• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iv hasil penelitian dan pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bab iv hasil penelitian dan pembahasan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pekerja proyek PT. UBS Surabaya.

Pada proyek konstuksi ditemui oleh penulis pada saat penelitian sebanyak 85 orang pada saat penelitian berlangsung. Terdapat karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan usia, bagian pekerjaan, dan jenis kelamin.

A. Usia

Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

USIA JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE

20-25 tahun 5 6%

26-30 tahun 27 32%

31-35 tahun 19 22%

>36 tahun 34 40%

Total 85 100%

Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2021

(2)

Dari tabel diatas yang berdasarkan usia, responden yang berumur antara lebih dari 36 tahun yang paling banyak, yaitu 34 orang atau 40% dan yang paling sedikit berumur 20-25 tahun yaitu 5 orang atau 6%.

B. Jenis Kelamin

Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE

Laki-laki 83 98%

Perempuan 2 2%

Total 85 100%

Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2021

Dari data di atas dapat diketahui yaitu responden laki-laki merupakan responden terbanyak yaitu 83 orang atau 98% dan 2 orang atau 2% berjenis kelamin perempuan.

C. Bagian Pekerjaan

(3)

65

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Bagian Pekerjaan

BAGIAN PEKERJAAN JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE

Staff 11 13%

Pengecoran 32 38%

Pembesian 22 26%

Bekesting 16 19%

K3 4 5%

Total 85 100%

Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2021

Dari data di atas dapat diketahui yaitu responden bagian pengecoran merupakan responden terbanyak yaitu 32 orang atau 38%, sedangkan yang paling rendah adalah bagian K3 yaitu 4 orang atau 5%.

4.2 Penentuan Range

Survey ini menggunakan skala Likert dengan bobot tertinggi di setiap pernyataan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1, dengan jumlah responden sebanyak 85 orang, maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

����� =

skor tertinggi−skor terendah range skor

Skor tertinggi : 85 x 5 = 425 Skor terendah : 85 x 1 = 85

(4)

425−85

Sehingga range untuk hasil survey, yaitu = 68

5

Range skor :

85 – 153 = Sangat rendah 154 – 221 = Rendah 222 – 289 = Cukup 290 – 357 = Tinggi 358 – 425 = Sangat tinggi

4.3 Deskripsi Variabel dan Perhitungan Skor Variabel

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator – indikator dan juga perhitungan skor untuk variabel dapat dilihat sebagai berikut :

4.3.1 Pernyataan Mengenai Komitmen Top Management (X1)

Terdapat 5 Indikator dari variabel ini, yaitu perusahaan memberikan prioritas utama terhadap masalah covid-19, perusahaan akan memberhentikan pekerja yang tidak mematuhi protokol kesehatan covid-19, ada pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan covid-19, perusahaan memberikan

(5)

67

Tabel 4.4 Variabel Komitmen Top Management

Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2021

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skor terendah pada pernyataan variabel Komitmen Top Management adalah 253 yaitu “Perusahaan akan memberhentikan pekerja yang tidak mematuhi protokol kesehatan covid-19”

sedangkan skor tertinggi yaitu “Perusahaan memberikan perlengkapan protokol kesehatan Covid-19” dan “Perusahaan memberikan pemahaman tentang protokol kesehatan Covid-19” berada pada skor 386. Tanggapan responden terhadap pernyataan pada variabel Komitmen Top Management berada pada skor 341 range ke-4, yaitu tinggi.

(6)

4.3.2 Pernyataan Mengenai Peraturan dan Prosedur Protokol Kesehatan Covid-19 (X2)

Terdapat 5 Indikator dari variabel ini, yaitu peraturan dan prosedur protokol kesehatan covid-19, prosedur protokol kesehatan covid-19 mudah diterapkan dengan konsisten, ada sanksi terhadap pelanggaran prosedur protokol kesehatan covid-19, peraturan dan prosedur protokol kesehatan covid-19 diperbaiki secara berkala, peraturan dan prosedur protokol kesehatan covid-19 mudah dimengerti.

Setiap indikator yang ada di representasikan dalam pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Variabel Peraturan dan Prosedur Protokol Kesehatan Covid-19

Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2021

(7)

69

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skor terendah pada pernyataan variabel Peraturan dan Prosedur Protokol Kesehatan Covid-19 adalah 297 yaitu

“Ada sanksi terhadap pelanggaran prosedur protokol kesehatan Covid-19”

sedangkan skor tertinggi yaitu “Peraturan dan prosedur protokol kesehatan Covid- 19 diperbaiki secara berkala” berada pada skor 386. Tanggapan responden terhadap pernyataan pada variabel Peraturan dan Prosedur Protokol Kesehatan Covid-19 berada pada skor 326 range ke-4, yaitu tinggi.

4.3.3 Pernyataan Mengenai Kompetensi Pekerja (X3)

Terdapat 4 Indikator dari variabel ini, yaitu pekerja mengerti tanggung jawab terhadap protokol kesehatan covid-19, pekerja mengerti sepenuhnya resiko dari bahayanya covid-19, pekerja mampu melakukan pekerjaannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19, pekerja mampu menunjukan keterangan bebas dari terjangkit covid-19. Setiap indikator yang ada di representasikan dalam pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Variabel Kompetensi Pekerja

Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2021

(8)

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skor terendah pada pernyataan variabel Kompetensi Pekerja adalah 340 yaitu “Pekerja mampu melakukan pekerjaanya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19” sedangkan skor tertinggi yaitu “Pekerja mengerti sepenuhnya resiko dari bahayanya covid-19”

berada pada skor 373. Tanggapan responden terhadap pernyataan pada variabel Kompetensi Pekerja berada pada skor 359 range ke-5, yaitu sangat tinggi.

4.3.4 Pernyataan Mengenai Lingkungan Kerja (X4)

Terdapat 5 Indikator dari variabel ini, yaitu pekerja puas dengan kebersihan lingkungan kerja, pekerja tidak bosan melakukan protokol kesehatan covid-19, pekerja termotivasi karena program penerapan protokol kesehatan covid-19, pekerja mengutamakan program penerapan protokol kesehatan covid-19, pekerja saling mengingatkan dalam penerapan protokol kesehatan covid-19. Setiap indikator yang ada di representasikan dalam pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

(9)

71

Tabel 4.7 Variabel Lingkungan Kerja

Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2021

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skor terendah pada pernyataan variabel Kompetensi Pekerja adalah 340 yaitu “Pekerja mampu melakukan pekerjaanya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19” sedangkan skor tertinggi yaitu “Pekerja mengerti sepenuhnya resiko dari bahayanya covid-19”

berada pada skor 373. Tanggapan responden terhadap pernyataan pada variabel Lingkungan Kerja berada pada skor 359 range ke-5, yaitu sangat tinggi.

(10)

4.3.5 Pernyataan Mengenai Kinerja Pekerja (Y)

Terdapat 5 Indikator dari variabel ini, yaitu pekerja mampu bekerja sesuai dengan ketentuan perusahaan, proyek selesai sesuai dengan kurun waktu yang di tentukan, tidak adanya kecelakaan kerja di lingkungan kerja, pekerja tidak ada yang terjangkit virus covid-19, pekerja hadir sesuai dengan jadwal kerja. Setiap indikator yang ada di representasikan dalam pernyataan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Variabel Kinerja Pekerja

Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2021

(11)

73

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skor terendah pada pernyataan variabel Kompetensi Pekerja adalah 209 yaitu “Tidak adanya kecelakaan kerja di lingkungan kerja” sedangkan skor tertinggi yaitu “Pekerja mampu bekerja sesuai ketentuan perusahaan” berada pada skor 333. Tanggapan responden terhadap pernyataan pada variabel Kinerja Pekerja berada pada skor 276 range ke-3, yaitu Cukup.

4.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 4.4.1 Pengujian Validitas

Uji Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukurannya. Uji validitas bertujuan untuk menguji kevalidan atau kesesuaian kuesioner yang digunakan dalam mengukur dan memperoleh data penelitian dari responden. Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel berarti data yang diperoleh valid sebaliknya jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel berarti data yang diperoleh tidak valid. Pada penelitian ini nilai r tabel dengan jumlah responden 85 orang pada signifikasi 5% dalam distribusi r tabel statistik adalah 0.213. Signifikasi 5% berarti tingkat kepercayaan dalam data penelitian sebesar 95% terpercaya.

(12)

Tabel 4.9 Distribusi Nilai r Tabel

Sumber : r tabel spss.indonesia.com

Setiap variabel kuesioner dilakukan pengujian validitas dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan hasil sebagai berikut :

(13)

75

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas

Sumber : Output SPSS 21, diolah 2021

Dari tabel di atas menunjukan bahwa semua nilai signifikasi pada setiap variabel lebih dari ( > 0.213) yang artinya semua data dari responden berarti valid.

(14)

4.4.2 Pengujian Reliabilitas

Uji Reliabilitas ini untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam data kuesioner menunjukan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.

Variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha 0.6 atau lebih. Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat dengan menggunakan aplikasi SPSS sebagai berikut :

Sumber: Output SPSS 21, diolah 2021

Gambar 4.1 SPSS Hasil Uji Realiabilitas

Dari gambar di atas menunjukan bahwa semua nilai reliability Cronbach’s Alpha pada keseluruhan variabel lebih dari 0.6 yang artinya semua data kuesioner menunjukan konsistensi.

4.5 Uji Regresi Linear Berganda

(15)

77

pekerja. Adapun hasil olahan data dengan menggunakan SPSS versi 21 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Sumber : Output SPSS 21, diolah 2021

Dari tabel di atas dapat diketahui persamaan Regresi Linear Berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2- + b3X3 + b4X4 + e

Y = 2.594 + -0.363 X1 + 1.091 X2 + 0.024 X3 + -0.020 X4 + 6.304

Model persamaan regresi (Unstandardized Coefficients) menunjukan koefisien b yaitu nilai yang menjelaskan bahwa Y (variabel terikat) akan berubah jika X (variabel bebas) di ubah. Nilai constanta adalah 2.594, artinya jika tidak

(16)

terjadi perubahan variabel X (nilai X1, X2, X3, dan X4,) maka kinerja pekerja pada proyek pembangunan gedung kantor PT.UBS Surabaya ada sebesar 2.594 satuan.

Sedangkan untuk model persamaan regresi (Standardized Coefficients), nilai koefisiennya adalah sebagai berikut :

Y = b1X1 + b2X2- + b3X3 + b4X4

Y = -0.251 X1 + 0.725 X2 + 0.010 X3 + -0.08 X4

1. Nilai Koefisien regresi β X1 sebesar -0.251 memberikan arti bahwa Komitmen Top Management (X1) berpengaruh negatif terhadap kinerja pekerja (Y). Hal ini menunjukan bahwa dengan meningkat sebesar 1% dengan asumsi variabel komitmen top management dan konstanta adalah 0, maka akan ada penurunan kinerja pekerja sebesar -0.251 begitu pula sebaliknya.

2. Koefisien regresi β X2 sebesar 0.725 memberikan arti bahwa Peraturan dan Prosedur Protokol Kesehatan Covid-19 (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja pekerja (Y). Hal ini menunjukan bahwa dengan meningkat sebesar 1%

dengan asumsi variabel peraturan dan prosedur protokol kesehatan covid-19 dan konstanta adalah 0, maka akan meningkatkan kinerja pekerja sebesar 0.725.

3. Koefisien regresi β X sebesar 0.010 memberikan arti bahwa Kompetensi

(17)

79

4. Koefisien regresi β X4 sebesar -0.08 memberikan arti bahwa Lingkungan Kerja (X4) berpengaruh positif, meskipun berpengaruhnya paling kecil terhadap kinerja pekerja (Y). Hal ini menunjukan bahwa dengan meningkat sebesar 1%

dengan asumsi variabel lingkungan kerja dan konstanta adalah 0, maka akan ada penurunan kinerja pekerja sebesar -0.08 begitu pula sebaliknya.

4.6 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Pengujian hipotesis terdiri dari uji hipotesis secara parsial (Uji T) dan uji hipotesis secara simultan (Uji F).

4.6.1 Uji Parsial (Uji T)

Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Sebagai pengawalan mencari T Tabel dengan cara :

T tabel = t (α / 2 ; n - k - 1) T tabel = t ( 0.025 ; 60 )

Ket : α : 0.05 (kepercayaan 95%) n : 85 (jumlah responden) k : 24 (jumlah pertanyaan)

(18)

Tabel 4.12 Distribusi Nilai T Tabel

Sumber : T tabel spss.indonesia.com

Pada penelitian ini nilai t tabel dengan jumlah responden 85 orang dan 24 pertanyaan dalam distribusi t tabel statistik t (0.025 ; 60 ) adalah 2. Hasil Uji Parsial (Uji T) menggunakan SPSS versi 21 dapat dilihat pada tabel berikut:

(19)

81

Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial (Uji T)

Sumber : Output SPSS 21, diolah 2021

Dari tabel di atas dengan mengamati baris kolom t dan sig. bisa dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh Variabel Komitmen Top Management Terhadap Kinerja Pekerja (H1)

Variabel komitmen top management berpengaruh secara negatif terhadap kinerja pekerja proyek pembangunan kantor PT.UBS Surabaya. Hal ini terlihat dari signifikan komitmen top management (X1) 0.033 < 0.05, dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-2.175 < 2.0), maka (H1) ditolak. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh komitmen top management terhadap kinerja pekerja secara parsial ditolak.

(20)

2. Pengaruh Variabel Peraturan dan Prosedur Protokol Kesehatan Covid-19 Terhadap Kinerja Pekerja (H2)

Variabel peraturan dan prosedur protokol kesehatan covid-19 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pekerja proyek pembangunan kantor PT.UBS Surabaya. Hal ini terlihat dari signifikan peraturan dan prosedur protokol kesehatan covid-19 (X2) 0.000 < 0.05, dan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5.886 > 2.0), maka (H2) diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh peraturan dan prosedur protokol kesehatan covid- 19 terhadap kinerja pekerja secara parsial diterima.

3. Pengaruh Variabel Kompetensi Pekerja Terhadap Kinerja Pekerja (H3) Variabel kompetensi pekerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pekerja proyek pembangunan kantor PT.UBS Surabaya. Hal ini terlihat dari signifikan kompetensi pekerja (X3) 0.917 > 0.05, dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (0.105 < 2.0), maka (H3) ditolak. Sehingga hipotesis yang terdapat pengaruh kompetensi pekerja terhadap kinerja pekerja secara parsial ditolak.

4. Pengaruh Variabel Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pekerja (H4)

(21)

83

terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pekerja secara parsial ditolak.

4.6.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamaan terhadap dependen. Sebagai pengawalan mencari F Tabel dengan cara :

F tabel = f (k ; n – k) F tabel = f ( 24 ; 61 )

Ket : n : 85 (jumlah responden) k : 24 (jumlah pertanyaan)

(22)

Tabel 4.14 Distribusi Nilai F Tabel

Sumber : F tabel spss.indonesia.com

Pada penelitian ini nilai f tabel dengan jumlah responden 85 orang dan 24 pertanyaan dalam distribusi f tabel statistik f (24 ; 60) adalah 1.84. Hasil Uji Simultan (Uji F) menggunakan SPSS versi 21 dapat dilihat pada tabel berikut :

(23)

85

Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan (Uji F)

Sumber : Output SPSS 21, diolah 2021

Dari tabel diatas bisa diketahui ada atau tidaknya hipotesis (H5) pengaruh variabel komitmen top management (X1), variabel peraturan dan prosedur protokol kesehatan covid-19 (X2), variabel kompetensi pekerja (X3), dan variabel lingkungan kerja (X4) secara simultan terhadap kinerja pekerja (Y). Dasar pengambilan keputusan uji ANOVA atau F test, adalah Jika nilai signifikan (sig) kurang dari (< 0.05) atau F hitung lebih besar dari F tabel (Fhitung > Ftabel). Dari hasil uji didapatkan angka signifikan (Sig) 0.000 lebih kecil dari (< 0.05) dan angka F hitung sebesar 11.292 dimana angka F hitung lebih besar dari F tabel (> 1.84), maka (H5) diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat keseluruhan variabel X terhadap kinerja pekerja (Y) secara simultan diterima.

(24)

4.7 Schedule Proyek

Schedule Proyek atau jadwal proyek dalam penelitian ini merupakan data sekunder untuk pendukung dari hasil kuesioner. Schedule proyek menjadi salah satu dokumen yang menjelaskan lama waktu pekerjaan dan untuk mengetahui adanya keterlambatan pekerjaan dalam proyek PT. UBS Surabaya. Berikut data sekunder tabel schedule proyek :

Dari tabel dibawah bisa diketahui pada jadwal proyek di minggu ke-31 atau tanggal 31 mei 2021 sampai 6 juni 2021 proyek mengalami keterlambatan proyek deviasi sebesar -6.967%.

(25)

87

Tabel 4.16 Schedule Proyek

(26)

Gambar

Tabel  4.1 Karakteristik  Responden  Berdasarkan  Usia
Tabel  4.2 Karakteristik  Responden  Berdasarkan  Jenis  Kelamin
Tabel  4.3 Karakteristik  Responden  berdasarkan  Bagian  Pekerjaan
Tabel  4.4 Variabel  Komitmen  Top Management
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skor terendah berkenaan dengan tanggapan responden pada variabel kualitas pelayanan berada pada indikator kehandalan item pertanyaan ke tiga “Pihak BMT Amanah

Variabel pengetahuaan tentang seks diukur dengan limapernyataan. Berdasarkan koefisien korelasi setiap butir pernyataan terhadap skor totalnya, maka dapat disimpulkan bahwa

Pada bagian ini akan dibahas mengenai jawaban responden Rumah Sakit Islam Jakarta atas pernyataan yang telah diajukan dalam kuesioner, mengenai variabel-variabel

Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, kuesioner terdiri dari 21 butir pernyataan dengan

Berdasarkan data tabel 4.2 hasil skor tertinggi pretest kelas eksperimen yaitu 16, skor terendah 10, rata-rata pretest kelas eksperimen memperoleh skor 10 dan

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat diamati bahwa semua konstruk atas seluruh peryataan dalam kuesioner pada item-item pernyataan pada variabel Kualitas

Berdasarkan penelitian pernyataan dari variabel bebas (Komunikasi Vertikal) bahwa dari 12 pernyataan di variabel terikat (Kepuasan Kerja) pernyataan yang saling

Y.4 0,527 0,1305 Valid Sumber : Data Output SPSS yang diolah 2019 Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas produk X1