• Tidak ada hasil yang ditemukan

this PDF file PENGARUH PRODUCT KNOWLEDGE TERHADAP PURCHASE INTENTION (Survei pada Pengunjung Toko Buku UB Pressota Malang) | Manuarang | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "this PDF file PENGARUH PRODUCT KNOWLEDGE TERHADAP PURCHASE INTENTION (Survei pada Pengunjung Toko Buku UB Pressota Malang) | Manuarang | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 3 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

41

PENGARUH

PRODUCT KNOWLEDGE

TERHADAP

PURCHASE INTENTION

(Survei pada Pengunjung Toko Buku UB Press, Kota Malang)

Romario Nimrod Manuarang Mukhammad Kholid Mawardi

Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya

Malang

Email:romariogultom6@gmail.com

ABSTRACT

This type of research used explanatory research with a quantitative approach. The sampling technique used purposive sampling with a sample of 116 Visitors of Toko Buku UB Press, Malang. Data collection methods used questionnaire and interview. Data analysis techniques used in this research are descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis by using multiple linear regression analysis. The results of this research indicate that Subjective Knowledge (X1), Objective Knowledge (X2), and Experience Knowledge (X3) are simultaneously have a significant effect on Customer Loyalty (Y) which can be seen from the significance value F (0,000) < α (0,05) and Adjusted R Square value is 0,508 or 50,8%. This means that 50,8% of Product Knowledge consisting of Subjective Knowledge (X1), Objective Knowledge (X2), and Experience Knowledge (X3) can affect Purchase Intention (Y). Partially, Subjective Knowledge (X1 influential but not significant on Purchase Intention (Y) with a significance value t (0,843) > α (0,05), Objective Knowledge (X2) significantly influential on Purchase Intention (Y) with a significance value t (0,000) < α (0,05), and Experience Knowledge (X3) significantly influential on Purchase Intention (Y) with a significance value t

(0,005) < sig. α (0,05).

Kеywords: Product Knowledge, Subjective Knowledge, Objective Knowledge, Experience Knowledge, and Purchase Intention

АBSTRАK

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel 116 orang Pengunjung Toko Buku UB Press, Kota Malang. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Subjective Knowledge (X1), Objective Knowledge (X2), dan Experience Knowledge (X3) berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap Purchase Intention (Y) yang dapat dilihat dari nilai sig. F (0,000) < sig. α (0,05) dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,508 atau 50,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Product Knowledge yang terdiri dari variabel Subjective Knowledge (X1), Objective Knowledge (X2), dan Experience Knowledge (X3) sebesar 50,8% dapat mempengaruhi Purchase Intention (Y). Secara parsial, Subjective Knowledge (X1) berpengaruh namun tidak

signifikan terhadap Minat Beli (Y) dengan nilai sig. t (0,843) > sig. α (0,05), Objective Knowledge / Pengetahuan Obyektif (X2) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Y) dengan nilai sig. t (0,000) < sig.

α (0,05), dan Experience Knowledge (X3) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Y) dengan nilai sig. t

(0,005) < sig. α (0,05).

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 3 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

42

PЕNDAHULUAN

Industri penerbitan yang memproduksi beragam jenis buku tentunya sangat mengandalkan kekuatan pasar guna menyerap buku hasil produksi mereka. Bank Dunia dalam laporan Ikapi yang terdapat dalam Ikapi.org, memprediksi pada tahun 2014 masyarakat kelas menengah di Indonesia akan tumbuh mencapai angka 150.000.000 jiwa. Ikapi melakukan perhitungan dengan prediksi pertumbuhan kelas menengah sebanyak 150.000.000 jiwa itu dikali dengan harga rata-rata buku seharga Rp 47.000, maka akan ditemukan bahwa pangsa pasar buku di Indonesia adalah sebesar 14,1 Triliun. Potensi sebesar ini bisa dimaksimalkan dengan memproduksi beragam jenis buku untuk dapat dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Ikapi juga melakukan riset mengenai jenis buku yang paling laku terjual dengan melihat penjualan dari toko buku Gramedia sebagai barometer penjualan buku secara nasional. Hasilnya ditemukan bahwa buku yang paling laris terjual adalah buku anak, diikuti oleh buku religi dan spiritual, buku fiksi dan buku pelajaran/sekolah (www.ikapi.org). Dari laporan Ikapi ini juga terlihat bahwa toko buku Gramedia merupakan pemimpin pasar dalah hal industri toko buku dengan berkontribusi sebesar 61% dari total penjualan buku nasional pada tahun 2014.

Toko buku di Indonesia cukup banyak dan tidak hanya dimiliki oleh swasta. Institusi pendidikan dimana penulis belajar yakni Universitas Brawijaya juga memiliki toko buku yang dinamakan Toko Buku UB Press. Toko Buku UB Press ini berada di gedung INBIS Universitas Brawijaya yang terletak di Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur. Toko Buku UB Press adalah fasilitas yang dimiliki Universitas Brawijaya yang juga memposisikan diri sebagai penerbit yaitu UB Press yang menerbitkan buku fiksi, non fiksi, buku teks dan trade book. UB Press hadir di tengah-tengah kehidupan kampus untuk memfasilitasi seluruh sivitas akademika, baik yang sudah mempunyai atau belum mempunyai kemampuan menulis. UB Press diharapkan mampu meningkatkan budaya membaca dan menulis serta mampu menyebarluaskan kepada khalayak ramai. Berkembang cukup cepat Toko Buku UB Press yang berdiri sejak 2009 ini juga memiliki peranan penting bagi dunia pendidikan baik internal Universitas Brawijaya maupun secara nasional bahkan internasional. UB Press sendiri menjadi salah satu deklator Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi se-Indonesia (APPTI) pada tahun 2011 dan

berkontribusi aktif dalam pameran-pameran buku baik di tingkat universitas, regional, nasional, dan internasional seperti Frankfurt Book Fair. Berbeda dengan perkembangan dan pencapaian yang diperoleh, tingkat penjualan buku di Toko Buku UB Press masih kurang menunjukkan eksistensinya di pasar penjualan buku. Pada situs bookstore.ub.ac.id, penulis menemukan metode pemasaran toko buku UB Press cukup banyak berfokus pada tataran pasar di dalam Universitas Brawijaya sehingga penulis melihat lingkup pasar yang terjaring cukup kecil, yakni mayoritas mahasiswa Universitas Brawijaya. Kondisi ini namun tidak berbanding lurus dengan jumlah kunjungan mahasiswa Universitas Brawijaya untuk berkunjung atau melakukan pembelian di Toko Buku UB Press. Fenomena ini didasari karena kurangnya informasi pada mahasiswa atas fasilitas yang dimiliki Universitas Brawijaya dalam hal ini adalah Toko Buku UB Press yang diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi didalam dunia pendidikan.

Terkait product knowledge, Menurut Rao dan Sieben yang dikutip dalam Waluyo dan Pamungkas (2003), product knowledge adalah cakupan seluruh informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama baiknya dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. Konsumen dengan pengetahuan yang lebih tinggi akan menjadi lebih realistis dalam pemilihan produk yang sesuai dengan harapannya. Semakin tinggi pengetahuan konsumen atas suatu produk, dapat meningkatkan kemampuan konsumen untuk membuat pilihan yang lebih menyenangkan. Penjelasan tersebut sangat menjelaskan bahwa pentingnya tingkat pengetahuan konsumen terhadap suatu produk.

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 3 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

43 Engel dkk dalam Lin dan Lin (2007)

mendefinisikan purchase intention sebagai

“process used to evaluate consumer decision making”. Dari teori ini terlihat bahwa konsumen sebelum membeli tentunya melalui beberapa proses sebelum pada akhirnya berkeinginan untuk membeli. Pada kasus pembelian buku di toko buku UB Press, dengan minimnya arus informasi mengenai keberadaan toko buku UB Press berpotensi menurunkan purchase intention oleh konsumen untuk membeli buku. Jika penulis mengkomparasikan dengan toko buku besar macam TB Gramedia yang memiliki 108 gerai di seluruh Indonesia (Ikapi.org) maupun sentra buku lokal di Kota Malang seperti pasar buku wilis, toko buku UB Press sebagai sebuah produk nyaris tidak memiliki keunikan. Bearman dalam Samuel dan Wijaya (2008:35) menjelaskan dalam purchase intention seorang konsumen terdapat tiga tahapan yakni rangsangan, kesadaran dan pencarian informasi. TB Gramedia cukup jelas dapat memenuhi ketiga tahapan purchase intention ini dikarenakan kiprahnya di industri toko buku sejak lama dan memiliki banyak gerai di Indonesia. Pasar buku wilis setidaknya dalam lingkup lokal yakni kota Malang sudah terkenal akan harganya yang murah sehingga menarik minat para konsumen untuk membeli. Pada toko buku UB Press, penulis belum melihat tahapan dalam purchase intention oleh konsumen pada toko buku ini dengan alasan-alasan yang telah dipaparkan sebelumnya.

KAJIAN PUSTAKA Product Knowledge

Menurut Peter dan Olson (2010: 70-75), terdapat empat indikator dalam product knowledge, yaitu atribut produk, manfaat fungsional, manfaat psikologis, dan nilai-nilai yang diperoleh apabila konsumen mengkonsumsi produk atau jasa. Penjelasan untuk masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut.

a. Atribut produk adalah segala aspek fisik dari suatu produk atau jasa yang dapat dilihat atau dirasakan. Atribut produk contohnya adalah warna tas komputer, bentuk tampilan luar mobil, motif pakaian wanita, dan sebagainya. Dalam halnya dengan jasa, atribut dapat dilihat misalnya dari reputasi dan harga yang harus dibayar untuk memperoleh jasa.

b. Manfaat fisik adalah dampak yang langsung dapat dirasakan ketika konsumen berinteraksi dengan produk atau jasa yang digunakan. Yang termasuk dalam aspek ini contohnya adalah ketika seseorang merasakan

pengalaman menyenangkan ketika menikmati suatu pertunjukan, mendapatkan kembali kesegaran tubuh setelah meminum kopi atau teh.

c. Adapun manfaat psikologis adalah dampak sosial yang diperoleh konsumen ketika berinteraksi dengan suatu produk atau jasa. Contoh manfaat psikologis adalah ketika konsumen merasakan adanya peningkatan keterampilan bersosialisasi dengan orang lain setelah mengikuti program perkuliahan di suatu lembaga pendidikan tertentu.

d. Nilai-nilai yang diperoleh setelah konsumen menggunakan produk atau jasa. Contoh dari aspek ini adalah konsumen akan merasa memiliki daya saing lebih tinggi di tempatnya bekerja setelah mengikuti program pelatihan perpajakan.

Menurut Brucks (2008) Product Knowledge dibagi kedalam 3 kategori, yaitu: a. Subjective Knowledge / Perceived

knowledge

Subjective Knowledge ini merujuk kepada seberapa banyak responden tahu mengenai suatu produk;

b. Objective Knowledge

Seberapa banyak informasi dan jenis informasi yang terdapat dalam memori konsumen; c. Experience based knowledge

Seberapa banyak pengalaman konsumen dalam pembelian dan pemakaian suatu produk.

Purchase Intention atau Minat Beli

Menurut Pradipta dan Purwanto (2013) dimensi intensi pembelian meliputi model AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action). Berikut penjelasan model AIDA.

a. Attention (perhatian)

Tahapan dimana kita harus bisa membuat para konsumen sadar akan keberadaan produk kita. Baik promosi menggunakan iklan cetak, radio, TV, atau jaringan personal lainnya. b. Interest (ketertarikan)

Setelah berhasil meraih perhatian konsumen, harus dilakukan follow up yang baik. Yaitu tahapan lebih dalam memberikan informasi produk, membujuk dan mampu memberikan alasan kenapa konsumen harus membeli produk yg kita tawarkan.

c. Desire (keinginan)

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 3 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

44 timbul keinginan dan hasrat untuk membeli

produk kita.

d. Action (tindakan)

Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen sehingga terjadi pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk yang ditawarkan.

Menurut Ferdinand (2002) dalam Hidayat, Elita, dan Setiaman (2012:6) , minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut

Hipotеsis

Gambar 1. Modеl Hipotеsis

H1 : Subjective Knowledge (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Purchase Intention (Y).

H2 : Objective Knowledge (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Purchase Intention (Y).

H3 : Experience Knowledge (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap Purchase Intention (Y).

H4 : Subjective Knowledge, Objective Knowledge, Experience Knowledge berpengaruh secara simultan terhadap Purchase Intention .

MЕTODEPЕNЕLITIAN

Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di Toko Buku UB Press yang berlokasi di Universitas Brawijaya Malang, Gedung INBIS Lt. 3, No.10-11, Jl. Veteran No.16, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa. Didapat sampеl 116 orang rеspondеn dеngan pеngumpulan data

mеnggunakan kuеsionеr yang dianalisis

Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017

Tabеl 3 Koefisien Korelasi dan Determinasi

R R Square Adjusted R Square

0.722 0.521 0.508

Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017

Pengaruh Subjective Knowledge, Objective Knowledge dan Experience Knowledge secara Simultan terhadap Purchase Intention

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 3 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

45 Experience Knowledge (X3) memiliki pengaruh

secara bersama-sama terhadap Purchase Intention (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan

probabilitas α sebesar 0,000 < 0,05 dengan nilai

Fhitung > Ftabel yaitu 40,584 > 2,686. Dilihat dari nilai koefisien koefisien (R2) dari variabel Subjective Knowledge (X1), Objective Knowledge (X2), dan Experience Knowledge (X3) sebesar 0,508 (50,8%) terhadap Purchase Intention (Y), nilai tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan atas suatu produk merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan dalam menumbuhkan minat beli pada suatu produk dalam hal ini produk buku Toko Buku UB Press, serta sisanya 0,492 (49,2%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini mendukung teori product knowledge dari Rao dan Sieben dalam Waluyo dan Pamungkas (2003) bahwa pengetahuan produk adalah cakupan seluruh informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama baiknya dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk, konsumen dengan pengetahuan yang lebih tinggi akan menjadi lebih realistis dalam pemilihan produk yang sesuai dengan harapannya. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam menumbuhkan minat beli yang tinggi, maka sebuah perusahaan harus memahami seberapa jauh pemahaman konsumen atas suatu produk yang dipasarkan.

Pengaruh Subjective Knowledge, Objective Knowledge dan Experience Knowledge Secara Parsialterhadap Purchase Intention

a) Pengaruh Subjective Knowledge Terhadap Purchase Intention

Diketahui hasil dari analisis data yang ada dalam hasil regresi memperoleh hasil koefisien X1 sebesar 0,039 yang berarti variabel Subjective Knowledge (X1) berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap Purchase Intention (Y). Hal ini diperkuat juga dengan nilai signifikansi yang diperoleh berdasarkan probabilitas α sebesar 0,05 dan hasil signifikansi 0,843 yang berarti lebih besar dari 0,05 dan juga nilai ttabel sebesar 1,981 > 0,198 lebih besar dari thitung.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tommy Setiawan dan Richard Andrew (2012) dan Juliana (2010). Subjective Knowledge atau pengetahuan subyektif terkait dengan tampilan, fasilitas, harga, dan pelayanan yang ditawarkan oleh Toko Buku UB Press. Hal yang menyebabkan tidak signifikannya variabel subjective knowledge dapat dikarenakan

para mahasiswa Universitas Brawijaya yang mengunjungi berfokus pada produk dalam hal ini buku yang dijual oleh Toko Buku UB Press dibandingkan dengan faktor tampilan, fasilitas, harga dan pelayanan. Para mahasiswa Universitas Brawijaya yang mengunjungi beranggapan bahwa dengan hadirnya Toko Buku UB Press sudah sangat mendukung tumbuhnya budaya literasi bagi lingkungan Universitas Brawijaya . Adanya tampilan, fasilitas, harga, dan pelayanan yang baik, pengunjung lebih berfokus atas karya-karya yang telah diciptakan oleh para seluruh civitas akademika Universitas Brawijaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan disampaikan secara efektif dengan bentuk karya tulisan.

b) Pengaruh Objective Knowledge Terhadap Purchase Intention

Diketahui hasil dari analisis data yang ada dalam hasil regresi memperoleh hasil koefisien X2 sebesar 1,427 yang berarti variabel Objective Knowledge (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Purchase Intention (Y). Hal ini diperkuat juga dengan nilai signifikansi yang diperoleh

berdasarkan probabilitas α sebesar 0,05 dan hasil

signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dan juga nilai ttabel sebesar 1,981 < 5,497 lebih kecil dari thitung.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tommy Setiawan dan Richard Andrew (2012) dan Juliana (2010), bahwa Objective Knowledge yang tergabung dalam teori Subjective Knowledge memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli atau Purchase Intention. Lin dan Lin (2007) menyatakan bahwa tingkat pengetahuan produk mempengaruhi minat pembelian konsumen. Secara umum, konsumen dengan pengetahuan yang lebih tinggi memiliki memori lebih baik, pengakuan, analisis, dan kemampuan logika dibandingkan dengan pengetahuan yang lebih rendah. Akibatnya, mereka yang berpikir bahwa mereka memiliki pengetahuan yang lebih tinggi cenderung mengandalkan isyarat intrinsik bukan stereotip untuk membuat penilaian terhadap kualitas produk karena mereka menyadari pentingnya informasi produk.

c) Pengaruh Experience Knowledge Terhadap Purchase Intention

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 3 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

46 juga dengan nilai signifikansi yang diperoleh

berdasarkan probabilitas α sebesar 0,05 dan hasil

signifikansi 0,005 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dan juga nilai ttabel sebesar 1,981 < 2,843 lebih kecil dari thitung.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tommy Setiawan dan Richard Andrew (2012) dan Juliana (2010), bahwa Objective Knowledge yang tergabung dalam teori Subjective Knowledge memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli atau Purchase Intention. Lin dan Lin (2007) menyatakan bahwa tingkat pengetahuan produk mempengaruhi minat pembelian konsumen. Menurut Wang dan Hwang (2001), menyimpulkan bahwa konsumen dengan pengetahuan produk yang tinggi akan mengevaluasi produk berdasarkan kualitasnya karena mereka percaya diri dengan pengetahuan produk mereka. Dengan demikian, mereka akan menjadi sadar akan nilai produk dan akibatnya mengembangkan minat pembelian. Di sisi lain, mereka yang memiliki pengetahuan produk yang rendah lebih mungkin untuk menjadi mudah dipengaruhi isyarat lingkungan.

KЕSIMPULAN DAN SARAN Kеsimpulan

1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap variabel bebas terhadap Purchase Intention dilakukan dengan pengujian F-test. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Purchase Intention. ). Hal ini terbukti dari hasil nilai sig.

F (0,000) < sig. α (0,05) dan hasil koefisien

determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,508. Artinya bahwa 50,8% variabel terikat akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya sebesar 50,8% sedangkan sisanya 49,2% variabel Purchase Intention akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel Purchase Intention dapat diterima.

2. Pengaruh secara individu (parsial) variabel bebas (Subjective Knowledge (X1), Objective Knowledge (X2), Experience Knowledge (X3)) terhadap Purchase Intention dilakukan dengan pengujian t-test. Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa terdapat dua variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap

Purchase Intention yaitu Objective Knowledge (X2), Experience Knowledge (X3).

3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Objective Knowledge (X2) merupakan variabel yang dominan dari variabel bebas lainnya terhadap variabel Purchase Intention (Y). Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t. Nilai thitung Objective Knowledge mempunyai nilai sebesar 5,497.

Saran

1. Diharapkan pihak Toko Buku UB Press dapat mempertahankan serta meningkatkan tingkat dari Objective Knowledge, karena variabel Objective Knowledge mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi minat beli atau Purchase Intention, diantaranya yaitu dengan menyebarluaskan informasi terkait Toko Buku UB Press serta karya-karya yang telah dihasilkan dan memastikan informasi tersebut disampaikan dengan cara yang efektif sehingga Purchase Intention akan meningkat. 2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi Purchase Intention diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih variatif.

DAFTAR PUSTAKA

Arimbawa, C.A.N. dan I.K. Rahyuda. 2015. “Peran Brand Image Sebagai Mediator Antara Country Of Origin Terhadap Purchase Intention (Studi pada Produk Laptop Sony

Vaio di Kota Denpasar)”. E-Jurnal

Manajemen Unud. Vol. 4, No.4, hlm 879-897.

Belch, George E. (2004). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective. Edisi ke-6. New York: Mc Graw-Hill Company

Hidayat, A. T., Elita, F. M., & Setiaman, A., 2012,

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 3 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

47 IKAPI. 2015. Industri Penerbitan Buku Indonesia:

Dalam Data dan Fakta. Jakarta: Ikatan Penerbit Indonesia.

Juliana. 2010. Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge Terhadap Purchase Intention (Survei pada pelanggan minuman Teh Pucuk Harum). Medan: Politeknik IT&B Medan.

Lin, Nan Hong and B.S Lin (2007). The Effect of Brand Image and Product Knowledge on Purchase Intention Moderated by Price Discount. Journal of International Management Studies, Vol. 2, No. 13, 121-132.

Resmawa, Ira Ningrum. 2017. “Pengaruh Brand

Image dan Product Knowledge Terhadap Purchase Intention Dengan Green Price Sebagai Moderating Variable. (Survei pada

produk The Body Shop di Surabaya)”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis. Vol. 1, No.2, hlm.1-11.

Shah,Syed Saad Hussain . (2012). The Impact of Brands on Consumer Purchase Intentions. Asian Journal of Business Management. Vol : 105-110

Tommy Setiawan, Richard Andrew. 2012. Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge Terhadap Purchase Intention (Studi pada pelanggan kosmetik merek X). Jakarta: Universitas Tarumanegara.

Gambar

Gambar 1. Modеl Hipotеsis

Referensi

Dokumen terkait

Maksud penerbitan buku-buku bahasa Sunda, bukan untuk mengedit karya-karya tertulis dalam bentuk naskah yang ada di masyarakat, yang kiranya punya potensi nilai kesusastraan

The highest biomass and saponin content of Talinum paniculatum adventitious roots on liquid culture using temporary immersion bioreactor method is obtained in

&#34;Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan

Jadi menurut konsepsi daya defenisi inteligensi merupakan persatuan- persatuan (kumpulan yang dipersatukan) dari pada daya-daya jiwa yang khusus.. Karena

Peran Guru Pendidikan Agama Islam sebagai educator dalam membimbing.. pendidikan seks sebagai tindakan preventif menanggulangi

Berapakah tingkat intensitas menghafal al- Qur’an santri pondok pesantren Darul Falah di Desa Bendiljati Kulon, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung?... Berapakah

Penelitian tentang coping stres penghayat paguyuban Kapribaden dalam menghadapi diskriminasi di dusun Kalianyar ini merupakan suatu permasalahan yang masih memerlukan

1997, Pendahuluan Persamaan Diferensial Biasa ,