45 BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Deskripsi Responden Penelitian
Responden penelitian ini adalah karyawan BMT An-Najah Wiradesa dengan jumlah sampel 48. Dari 48 kuesioner yang tersebar hanya kembali 33 kuesioner. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu pertanyaan mengenai identitas dan pertanyaan mengenai keempat variable yaitu etika kerja islam, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden berdasarkan jabatan, umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama bekerja. Penggolongan dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian.
a. Gambaran umum mengenai responden 1) Profil responden berdasarkan umur
Dari penelitian 33 responden dengan klasifikasi berdasarkan umur dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan umur
Umur Jumlah Presentasi
21-30 15 45,45 %
31-40 13 39,39 %
41-50 3 9,09 %
>50 2 6,06 %
Jumlah 33 100 %
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.1 diatas responden yang berumur 21-30 tahun sebanyak 15 responden ( 45,45 %), responden yang berumur 31-40 sebanyak 13 responden ( 39,39 %), responden yang berumur 41-50 tahun sebanyak 3 orang responden ( 9,09 %). Dan respondenyang berumur >50 tahun sebanyak 2 responden ( 3,03 %).
2) Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari penelitian 33 responden dengan klasifikasi berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentasi
Laki-laki 13 39,39 %
Perempuan 20 60,6 %
Jumlah 33 100 %
Berdasarkan table 4.2 diatas responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 13 responden ( 39,39%), dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 20 responden (60,6 %). 3) Profil Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Dari penelitian 33 responden dengan klasifikasi berdasarkan jenjang pendidikan dapat ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Jumlah Presentasi
SMA 17 51,51 %
DIPLOMA 9 27,27 %
SARJANA 7 21,21 %
PASCASARJANA 0 0 %
Jumlah 33 100 %
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan table 4.3 diatas responden menurut jenjang pendidikan dengan pendidikan SMA sebanyak 17 responden ( 51,51%), jenjang pendidikan Diploma sebanyak 9 responden (27,27%). Dan jenjang pendidikan Sarjana sebanyak 7 responden (21,21%)
4) Profil Resonden Berdasarkan Lama Bekerja
Dari penelitian 33 responden dengan klasifikasi berdasarkan lama bekerja dapat ditunjukkan pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja Jumlah Presentasi
<1 tahun 4 12,12 % 1-5 tahun 7 21,21 % 5-10 tahun 7 21,21 % 11-15 tahun 8 24,24 % 16-20 tahun 7 21,21 % Jumlah 33 100 %
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas klasifikasi responden berdasarkan lama bekerja, responden yang bekerja selama < 1 tahun sebanyak 4 responden dengan presentasi 12,12 %, responden 1-5 tahun sebanyak 7 responden dengan presentasi (21,21%), responden 6-10 tahun sebanyak 7 responden dengan presentasi (21,21%), responden 11-15 tahun sebanyak 8 respoden dengan presentasi (24,24%), responden 15-20 tahun sebanyak 7 responden, dengan presentasi (21,21%).
b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Variabel 1) Karakteristik Responden Berdasarkan Etika Kerja Islam
Tabel 4.5 berikut ini akan menunjukkan distribusi responden dilihat dari jumlah skor penilaian etika kerja Islam.
Tabel 4.5
Responden Berdasarkan Etika Kerja Islam Jumlah Skor Penilaian Etika
Kerja Islam Jumlah (Orang) Presentasi Rendah (<55) 1 3,03 % Sedang (56-65) 15 45,45 % Tinggi ( >66) 17 51,51 % Jumlah 33 100 %
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.5 di atas adalah karakteristik responden dilihat dari etika kerja Islam dengan jumlah 33 responden. Tingkat etika yang paling tinggi terletak di skor > 66 sebanyak 17 orang dengan persentase 51,51 %. Sedangkan yang memiliki skor antara <55 adalah 1 orang dengan presentasi 3,03 %. Dan skor 56-65 sebanyak 15 orang dengan persentase 45,45 %.
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Komitmen Organisasi
Tabel 4.6 berikut ini akan menunjukkan distribusi responden dilihat dari jumlah skor penilaiankomitmen organisasi.
Tabel 4.6
Responden Berdasarkan Komitmen Organisasi Jumlah Skor Penilaian
Komitmen Organisasi Jumlah (Orang) Presentasi Rendah (15-20) 2 6,06 % Sedang (21-25) 23 69,7 % Tinggi ( 26-30) 8 24,24 % Jumlah 33 100 %
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.6 di atas adalah karakteristik responden dilihat dari komitmen organisasi dengan jumlah 33 responden. Tingkat komitmen yang paling tinggi terletak di skor 21-25 sebanyak 23 orang dengan persentase 69,7 %. Sedangkan yang memiliki skor antara 15-20 adalah 2 orang dengan presentasi 6,06 %. Dan skor 26-30 sebanyak 8 orang dengan persentase 24,24 %.
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Kepuasan Kerja
Tabel 4.7 berikut ini akan menunjukkan distribusi responden dilihat dari jumlah skor penilaiankepuasan kerja.
Tabel 4.7
Responden Berdasarkan Kepuasan kerja. Jumlah Skor Penilaian
Kepuasan kerja Jumlah (Orang) Presentasi Rendah (15-20) 2 6 % Sedang (21-25) 27 82 % Tinggi ( 26-30) 4 12% Jumlah 33 100 %
Tabel 4.7 di atas adalah karakteristik responden dilihat dari komitmen organisasi denganjumlah 33 responden. Tingkat komitmen yang paling tinggi terletak di skor 21-25 sebanyak 27 orang dengan persentase 82 %.Sedangkan yang memiliki skor antara 15-20 adalah 2 orang dengan presentasi 6 %.Dan skor 26-30 sebanyak 4 orang dengan persentase 12 %.
4) Karakteristik Responden Berdasarkan Kinerja Karyawan
Tabel 4.8 berikut ini akan menunjukkan distribusi responden dilihat dari jumlah skor penilaiankinerja karyawan.
Tabel 4.8
Responden Berdasarkan kinerja karyawan Jumlah Skor Penilaian
Kinerja Karyawan Jumlah (Orang) Presentasi Rendah (16-20) 0 0 % Sedang (21-25) 19 58 % Tinggi ( 26-30) 14 42 % Jumlah 33 100 %
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Tabel 4.8 di atas adalah karakteristik responden dilihat dari komitmen organisasi denganjumlah 33 responden. Tingkat kinerja yang paling tinggi terletak di skor 21-25 sebanyak 19 orang dengan persentase 58 %.Sedangkan yang memiliki skor antara 16-20 adalah tidak ada.Dan skor 26-30 sebanyak 14 orang dengan persentase 42 %.
2. Analisis Data Penelitian a. Uji Instrumen
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan dan kesahihan suatu instrument.Data dapat dikatakan valid, jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner tersebut.Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah melakukan uji signifikansi dengan tingkat signifikan 5% dan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Hasil uji validitas dalam penelitan ini adalah :
a) Faktor Variabel Etika Kerja Islam Tabel 4.9
Hasil Analisis Uji Validitas
Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Etika Kerja Islam 1 0,276 0,344 Tidak Valid
2 0,371 0,344 Valid 3 0,352 0,344 Valid 4 0,414 0,344 Valid 5 0,514 0,344 Valid 6 0,454 0,344 Valid 7 0,542 0,344 Valid 8 0,452 0,344 Valid 9 0,485 0,344 Valid 10 0,511 0,344 Valid 11 0,501 0,344 Valid 12 0,330 0,344 Tidak Valid 13 0,606 0,344 Valid 14 0,536 0,344 Valid
Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 15 0,322 0,344 Tidak Valid
16 0,586 0,344 Valid
17 0,450 0,344 Valid
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji validitas variabel etika kerja Islam di atas, dari 17 pertanyaan terdapat 3 butir pertanyaan yang tidak valid karena nilai Correlated Item-Total Correlation < 0.344. Untuk itu, pertanyaan yang tidak valid akan dihilangkan karena sudah tertutup oleh pertanyaan yang valid.
b) Faktor Variabel Komitmen Organisasi Tabel.10
Hasil Analisis Uji Validitas
Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Komitmen Organisasi 1 0,653 0,344 Valid 2 0,772 0,344 Valid 3 0,734 0,344 Valid 4 0,487 0,344 Valid 5 0,747 0,344 Valid 6 0,692 0,344 Valid
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Dari tampilan Tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator pertanyaan terhadap total skor konstruk menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan
valid.Nilai korelasi masing-masing item menunjukan angka yang lebih besar dari r tabel pada signifikan 0,05 dengan N = 33 yaitu 0,344.
c) Faktor Kepuasan Kerja
Tabel 4.11
Hasil Analisis Uji Validitas
Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Kepuasan Kerja 1 0,729 0,344 Valid
2 0,466 0,344 Valid
3 0,564 0,344 Valid
4 0,582 0,344 Valid
5 0,509 0,344 Valid
6 0,633 0,344 Valid
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Dari tampilan Tabel 4.11 di atas, terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator pertanyaan terhadap total skor konstruk menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan valid. Nilai korelasi masing-masing item menunjukan angka yang lebih besar dari r tabel pada signifikan 0,05 dengan N = 33 yaitu 0,344.
d) Faktor Kinerja Karyawan
Tabel 4.12
Hasil Analisis Uji Validitas
Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Kinerja Karyawan 1 0,645 0,344 Valid 2 0,526 0,344 Valid 3 0,524 0,344 Valid 4 0,664 0,344 Valid 5 0,740 0,344 Valid 6 0,432 0,344 Valid
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Dari tampilan Tabel 4.12 di atas, terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator pertanyaan terhadap total skor konstruk menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan valid. Nilai korelasi masing-masing item menunjukan angka yang lebih besar dari r tabel pada signifikan 0,05 dengan N = 33 yaitu 0,344.
2) Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur dialam mengukur gejala yang sama. Uji Realibilitas dilakukan untuk mengukur satu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu
kuisioner dikatakaan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.60
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha > 0,60.61 Hasil uji reliabilitas
masing-masing variabel dalam penelitan ini adalah: Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronboach
Alpha
Nilai A Keterangan
Etika Kerja Islam 0,639 0,60 Reliabel Komitmen Organisasi 0,770 0,60 Reliabel
Kepuasan Kerja 0,733 0,60 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,729 0,60 Reliabel Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Dari tampilan Tabel 4.13 Output SPSS di atas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator variabel terhadap total skor konstruk menunjukan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel pertanyaan reliabel.Hal ini dikarenakan nilai korelasi masing-masing item menunjukan angka yang lebih besar cronbach Alpha > 0.60.
60Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2011) hal 41
61Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta :Kencana, 2013), Hlm. 57
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.62Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika signifikasi hasil uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal.
62Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2011) Hlm. 160
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogrof-Smirnov
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansinya adalah 0,716. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pola distribusi residual terdistribusi normal.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain teap, maka disebut homoskedastisitas. Pengujian ada tidaknya gejala
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .95197164
Most Extreme Differences Absolute .125
Positive .125
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .716
Asymp. Sig. (2-tailed) .685
heteroskedastisitas memakai metode grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari variabel dependen, dimana jika tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan begitu juga sebaliknya.
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Dari Gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar disekitar nol dan tidak membentuk pola tertentu (acak), sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Dalam regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas.Hasil pengujian ini menggunakan nilai Collinearity Statistics Tolerance (T) dan
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.63Berikut merupakan hasil dari pengujian multikolinieritas:
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) X1.EtikakerjaIslam .696 1.437 X2.Komitmenorganisasi .599 1.669 X3.Kepuasankerj .835 1.197 a.Dependent Variable: Y.Kinerjakaryawan
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Dari Tabel 4.16 diperoleh hasil bahwa semua variabel bebas memiliki nilai tolerance diatas 0,1 dan VIF di bawah 10 yaitu etika kerja Islam sebesar 0,696 dan 1,437, komitmen organisasi sebesar 0,599 dam 1,669 dan kepuasan kerja 0,835 dan 1,197dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa suatu model regresi tidak terjadi multikolinearitas dari ketiga
63Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2011) hal106.
variabel independen tersebut dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan KJKS BMT An-Najah.
4) Uji Autokolerasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.Model regresi yang baik adalah model yang terbebas dari autokorelasi.Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).
Tabel 4.16
Hasil Uji Durbin-Watson Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .584a .341 .273 1.513 1.847
a. Predictors: (Constant), X3.Kepuasankerja, X1.EtikakerjaIslam, X2.Komitmenorganisasi
b. Dependent Variable: Y.Kinerjakaryawan
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas terlihat bahwa nilai D-W sebesar 1,847 nilai ini akan kita bandingkan dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah pengamatan 33 (n) dan jumlah variabel independen 3 (k = 3) sehingga nilai dU :
1,651 dan dL: 1,258. Penentuan hasil analisisnya sebagai berikut:
Tabel 4.17 Uji Durbin-Watson
Hipotesis Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < 1,258 Tidak ada autokorelasi positif No desicison 1,258 ≤ d ≤ 1,651 Tidak ada korelasi negatif Tolak 2,742 < d < 4 Tidak ada korelasi negative No desicison 2,349 ≤ d ≤ 4,742 Tidak ada autokorelasi, positif
atau negative
Tidak ditolak 1,651 < d < 2,349
Pada penelitian ini diperoleh hasil Durbin-Watson sebesar 1,847karena DW terletak antara 1,651 hingga 2,349 maka dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa tidak ada autokorelasi. c. Analisis Regresi Linier Berganda
Besarnya perubahan pada faktor dependen (Y) akibat perubahan pada faktor independen (X) secara parsial dijelaskan melalui persamaan regresi yang di peroleh. Dengan menggunakan program SPSS 16 for windows diperoleh hasil seperti yang tertera dalam Tabel.
Tabel 4.18
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.747 4.099 2.378 .024 X1.Etikakerjaislam .152 .069 .400 2.216 .035 X2.Komitmenorganisasi .02 .138 .130 .662 .510 X3.Kepuasankerja .200 .141 .234 .1.416 .167
a. Dependent Variable: Y.Kinerjakaryawan
Sumber: output SPSS, 2016, data diolah
Dari ketiga variabel independen yang dimasukan ke dalam model regresi bahwa variabel etika kerja Islam signifikan dapat dilihat dari probabilitas signifikan sebesar 0,035 dimana dibawah 0,05. Sedangkan komitmen organisasi dan kepuasan kerja tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari probabilitas 0,510 dan 0,167 dimana nilai tersebut diatas 0,05. Berdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y=9,747+0,152X1+0,02X2+0,200X3+e Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan X1 = Etika Kerja Islam
X2 = Komitmen Organisasi
X3 = Kepuasan Kerja
Dari hasil persamaan regresi linier berganda diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut:
1) Koefisien regresi pada konstanta adalah 9,747. Artinya apabila etika kerja islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja nilaianya adalah 0 maka kinerja karyawan meningkat sebesar 9,747.
2) Koefisien regresi pada variabel etika kerja Islam (X1) sebesar
0,152adalah positif. Artinya apabila terjadi peningkatan 1 satuan variabel etika kerja Islam dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan kinerja sebesar 0,152.
3) Koefisien regresi pada variabel komitmen organisasi (X2)
sebesar 0,02 adalah positif. Artinya bila kerjadi peningkatan 1 satuan variabel komitmen organisasi dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat memingkatkan kinerja sebesar 0,02.
4) Koefisien regresi pada variabel kepuasan kerja (X3) sebesar
0,200 adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan 1 satuan variabel kepuasan kerja dimana faktor-faktor lain konstan dapat memingkatkan kinerja sebesar 0,200.
d. Uji Signifikan Statistik 1) Uji t (Parsial)
Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah etika kerja islam, komitmen organisai dan kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Pengujian signifikansi yang dilakukan uji t ditetapkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan output SPSS nampak dari
tiga variabel bebas yaitu etika kerja Islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 4.19 Hasil Uji Regresi Parsial Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.747 4.099 2.378 .024 X1.Etikakerjaislam .152 .069 .400 2.216 .035 X2.Komitmenorganisasi .02 .138 .130 .662 .510 X3.Kepuasankerja .200 .141 .234 .1.416 .167
a. Dependent Variable: Y.Kinerjakaryawan
Sumber: output SPSS, 2016, data diolah
Dari hasil analisis regresi secara parsial diatas dapat disimpulkan bahwa:
a) Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan
Variabel independen etika kerja Islam mempunyai thitung
sebesar 2,216 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,035. Karena thitung lebih besar dari ttabel yaitu 1,989>2,216 dan nilai
signifikansi 0,035<0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan demikian variabel independen etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
b) Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Variabel Etika kerja Islam mempunyai thitung sebesar
0,667dengantingkat signifikansi sebesar 0,324 karena thitung lebih
0,510>0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian
variabel komitmen independen komitmen organisasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
c) Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Variabel Etika kerja Islam mempunyai thitung sebesar
1,294dengantingkat signifikansi sebesar 0,167 karena thitung lebih kecil dari ttabel yaitu 1,416<1,699 dan nilai signifikansi
0,167>0,050.Maka maka Ho diterima dan Haditolak.dengan
demikian variabel independen kepuasan kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2) Uji F (Simultan)
Uji F pada dasarnya digunakan untuk menguji apakah semua variable independen yaitu etika kerja Islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.Berdasarkan output SPSS nampak dari tiga variabel bebas yaitu etika kerja islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja teradap kinerja karyawan ditunjukan pada Tabel.
Tabel 4.20
Hasil Uji Regresi Simultan ANOVAb
Model Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 34.380 3 11.460 5.009 .006
Residual 66.347 29 2.288
Total 100.727 32
a. Predictors: (Constant), X3.Kepuasankerja,
X1.EtikakerjaIslaml, X2.Komitmenorganisasi b. Dependent Variable: Y.Kinerjakaryawan
Sumber: Output SPSS, 2016, data diolah
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS maka hasil output dapat dilihat pada tabel 4.20 nampak bahwa secara simultan pengaruh dari tiga variabel bebas yaitu etika kerja Islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mempunyai nilai Fhitung sebesar 5,009dengan
tingkat signifikan 0,006. Sedangkan untuk nilai Ftabel
sebesar2,934dengan tingkat signifikansi 0,05. Karena nilai Fhitung
(5,009) lebih besar dari Ftabel (2,934) dan nilai signifikansi (0,006)
lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan pengaruh etika kerja Islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.Sehingga Ha4diterima dan H04 ditolak.
e. Uji Koefisien Determinasi
Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya determinasi (R2).Keseluruhan R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linear berganda.Jika R2 yang diperoleh
mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen.Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol), maka semakin lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen.
Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square pada analisis regresi berganda pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.21
Hasil Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .584a .341 .273 1.513
a. Predictors: (Constant), x3.total, x1.total, x2.total
Sumber: Output SPSS, 2015, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.21 koefisien determinasi memiliki adjusted R square sebesar 0,273. Hal ini berarti 27,3 % Kinerja (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu variabel etika kerja Islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja.
Sedangkan sisanya (100% - 27,3% = 72,7 %) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hasil analisis yang telah dilakukan. Pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel 4.20 pada uji regresi parsial dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung etika kerja Islam kerja sebesar 2,216 dengan signifikansi 0,035. Karena nilai signifikansi 0,035< 0,05 dan t hitung lebih besar dari t tabel 2,216 > 1,699 maka variabel etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap kinerja. Ini menunjukkan bahwa Ha diterima
danHo ditolak.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa etika kerja Islam ini mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.Hal ini sejalan dengan penelitian Rokhman (2010) dan Hayati (2012) yang menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Ali dan Owaihan (2008) yang menyatakan bahwa etika kerja islam berkontribusi untuk kinerja yang lebih tinggi untuk penyebaran kekayaan dan kesejahteraan social. Dengan adanya etika kerja Islam maka kinerja semakin baik.Ini dimaksudkan bahwa ketika semakin tinggi etika kerja islam yang dimiliki oleh karyawan
maka semakin tinggi pula kinerja dari seorang karyawan. Apabila kinerja karyawan baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan atau organisasi tersebut akan baik.
Pada penelitian ini etika mampu mempengaruhi kinerja pada BMT An-Najah dikarenakan BMT An-An-Najah merupakan organisasi atau lembaga yang berbasis syariah. Dengan mempunyai karyawan yang mayoritas beragama Islam secara tidak langsung seluruh karyawan sudah mampu mengetahui tentang etika kerja Islam yang mana setiap individu akan mampu menerapkan etika kerja Islam dengan baik.
2. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel 4.20 pada uji regresi parsial dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung komitmen organisasi sebesar 0,662 dengan signifikansi 0,510. Karena nilai signifikansi 0,510> 0,05 dan t hitung lebih kecil dari t tabel 0,662 < 1,699 maka variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja. Ini menunjukkan bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa komitmen organisasi ini tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja.Ini sejalan dengan penelitian Rokhman (2010) dan Hayati (2012) yang menyatakan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Dan tidak sejalan dengan penelitian I Wayan (t,th) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun pada penelitian ini tidak terbukti dimana komitmen organisasi dalam penelitian ini dibuktikan
kepuasan kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan yaitu hanya sebesar 0,327.
Tidak bepengaruhnya komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan ini kemungkinan dapat disebabkan karena karyawan menganggap nilai-nilai pada diri mereka tidak sama dengan BMT an-Najah sehingga ketidaksamaan itu memungkinkan komitmen karyawan yang rendah dan juga belum sesuai dengan harapan karyawan. Karena nilai, kepercayaan dan budaya organisasi yang sesuai dengan harapan karyawan akan membuat mereka komitmen kepada organisasi.
3. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel 4.20 pada uji regresi parsial dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung kepuasan kerja sebesar 1,416dengan signifikansi 0,167. Karena nilai signifikansi 0,167> 0,05 dan t hitung lebih kecil dari t tabel 1,416 < 1,699 maka variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja. Ini menunjukkan bahwa Ho diterima
dan Ha ditolak.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja ini tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja.Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Diana (2009) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, ini berarti bahwa kinerja seseorang meningkat ketika kepuasan kerja dan individun berada pada posisi yang tinggi.Namun pada penelitian ini tidak terbukti dimana
kepuasan kerja Dalam penelitian ini dibuktikan kepuasan kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan yaitu hanya sebesar 0,214.
Pada penelitian initidak berpengaruhnya kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan ini kemungkinan dikarenakan sebagian karyawan menganggap bahwa keadilan dan kesejahteraan dlam organisasi belum tercapai mengingat besanya gaji harus disesuaikan dengan prestasi kerja yang dicapai.
4. Pengaruh Etika Kerja Islam, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Dari uji F diketahui bahwa secara simultan variabel independen yang terdiri dari etika kerja Islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan fhitungsebesar5,009 dengan tingkat signifikansi 0,006, karena tingkat
signifkansi 0,006 < 0,05 artinya besar kecilnya variabel independen tersebut secara simultan mempengaruhi kinerja karyawan.