1 BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari permasalahan, pembahasan dan hasil analisis penulis maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem pertanggungjawaban pidana korporasi ada empat :
1. Pengurus korporasi yang melakukan tindak pidana, pengurus yang
bertanggungjawab
2. Korporasi yang melakukan tindak pidana, pengurus yang
bertanggungjawab
3. Korporasi yang melakukan tindak pidana, korporasi yang
bertanggungjawab
4. Pengurus dan korporasi yang melakukan tindak pidana, maka keduanya
yang harus bertanggung jawab.
Penentuan kesalahan korporasi tersebut dapat dikaitkan dengan tahap kedua
pengakuan korporasi sebagai subjek hukum pidana yaitu korporasi melakukan tindak
pidana tapi tanggungjawab pidana dibebankan kepada pengurus.
Hal yang dapat dipakai sebagai alasan bahwa korporasi sebagai pembuat dan
sekaligus yang bertanggung jawab adalah karena dalam tindak pidana pembakaran
hutan ini keuntungan yang diperoleh korporasi atau kerugian yang diderita
masyarakat dapat demikian besarnya. Banyak korporasi yang melakukan kejahatan
2
Selain itu mengenai pidana pokok yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi
hanya pidana denda, dan terhadap pengurus dapat dijatuhkan pidana penjara.
Ancaman pidana penjara sebenarnya juga memiliki fungsi pencegahan tindak pidana,
sehingga tidak dapat diterapkannya pidana penjara untuk korporasi bisa mengurangi
fungsi deteren pidana yang diancamkan dalam Undang-Undang Kehutanan.
4.2 Saran
Dari hasil kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan adalah, perlu
adanya keseragaman pemahaman tentang pertanggungjawaban pidana korporasi
3
Hukum merupakan suatu peraturan atau norma yang merupakan petunjuk atau
pedoman hidup yang wajib ditaati, dan bukanlah suatu kebiasaan. Dan bagi siapapun
yang tidak mentaati peraturan tersebut dengan sendirinya dikenakan sanksi terhadap