1. Ilmu Pengetahuan Kependidikan 2. Ilmu Pengetahuan Materi Bidang Studi b. Kompetensi Afektif Guru

1. Konsep-diri dan Harga-diri Guru

2. Efikasi-diri dan Efikasi Kontekstual Guru

3. Sikap terhadap penerimaan diri sendiri dan orang lain c. Kompetensi Psikomotor Guru

1. Kecakapan fisik umum 2. Kecakapan fisik khusus

C. Hubungan Guru dengan Proses Mengajar-Belajar

Hal-hal pokok yang berhubungan dengan guru dengan proses Mengajar-Belajar adalah meliputi : Konsep dasar Belajar, fungsi guru dalam Mengajar-Belajar dan Posisi Guru dalam Mengajar-Mengajar-Belajar.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses Mengajar-Belajar 1. Pengaruh Karakteristik Siswa

2. Pengaruh Karakteristik Guru 3. Pengaruh Interaksi dan Metode 4. Pengaruh Karakteristik Kelompok 5. Pengaruh Fasilitas Fisik

(21)

b. Fungsi Guru dalam Proses Mengajar-Belajar

1. Designer of Instruction (perancang pengajaran) 2. Manager of instruction (pengelola pengajaran)

(22)

BAB III PEMBAHASAN A. Keunggulan

Berdasarkan tampilan buku, cover yang dipakai penulis cukup bagus dan menarik saat dipandang. Penulis memilih warna cerah sebagai warna dasar cover

buku ini. Tata letak penulisan dan sistematikanya juga rapi, sehingga enak untuk dibaca. Kata-kata yang disampaikan penulis juga telah sesuai dengan kaidah EYD yang berlaku. Berdasarkan teori yang disampaikan, penulis menggunakan pendekatan kognitif psikologi yang relatif baru dan berbeda dari buku-buku psikologi pendidikan lainnya, seperti buku Psikologi Pendidikan karangan Sri Milfayetty, dkk. dan buku Perkembangan Peserta Didik oleh Kemali Syarif yang masih menggunakan pendekatan lama. Penyampaian teori yang digunakan pada buku ini juga cukup sederhana, sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam memahaminya.

B. Kelemahan

Berdasarkan tampilannya, buku ini menggunakan kertas yang kurang berkualitas, sehingga tulisan yang dicetak kelihatan kurang jelas. Penjelasan yang diuraikan penulis dalam buku ini kurang spesifik, sehingga pembaca belum dapat memahami teori yang disampaikan dengan jelas. Buku ini juga tidak dilengkapi glosarium, sehingga pembaca kebingungan saat menemukan kata-kata yang asing dan tidak umum dijumpai.

(23)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Buku ini dari isi teori sudah cukup baik dan lengkap, penyampaiannya juga sederhana dan tidak ribet. Selain itu penulis menggunakan pendekatan yang belum ada pada buku lain dengan topik sejenis. Namun kertas yang digunakan pada buku ini masih jelek dan buram, sehingga sebagian pembaca mungkin kurang jelas dalam melihat teks yang tercetak pada kertas. Buku ini juga belum dilengkapi glosarium, sehingga jika pembaca masih asing dengan istilah-istilah psikologi, maka pembaca tidak dapat menemukan maksud atau arti dari istilah tersebut pada buku ini. Namun secara keseluruhan buku ini layak dijadikan pegangan atau referensi bagi mahasiswa S1 dan masyarakat umum yang sedang belajar atau membutuhkan ilmu psikologi pendidikan yang mudah dipahami dan cukup lengkap.

B. Saran

Sebaiknya kualitas cetak buku ini ditingkatkan lagi, dengan menggunakan bahan isi buku seperti kertas dan tinta yang lebih baik agar tampilannya bisa lebih baik lagi. Pada cetakan berikutnya, hendaknya penulis memasukkan glosarium yang memudahkan pembaca awam/ umum untuk mengerti kata-kata asing di bidang psikologi.

(24)

REFERENSI

 Milfayetty, Sri, A. Yus, Nuraini, Rahmulyani, E. Hutasuhut dan Zulhaini. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan: Program Pascasarjana Unimed.  Syah, Muhibddin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

 Syarif, Kemali. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press.

Referensi

Dokumen terkait

Saran bagi para dosen mata kuliah Psikologi Kepribadian, untuk mempertahankan cara mengajar yang membuat mahasiswa

: Mahasiswa memahami kewenangan sebagai calon sarjana psikologi dan menjadikan kode etik sebagai panduan dalam menerapkan ilmu di masyarakat. Tatap Muka OHP

Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana manusia belajar guna mencapai tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan standar

Mahasiswa memahami Psikologi sebagai ilmu dan metode- metode yang digunakan oleh Psikologi dalam mengkaji tingkah laku manusia3. Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Deskripsi

Mata kuliah ini diberikan agar Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar Psikologi Pendidikan, meliputi pemahaman tentang siswa dan metode belajar mengajar. Pemahaman

Alasan kami disini memilih definisi dari Richard Mayer karena psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau memahami perilaku manusia, tidak hanya sekedar memahami

WAKTU MEDIA PEMBEL AJARAN PENDEKATAN PEMBELAJARA N PENILAIAN DAFTAR KEPUSTAKAA N 1 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengantar psikologi klinis dan garis besar

Akan tetapi, penjelasan yang lebih detail disampaikan oleh Cascio dalam Rothmann dan Cooper, 2008 bahwa Psikologi Industri dan Organisasi adalah suatu cabang terapan dari ilmu psikologi