KAJIAN DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR DI DESA KENINGAR DAERAH
KAWASAN GUNUNG MERAPI
Lngkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UU. No. 23/1997). Lingkungan hidup terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan buatan dan lingkungan alam yang saling berinteraksi. Peningkatan kualitas hidup setiap makhluk hidup didalam lingkungan tersebut sangat ditentukan oleh keseimbangan ketiga sistem tersebut.
Permasalahan yang ada di dalam lingkungan hidup pada dasarnya disebabkan oleh : (1) dinamika penduduk, (2) pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang kurang bijaksana, (3) kurang terkendalinya pemanfaatan IPTEK, (4) dampak negatif sering timbul dan kemajuan ekonomi yang seharusnya positif, dan (5) benturan ruang. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan dan digunakan untuk mengambil keputusan. Permasalahan yang dikaji dalam proses AMDAL antara lain aspek fisik-kimia, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana kegiatan.
Dalam jurnal tersebut dikaji tentang studi kasus kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir. Seperti yang telah diketahui bahwa industri penambangan merupakan industri yang banyak menyedot tenaga kerja, namun di sisi lain juga banyak menimbulkan kerusakan lingkungan akibat adanya aktifitas penambangan ilegal yang dilakukan tanpa adanya pengawasan dari dinas terkait. Salah satu dampak kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas tambang adalah terjadinya erosi. Erosi merupakan proses perpindahan tanah atau batuan dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah akibat dorongan air, angin, atau gaya gravitasi.
memiliki dampak yang negatif bagi keberlangsungan aktifitas pertanian dimana terjadi kehilangan bagian tanah yang subur, kedalaman lahan menjadi berkurang, kehilangan kelembaban tanah serta mengurangi kemampuan lahan untuk berproduksi. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi besarnya laju erosi yaitu iklim, tanah, topografi, vegetasi penutup tanah, dan kegiatan manusia.
Penelitian dalam jurnal dilakukan di lokasi penambangan pasir CV Mitra Karya Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Dalam penelitian tersebut dibahas permasalahan mengenai tingkat dan dampak kerusakan lingkungan di lokasi penambangan pasir tersebut. Berdasarkan klasifikasi tingkat bahaya erosi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai TBE yang diperoleh masuk dalam kategori moderat dan ringan dimana hal tersebut harus menjadi pertimbangan dan pemikiran karena besarnya erosi yang terjadi.
Daerah penambangan pasir tersebut merupakan daerah dengan potensi bahaya gerakan tanah yang sangat tinggi karena tidak adanya tindakan konservasi lahan yang menyebabkan lahan mudah longsor. Desa Keningar merupakan daerah tangkapan air bagi daerah lain yang berada di bawahnya sehingga dengan adanya lokasi penambangan pasir yang tidak mengindahkan konservasi tanah dan lahan menyebabkan besarnya air larian pada permukaan tanah yang pada akhirnya akan mengurangi kemampuan lahan untuk menampung air. Tingginya erosi menyebabkan partikel –partikel tanah hanyut terbawa air dan sangat berpengaruh terhadap struktur tanah. Struktur tanah remah akan berubah menjadi struktur tanah terlepas yang menyebabkan produktivitas hasil pertanian rendah karena lahan tidak mengandung koloit yang berfungsi sebagai pendorong peningkatan stabilitas struktur tanah. Rusaknya struktur tanah oleh erosi akan menyebabkan mengecilnya pori-pori tanah sehingga kapasitas infiltrasi menurun dan menyebabkan banjir dan tanah longsor.