• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Deskripsi data adalah uraian penjelasan secara deskriptif mengenai hasil pengolahan data yang diuraikan secara sistemat is.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Laboratorium Pendidikan Ekonomi Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening” ini terdiri dari 2 variabel bebas yaitu lingkungan kerja (X1) dan budaya organisasi (X2), 1 variabel terikat yaitu kinerja organisasi (Y), serta 1 variabel moderator yaitu Motivasi (Z).

Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner yang dilakukan pada bulan Agustus 2021 melalui google form kepada responden. Tujuannya sebagai alat untuk memperoleh data mengena i lingkungan kerja, budaya organisasi, motivasi, dan kinerja organisasi pada kepengurusan minimarket Tania. Berikut adalah data dari masing- masing angkatan antara lain:

Tabel 4.1 Data Jumlah Responden

No. Angkatan Jumlah Sampel Persentase

1. 2017 69 mahasiswa 58,5 %

2. 2018 49 mahasiswa 41,5 %

Jumlah Sampel Total 118 mahasiswa 100 % (Sumber: Data diolah tahun 2021)

Berdasarkan data tabel 4.1 sampel terbanyak mahasisw a angkatan 2017 yaitu sebanyak 58,5 % dengan jumlah 69 mahasiswa, kemudian untuk angkatan 2018 sebesar 41,5 % dengan jumlah 49 mahasiswa. Data yang didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner

(2)

secara online kepada mahasiswa Pendidikan Ekonomi UNS yang sudah berperan dalam kepengurusan minimarket Tania. Berikut deskripsi data mengenai variabel penelitian:

a. Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Tabel 4.2 Hasil Deskripsi Data pada variabel X1

Descriptive Statistics

N Min Max Sum Mean S. Deviation

Lingkungan Kerja 118 12 33 2787 23,62 3,854

Valid N (listwise) 118

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Data yang diperoleh dari tabel 4.2 tertulis total responden sejumlah 118 responden pada penelitian ini, tabel tersebut menjelaska n mengenai data yang didapat dari hasil penyebaran angket, berisikan 9 item pernyataan. Skor terendah yaitu 1 sementara untuk skor tertinggi yaitu 4 pada setiap item pernyataan. Hasil yang didapat dari analis is deskriptif, skor terendah pada variabel lingkungan kerja (X1) adalah 12 dan skor tertinggi sebesar 33. Nilai rerata yang didapat adalah sebesar 23,62 dapat diartikan untuk nilai rata-rata pada 118 responden sebesar 23,62. Standar deviasi menunjukkan 3,854. Standar deviasi yang melebihi rerata 30% memiliki arti bahwa terdapat kesenjangan antara skor terendah dan tertinggi. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh 30 % x 23,62 = 7,086 maka dapat diketahui bahwa standar deviasi 3,854 <

7,086 sehingga tidak terjadi kesenjangan pada skor terendah dan tertinggi variabel lingkungan kerja.

b. Variabel Budaya Organisasi (X2)

Tabel 4.3 Hasil Deskripsi Data pada variabel X2

Descriptive Statistics

N Min Max Sum Mean S. Deviation

Budaya Organisasi 118 24 40 3857 32,69 3,378

Valid N (listwise) 118

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

(3)

Data yang terdapat pada tabel 4.3 diperoleh dari hasil penyebaran angket yang terdiri 10 item pernyataan yang memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi yaitu 4 pada setiap item pernyataan. Hasil dari analisis deskriptif tabel 4.3 menununjukkan bahwa jumlah skor terendah variabel budaya organisasi adalah 24. Skor tertinggi yang didapat yaitu sebesar 40, berarti skor tertinggi pada variabel budaya organisasi dari 118 responden yaitu 40. Nilai rerata yang didapat yaitu sebesar 32,69 yang berarti rerata pada variabel budaya organisasi yakni 32,69. Standar deviasi menunjukkan 3,378. Standar deviasi memilik i hubungan atau korelasi pada nilai rerata, standar deviasi yang melebihi nilai rerata 30% memberikan makna adanya kesenjangan yang terjadi antara skor terendah dan tertinggi. Berdasarkan data tersebut diperoleh 30 % x 32,69 = 9,807 maka dapat diketahui bahwa standar deviasi yaitu 3,378 < 9,807 sehingga tidak terjadi kesenjangan pada skor terendah dan tertinggi variabel budaya organisasi.

c. Variabel Kinerja Organisasi (Y)

Tabel 4.4 Hasil Deskripsi Data pada variabel Y Descriptive Statistics

N Min Max Sum Mean S. Deviation

Kinerja Organisasi 118 20 40 3732 31,63 4,126

Valid N (listwise) 118

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Data yang terdapat pada tabel 4.4 diperoleh dari hasil penyebaran angket yang terdiri 10 item pernyataan yang memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi yaitu 4 pada setiap item pernyataan. Hasil dari analisis deskriptif tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah skor terendah variabel kinerja organisasi adalah 20. Skor tertinggi yang didapat yaitu sebesar 40, berarti skor tertinggi pada variabel budaya organisasi dari 118 responden yaitu 40. Nilai rerata yang didapat yaitu sebesar 31,63 yang berarti rerata pada variabel budaya organisasi yakni 31,63. Standar deviasi menunjukkan 4,126. Standar deviasi memilik i

(4)

hubungan atau korelasi pada nilai rerata, standar deviasi yang melebihi nilai rerata 30% memberikan makna adanya kesenjangan yang terjadi antara skor terendah dan tertinggi. Dari data tersebut diperoleh 30 % x 31,63 = 9,489 maka dapat diketahui bahwa standar deviasi yaitu 4,126

< 9,489 sehingga tidak terjadi kesenjangan pada skor terendah dan tertinggi variabel kinerja organisasi.

d. Variabel Motivasi (Z)

Tabel 4.5 Hasil Deskripsi Data Variabel Z Descriptive Statistics

N Min Max Sum Mean S. Deviation

Motivasi 118 19 40 3576 30,31 3,761

Valid N (listwise) 118

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Data yang terdapat pada tabel 4.5 diperoleh dari hasil penyebaran angket yang terdiri 10 item pernyataan yang memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi yaitu 4 pada setiap item pernyataan. Hasil dari analisis deskriptif tabel 4.5 menununjukkan bahwa jumlah skor terendah variabel motivasi adalah 18. Skor tertinggi yang didapat yaitu sebesar 40, berarti skor tertinggi pada variabel motivasi dari 118 responden yaitu 40. Nilai rerata yang didapat yaitu sebesar 30,31 yang berarti rerata pada variabel motivasi yakni 30,31. Standar deviasi menunjukkan 3,761. Standar deviasi memiliki hubungan atau korelasi pada nilai rerata, standar deviasi yang melebihi nilai rerata 30%

memberikan makna adanya kesenjangan yang terjadi antara skor terendah dan tertinggi. Dari data tersebut diperoleh 30 % x 30,31 = 9,093 maka dapat diketahui bahwa standar deviasi yaitu 3,761 < 9,093 sehingga tidak terjadi kesenjangan pada skor terendah dan tertinggi variabel motivasi.

(5)

2. Hasil Uji Instrumen

Penelitian ini menggunakan pengumpulan data secara primer, di bawah ini merupakan hasil analisis instrumen penelitian berupa kuesioner kepada responden. Berikut adalah hasil pengujian instrumen:

a. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian, dapat diketahui ketika melihat nilai rhitung dan rtabel. Apabila nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, pernyataan tersebut dapat dikatakan valid. Nilai rtabel yang digunakan adalah rtabel taraf signifikansi 5%. Pengujian valid itas instrumen yakni dengan Product Momen, berikut hasil uji valid itas pada tiap variabel, antara lain:

a) Uji Validitas Lingkungan Kerja (X1)

Uji validitas untuk instrumen kuesioner variabel X1 yaitu Lingkungan Kerja dilakukan kepada 30 responden. Diketahui nilai Rtabel dengan persentase taraf signifikansi sebesar 5%

adalah 0,361.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja Item Nilai

Rhitung

Nilai Rtabel

5% Signifikansi Kriteria

1 0,378 0, 361 0,040 Valid

2 0,652 0, 361 0,000 Valid

3 0,612 0, 361 0,000 Valid

4 0,582 0, 361 0,001 Valid

5 0,532 0, 361 0,002 Valid

6 0,625 0, 361 0,000 Valid

7 0,347 0, 361 0,060 Tidak Valid

8 0,459 0, 361 0,011 Valid

9 0,629 0, 361 0,000 Valid

10 0,763 0, 361 0,000 Valid

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Sesuai hasil uji coba instrumen penelitian terkait tingkat validitas, terdapat 1 item pernyataan tidak valid dari 10 item, sehingga terdapat 9 pernyataan yang memenuhi kriteria valid pada variabel ini. Pernyataan yang dikatakan valid yang

(6)

mempunyai nilai rhitung lebih tinggi dibanding rtabel. Pernyataan dinyatakan tidak valid tersebut dihilangkan dari susunan kuesioner yang akan dibagikan kepada responden.

b) Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)

Uji validitas untuk instrumen kuesioner variabel X2 yaitu Budaya Organisasi dilakukan kepada 30 responden. Diketahui nilai Rtabel dengan persentase taraf signifikansi sebesar 5%

adalah 0,361.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi Item Nilai

Rhitung Nilai Rtabel 5% Signifikansi Kriteria

1 0,570 0, 361 0,001 Valid

2 0,651 0, 361 0,000 Valid

3 0,618 0, 361 0,000 Valid

4 0,585 0, 361 0,001 Valid

5 0,707 0, 361 0,000 Valid

6 0,558 0, 361 0,001 Valid

7 0,671 0, 361 0,000 Valid

8 0,804 0, 361 0,000 Valid

9 0,631 0, 361 0,003 Valid

10 0,519 0, 361 0,000 Valid

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Sesuai hasil uji instrumen penelitian terkait tingkat validitas, diperoleh hasil yang valid pada semua item pernyataan variabel budaya organisasi. Sepuluh item pernyataan dinyatakan valid secara keseluruhan yang dibuktikan dengan besarnya nilai rhitung

yang lebih tinggi dibanding nilai rtabel.

c) Uji Validitas Variabel Kinerja Organisasi (Y)

Uji validitas untuk instrumen kuesioner variabel Kinerja Organisasi dilakukan kepada 30 responden. Diketahui nilai Rtabel

dengan persentase taraf signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Organisasi Item Nilai

Rhitung Nilai Rtabel 5% Signifikansi Kriteria

1 0,516 0, 361 0,004 Valid

(7)

2 0,599 0, 361 0,000 Valid

3 0,667 0, 361 0,000 Valid

4 0,400 0, 361 0,028 Valid

5 0,583 0, 361 0,001 Valid

6 0,738 0, 361 0,000 Valid

7 0,413 0, 361 0,023 Valid

8 0,668 0, 361 0,000 Valid

9 0,785 0, 361 0,000 Valid

10 0,623 0, 361 0,000 Valid

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Sesuai hasil uji instrumen penelitian terkait tingkat validitas, diperoleh hasil yang valid pada semua item pernyataan variabel kinerja. Sepuluh item pernyataan dinyatakan valid secara keseluruhan yang dibuktikan dengan besarnya nilai rhitung yang lebih tinggi dibanding nilai rtabel

d) Uji Validitas Variabel Motivasi (Z)

Uji validitas untuk instrumen kuesioner variabel Motivasi dilakukan kepada 30 responden. Diketahui nilai Rtabel dengan persentase taraf signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Item Nilai

Rhitung Nilai Rtabel 5% Signifikansi Kriteria

1 0,614 0, 361 0,000 Valid

2 0,621 0, 361 0,000 Valid

3 0,722 0, 361 0,000 Valid

4 0,715 0, 361 0,000 Valid

5 0,429 0, 361 0,018 Valid

6 0,660 0, 361 0,000 Valid

7 0,416 0, 361 0,022 Valid

8 0,530 0, 361 0,003 Valid

9 0,537 0, 361 0,002 Valid

10 0,555 0, 361 0,001 Valid

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Sesuai hasil uji instrumen penelitian terkait tingkat validitas, diperoleh hasil yang valid pada semua item pernyataan variabel motivasi. Sepuluh item pernyataan dinyatakan valid secara

(8)

keseluruhan yang dibuktikan dengan besarnya nilai rhitung yang lebih tinggi dibanding nilai rtabel

b. Uji Reliabilitas

Cronbach Alpha ialah uji reliabilitas yang dipergunaka n.

Apabila hasilnya menunjukkan koefisien alpha sebesar ≥ 0,60 instrumen tersebut dinyatakan reliabel (Sugiyono, 2011: 184). Hasil dari uji reliabilitas terhadap keempat variabel, menyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel karena menunjukkan koefisien alpha ≥ 0,60, di bawah ini adalah tabel koefisian alpha pada tiap variabel:

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach Alpha.

Variabel Penelitian Koefisien Alpha

Kriteria

Lingkungan Kerja 0,751 Reliabel

Budaya Organisasi 0,829 Reliabel

Kinerja 0,796 Reliabel

Motivasi 0,778 Reliabel

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Variabel uji coba instrumen penelitian menghasilkan nilai koefisien alpha adalah sebesar ≥ 0,60 dari hasil tersebut maka instrumen tersebut memenuhi kriteria reliabel pada instrume n penelitian. Dapat dilihat dari masing- masing nilai koefisian alpha yang didapatkan tiap variabel, untuk variabel Lingkungan Kerja (X1) koefisien alpha yakni 0,751 serta variabel Budaya Organisasi (X2) adalah 0,829. Kemudian koefisien alpha yang terdapat pada variabel Kinerja (Y) yakni 0,796. Serta nilai koefisien alpha variabel Motivasi yakni 0,778

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Dipergunakannya pengujian Kolmogorov Smirnov sebagai alat membuktikan uji normalitas data, pendefinisian uji ini yakni bentuk salah satu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui normalitas dari distribusi data penelitian. Tujuan nya yakni

(9)

distribusi penelitian apakah normal ataukah tidak dapat diketahui, dengan Kolmogorov Smirnov Test melihat kriteria distribusi data pada kolom Asymp. Sig. Ketika nilai dari Asymp. Sig melebihi 0,05 hasilnya dilaporkan data distribusinya normal.

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Pengolahan data memakai Uji Kolmogorov Smirnov di atas, distribusi data memenuhi asumsi normalitas. Besarnya nilai Asymp.

Sig pada tabel di atas sebesar 0,249 > 0,05 akibatnya dinyatakan normal data tersebut.

b. Uji Linearitas

Tujuan adanya uji liniearitas yaitu membuktikan adanya hubungan linier antara variabel independent dengan dependent.

Dasar mengambil keputusannya yaitu ketika nilai menunjukkan >

0,05 dalam kolom deviation from linearity.

Tabel 4.12 Hasil Uji Linearitas pada Lingkungan Kerja

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 118

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

S. Deviation 2,80992772

Most Extreme Differences Absolute ,094

Positive ,094

Negative -,077

Test Statistic 1,020

Asymp. Sig. (2-tailed) ,249c,d

(10)

Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas pada Budaya Organisasi

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Tabel 4.14 Hasil Uji Linearitas pada Motivasi

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Perolehan data, deviation from linearity ditunjukkan dari variabel lingkungan kerja adalah 0,054. Kemudian untuk variabel budaya organisasi adalah 0,278 dan untuk variabel motivasi sebesar 0,298 sehinnga ketiga variabel tersebut dinyatakan adanya hubunga n yang linear dengan nilai > 0,05.

c. Uji Multikolinearitas

Tujuan dari adanya uji multikolinearitas adalah pengujia n terdapatnya korelasi ataukah tidak antar variabel bebasnya.

Ketentuan pada model regresi baik memberikan hasil menyatakan tidak ada hubungan antar variabel bebas. Untuk mengetahui gejala multikolinearitas, dapat dilihat melalui tabel coefficients yang terdapat dalam kolom tolerance dan VIF. Berikut perolehan hasilnya :

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

M odel

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Signifikansi Collinearity Statistics

(11)

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Ketentuan untuk nilai tolerance pada uji multikolinearitas yang baik adalah >0,1 nilai VIF yakni <10,00. Berdasarkan tabel diatas, nilai tolerance lingkungan kerja adalah sebesar 0,574, budaya organisasi 0,471, dan motivasi 0,326. Berdasarkan data tersebut ketiga variabel memiliki nilai tolerance >0,1. Sementara itu nila i VIF lingkungan kerja 1,742, budaya organisasi 2,123 dan motivas i 3,069. Berdasarkan data tersebut ketiga variable memiliki nilai VIF

<10,00. Maka dapat disimpukan bahwa kriteria mengindikasika n yakni tidak ditemukan multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.16 Uji Glejser

Coefficientsa

M odel

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Signifikansi

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,000DE-013 ,006 ,000 1,000

Lingkungan Kerja ,000 ,000 ,000 ,000 1,000

Budaya Organisasi ,000 ,095 ,000 ,000 1,000

M otivasi ,000 ,117 ,000 ,000 1,000

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Untuk melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan uji Glejser dan scatterplot. Pada penelitian ini, uji Glejser digunakan oleh peneliti guna melakukan uji heteroskedastisitas guna mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas, memiliki nilai signifikansi variabel bebas yakni >0,05. Melalui perolehan hasil berdasarkan uji glejser sesuai tabel 4.13 diketahui tingginya

B S. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,982 2,645 1,128 ,262

Lingkungan Kerja -,120 ,090 -,112 -1,329 ,186 ,574 1,742

Budaya Organisasi ,639 ,114 ,523 5,630 ,000 ,471 2,123

M M otivasi ,349 ,123 ,318 2,849 ,005 ,326 3,069

(12)

signifikansi ketiga variabel menunjukkan nilai sebesar 1,000.

Berdasarkan hasil tersebut, maka pada penelitian ini tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Jalur atau (Path Analysis)

Tujuan dari analisis jalur atau path analysis yaitu untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung yang telah diberikan variabel bebas melalui variabel intervening terhadap variabel terikat.

Gambar 4.17 Diagram Hasil Analisis Jalur

Tabel 4.18 Hasil Uji Analisis Jalur Model I

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Coefficientsa

M odel

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Signifikansi

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,094 2,725 1,136 ,258

Lingkungan Kerja ,026 ,077 ,024 ,335 ,738

Budaya Organisasi ,854 ,087 ,700 9,786 ,000

Model Summaryb

M odel R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,709a ,503 ,494 2,933

Lingkungan Kerja (X1)

Budaya Organisasi

(X2)

Motivasi (Z) Kinerja

Organisasi (Y) 0,024

0,700

0,407 0,422

e1

=

e2=

0,209

0,705

0,596

(13)

1) Koefisien jalur model pertama:

a) Berdasarkan data tabel “coefficients” model I dapat kita ketahui nilai variabel X1 sebesar 0,738 dan nilai variabel X2 sebesar 0,000. Data tersebut menunjukkan bahwa niali X1 lebih besar dari 0,05 sehingga variabel X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. Sementara itu variabel X2 menunjukkan nilai lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X2 berpengaruh secara signifikan terhadap Y.

b) Nilai R Square pada tabel “Model Summary” tersebut menunjukkan nilai sebesar 0,503. Hal ini menunjukka n bahwa sumbangan pengaruh X1 dan X2 terhadap Y adalah sebesar 50,3 % sementara sisanya 49,7 % merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu untuk menghitung nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1=v(1-0,503) = 0,705

Tabel 4.19 Hasil Uji Analisis Jalur Model II

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Coefficientsa

M odel

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Signifikansi

B Std. Error Beta

1 (Constant) -262 1,963 -133 ,894

Lingkungan Kerja ,412 ,055 ,422 7,503 ,000

Budaya Organisasi ,454 ,085 ,407 5,358 ,000

Kinerja Organisasi 190 ,067 ,209 2,849 ,005

Model Summaryb

M odel R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,834a ,696 ,688 2,101

(14)

2) Koefisien jalur model kedua:

a) Berdasarkan data tabel “coefficients” model II dapat kita ketahui nilai variabel X1 sebesar 0,000, sementara X2 sebesar 0,000 serta Y sebesar 0,005 yang menunjukka n bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa regresi model II yakni variabel X1, X2 dan Y berpengaruh signifikan terhadap Z.

b) Nilai R Square pada tabel “Model Summary” tersebut menunjukkan nilai sebesar 0,696. Hal ini menunjukka n bahwa kontribusi X1, X2 dan Y terhadap Z adalah sebesar 69,6 % semetara sisanya 30,4 % merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak diteliti. Sementara untuk nilai e2 = v(-0,645) = 0,596

3) Hasil Uji Hipotesis dan Kesimpulan a) Analisis pengaruh X1 terhadap Y

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil secara langsung terdapat pengaruh tidak signifikan X1 terhadap Y, karena signifikansi X1 0,738 > 0,05

b) Analisis pengaruh X2 terhadap Y

Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh secara langsung terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y, karena nilai signifikansi X2 0,000 < 0,05

c) Analisis pengaruh X1 terhadap Z

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Z, karena nilai signifikansi X1 0,000 < 0,05

d) Analisis pengaruh X2 terhadap Z

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Z, karena nilai signifikansi X2 0,000 < 0,05

(15)

e) Analisis pengaruh Y terhadap Z

Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan secara langsung terdapat pengaruh signifikan variabel Y terhadap Z, karena memperoleh nilai signifikansi Y 0,005 < 0,05 f) Analisis pengaruh X1 melalui Y terhadap Z

Pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Z sebesar 0,422. Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap Y dengan nilai beta Y terhadap Z yaitu 0,024 x 0,209 = 0,005.

Maka pengaruh total yang diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu 0,422 + 0,005 = 0,427. Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung lebih kecil dari pengaruh tidak langsung. Hasil ini menujukkan bahwa secara tidak langsung X1 melalui Y mempunyai pengaruh signifikan terhadap Z

g) Analisis pengaruh X2 melalui Y terhadap Z

Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2 terhadap Z sebesar 0,407. Sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Y terhadap Z yaitu 0,700 x 0,209 = 0,1463. Maka pengaruh total yang diberikan Z yaitu 0,407 + 0,1463 = 0,5533. Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung lebih kecil dari pengaruh tidak langsung, Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X2 melalui Y mempunyai pengaruh signif ika n terhadap Z.

4) Bentuk Hipotesis

a) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y, DITOLAK b) Pengaruh X1, X2 dan Y terhadap Z DITERIMA

c) Pengaruh X1 dan X2 melalui Y terhadap Z, DITERIMA

(16)

b. Uji t (parsial)

Tujuan pengujian parsial penelitian adalah mengetahui secara parsial hasil variabel bebas (X) dan variabel moderator (Z) terdapat pengaruh ataukah tidak mempergunakan variabel terikat. Pengujia n pada penelitian ini guna mengetahui apakah variabel lingkunga n kerja (X1) dan budaya organisasi (X2) serta motivasi (Z) memberika n pengaruh positif serta signifikan dengan parsial pada variabel terikat.

1) Hipotesis

H0 : pengaruh positif dan signifikan tidak terdapat antara Lingkungan Kerja (X1) dan Budaya Organisasi (X2) serta Motivasi (Z) secara parsial terhadap variabel Kinerja Organisasi (Y).

Ha : pengaruh positif dan signifikan terdapat antara Lingkungan Kerja (X1) dan Budaya Organisasi (X2) serta Motivasi (Z) secara parsial terhadap variabel Kinerja Organisasi (Y)

2) Hasil Uji t Tabel 4.20 Hasil Uji t

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

3) Hasil ttabel = (α/2 ; n-k-1) Keterangan:

k = Jumlah dari variabel bebas (X) α = Taraf signifikan

n = Jumlah sampel

Coefficientsa

M odel

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Signifikansi

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,982 2,645 1,128 ,262

Lingkungan Kerja -,120 ,090 ,112 -1,329 ,186

Budaya Organisasi ,639 ,114 ,523 5,630 ,000

M otivasi ,349 ,123 ,318 2,849 ,005

(17)

ttabel = (α/2 ; n-k-1) ttabel = (0,05/2 ; 118-3-1) ttabel = (0,025 ; 114)

Nilai ttabel dengan tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 1,980

4) Keputusan Uji

a) H0 ditolak, ketika nilai thitung > ttabel atau ketika diketahui signifikansi yang diperoleh yaitu < 0,05.

b) H0 diterima, ketika nilai thitung < ttabel atau ketika diketahui signifikansi yang diperoleh yaitu > 0,05.

5) Kesimpulan

a) Diketahui nilai signifikansi yakni 0,186 > 0,05 pada variabel lingkungan kerja (X1) dan didapatkan hasil perhitungan ttabel yakni 1,980 sedangkan thitung adalah sebesar -1,329 sehingga -1,329 < 1,980 dan H0 diterima.

Dapat ditarik simpulan yaitu variabel lingkungan kerja (X1) secara parsial memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja organisasi (Y).

b) Diketahui nilai signifikansi yakni 0,000 < 0,05 pada variabel budaya organsasi (X2) dan hasil perhitunga n yang dilakukan pada ttabel diperoleh sebesar 1,980 sedangkan thitung adalah sebesar 5,630 sehingga 5,630 >

1,980 dan H0 ditolak. Hasil tersebut menunujkk a n variabel lingkungan kerja (X2) secara parsial terdapat pengaruh positif serta signifikan pada kinerja organisas i (Y).

c) Diketahui nilai signifikansi yakni 0,005 < 0,05 pada variabel motivasi (Z) dan hasil perhitungan yang dilakukan pada ttabel diperoleh sebesar 1,980 sedangkan thitung adalah sebesar 2,849 sehingga 2,849 > 1,980 dan H0 ditolak. Hasil tersebut menunujkkan variabel

(18)

motivasi (Z) secara parsial terdapat pengaruh positif serta signifikan pada kinerja organisasi (Y).

c. Uji Koefisien Determinanasi (R2)

Tujuan dari adanya analisis pada koefisien determinas i adalah memberikan informasi presentase dari pengaruh variabel bebas (X) dan variabel (Z) terhadap variabel terikat (Y) dengan simultan. Berikut ialah uji hipotesis guna mengetahu nilai R Square.

Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi

(Sumber: Data diolah tahun 2021)

Angka R Square ditunjukkan yaitu 0,536 dan apabila dijadikan persen, sebanyak 53,6 %. Berdasarkan nilai 0,536 tersebut, memberikan simpulan adanya 53,6 % berpengaruhnya variabel lingkungan kerja, budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja organisasi. Sisa diperoleh melalui 100% - 53,6 % adalah 46,4 % terpengaruh faktor lainnya selain dari lingkungan kerja, budaya organisasi dan motivasi yang tidak terdapat dalam penelit ia n peneliti.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi

Berdasarkan hasil pengujian regresi melalui path analysis model I pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja memilik i pengaruh positif secara langsung namun tidak signifikan dengan nilai signifikansi 0,738 > 0,05. Pengaruh langsung yang diberikan variabel lingkungan kerja terhadap variabel kinerja organisasi adalah sebesar

Model Summaryb

M odel R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,732a ,536 ,524 2,84666

(19)

0,022. Nilai probabilitas pada kolo Sig. adalah sebesar 0,738 > 0,05.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja memberikan pengaruh positif secara langsung terhadap kinerja organisasi akan tetapi pengaruh yang diberikan tidak signifika n.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka hipotesis 1 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif lingkungan kerja terhadap kinerja orgnaisasi ditolak. Hasil penelitian ini terdukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Budi Setyani (2014)

Penelitian Tri Budi Setyani (2014) menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian yang diperoleh Tri Budi Setyani (2014) menunjukkan nilai sig. 0,828 > 0,05 yang berarti bahwa lingkunga n kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yanag baik dapat memberikan dampak positif terhadap kineja untuk mengoptimalkan pekerjaan. Pengaruh yang diberikan oleh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan apabila atasan memberikan bimbingan kepada karyawannya, kinerja akan terbentuk dengan optimal jika lingkungan kerjanya mendukung.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti berpendapat lingkunga n kerja memiliki pengaruh namun tidak signifikan terhadap terbentuknya kinerja organisasi. Artinya, bahwa lingkungan kerja mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja organisasi, akan tetapi pengaruh yang diberikan kecil. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai R square hasil regresi model I yaitu X1 hanya 25,15% dan sisanya dipengaruhi oleh factor lain yang mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan kerja merupakan faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kinerja.

Apabila lingkungan kerja memberikan dukungan dan mampu mengoptimalkan kinerja maka pengaruh yang diberikan dapat signifikan, namun jika dukungan yang diberikan kurang maka pengaruh yang diberikan dapat tidak signifikan dan kinerja yang optimal muncul dari kesadaran karyawan itu sendiri.

(20)

2. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi

Hasil perhitungan yang diperoleh dari hasil uji regresi path analysis model I pada tabel 4.18 menunjukkan signifikansi pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja organisasi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel budaya organisasi memiliki pengaruh positif secara langsung dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Pengaruh langsung yang diberikan oleh variabel budaya organisasi adalah 0,407.

Perolehan nilai probabilitas pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja organisasi pada kolom sig. 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini terdukung oleh penelitian sebelumnya dari Septiana Dewi (2020).

Hipotesis 2 pada penelitian ini dinyatakan diterima berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan.

Penelitian yang dilakukan Septiana Dewi (2020) memperoleh hasil sig. 0,007 < 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini membuktikan bahwa budaya organisasi mampu mempengar uhi seseorang dalam meningkatkan kinerja.

Peneliti berpendapat dengan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa budaya organisasi mampu mempengaruhi kinerja organisasi. Meningkatnya kinerja dapat disebabkan karena adanya keyakinan pada diri sendiri bahwa setiap usaha yang dilakukan apabila bersungguh-sungguh akan berhasil. Seseorang yang menjalanka n kepengurusan organisasi jika tidak memiliki cerminan budaya organisasi yang baik tidak akan berkembang dan maju dengan baik.

3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Melalui Motivasi

Hasil uji regresi dengan path analysis pada tabel 4.19 menunjukka n bahwa pengaruh tidak langsung sebesar 0,204. Hasil tersebut diperoleh dari pengaruh dari variabel lingkungan kerja terhadap variabel motivas i sebagai variabel moderator adalah perkalian antara nilai variabel lingkungan kerja dengan variabel kinerja organisasi melalui variabel

(21)

motivasi yaitu 0,005. Maka pengaruh total yang diberikan lingkunga n kerja terhadap motivasi adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu 0,427. Berdasarkan hasil perhitunga n tersebut diketahui bahwa nilai pengaruh langsung lebih kecil dari pengaruh tidak langsung. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan kerja terhadap kinerja organisasi melalui motivasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hipotesis 3 pada peneitian ini dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini terdukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Rivaldi Idris (2016).

Hasil Penelitian Rivaldi Idris (2016) menunjukkan variabel motivas i memperoleh hasil 0,03 < 0,05 sebagai variabel intervening dari pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja organisasi. Lingkunga n kerja yang baik dapat memicu meningkatnya motivasi diri seseorang.

Pada saat seseorang memiliki motivasi yang tinggi maka cenderung memiliki sikap kinerja yang baik. Semakin baik dan nyaman lingkunga n kerja maka motivasi pada diri seseorang akan meningkat pula dan diikuti dengan kinerja yang lebih baik dan optimal.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa dengan memunculkan variabel motivasi sebagai variabel yang memoderasi pengaruh dari lingkungan kerja terhadap kinerja organisasi dapat meningkat. Hal ini karena dengan adanya lingkungan kerja yang baik dan merasa aman maka kinerja yang dihasilkan semakin meningkat.

4. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Melalui Motivasi

Hasil uji regresi dengan path analysis penelitian ini ditunjukka n pada tabel 4.19 yaitu pengaruh tidak langsung dari variabel budaya organisasi terhadap kinerja organisasi sebesar 0,700. Hasil tersebut diperoleh dari pengaruh dari variabel budaya organisasi terhadap variabel motivasi sebagai variabel moderator adalah perkalian antara nilai variabel budaya organisasi dengan variabel kinerja organisasi melalui variabel motivasi yaitu 0,146. Maka pengaruh total yang

(22)

diberikan budaya organisasi terhadap motivasi adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu 0,553.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai pengaruh langsung lebih kecil dari pengaruh tidak langsung. Hal ini menunjukka n bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari budaya organisasi terhadap kinerja organisasi melalui motivasi. Oleh karena itu hipotesis 4 yang terdapat dalam penelitian ini dinyatakan diterima dan terdukung oleh penelitian sinha et al (2010).

Hasil yang diperoleh sinha et al (2010) memperoleh hasil sebesar 0,005 < 0,05 menunjukkan bahwa secara tidak langsung terdapat pengaruh siginifikan antara variabel budaya organisasi terhadap kinerja organisasi melalui motivasi. Artinya, budaya organisasi memberika n pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi melalui motivas i.

Cerminan budaya organisasi yang baik maka dapat membentuk kinerja yang lebih optimal dan kinerja yang bagus dapat memotivasi karyawan untuk bekerja dengan giat.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa kinerja seseorang dapat meningkat dari pengaruh budaya organisasi yang baik serta motivasi yang tinggi dari diri seseorang. Hal tersebut belum tentu menjamin sesorang dapat meningkatkan kinerjanya. Namun, apabila seseorang memiliki sikap dan tanggung jawab serta mental yang kuat maka kinerja akan meningkat.

Gambar

Tabel 4.13 Hasil Uji  Linearitas  pada  Budaya  Organisasi
Gambar  4.17 Diagram  Hasil Analisis Jalur

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini didukung dengan data statistik deskriptif pada tabel 4.2 yang menunjukan bahwa nilai mean ukuran pemerintah daerah sebesar 28,7049 tidak mendekati nilai

Data hasil belajar akan disajikan secara deskriptif melalui Tabel 11 yang akan merangkum data empirik skor hasil belajar IPA pada siswa kelas 5A sebagai kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa siswa kelas 5 sesi 1 SDN Gayam kota kediri memiliki nilai posttest terendah yaitu 45 dan nilai tertinggi yaitu 90.

Hasil analisis deskriptif diketahui untuk nilai e-learning maturity guru matematika SMA Kota Yogyakarta dalam aspek process diperoleh skor terendah sebesar 6,

Tabel 4.4. Skor total sebesar 2334 dan skor maksimal sebesar 80. Jumlah masing-masing skor digunakan untuk menentukan indeks presentase data. Nilai rata-rata yang diperoleh

Dilihat pada Tabel 4.14 di atas, untuk analisis media elektronik skor item kuesioner tertinggi yaitu pada pertanyaan nomor 1 (Pendapat anda tentang informasi PT.ABC melalui

Berdasarkan data dalam Tabel 4.2 dapat dinyatakan aspek kemampuan berpikir kreatif pada Kelas Ekspositori yang memiliki skor tertinggi adalah aspek Berpikir Lancar dengan

Tabel 4.6 Hasil Post-test Keterampilan Berpikir Siswa Data Pre-test Post-test Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Nilai tertinggi 56 68 70 86 Nilai terendah 35 54 56 73