IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Smartphone
Teknologi modern bergerak cepat dan murah, terutama bila menyangkut kemampuan smartphone. Smartphone berbeda dari ponsel biasa, mereka lebih maju karena mengandung fungsionalitas aplikasi perangkat lunak yang dapat dijalankan langsung dari ponsel itu sendiri. Perangkat lunak ini biasanya open-source, sebuah keuntungan yang membuat aplikasi mudah ditambahkan semudah memuat mereka ke telepon nirkabel melalui unduhan.
IBM adalah perusahaan pertama yang berani masuk ke bisnis yang menawarkan konsumen sebuah ponsel sangat maju. Pada tahun 1993, IBM memperkenalkan apa yang dapat dianggap dunia sebagai smartphone yang disebut Simon. Smartphone pertama ini menampilkan pengaturan yang menakjubkan fitur email, buku alamat, jam, kalender, buku catatan, dan bahkan memiliki kemampuan mengirim dan menerima fax.
Nokia mulai meramaikan pasar smartphone dengan memperkenalkan produk pertama dari smartphone Nokia 9000 series pada tahun 1996. Abad ke-21 telah melahirkan smartphone yang sangat kuat dan mudah digunakan. Fungsi layar sentuh telah menjadi gaya dan pabrik seperti Apple, Nokia dan Research in Motion mati-matian bersaing untuk merebut konsumen dan bisnis smartphone.
Apple mengubah industri smartphone dengan pengenalan Apple iPhone pada tahun 2007. Nokia mengeluarkan Nokia Xpress Music Phone pada tahun 2008 untuk menandingi produk iPhone tersebut. Nokia 5800 adalah smartphone layar sentuh, yang mencakup semua mimpi pengguna smartphone. Smartphone diperkirakan akan menjadi trend ponsel di masa yang akan datang. Ponsel ini akan sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, digunakan untuk beragam fungsi, termasuk pembelian konsumen, perbankan, video real-time konektivitas, maju pelacakan GPS, hiburan dan banyak lagi.
Smartphone pada awalnya dikembangkan untuk para eksekutif, perusahaan dan pengguna. Smartphone mempercepat pelaksanaan akses data
perusahaan, internet browsing, dan e-mail. Smart data ponsel akan difokuskan pada gadget yang memiliki monitor berukuran besar. Mereka dibangun komprehensif untuk menyediakan fungsi ponsel dan bekerja sebagai PDA atau personal digital assistant pada saat yang sama. Perangkat ini juga programmable, ada sistem operasi terbuka, dan mampu menambah dan menghapus aplikasi.
4.2. Karakteristik Demografi Responden Pengguna Smartphone
Penelitian melalui kuesioner ini dilakukan pada 100 mahasiswa yang menggunakan smartphone. Hasil survey mendapatkan bahwa 67% mahasiswa yang menggunakan smartphone adalah perempuan dan sisanya sebanyak 33% adalah laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswi lebih cenderung mengikuti trend yang ada dibandingkan mahasiswa.
Tabel 2. Tabulasi silang jenis kelamin dengan penerimaan (Ribuan) Jenis Kelamin Penerimaan (%) Total <Rp 250 Rp 250-Rp750 Rp750-Rp 1250 Rp 1250-Rp 1750 Laki-laki 27.3 42.4 27.3 3 100 Perempuan 38 50.7 7.5 3 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan memiliki mayoritas penerimaan sebesar Rp 250.000-Rp 750.000 per bulan. Penerimaan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu sebesar Rp 1.250.000-Rp 1.750.0000 sebanyak 3%.
Tabel 3. Tabulasi silang jenis kelamin dengan pengeluaran (Ribuan) Jenis Kelamin Pengeluaran (%) Total <Rp 250 Rp 250-Rp750 Rp750-Rp 1250 Rp 1250-Rp 1750 Laki-laki 33.3 39.4 18.2 9.1 100 Perempuan 49.3 41.8 6 3 100
Data yang diperoleh dari Tabel 3, terlihat bahwa mahasiswa laki-laki mayoritas memiliki pengeluaran sebesar Rp 250.000 - Rp 750.000 per bulan sebanyak 39,4%, sedangkan mahasiswa perempuan mayoritas memiliki pengeluaran sebesar <Rp 250.000 sebanyak 49.3%. Baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan memiliki persentase paling sedikit pada pengeluaran sebesar Rp 1.250.000-Rp 1.750.000 sebanyak 9.1% dan 3%.
Tabel 4. Tabulasi silang jumlah anggota keluarga dengan penerimaan (Ribuan) Jumlah Anggota Keluarga Penerimaan (%) Total <Rp 250 Rp 250-Rp750 Rp750-Rp 1250 Rp 1250-Rp 1750 3 orang 50 33.3 16.7 0 100 4 orang 36.4 54.5 6.1 3 100 5 orang 27.3 45.5 24.2 3 100 6 orang 42.9 50 7.1 0 100 7 orang 28.6 57.1 14.3 0 100 8 orang 0 0 0 100 100
Jumlah anggota keluarga yang dimaksudkan dalam karakteristik responden ini adalah jumlah saudara yang dimiliki mahasiswa beserta orang tua mereka. Tabel 4 menunjukkan bahwa 50% mahasiswa dengan jumlah anggota keluarga tiga orang memiliki penerimaan sebesar <Rp 250.000. Mahasiswa yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak empat, lima, enam, serta tujuh orang memiliki mayoritas penerimaan sebesar Rp 250.000-Rp 750.000 per bulan. Penerimaan yang memiliki persentase paling sedikit sebesar Rp 1.250.000-Rp 1.750.000 per bulan yaitu 0% untuk yang berjumlah anggota keluarga tiga, enam, dan tujuh orang. serta 3% untuk yang memiliki jumlah anggota keluarga empat dan lima orang.
Tabel 5. Tabulasi silang jumlah anggota keluarga dengan pengeluaran (Ribuan) Jumlah Anggota Keluarga Pengeluaran (%) Total <Rp 250 Rp 250-Rp750 Rp750-Rp 1250 Rp 1250-Rp 1750 3 orang 66.7 16.7 8.3 8.3 100 4 orang 48.5 42.4 6.1 3 100 5 orang 36.4 45.5 15.2 3 100 6 orang 50 42.9 7.1 0 100 7 orang 14.3 57.1 14.3 14.3 100 8 orang 0 0 0 100 100
Mayoritas mahasiswa yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak tiga, empat dan enam orang memiliki pengeluaran sebesar <Rp 250.000 per bulan. Mahasiswa lainnya yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak lima dan tujuh orang memiliki tingkat pengeluaran sebesar Rp 250.000-Rp 750.000 per bulan, sedangkan mahasiwa yang memiiki jumlah
anggota keluarga sebanyak delapan orang memiliki tingkat pengeluaran sebesar Rp 1.250.000-Rp 1.750.000 per bulan.
Tabel 6. Tabulasi silang sumber penerimaan dengan penerimaan (Ribuan) Sumber Penerimaan Penerimaan (%) Total <Rp 250 Rp 250-Rp750 Rp750-Rp 1250 Rp 1250-Rp 1750 Orang Tua 38.6 48.6 11.4 1.4 100 Sendiri 0 100 0 0 100 Orang Tua&Sendiri 21.4 35.7 28.6 14.3 100 Orang Tua&Beasiswa 45.5 45.5 9.1 0 100 Orang Tua, Sendiri dan Beasiswa 35 48 14.0 3 100
Tabulasi silang antara sumber penerimaan dengan penerimaan menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa, baik yang memiliki sumber peerimaannya berasal dari orang tua, biaya sendiri, biaya orang tua dan memiliki penghasilan sendiri, biaya orang tua dan beasiswa atau ketiga-tiganya memiliki mayoritas penerimaan sebesar Rp 250.000-Rp 750.000. Persentase penerimaan yang paling sedikit yang dimiliki mahasiswa adalah sebesar Rp 1.250.000-Rp 1.750.000.
Tabel 7. Tabulasi silang sumber penerimaan dengan pengeluaran (Ribuan) Sumber Penerimaan Pengeluaran (%) Total <Rp 250 Rp 250-Rp750 Rp750-Rp 1250 Rp 1250-Rp 1750 Orang Tua 47.1 40 8.6 4.3 100 Sendiri 100 0 0 0 100 Orang Tua&Sendiri 21.4 50 14.3 14.3 100 Orang Tua&Beasiswa 45.5 45.5 9.1 0 100 Orang Tua, Sendiri dan Beasiswa 33.3 33.3 33.3 0 100
Hasil analisis karakteristik responden dari sisi pengeluaran tidak berbeda jauh dengan penerimaannya. Mahasiswa dengan sumber penerimaan
yang berasal dari orang tua dan usaha sendiri mayoritas memiliki pengeluaran sebesar <Rp 250.000. Mahasiswa yang memiliki sumber penerimaan yang berasal orang tua dan biaya sendiri mayoritas memiliki pengeluaran sebesar Rp 250.000-Rp 750.000 per bulan. Mahasiswa yang memiliki sumber penerimaan yang berasal dari orang tua dan beasiswa memiliki pengeluaran yang relatif sama antara <Rp 250.000 dan Rp 750.000 per bulan yaitu sebesar 37.5%. Sumber penerimaan mahasiswa yang berasal dari ketiga sumber, yaitu orang tua, biaya sendiri dan beasiswa, juga memiliki jumlah pengeluaran yang relatif sama antara <Rp 250.000, Rp 250.000-Rp 750.000, serta Rp 750.000-Rp 1.250.000 per bulan yaitu sebesar 33.3%.
4.3. Citra Merek (Brand Image)
Citra merek (brand image) adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Penelitian ini menggunakan 14 atribut untuk menggambarkan citra merek Blackberry, Nokia E Series, iPhone, dan HTC. Atribut-atribut tersebut antara lain: desain fisik produk yang menarik, produk yang nyaman ketika digunakan, tombol nyaman ketika digunakan, kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar, kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll), kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi chatting (YM, MSN, Gtalk, dll) tinggi. Kemampuan telepon seluler untuk terhubung dengan komputer personal tinggi, kemampuan menjalankan internet cepat, mudah mendapatkan aplikasi secara online. mudah untuk memback-up data dan daftar buku telepon pada produk, banyak aplikasi tambahan yang dapat diunduh, kemampuan produk sebagai alat komunikasi tinggi, spesifikasi produk sesuai dengan yang ditawarkan, serta produk tahan lama.
4.3.1 Analisis Diskriminan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis diskriminan yang merupakan alat analisis yang mampu mengelompokkan setiap obyek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan pada kriterion sejumlah variabel bebas. Tahapan awal dalam analisis diskriminan sama dengan analisis faktor, yaitu memilih variabel-variabel yang layak (valid) untuk analisis lebih lanjut. Uji
validitas terhadap variabel serta validitas terhadap responden dilakukan dalam penelitian ini. Fungsi pembeda dari atribut produk smartphone akan didapatkan setelah dilakukan uji validitas variabel dengan menggunakan program Minitab. Setelah dilakukan uji validitas terhadap variabel, didapatkan hasil bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid.
Validasi variabel dan responden dilakukan dengan teknik product moment Pearson menggunakan Minitab versi 15 dengan melakukan perkalian matriks dan melihat hasil korelasi data mana yang mempunyai nilai p tinggi yaitu P Value di atas 0.05. Apabila terdapat nilai yang melebihi 0.05 maka variabel atau responden itu tidak signifikan. Setelah melakukan uji signifikansi variabel dan responden, diperoleh hasil akhir yaitu sebanyak 14 variabel dan 217 responden yang memiliki p value di bawah 0.05 atau 5% dan dinyatakan valid. Hasil uji signifikan variabel dapat dilihat pada Lampiran 5 dan hasil uji signifikan responden dapat dilihat pada Lampiran 6.
Data ordinal diperoleh dari kuesioner persepsi mahasiswa terhadap smartphone. Untuk mendapatkan fungsi pembeda dari setiap merek. Analisis diskriminan dipilih agar dapat membedakan klasifikasi kelompok mahasiswa secara tepat, mengusahakan tingkat kesalahan penempatan kelompok kecil, juga mampu mengidentifikasi kesalahan pengelompokkan pengamatan. Klasifikasi mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok pengguna smartphone, yaitu Blackberry, Nokia, iPhone, serta HTC. adapun hubungan keterkaitan ini dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Penempatan Klasifikasi Merek
Discriminant Analysis: nama grup versus ben01, ben02, ... Linear Method for Response: nama grup
Predictors: ben01, ben02, ben03, fea04, fea05, fea06, fea07, fea08, fea09, fea10, fea11, muki12, musu13, dahan14
Group Blackberry HTC iPhone Nokia Count 44 63 59 51 Sumber : Data Primer Diolah (2010)
Tabel 8 menunjukkan beberapa bagian. Bagian pertama output memberikan informasi bahwa analisis diskriminan yang telah diolah menggunakan metode linear dimana variabel responnya adalah nama grup (C16), sedangkan variabel prediktornya adalah desain fisik produk yang menarik (C2), produk yang nyaman ketika digunakan (C3), tombol nyaman ketika digunakan (C4), kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar (C5), kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll) (C6), kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi chatting (YM, MSN, Gtalk, dll) tinggi (C7), kemampuan telepon seluler untuk terhubung dengan komputer personal tinggi (C8), kemampuan menjalankan internet cepat (C9), mudah mendapatkan aplikasi secara online (C10), mudah untuk memback-up data dan daftar buku telepon pada produk (C11), banyak aplikasi tambahan yang dapat diunduh (C12), kemampuan produk sebagai alat komunikasi tinggi (C13), spesifikasi produk sesuai dengan yang ditawarkan (C14), produk tahan lama (C15). Variabel prediktor akan mempengaruhi variabel responnya. Jika variabel predictor signifikan dan sesuai maka pengklasifikasian kelompok akan semakin tepat.
Output bagian kedua menunjukkan kelompok pengamatan. Output memperlihatkan empat kelompok, yaitu kelompok Blackberry, HTC, iPhone, dan Nokia. Kemudian jumlah pengamatan pada kelompok Blackberry sebanyak 44, HTC sebanyak 63, iPhone sebanyak 59, serta Nokia sebanyak 51. Dengan jumlah keseluruhan terdapat 217 jawaban mahasiswa. Hasil analisis diskriminan dapat dilihat pada Lampiran 7.
Terlihat pada Tabel 9, fungsi pembeda dari setiap kelompok merek. Terdapat empat persamaan melalui pengolahan diskriminan, sehingga dapat digunakan untuk menempatkan atribut ke dalam kategori merek dengan cara menghitung nilai interval yang dikalikan dengan bobot masing-masing variabel dan dilihat nilai yang paling maksimum dari empat persamaan. Nilai tersebut akan menunjukkan
mahasiswa yang masuk dalam kategori tersebut, hasil pengolahan dapat dilihat pada Lampiran 8.
Tabel 9. Fungsi Pembeda Setiap Merek Squared Distance Between Groups
Blackberry HTC iPhone Nokia Blackberry 0.0000 13.3597 10.2330 11.9626 HTC 13.3597 0.0000 26.2680 9.5200 iPhone 10.2330 26.2680 0.0000 14.8151 Nokia 11.9626 9.5200 14.8151 0.0000 Linear Discriminant Function for Groups
Blackberry HTC iPhone Nokia Constant -21.228 -41.191 -9.772 -23.763 ben01 6.231 7.593 2.156 6.818 ben02 -0.291 -0.375 0.388 -1.389 ben03 -0.760 -0.463 0.879 -0.747 fea04 4.405 4.054 1.527 2.230 fea05 0.237 1.930 0.387 2.501 fea06 2.290 5.231 2.152 4.220 fea07 1.485 3.572 0.864 2.252 fea08 -1.853 -0.540 -0.267 0.489 fea09 -1.325 -1.259 -0.381 -0.277 fea10 3.282 3.882 2.325 3.090 fea11 1.258 1.765 0.508 0.703 muki12 -0.348 -0.782 -0.164 -0.186 musu13 0.831 0.515 0.259 0.715 dahan14 2.796 2.304 1.761 0.023 Sumber : Data Primer Diolah (2010)
Tabel 9 mencerminkan persamaan fungsi diskriminan linier untuk setiap kelompok atau klasifikasinya, yaitu :
d1 =-21.228+6.231ben01-0.291ben02-0.760ben03+4.405fea04 + 0.237fea05+2.290fea06+1.485fea07-1.853fea08-1.325fea09 +3.282fea10+1.258fea11-0.348muki12+0.831musu13 +2.796dahan14 d2 =-41.191+7.593ben01-0.375ben02-0.463ben03+4.054fea04 + 1.930fea05+5.231fea06+3.572fea07-0.540fea08-1.259fea09+ 3.882fea10+1.765fea11-0.782muki12+0.515musu13 +2.304dahan14 d3 =-9.772+2.156ben01+0.388ben02+0.879ben03+1.527fea04 + 0.387fea05+2.152fea06+0.864fea07-0.267fea08-0.381fea09+ 2.325fea10+0.508fea11-0.164muki12+0.259musu13 +1.761dahan14
d4 =-23.763+6818ben01–1.389ben02–0.747ben03+2230fea04 + 2.501fea05+4.220fea06+2.252fea07+0.489fea08- 0.227fea09 +3.090fea10+0.703fea11–0.186muki12+0.715musu13 +0.023dahan14 Keterangan: C1 = konstanta
Ben01 = Desain fisik produk yang menarik Ben02 = Produk yang nyaman ketika digunakan Ben03 = Tombol nyaman ketika digunakan
Fea04 = Kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar
Fea05 = Kemampuan produk untuk men-download aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll)
Fea06 = Kemampuan produk untuk men-download aplikasi chatting (YM, MSN, Gtalk, dll) tinggi
Fea07 = Kemampuan telepon seluler untuk terhubung dengan komputer personal tinggi
Fea08 = Kemampuan menjalankan internet cepat Fea09 = Mudah mendapatkan aplikasi secara online
Fea10 = Mudah untuk memback-up data dan daftar buku telepon pada produk
Fea11 = Banyak aplikasi tambahan yang dapat di-download Muki12 = Kemampuan produk sebagai alat komunikasi tinggi Musu13 = Spesifikasi produk sesuai dengan yang ditawarkan Dahan14= Produk tahan lama
4.3.2 Keterkaitan Antara Variabel dengan Merek Menggunakan Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan merupakan alat analisis yang mampu mengelompokkan setiap obyek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan pada kriteria sejumlah variabel bebas. Tahapan awal dalam analisis diskriminan yaitu memilih variabel yang layak (valid) untuk dianalisis lebih lanjut. Tahap ini dilakukan dengan cara menyaring (seleksi) variabel yang telah memenuhi asumsi asumsi analisis diskriminan.
Tabel 10. Linear Discriminant Function for Groups
Linear Discriminant Function for Groups
Blackberry HTC iPhone Nokia Constant -21.228 -41.191 -9.772 -23.763 ben01 6.231 7.593 2.156 6.818 ben02 -0.291 -0.375 0.388 -1.389 ben03 -0.760 -0.463 0.879 -0.747 fea04 4.405 4.054 1.527 2.230 fea05 0.237 1.930 0.387 2.501 fea06 2.290 5.231 2.152 4.220 fea07 1.485 3.572 0.864 2.252 fea08 -1.853 -0.540 -0.267 0.489 fea09 -1.325 -1.259 -0.381 -0.277 fea10 3.282 3.882 2.325 3.090 fea11 1.258 1.765 0.508 0.703 muki12 -0.348 -0.782 -0.164 -0.186 musu13 0.831 0.515 0.259 0.715 dahan14 2.796 2.304 1.761 0.023
Sumber : Data Primer Diolah (2010)
Output analisis diskriminan pada Tabel 10 menampilkan nilai yang diberikan atribut terhadap merek yang memperlihatkan bahwa atribut desain fisik produk yang menarik memberikan nilai tinggi pada merek HTC. Mahasiswa mempersepsikan bahwa diantara empat merek yang ada, merek yang memiliki desain produk yang paling menarik adalah HTC, bentuknya yang ramping dan tipis, sangat menarik perhatian konsumen terhadap merek tersebut. Hal ini menjadikan desain fisik yang menarik dipersepsikan mahasiswa menjadi salah satu citra merek yang dimiliki oleh HTC.
Mahasiswa mempersepsikan produk yang nyaman ketika digunakan sebagai citra merek dari iPhone, sehingga atribut tersebut memberikan nilai terbesar pada merek iPhone. Desainnya yang cantik dan tergolong ramping sehingga mudah digenggam membuat para mahasiswa nyaman menggunakan produk tersebut.
Tombol yang nyaman ketika digunakan juga dipersepsikan mahasiswa sebagai citra merek dari iPhone. Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa ada hal dalam dunia ponsel yang bisa membuat konsumen merasa puas adalah layar sentuh. Ponsel dengan
1.http://managementfile.com/column.php?sub=95&id=971&page=ict&awal=20 diakses pada [30 Mei 2010]
layar sentuh sangat ideal untuk mereka yang menggunakan telepon mereka sebagai sarana hiburan. Obyek pada penelitian ini adalah mahasiswa, dimana salah satu alasan mahasiswa menggunakan ponsel adalah sebagai sarana hiburan, berbeda dengan segmen pekerja, yang memang menggunakan smartphone untuk urusan pekerjaan. Layar sentuh dengan layar super lebar dan desain iPhone telah membuat sebuah revolusi dalam desain telepon seluler. Hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa mempersepsikan tombol yang nyaman digunakan sebagai citra dari merek iPhone.
Atribut keempat, yaitu kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar memberikan nilai yang besar bagi merek Blackberry. Kini, telepon seluler tidak hanya digunakan untuk sekedar menelpon saja. Beragam fungsi ditawarkan oleh para produsen agar dapat menarik para konsumen untuk membeli. Salah satu manfaat yang ditawarkan oleh produsen saat ini adalah memori eksternal yang memiliki kapasitas yang cukup besar. Kebutuhan mahasiswa akan memori eksternal menjadi besar dengan berkembangnya teknologi dan gaya hidup. Memori tersebut banyak digunakan untuk menyimpan musik, video, foto, permainanan, dll. Blackberry memiliki memori internal sebesar 1GB dan dukungan slot eksternal memori card microSD hingga 8GB serta kapasitas RAM 128MB, menjadikan kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar dipersepsikan sebagai citra bagi Blackberry.
Atribut kelima, yaitu kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll) memberikan nilai yang besar bagi merek Nokia. Fungsi dan kegunaan facebook yang paling mendasar adalah untuk mencari dan menjalin pertemanan antara pengguna dunia maya. Seperti kebanyakan orang, mahasiswa pun menggunakan facebook sebagai sarana komunikasi antar naik antar mahasiswa maupun teman-teman lainnya. Selain itu, facebook juga dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang kehidupan perkuliahan di lingkungan mahasiswa.
1.http://www.computingchannel.co.id/telco-net/cell/ponsel-ideal-layar-sentuh-dan-iphone diakses pada [30 Mei 2010]
Atribut lain yang dipersepsikan baik oleh mahasiswa pada merek HTC dibandingkan merek lainnya adalah kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi chatting (YM, MSN, Gtalk, dll) tinggi. Aplikasi chatting merupakan salah satu layanan yang disediakan internet/intranet untuk melakukan komunikasi dengan yang orang lain. Mayoritas mahasiswa menggunakan aplikasi chatting sebagai forum diskusi, baik tentang masalah perkuliahan mereka maupun sekitar lingkungan pergaulan.
Atribut kemampuan telepon seluler untuk terhubung dengan komputer personal tinggi juga dipersepsikan sebagai citra merek bagi merek HTC. Kemampuan telepon seluler untuk terhubung dengan komputer personal tinggi juga menjadi pertimbangan tersendiri jika ingin membeli telepon seluler. Saat ini, fungsi tersebut menjadi penting, karena perangkat lunak ini biasanya open-source, sebuah keuntungan yang membuat aplikasi mudah ditambahkan semudah memuat mereka ke telepon nirkabel melalui unduhan, maka untuk memasukkan data atau file telah diunduh atau akan diunduh memerlukan alat yang biasa disebut dengan kabel data.
Atribut kemampuan menjalankan internet cepat memberikan nilai yang tinggi terhadap merek Nokia. Hal ini mengindikasikan bahwa atribut tersebut memiliki persepsi yang baik dibenak mahasiswa dibandingkan merek lainnya. Seperti telah diketahui bersama bahwa internet merupakan salah satu teknologi yang dapat membantu kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Kegiatan belajar di universitas membuat mahasiwa harus membiasakan diri dengan cara baru dalam mengikuti pendidikan. Mahasiswa harus mencari tahu sendiri bagaimana menyerap apa yang dikuliahkan oleh para dosen. Membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan topik yang disampaikan oleh para dosen akan memberikan pemahaman yang komprehensif dan memperluas wawasan.
Atribut mudah mendapatkan aplikasi secara online, juga dipersepsikan mahasiswa sebagai citra merek dari Nokia. Terdapat
1.http://publikana.com/baca/2010/05/31/gemini-murah-dengan-banyak-kelebihan.html diakses pada [5 Juni 2010]
47
keterkaitan antara atribut kemampuan menjalankan internet cepat dan atribut mudah mendapatkan aplikasi secara online. Jika internet dapat dijalankan secara cepat maka akan mempermudah kita untuk mendapatkan aplikasi secara online. Hal inilah yang menyebabkan kedua atribut tersebut menjadi citra pada satu merek yang sama yaitu Nokia.
Mudah untuk memback-up data dan daftar buku telepon pada produk menjadi atribut yang dipersepsikan mahasiswa sebagai citra merek dari HTC. Salah satu cara yang baik untuk mengamankan data dari kehilangan atau kerusakan adalah dengan memback-up secara teratur. Back-up mengacu pada menyalin suatu data sehingga data tersebut nantinya bisa dikembalikan lagi jika suatu saat terjadi kehilangan atau kerusakan data sama halnya dengan daftar buku telepon, memback-up daftar buku telepon juga sangat penting agar jika suatu saat terjadi kerusakan pada telepon seluler yang kita gunakan, daftar buku telepon yang kita miliki tidak hilang begitu saja. Terlebih lagi, bagi kalangan mahasiswa, yang sering mencoba-coba semua fungsi yang ada pada telepon seluler. Kemungkinan terjadi kerusakan pada telepon seluler sangatlah besar. Memback-up semua data dan daftar buku telepon yang ada di dalam telepon seluler menjadi hal yang sangat penting.
Atribut banyak aplikasi tambahan yang dapat diunduh juga dipersepsikan sebagai citra merek dari HTC. Perangkat lunak ini biasanya open-source, sebuah keuntungan yang membuat aplikasi mudah ditambahkan aplikasi tambahan melalui unduhan. Kemampuan produk sebagai alat komunikasi tinggi menjadi keunggulan Nokia yang lain dibandingkan pesaing lainnya. Kemampuan sebagai alat komunikasi dalam hal ini diartikan sebagai kemampuan untuk menelepon, menerima serta mengirim pesan, gambar, serta hal-hal lain yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Atribut spesifikasi produk sesuai dengan yang ditawarkan, menjadi keunggulan Blackberry yang harus terus ditingkatkan.
1. tp://www.hilman.web.id/posting/blog/635/perbandingan-iphone-3gs-blackberry-bold-nokia-n97-palm-pre--kelebihan-dan-kekurangannya.html?idv=16 diakses pada [15 Februari 2010]
Spesifikasi produk sesuai dengan yang ditawarkan dapat membangun kepercayaan konsumen dalam hal ini mahasiswa. Kepercayaan yang sudah terbentuk nantinya akan membangun loyalitas konsumen sehingga konsumen tidak mudah berpaling ke lain merek.
Produk tahan lama juga dipersepsikan sebagai salah satu citra merek yang dimiliki Blackberry. Kekuatan produk yang tahan lama merupakan keunggulan yang harus tetap dipertahankan, agar tetap mendapatkan citra yang baik di benak konsumen. Smartphone termasuk ke dalam kategori barang yang mewah bagi mahasiswa, sehingga perlu pemikiran yang cukup matang dalam keputusan pembeliannya. Citra produk yang tahan lama mendorong mahasiswa untuk memilih Blackberry dibandingkan merek lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar mahasiswa menggunakan smartphone dengan merek Blackberry. Hal ini memperlihatkan bahwa untuk pasar smartphone dikalangan mahasiswa dikuasai oleh Blackbery. Hal tersebut juga didukung oleh data bahwa Blackberry menempati urutan kedua sebagai smartphone yang peningkatan persentase pejualannya paling tinggi di dunia setelah Nokia. Berdasarkan riset tersebut, pembahasan penelitian ini akan lebih terfokus kepada Blackberry.
Tabel 11 memperlihatkan bahwa urutan citra merek yang dimiliki oleh Blackberry adalah kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar (4.405), produk tahan lama (2.796), serta spesifikasi produk sesuai dengan yang ditawarkan (0.831). Ketiga atribut tersebut yang menjadi keunggulan merek Blackberry dibandingkan merek lainnya.
Tabel 11. Peringkat atribut terhadap citra merek (bobot) Atribut Citra BB Nokia iPhone HTC Desain fisik 3 2 4 1 Produk nyaman 2 4 1 3 Tombol nyaman 4 3 1 2 Memori eksternal 1 3 4 2 Aplikasi social networking 4 1 3 2 Aplikasi chatting 3 2 4 1 Konektivitas PC 3 2 4 1 Kemampuan internet 4 1 2 3 Aplikasi online 4 1 2 3 Back-up data 2 3 4 1 Aplikasi tambahan 2 3 4 1 Kemampuan komunikasi 3 2 1 4 Spesifikasi sesuai 1 2 4 3 Tahan lama 1 2 3 4
Sumber : Data Primer Diolah (2010)
Citra kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar (4.405), bersaing ketat dengan HTC (4.054). Dukungan slot memori eksternal yang dimiliki Blackberry mencapai 8GB dengan kapasitas RAM sebesar 128MB. Sedangkan, memori yang dimiliki HTC sebesar 576 MB RAM, 512 MB RO microSD, up to 32GB, 4GB. Dapat dilihat bahwa Blackberry sudah tertinggal dalam hal kapasitas memory. Untuk mempertahankan citra yang sudah terbentuk pada benak konsumen, Blackberry harus meningkatkan kembali kapasitas memori eksternal yang mereka miliki.
Atribut spesifikasi produk sesuai dengan yang ditawarkan, merek Blackberry (0.831) bersaing ketat dengan merek Nokia (0.715). Sebagai pemimpin pasar smartphone tingkat dunia, tentunya Nokia harus menjaga kepercayaan dari konsumennya. Spesifikasi produk Nokia yang diterima oleh konsumen tentunya harus sesuai dengan yang ditawarkan, agar konsumen tidak merasa kecewa akan produk tersebut. Oleh karena itu, agar segmen pasar Blackberry tidak direbut oleh Nokia, Blackberry harus mempertahankan citra yang sudah terbentuk dalam benak konsumen tersebut agar tetap bertahan dalam ketatnya persaingan smartphone. Kepuasan konsumen merupakan hal
yang penting untuk tetap dijaga, salah satunya yaitu dengan cara membangun kepercayaan kepada para konsumen. Konsumen akan merasa puas, kemudian loyal terhadap produk yang kita tawarkan.
Ketahanan produk merupakan salah satu atribut produk yang sangat penting, yang juga dijadikan pertimbangan jika seseorang ingin melakukan pembelian. Terlebih lagi terhadap barang-barang yang bersifat high involvement yaitu barang-barang yang memerlukan keterlibatan konsumen yang cukup tinggi dan memikir secara detail. Konsumen biasanya akan membayar lebih untuk barang-barang yang memiliki reputasi tinggi karena daya tahan.
4.4. Pengambilan Keputusan Pembelian Smartphone
Semua konsumen memerlukan alat analisis untuk mengetahui proses keputusan pembelian saat konsumen mencari-cari barang dan melakukan evaluasi terhadap barang tersebut, termasuk membandingkan dengan merek lainnya. Saat konsumen mencari dan membandingkan barang dengan berbagai merek, secara tidak langsung mereka menggunakan berbagai metode untuk mengevaluasi barang tersebut, yang tentunya juga tergantung pada jenis barangnya.
Keputusan konsumen yang diwujudkan dalam bentuk tindakan pembelian tidak muncul begitu saja, melainkan melalui tahapan-tahapan tertentu. Proses pengambilan keputusan konsumen meliputi lima tahapan, yaitu tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Penelitian ini menggunakan metode conjuctive rule karena dalam penelitian ini proses pembelian memerlukan keterlibatan konsumen yang cukup tinggi dan memikirkan secara detail.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna smartphone tentang merek-merek smartphone (Blackberry, Nokia, iPhone, dan HTC) terkait dengan atribut-atribut berdasarkan kepentingannya. Hasil penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel tersebut berisi nilai jawaban secara keseluruhan terkait dengan jawaban mahasiswa pada kuesioner.
Tabel 12. Nilai Keseluruhan Atribut terhadap Merek Smartphone (bobot)
No Atribut Cut of
Point BB Nokia iPhone HTC
1 Desain fisik produk yang
menarik 2.17 2.43 2.39 1.15 2.96
2 Produk yang nyaman ketika
digunakan 2.14 2.04 1.75 1.86 3.15
3 Tombol nyaman ketika
digunakan 2.14 1.85 1.8 2.09 2.96
4 Kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar
2.1 2.1 1.94 1.19 2.91
5 Kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll)
1.63 1.27 2.36 1.22 2.76 6 Kemampuan produk untuk
mengunduh aplikasi chatting (YM, MSN, Gtalk, dll) tinggi
1.89 1.22 2.32 1.29 2.88 7 Kemampuan telepon seluler
untuk terhubung dengan komputer personal tinggi
1.76 1.55 1.89 1.31 2.89 8 Kemampuan menjalankan
internet cepat 1.52 1.26 2.37 1.39 2.89
9 Mudah mendapatkan aplikasi
secara online 1.77 1.46 2.26 1.53 2.85
10 Mudah untuk memback-up data dan daftar buku telepon pada produk
2.39 2.33 2.38 2.01 3.28 11 Banyak aplikasi tambahan
yang dapat diunduh 1.89 1.78 2.13 1.43 3.04 12 Kemampuan sebagai alat
komunikasi tinggi 1.84 1.64 1.99 1.45 2.68 13 Spesifikasi produk sesuai
dengan yang ditawarkan 2.15 2.09 2.23 1.49 2.84 14 Produk tahan lama 3.01 2.67 1.59 2.09 3.29 Sumber : Data Primer Diolah (2010)
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode Conjuctive Rule. Dalam metode ini, konsumen hanya akan membeli merek smartphone yang semua atributnya mampu melebihi cut off point yang diberikan. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa merek yang akan dibeli oleh konsumen hanyalah produk Blackberry. Hal tersebut dikarenakan hanya produk Blackberry yang hampir semua atributnya dapat melebihi cut off point, hanya atribut desain fisik yang menarik yang berada di bawah cut off point. Hal ini menunjukkan atribut tersebut harus lebih ditigkatkan kembali agar dapat memuaskan keinginan konsumen.
Atribut yang menjadi keunggulan merek Blackberry adalah kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi chatting (YM, MSN, Gtalk, dll) tinggi. kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll), serta kemampuan menjalankan internet cepat. Keunggulan yang dimaksud disini adalah dimana ketika konsumen akan membeli smartphone yang dihadapkan pada beberapa merek yang ada dan konsumen tersebut akan membeli berdasarkan salah satu atau lebih dari ketiga atribut di atas, maka merek Blackberry menjadi merek produk yang akan dibelinya.
Salah satu atribut yang menjadi keunggulan Blackberry tersebut juga menjadi keunggulan bagi pesaingnya, iPhone. Atribut tersebut adalah kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll). Hal tersebut mangakibatkan Blackberry harus lebih meningkatkan kualitas atribut tersebut, agar tidak kalah dalam persaingan saat ini. Atribut lainnya, yang telah menjadi keunggulan Blackberry dan belum dimiliki oleh pesaing lainnya harus tetap dipertahankan, karena kedua atribut tersebut merupakan atribut kunci konsumen untuk membeli produk smartphone.
4.5. Analisis Citra Merek dalam Pengambilan Keputusan Pembelian
Hasil dari pembahaan sub bab sebelumnya, telah didapatkan atribut yang menjadi keunggulan dari analisis citra merek dan keputusan pembelian. Akan dibahas keterkaitan antara citra merek dalam keputusan pembelian smartphone dalam sub bab ini. Kita akan sedikit membahas tentang analisis citra merek dan keputusan pembelian yang telah dilakukan terlebih dahulu.
Tabel 13 memperlihatkan atribut apa saja yang menjadi citra merek Blackberry serta atribut yang mendorong mahasiswa untuk membeli Blackberry. Atribut tertinggi yang membentuk citra Blackberry antara lain kemampuan menampung kapasitas memori eksternal yang besar, spesifikasi produk sesuai dengan yang ditawarkan serta produk yang tahan lama.
Tabel 13. Perbandingan Peringkat Antara Citra Merek dan Keputusan Pembelian (bobot)
Atribut Citra Keputusan Pembelian
BB Nokia iPhone HTC BB Nokia IPhone HTC
Desain fisik 3 2 4 1 13 14 1 9 Produk nyaman 2 4 1 3 9 2 11 12 Tombol nyaman 4 3 1 2 8 3 13 10 Memori eksternal 1 3 4 2 11 5 2 8 Aplikasi social networkin g 4 1 3 2 3 11 3 2 Aplikasi chatting 3 2 4 1 1 10 4 5 Konektivi tas PC 3 2 4 1 5 4 5 7 Kemamp uan internet 4 1 2 3 2 12 6 6 Aplikasi online 4 1 2 3 4 9 10 4 Back-up data 2 3 4 1 12 13 12 13 Aplikasi tambahan 2 3 4 1 7 7 7 11 Kemamp uan komunika si 3 2 1 4 6 6 8 1 Spesifika si sesuai 1 2 4 3 10 8 9 3 Tahan lama 1 2 3 4 14 1 14 14
Atribut yang menjadi keunggulan Blackberry pada pembahasan pengambilan keputusan adalah kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi chatting (YM, MSN, Gtalk, dll) tinggi, kemampuan menjalankan internet cepat, dan kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll).
Hasil kedua penjelasan di atas memperlihatkan bahwa tidak ada keterkaitan antara citra merek dan keputusan pembelian pada merek
Blackberry. Produk yang diteliti dalam penelitian ini adalah smartphone, dimana dalam keputusan pembelian konsumen memerlukan keterlibatan produk yang tinggi. Proses pengambilan keputusan konsumen dipicu oleh keinginan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Mahasiswa merasakan perbedaan antara kondisi ideal dengan aktual pada beberapa dimensi fisik dan sosiopsikologis. Hal ini memotivasi mereka untuk mencari barang atau jasa agar kondisi aktual mereka semakin mendekati kondisi yang ideal.
Besarnya perbedaan antara kondisi nyata dengan kondisi yang diinginkan sangat berpengaruh dalam menentukan kekuatan kebutuhan tertentu. Setelah mahasiswa mengetahui adanya perbedaan antara kondisi nyata dengan kondisi yang diinginkan, mereka mulai mencari tambahan informasi. Informasi yang biasanya mempengaruhi keputusan pembelian pada mahasiswa berasal dari sumber pribadi, yaitu anggota keluarga, teman-teman dan anggota kelompok rujukan. Pengaruh keluarga dan teman dalam keputusan pembelian biasanya sangat besar.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa harga tidak mempengaruhi proses keputusan pembelian, hal ini disebabkan berdasarkan karakteristik responden yang didapat, sebagian besar responden masih memiliki sumber penerimaan yang berasal dari orang tua. Konsumsi yang dilakukan oleh mahasiswa sebagian besar masih dibiayai oleh orang tua sehingga menurut para mahasiswa, harga tidak terlalu dipentingkan dalam pengambilan keputusan pembelian smartphone. Karakteristik responden juga menunjukkan bahwa penerimaan yang didapat oleh mahasiswa tidak terlalu besar, dalam keputusan pembelian, mengapa mahasiswa dapat menggunakan smartphone, hal itu bisa dikarenakan smartphone yang dibeli oleh mahasiswa bukan barang baru melainkan barang bekas namun dengan kualitas yang masih bagus.
Mahasiswa juga melakukan evaluasi pada merek melalui sejumlah atribut produk yang dimiliki oleh merek tersebut. Kemudian melakukan evaluasi atribut dari setiap merek, dengan mempertimbangkan kepentingan relatif atribut-atribut tersebut. Jika dilihat dari atribut yang mendorong mahasiswa melakukan pembelian terhadap merek Blackberry, terlihat bahwa atribut tersebut sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, bukan atribut yang
memang menjadi keunggulan merek tersebut. Motivasi mahasiswa dalam pembelian smartphone antara lain disebabkan oleh ekspresi diri, dimana sebagian besar mahasiswa menggunakan smartphone dikarenakan aktivitas sosial, lingkungan yang mendorong mereka melakukan pembelian terhadap smartphone, bukan dikarenakan fungsi smartphone itu sendiri. Hal tersebut yang menjadi penyebab mengapa tidak ada keterkaitan antara citra merek (brand image) dalam keputusan pembelian.
4.6. Implikasi Manajerial
Hasil penelitian yang didapatkan, diketahui bahwa ada beberapa atribut yang menjadi citra merek Blackberry, dan beberapa atribut yang mendorong mahasiswa untuk melakukan keputusan pembelian terhadap Blackberry. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan karakteristik responden agar lebih memahami konsumen, yang nantinya dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Implikasi manajerial yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut oleh perusahaan Blackberry adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Research In Motion harus merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk konsumennya. Selain itu strategi pengembangan bisnis dengan tersedianya distributor di banyak Negara, di beberapa wilayah juga harus direncanakan dengan melihat kondisi wilayah dan potensi daya beli konsumen.
2. Atribut yang mendorong mahasiswa melakukan keputusan pembelian diantaranya adalah: kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi jaringan sosial tinggi (facebook, twitter, dll), kemampuan produk untuk mengunduh aplikasi chatting (YM, MSN, Gtalk, dll) tinggi, kemampuan menjalankan internet cepat. Perusahaan dapat membentuk persepsi di benak konsumen dengan cara memberikan informasi mengenai keunggulan atribut terkait dengan variabel yang berhubungan dengan keputusan pembelian. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan konsumen, maka konsumen akan memiliki persepsi sendiri mengenai atribut-atribut Blackberry.
3. Atribut desain fisik yang menarik kurang dapat menarik mahasiswa untuk membeli produk tersebut. Dari segi produksi, Blackberry harus
memproduksi produk yang memiliki desain yang sesuai dengan keinginan mahasiswa. Untuk mengetahui desain seperti apa yang diinginkan mahasiswa, dapat dilakukan riset konsumen dengan penyebaran kuesioner atau pun FGD dengan para mahasiswa.
4. Bauran produk yang digunakan untuk membuat citra dibenak konsumen sebaiknya disesuaikan dengan konsumen mahasiswa, dimana menurut mahasiswa harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian, sehingga produsen harus meningkatkan citra pada atribut lain yang sesuai dengan mahasiswa.
5. Blackberry sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada layanan purna jualnya, agar konsumen tidak merasa kesulitan jika ingin memberitahukan keluhan tentang produk.
Ilmu manajemen memiliki fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat didalamnya. Terdapat empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
Tabel 14 memperlihatkan implikasi manajerial yang dapat diterapkan pada keempat merek yang smartphone adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Implikasi Manajerial Merek
Smartphone Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian
Blackberry Research In Motion membuat produk yang memiliki kapasitas memori eksternal yang lebih besar dari pesaingnya, agar citra Blackberry sebagai produk dengan kapasitas memori eksternal yang besar dapat tetap dipertahankan.
Perusahaan dapat membuat promosi melalui iklan baik di media cetak maupun elektronik lainnya dengan membandingkan merek Blackberry dengan smartphone pesaingnya, agar citra sebagai produk dengan kapasitas memori eksternal yang besar
dapat tetap
dipertahankan.
Perusahaan terus mencari informasi tentang produk pesaing agar tetap menjadi merek yang digemari oleh mahasiswa.
Lanjutan Lampiran 14. Merek
Smartphone Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian
Nokia E-Series Nokia membuat produk yang memang ditujukan untuk kalangan remaja, termasuk didalamnya adalah mahasiswa, dimana produk tersebut sangat mewakili trend yang sedang digemari remaja saat ini, misalnya situs jejaring sosial.
Memproduksi
smartphone dengan
spesifikasi sesuai dengan yang diinginkan mahasiswa, karena citra utama dari Nokia adalah kemampuan mengunduh aplikasi jejaring sosial tinggi, perusahaan sebaiknya membuat citra tersebut menjadi alasan mahasiswa dalam membeli smartphone. Memproduksi
smartphone yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa merupakan salah satu alternatif untuk dapat meraih pasar mahasiswa.
Perusahaan sebaiknya selalu mecari tahu informasi mengenai fasilitas apa yang sedang diinginkan dan dibutuhkan oleh mahasiswa, agar ide produk yang akan diluncurkan kepasaran tidak direbut atau pesaing mengeluarkan produk itu terlebih dahulu.
iPhone Mempertahankan citra produk sebagai
smartphone yang
memiliki desain produk yang menarikdengan cara terus engembangkan desain produk yang belum yang inovatif dan sulit ditiru oleh pesaing.
1. Melakukan berbagai inovasi mengenai gaya dan desain produk agar mahasiswa tetap tertarik pada iPhone. 2. Melakukan riset
konsumen atau FGD ke mahasiswa mengenai desain fisik yang mereka sukai, karena sebagian besar mahasiswa membeli
smartphone. memang
untuk gaya bukan karena kebutuhan mereka akan smartphone.
Menjaga kualitas material yang digunakan sebagai bahan pembuatan desain produk agar produk semakin terlihat menarik dan mahasiswa pun tertarik untuk menggunakan produk tersebut.
HTC Perusahaan meningkatkan seluruh kualitas yang terdapat pada produk, sehingga atribut yang terdapat pada produk tersebut dapat melebihi standar yang ditetapkan oleh konsumen.
Konsumen pun akan tertarik untuk membeli produk HTC tersebut.
1. Mempekerjakan staf ahli dalam bidang teknologi, sehingga teknologi yang digunakan pada produk tidak kalah dengan pesaing.
2. Mengetahui standar yang ditetapkan oleh mahasiswa sehingga produk yang diproduksi sesuai dengan apa yang diinginkan mahasiswa.
1. Mengetahui atribut yang menjadi kelemahan bagi produk untuk dapat ditingkatkan kembali kualitasnya. 2. Mengadakan riset pasar mengenai standar yang ditetapkan oleh konsumen, agar smartphone yang diproduksi apat melebihi standar tersebut.