upaya pada
yang
LKMS merupakan lembaga keuangan berorientasi
MENGURAI MASALAH DAN SOLUSI PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DI INDONESIA:
PENDEKATAN METODE BOCR ANP
Aam S. Rusydiana
Pengajar dan peneliti pada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia. Email: tasik_pisan@yahoo.com
Abrista Devi
Pengajar pada Universitas Ibn Khaldun (UIK) Bogor
ABSTRAK
peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Lahirnya lembaga keuangan mikro syariah di Indonesia merupakan salah satu jawaban melihat perkembangan perbankan syariah yang masih terpusat kepada masyarakat menengah ke atas. Faktanya, LKMS telah tumbuh menjadi alternatif pemulihan kondisi perekonomian di Indonesia, khususnya sebagai partner para pengusaha kecil dalam penyediaan modal.
Walaupun tumbuh dengan pesat, namun LKMS masih mengalami banyak kendala dalam pengembangannya. Masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh institusi ini baik dari sisi internal maupun eksternal. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi penyebab serta faktor-faktor yang dominan menjadi hambatan dalam pengembangan LKMS di Indonesia, dengan pendekatan metode BOCR Analytic Network Process (ANP), termasuk solusi strategis yang diusulkan.
Berdasarkan urutan prioritas, maka alternatif aspek menunjukkan bahwa aspek technical menjadi aspek prioritas, selanjutnya diikuti oleh aspek legal/structure, pasar/komunal, dan SDM. Penguraian solusi secara keseluruhan menghasilkan urutan prioritas 1) Pembinaan/ sosialisasi/pendampingan masyarakat menjadi prioritas utama, selanjutnya diikuti oleh 2) inovasi produk, 3) lokasi strategis, 4) kerjasama dengan LKS lainnya, dan 5) menjadikan elemen eksternal sebagai pusat informasi dan media sosialisasi.
Sedangkan prioritas strategi yang dianggap dapat meningkatkan pengembangan LKMS di Indonesia terdiri dari: 1) mengoptimalkan peran pemerintah dalam pendanaan, 2) melakukan koordinasi dengan PINBUK, dan 3) linkage program LKMS-BMT-BPRS- Bank Umum Syariah.
Keywords : Lembaga Keuangan Mikro Syariah, BMT, ANP-BOCR
I. PENDAHULUAN prinsip syariah. Keberadaan LKMS dengan
Lembaga Keuangan Syariah jumlah signifikan pada beberapa
merupakan kelompok swadaya masyarakat daerah di Indonesia tidak didukung oleh
sebagai lembaga ekonomi faktor-faktor pendukung
berupaya mengembangkan usaha-usaha memungkinkan LKMS
produktif dan investasi dengan berdasar berkembang berjalan dengan
Mikro
rakyat yang
yang
yang
untuk terus
11
tuntutan kebutuhan
Fakta yang ada di lapangan menunjukkan muncul di saat umat Islam mengharapkan
banyak LKMS yang tenggelam dan bubar. adanya lembaga keuangan yeng berbasis
Dengan melihat fenomena syariah dan bebas dari unsur riba yang
perkembangan LKMS dipandang dinyatakan haram. melihat
sepenuhnya mampu menjawab problem pertumbuhan LKMS Indonesia
ekonomi kalangan (termasuk dalamnya
masyarakat. disebabkan meningkat dengan Menurut
beberapa Suharto, perkembangan BMT tahun 2010
memadainya sumber daya manusia yang tumbuh rata-rata
terdidik profesional, menyangkut kisaran 35% - 40%, financing to deposit
manajemen sumber daya manusia ratio (dana yang disalurkan) juga masih
pengembangan budaya sekitar 100% . Hal ini membuktikan
wirausaha (entrepreneurship) bangsa kita bahwa LKMS diterima
lemah, permodalan masyarakat sebagai lembaga yang dapat
yang relatif kecil dan terbatas, adanya memberdayakan masyarakat kecil.
ambivalensi konsep syariah Eksistensi lembaga keuangan
pengelolaan LKMS dengan syariah jelas memiliki arti penting bagi
operasionalisasi lapangan, tingkat pembangunan ekonomi berwawasan
kepercayaan yang masih rendah dari umat syariah terutama memberikan
akademik solusi bagi pemberdayaan usaha kecil dan
terumuskan dengan sempurna menengah serta menjadi inti kekuatan
mengembangkan lembaga keuangan ekonomi yang berbasis kerakyatan dan
syariah dengan sistematis sekaligus menjadi penyangga
proporsional. Kompleksitas persoalan sistem perekonomian nasional. Hal ini
tersebut menimbulkan dampak terhadap menunjukkan peranan LKMS sangat
kepercayaan masyarakat tentang berarti masyarakat karena
keberadaan LKMS diantara lembaga merupakan suatu lembaga mikro syariah
keuangan konvensional. yang mampu memecahkan permasalahan
Padahal bila dilihat dari latar belakang fundamental dihadapi
berdirinya, LKMS merupakan jawaban terhadap
kalangan umat Muslim. Kehadiran LKMS
Lihat Saat Suharto. Outlook BMT 2011. Permodalan BMT Center. 2010
20 di atas,
belum
real yang ada di
Hal ini oleh
faktor antara lain, belum
dan
dan
serta jiwa
yang masih (dana)
antara
di
Islam dan secara belum
untuk
cara dan
dan
Jika data,
di
di BMT) terus
pesat,
dari sisi aset dalam
11
dapat oleh
mikro
dalam
utama
bagi ia
metode pendekatan
Dengan
masalah-masalah
berdasarkan
mengutamakan lembaga
syariah memiliki Prinsip
lembaga positif
mewujudkan mampu
operasionalnya memiliki
mempunyai
digunakan instrumen
Namun berbeda.
kalangan terutama
masyarakat eksistensinya
konsepsi, Dilihat
merupakan
Adapun
pengusaha menengah II. LANDASAN TEORI
khususnya di bidang permodalan. LKMS 2.1. Konsep Lembaga Keuangan Syariah
tidak hanya befungsi dalam penyaluran Lembaga keuangan syariah merupak
berfungsi lembaga keuangan yang bekerja menurut
menangani kegiatan sosial. konsep syariah dengan prinsip profit
LKMS
lembaga
dibutuhkan
mikro.
sharing sebagai metode utama. Struktur
lembaga keuangan syariah dikelompokkan
menjadi bank umum syariah, BPR syariah,
asuransi syariah dan Baitul mal wa tamwil.
disebutkan
bidang
banyak kelemahan. Maka problematika
tersebut harus dapat diatasi dengan baik
terciptanya
keuangan
mikro syariah yang bersih serta dipercaya
oleh masyarakat.
mempunyai produk dan pangsa pasar yang
prinsip
lembaga
keuangan syariah yang telah disebutkan di
perbedaan
cukup mendasar hanya pada area wilayah
operasionalnya saja.
karena
belakang yang telah diungkapkan di atas,
maka rumusan masalah yang di angkat
dalam penelitian ini adalah: apa sajakah
dihadapi
institusi lembaga keuangan mikro syariah
di Indonesia? Apa saja solusi yang tepat?
Bagaimana strategi yang harus diterapkan
dalam kerangka strategis jangka panjang?
Analytic
Network Process (ANP) jaringan Benefit
Opportunity Cost Risk (BOCR), beberapa
pertanyaan tersebut akan coba dijawab
dan dicarikan solusinya.
keuangan
aplikasi
perekonomian yang tidak hanya terfokus
dalam sistem bagi hasil (profit sharing),
tetapi juga secara sempurna menanamkan
suatu kode etik (moral, sosial dan agama)
dalam mempromosikan suatu keadilan dan
kesejahtern bagi masyarakat luas. Tidak
ada perbedaan prinsip diantara lembaga-
lembaga keuangan syariah (Asuransi, Bank
dan BMT), karena secara umum lembaga-
hubungan
kemitraan (mutual investor relationship)
yang berbasis utama skim bagi hasil. kecil dan
modal tetapi juga untuk
secara
suatu yang
sangat
Akan tetapi di sisi lain yaitu dalam
masih
agar
citra bagi
Oleh itu, latar
yang oleh
an
lost
yang di atas
dari segi dan
yang
atas tidak yang
yang luas dalam suatu sitem
12
(tolong- sumberdaya
dipindahtangankan/tukar pengusaha
dilarangnya sistem bunga,
memacu Keuangan Lembaga
Secara sederhana prinsip-prinsip 7. Di samping sebagai lembaga bisnis,
lembaga keuangan syariah lembaga keuangan syariah
menjalankan usahanya terdiri atas : menjalankan fungsi sebagai lembaga
1. Pelarangan terhadap (suku bunga) sosial.
2. Karena
maka penyedia dana menjadi investor.
Sehingga terdapat faktor uncertainty
dalam bisnis maka Penyedia dana dan
membagi
bisnis dan juga tingkat pengembalian
yang disepakati.
3. Uang bukan sebagai modal tetapi akan
menjadi
dengan
melaksanakan
aktivitas yang produktif sehingga uang
disini diartikan sebagai konsep yang
Konsep Dasar Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)
(LKM)
adalah lembaga keuangan dan pembiayaan
yang didirikan dan dimiliki bersama oleh
warga masyarakat baik yang terhimpun
masyarakat,
memecahkan masalah/kendala permodalan
dan kebutuhan dana yang dihadapi para
anggotanya. LKM secara umum bertujuan
pertumbuhan
perkembangan usaha ekonomi ummat, dan
masyarakat pada umumnya.
mengalir (flow concept). Sedangkan khusus
4. Pelarangan terhadap perilaku spekulasi bertujuan: 1). Memecahkan bersama
5. Prinsip ta‟awun menolong) kebutuhan modal yang dihadapi warga,
yaitu prinsip saling membantu sesama pengusaha mikro/kecil sebagai
meningkatkan bagian dari pelaku ekonomi negeri ini.
melalui mekanisme 2). Membantu memecahkan kebutuhan
ekonomi dan bisnis. unggulan
6. Prinsip tijaroh (bisnis) yaitu prinsip dijalankan oleh anggota dan masyarakat.
mencari dengan 3). Membantu memecahkan kebutuhan
dibenarkan syariah. Lembaga dana mendesak yang seringkali dihadapi
keuangan Islam harus dikelola secara warga, sehingga menghindarkan
profesional, sehingga dapat mencapai mereka dari rentenir yang menjerat dengan
prinsip efektif dan efisien . bunga tinggi.
Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Yogyakarta: UII Press. Hal 115
Adapun
keuangan
LKMS
kegiatan
lembaga
utamanya
22 dalam
harus resiko
modal jika sudah
untuk
dalam taraf hidup
kerja sama
laba cara yang
oleh
12
juga
2.2.
Mikro
dalam warga untuk
untuk dan
secara LKM
selaku
modal bagi unit usaha yang
dapat
adalah
14 13
pertumbuhan mendorong
rangka
menghimpun masyarakat usahanya yang dijalankan sesuai dengan
bentuk tabungan (simpanan) maupun ketentuan syariah.
deposito menyalurkannya kembali
Sifat usaha LKMS yang berorientasi
kepada masyarakat bentuk
dimaksudkan supaya pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
pengelolaan LKMS dapat dijalankan secara melalui mekanisme
profesional, sehingga mencapai tingkat dunia perbankan Sehingga
efisiensi tertinggi. Dari sinilah LKMS akan
konsepsi LKMS lembaga
mampu memberikan yang di dalamnya mencakup dua jenis
kompetitif kepada deposannya
kegiatan sekaligus Kegiatan
mampu meningkatkan kesejahteraan para mengumpulkan dana dari berbagai sumber
pengelolahnya dengan lembaga
seperti: zakat, infaq dan shodaqoh serta
lainnya. Sedangkan aspek sosial LKMS lainya yang dibagikan/disalurkan kepada
berorientasi pada peningkatan kehidupan yang berhak rangka mengatasi
anggota masyarakat sekitar kemiskinan, Kegiatan produktif
membutuhkan . tambah
ekonomi Prinsip Mikro Syariah (LKMS) Utama Lembaga Keuangan
bersumber daya manusia. pelaksanaan LKMS
LKMS merupakan kelompok swadaya berpegang prinsip
masyarakat sebagai lembaga ekonomi sebagai berikut :
berupaya mengembangkan 1. Keimanan ketaqwaan kepa da
usaha-usaha produktif dan investasi dengan dengan
berdasar prinsip syariah mengimplementasikan pada prinsip -
meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha prinsip syari‟ah dan muamalah islam
pengentasan ke dalam kehidupan nyata.
kemiskinan. Berdasarkan definisi di atas 2. Keterpaduan, nilai -nilai
dapat ditarik kesimpulan bahwa LKMS spritual menggerakkan
lembaga keuangan mikro etika bisnis yang dinamis, proaktif,
yang menggabungkan unsur profit motive progresif, adil dan berakhlaq mulia.
dan unsur nirlaba (sosial) dalam kegiatan
Ilmi, Makhalul SM. 2002. Teori dan Praktik Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Yogyakarta: UII Press. Hal 13
Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Yogyakarta: UII Press. Hal 129
dana dalam
dan
dalam
yang lazim dalam
13
. secara
adalah suatu
yaitu: 1)
dalam
dan 2)
dalam nilai baru dan
yang
rakyat yang
untuk
kecil dalam upaya
adalah Suatu
pada bisnis
bagi hasil yang
serta
sejajar
dan yang
14
2.3.
Teori usaha
teguh pada utama
dan
Allah SWT
yakni
yang tinggi, 6. Profesionalisme,
kondisi memperbaiki
dan bersama-sama
Inovasi bergabung.
berkurangnya ketinggalan
lingkungannya keuangannya
ekonomi
lembaga keuangan
3. Kekeluargaan, yakni mengutamakan kecerdasan emosional, spritual dan
kepentingan bersama intelektual. profesionalisme
kepentingan pribadi. Semua dibangun dengan semangat
pengelolah tingkatan, terus belajar demi mencapai tingkat
pengurus dengan semua lininya serta standar kerja yang tertinggi.
anggota, dibangun rasa kekeluargaan, 7. Istiqomah, konsisten, konsekuen,
sehingga akan tumbuh rasa saling kontinuitas/berkelanjutan tanpa henti
melindungi dan menanggung. dan tanpa pernah putus asa. Setelah
4. Kebersamaan, kesatuan mencapai suatu tahap, maka maju
pikir, sikap dan cita-cita antar semua lagi ke tahap berikutnya dan hanya
elemen LKMS. Antara pengelola dan kepada Allah SWT kita berharap
pengurus harus memiliki satu visi 2.4. Manajemen LKMS
anggota
ekonomi
sosial.
5. Kemandirian, yakni mandiri di atas
semua golongan politik. Mandiri juga
berarti tidak tergantung dengan dana -
dana pinjaman dan ”bantuan” tetapi
senantiasa proaktif menggalang dana
masyarakat sebanyak-banyaknya.
semangat
yakni dilandasi
dengan dasar keimanan. Kerja yang
berorientasi
Sebagai
dikelola secara professional, maka LKMS
tidak bisa dikelola dengan bekal semangat
manajemen
dikuasai
maksimal. Manajemen LKMS harus bisa
mengikuti perkembangan teknologi yang
sehingga
menyebabkan
nasabah
produk
ditingkatkan dalam rangka merebut pasar.
kehidupan Secara manajemen
kenikmatan dan kepuasan ruhani dan dibedakan menjadi empat yakni: planning akhirat. Kerja keras dan cerdas yang (perencanaan), actuating (pelaksanaan),
dilandasi dengan bekal pengetahuan organizing (pengorganisasian)
yang cukup, keterampilan yang terus controlling (pengontr
ditingkatkan serta niat dan ghirah
yang kuat. Semua itu dikenal dengan
24 di atas
pada setiap
yakni pola
untuk
dan
yakni
kerja
tidak hanya pada
dunia saja, tetapi juga
Sikap
untuk
15 .
yang
saja. Aspek dan
harus secara
ada di tidak
zaman yang
minat untuk
terus
garis besar fungsi
dan
olan).
organisasi, mencapai
a. Perencanaan (planning) perencanaan yang telah disusun kecuali
beberapa jika ada hal-hal yang perlu di sesuaikan.
diperhatikan perencanaan,
d. Pengontrolan (controlling) SMART. Specific perencanaan
Agar pekerjaan dapat berjalan sesuai maksud
dengan visi,misi dan program kerja maka lingkupnya. Measurable : program kerja
harus dilakukan pengontrolan. Baik dalam atau rencana harus dapat diukur tingkat
suvervisi, pengawasan, inpeksi dan audit. keberhasilannya. Achievable artinya dapat
Sehingga penyimpangan-penyimpangan
dicapai. anggan-angan.
yang terjadi dapat diawasi dengan baik, Realistic : sesuai dengan kemampuan dan
dan dapat dilakukan koreksi untuk masa sumber daya yang ada, tidak terlalu mudah
yang akan datang yang lebih baik.
tantangan. Time artinya ada batas waktu
yang jelas sehingga mudah dinilai dan
dievaluasi.
Fungsi manajemen ini bertujuan untuk
menjaga
keseimbangan antara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan, dan untuk mencapai b. Pengorganisasian (organizing)
tingkat efektifitas efisiensi. Pengorganisasian dilakukan agar tujuan
Manajemen merupakan
inginkan tercapai,
bagian dari kegiatan ibadah jika diniatkan
pengorganisasian perusahaan
untuk mencapai keridhaan Allah. Islam terlihat dari struktur organisasi perusahaan,
secara rinci mengatur kehidupan manusia yang kemudian dipecah menjadi berbagai
termasuk tentang aktivitas manajemen, jabatan yang kemudian menjalankan tugas
walaupun tidak seperti ilmu manajemen masing-masing.
sekarang yang berkembang. Namun islam
c. Pelaksanaan (actuating) memiliki aturan dasar yang dapat dijadikan
Perencanaan dan pengorganisasian yang pijakan merumuskan
adanya manajemen disebut manajemen
pelaksanaan karena syariah atau islami. Beberapa prinsip atau
perencanaan dan pengorganisasian harus kaidah manajemen
pelaksanaan dengan relevansinya dengan kaidah islam adalah
kecerdasan kerjasama. prinsip amar ma‟ruf dan nahi munkar,
Pelaksanaan dengan kewajiban menyampaikan amanah,
kewajiban menegakan kebenaran,
Ada hal yang harus
dalam yaitu
: yang
dibuat harus jelas dan ruang
Jadi bukan
dan tidak terlalu sulit tapi tetap ada
yang kita dapat
dalam
baik tidak akan berarti tanpa
kerja. Oleh itu
diikuti oleh kerja
keras, dan
harus seuai
tujuan
dan
secara umum
dalam sistem
yang
teknik yang ada
Ummah lil
Tamwil 16
Mursalah Maslahah
perampasan penyitaan
terkait muncul
Persoalan kesepakatan
kondisi
bermasalah bahwa pembiayaan
ancaman), (peluang
faktor-faktor mengetahui
Penelitian
kewajiban menegakan keadilan. persetujuan pemilik sebagaimana
prinsip ini diterapkan dengan baik oleh diakukan
manajemen LKMS, maka tujuannya akan konvensional. dikarenakan
tercapai. penyitaan bertentang an
2.5. Penelitian Terdahulu dengan tata cara muamalah berdasarkan
Penelitian yang dilakukan oleh Bilqis syirkah. Lebih lanjut penelitian tersebut
tentang alternatif penyelesaian pembiayaan menawarkan
bermasalah Lembaga Keuangan muamalah syirkah
Mikro Syariah dalam hal ini adalah Baitul diperbolehkan adalah perampasan agunan
Maal wa Tamwil Maslahah Mursalah lil tetapi pengamanan dan penjualan agunan
Ummah MMU) cabang Warung diperbolehkan atas kesepakatan be rsama,
Dinoyo Pasuruan Jawa Timur dijelaskan sehingga harapannya akad lebih tegas dan
ditemukan beberapa pertama nasabah
permasalahan mengenai pembiayaan pada mengajukan pembiayaan.
tersebut sehingga diperlukan Berbeda dengan di atas, Susilo dalam
tindakan solutif yang harus diambil. penelitiannya mencoba merumuskan
Hasil penelitian tersebut menjelaskan
adalah
nasabah
mendapatkan pembiayaan dari BMT tidak
memenuhi kewajibannya sesuai dengan
ditentukan.
dengan
pembiayaan bermasalah ini adalah tidak
adanya hak bagi BMT untuk melakukan
terhadap
strategi yang dapat dilakukan oleh BPRS
dalam pengembangan Usaha Kredit bagi
bertujuan
internal
(kekuatan dan kelemahan) dan eksternal
merumuskan
strategi pengembangan berdasarkan faktor
eksternal dan internal, serta menentukan
prioritas strategi pengembangan bagi PT.
BPRS Amanah Ummah.
barang dijadikan agunan penelitian menunjukkan
pembiayaan bermasalah, faktor utama yang menjadi kekuatan BPRS
PT Amanah Ummah adalah posisi dan Bilqis, Puspitasari. 2005. Alternatif Penyelesaian
Pembiayaan Bermasalah pada Baitul Maal Wa
“Rumusan (BMT
MUU) Cabang Warung Dinoyo Pasuruan Jawa Timur. Thesis pada Universitas Brawijaya.
Pengembangan PT. BPRS Amanah Ummah Dengan Pendekatan Analytic Network Process”. Tesis pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
26 Jika
16
pada
(BMT
bahwa akar
BMT
suatu ketika yang
yang telah
lain
atau
yang pada
yang tanpa
dari
yang bisa oleh bank
Hal ini
secara paksa
solusi yaitu tata cara
yang tidak
jelas pada saat
17
UMK. untuk
dan
Hasil bahwa
17
19 dan
2009. Muhar,
18 Lihat Mu‟allim
di Sleman Yogyakarta
“Kebijakan
19
strategi dengan nasabah, kendala-kendala dihadapi
sedangkan menjadi kelemahannya lembaga keuangan mikro antara lain aspek
adalah terbatasnya kualitas sumber daya kelembagaan tumpang
insani, menjadi peluang kekurangan sumber
potensi pangsa pasar umat islam yang pengelolaan kurangnya
terletak lingkungan pesantren, permodalan LKM sendiri. Dalam jurnal ini
sedangkan yang menjadi ancaman bagi peneliti memberikan solusi dengan upaya
BPRS adalah banyaknya pesaing dalam menguatkan tentang kelembagaan
menengah. penelitian LKM. serta komitmen pemerintah terhadap
tersebut menjelaskan keterkaitan UKM dengan pengembangan
strategis, pangsa pasar, kualitas sumber lembaga keuangan mikro.
jumlah pesaing
Penelitian yang dilakukan oleh Bank menjadi faktor pengembangan BPRS. Hal
Indonesia pada tahun 2003 dengan judul ini dapat juga kita kaitkan dengan lembaga
Penerimaan Masyarakat atas keberadaan BMT yang merupakan bagian dari lembaga
BMT MUI dilihat dari perilaku anggotanya keuangan mikro. Oleh karena itu, dalam
, dengan jumlah pengembangan BMT keempat hal tersebut
respondennya menyebutkan
harus diperhatikan dan ditangani dengan
masyarakat mengenal
orang) berasal dari BMT langsung, 2 orang
Dalam tempat lain, Muhar menganalisis dari koran atau selebaran dan promosi, 22
lembaga keuangan orang dari teman dan 4 orang dari saudara.
masyarakat strategi Sekitar responden
dilakukan dalam pengembangan LKM menyatakan setuju dengan visi dan Misi
penelitian menunjukan BMT, 38% yang lain menyatakan setuju.
lembaga keuangan mampu Terhadap prinsip menghindari
memberikan pembiayaan kepada 43,75% sangat setuju dan 45% setuju;
sehingga meningkatkan terhadap sistem jual beli dan bagi hasil,
permodalan usaha mikro tersebut. Namun, menyatakan setuju,
potensi dimanfaatkan menyatakan setuju. Terhadap produk BMT,
dengan optimal terdapat
Strategi
Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro”. Jurnal terhadap Lembaga Keuangan Syariah”. Jurnal(2003). “Persepsi Masyarakat Al- Mawarid Ed X, Tahun 2003.
Inovasi Vol. 6 No. 4 Desember 2009. yaitu dekat
yang
yang adalah
di
usaha kecil Dari
bahwa lokasi
daya insani dan para
baik.
peran mikro bagi
kecil serta yang
18 .
Hasil bahwa
mikro
usaha
mikro, dapat
ini belum dapat
karena masih
yang oleh
yang tindih,
daya dalam
LKM serta
RUU
80 orang
bahwa BMT (37
Lebih dari 47%
riba,
20
tabungan, pembiayaan
(produk internal
kebijakan keuangan,
dengan kompetisi
(tingkat
dilanjutkan kemudian
kelebihan lembaga
karena bidangnya.
dengan
praktisi
Jumlah Indonesia.
responden pemahaman
dengan dilakukan
responden Pemilihan
27,5% menyatakan sangat setuju, 48, 75% manajemen serta pengelolaan keuangan).
setuju. Artinya rata-rata responden setuju. ditawarkan dengan
Siswanto penelitiannya permasalahan tersebut,
berjudul “Strategi Pengembangan Baitul memfokuskan diri pada visi dan penciptaan
Wattamwil (BMT) masyarakat,
Memberdayakan prospek kapasitas manajemen,
Menengah“ dengan tujuan penelitian untuk sistem teknologi, operasional dan resiko.
mengidentifikasi dan menganalisis model III. METODOLOGI PENELITIAN
BMT yang dapat memberdayakan usaha 3.1. Jenis dan Sumber Data
kecil, serta dapat menemukan strategi dan Dalam penelitian
upaya agar BMT mampu memberdayakan digunakan merupakan data primer yang
Usaha Kecil Menengah . Penelitian ini didapat dari hasil wawancara (indepth
dilakukan menggunakan metode Deskriptif interview) dengan dengan
dengan teknik analisis analisa isi tema dari praktisi, memiliki pemahaman
data literatur dan penelitian sebelumnya tentang permasalahan dibahas.
penelitiannya. Penelitian Dilanjutkan dengan pengisian kuesioner
mencoba menganalisa kelemahan pada pertemuan kedua dengan responden.
pengembangan
BMT dengan menggunakan teknik SWOT,
dengan
mengemukakan solusi dan strategi dalam
pengembangan BMT. Diantara kelemahan
BMT adalah terdiri dari a) faktor eksternal
pesaing,
koloborasi atau kerja sama dengan lembaga
pemerintah
faktor eksternal yang lain seperti LSM). b).
program
kompetensi
3.2. Populasi dan Sampel
penelitian
mempertimbangkan
terhadap
permasalahan dalam pengembangan LKMS
responden
penelitian ini terdiri dari tiga orang pakar
pertimbangan
berkompeten. Syarat responden yang valid
dalam ANP adalah bahwa mereka adalah
orang-orang yang menguasai atau ahli di
responden
Siswanto. 2009, Strategi Pengembangan Baitull Maal Wattamwil (BMT) Dalam Memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
yang dipilih dalam survey ini adalah para
pakar/peneliti ekonomi Islam dan praktisi
28
dalam yang
Maal Dalam
Usaha Kecil dan
20
terkait ini
dan
dari
serta
faktor
dan
Solusi yang terkait
a) harus
image yang positif bagi
bisnis,
ini, data yang
pakar dan
yang
yang
pada
di dalam
dan
and Social 21
Political, Economic,
1. Resiprokal
analisis dimana
Penelitian penelitian
menyusun
pengalaman validasi
melakukan dengan
berkecimpung lembaga benefit, opportunities,
keuangan mikro syariah. (BOCR) membuat metode
3.3 Metodologi memungkinkan mengidentifikasi,
merupakan
kualitatif-kuantitatif
bertujuan untuk menangkap suatu nilai
mengklasifikasi
mempengaruhi
keputusan yang dihasilkan .
atau pandangan yang diwakili para pakar 3.3.2 Landasan ANP
dan praktisi syariah tentang LKMS di memiliki aksioma
Indonesia. Alat analisis yang digunakan menjadi landasan teori, antara lain :
adalah metode ANP pendekatan jaringan ; aksioma ini menyatakan
Benefit Opportunity Cost Risk (BOCR) bahwa jika PC (EA,EB) adalah nilai
dan diolah dengan menggunakan software pembandingan pasangan dari elemen
“Super Decision” serta Ms Excel. dilihat elemen
3.3.1 Gambaran Umum Metode ANP induknya menunjukkan
Analytic Network Process berapa kali lebih banyak elemen A
merupakan teori matematis yang mampu memiliki apa yang dimiliki elemen B,
menganalisa pengaruh dengan pendekatan maka PC (EB,EA) = 1/ Pc (EA,EB).
asumsi-asumsi menyelasaikan Misalkan, jika A lima kali lebih besar
bentuk permasalahan. Metode dari B, maka B besarnya 1/5 dari
digunakan bentuk penyelesaian besar A.
dengan pertimbangan penyesuaian 2. Homogenitas; menyatakan bahwa
kompleksitas masalah secara penguraian elemen-elemen dibandingkan
sintesis disertai adanya skala prioritas yang struktur kerangka
menghasilkan pengaruh prioritas terbesar. sebaiknya tidak memiliki perbedaan
ANP juga mampu menjelaskan model terlalu
faktor-faktor dependence serta feedback menyebabkan besarn ya
sistematik. Pengambilan kesalahan menentukan
keputusan aplikasi
pertimbangan
empirical.
Struktur jaringan yang digunakan yaitu
Saaty, Thomas L and Vargas, Louis G. 2006, Decision Making with the Analitic Network Process.
Technological
Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks. Springer. RWS Publication, Pittsburgh. Idem
yang dalam
ini
(ANP)
untuk
ini
dalam
atas
nya secara
dalam ANP yaitu
dan
atas
cost and risk
ini
untuk
dan semua
faktor yang output atau
21
ANP empat yang
22
A dan B, dari
C, yang
yang
dalam ANP
besar, yang dapat
lebih
dalam
23 sebagai
interval
melalui
elemen pasangan)
comparison pairwise
penilaian elemen pendukung Sumber: (Ascarya, 2010)
mempengaruhi keputusan. Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
Tabel 3.1 Definisi Skala Penilaian dan Skala 1. Konstruksi Model
Numerik
Konstruksi disusun
berdasarkan literature review secara teori
maupun empiris memberikan
pertanyaan pada pakar dan praktisi LKMS
serta melalui indepth interview
mengkaji informasi
memperoleh permasalahan
Sumber : Saaty, 2006
sebenarnya.
3. Prioritas; yaitu pembobotan secara
absolut dengan menggunakan skala
ukuran
dominasi relatif.
4. Dependence condition; diasumsikan
bahwa susunan dapat dikomposisikan
ke dalam komponen-komponen yang
membentuk bagian berupa cluster.
2. Kuantifikasi Model
Tahap kuantifikasi model menggunakan
pertanyaan dalam kuesioner ANP berupa
(pembandingan
cluster
untuk mengetahui mana diantara keduanya
pengaruhnya
dominan) dan seberapabesar perbedaannya
skala numerik 1-9.
penilaian kemudian dikumpulkan 3.3.3 Tahapan Penelitian
diinput melalui software super decision
Tahapan metode diproses sehingga menghasilkan
output berbentuk supermatriks. Hasil dari
responden diinput
jaringan ANP tersendiri
Ascarya, 2011,”The Persistence of Low Profit and Loss Sharing Financing in Islamic Banking: The Case of Indonesia”review of Indonesian economic and business studies vol.1 LIPI economic research center.
30 yang
[0.1] dan
pada ANP antara
lain:
model ANP
dan
untuk
secara lebih dalam
untuk yang
antar dalam
yang lebih besar (lebih
Data hasil
dan
untuk
setiap akan pada
terutama
Opportunities, Benefit,
menggunakan strategi.
Cluster-cluster
(SDM), manusia
Keuangan Lembaga
syariah. prinsip
terpenuhinya banyak
Pengurus syariah.
bisnis (ke-LKMS-an)
pengembangan pemahaman praktisi
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN mengurai masalah
4.1 Dekomposisi pengembangan LKMS di Indonesia.
4.1.1 Identifikasi Masalah Pertama terlihat
Permasalahan dalam hal pengembangan
Syariah
(LKMS) di Indonesia dapat dibagi menjadi
4 aspek yang terdiri dari aspek sumber
Teknikal,
Legal/Struktural dan aspek Pasar/Komunal.
keseluruhan
dikelompokkan menjadi cluster problem,
Permasalahan
analisa
Cost, dan Risk
(BOCR) sebagai analisa strategis.
lemahnya
LKMS,
maupun
LKMS
memahami
tentang prinsip-prinsip syariah dan
prinsip pengelolaan usaha yang baik
dan benar. Dengan kata lain belum
sumber
yang mumpuni di bidang ekonomi
syariah, sehingga dalam praktiknya
LKMS seringkali menyimpang dari
Disamping
Berdasarkan kondisi, permasalahan masalah dihadapi
tujuan dari penguraian masalah adanya Supply oriented Praktisi
pengembangan LKMS di Indonesia maka menjelaskan
ditentukan beberapa aspek, solusi, dan mereka
strategi pengembangan LKMS menjawab apa yang ditanyakan oleh
Indonesia, yaitu: masyarakat. Belum memadainya
a. Aspek sumber daya manusia yang terdidik
profesional, Masalah pengembangan LKMS
manajerial menjadi masalah Indonesia berdasarkan hasil wawancara
SDM dalam kasus ini. Secara umum kepada para pakar dan praktisi disertai
sumber dimiliki
dengan kajian literature maka diperoleh 4
LKMS Indonesia
aspek utama, yaitu:
professional layaknya lembaga
Sumber Manusia (SDM):
keuangan seperti ataupun
banyak menjadi
BPRS. pertimbangan kenapa
Technical
dijadikan
Mikro
daya
secara
solusi dan pada
model ini juga
dan
di
di
1) Daya
yang hal yang
aspek SDM
salah satu aspek utama
dalam
dapat masih
baik sisi
sisi
masih
yang belum
daya insani
itu
SDM juga oleh
.
hanya bisa apa yang
tahu tetapi tidak bisa
dan teknis
juga
daya insani yang
di relatif belum
bank
Secara teknikal terdapat beberapa persaingan, persaingan
masalah yang menjadi Kendala dalam LKMS sendiri maupun dengan
pengembangan LKMS diantaranya lembaga keuangan lainnya.
validitas data ke-BMT-an tidak ada praktiknya, persaingan
data yang update terstruktur. adalah
Padahal hal tersebut sangat penting LKMS dengan perbankan syariah
untuk membuat proposal sponsorship menyediakan layanan
potensial dari pihak- pihak terkait. mikro. Masalah tingkat
Kurang memadainya kepercayaan adalah kurangnya minat
fasilitas/infrastruktur Teknologi masyarakat dalam menyimpan dana di
Informasi (IT), padahal hal tersebut LKMS karena percaya
merupakan prasyarat kepada LKMS. Bahkan, kebanyakan
penting sebuah lembaga keuangan. masyarakat mengenal
Legal/Struktural LKMS, mereka lebih mengenal Bank
Masalah legalitas formal, LKMS keliling, koperasi, lembaga
yang berkembang di Indonesia tidak keuangan konvensional lainnya.
didukung dengan ketentuan hukum
sistem pengawasan b. Solusi
pembinaan yang memadai. Masalah
ditawarkan terhadap dukungan hukum ini menjadi penting
masalah yang diurai diatas diantaranya mengingat bahwa LKMS adalah
adalah:
lembaga mengurus
1) Melakukan inovasi produk. mengelola dana masyarakat. LKMS
LKMS mampu bersaing dengan dihadapkan dengan masalah
lembaga keuangan
pengawasan pembinaan
konvensional
lemah, seperti lembaga
dahulu, maka tentunya LKMS mampu
perbankan umumnya
menyeimbangkan produk -produk
Umum yang disupervisi
LKM konvensional. Penetapan produk oleh Bank Indonesia).
tentunya berdasarkan analisa Pasar/Komunal
kebutuhan pasar. LKMS harus mampu Salah satu permasalahan yang masuk
membaca kebutuhan nasabah saat ini bagian adalah masalah
sehingga ada banyak alternatif yang
32 dan
salah satu
3)
dan atau
yang dan
juga
dan yang
tidak
pada (Bank
dan BPR
4)
dalam ini
baik antar
Akan
tetapi pada
yang paling ketat antara
yang juga
pada
rasa tidak
masih belum
atau
Solusi yang
Agar
mikro
yang telah ada lebih
dipilih nasabah terkait terutama organisasi
produk simpanan maupun pembiayaan pemerintahan setempat. Wujud sinergi
yang ditawarkan. yang dibangun tidak hanya internal
2) Kerjasama dengan LKMS lainnya. LKMS organisasi
Melakukan kerjasama dengan LKMS eksternal
lainnya penting sekali bagi LKMS mengembangkan LKMS di Indonesia.
terutama LKMS yang memiliki modal contoh misalnya
rendah. tentunya dengan perkumpulan pengajian di masjid -
tujuan agar LKMS dapat berkembang masjid dapat dijadikan sebagai media
mengingat kebutuhan sosialisasi agar masyarakat semakin
pasar akan lembaga keuangan sejenis mengenal transaksi syariah
juga semakin besar. komprehensif dan baik.
3) Lokasi Strategis 5) Pembinaan/Sosialisasi/Pendampingan
Penempatan yang tepat masyarakat
strategis merupakan salah satu faktor Segmentasi dari LKMS adalah usaha
menentukan menengah dimana mayoritas
perkembangan LKMS. Sudah menjadi pengusaha mendapatkan
ketentuan baku dalam sebuah bisnis pendidikan kewirausahaan yang baik.
bahwa semakin strategis tempat/lokasi kemampuan nasabah pembiayaan
semakin peluang menjalankan tentunya
pasar tercipta. Tentunya penempatan berpengaruh terhadap
lokasi ini juga perlu dipertimbangkan kredibilitas nasabah terutama dalam
dengan masak mengingat segmentasi pengembalian pinjaman.
untuk LKMS adalah para pengusaha nasabah didampingi dan dibina terkait
mikro/kecil menengah teknik dan trik menjalankan usaha
sebagian kecil saja mampu menggapai yang baik, maka risiko kredit macet
akses kota dengan mudah. sebagai akibat dari gagalnya usaha
4) Menjadikan elemen eksternal sebagai nasabah dapat diminimalisir.
pusat informasi dan media sosialisasi terbatas nasabah
LKMS merupakan lembaga keuangan pembiayaan, dilakukan
dengan segmen usaha kecil menengah sosialisasi kepada masyarakat umum
sedianya merangkul banyak kalangan merupakan nasabah,
dapat oleh
Hal ini
lebih cepat,
lokasi dan
yang dapat
maka akan besar
yang hanya
sosial dan
saja akan tetapi
pun perlu untuk
Salah satu kecil
secara
kecil
tidak
usaha akan
sangat
hal Jika
Tidak
hanya pada
juga perlu
4.1.2
adalah
Opportunity
peluang
pasar/komunal, teknikal,
strategi pengembangan
dengan harapan masyarakat semakin 2) Cost, yang dimaksud dengan cost
mengenal lembaga keuangan syariah disini adalah pengeluaran manajemen
dan beralih ke transaksi yang sesuai LKMS pemerintah berkenaan
dengan norma-norma agama Islam. dengan diterapkannya
c. Strategi
Alternative
terakhir ditawarkan adalah strategi-strategi
yang dapat dilakukan agar LKMS dapat
dikembangkan secara maksimal. Strategi
tersebut diantaranya adalah:
LKMS
Indonesia
maupun
legal/struktur organisasi.
3) Opportunity, yang dimaksud dengan
adanya
menguntungkan
1) Koordinasi dengan PINBUK aspek SDM, teknikal, pasar/komunal,
2) Melakukan Linkage program maupun legal/struktur organisasi
3) Optimalisasi peran pemerintah dalam sebagai akibat adanya pengembangan
hal pendanaan LKMS di Indonesia.
Penelitian ini juga merupakan penelitian 4) Risk, dimaksud
dengan pendekatan BOCR, adalah kerugian
merupakan analisa kondisi sekarang dan ditanggung oleh manajemen terkait
kondisi datang, (LKMS) teknikal,
memungkinkan dapat terjadi. Oleh karena pasar/komunal, maupun legal/struktur
itu berikut juga akan diurai definisi kriteria organisasi.
aspek/solusi/strategis berdasarkan analisis
BOCR. Jaringan ANP
1) Benefit, aspek/solusi/strategis Berdasarkan identifikasi masalah dan
memberikan manfaat selanjutnya terbentuklah
keunggulan masyarakat jaringan struktur ANP berdasarkan kriteria
umumnya pemangku BOCR atas masalah pengembangan LKMS
kebijakan seperti pemerintahan dan di Indonesia seperti berikut ini:
manajemen lembaga keuangan mikro
syariah baik dari segi SDM, teknikal,
pasar/komunal, maupun legal/struktur
organisasi.
34 dalam model ANP yang
yang
yang akan dan
yang
dapat atau
bagi pada
dan para
atau
solusi dan
di
baik dari segi SDM,
disini
yang dari
yang risk disini
risiko yang harus
dari aspek
alternative keputusan diinginkan
dibanding yang lainnya (Saaty, 2001).
a) Aspek
Setelah tahapan pembuatan model dan
penilaian ANP dilakukan maka hasil nilai
yang diperoleh dari pairwise comparison
BOCR kriteria dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Analisa Benefit, Opportunities, Tabel 1: Bobot Kriteria
Cost, Risk (BOCR)
Analisa merupakan analisa
penentuan prioritas berdasarkan
perhitungan kriteria diinginkan
sebagai keuntungan (benefit) dan kriteria
yang tidak diinginkan sebagai biaya (cost). menunjukkan
Disamping terdapat kriteria penilaian BOCR untuk masing-masing
berdasarkan peristiwa-peristiwa aspek pengurai masalah pengembangan
mungkin dapat terjadi sebagai hal yang LKMS Indonesia. Kemudian
(opportunities berdasarkan diperoleh
negative penelitian perhitungan berdasarkan kondisi
hubungan antara benefit, opportunities, umum: (1) standard condition (B/C), (2) cost, dan risk dipengaruhi oleh faktor- pessimistic (B/(CxR)), dan (3) Realistic
(Saaty, (BxO)/(CxR) Alternatif terbaik
melakukan analisa tersebut dipilih dengan nilai realistic yang tinggi
perhitungan dilakukan dengan alternative terpilih tersebut
menggunakan metode pairwise dipertimbangkan sebagai keputusan yang
comparison. Keputusan dihasilkan ditentukan dari alternative lainnya (Asri,
terbagi menjadi bagian, 1) sistem 2005). Nilai realistic
penilaian, 2) merits dari keputusan BOCR dengan teori Saaty (2001) lainnya yaitu
sebagai pertimbangan membuat keputusan, dimana terdapat dua jenis perhitungan
dan 3) hierarki atau jaringan keterkaitan, yang dihasilkan BOCR:
(objektif) membuat sebuah 4.1.3
ini
hasil
yang
itu pula
yang
positif ) dan hal yang
(risk ). Pada ini
faktor umum 2001). Untuk
maka
yang
tiga
fakta yang
lebih
Tabel diatas hasil
di
hasil ini hasil
tiga
. yang
dan
comparison
a) Additive negative formula = rumus Setelah tahapan penilaian ANP kriteria
biasanya digunakan dilakukan perhitungan
menentukan prioritas jangka berikutnya adalah analisis solusi. Hasil
panjang. _____ bB + oO – cC – rR diperoleh pairwise
b) Multiplicative formula BOCR kriteria dapat dilihat dengan marginal cost/analisis benefit pada tabel berikut ini:
dan pada umumnya digunakan untuk Tabel 3: Bobot Solusi
menentukan prioritas jangka
pendek. BO/CR
Hasil perhitungan berdasarkan tabel 1
maka dapat dilihat di tabel 2 berikut ini:
Tabel 2: Bobot Kriteria Keterangan:
SS1: Inovasi produk
SS2: Kerjasama dengan LKS lainnya SS3: Lokasi strategis
Gambar 1: Criteria Realistic Value SS4: Menjadikan elemen eksternal sebagai pusat informasi dan media sosialisasi
Realistic Value SS5: Pembinaan/Sosialisasi/pendampingan masyarakat
Hasil sintesis menunjukkan solusi yang
paling prioritas berdasarkan analisis BOCR
adalah solusi ke-lima yaitu pembinaan /
sosialisasi pendampingan masyarakat
Berdasarkan tabel diatas hasil realistic dan diikuti oleh solusi melakukan kriteria menunjukkan inovasi produk (0.31), sedangkan solusi
penguraian masalah pengembangan LKMS yang menempati terakhir
di Indonesia adalah aspek technical (5.52), Menjadikan elemen eksternal sebagai
selanjutnya informasi sosialisasi (0.07).
legal/structure (0.52), berdasarkan
pasar/komunal (0.49), perhitungan BOCR
(0.35). sebagai berikut:
b) Solusi
36
ini untuk
= setara
bahwa aspek
diikuti oleh aspek
aspek
dan aspek SDM
aspek maka
nilai yang dari
/
(0.36)
prior itas adalah
pusat
dan media
Maka tabel 3 diatas,
nilai solusi adalah
5.52
optimalisasi
strategi BOCR
menunjukkan strategi
strategi
Sedangkan masyarakat.
pembinaan/sosialisasi/ informasi
SG3: Optimalisasi pembiayaan pendanaan
inovasi melakukan
diberikan Tabel 4: Sintesis Prioritas Solusi lingkage program (0.15), dan strategi yang
menempati prioritas terakhir
melakukan koordinasi dengan PINBUK
(0.33). Maka berdasarkan tabel 5 diatas,
perhitungan nilai BOCR strategi adalah
sebagai berikut:
Tabel 6: Sintesis Prioritas Strategi
c) Strategi
Setelah tahapan pembuatan model dan
penilaian ANP dilakukan maka hasil nilai
yang diperoleh dari pairwise comparison
BOCR kriteria dapat dilihat pada tabel V. PENUTUP
berikut ini:
Kesimpulan
Tabel 5: Bobot Strategi
penelitian menunjukkan
permasalahan muncul
pengembangan LKMS di Indonesia terdiri
dari 4 aspek penting yaitu: SDM, teknikal,
legal/struktural,
Keterangan:
SG1: Koordinasi dengan PINBUK SG2: Linkage Program
pemerintah
pasar/komunal.
terbagi menjadi lima solusi utama yaitu 1)
produk-produk
LKMS,
pendanaan bekerjasama dengan LKS lainnya, 3) lokasi
strategis, 4) menjadikan elemen eksternal
sintesis
yang paling prioritas berdasarkan analisis
ke-tiga
pemerintah
pendanaan (0.51) dan diikuti oleh strategi
sebagai
sosialisasi,
pendampingan
strategi yang diberikan terbagi menjadi tiga
diantaranya
koordinasi dengan PINBUK, 2) linkage
Strategi bB+oO-cC-rR
Priority Rank
SS1 0.315051 2
SS2 0.101386 4
SS3 0.147327 3
SS4 0.073694 5
SS5 0.362542 1
peran dalam
Hasil
adalah yaitu
peran dalam
adalah
Strategi bB+oO-cC-rR
Priority Rank
SG1 0.332811 2
SG2 0.152774 3
SG3 0.514415 1
5.1.
Hasil bahwa
yang dalam
aspek dan aspek
Solusi yang
dan 2)
pusat dan media
5)
program, optimalisasi 5.2. Rekomendasi
pemerintah dalam pendanaan.
Sementara beberapa
Dikarenakan penelitian rekomendasi yang dapat diberikan penulis
menggunakan analisa BOCR sebagai antara lain:
pendekatan sintesis, maka output
1. Diharapkan adanya komitmen dihasilkan dihitung berdasarkan
bersama pembuat kebijakan
perhitungan realistic additive
menunjang mendorong
Berdasarkan prioritas,
pengembangan industri alternatif aspek menunjukkan bahwa aspek
keuangan syariah khususnya
technical menjadi prioritas,
hal ini LKMS. selanjutnya
2. Melalui penelitian diharapkan legal/structure, pasar/komunal, dan SDM.
dapat memperluas kajian penelitian
Penguraian keseluruhan
akademik terkait lembaga keuangan
berdasarkan BOCR
syariah. Prioritisasi masalah
menghasilkan prioritas
pengembangan Pembinaan/sosialisasi/pendampingan
LKMS ini layaknya mampu memberi masyarakat menjadi prioritas utama,
masukan tepat kepada seluruh pihak selanjutnya diikuti oleh 2) inovasi produk,
terkait, masalah apa yang seharusnya 3) lokasi strategis, 4) kerjasama dengan
lebih dahulu diselesaikan dan solusi
lainnya, menempati
mana yang paling tepat. prioritas terakhir menjadikan
3. Penelitian selanjutnya dengan elemen eksternal sebagai pusat informasi
pendekatan (ANP)
dan media sosialisasi.
disarankan menambah
Sedangkan prioritas strategi jumlah responden dari pihak-pihak
dianggap meningkatkan terkait yang dipandang paham akan
pengembangan LKMS di Indonesia terdiri masalah LKMS di Indonesia.
dari 1) mengoptimalkan peran pemerintah
dalam pendanaan, 2) melakukan koordinasi DAFTAR PUSTAKA
dengan PINBUK, dan 3) linkage program Ascarya, 2011,”The Persistence of Low
LKMS-BMT-BPRS-Bank Umum Syariah. Profit and Loss Sharing Financing
in Islamic Banking:
38
dan 3) peran
ini
yang
dan .
urutan maka
aspek
diikuti oleh aspek
solusi secara
nilai maka
urutan 1)
LKS dan yang
adalah 5)
yang
dapat
itu, saran dan
dari
dalam dan
upaya
dalam
ini,
mikro
dan solusi dalam
yang sama
agar dapat
Indonesia”review Indonesian Muhar, “Kebijakan Strategi
economic and business studies vol.1 Pengembangan Lembaga
LIPI economic research center. Keuangan Mikro”. Jurnal Inovasi
Ascarya Yumanita, Vol. 6 No. 4 Desember 2009.
2010,”Determinan Persistensi Nursali, Strategi Pengembangan
Margin Perbankan Konvensional Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
dan Syariah di Indonesia” working Memberdayakan Potensi
paper series No.WP/10/04. Pusat Menengah
Pendidikan sebagai Lembaga Keuangan Mikro
Kebanksentralan Bank Indonesia. Syariah. Universitas Brawijaya:
Ascarya, 2005, “Analytic Network Process Unpublished.
(ANP) Pendekatan Rahman, Abdul. “Islamic
Kualitatif”. Makalah disampaikan Microfinance: Missing
Seminar Program Component in Islamic Banking”.
Magister Akuntansi Fakultas Kyoto Bulletin of Islamic Area
Ekonomi Universitas Trisakti, Studies, 1-2 (2007).
Jakarta
Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen
Bilqis, Puspitasari. Alternatif Tamwil (BMT).
Penyelesaian Pembiayaan Yogyakarta: UII Press.
Bermasalah pada Baitul Maal Wa
Rusydiana, Aam Slamet dan Abrista Devi.
Tamwil Maslahah Mursalah “Aplikasi Metode
Ummah Cabang
Mengurai Problem Warung Dinoyo Pasuruan
Pengembangan Timur. Universitas Brawijaya. Indonesia”. Mimeo.
Ilmi, Makhalul SM. 2002. Teori
Saaty, Thomas L and Vargas, Louis G.
Praktik Lembaga Keuangan Mikro
2006, Decision Making with the Syariah. Yogyakarta: UII Press. Analitic Network Process.
Mu‟allim, “Persepsi Economic, Political,
Masyarakat terhadap Lembaga Technological Applications
Keuangan Syariah”. Jurnal Al- Benefits, Opportunities,
Mawarid Ed X, Tahun 2003.
of
dan Diana,
dan
dan Studi
Baru Studi
pada Intern
di
2005.
lil
(BMT MUU)
Jawa
dan
Amir, 2003.
2009. dan
dkk. 2004.
dalam
Usaha Kecil dan
2007.
A
Baitul Mal Wa
2012. ANP
untuk
BMT di
Social and
with
Dengan Ummah
Permodalan
Ekonomi
Islamic Conference
Islamic
Economic, Islamic
dipresentasikan Development Wattamwil
Baitull
Indonesia
Risks. Springer. RWS Publication, Wibowo, Hendro. “Peranan
Pittsburgh. Perbankan Syariah
Saaty, Thomas L. 2001. Theory Menggerakkan
Applications Analytic Paper, presented National
Network Process, Pittsburgh: Seminar Colloquium;
University of Pittsburgh. “Perkembangan Sistem Keuangan
Siswanto. 2009, “Strategi Pengembangan
(BMT)
Memberdayakan
Kecil dan Menengah”. Tesis pada
Syariah
Tantangan Hari Esok”, Bandung
Institute of Technology, September
30 (2006).
Program Pascasarjana Universitas Widiyanto. 2008. “Strengthening Islamic
Diponegoro. Micro-financing Micro-
Smolo, Edib. 2007, “Microcrediting
Micro-financial
Institutions”.
dipresentasikan pada International
Banking
enterprises
Program”.
pada 1 International Workshop on
Jogjakarta
Agustus 2008.
and Finance, IIUM Malaysia, April Wijono, Wiloejo W. 2005, “Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Sebagai
Suharto, Saat. 2010, Outlook BMT 2011. Center:
Jogjakarta.
Salah Satu Pilar Sistem Keuangan
Nasional: Upaya Konkrit Memutus
Mata Rantai Kemiskinan.” Kajian dan Keuangan,
Susilo, Joko. “Rumusan Strategi Khusus, November (2005).
Pengembangan PT. BPRS Amanah
Pendekatan
Analytic Network Process”. Tesis
Zuhaili, Wahbah, 1999, Fiqh Muamalah
Perbankan Syariah, Jakarta.
pada Program Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.
40 and
of the
Maal
Dalam Usaha
in
Islam:
Paper
on
2007.
BMT
2008.
2006,
dalam
Sektor Riil.”
at
and
di Kini dan
and
Paper
st