• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Penilaian pembelajaran id. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Penilaian pembelajaran id. docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Penilaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Menurut Standar Penilaian)

Oleh:

PENY ABADIAN PANGASTUTI E-mail: cool.elang@yahoo.co.id

ABSTRAK

Assessment is a series of activities to acquire , analyze , and interpret data about the process and the learning outcomes of students who performed a systematic and continuous , so that into meaningful information in decision making . Education Assessment Standards assessment prepared as a reference for educators , education unit , and the Government on education units for primary and secondary education .As described Permendikbud 66 in 2013 and the Regulation of the Minister of Religion 2 of 2008 according to the Regulation of the Minister of Religious Affairs of the Republic of Indonesia Number 000 912 2013. Each subject has its own characteristics , because the assessment must be adapted to these characteristics . Similarly, assessment of learning outcomes for a group of religious subjects and noble character

Kata Kunci: Penilaian Pembelajaran, Standar Penilaian

PENDAHULUAN

Penilaian merupakan proses untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan, prestasi, dan kinerja peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

(2)

sistematis, konsisten dan sesuai dengan materi yang telah diajarkan pada proses pembelajaran.1

Penyusunan standar penilaian pendidikan di lingkungan Sekolah/Madrasah dimaksudkan sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang Pendidikan Dasar, Menengah Pertama dan seterusnya.

Dalam Jurnal ini akan dibahas tentang “Penilaian Pembelajaran PAI menurut Standar penilaian”

PEMBAHASAN

A. Penilaian Pembelajaran

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.2

penilaian dalam pendidikan adalah keputusan-keputusan yang diambil dalam proses pendidikan secara umum; baik mengenai perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pendidikan atau yang menyangkut perorangan, kelompok, maupun kelembagaan.3

Penilaian merupakan proses untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan, prestasi, dan kinerja peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dinilai.4

Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi inti yang tercantum dalam kurikulum.

11 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013,80

22Trianto, Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: kencana,

2010), 252-253

33Arif, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Ciputat

Press, 2002), 54

44Kementrian Agama RI, Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta didik MTs,

(3)

B. Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.5

Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin:

a. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;

b. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya;

c. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Standar Penilaian Pendidikan disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan pendidikan, dan Pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. 6

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kopetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/ madrasah. 7

Sebagaimana yang dijelaskan Permendikbud No.66 Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.

2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.

3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses

55Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 20 Tahun 2007

tentang Standar Penilaian Pendidikan, (Jakarta:BNSP,2007),5

66Salinan Lampiran Permendikbud No.66 Tahun 2013 Tentang standar Penilaian,1

(4)

pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhirn semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.

11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.8

Standar Penilaian dalam BNSP meliputi tiga hal yaitu: Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik, Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan dan Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah.

1) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan

(5)

instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.

b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.

c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.

d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.

e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk: 1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu. 2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.

g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.

2) Pelaksanaan danPelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;

b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir sekolah/madrasah;

c. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah;

d. menentukan kriteria kenaikan kelas;

e. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;

(6)

g. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.

h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:

1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran

2. mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan

3. lulus ujian akhir sekolah/madrasah 4. lulus Ujian Nasional

i. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional; j. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan

pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi. 3) Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah.

Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional dan ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan memperhatikan hal-hal berikut.

a. Ujian Nasional

1. Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.

2. Hasil UN digunakan untuk:

a) salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan

b) salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya

c) pemetaan mutu

d) pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu 3. Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi

bersifat nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah, sedangkan soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan komposisi tertentu yang ditentukan oleh Pemerintah.

4. Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap tahun oleh Pemerintah.

5. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap UN dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

b. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi

1) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada seluruh satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan.

(7)

hasilnya dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran.

3) Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat Kompetensi mampu memberikan hasil yang komprehensif sebagaimana hasil studi lain dalam skala internasional. 9

C. Penilaian Pembelajaran PAI

Setiap mata pelajaran memiliki karaktreristik masing-masing, karena itu penilaian harus disesuaikan dengan karakteristik tersebut.

Penilaian hasil belajar untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilakukan melalui:

a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik, afeksi dan kepribadian peserta didik, pengetahuan dan ketrampilan.

b. Ujian, ulagan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama No.2 tahun 2008, Pendidikan agama Islam di Madrasah Tsanawiyah terdiri atas empat mata pelajaran, yaitu: Al-Qur`an Hadist, Aqidah Akhlaq, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam. 10

Sedikit perubahan dengan Peranturan Menteri Agama No.2 Tahun 2008 menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 tentang standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah struktur kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab dalam kurikulum Madrasah meliputi: 1) Al-Qur’an Hadis, 2) Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan 5) Bahasa Arab.11

1. Al-Qur`an Hadis

Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis adalah:

a. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap al-Qur'an dan hadis.

b. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur'an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.

99Ibid,6-9

1010Kementrian Agama RI, Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta didik MTs,

(Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2010), 3

(8)

c. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca. 12

2. Akidah-Akhlaq

Tujuan mata pelajaran Akidah-Akhlaq adalah:

a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam. 13

3. Fiqih

Tujuan mata pelajaran Fiqih adalah:

a. mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. 14

4. Sejarah Kebudayaan Islam

Tujuan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah:

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah

1212Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013,26

1313Ibid,26

(9)

dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah

dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. 15

5. Bahasa Arab

Tujuan mata pelajaran Bahasa Arab adalah:

a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).

b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.

c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. 16

Untuk menilai akhlak peserta didik, pendidik agama melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang

1515Ibid,27

(10)

menyangkut pengalaman agamanya seperti kedisiplinan, kebersihan, tanggung jawab, sopan santun, hubungan sosial, kejujuran dan pelaksanaan ibadah. Tabel berikut menampilkan dimensi dan indikator penilaian akhlak mulia.

Contoh dimensi dan Indikator sebagai rambu-rambu penilaian akhlak mulia. 17

No .

Dimensi Indikator

1 Disiplin Datang dan pulang tepat waktuMengikuti kegiatan dengan tertib

2

Kebersihan Membuang sampah pada tempatnya Mencuci tangan sebelum makan Membersihkan tempat kegiatan Merawat kebersihan diri

3 Tanggung Jawab Menyelesaikan tugas pada waktunya Berani menanggung resiko

4

Sopan Santun Berbicara dengan sopan

Bersikap hormat pada orang lain Berpakaian sopan

Berposisi duduk sopan

5

Hubungan Sosial Menjalin hubungan baik dengan pendidik Menjalin hubungan baik sesama teman Menolong teman

Mau bekerjasama dalam kegiatan yang positif

6

Jujur Menyampaikan pesan apa adanya

Mengatakan apa adanya Tidak berlaku curang

7

Pelaksanaan Ibadah

Melaksanakan sholat Menunaikan ibadah puasa Berdoa

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik , prilaku peserta didik dalam pembelajaran dan di luar pembelajaran, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.18

1718Kementrian Agama RI, Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta didik MTs, 9

(11)

Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi. Sedangkan penilaian yang mengacu pada hasil pembelajaran dilakukan setiap selesai pembelajaran satu kompetensi dasar.

Metode Penilaian autentik sangat berkaitan dengan aktivitas pembelajaran. Semakin banyak aktifitas pembelajaran mampu dinilai dalam portofolio, semakin baik pula hasil pembelajaran tersebut. Penilaian autentik perlu dilakukan terhadap keseluruhan kompetensi yang telah dipelajari siswa melalui kegiatan pembelajaran. Untuk itu, ranah yang perlu dinilai adalah ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ketiga ranah tersebut secara administratif direkam dalam sebuah portofolio.

Alur penilaian autentik atau prosesfolio

D. Contoh Instrumen Penilaian PAI

1. Penilaian Sikap (Observasi) a. Rubrik Penilaian Sikap

N Nam Kreteria

PROSESOLIO

Penilaian Berbasis Proses

AKTIVITAS BELAJAR

Proses Belajar

PORTOFOLIO

Alat untuk merangkum/me-record penilaian pada proses pembelajaran

(12)

o a Sisw

a

Jujur Sopan Kerja sama

B

T MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK

Keterangan:

Aktifitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan seperti sikap: tolong-menolong, disiplin, jujur, sopan santun dll

MK= Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

MB= Mulai berkembang (apabila peserta didik memperlihatkan tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator mulai konsisten)

MT= Mulai terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten)

BT= Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator)

Rekap Penilaian Sikap N

o Nama Siswa Jujur Sopan Kerja sama ...

1. 2 3

Diskripsi cukup diberikan pada sikap yang paling menonjol dan yang paling kurang. Diskripsi disiapkan untuk mengisi raport

b. Diskusi (Rubrik) Rubrik

(13)

1 2 3 4 1 Keaktifan

2 Ide

3 Kerja sama

Keterangan:

No Aspek yangdinilai 1 2Penilaian 3 4

1 Keaktifan Tidak ada aktifitas/diam Beraktifitas bila diminta Selalu beraktifitas

2 Ide

Tidak mengeluarkan ide

Sesekali mengeluarka n ide

Selalu mengeluarka ide

3 Kerja sama Tiadak ada kerja sama Masih malu nerinteraksi Menunjukkan kerja sama yang baik

c. Penilaian Pengetahuan (Tes dan Non Tes)

Penilaian pengetahuan dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.

Ulanga harian lebih baik dilakukan setiap selesai satu sub tema Langkah-langkah yang harus dilakukan:

 Menganalisis KD pada tema, sub tema dan pembelajaran atau pemetaan KD, indikator dalam setia Pembelajaran.

Contoh: Analisis KD, Indikator dan Pembelajaran

Kelas :1/1

Mapel : Agama Islam dan Budi Pekerti

MAPE

L KD INDIKATOR

PEMBELAJARAN KET

1 2 3 4 5 6

PAI 3.1 Mengenal pesan-pesan yang

terkandung di dalam

surah al

fatihah, al ikhlas dan al`alaq/96:1-5

3.1.13.1.23.1 .3

3.1.4

3.115

3.1.6

(14)

 Menyusun soal sesuai kisi-kisi  Melaksanakan ulangan

 Menganalisis hasil ulangan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan.

Contoh analisis soal Kelas : VI

Mapel : Agama dan Budi Pekerti

Mata

Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator No Butir Soal

PAI 3.5 Memahami

hikmah zakat, inaq dan sedekah sebagai implementasi dari rukun islam

3.5.1

Menjelaskan pengertian zakat 3.5.2.... dst

d. Penilaian Ketrampilan (Praktik)

Penilaian Kegiatan Praktik (Ketrampilan) pada Pendidikan Agama Islam adalah berupa kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan program pembentukan akhlak siswa. Kegiatan penilaian ketrampilan ini dapat dilakukan terdapat unsur pokok ibadah. Al-Qur`an dan akhlak.

Misalnya pada unsur pokok ibadah: kegiatan penilaian diokuskan untuk melatih siswa dalam praktik wudhu dan shalat, sedangkan untuk materi Al-Qur`an adalah latihan membaca dengan tajwid serta menghaat surat.

Contoh Instrumen Praktik  Rekap Nilai Unjuk Kerja Praktik menulis indah (KHOT)

No Aspek yang dinilai Penilaian Ket

1 2 3

1 Keindahan Khot 2 Keindahan Tulisam 3 Keterbacaan Tulisan

(15)

N o

Aspek yang dinilai/ Nama Siswa

Keindahan Khot KelengkapanTulisan KeterbacaanTulisan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3

Keterangan: Keindahan khot

4 = Jika keindahan khot sesuai kaidah penulisan dan terbaca 3 = Jika keindahan khot sesuai kaidah penulisan kurang terbaca 2 = Jika indah dan kurang terbaca

1 = Jika kurang indah dan kurang terbaca...dst e. Menceritakan kisan Nabi

N o

Nam a Sisw

a

Penilaian

Jumla h skor

Nila i Komunika

si

Sistem penyampaia

n

Keberania n

Penampila n 1

2 3

Keterangan: 4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

Skor Maksimal = Jumlah Skor yang diperoleh × 100 Kriteria Nilai:

A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik

(16)

KESIMPULAN

1. Penilaian merupakan proses untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan, prestasi, dan kinerja peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

2. Standar Penilaian dalam BNSP meliputi tiga hal yaitu: Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik, Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan dan Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah. 3. Penilaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam disesuaikan dengan

masing-masing mata pelajaran. Untuk menilai akhlak peserta didik, pendidik agama melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang menyangkut pengalaman agamanya seperti kedisiplinan, kebersihan, tanggung jawab, sopan santun, hubungan sosial, kejujuran dan pelaksanaan ibadah. Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik , prilaku peserta didik dalam pembelajaran dan di luar pembelajaran, dan hasil belajar secara utuh.

DAFTAR RUJUKAN

Arif, Armai,2002, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Ciputat Press

Kementrian Agama RI, Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta didik MTs, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2010)

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Salinan Lampiran Permendikbud No.66 Tahun 2013 Tentang standar Penilaian Trianto, 2010,Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

The waste management process in 23 cities is not charged for household waste (not exceeding 10 kg per day), in addition to waste and waste of large business activities.. The

Anda juga dapat menggunakan tombol daya untuk mengaktifkan mode tidur atau hibernasi pada Tablet ASUS dan beralih kembali ke siaga dari mode tidur atau hibernasi.. Jika Tablet

The findings in this study illustrates that (1) dual role respondents as stakeholders seek to carry out both roles of such due to urgency the economy; (2) the respondent

Untuk guru yang kinerjanya bagus bisa mencapai nilai 87,3 (baik) karena memiliki semangat mengajar, menggunakan metode tepat, pemilihan media dan alat bantu dapat

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengolahan data ini adalah dengan menggunakan Analisis Faktor (Factor Analysis) yaitu cara yang digunakan untuk mengidentifikasi

Tujuan tindakan dalam ekonomi adalah seperti berikut ini: untuk dapat menentukan/pemilihan pada benda dan jasa sebagai perangkat pemenuh kebutuhan,

Demikian disampaikan untuk diketahui, dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. Barabai, 16 Juni

seluruh dokumen yang sesuai dengan daftar isian dokumen kualifikasi perusahaan saudara. pada aplikasi SPSE, yang akan