36
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi OperasionalDalam sub bab 4.1.1 berikut ini akan dijelaskan tentang gambaran umum obyek penelitian. Obyek pada penelitian ini adalah Arei Adventure Store Surabaya 3.
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Arei Adventure Store Surabaya 3 merupakan toko retail yang menjual berbagai macam perlengkapan mendaki dan kegiatan petualangan yang beralamatkan di Jalan Raya Manyar no.68 Surabaya dan berdiri tahun 2016. Namun untuk brand Arei sendiri sudah adasejak tahun 2000. Tempat dianggap strategis karena dekat dengan lokasi brand pesaing seperti Eiger, Consina, Bodypack, Exsport, Kalibre sehingga tingkat kunjungan konsumen lebih banyak serta dekat dengan kampus seperti STIESIA, ITATS, UNNAR, dan beberapa kampus lain dimana terdapat UKM Pecinta Alam dan mahasiswa yang suka dengan kegiatan petualangan.
Arei Adventure Store Surabaya 3 buka setiap hari mulai pukul 09:00-21:00 WIB kecuali Sabtu dan Minggu pukul 09:00-21:30 WIB. Jumlah karyawan di Arei Adventure Store Surabaya 3 ada tujuh orang yang terdiri dari seorang kepala toko, dua orang kasir, dua orang spg dan dua orang spb.
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Responden
Gambaran secara umum responden menunjukkan keadaan dan kondisi dari responden. Berikut akan dikemukakan gambaran secara umum responden yang menjadi obyek pada penelitian ini, yaitu konsumen umum yang diacak mulai dari anak muda hingga orang dewasa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan langsung kuesioner kepada konsumen. Jumlah kuesioner yang disebarkan kepada responden sebanyak 101 buah. Seluruh responden dapat diperinci berdasarkan domisili, jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan.
1. Karakteristik responden berdasarkan domisili
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner 101 orang responden diperoleh karakteristik responden berdasarkan domisili dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Table 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili
Domisili Frekuensi Percent (%) Comulative Percent (%)
Surabaya 69 68,4 68,4
Sidoarjo 9 8,9 77,2
Jombang 6 5,9 83,1
Lainnya 17 16,8 100
Total 101 100
Sumber: Data diolah penulis (2020)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui jumlah responden yang berdomisili di Surabaya lebih banyak dengan prosentase 68,3% atau (69 orang), selanjutnya responden yang berdomisili di Sidoarjo sebanyak 8,9% atau (9 orang), berikutnya responden yang berdomisili di Jombang sebanyak 5,9% atau (6 orang), sisanya berdomisili di kota lainnya sebanyak 16,8% atau sebanyak (17 orang).
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
37
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner 101 responden diperoleh
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
Kelamin Frekuensi Percent (%) Comulative Percent (%)
Pria 64 6,4 63,4
Wanita 37 36,6 100
Total 101 100
Sumber: Data diolah penulis (2020)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui jumlah responden pria lebih banyak dibanding dengan prosentase 63,4% atau (64 orang) dibanding jumlah responden wanita dengan prosentase 36,6% atau (37 orang).
3. Karakteristik responden berdasarkan usia
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner 101 responden diperoleh karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Percent (%) Comulative Percent (%)
19-23 tahun 49 48,5 48,5
24-29 tahun 44 43,6 92,1
30-34 tahun 8 7,9 100
Total 101 100
Sumber: Data diolah penulis (2020)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui jumlah responden dengan rentang usia 19-23 tahun lebih banyak dengan prosentase 48,5% atau (49 orang), jumlah responden dengan rentang usia 24-29 tahun dengan prosentase 43,6% atau (44 orang), jumlah responden dengan rentang usia 30-34 tahun dengan prosentase 7,9%
atau (8 orang).
4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner 101 responden diperoleh karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Percent (%) Comulative
Percent (%)
Pelajar/Mahasiswa 45 44,6 44,6
Pegawai Negeri 6 5,9 50,5
Karyawan Swasta 43 42,6 93
Wiraswasta 2 2 95
Pedagang 2 2 97
Bertani 1 1 98
Pegawai BUMN 1 1 99
Marker Review Manager
1 1 100
Total 101 100
38
Sumber: Data diolah penulis (2020)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui jumlah responden yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa lebih banyak dengan prosentase 44,6% atau (47 orang), jumlah responden karyawan swasta dengan prosentase 42,6% atau (43 orang), jumlah responden pegawai negeri dengan prosentase 5,9% atau (6 orang), wiraswasta dan pedagang dengan prosentase masing-masing 2% atau (masing- masing 2 orang), pegawai BUMN dan market review manager dengan prosentase masing-masing 1% atau (masing-masing 1 orang).
5. Karakteristik responden berdasarkan penghasilan
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner 101 responden diperoleh karakteristik responden berdasarkan penghasilan dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Penghasilan Frekuensi Percent (%) Comulative
Percent (%)
<Rp. 3.000.000,- 45 44,6 44,6
Rp. 3.000.000-Rp.
5.000.000,-
46 45,5 90,1
>Rp. 5.000.000 10 9,9 100
Total 101 100
Sumber: Data diolah penulis (2020)
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui jumlah responden yang berpenghasilan antara Rp. 3.000.000-Rp. 5.000.000,- lebih banyak dengan prosentase 45,5% atau (46 orang), s,elanjutnya responden yang berpenghasilan dibawah Rp. 3.000.000,- dengan prosentase 44,6% (atau 45 orang), responden yang berpenghasilan diatas Rp. 5.000.000,- dengan prosentase 9,9% (atau 10 orang).
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah SPSS Versi 24, dengan jenis data yang diolah serta ditransformasi dari bentuk ordinal menjadi interval dengan menggunakan Method of Successive Interval. untuk memudahkan pengolahan data agar dapat menjelaskan hasil responden dari variabel-variabel yang akan di teliti.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu tingkatan yang mengukur karakteristik yang ada dalam fenomena di dalam penelitian. Menurut Aritonang.R (2007) validitas adalah suatu instrumen berkaitan dengan kemampuan instrument itu untuk mengukur atau mengungkap karakteristik dari variabel yang dimaksudkan untuk diukur. Berdasarkan kuesioner yang telahbdisebar kepada 101 responden selanjutnya dilakukan uji validitas dengan menggunakan spss 24. Menurut Ghozali (2005), kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tingkat signifikasi sebesar 5% atau 0,05
2. Derajat kebebasan (df) = n – 2 = 101 – 2 = 99, didapat rtabel = 0,1956 (nilai rtabel
untuk n = 101).
3. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan atau pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan valid. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan sebagai berikut :
39
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas
Sumber: Data Output SPSS yang diolah (2020)
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel green marketing (X1), brand image (X2), dan store atmosphere (X3), dan keputusan pembelian (Y) yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi atau rhitung yang lebih besar dari rtabel = 0,1956 (nilai rtabel untuk n = 101). Sehingga semua indikator tersebut adalah valid.
1. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu tingkatan yang mengukur konsistensi hasil jika dilakukan berulang dalam suatu karakteristik. Untuk mengukur uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (a). Arikunto (2013) mengatakan suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) apabila memiliki koefisien kendalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
No. Indikator/Variabel r Tabel rHitung Keterangan
Green Marketing
1. X1.1 0.1956 0.618 Valid
2. X1.2 0.1956 0.649 Valid
3. X1.3 0.1956 0.733 Valid
4. X1.4 0.1956 0.741 Valid
Brand Images
5. X2.1 0.1956 0.676 Valid
6. X2.2 0.1956 0.713 Valid
7. X2.3 0.1956 0.744 Valid
Store Atmosphere
8. X3.1 0.1956 0.678 Valid
9. X3.2 0.1956 0.527 Valid
10. X3.3 0.1956 0.645 Valid
11. X3.4 0.1956 0.577 Valid
12. X3.5 0.1956 0.622 Valid
13. X3.6 0.1956 0.649 Valid
14. X3.7 0.1956 0.593 Valid
15. X3.8 0.1956 0.710 Valid
16. X3.9 0.1956 0.750 Valid
17. X3.10 0.1956 0.705 Valid
Keputusan Pembelian
18. Y1 0.1956 0.698 Valid
19. Y2 0.1956 0.852 Valid
20. Y3 0.1956 0.800 Valid
40
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,895 20
Sumber : Data output SPSS (2020)
Bisa dilihat dari table 4.7 diatas, data penelitian ini mempunyai cronbach‟s alpha 0,895 dan berada diatas 0,60, maka data penelitian ini dapat dinyatakan reliabel dan dapat dipercaya.
4.3.2 Regresi Linier Berganda
1. Uji Koefisien Determinasi R dan adjusted R square
Menurut (Ghozali, 2011) koefisien determinasi berfungsi untuk mengukur kemampuan komponen dari model didalam menjelaskan variasi variabel independen (bebas) yang ada. Dimana semakin nilai mendekati 1 maka semakin baik kemampuan komponen model dalam menjelaskan variasi variabel independen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,680a ,462 ,446 1,07728 1,996
a. Predictors: (Constant), Store Atmosphere, Brand Image, Green Marketing b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data Output SPSS (2020)
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, nilai koefisien R > 0,5 yaitu sebesar 0,446. Artinya variabel green marketing (X1), store atmosphere (X2), dan brand image (X3), berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 44,6% sedangkan sisanya sebesar 55,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model regresi yang diteliti.
2. Uji Hipotesis 1) Uji T (Parsial)
Uji t menurut (Ghozali, 2011) digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh dari variabel-variabel bebas (independen) secara individual (parsial) terhadap variabel terikat (dependen) dan dalam menjelaskan variasi dari variabel dependen. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka uji t dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel independen secara parsial. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasikan dengan membandingkan antara nilai tabel dan nilai hitung.
1. Apabila thitung ttabel atau tingkat signifikan < 0,05 maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen dan
41
2. Apabila thitung ttabel atau tingkat signifikan > 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
Tabel 4.9 Hasil Uji T (parsial)
Coefficientsa Model
Unstandardi zed Coefficients
Standard ized Coefficie
nts
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,58 3
1,200 1,319 ,190
Green Marketing
,104 ,073 ,141 1,425 ,157 ,567 1,765
Brand Image ,221 ,093 ,202 2,378 ,019 ,769 1,300 Store
Atmosphere
,155 ,035 ,458 4,458 ,000 ,526 1,899
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data output SPSS (2020)
Berdasarkantabel 4.10 diatas diketahui bahwa nilai thitungvariabel green marketing (X1) sebesar 1,425, variabel brand image (X2) sebesar 2,378 dan variabel store atmosphere (X3) sebesar 4,458.
1. Pengujian pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk variabel green marketing terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai thitung = 1,425<
ttabel 1,98472 dengan signifikansi 0,157 >0,05. Dengan demikian variabel green marketing tidak berpengaruh secara parsial dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian di Arei Adventure Store Surabaya 3.
2. Pengujian pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian
Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk variabel brand image terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai thitung = 2,378>ttabel 1,98472 dengan signifikansi 0,019<0,05. Dengan demikian variabel brand image berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Arei Adventure Store Surabaya 3.
3. Pengujian pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian
42
Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk variabel store atmosphere terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai thitung = 4,458>ttabel 1,98472 dengan signifikansi 0,000<0,05. Dengan demikian variabel brand image berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Arei Adventure Store Surabaya 3.
2) Uji F (simultan)
Menurut (Ghozali, 2011) uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh dari variabel-variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara bersama-sama (simultan). Dengan menggunakan uji F test yaitu membandingkan antara nilai dengan nilai
. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka uji F dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel independen secara simultan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasikan sebagai kriteria variabel dependen.
1) Apabila atau tingkat signifikan < 0,05 maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Apabila atau tingkat signifikan > 0,05 maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10 Hasil Uji F (simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 96,755 3 32,252 27,791 ,000a
Residual 112,571 97 1,161
Total 209,327 100
a. Predictors: (Constant), Store Atmosphere, Brand Image, Green Marketing b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data output SPSS (2020)
Berdasarkan data tabel 4.9 diatas diketahui bahwa diperoleh Fhitung = 27,791 sedangkan nilai Ftabel diperoleh sebesar 2,70. Dengan demikian F hitung 27,791> F tabel 2,70. Dan nilai signifikan 0,000< 0,05 sehingga dapat disimpulkan green marketing (X1), brand image (X2) dan store atmosphere (X3) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada Arei Adventure Store Surabaya 3.
4.3.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
43
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dariresi dualnya. Dasar pengambilan keputusan antara lain (Ghozali, 2011).
1) Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garisdiagonal atau grafik menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data (titik) menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arahgaris diagonal atau grafik tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data output SPSS (2020)
Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot of regression standardized menunjukan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat darititik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan garis diagonal dari kiri bawah ke kanan atas. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikoleniaritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan adanya multikolinearitas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
44
menjadi tidak terhingga (Ghozali, 2011). Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikoleniaritas
Sumber: Data output SPSS (2020)
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa model regresi tidak mengalami gangguan multikolinearitas. Hal ini tampak pada nilai tolerance masing-masing variabel bebas yang lebih besar dari 0,1. Hasil penghitungan VIF juga menunjukan bahwa nilai VIF masing-masing variabel independen kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengukur heteroskedasisitas dapat diketahui dengan mengamati grafik scatterplot. Terjadi homoskedastisitas apabila pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data di antara Zpred dan Sresid menyebar dibawah maupun diatas titik original (angka 0) pada sumbu Y dan tidak memiliki pola yang teratur. Terjadi heteroskedastisitas apabila pada scatterplot titik-titiknya memiliki pola yang teratur (Sunyoto, 2001).
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient
s
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran ce VIF
1 (Constant) 1,583 1,200 1,319 ,190
Green Marketing
,104 ,073 ,141 1,425 ,157 ,567 1,765
Brand Image ,221 ,093 ,202 2,378 ,019 ,769 1,300 Store
Atmosphere
,155 ,035 ,458 4,458 ,000 ,526 1,899
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
45
Berdasarkan gambar 4.2 scatterplot menunjukkan titik tersebar secara merata sehingga memenuhi asumsi heteroskedastisitas.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengujian pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian.
H1: Apakah green marketing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Arei Adventure Store Surabaya 3?
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk variable green marketing terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai t hitung = 1,425 < t tabel 1,98472 dengan signifikansi 0,157>0,05 artinya tidak signifikan karena konsumen tidak peduli dengan green marketing yang dilakukan oleh Arei Adventure Store Surabaya 3.
2. Pengujian pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian.
H2: Apakah Brand Image secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Arei Adventure Store Surabaya 3?
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk variable brand image terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai t hitung = 2,378> t tabel 1,98472 dengan signifikansi 0,019<0,05 artinya hal ini menunjukkan bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Arei Adventure Store Surabaya 3 karena semakin baik brand image brand image yang dibangun maka akan semakin tinggitingkat keputusan pembelian konsumen.
3. Pengujian pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian.
H3: Apakah Store Atmosphere secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Arei Adventure Store Surabaya 3?
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai t hitung untuk store atmosphere terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai t hitung = 4,458> t tabel 1,98472 dengan signifikansi 0,000<0,05 artinya hal ini menunjukkan bahwa store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Arei
46
Adventure Store Surabaya 3 dimana semakin baik store atmosphere Arei Adventure Store Surabaya 3 maka semakin tinggi tingkat keputusan pembelian konsumen.
4. Pengujian pengaruh green marketing, brand image, store atmosphere terhadap keputusan pembelian.
H4: Apakah terdapat pengaruh signifikan secara simultan Green Marketing, Brand Image, dan Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian paad Arei Adventure Store Surabaya 3?
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) dari variabel independen (bebas) yaitu green marketing, brand image, dan store atmosphere secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat) keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi 0.000 atau kurang dari 0,05 dan Fhitung = 27,791 sedangkan nilai Ftabel diperoleh sebesar 2,70. Dengan demikian Fhitung 27,791 > Ftabel 2,70.