• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN. Nomor 145/Pdt.G/2011/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN. Nomor 145/Pdt.G/2011/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor 145/Pdt.G/2011/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu, dalam sidang musyawarah majelis hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara waris yang diajukan oleh:

Ridwan bin Andi Baso, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta (LSM), bertempat tinggal di BTN Bogar Blok C No. 35, Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo. Dalam hal ini diwakili kuasa hukumnya Nasrund Mashar, S.H. Advokat/Penasehat Hukum berkantor di Jl. Merdeka Kompleks perumahan Pondok Merdeka Indah Blok C1 No. 3, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 20/P/SKH/2011/PA Plp., tanggal 1 Maret 2011, selanjutnya disebut tergugat/pembanding.

Melawan

1. AM. Nurwati T binti Tantu B, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Dusun Tondok Tangnga, Desa Bakti, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu. 2. Drs. A. Matto bin Tantu B, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta,

bertempat tinggal di Dusun Syuhada 45, Desa Bakti, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.

3. Tahir Mulyadi bin Tantu B, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Dusun Syuhada 45, Desa Bakti, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.

(2)

bertempat tinggal di Dusun Syuhada 45, Desa Bakti, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.

5. Tamrin bin Tantu B, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Tondok Tangnga, Desa Bakti, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.

6. AM. Nurbaya T binti Tantu B, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Dusun Lara, Desa Lara, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara.

7. Abd. Rahman bin Tantu B, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS pada Dinas Tarkim, bertempat tinggal di Dusun Lumi, Desa Tirowali, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu.

8. M. Yusuf bin Tantu B, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Dusun Syuhada 45, Desa Bakti, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.

No. 1 sampai dengan 8 dalam hal ini diwakili kuasa hukumnya H. Rahman, S.H. dan Umar Kaso, S.H. Advokat/Konsultan Hukum dari Kantor Hukum Umar Kaso & Rekan, berkantor dan berkedudukan di Jl. Sultan Hasanuddin No. 5 HP. 08124250535, fak 325000, Email umarkaso@yahoo.co.id, Kota Palopo, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 15/P/SKH/2011/PA. Plp., tanggal 7 Pebruari 2011 dan didaftarkan tanggal 16 Pebruari 2011, selanjutnya disebut para penggugat/terbanding;

Pengadilan Tinggi Agama tersebut.

Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding.

DUDUK PERKARANYA

Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Palopo Nomor 56/Pdt.G/2011/PA Plp., tanggal 13 September 2011, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

(3)

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebahagian. 2. Menolak sita yang dimohon oleh penggugat tersebut.

3. Menyatakan Andi Tenri Balobo S.Pd. telah meninggal dunia pada tanggal 28 Desember tahun 2010.

4. Menyatakan menurut hukum ahli waris dari al.marhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd. adalah sebagai berikut:

4.1. Ridwan bin Andi Baso (suami)

4.2. AM. Nurwati T binti Tantu B (saudara kandung) 4.3. Drs. A. Matto bin Tantu B (saudara kandung) 4.4. Tahir Mulyadi bin Tantu B (saudara kandung) 4.5. Maemuna binti Tantu B (saudara kandung) 4.6. Tamrin bin Tantu B (saudara kandung)

4.7. AM. Nurbaya T. binti Tantu B (saudara kandung) 4.8. Abd. Rahman bin Tantu B (saudara kandung) 4.9. M. Yusuf bin Tantu B (saudara kandung)

5. Menyatakan boedel/harta peninggalan/harta warisan dari al.marhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd. berupa;

5.1. satu unit rumah BTN yang semula type 36 yang telah direnovasi terletak di BTN Bogar Blok C. No. 35 Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, dengan batas-batas sebagai berikut;

- Utara dengan Pak Jamil

- Timur dengan Rumah pak samad dan Hamka - selatan rumah sukirman.

- Barat dengan jalan Lohan Lr.I

5.2. satu unit motor ber merk Yamaha vega warna hitam Nopol DD 3285 SA

5.3. Taspen sejumlah Rp. 46.894.611,- (empat puluh enam juta delapan ratus sembilan puluh empat ribu enam ratus sebelas rupiah).

(4)

5.4. Gaji turunan berupa tiga bulan Gaji sejumlah Rp. 10.273.833,- (sepuluh juta dua ratus tujuh puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga rupiah)

6. Menetapkan bahagian masing-masing ahli waris dari harta tersebut sebagai berikut; 6.1. Ridwan bin Andi Baso (suami) mendapat ½ bahagian dari seluruh harta yang

ditinggalkan oleh al.marhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd.

6.2. Para penggugat (saudara kandung al.marhumah) yaitu; (1). AM. Nurwati binti Tantu B, (2). Drs. A. Matto bin Tantu B, (3). Tahir Mulyadi bin Tantu B, (4) Maemuna binti Tantu B, (5) Tamrin bin Tantu B, (6) AM. Nurbaya binti Tantu B, (7) Abd. Rahman bin Tantu B, (8) M. Yusuf bin Tantu B, mendapat sisa yaitu ½ bagian dari seluruh harta yang ditinggalkan pewaris, Andi Tenri Balobo S.Pd. dan selanjutnya ½ bagian tersebut dibagi habis kepada para penggugat dengan perbandingan dua bagian untuk ahli waris laki-laki dan satu bagian untuk ahli waris perempuan.

7. Menghukum tergugat untuk menyerahkan bahagian dari para penggugat secara suka rela dan jikalau harta tersebut tidak dapat dibagi secara natura maka akan dijual lelang yang hasilnya dibagi sesuai bahagiannya masing-masing.

8. Menghukum pula tergugat untuk menyerahkan surat-surat berupa ijazah Al.marhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd. kepada para penggugat.

9. Menyatakan tidak menerima gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya.

10. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang hingga kini dihitung sejumlah Rp 1.691.000,- (satu juta enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Membaca Akta Pernyataan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Palopo yang menyatakan bahwa pada hari Senin tanggal 26 September 2011 pihak tergugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan pada pihak lawannya pada tanggal 27 September 2011.

(5)

Bahwa pihak pembanding telah mengajukan memori banding pada tanggal 12 Oktober 2011, memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan kepada pihak terbanding pada tanggal 12 Oktober 2011.

Bahwa pihak terbanding telah mengajukan kontra memori banding pada tanggal 20 Oktober 2011, kontra memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan kepada pihak pembanding pada tanggal 20 Oktober 2011.

Bahwa Panitera Pengadilan Agama Palopo telah memberi kesempatan kepada pembanding dan terbanding untuk datang memeriksa berkas perkara banding (inzage), dengan relaas tanggal 14 Nopember 2011. Pihak pembanding telah datang memeriksa berkas sesuai surat keterangan Panitera Pengadilan Agama Palopo Nomor 56/Pdt.G/2011/PA Plp., tanggal 22 Nopember 2011, sedangkan pihak terbanding datang memeriksa berkas pada tanggal 23 Nopember 2011.

PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh pembanding dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan diterima;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala uraian dalam pertimbangan sebagaimana ternyata dalam putusan pengadilan tingkat pertama, maka pengadilan tingkat banding menyatakan tidak sependapat, dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa penggugat menuntut harta bawaan almarhumah A. Tenri Balobo, S.Pd., berupa satu unit rumah permanen BTN Bogar Blok C Nomor 35 sebagai tertera didalam posita angka 4 (1) dan satu unit motor sebagai tertera didalam posita angka 4 (2) yang dibawah penguasaan tergugat, supaya ditetapkan sebagai warisan almarhumah dan dibagi kepada ahli warisnya sesuai Hukum Islam, disamping itu

(6)

tergugat telah berutang sebagai tertera dalam posita angka (5) dan almarhumah telah meninggalkan harta bersama yaitu TASPEN dan gaji tiga bulan yang selama ini diterima oleh tergugat sebagai tertera didalam posita gugat, serta menghukum tergugat untuk menyerahkan semua surat-surat termasuk ijazah atas nama almarhumah Balobo diserahkan kepada penggugat;

Menimbang, bahwa tergugat dalam jawabannya membantah posita gugat angka 4 (1) dan angka 4 (2), karena rumah tersebut bukan harta bawaan almarhumah melainkan harta bersama antara almarhumah dengan tergugat sebab rumah dibangun bersama-sama setelah perkawinannya sekitar tahun 2009 bahkan telah direnovasi, sedangkan motor adalah motor pribadi tergugat yang bersumber dari hasil penjualan motor lamanya;

Menimbang, bahwa bukti surat P2, P3, P4, P5, P6, P7 dan P9 dan keterangan saksi-saksi yang diajukan penggugat menunjukkan bahwa almarhumah sebelum menikah dengan tergugat telah membeli satu unit rumah yang terletak di BTN Bogar Blok C Nomor 35, Kelurahan Salekoe, dengan mengambil kredit bank dengan tenggang waktu pembayaran selama lima belas tahun, pembayaran cicilannya dimulai bulan Desember 2001 sebelum menikah dan pelunasannya selama perkawinannya dengan tergugat;

Menimbang, bahwa bukti-bukti yang telah diajukan tergugat baik bukti surat, maupun bukti saksi tidak satupun yang menunjukkan bahwa rumah yang dibeli bersumber murni dari hasil usaha bersama, sehingga dengan demikian telah terbukti bahwa almarhumah telah membeli satu unit rumah yang terletak di BTN Bogar Blok C Nomor 35, Kelurahan Salekoe dengan mengambil kredit Bank dengan tenggang waktu pembayaran selama lima belas tahun, pembayaran cicilannya dimulai bulan Desember 2001 sebelum menikah dan pelunasannya selama perkawinannya dengan tergugat, sehingga dengan demikian rumah tersebut didalamnya terdiri dari harta bawaan almarhumah yaitu uang cicilan yang telah dibayar almarhumah sebelum menikah dan harta bersama yaitu uang cicilan yang dibayar selama perkawinan;

(7)

Menimbang, bahwa bukti P.16 membuktikan bahwa rumah tersebut telah dibayar lunas pada tanggal 4 Agustus 2009 dan keterangan saksi penggugat dan saksi tergugat dan bukti P13, P14, dan P15 menjelaskan bahwa rumah tersebut telah direnovasi oleh almarhumah dengan tergugat pada tahun 2009 dengan mengambil kredit pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Palopo sebesar Rp 92.000.000,- (sembilan puluh dua juta rupiah) dengan tenggang waktu pembayaran 8 tahun (96 kali angsuran);

Menimbang, bahwa kredit pada Bank Rakyat Indonesia tersebut hingga almarhumah meninggal dunia, cicilan yang telah dibayar baru berjalan sekitar 6 kali cicilan (belum lunas) dan menurut perjanjian akan lunas setelah 96 kali cicilan, akan tetapi karena meninggalnya Andi Tenri Balobo, S.Pd. (almarhumah) menyebabkan pinjaman tersebut lunas secara otomatis, karena pinjaman atau jiwa peminjam sudah diasuransikan sesuai surat pengakuan Hutang Pasal 5 (P.14);

Menimbang, bahwa karena rumah tersebut telah dibayar lunas, maka perhitungan harta bawaan almarhumah adalah cicilan rumah yang telah dibayar almarhumah sebelum menikah dengan tergugat yaitu bulan Desember 2001 sampai dengan Juni 2007, yaitu 78 bulan X Rp 134.420 (angsuran perbulan) = Rp 10.484.760,- (sepuluih juta empat ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh rupiah). Sedang harta bersama antara almarhumah dengan tergugat adalah pembayaran cicilan/pelunasan selama perkawinan ditambah biaya renovasi atau dengan kata lain rumah tersebut adalah harta bersama almarhumah dengan tergugat setelah dikurangi harta bawaan almarhumah sebesar Rp 10.484.760,-;

Menimbang, bahwa mengenai satu unit motor merk Yamaha Vega dengan NOPOL DD 3285 SA yang oleh penggugat mengklaim adalah harta bawaan almarhumah, sedang tergugat juga mengklaim bahwa motor tersebut adalah harta bawaannya;

Menimbang, bahwa bukti P8 menunjukkan bahwa motor Yamaha Vega tersebut dibeli pada tanggal 27 Desember 2007 setelah almarhumah dan tergugat menikah;

(8)

Hanya penggugat menyatakan bahwa sumber pembeliannya dari hasil penjualan motor Vega yang lama, akan tetapi tidak satu pun bukti yang menunjukkan secara pasti bahwa sumber pembelian motor tersebut dari penjualan motor lama, meskipun saksi kedua dan ketiga yang diajukan penggugat menerangkan bahwa motor lama dijual untuk membeli motor baru, akan tetapi saksi-saksi tersebut tidak menerangkan secara pasti apakah motor yang dipersengketakan yang dimaksudkan merupakan gantinya yang lama, karena motor yang dipersengketakan saksi-saksi tidak tahu secara jelas. Oleh karena itu motor Yamaha Vega tersebut adalah harta bersama antara almarhumah dengan tergugat;

Menimbang, bahwa penggugat menuntut uang TASPEN sebesar Rp 46.894.200,- (empat puluh enam juta delapan ratus Sembilan puluh empat ribu dua ratus rupiah) dan tiga bulan gaji almarhumah sebesar Rp 10.273.833,- (sepuluh juta dua ratus tujuh puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga rupiah) yang telah diterima oleh tergugat dinyatakan sebagai harta bersama almarhumah dengan tergugat, sedang menurut tergugat bukan harta bersama, melainkan mutlak jatuh kepada tergugat/suami yang ditanggung dari almarhumah sebagai pegawai negeri sipil;

Meninmbang, bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil Pasal 8 telah mengatur bahwa Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, karena pensiun atau meninggal dunia berhak mendapatkan uang pensiun dan tabungan hari tua. Maka dengan demikian yang dimaksud uang TASPEN sebesar Rp 46.894.200,- (empat puluh enam juta delapan ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus rupiah) oleh penggugat adalah uang tabungan hari tua;

Menimbang, bahwa siapa yang berhak mendapatkan tabungan hari tua almarhumah tersebut ? Pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil mengatur bahwa peserta wajib membayar yuran setiap bulan sebesar 8 % dari penghasilan sebulan tanpa tunjangan pangan, diperuntukkan antara lain 3¼ % untuk tabungan hari tua. Oleh karena itu uang tabungan hari tua bersumber dari potongan gaji setiap bulan selama almarhumah masih aktif

(9)

bekerja, sehingga dengan demikian uang duka sebesar Rp 46.894.200,- (empat puluh enam juta delapan ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus rupiah) adalah termasuk harta bersama antara almarhumah dengan tergugat. Adapun Pasal 10 ayat (2) mengatur bahwa yang berhak mendapatkan tabungan hari tua jika penerima pensiun/peserta meninggal dunia adalah istri/suami, anak atau ahli waris peserta yang sah adalah yang berhak menerima pada Kantor TASPEN, sedang peruntukannya menjadi harta bersama antara almarhumah dengan tergugat;

Menimbang, bahwa almarhumah disamping mendapatkan tabungan hari tua, juga mendapatkan uang duka wafat tiga kali penghasilan terakhir sebesar Rp 10.273.833, (sepuluh juta dua ratus tujuh puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga rupiah) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1982 tentang pemberian uang duka wafat bagi Keluarga Penerima Pensiun, hal tersebut yurisprudensi M.A No. 97/K/A6/1994, tanggal 9 – 2 – 1995;

Menimbang, bahwa siapa yang berhak mendapat uang duka wafat tersebut ? uang duka wafat berbeda dengan tabungan hari tua, karena tabungan hari tua diambil dari potongan gaji pegawai negeri sipil setiap bulan, sedang uang duka wafat adalah hadiah pemerintah terhadap keluarga PNS yang telah meninggal dunia (Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1982) oleh karena itu uang duka wafat sebesar Rp 10.273.833,- (sepuluh juta dua ratus tujuh puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga rupiah) adalah bukan harta bersama antara almarhumah dengan tergugat melainkan mutlak menjadi hadiah bagi tergugat selaku suami yang ditinggalkan oleh istrinya dari pemerintah;

Menimbang, bahwa menyangkut tuntutan utang sejumlah Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) oleh penggugat kepada tergugat karena tergugat pernah meminjam uang sejumlah Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dari penggugat 7 bukan kewenangan pengadilan agama sebagaimana tersebut dalam Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan

(10)

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, karena itu tuntutan ini patut dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa pertimbangan tentang wasiat oleh pengadilan tingkat pertama, pengadilan tingkat banding sependapat dan mengambil alih sebagai pertimbangan sendiri, karena itu secara hukum wasiat yang dilakukan almarhumah tersebut dapat dinyatakan sebagai wasiat yang tidak memenuhi syarat untuk dilaksanakan dan harus dikesampingkan;

Menimbang, bahwa gugatan tentang surat-surat lainnya seperti ijazah, meskipun tergugat tidak menanggapi dipersidangan atau setidak-tidaknya mengakui hal tersebut ada padanya, akan tetapi surat yang dimaksud penggugat, sudah tepat penyimpanannya disimpan oleh tergugat, mengingat tergugat adalah suami almarhumah, orang yang paling dekat dengan almarhumah, dan kalau disimpan oleh para penggugat, maka siapa yang harus menyimpannya karena penggugat sebanyak 8 (delapan) orang, oleh karena itu tuntutan ini dapat dinyatakan tidak diterima;

Menimbang, bahwa berdasar pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka ; 1. Satu unit rumah permanent BTN Bogar Blok C Nomor 35 adalah harta bersama antara almarhumah dengan tergugat setelah dikeluarkan harta bawaan sebesar Rp 10.484.760,- (sepuluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh rupiah);

2. Satu unit motor yang merk Yamaha Vega dengan NOPOL DD 3285 SA adalah harta bersama almarhumah dengan tergugat;

3. Uang tabungan hari tua sebesar Rp 46.894.200,- (empat puluh enam juta delapan ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus rupiah);

adalah termasuk harta bersama antara almarhumah dengan tergugat;

Menimbang, bahwa harta bersama tersebut harus dibagi dua; seperdua bagian untuk tergugat dan seperdua bagian untuk almarhumah yang menjadi warisan bersama dengan harta bawaannya sebesar Rp 10.484.760,- (sepuluh juta empat ratus delapan

(11)

puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh rupiah) yang harus dibagikan kepada ahli warisnya yang berhak;

Menimbang, bahwa ternyata almarhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd., tidak mempunyai ahli waris dalam golongan ushulul mayyit dalam hal ini ayah, ibu dan kakek dan nenek shohih tetapi hanya mempunyai ahli waris sababiyah yaitu suami dan

nasabiyah dalam kelompok al-hawasy (saudara kandung) yaitu para penggugat;

Menimbang, bahwa tergugat selaku suami tanpa dikaruniai anak adalah ahli waris yang berkedudukan sebagai zawil furudh memperoleh ½ bagian sedang para penggugat yang dalam perkara ini berkedudukan sebagai asabah;

Menimbang, bahwa tentang sita yang dimohonkan tersebut, karena tidak terdapat alasan yang kuat bahwa tergugat akan memindahkan/mengalihkan, maka pengadilan tingkat banding sependapat dengan pengadilan tingkat pertama bahwa sita yang dimohonkan tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka putusan pengadilan tingkat pertama tersebut tidak dapat dipertahankan dan karenanya harus dibatalkan dan dengan mengadili sendiri menyatakan gugatan penggugat tersebut dikabulkan untuk sebahagian dan tidak menerima untuk sebahagian;

Menimbang, bahwa karena tergugat dipandang sebagai pihak yang dikalahkan maka menurut ketentuan Pasal 194 ayat (1) R.Bg. maka biaya perkara pada tingkat pertama dan banding dibebankan kepada tergugat/pembanding;

Memperhatikan pasal-pasal lain dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkenaan dengan perkara ini.

MENGADILI

- Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh tergugat/pembanding dapat diterima.

(12)

- Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Palopo Nomor 56/Pdt.G/2011/PA Plp., tanggal 13 September 2011 yang dimohonkan banding.

Dan dengan mengadili sendiri :

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebahagian. 2. Menolak sita yang dimohon oleh penggugat tersebut.

3. Menyatakan Andi Tenri Balobo S.Pd. telah meninggal dunia pada tanggal 28 Desember tahun 2010.

4. Menyatakan menurut hukum ahli waris dari almarhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd. adalah sebagai berikut :

4.1. Ridwan bin Andi Baso (suami).

4.2. AM. Nurwati T binti Tantu B (saudara kandung). 4.3. Drs. A. Matto bin Tantu B (saudara kandung). 4.4. Tahir Mulyadi bin Tantu B (saudara kandung). 4.5. Maemuna binti Tantu B (saudara kandung). 4.6. Tamrin bin Tantu B (saudara kandung).

4.7. AM. Nurbaya T. binti Tantu B (saudara kandung). 4.8. Abd. Rahman bin Tantu B (saudara kandung). 4.9. M. Yusuf bin Tantu B (saudara kandung).

5. Menyatakan harta bersama antara almarhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd. dengan tergugat berupa :

5.1. Satu unit rumah permanen BTN Bogar Blok C. Nomor 35 terletak di BTN Bogar Blok C No. 35 Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, dengan batas-batas;

- Utara dengan pak Jamil.

- Timur dengan rumah pak Samad dan Hamka. - Selatan rumah Sukirman.

(13)

Setelah dikeluarkan harta bawaan almarhumah sebesar Rp 10.484.760,- (sepuluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh rupiah).

5.2. Satu unit motor yang merk Yamaha Vega dengan NOPOL DD 3285 SA;

5.3. Uang tabungan hari tua sebesar Rp. 46.894.200,- (empat puluh enam juta delapan ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus rupiah).

6. Menyatakan harta bersama tersebut dibagi dua, masing-masing tergugat mendapat seperdua bagian, dan almarhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd. mendapat seperdua bagian yang merupakan harta peninggalan/harta warisan dari almarhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd. ditambah dengan harta bawaannya sebesar Rp 10.484.760,- (sepuluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh rupiah) yang diwariskan kepada ahli warisnya.

7. Menetapkan bahagian masing-masing ahli waris dari harta tersebut sebagai berikut : 7.1. Ridwan bin Andi Baso (suami) mendapat ½ bahagian dari seluruh harta yang

ditinggalkan oleh almarhumah Andi Tenri Balobo, S.Pd.

7.2. Para penggugat (saudara kandung almarhumah) yaitu ; (1). AM. Nurwati T binti Tantu B, (2). Drs. A. Matto bin Tantu B, (3). Tahir Mulyadi bin Tantu B, (4). Maemuna binti Tantu B, (5). Tamrin bin Tantu B, (6). AM. Nurbaya T. binti Tantu B, (7). Abd. Rahman bin Tantu B, (8) M. Yusuf bin Tantu B., mendapat sisa yaitu ½ bagian dari seluruh harta yang ditinggalkan pewaris, dengan perbandingan dua bagian untuk ahli waris laki-laki dan satu bagian untuk ahli waris perempuan.

8. Menghukum tergugat untuk menyerahkan bahagian para penggugat dan harta bawaan tergugat sebesar Rp. 10.484.760,- (sepuluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh rupiah) kepada para penggugat dan jikalau harta tersebut tidak dapat dibagi secara natura maka akan dijual lelang yang hasilnya dibagi sesuai bahagiannya masing-masing.

(14)

9. Menyatakan tidak menerima dan menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya.

10. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama yang hingga kini dihitung sejumlah Rp 1.691.000 (satu juta enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) dan pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).

Demikian putusan ini dijatuhkan di Pegadilan Tinggi Agama Makassar dalam musyawarah majelis pada hari Selasa tanggal 10 Januari 2012 M., bertepatan dengan tanggal 16 Safar 1433 H., oleh kami Drs. Bahrussam Yunus, S.H.M.H., selaku Ketua Majelis, Drs. H. Maslihan Saifurrozi, S.H.,M.H., dan Drs. Irsan Mukhtar Nasution, masing-masing selaku hakim anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar berdasarkan Penetapan tanggal 7 Desember 2011, didampingi oleh Dra. Hj. Murni Muin sebagai Panitera Pengganti, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan tidak dihadiri oleh tergugat/pembanding dan penggugat/terbanding.

Hakim Anggota, Ketua Majelis,

ttd. ttd. Drs. H. Maslihan Saifurrozi, S.H. M.H Drs. Bahrussam Yunus, S.H.,M.H.

ttd.

Drs. Irsan Mukhtar Nasution. Panitera Pengganti,

ttd. Dra. Hj. Murni Muin.

(15)

Perincian biaya perkara :

- Redaksi : Rp 5.000.00,-

- Meterai : Rp 6.000.00,-

- Biaya Proses Penyelesaian Perkara : Rp 139.000.00,-

Jumlah : Rp 150.000.00,-

Untuk Salinan

Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar,

Drs. Agus Zainal Mutaqien, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa keberatan pemohon asal /terlawan/ pembanding pada memori bandingnya angka satu , dua dan tiga oleh Pengadilan Tinggi Agama merasa tidak perlu dipertimbangkan lagi

Menimbang, bahwa majelis hakim banding sependapat dengan hakim tingkat pertama mengenai obyek yang dapat dijadikan sebagai harta warisan dalam perkara ini adalah

Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Pembanding mengajukan gugatan nafkah selama masa iddah berupa uang sebesar Rp.4.500.000,-(empat juta lima ratus ribu rupiah)

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi /Tergugat Konvensi /Pembanding mengenai kios di Pasar Tanah Beru, Kecamatan Bontobahari lengkap dengan isinya berupa pakaian jadi

8.PEMBANDING, umur 75 tahun, agama Islam, pekerjaan ---, tempat tinggal di Cikoang, Desa --- Kecamatan --- ---, Kabupaten Takalar, dahulu sebagai sebagai penggugat VIII

Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Pembanding dalam gugatan rekonvensi tersebut menuntut pula agar Tergugat Rekonvensi/ Terbanding diperintahkan melaksanakan

Rp992.398.789.998.000,00 (sembilan ratus sembilan puluh dua triliun tiga ratus sembilan puluh delapan miliar tujuh ratus delapan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama setelah mempelajari berkas perkara yang dimohonkan banding, telah mempelajari pula pertimbangan hukum yang melandasi putusan tingkat