• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sanitasi Industri di UP Tanjungsari Wonosobo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sanitasi Industri di UP Tanjungsari Wonosobo"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN SANITASI DALAM INDUSTRI

PENERAPAN SANITASI DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN PANGANPENGOLAHAN PANGAN DI PT PERKEBUNAN TAMBI UP TANJUNGSARI, WONOSOBO DI PT PERKEBUNAN TAMBI UP TANJUNGSARI, WONOSOBO

Tugas Tersturktur Sanitasi Dan Pengolahan Limbah Industri Pangan Tugas Tersturktur Sanitasi Dan Pengolahan Limbah Industri Pangan

Oleh : Oleh : Umi Latifah Umi Latifah A1M011020 A1M011020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO PURWOKERTO 2014 2014

(2)

RINGKASAN RINGKASAN

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada  pengawasan terhadap berbagai f

 pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajataktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia seperti pembuatan sumur yang memenuhi persyaratan kesehatan manusia seperti pembuatan sumur yang memenuhi persyaratan kesehatan, pengawasan kebersihan pada peralatan makan, serta pengawasan kesehatan, pengawasan kebersihan pada peralatan makan, serta pengawasan terhadap makanan (Azwar, 1990).

terhadap makanan (Azwar, 1990).

Prinsip dasar sanitasi meliputi dua hal, yaitu membersihkan dan Prinsip dasar sanitasi meliputi dua hal, yaitu membersihkan dan sanitasi. Membersihkan yaitu menghilangkan mikroba yang berasal dari sisa sanitasi. Membersihkan yaitu menghilangkan mikroba yang berasal dari sisa makanan dan tanah yang mungkin menjadi media yang baik bagi makanan dan tanah yang mungkin menjadi media yang baik bagi  pertumbuhan

 pertumbuhan mikroba. mikroba. Sanitasi Sanitasi merupakan merupakan langkah langkah menggunakan menggunakan zat zat kimiakimia dan atau metode fisika untuk menghilangkan sebagian besar mikroba yang dan atau metode fisika untuk menghilangkan sebagian besar mikroba yang tertinggal pada permukaan alat dan mesin pengolah makanan.

tertinggal pada permukaan alat dan mesin pengolah makanan.

Sedanngkan limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, yang Sedanngkan limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, atau mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, atau  jumlahnya,

 jumlahnya, baik baik secara secara langsung langsung atau atau tidak tidak langsung langsung akan akan dapatdapat membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia atau membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia atau makhluk

makhluk hidup hidup lainnya lainnya (Mahida,1984).(Mahida,1984).

Sanitasi yang dilakukan PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari yaitu Sanitasi yang dilakukan PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari yaitu meliputi snaitasi bahan baku, sanitasi mesin dan peralatan, sanitasi meliputi snaitasi bahan baku, sanitasi mesin dan peralatan, sanitasi  pekerja/karyawan dan sanitasi bangunan serta lingkung

 pekerja/karyawan dan sanitasi bangunan serta lingkungan perusahaan.an perusahaan.

Sanitasi yang diterapkan di PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari Sanitasi yang diterapkan di PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari masih banyak yang perlu diperbaiki. Hal ini karena proses sanitasi yang masih banyak yang perlu diperbaiki. Hal ini karena proses sanitasi yang dilakukan masih banyak kekurangan. Fasilitas sanitasi di UP Tanjungsari juga dilakukan masih banyak kekurangan. Fasilitas sanitasi di UP Tanjungsari juga  belum lengkap sehingga perlu p

 belum lengkap sehingga perlu penambahan fasilitas tersebut.enambahan fasilitas tersebut.

Penanganan limbah di UP Tanjungsari meliputi penanganan limbah Penanganan limbah di UP Tanjungsari meliputi penanganan limbah  padat,

 padat, cair cair dan dan gas. gas. Limbah Limbah cair cair yang yang ada ada berupa berupa air air yang yang digunakan digunakan untukuntuk mendinginkan tabung gas, limbah padat berbentuk abu sisa pembakaran kayu mendinginkan tabung gas, limbah padat berbentuk abu sisa pembakaran kayu  bakar,

 bakar, sedangkan sedangkan limbah limbah gas gas berupa berupa asap asap yang yang dikeluarkan dikeluarkan dari dari mesinmesin  pelayuan dan pengeringan.

 pelayuan dan pengeringan.

Penanganan limbah yang dilakukan di UP Tanjungsari masih kurang Penanganan limbah yang dilakukan di UP Tanjungsari masih kurang  baik,

 baik, maka maka perlu perlu adanya adanya perbaikan perbaikan pengelolaan pengelolaan limbah limbah di di UP UP Tanjungsari.Tanjungsari. Perlu adanya penambahan cerobong asap agar assap yang dihasilkan tidak Perlu adanya penambahan cerobong asap agar assap yang dihasilkan tidak terakumulasi di ruang pengolahan. Penanganan limbah padat untuk dibuat terakumulasi di ruang pengolahan. Penanganan limbah padat untuk dibuat tanggul sungai harus dilaksanakan dengan semestinya dan dilakukkan tanggul sungai harus dilaksanakan dengan semestinya dan dilakukkan  pemantauan agar bisa berjalan dengan baik.

(3)

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Perkembangan industri di Indonesia akhir-akhir ini meningkat sejalan Perkembangan industri di Indonesia akhir-akhir ini meningkat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Industri selalu diikuti masalah dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Industri selalu diikuti masalah kontaminasi produk , terutama yang berhubungan dengan adanya proses kontaminasi produk , terutama yang berhubungan dengan adanya proses kegiatan industri tersebut. Dalam proses kegiatannya masalah sanitasi kegiatan industri tersebut. Dalam proses kegiatannya masalah sanitasi merupakan salah satu faktor yang paling menentukan kualitas produk akhir. merupakan salah satu faktor yang paling menentukan kualitas produk akhir.

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada  pengawasan terhadap berbagai f

 pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajataktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia seperti pembuatan sumur yang memenuhi persyaratan kesehatan manusia seperti pembuatan sumur yang memenuhi persyaratan kesehatan, pengawasan kebersihan pada peralatan makan, serta pengawasan kesehatan, pengawasan kebersihan pada peralatan makan, serta pengawasan terhadap makanan (Azwar, 1990).

terhadap makanan (Azwar, 1990).

Aspek sanitasi dalam produksi pangan merupakan program yang Aspek sanitasi dalam produksi pangan merupakan program yang tidakdapat dipisahkan dalam industri. Sanitasi dalam industri meliputi tidakdapat dipisahkan dalam industri. Sanitasi dalam industri meliputi sanitasibahan baku sampai dengan produk akhir dan segala sesuatu sanitasibahan baku sampai dengan produk akhir dan segala sesuatu yangberhubungan dengan proses produksi yang dapat menyebabkan yangberhubungan dengan proses produksi yang dapat menyebabkan kontaminasipada produk seperti sanitasi peralatan produksi, sanitasi pekerja, kontaminasipada produk seperti sanitasi peralatan produksi, sanitasi pekerja, sanitasi bangunan, serta perlakuan-perlakuan yang berhubungan langsung sanitasi bangunan, serta perlakuan-perlakuan yang berhubungan langsung denganbahan karena sanitasi sangat terkait dengan keamanan pangan bagi denganbahan karena sanitasi sangat terkait dengan keamanan pangan bagi konsumen. Penerapan sanitasi yang baik dalam industri akan memberikan konsumen. Penerapan sanitasi yang baik dalam industri akan memberikan keuntunganprodu

keuntunganproduksi dan meksi dan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan.ningkatkan mutu produk yang dihasilkan.

Sanitasi pangan ditujukan untuk mencapai kebersihan yang prima Sanitasi pangan ditujukan untuk mencapai kebersihan yang prima dalam tempat produksi, persiapan penyimpanan, penyajian makanan, dan air dalam tempat produksi, persiapan penyimpanan, penyajian makanan, dan air sanitasi. Hal-hal tersebut merupakan aspek yang sangat esensial dalam setiap sanitasi. Hal-hal tersebut merupakan aspek yang sangat esensial dalam setiap cara penanganan pangan.

cara penanganan pangan.

Sanitasi di sebuah perusahaan makanan dapat berjalan dengan baik jika Sanitasi di sebuah perusahaan makanan dapat berjalan dengan baik jika diterapkan secara baik pula. Pelaksanaan sanitasi secara berkala akan diterapkan secara baik pula. Pelaksanaan sanitasi secara berkala akan memberikan dampak yang baik pada industri. Kontaminasi produk, peralatan, memberikan dampak yang baik pada industri. Kontaminasi produk, peralatan,  pekerja

 pekerja maupun maupun lingkungan lingkungan pabrik pabrik dapat dapat dihindari. dihindari. Akan Akan tetapi tetapi penerapannpenerapann sanitasi yang buruk akan berdampak pada produk akhir, baik itu kontaminasi sanitasi yang buruk akan berdampak pada produk akhir, baik itu kontaminasi

(4)

 produk

 produk dari dari lingkungan lingkungan kerja kerja maupun maupun dari dari pekerja. pekerja. Oleh Oleh karena karena itu, itu, perluperlu adanya kajian mengenai penerapan sanitasi dan pengelolaan limbah pada adanya kajian mengenai penerapan sanitasi dan pengelolaan limbah pada suatu industri pengolahan pangan. Salah satu industri pengolahan pangan suatu industri pengolahan pangan. Salah satu industri pengolahan pangan yang terdapat di Jawa Tengah adalah PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari yang terdapat di Jawa Tengah adalah PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari yang memproduksiteh hijau.

yang memproduksiteh hijau. B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dikaji Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dikaji dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.

1. Bagaimana pennerapan sanitasi dan pengolahan limbah di PT PerkebunanBagaimana pennerapan sanitasi dan pengolahan limbah di PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari ?

Tambi UP Tanjungsari ? 2.

2. Bagaimana evaluasi sanitasi dan pengolahan limbah yang sudahBagaimana evaluasi sanitasi dan pengolahan limbah yang sudah diterapkan di PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari ?

diterapkan di PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari ? C.

C. TujuanTujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui penerapanuntuk mengetahui penerapan sanitasi dan pengolahan limbah di PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari sanitasi dan pengolahan limbah di PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari  beserta evaluasinya.

(5)

II.

II. STUDI PUSTAKASTUDI PUSTAKA

A.

A. SanitasiSanitasi

Menurut Labensky (1994) dalam Purnawijayanti (2001)mendefinisikan Menurut Labensky (1994) dalam Purnawijayanti (2001)mendefinisikan sanitasi sebagai penciptaan atau pemeliharaan kondisi yangmampu mencegah sanitasi sebagai penciptaan atau pemeliharaan kondisi yangmampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakityang disebabkan oleh terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakityang disebabkan oleh makanan.

makanan.

Ehlers dan Steele (1958) mendefinisikan sanitasi sebagai pencegahan Ehlers dan Steele (1958) mendefinisikan sanitasi sebagai pencegahan  penyakit

 penyakit dengan dengan cara cara menghilangkan menghilangkan atau atau mengatur mengatur faktor-faktor faktor-faktor lingkunganlingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut.

yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut.

Secara luas ilmu sanitasi adalah penerapan dari prinsip-prinsip tersebut Secara luas ilmu sanitasi adalah penerapan dari prinsip-prinsip tersebut yang akan membantu dalam memperbaiki, mempertahankan atau yang akan membantu dalam memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia. Untuk mempraktekkan mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia. Untuk mempraktekkan ilmu ini, maka seseorang harus mengubah segala sesuatu dalam lingkungan ilmu ini, maka seseorang harus mengubah segala sesuatu dalam lingkungan yang dapat secara langsung atau tidak langsung membahayakan terhadap yang dapat secara langsung atau tidak langsung membahayakan terhadap kehidupan manusia. Dalam arti luas, juga mencakup kesehatan masyarakat kehidupan manusia. Dalam arti luas, juga mencakup kesehatan masyarakat (taman, gedung-gedung umum, sekolah , restoran dan lingkungan lainnya). (taman, gedung-gedung umum, sekolah , restoran dan lingkungan lainnya). Sanitasi akan membantu melest

Sanitasi akan membantu melestarikan hubungan ekologik yang seimbang.arikan hubungan ekologik yang seimbang.

Sanitasi pangan merupakan hal terpenting dari semua ilmu sanitasi Sanitasi pangan merupakan hal terpenting dari semua ilmu sanitasi karena sedemikian banyak lingkungan kita yang baik secara langsung maupun karena sedemikian banyak lingkungan kita yang baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suplai makanan manusia. Hal ini sudah tidak langsung berhubungan dengan suplai makanan manusia. Hal ini sudah disadari sejak awal sejarah kehidupan manusia dimana usaha-usaha disadari sejak awal sejarah kehidupan manusia dimana usaha-usaha  pengawetan

 pengawetan makanan makanan telah telah dilakukan dilakukan seperti seperti penggaraman, penggaraman, pengasinan, pengasinan, dandan lain-lain.

lain-lain.

Sanitasi pangan berhubungan erat dengan sanitasi obat-obatan dan Sanitasi pangan berhubungan erat dengan sanitasi obat-obatan dan kosmetik, karena penggunaan ketiga komoditi tersebut yang memerlukan kosmetik, karena penggunaan ketiga komoditi tersebut yang memerlukan kontak baik secara internal maupun eksternal dengan tubuh manusia. Demikian kontak baik secara internal maupun eksternal dengan tubuh manusia. Demikian  pula halnya

 pula halnya sanitasi sanitasi pangan tidak pangan tidak dapat dipisahkan dapat dipisahkan dengan sanitasi dengan sanitasi lingkunganlingkungan dimana produk makanan disimpan, ditangani, diproduksi atau dipersiapkan, dimana produk makanan disimpan, ditangani, diproduksi atau dipersiapkan, dan dari praktek

dan dari praktek  sanitizer  sanitizer   serta  serta higienehigiene  personalia yang harus menangani  personalia yang harus menangani makanan.

(6)

Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air yang bersih kebersihan lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004). mewadahi sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004). Sanitasi makanan merupakan upaya-upaya yang ditujukan untuk Sanitasi makanan merupakan upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia (Chandra, 2006). Sedangkan menurut Oginawati dan penyakit pada manusia (Chandra, 2006). Sedangkan menurut Oginawati (2008), sanitasi makanan adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan (2008), sanitasi makanan adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan  bertumbuh dan berkembang

 bertumbuh dan berkembang biaknya jasad biaknya jasad renik pembusuk renik pembusuk dan patogen dan patogen dalamdalam makanan yang dapat merusak makanan dan membahayakan kesehatan makanan yang dapat merusak makanan dan membahayakan kesehatan manusia.

manusia.

Menurut Chandra (2006) dan Oginawati (2008), tujuan dari sanitasi Menurut Chandra (2006) dan Oginawati (2008), tujuan dari sanitasi makanan antara lain:

makanan antara lain: 1.

1. Menjamin keamanan dan kebersihan makananMenjamin keamanan dan kebersihan makanan 2.

2. Mencegah penularan wabah penyakitMencegah penularan wabah penyakit 3.

3. Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakatMencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat 4.

4. Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makananMengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan 5.

5. Melindungi konsumen dari kemungkinan terkena penyakit yang disebarkanMelindungi konsumen dari kemungkinan terkena penyakit yang disebarkan oleh perantara-perantara makanan

oleh perantara-perantara makanan

Dalam upaya sanitasi makanan, terdapat 6 tahapan yang harus Dalam upaya sanitasi makanan, terdapat 6 tahapan yang harus diperhatikan yaitu:

diperhatikan yaitu: 1.

1. Keamanan dan kebersihan produk makanan yang diproduksiKeamanan dan kebersihan produk makanan yang diproduksi 2.

2. Kebersihan individu dalam pengolahan produk makananKebersihan individu dalam pengolahan produk makanan 3.

3. Keamanan terhadap penyediaan air bersihKeamanan terhadap penyediaan air bersih 4.

4. Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoranPengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran 5.

5. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan,Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan,  penyajian dan penyimpanan

 penyajian dan penyimpanan 6.

6. Pencucian, pembersihan, dan penyimpanan alat-alat atau perlengkapanPencucian, pembersihan, dan penyimpanan alat-alat atau perlengkapan

Prinsip dasar sanitasi meliputi dua hal, yaitu membersihkan dan sanitasi. Prinsip dasar sanitasi meliputi dua hal, yaitu membersihkan dan sanitasi. Membersihkan yaitu menghilangkan mikroba yang berasal dari sisa makanan Membersihkan yaitu menghilangkan mikroba yang berasal dari sisa makanan dan tanah yang mungkin menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. dan tanah yang mungkin menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroba.

(7)

Sanitasi merupakan langkah menggunakan zat kimia dan atau metode fisika Sanitasi merupakan langkah menggunakan zat kimia dan atau metode fisika untuk menghilangkan sebagian besar mikroba yang tertinggal pada permukaan untuk menghilangkan sebagian besar mikroba yang tertinggal pada permukaan alat dan mesin pengolah makanan.

alat dan mesin pengolah makanan. B.

B. Penanganan LimbahPenanganan Limbah

Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, yang mengandung bahan Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, yang mengandung bahan  berbahaya

 berbahaya atau atau beracun beracun yang yang karena karena sifat, sifat, konsentrasi, konsentrasi, atau atau jumlahnya, jumlahnya, baikbaik secara langsung atau tidak langsung akan dapat membahayakan lingkungan, secara langsung atau tidak langsung akan dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia atau makhluk hidup lainnya kesehatan, kelangsungan hidup manusia atau makhluk hidup lainnya (Mahida,1984).

(Mahida,1984).

Menurut Buckle

Menurut Buckle et. al et. al . (1987) istilah. (1987) istilah polution equivalent  polution equivalent  seringdigunakan seringdigunakan untuk menunjukkan persoalan-persoalan yang ada dalampenanganan dan untuk menunjukkan persoalan-persoalan yang ada dalampenanganan dan  pembuangan limbah pengolahan pangan. Suatu pabrikpengolahan pangan  pembuangan limbah pengolahan pangan. Suatu pabrikpengolahan pangan yangyang

membuang sisa-sisa sebanyak 106 liter air setiapharinya dengan BOD 2000 membuang sisa-sisa sebanyak 106 liter air setiapharinya dengan BOD 2000 ml/liter, menghasilkan daya polusi sebandingdengan bahan buangan rumah ml/liter, menghasilkan daya polusi sebandingdengan bahan buangan rumah yang berasal dari populasi 40.000 orang(dengan anggapan BOD 300 mg/liter, yang berasal dari populasi 40.000 orang(dengan anggapan BOD 300 mg/liter, 180 liter/jam/hari).Menurut Loehr (1977) dalam Jenie dan Winiati (1990) 180 liter/jam/hari).Menurut Loehr (1977) dalam Jenie dan Winiati (1990) metodepenanganan dan pembuangan yang layak dari limbah cairan metodepenanganan dan pembuangan yang layak dari limbah cairan dapatdilakukan dengan sedimentasi, penimbunan lahan, penanganan dapatdilakukan dengan sedimentasi, penimbunan lahan, penanganan  biologikdan

 biologikdan perlakuan perlakuan fisik fisik atau atau kimia. kimia. Penanganan Penanganan limbah limbah padatanpadatan dapatdilakukan dengan penimbunan tanah, pupuk, pakan ternak dan dehidrasi. dapatdilakukan dengan penimbunan tanah, pupuk, pakan ternak dan dehidrasi.

Zat-zat padat yang terdapat dalam limbah dapat dihilangkandengan Zat-zat padat yang terdapat dalam limbah dapat dihilangkandengan melakukan penyaringan atau pengendapan (sedimentasi).Sedangkan untuk melakukan penyaringan atau pengendapan (sedimentasi).Sedangkan untuk menetralkan asam atau basa dan menghilangkan bahanbahanorganik tertentu menetralkan asam atau basa dan menghilangkan bahanbahanorganik tertentu dapat digunakan metode kimia. Sedangkan metodefisikokimia seperti adsorbsi, dapat digunakan metode kimia. Sedangkan metodefisikokimia seperti adsorbsi,  pertukaran

 pertukaran ion, ion, osmosis, osmosis, oksidasi oksidasi kimia kimia danpengendapan danpengendapan biasanya biasanya dilakukandilakukan untuk menghilangkan komponenkomponenkimia tertentu yang bersifat untuk menghilangkan komponenkomponenkimia tertentu yang bersifat mencemari (Jenie dan Winiati,1990).

mencemari (Jenie dan Winiati,1990).

Setiap limbah perlu dikarakteristik terlebih dahulu sebelum rancangan Setiap limbah perlu dikarakteristik terlebih dahulu sebelum rancangan  proses dimulai. Sifat limbah cair yang perlu diketahui adalah v

(8)

konsentrasi organic, karakteristik dan toksisitas. Tingkat bahaya keracunan konsentrasi organic, karakteristik dan toksisitas. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan oleh limbah juga bergantung pada jenis dan karakteristik yang disebabkan oleh limbah juga bergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

limbah.

Berdasarkan sumber atau asal limbah, maka limbah dapat dibagi kedalam Berdasarkan sumber atau asal limbah, maka limbah dapat dibagi kedalam  beberapa golongan yaitu :

 beberapa golongan yaitu : a.

a. Limbah domestic, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi,Limbah domestic, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi, dapur,

dapur, tempat cuci tempat cuci pakaian, dan pakaian, dan lain sebagainya, lain sebagainya, yang yang secara kuantitatifsecara kuantitatif limbah tadi terdiri atas zat organik baik padat maupun cair, bahan berbahaya limbah tadi terdiri atas zat organik baik padat maupun cair, bahan berbahaya dan b

dan beracun eracun (B-3), garam (B-3), garam terlarut, lemak.terlarut, lemak.  b.

 b. Limbah nondomestic, yaitu limbah yang berasal dari pabrik, industri,Limbah nondomestic, yaitu limbah yang berasal dari pabrik, industri,  pertanian,

 pertanian, peternakan, peternakan, perikanan, perikanan, dan dan transportasi transportasi serta serta sumber-sumbersumber-sumber lainnya.

lainnya. c.

c. Limbah pertanian biasanya terdiri atas pestisida, bahan pupuk dan lainnyaLimbah pertanian biasanya terdiri atas pestisida, bahan pupuk dan lainnya (Kristianto,2002)

(9)

III.

III. PENERAPAN SANITASI DAN PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRIPENERAPAN SANITASI DAN PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada  pengawasan

 pengawasan terhadap terhadap berbagai berbagai faktor faktor lingkungan lingkungan yang yang mempengaruhi mempengaruhi derajatderajat kesehatan manusia seperti pembuatan sumur yang memenuhi persyaratan kesehatan manusia seperti pembuatan sumur yang memenuhi persyaratan kesehatan, pengawasan kebersihan pada peralatan makan, serta pengawasan kesehatan, pengawasan kebersihan pada peralatan makan, serta pengawasan terhadap makanan (Azwar, 1990).

terhadap makanan (Azwar, 1990).

PT Perkebunan Tambi di UP Tambi (produksi teh hitam) telah menjalankan PT Perkebunan Tambi di UP Tambi (produksi teh hitam) telah menjalankan sistem HACCP (

sistem HACCP ( Hazard  Hazard Analysis Analysis Critical Critical Control Control Point Point ) terhadap pengolahan) terhadap pengolahan komoditasnya dengan tujuan untuk menjamin kualitas mutu teh yang dihasilkan. komoditasnya dengan tujuan untuk menjamin kualitas mutu teh yang dihasilkan. Akan tetapi di UP Tanjungsari penerapan HACCP masih dalam tahap Akan tetapi di UP Tanjungsari penerapan HACCP masih dalam tahap  perencanaan.

 perencanaan. Sanitasi Sanitasi terhadap terhadap lingkungan lingkungan produksi, produksi, pekerja, pekerja, peralatan, peralatan, maupunmaupun  bahan

 bahan baku baku diharapkan diharapkan dapat dapat mendukung terjaminnya mendukung terjaminnya mutu mutu teh teh yang dihasilyang dihasilkan.kan. Sanitasi yang dilakukan PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari yaitu meliputi : Sanitasi yang dilakukan PT Perkebunan Tambi UP Tanjungsari yaitu meliputi : 1.

1. Sanitasi Bahan BakuSanitasi Bahan Baku

Sanitasi bahan baku merupakan salah satu tahapan sanitasi dalam Sanitasi bahan baku merupakan salah satu tahapan sanitasi dalam industri. Bahan baku yang sersih, akan menghasilkan pproduk akhir yang industri. Bahan baku yang sersih, akan menghasilkan pproduk akhir yang  bebas dari kontaminan. Bahan baku yang digunakan di UP Tanjungsari

 bebas dari kontaminan. Bahan baku yang digunakan di UP Tanjungsari adalahadalah  pucuk

 pucuk

teh.Apabilapucuktehtidakmendapatkanperlakuandanpengawasankhususdarise teh.Apabilapucuktehtidakmendapatkanperlakuandanpengawasankhususdarise muajeniskontaminanmaupunkotoran, makamutuproduk yang muajeniskontaminanmaupunkotoran, makamutuproduk yang dihasilkantidakakansesuaidengan yang diharapkan. Selainitu, bahaya yang dihasilkantidakakansesuaidengan yang diharapkan. Selainitu, bahaya yang ditimbulkanjugasangatmerugikankonsumenapabilateh yang ditimbulkanjugasangatmerugikankonsumenapabilateh yang  bahanbakunyaterkontaminasisampaidikonsumsi.

 bahanbakunyaterkontaminasisampaidikonsumsi.

Sanitasi terhadap pucuk teh diawali dari pemetikan di kebun teh. Sanitasi terhadap pucuk teh diawali dari pemetikan di kebun teh. Pemetikan pucuk teh hanya boleh dilakukan minimal 12 hari sejak Pemetikan pucuk teh hanya boleh dilakukan minimal 12 hari sejak  penyemprotan

 penyemprotan hama hama yang yang terakhir terakhir dilakukan. dilakukan. Hal Hal ini ini untuk untuk menghindarimenghindari kemungkinan masih adanya sisa-sisa bahan kimia yang menempel di daun teh. kemungkinan masih adanya sisa-sisa bahan kimia yang menempel di daun teh. Pucuk teh tidak boleh terkena kotoran ketika dipetik, seperti jatuh ke tanah Pucuk teh tidak boleh terkena kotoran ketika dipetik, seperti jatuh ke tanah

(10)

atau terinjak-injak. Hal ini karena dalam pengolahan teh hijau tidak ada proses atau terinjak-injak. Hal ini karena dalam pengolahan teh hijau tidak ada proses  pencucian pucuk teh yang

 pencucian pucuk teh yang akan diolah.akan diolah.

Sanitasi pucuk teh juga dilakukan ketika berada di pabrik. Pucuk teh Sanitasi pucuk teh juga dilakukan ketika berada di pabrik. Pucuk teh yang akan dilayukan tidak terinjak-injak di lantai peangolahan. Pucuk teh yang akan dilayukan tidak terinjak-injak di lantai peangolahan. Pucuk teh tidak boleh terkena bahan-bahan kimia seperti oli, solar, maupun minyak tidak boleh terkena bahan-bahan kimia seperti oli, solar, maupun minyak  pelumas

 pelumas ketika ketika diangkut diangkut menggunakan menggunakan truk. truk. Penghilangan Penghilangan terhadap terhadap kotorankotoran seperti daun-daun kering, rumput dan ranting pohon lain dilakukan oleh seperti daun-daun kering, rumput dan ranting pohon lain dilakukan oleh  pekerjasaat memasukkan pucuk ke dalam mesin

 pekerjasaat memasukkan pucuk ke dalam mesin rotary panner rotary panner .. 2.

2. Sanitasi Peralatan dan Mesin PengolahanSanitasi Peralatan dan Mesin Pengolahan

Peralatan, mesin dan riang pengolahan harus mendapat perhatian Peralatan, mesin dan riang pengolahan harus mendapat perhatian khusus, karena berhubungan langsung dengan produk yang diolah.Oleh khusus, karena berhubungan langsung dengan produk yang diolah.Oleh

karena itu sanitasiterhadapperalatan, mesin,

karena itu sanitasiterhadapperalatan, mesin,

maupunruanganpengolahansangatpentinguntukdilakukan. maupunruanganpengolahansangatpentinguntukdilakukan.

Di UP Tanjungsari, pembersihan alat dilakukan setelah proses selesai, Di UP Tanjungsari, pembersihan alat dilakukan setelah proses selesai, sedangkan perawatan mesin dilakukan sesara berkala oleh bagian teknik sedangkan perawatan mesin dilakukan sesara berkala oleh bagian teknik  perusahaan.

 perusahaan. Sanitasi Sanitasi terhadap terhadap mesin mesin di di pabrik pabrik dilakukan dilakukan oleh oleh tenagatenaga kebersihan, maupun tenaga kerja di bagian pengolahan. Mesin-mesin yang kebersihan, maupun tenaga kerja di bagian pengolahan. Mesin-mesin yang akan digunakan untuk pengolahan maupun setelah digunakan dibersihkan akan digunakan untuk pengolahan maupun setelah digunakan dibersihkan untuk menghilangkan kontaminan berupa sisa pucuk teh yang tertinggal atau untuk menghilangkan kontaminan berupa sisa pucuk teh yang tertinggal atau kotoran lain yang bisa menempel di bahan baku maupun produk teh jadi. kotoran lain yang bisa menempel di bahan baku maupun produk teh jadi. Mesindanperalatan yang perlu dilakukan pembersihan secara teratur, Mesindanperalatan yang perlu dilakukan pembersihan secara teratur, diantaranya adalah

diantaranya adalah rotary panner rotary panner , mesin pendingin,, mesin pendingin,  press  press cup cup roller roller , ECP,, ECP,  Rotary drier 

 Rotary drier dandan Ball Tea Ball Tea..  Rotary

 Rotary panner panner dibersihkandarisisa-sisa pucuk teh yang menempel.dibersihkandarisisa-sisa pucuk teh yang menempel. Mesin

Mesin  press  press cup cup roller roller   dibersihkan menggunakan sapu dari sisa sisa  dibersihkan menggunakan sapu dari sisa sisa  penggulungan.

 penggulungan. Untuk Untuk mesin mesin ECP ECP pembersihan pembersihan dilakukan dilakukan dengandengan menghilangkan kerak-kerak sisa pengeringan pucuk teh. Pembersihan pada menghilangkan kerak-kerak sisa pengeringan pucuk teh. Pembersihan pada mesin

mesin rotary drier rotary drier   dan  dan ball teaball tea  yaitu dengan menghilangkan sisa teh hasil  yaitu dengan menghilangkan sisa teh hasil  pengeringan, dan deb

 pengeringan, dan debu debu yang menempel pada mesin.u debu yang menempel pada mesin. 3.

(11)

Kebersihan dan higienitas pekerja industri makanan sangatpenting. Kebersihan dan higienitas pekerja industri makanan sangatpenting. Pekerja juga merupakan sumber pencemaran. Yang sangatpenting dijaga ialah Pekerja juga merupakan sumber pencemaran. Yang sangatpenting dijaga ialah agar pekerja tidak sampai menularkan mikrobapatogen karena pencemaran ini agar pekerja tidak sampai menularkan mikrobapatogen karena pencemaran ini tidak terlihat, tetapi jika terjadi resikonyaberat yaitu peracunan tidak terlihat, tetapi jika terjadi resikonyaberat yaitu peracunan makanan.Kesehatan dan kebersihan pekerja sangat menentukan mutu produk makanan.Kesehatan dan kebersihan pekerja sangat menentukan mutu produk yang dihasilkan. Karyawan atau pekerja merupakan salah satu mata rantai yang dihasilkan. Karyawan atau pekerja merupakan salah satu mata rantai  penghubung

 penghubung sumber sumber pencemaran, pencemaran, karena karena banyak banyak mikroorganisme mikroorganisme yangyang melekat pada kulit dan pakaian yang dikenakan.

melekat pada kulit dan pakaian yang dikenakan.

Sanitasi terhadap karyawan di pabrik pengolahan sangat penting Sanitasi terhadap karyawan di pabrik pengolahan sangat penting untuk dilakukan Para karyawan yang masuk ke pabrik penolahan diwajibkan untuk dilakukan Para karyawan yang masuk ke pabrik penolahan diwajibkan memakai masker serta baju khusus beserta topinya, dan juga sepatu yang memakai masker serta baju khusus beserta topinya, dan juga sepatu yang sudah disediakan, selain itu diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk ke sudah disediakan, selain itu diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk ke ruang pengolahan. Faktor-faktor lingkungan yang tidak sesuai dengan

ruang pengolahan. Faktor-faktor lingkungan yang tidak sesuai dengan kondisikondisi  pekerja

 pekerja akan akan menyebabkan menyebabkan gangguan gangguan yang yang mengakibatkan mengakibatkan terganggunyaterganggunya  pelaksanaan

 pelaksanaan pekerjaan. pekerjaan. Gangguan Gangguan tersebut tersebut dapat dapat berpengaruh berpengaruh terhadapterhadap kenyamanan kerja, gangguan keamanan dan kesehatan dalam bekerja. kenyamanan kerja, gangguan keamanan dan kesehatan dalam bekerja. Beberapa faktor yang berpengaruh pada pekerja yang berkaitan dengan Beberapa faktor yang berpengaruh pada pekerja yang berkaitan dengan gangguan yang ditimbulkan dari proses pengolahan antara lain:

gangguan yang ditimbulkan dari proses pengolahan antara lain: a.

a. BauBau

Bau yang tidak disukai dapat menyebabkan gangguan kesehatan Bau yang tidak disukai dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti pernafasan. Bau tertentu dapat berasal dari proses penggiligan. seperti pernafasan. Bau tertentu dapat berasal dari proses penggiligan.  b.

 b. PeneranganPenerangan

Penerangan merupakan faktor yang sangat penting dalam Penerangan merupakan faktor yang sangat penting dalam  pelaksanaan

 pelaksanaan pekerja/ pekerja/ proses proses produksi. produksi. Penerangan Penerangan yang yang baik baik membuatmembuat  para pekerja

 para pekerja dapat melihat dapat melihat dengan jelas dengan jelas sesuatu sesuatu yang dikerjakan, sehinggayang dikerjakan, sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Dan sebaliknya jika sistem dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Dan sebaliknya jika sistem  penerangan

 penerangan yang yang kurang kurang baik baik dapat dapat melelahkan melelahkan mata mata atau atau bahkan bahkan dapatdapat menyebabkan kecelakaan kerja.

menyebabkan kecelakaan kerja. c.

c. KebisinganKebisingan

Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki. Dengan adanya Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki. Dengan adanya kebisingan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan. Gangguan kebisingan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan. Gangguan

(12)

tersebut dapat berupa kerusakan indera pendengaran, selain itu juga dapat tersebut dapat berupa kerusakan indera pendengaran, selain itu juga dapat mengganggu komunikasi. Penempatan generator yang menjadi sumber mengganggu komunikasi. Penempatan generator yang menjadi sumber suara ditempatkan diruang yang terpisah dengan ruang proses produksi, suara ditempatkan diruang yang terpisah dengan ruang proses produksi, sehingga tidak mengganggu karyawan dalam bekerja.

sehingga tidak mengganggu karyawan dalam bekerja.

Setiap tahap pengolahan harus dilakukan antisipasi walaupun sederhana Setiap tahap pengolahan harus dilakukan antisipasi walaupun sederhana untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan kerja para pekerja. Di UP untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan kerja para pekerja. Di UP Tanjungsari,ada perlengkapan yang harus digunakan pekerja saat melakukan Tanjungsari,ada perlengkapan yang harus digunakan pekerja saat melakukan  proses pengolahan seperti:

 proses pengolahan seperti: 1)

1) MaskerMasker

Pemakaian masker dimaksudkan agar bahan baku maupun produk Pemakaian masker dimaksudkan agar bahan baku maupun produk yang dihasilkan tidak terkontaminasi oleh sumber kontaminan dari mulut yang dihasilkan tidak terkontaminasi oleh sumber kontaminan dari mulut karyawan maupun pengunjung ketika bercakap-cakap. Selain itu, dengan karyawan maupun pengunjung ketika bercakap-cakap. Selain itu, dengan  pemakaian

 pemakaian masker masker ini ini kenyamanan kenyamanan karyawan karyawan dan dan pengunjung pengunjung juga juga akanakan lebih terjamin sebab proses pengolahan teh menimbulkan bau yang cukup lebih terjamin sebab proses pengolahan teh menimbulkan bau yang cukup menusuk hidung. Masker di UP Tanjungsari terbuat dari kain yang cukup menusuk hidung. Masker di UP Tanjungsari terbuat dari kain yang cukup untuk melindungi dari debu dan kelembaban berlebih dan tidak terlalu untuk melindungi dari debu dan kelembaban berlebih dan tidak terlalu  pengap.

 pengap. 2)

2) Baju Seragam dan Tutup KepalaBaju Seragam dan Tutup Kepala

Pemakaian baju seragam dan topi/ tutup kepala dimaksudkan agar Pemakaian baju seragam dan topi/ tutup kepala dimaksudkan agar teh yang sedang diolah tidak te

teh yang sedang diolah tidak tercemar oleh karrcemar oleh karyawan maupun pengunjung.yawan maupun pengunjung. Penggunaan baju seragam berfungsi untuk mengurangi kemungkinan Penggunaan baju seragam berfungsi untuk mengurangi kemungkinan tercemarnya produk teh oleh karyawan maupun pengunjung dikarenakan tercemarnya produk teh oleh karyawan maupun pengunjung dikarenakan teh memiliki sifat higroskopis yaitu mudah menyerap bau menyengat teh memiliki sifat higroskopis yaitu mudah menyerap bau menyengat seperti parfum. Tutup kepala digunakan untuk menjaga agar tidak terjadi seperti parfum. Tutup kepala digunakan untuk menjaga agar tidak terjadi  pencemaran

 pencemaran pada pada produk produk teh teh oleh oleh debu debu dari dari kepala kepala atau atau rambut rambut pekerjapekerja sehingga estetika dan keamanan teh dapat dijaga. Baju seragam yang sehingga estetika dan keamanan teh dapat dijaga. Baju seragam yang dipakai berwarna biru dengan tutup kepala yaitu topi.

dipakai berwarna biru dengan tutup kepala yaitu topi. 3)

3) CelemekCelemek

Celemek dapat befungsi sebagai pelindung pakaian pekerja dari Celemek dapat befungsi sebagai pelindung pakaian pekerja dari kotoran teh yang terkadang susah dihilangkan. Selain itu juga dapat kotoran teh yang terkadang susah dihilangkan. Selain itu juga dapat

(13)

merapikan pakaian kerja sehingga kemungkinan pakaian tersangkut pada merapikan pakaian kerja sehingga kemungkinan pakaian tersangkut pada alat lebih terkurangi. Celemek digunakan oleh pekerja yang bekerja pada alat lebih terkurangi. Celemek digunakan oleh pekerja yang bekerja pada tempat yang basah, seperti ketika pembeberan pucuk pada

tempat yang basah, seperti ketika pembeberan pucuk pada  whitering  whitering trough

troughdan ketika memasukkan pucuk teh dalam mesin pelayuandan ketika memasukkan pucuk teh dalam mesin pelayuan.. CelemekCelemek yang digunakan di UP Tanjungsari terbuat dari bahan yang kedap air, yang digunakan di UP Tanjungsari terbuat dari bahan yang kedap air, sehingga baju pekerja tidak basah saat melakukan pekerjaannya.

sehingga baju pekerja tidak basah saat melakukan pekerjaannya. 4)

4) Sarung TanganSarung Tangan

Sarung tangan berfungsi untuk menghindari kontaminasi produk Sarung tangan berfungsi untuk menghindari kontaminasi produk oleh tangan pekerja sebagai pengolahnya. Sarung tangan juga untuk oleh tangan pekerja sebagai pengolahnya. Sarung tangan juga untuk  pengamanan

 pengamanan kerja kerja saat saat melakukan melakukan pekerjaan. pekerjaan. Pekerja Pekerja yang yang bertugas bertugas padapada  bagian pemasukkan

 bagian pemasukkan bahan bahan bakar pada bakar pada tungku diharuskan tungku diharuskan memakai smemakai sarungarung tangan anti api agar tangan terhindar dari kontak langsung dengan api. tangan anti api agar tangan terhindar dari kontak langsung dengan api. Selain itu pekerja tersebut harus mengenakan kacamata agar melindungi Selain itu pekerja tersebut harus mengenakan kacamata agar melindungi dari percikan api. Sarung tangan juga harus dipakai di setiap tahapan dari percikan api. Sarung tangan juga harus dipakai di setiap tahapan  pengolahan

 pengolahan seperti seperti pelayuan, pelayuan, penggulungan penggulungan dan dan pengeringan pengeringan sertaserta  pengemasan.

 pengemasan. 5)

5) SepatuSepatu

Sepatu boot merupakan sepatu khusus yang digunakan oleh para Sepatu boot merupakan sepatu khusus yang digunakan oleh para mandor kebun dan para pemetik di kebun untuk melindungi dari bahaya mandor kebun dan para pemetik di kebun untuk melindungi dari bahaya luar, misalnya duri, paku yang dapat menancap dikaki ataupun serangga luar, misalnya duri, paku yang dapat menancap dikaki ataupun serangga yang berbahaya. Setiap karyawan di bagian pengolahan diwajibkan yang berbahaya. Setiap karyawan di bagian pengolahan diwajibkan mengganti alas kakinya dengan sepatu saat masuk ke pabrik. Hal ini mengganti alas kakinya dengan sepatu saat masuk ke pabrik. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang dari luar pabrik ke dalam dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang dari luar pabrik ke dalam  pabrik dan untuuk

 pabrik dan untuuk menghindari dengan teh yang diolahkmenghindari dengan teh yang diolahkontaminasi.ontaminasi. 4.

4. Sanitasi Bangunan dan LingkunganSanitasi Bangunan dan Lingkungan

Sanitasi lingkungan produksi perlu mendapat perhatian, karena Sanitasi lingkungan produksi perlu mendapat perhatian, karena  berkaitan

 berkaitan erat erat dengan dengan masyarakat masyarakat sekitar, sekitar, pengolahan, pengolahan, dan dan kelestariankelestarian lingkungan. Lingkungan produksi berhubungan dengan lokasi dan konstruksi lingkungan. Lingkungan produksi berhubungan dengan lokasi dan konstruksi  bangunan.

(14)

Lokasi UP Tanjungsari terletak di daerah dekat dengan pemukiman Lokasi UP Tanjungsari terletak di daerah dekat dengan pemukiman  penduduk sehingga bahan sis

 penduduk sehingga bahan sisa hasil a hasil pengolahan yang dibuang harus pengolahan yang dibuang harus ditanganiditangani secara benar, supaya tidak menganggu kesehatan dan kenyamanan penduduk secara benar, supaya tidak menganggu kesehatan dan kenyamanan penduduk sekitar. Selain itu, untuk menjaga kebersihan halaman pabrik dan ruang sekitar. Selain itu, untuk menjaga kebersihan halaman pabrik dan ruang  pengolahan sudah ada

 pengolahan sudah ada petugas kebersihan petugas kebersihan yang setiap yang setiap pagi tugasnya menpagi tugasnya menyapuyapu dan membersihkan ruang pengolahan dan halaman sekitar pabrik. Kebersihan dan membersihkan ruang pengolahan dan halaman sekitar pabrik. Kebersihan lingkungan pabrik dan karyawan sangat terjaga dikarenakan disediakan tempat lingkungan pabrik dan karyawan sangat terjaga dikarenakan disediakan tempat sampah untuk menampung kotoran dan juga wastafel untuk cuci tangan para sampah untuk menampung kotoran dan juga wastafel untuk cuci tangan para  pekerja sebelum dan setelah melakukan aktivitas kerja.

 pekerja sebelum dan setelah melakukan aktivitas kerja.

Lingkungan tempat perusahaan didirikan harus diperhatikan letaknya Lingkungan tempat perusahaan didirikan harus diperhatikan letaknya terhadap lingkungan yang kurang sehat. Penentuan lokasi bangunan secara terhadap lingkungan yang kurang sehat. Penentuan lokasi bangunan secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi produk yang dihasilkan, langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi produk yang dihasilkan, untuk itu pemilihan lokasi bangunan tidak boleh diabaikan begitu saja. untuk itu pemilihan lokasi bangunan tidak boleh diabaikan begitu saja. Sanitasi bangunan di UP Tanjungsari meliputi :

Sanitasi bangunan di UP Tanjungsari meliputi : a.

a. Sanitasi LantaiSanitasi Lantai

Lantai di UP Tanjungsari relatif kedap air, permukaannya rata dan Lantai di UP Tanjungsari relatif kedap air, permukaannya rata dan halus tetapi tidak licin serta mudah untuk dibersihkan. Proses pembersihan halus tetapi tidak licin serta mudah untuk dibersihkan. Proses pembersihan lantai yang di lakukan di UP Tanjungsari yaitu menyapu dan mengepel lantai yang di lakukan di UP Tanjungsari yaitu menyapu dan mengepel lantai sebelum proses dan setelah proes produksi, sehingga lantai terlihat lantai sebelum proses dan setelah proes produksi, sehingga lantai terlihat  bersih dan tidak mengganggu

 bersih dan tidak mengganggu jalanya proses produksi.jalanya proses produksi.  b.

 b. Sanitasi DindingSanitasi Dinding

Dinding menggunakan tembok dengan ketinggian ± 5-7 meter dari Dinding menggunakan tembok dengan ketinggian ± 5-7 meter dari  permukaan

 permukaan lantai, lantai, dinding dinding tembok tembok juga juga dilengkapi dilengkapi dengan dengan ventilasi ventilasi yangyang  berfungsi sebagai sirkulasi udara. Pembersihan dinding biasanya dilakukan  berfungsi sebagai sirkulasi udara. Pembersihan dinding biasanya dilakukan seminggu sekali untuk dinding yang berdekatan dengan alat mesin yaitu seminggu sekali untuk dinding yang berdekatan dengan alat mesin yaitu dengan cara mengelap dinding tersebut agar terbebas dari kotoran yang dengan cara mengelap dinding tersebut agar terbebas dari kotoran yang menempel.

menempel. c.

c. Atap dan Langit-LangitAtap dan Langit-Langit

Atap terbuat dari seng. Seng dapat menyerap panas dan selain itu Atap terbuat dari seng. Seng dapat menyerap panas dan selain itu tahan terhadap pengaruh hujan, tahan lama, dan tidak bocor. Langit-langit tahan terhadap pengaruh hujan, tahan lama, dan tidak bocor. Langit-langit terbuat dari kayu dengan permukaan rata dan tidak mudah terkelupas serta terbuat dari kayu dengan permukaan rata dan tidak mudah terkelupas serta

(15)

tahan lama dan mudah dibersihkan. Pembersihan atap dan langit-langit tahan lama dan mudah dibersihkan. Pembersihan atap dan langit-langit dilakukan dilakukan setiap sebulan sekali oleh petugas kebersihan dengan dilakukan dilakukan setiap sebulan sekali oleh petugas kebersihan dengan menggunakan sapu panjang.

menggunakan sapu panjang. d.

d. VentilasiVentilasi

Ventilasi berfungsi sebagai sirkulasi udara. Uap air akan Ventilasi berfungsi sebagai sirkulasi udara. Uap air akan mengembun dan menempel pada permukaan peralatan, mesin, langi-langit mengembun dan menempel pada permukaan peralatan, mesin, langi-langit dan dinding yang mudah menimbulkan karat sedangkan pada kayu akan dan dinding yang mudah menimbulkan karat sedangkan pada kayu akan mengakibatkan kayu menjadi mudah lapuk atau terjadi serangan jamur. mengakibatkan kayu menjadi mudah lapuk atau terjadi serangan jamur. Masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan adanya ventilasi sebagai Masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan adanya ventilasi sebagai  pengatur

 pengatur suhu suhu ruangan. ruangan. Ventilasi Ventilasi udara udara di di UP UP Tanjungsari Tanjungsari terbuat terbuat daridari kawat jaring memudahkan dalam proses pembersihan. Pembersihan debu kawat jaring memudahkan dalam proses pembersihan. Pembersihan debu yang menempel pada ventilasi di lakukan setiap seminggu sekali oleh yang menempel pada ventilasi di lakukan setiap seminggu sekali oleh  petugas kebersihan.

 petugas kebersihan.

B.

B. PenanganaPenanganan n LimbahLimbah

Limbah adalah sisa dari hasil kegiatan industri atau usaha Limbah adalah sisa dari hasil kegiatan industri atau usaha yangmengandung bahan pencemar yang bersifat berbahaya dan beracun yangmengandung bahan pencemar yang bersifat berbahaya dan beracun karenasifat, konsentrasi, dan jumlahnya.Pengolahan limbah yang dihasilkan karenasifat, konsentrasi, dan jumlahnya.Pengolahan limbah yang dihasilkan sangat penting untuk dilakukan agar tidak mencemari lingkungan di sekitar sangat penting untuk dilakukan agar tidak mencemari lingkungan di sekitar  pabrik

 pabrik walaupun walaupun pada pada dasarnya dasarnya proses proses pengolahan pengolahan teh teh tidak tidak menimbulkanmenimbulkan limbah yang terlalu berbahaya bagi lingkungan. Limbah hasil tahapan proses limbah yang terlalu berbahaya bagi lingkungan. Limbah hasil tahapan proses harus mendapatkan perhatian dan dikelola dengan baik agar tidak harus mendapatkan perhatian dan dikelola dengan baik agar tidak membahayakan dan berdampak buruk bagi lingkungan. UP Tanjungsari membahayakan dan berdampak buruk bagi lingkungan. UP Tanjungsari menghasilkan limbah padat, cair, maupun gas (asap). Penanganan terhadap menghasilkan limbah padat, cair, maupun gas (asap). Penanganan terhadap masing-masing limbah berbeda-beda.

masing-masing limbah berbeda-beda. a.

a. Limbah PadatLimbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan oleh UP Tanjungsari berupa sisa Limbah padat yang dihasilkan oleh UP Tanjungsari berupa sisa  pembakaran

 pembakaran kayu kayu bakar bakar (abu) (abu) yang yang dihasilkan dihasilkan pada pada tungku tungku pemanaspemanas ditumpuk setelah itu dimasukkan ke dalam karung untuk dijadikan sebagai ditumpuk setelah itu dimasukkan ke dalam karung untuk dijadikan sebagai tanggul sungai sehingga air yang mengaliri karung tersebut menjadi jernih tanggul sungai sehingga air yang mengaliri karung tersebut menjadi jernih

(16)

karena abu memiliki sifat menetralkan keasaman dan menyerap racun karena abu memiliki sifat menetralkan keasaman dan menyerap racun (mensterilkan media) sehingga residu kotoran akan tertinggal.

(mensterilkan media) sehingga residu kotoran akan tertinggal.

Selain abu sisa pembakaran, limbah padat dari proses pengolahan teh Selain abu sisa pembakaran, limbah padat dari proses pengolahan teh  berupa

 berupa debu debu yang yang jatuh jatuh ke ke lantai lantai tidaklah tidaklah terlalu terlalu berbahaya.berbahaya. Penanganannya hanya perlu dilakukan dengan car

Penanganannya hanya perlu dilakukan dengan cara menyapunya kemudiana menyapunya kemudian dibuang ke tempat sampah.

dibuang ke tempat sampah.  b.

 b. Limbah CairLimbah Cair

Limbah yang paling sedikitdihasilkan pada proses pengolahan teh Limbah yang paling sedikitdihasilkan pada proses pengolahan teh adalah limbah cair, karena proses pengolahan teh tidakmelibatkan air. Air adalah limbah cair, karena proses pengolahan teh tidakmelibatkan air. Air hanya digunakan untuk mendinginkan tabung gas yang digunakan sebagai hanya digunakan untuk mendinginkan tabung gas yang digunakan sebagai  bahan

 bahan bakar bakar mesinmesin ball teaball teadan membersihkan lantai sehingga tidakdan membersihkan lantai sehingga tidak tercemar bahan lain.Penanganannya dengan cara dialirkan ke selokan dan tercemar bahan lain.Penanganannya dengan cara dialirkan ke selokan dan dibuang. Selainitu limbah cair yang dihasilkan berupa minyak pelumas dibuang. Selainitu limbah cair yang dihasilkan berupa minyak pelumas yangdigunakan pada mesin. Jumlahnya tidak terlalu banyak, yangdigunakan pada mesin. Jumlahnya tidak terlalu banyak, sehinggapenanganannya dengan ditempatkan dalam wadah agar sehinggapenanganannya dengan ditempatkan dalam wadah agar tidakmencemari tanah.

tidakmencemari tanah. c.

c. Limbah GasLimbah Gas

Limbah gas (asap) lebih mendapat perhatian dengan pengaturan letak Limbah gas (asap) lebih mendapat perhatian dengan pengaturan letak cerobong asap yang tepat sehingga tidak terlalu dekat dengan tempat cerobong asap yang tepat sehingga tidak terlalu dekat dengan tempat dimana karyawan beraktivitas. Ditambah dengan adanya tanaman dimana karyawan beraktivitas. Ditambah dengan adanya tanaman  penyejuk

 penyejuk di di sekitar sekitar lokasi lokasi pabrik pabrik membuat membuat kondisi kondisi udara udara di di UPUP Tanjungsari bisa tetap terjaga.

Tanjungsari bisa tetap terjaga. Asap dari

Asap dari heat exchangerheat exchanger baik untuk  baik untuk pelayuan maupun pelayuan maupun pengeringanpengeringan langsung dibuang ke udara sekitar melalui cer

langsung dibuang ke udara sekitar melalui cerobong asap. Tinggi cerobongobong asap. Tinggi cerobong  pengeluaran

 pengeluaran asap asap hasil hasil pembakaran pembakaran di di ruang ruang pengeringan pengeringan lebih lebih tinggitinggi dibandingkan dengan tinggi bangunan pabrik tempat proses pengolahan dibandingkan dengan tinggi bangunan pabrik tempat proses pengolahan  berlangsung.

 berlangsung. Ini Ini dimaksudkan dimaksudkan agar agar asap/gas asap/gas hasil hasil pembakaran pembakaran tersebuttersebut tidak masuk ke ruang pengolahan sehingga tidak mengganggu jalannya tidak masuk ke ruang pengolahan sehingga tidak mengganggu jalannya  proses pengolahan

(17)

IV.

IV. EVALUASIEVALUASI

A.

A. Evaluasi Untuk Sanitasi Bahan BakuEvaluasi Untuk Sanitasi Bahan Baku

Sanitasi bahan baku yang dilakukan di UP Tanjungsari belum cukup Sanitasi bahan baku yang dilakukan di UP Tanjungsari belum cukup  baik.

 baik. Hal Hal ini ini dikarenakan dikarenakan massih massih ditemui ditemui bahan bahan baku baku berupa berupa pucuk pucuk teh teh yangyang kotor maupun tercampur dengan benda asing lain. Pucuk teh yang berada di kotor maupun tercampur dengan benda asing lain. Pucuk teh yang berada di ruang pengolahan juga masih sering terinjak oleh para pekerja. Sehingga perlu ruang pengolahan juga masih sering terinjak oleh para pekerja. Sehingga perlu adanya penanganan khusus untuk pucuk teh dan juga perhatian dari pekerja adanya penanganan khusus untuk pucuk teh dan juga perhatian dari pekerja agar membiasakan diri untuk tidak menginjak pucuk teh yang akan diolah. agar membiasakan diri untuk tidak menginjak pucuk teh yang akan diolah. B.

B. Evaluasi Untuk Sanitasi Mesin dan Evaluasi Untuk Sanitasi Mesin dan PeralatanPeralatan

Sanitasi untuk mesin dan peralatan di UP Tanjungsari sudah cukup baik. Sanitasi untuk mesin dan peralatan di UP Tanjungsari sudah cukup baik. Akan tetapi proses pembersihannya masih belum dilakukan secara berkala. Akan tetapi proses pembersihannya masih belum dilakukan secara berkala. Jadwal untuk pembersihan mesin dan peralatan juga belum ada. Pembersihan Jadwal untuk pembersihan mesin dan peralatan juga belum ada. Pembersihan mesin dan peralatan belum memenuhi standar. Hal ini dikarenakan, pada setiap mesin dan peralatan belum memenuhi standar. Hal ini dikarenakan, pada setiap mesin pengolahan, massih ada kotoran yang tertinggaldari sisa pengolahan. mesin pengolahan, massih ada kotoran yang tertinggaldari sisa pengolahan. Sisa

Sisa

 – 

 – 

 sisa yang menempel di mesin pengolahan ini masih sukar dibersihkan, sisa yang menempel di mesin pengolahan ini masih sukar dibersihkan, terutama pada mesin ECP. Sehingga perlu adanya cara khusus untuk terutama pada mesin ECP. Sehingga perlu adanya cara khusus untuk membersihkan mesin-mesin pengolahan.

membersihkan mesin-mesin pengolahan. C.

C. Evaluasi Untuk Sanitasi KaryawanEvaluasi Untuk Sanitasi Karyawan

Sanitasi karyawan atau pekerja di UP Tanjungsari belum dilaksanakan Sanitasi karyawan atau pekerja di UP Tanjungsari belum dilaksanakan dengan baik dan belum memenuhi standar. Hal ini bisa dilihat dari pakaian dengan baik dan belum memenuhi standar. Hal ini bisa dilihat dari pakaian kerja yang dipakai setiap hari dan baru diganti seminggu sekali. Selain itu kerja yang dipakai setiap hari dan baru diganti seminggu sekali. Selain itu masih banyak pekerja yang tidak memakai penutup kepala, sarung tangan, masih banyak pekerja yang tidak memakai penutup kepala, sarung tangan, maupun masker. Ada juga pekerja yang tidak memakai pakaian kerjanya. maupun masker. Ada juga pekerja yang tidak memakai pakaian kerjanya. Budaya kebersihan di kalangan pekerja juga masih dsangat rendah. Walaupun Budaya kebersihan di kalangan pekerja juga masih dsangat rendah. Walaupun

(18)

sudah disediakan wastafel untuk tempat cuci tangan, tapi masih jarang pekerja sudah disediakan wastafel untuk tempat cuci tangan, tapi masih jarang pekerja yang mencuci tangannya sebelum masuk ke pabrik

yang mencuci tangannya sebelum masuk ke pabrik pengolahan.pengolahan.

Sanitasi karyawan ini juga belum terlaksana dengan baik karena Sanitasi karyawan ini juga belum terlaksana dengan baik karena kurangya dukungan dari pihak perusahaan. Bisa dilihat dari pemberian pakaian kurangya dukungan dari pihak perusahaan. Bisa dilihat dari pemberian pakaian kerja dan sarung tangan dalam

kerja dan sarung tangan dalam waktu 1 bulan sekali. Waktu 1 waktu 1 bulan sekali. Waktu 1 bulan merupakanbulan merupakan waktu yang terlalu lama. Pemberian pakaian kerja dan kelengkapan lain yang waktu yang terlalu lama. Pemberian pakaian kerja dan kelengkapan lain yang terlalu lama, menyebabkan kurangnya kebersihan dari pekerja. Pakaian kerja terlalu lama, menyebabkan kurangnya kebersihan dari pekerja. Pakaian kerja dan kelengkapan lain yang jarang diganti dapat menyebabkan kontaminasi dan kelengkapan lain yang jarang diganti dapat menyebabkan kontaminasi  pada produk yang

 pada produk yang diolah.diolah. D.

D. Evaluasi Untuk Sanitasi Bangunan Dan LingkunganEvaluasi Untuk Sanitasi Bangunan Dan Lingkungan

Sanitasi bangunan dan lingkungan yang dilakukan di UP Tanjungsari Sanitasi bangunan dan lingkungan yang dilakukan di UP Tanjungsari  belum

 belum memenuhi memenuhi standar standar dan dan perlu perlu adanya adanya peningkatan peningkatan lagi. lagi. Hal Hal ini ini bisabisa dilihat seperti langit-langit yang massih berdebu karena pembersihan yang dilihat seperti langit-langit yang massih berdebu karena pembersihan yang kurang berkala. Lantai masih terdapat kotoran yang menempel walaupun sudah kurang berkala. Lantai masih terdapat kotoran yang menempel walaupun sudah dibersihkan, sudut lantai bangunan bagian dalam masih berbentuk siku padahal dibersihkan, sudut lantai bangunan bagian dalam masih berbentuk siku padahal standar yang ditetapkan sudut lantai harus dibuat melengkung agar mudah standar yang ditetapkan sudut lantai harus dibuat melengkung agar mudah dibersihkan, penggunaan tempat cuci tangan yang masih belum optimal, dibersihkan, penggunaan tempat cuci tangan yang masih belum optimal,  penempatan

 penempatan tempat tempat sampah sampah masih masih belum belum teratur, teratur, serta serta kebersihan kebersihan toilet toilet dandan mushola karyawan yang masih kurang. Oleh karena itu, perlu beberapa mushola karyawan yang masih kurang. Oleh karena itu, perlu beberapa  perbaikan

 perbaikan seperti seperti sudut sudut lantai lantai bangunan bangunan bagian bagian dalam dalam dibuat dibuat melengkung,melengkung, langit-langit dibersihkan secara teratur, sirkulasi udara harus mencegah langit-langit dibersihkan secara teratur, sirkulasi udara harus mencegah akumulasi debu dan dilengkapi dengan kain kasa pencegah serangga, seperti akumulasi debu dan dilengkapi dengan kain kasa pencegah serangga, seperti tikus dan sebagainya, pemanfaatan dengan semestinya tempat untuk mencuci tikus dan sebagainya, pemanfaatan dengan semestinya tempat untuk mencuci tangan , tempat sampah harus dirancang dan ditempatkan pada tempat terpisah tangan , tempat sampah harus dirancang dan ditempatkan pada tempat terpisah untuk mencegah kontaminasi, kebersihan toilet yang harus dijaga dan untuk mencegah kontaminasi, kebersihan toilet yang harus dijaga dan diusahakan jauh dari area produksi.

diusahakan jauh dari area produksi. E.

E. Evaluasi Untuk Penanganan LimbahEvaluasi Untuk Penanganan Limbah

Penanganan limbah yang dilakukan di UP Tanjungsari sudah dilakukan Penanganan limbah yang dilakukan di UP Tanjungsari sudah dilakukan dengan cukup baik. Limbah cair dan gas yang dihasilkan sudah ditangana dengan cukup baik. Limbah cair dan gas yang dihasilkan sudah ditangana dengan benar. Hanya saja cerobong asap yang ada di pabrik pengolahan masih dengan benar. Hanya saja cerobong asap yang ada di pabrik pengolahan masih  belum

(19)

Untuk penanganan limbah padat berupa abu sisa kayu bakar massih belum Untuk penanganan limbah padat berupa abu sisa kayu bakar massih belum ditangani dengan baik. Hal ini dikarenakan masih adanya abu yang dibuang ditangani dengan baik. Hal ini dikarenakan masih adanya abu yang dibuang dibelakang pabrik dan tidak di masukkan ke karung sebagai tanggul sungai. dibelakang pabrik dan tidak di masukkan ke karung sebagai tanggul sungai. Pembuangan limbah abu di belakang ruang pengolahan ini menyebabkan asap Pembuangan limbah abu di belakang ruang pengolahan ini menyebabkan asap yang keluar dari abu masuk ke ruang pengolahan, sehingga menyebaban polusi yang keluar dari abu masuk ke ruang pengolahan, sehingga menyebaban polusi dan ketidaknyamanan para pekerja.

dan ketidaknyamanan para pekerja.

Berdasarkan hal di atas maka perlu adanya perbaikan pengelolaan limbah Berdasarkan hal di atas maka perlu adanya perbaikan pengelolaan limbah di UP Tanjungsari. Perlu adanya penambahan cerobong asap agar assap yang di UP Tanjungsari. Perlu adanya penambahan cerobong asap agar assap yang dihasilkan tidak terakumulasi di ruang pengolahan. Penanganan limbah padat dihasilkan tidak terakumulasi di ruang pengolahan. Penanganan limbah padat untuk dibuat tanggul sungai harus dilaksanakan dengan semestinya dan untuk dibuat tanggul sungai harus dilaksanakan dengan semestinya dan dilakukkan pemantauan agar bisa berjalan dengan baik.

(20)

V.

V. KESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARAN

A.

A. KesimpulanKesimpulan

Sanitasi yang telah diterapkan oleh PT Perkebuan Tambi UP Tanjungsari Sanitasi yang telah diterapkan oleh PT Perkebuan Tambi UP Tanjungsari meliputi sanitasi bahan baku, sanitasi pekerja/karyawan, sanitasimesin dan meliputi sanitasi bahan baku, sanitasi pekerja/karyawan, sanitasimesin dan  peralatan

 peralatan serta serta sanitasi sanitasi bangunan bangunan dan dan lingkungan lingkungan kerja. kerja. Secara Secara keseluruhankeseluruhan  penerapan sanitasi dan penanganan limbah

 penerapan sanitasi dan penanganan limbah yang telah dilakukan massih kurangyang telah dilakukan massih kurang dan perlu adanya perbaikan.

dan perlu adanya perbaikan.

B.

B. SaranSaran

Perlu adanya perbaikan untuk sanitasi perusahaan dan juga penambahan Perlu adanya perbaikan untuk sanitasi perusahaan dan juga penambahan  beberapa

 beberapa fasilitas fasilitas pendukungnypendukungnya. a. Penanganan Penanganan limbah limbah juga juga perlu perlu ditingkatkanditingkatkan dan diperbaiki agar tidak mencemari teh hijau yang dihasilkan.

(21)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 1990.

Azwar, Azrul. 1990.  Pengantar  Pengantar Ilmu Ilmu Kesehatan Kesehatan LingkunganLingkungan.PT. Bina Rupa.PT. Bina Rupa Aksara. Jakarta.

Aksara. Jakarta. Buckle,K.A.,1987.

Buckle,K.A.,1987. Ilmu Pangan Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press.Jakarta.. Universitas Indonesia Press.Jakarta. Chandra, Budiman. 2006.

Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingku Pengantar Kesehatan Lingkunganngan. EGC. Jakarta. EGC. Jakarta DepKes RI. 2004.

DepKes RI. 2004.Sistem Kesehatan Nasional 2004Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta.. Jakarta. Jenie, Betty dan Pudji Rahayu Winiati. 1990.

Jenie, Betty dan Pudji Rahayu Winiati. 1990.  Penanganan  Penanganan Limbah Limbah IndustriIndustri  Pangan

 Pangan. Kanisius. Yogyakarta.. Kanisius. Yogyakarta. Kristanto, P. 2002.

Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri Ekologi Industri. Penerbit ANDI. Yogyakarta.. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Labensky, S.L dan A.M. Hause. 1994.

Labensky, S.L dan A.M. Hause. 1994. On Cooking: Techniques from ExpertOn Cooking: Techniques from Expert Chefs

Chefs. New York.. New York. Loehr, R. C. 1977.

Loehr, R. C. 1977.  Pollution  Pollution Control Control for for AgricultureAgriculture. Academic Press, Inc.,. Academic Press, Inc.,  NewYork.

 NewYork. Mahida, U.N. 1984.

Mahida, U.N. 1984. Pencemaran  Pencemaran air air dan dan Pemanfaatan Limbah Pemanfaatan Limbah IndustriIndustri. Penerbit. Penerbit CV. Radjawali. Jakarta

CV. Radjawali. Jakarta Oginawati, K. 2008.

Oginawati, K. 2008. Sanitasi Makanan dan MinumanSanitasi Makanan dan Minuman. Penerbit Institut Teknologi. Penerbit Institut Teknologi Bandung Press. Bandung.

Bandung Press. Bandung. Purnawijayanti, Hiasinta A. 2001.

Purnawijayanti, Hiasinta A. 2001. Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalamSanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam  Pengolahan Pan

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Perawatan yang baik dilakukan pada sebuah alat atau mesin adalah. melakukan tahapan-tahapan

Prioritas perawatan mesin didapatkan dari risk priority number sehingga jadwal perawatan yang didapatkan adalah untuk mesin air compressor harus dilakukan

Hasil penelitian ini adalah sebuah alat pemeliharaan sanitasi tempat minum ternak dengan menggunakan beberapa komponen untuk melakukan proses pembersihan dan pengisian

Perawatan selanjutnya dilakukan pada bagian wadah penampung susu mesin pemerah susu sapi, penampung tersebut dalam kondisi yang baik, hanya saja harus dilakukan pembersihan rutin

Tank cleaning yaitu proses pembersihan tanki yang telah selesai melakukan bongkar dengan alat – alat yang memenuhi standard untuk membersihkan sisa sisa muatan

Yang dimaksud dengan proses atau aktivitas dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan semua informan baik kepala sekolah, guru, siswa, wali siswa SDN Panggang

Memberikan kepastian bahwa prosedur pembersihan dan sanitasi yang dilakukan thd alat dan ruangan memadai untuk menghindarkan produk yang akan diproduksi dari kontaminan yg berasal

Sedangkan periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dengan periode perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, inspeksi