• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER 

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASIKINERJAKOLOMPIPIHDENGANANALISAPUSHOVER EVALUASIKINERJAKOLOMPIPIHDENGANANALISAPUSHOVER EdiSupriyanto,ST* EdiSupriyanto,ST* Keywords:Pushoveranalysis,Performance-baseddesign,FEMA,ATC40,Strong Keywords:Pushoveranalysis,Performance-baseddesign,FEMA,ATC40,Strong columnweakbeam,Specialmomentframes. columnweakbeam,Specialmomentframes. Pendahuluan Pendahuluan

Penggunaan kolom pipih secara luas telah banyak dipergunakan oleh para arsitek  Penggunaan kolom pipih secara luas telah banyak dipergunakan oleh para arsitek  dalam desain bangunan. Terutama arsitek yang mengusung tema desain minimalis dalam desain bangunan. Terutama arsitek yang mengusung tema desain minimalis yang menonjolkan karakter simple, bersih, serta minimal dalam penggunaan profil. yang menonjolkan karakter simple, bersih, serta minimal dalam penggunaan profil. Dan dalam praktek yang ekstrim, terkadang akan kita jumpai desain struktur  Dan dalam praktek yang ekstrim, terkadang akan kita jumpai desain struktur   bangunan yang seluruh ko

 bangunan yang seluruh kolomnya dibuat tenggelam kedalam dinding.lomnya dibuat tenggelam kedalam dinding. Pada tahap awal desain, yang biasa dilakukan oleh seorang

Pada tahap awal desain, yang biasa dilakukan oleh seorang structure engineer  structure engineer adalahadalah  berusaha mengikuti keinginan dan imajinasi

 berusaha mengikuti keinginan dan imajinasi arsitek sampai taarsitek sampai tahap-tahap dimana masihhap-tahap dimana masih  bisa

 bisa diterima. diterima. Dan Dan pada pada tahap tahap selanjutnya selanjutnya diperlukan diperlukan kerjasama kerjasama yang yang baik baik untuk untuk  mendapatkan desain yang benar-benar 

mendapatkan desain yang benar-benar   satisfy satisfy baik dari sisi struktur maupunbaik dari sisi struktur maupun arsitektur.

arsitektur.

Dalam tulisan ini penulis berusaha melakukan evaluasi kinerja kolom pipih pada Dalam tulisan ini penulis berusaha melakukan evaluasi kinerja kolom pipih pada kondisi pasca-elastic terutama pengamatan terhadap hierarki pembentukan sendi kondisi pasca-elastic terutama pengamatan terhadap hierarki pembentukan sendi  plastis

 plastis pada pada SRPMK SRPMK (( special  special moment moment framesframes). Sehingga tercipta mekanisme). Sehingga tercipta mekanisme keruntuhan “

keruntuhan “beam side swaybeam side sway” seperti yang di harapkan. Evaluasi kinerja dilakukan” seperti yang di harapkan. Evaluasi kinerja dilakukan dengan analisis

dengan analisis static nonlinier pushover  static nonlinier pushover yang mengacu pada ATC-40 & FEMA.yang mengacu pada ATC-40 & FEMA.

 AnalisaStatikNonlinier(

 AnalisaStatikNonlinier(Pushover Pushover ))

Analisa pushover adalah suatu analisa statik 

Analisa pushover adalah suatu analisa statik  nonlinier nonlinier  dimana pengaruh gempadimana pengaruh gempa rencana terhadap struktur bangunan gedung dianggap sebagai beban-beban statik  rencana terhadap struktur bangunan gedung dianggap sebagai beban-beban statik  yang menangkap pada pusat massa masing- masing lantai, yang nilainya ditingkatkan yang menangkap pada pusat massa masing- masing lantai, yang nilainya ditingkatkan secara berangsur-angsur sampai melampaui pembebanan yang menyebabakan secara berangsur-angsur sampai melampaui pembebanan yang menyebabakan terjadinya pelelehan (sendi plastis) pertama di dalam struktur bangunan gedung, terjadinya pelelehan (sendi plastis) pertama di dalam struktur bangunan gedung, kemudian dengan peningkatan beban lebih lanjut mengalami perubahan bentuk pasc kemudian dengan peningkatan beban lebih lanjut mengalami perubahan bentuk pasca- a-elastik yang besar sampai mencapai kondisi a-elastik. Kemudian disusul pelelehan elastik yang besar sampai mencapai kondisi elastik. Kemudian disusul pelelehan (sendi plastis) dilokasi yang lain distruktur tersebut.

(sendi plastis) dilokasi yang lain distruktur tersebut.

Pola keruntuhan yang diharapkan terjadi pada saat bangunan dikenai beban gempa Pola keruntuhan yang diharapkan terjadi pada saat bangunan dikenai beban gempa rencana adalah

rencana adalah beam side sway mechanismbeam side sway mechanism (Gambar-1). Pola keruntuhan ini(Gambar-1). Pola keruntuhan ini mensyaratkan sendi-sendi plastis hanya boleh terjadi pada ujung-ujung balok dan mensyaratkan sendi-sendi plastis hanya boleh terjadi pada ujung-ujung balok dan  pada

 pada ujung ujung bawah bawah kolom kolom lantai lantai dasar. dasar. Untuk Untuk mencapai mencapai pola pola keruntuhan keruntuhan ini, ini, makamaka kolom harus didesain lebih kuat daripada balok-balok yang merangkainya (

kolom harus didesain lebih kuat daripada balok-balok yang merangkainya ( strong  strong  column weak beam

(2)

Gambar-1 Mekanisme Keruntuhan

Dengan perilaku pasca-elastik yang demikian menyebabkan tingkat keamanan dan keselamatan jiwa penghuninya lebih terjamin pada saat bangunan terkena gempa yang kuat. Metode analisa static nonlinier ini cukup mumpuni untuk memprediksi perilaku inelastis bangunan akibat gempa.

Sehingga tidak keliru apabila perkembangan konsep perencanaan struktur tahan gempa akhir-akhir ini telah bergeser dari konsep perencanaan yang berbasis kekuatan / gaya (  strength / force-based design) ke konsep perencanaan yang berbasis kinerja ( performance based design).

TingkatKinerja(PerformanceLevel )

Menurut ATC-40, kriteria-kriteria struktur tahan gempa adalah sebagai berikut :

• Immediate Occupancy (IO) Bila gempa terjadi, struktur mampu menahan gempa

tersebut, struktur tidak mengalami kerusakan struktural dan tidak mengalami kerusakan non struktural. Sehingga dapat langsung dipakai.

• Life Safety (LS) Bila gempa terjadi, struktur mampu menahan gempa, dengan

sedikit kerusakan struktural, manusia yang tinggal / berada pada bangunan tersebut terjaga keselamatannya dari gempa bumi.

• Collapse Pervention (CP) Bila gempa terjadi, struktur mengalami kerusakan

(3)

Gambar-2Ilustrasi keruntuhan gedung.

PropertiSendiPlastis(HingeProperty )

Untuk memodelkan perilaku non linear maka pada elemen-elemen struktur, perlu dimasukkan property sendi plastis pada elemen-elemen struktur.

Sendi plastis merupakan bentuk ketidakmampuan elemen struktur (balok dan kolom) dalam menahan gaya dalam.

Built-in default program untuk property sendi plastis pada umumnya mengacu ke FEMA untuk steel members. Sedangkan untuk concrete members umumnya mengacu ke ATC-40.

• Data hinge properties dimasukkan pada penampang daerah tumpuan balok 

yaitu dimana lokasi sendi plastis diharapkan terjadi. Masing-masing  penampang balok dimodelkan dengan pilihan model moment M3.

• Data hinge properties untuk kolom adalah PMM (P-M2-M3).

Dan setelah penentuan property sendi plastis maka selanjutnya adalah penentuan lokasi sendi plastis yang lokasinya adalah di ujung-ujung elemen struktur (start-end).

 AnalisisPembebananNonLinier( StaticNonlinearCase)

Pada static pushover case dibuat dua macam pembebanan, dimana yang pertama adalah pembebanan akibat beban gravitasi. Dalam analisis ini beban gravitasi yang digunakan adalah beban mati dengan koefisien 1 dan beban hidup yang di reduksi. Pada static pushover case untuk beban gravitasi, dipilih  push to load level defined by  pattern, karena beban gravitasi yang bekerja sudah diketahui besarnya melalui

(4)

 perhitungan. Pada analisis ini  pushover case untuk beban gravitasi diberi nama GRAV.

Untuk beban lateral digunakan push to displacement magnitude yang artinya proses  pushover dilakukan hingga target displacement tercapai. Pola pembebanan yang diberikan secara berangsur-angsur adalah sesuai dengan mode pertama struktur. Keadaan awal untuk kondisi pembebanan ini diambil dari kondisi pushover  sebelumnya yaitu pushover case GRAV. Pada tulisan ini pushover case untuk beban lateral akibat gempa diberi nama PUSH 2.

BangunanYangDiTinjau

Sebagai studi kasus, tulisan ini menggunakan bangunan beraturan 2 lantai. Bangunan direncanakan sebagai gedung perkantoran. Denah struktur dapat dilihat pada Gambar  3. Beban mati dan beban hidup untuk gedung perkantoran sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983. Seluruh bangunan menggunakan mutu  beton fc’ 25 MPa, tulangan longitudinal dan transversal memakai mutu baja fy

400-dan 240-MPa. Kolom L (130x500x2) pada sudut-sudut bangunan & kolom 130 x 500mm. Balok 250x400 mm, dan plat tebal 150 mm.

Gambar-3 Perspektif Model Bangunan

EvaluasiKinerjaStruktur

Berdasarkan gambar output ETABS lokasi sendi plastis yang terjadi, ternyata struktur  tidak menunjukkan mekanisme yang diharapkan, yaitu beam side sway mechanism. Sendi-sendi plastis mula-mula terjadi pada ujung kolom baru menyusul pada

(5)

balok- balok struktur, baik untuk arah X maupun arah Y. Sehingga tidak memenuhi syarat SRPMK ( special moment frames).

Berdasarkan gambar output ETABS untuk arah sumbu X dengan beban PUSH 2, sendi plastis yang terlihat pada step 4, kinerja yang diperlihatkan kolom struktur  ketika memikul gempa kuat telah melewati batas  Life Safety (LS) seperti terlihat di dalam gambar-4. Dan selanjutnya pada step 6, kolom struktur telah mengalami Colapse (C ) terlebih dahulu sebelum balok-baloknya seperti diperlihatkan di dalam gambar-5.

Gambar-4 Deflected Shape of Structure PUSH2-Step 4

Gambar-5 Deflected Shape PUSH2-Step 5

Kesimpulan(Conclusion)

• Pushover analysis adalah alat bantu perencanaan berbasis kinerja yang tangguh

untuk memprediksi perilaku struktur pasca elastic yang tentunya lebih komplek   jika dibandingkan dengan tradisional linear analisis. Akan tetapi masih lebih

sedikit memerlukan data dibandingkan dengan non linear response history analisis.

(6)

• Penggunaan kolom pipih menunjukkan mekanisme keruntuhan yang tidak di

harapkan ( soft story mechanism).

References

FEMA-356. “Prestandard and commentary for the seismic rehabilitation of   buildings.” Federal Emergency Management Agency, Washington DC, 2000.

Applied Technology Council, “ ATC 40 - Seismic Evaluation and Retrofit of  Concrete Buildings”, Redwood City, California, U.S.A., 1996

TentangPenulis

Mengawali karir di dunia konstruksi pada proyek high rise building “The Pakubuwono Residence”, Jakarta. Saat ini sebagai construction manager di PTBB. Penulis bisa dihubungi melalui [email protected] | +6281338718071

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian akan berfokus pada bagaimana Tempo.co mengkonstruksi pemberitaan tentang tewasnya taruna STIP pada berita dengan judul ‘ Taruna STIP Tewas Dihajar Senior,

Apabila RTRWK sah, faktor eksternal berubah namun tidak mempengaruhi tujuan, sasaran, strategi, dan struktur-pola.. dan pola pemanfaatan ruang. Dalam hal dapat dilakukan

Dalam be rita itu umumnya, negara digambarkan sebagai aktor yang menghadapi banyak kendala sehingga nampak "dis-oriented", tidak bisa menanggapi dengan baik

Purpose: ​ The purpose of this study was to explore the factors associated with caregiver burden on primary caregivers of stroke patients after treatment in dr.. Mangun

Untuk memperjelas sistem yang dibangun (Sistem Informasi Pengisian Pulsa Elektrik), berikut diberikan alur data sistem dalam bentuk diagram konteks dan diagram

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan yang merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi

Agar dapat mengetahui penerimaan informan terhadap gaya hidup perempuan pengkonsumsi kopi dalam iklan-iklan kopi dengan endorser perempuan, peneliti melakukan

Penelitian ini untuk mencari hubungan antara pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dengan status gizi anak usia 0-59 bulan di Desa Jambidan Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan