• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Jantan Wistar yang Diinduksi Aloksan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Jantan Wistar yang Diinduksi Aloksan."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS

JANTANWISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Reynladi Sugita, 2016 : Pembimbing I : Harijadi Pramono, dr., M. Kes Pembimbing II: Lisawati Sadeli, dr., M. Kes

Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, dikarenakan gaya hidup yang kurang baik dengan banyaknya asupan makan dan kurangnya olahraga. Saat ini banyak masyarakat yang mulai menggunakan obat herbal sebagai alternatif untuk mengobati DM yaitu menggunakan pare.

Tujuan penelitian untuk menilai pengaruh pemberian ekstrak etanol buah pare (EEBP) serta membandingkan potensinya dengan glibenklamid terhadap penurunan kadar gula darah. Penelitian ini adalah prospektif eksperimental murni dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan menggunakan hewan coba tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar jantansebanyak 25 ekor model hiperglikemia dan dialokasikan menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif CMC1%, pembanding Glibenklamid, EEBP1 150mg/kgBB, EEBP2 200mg/kgBB, EEBP3 350mg/kgBB.

Data yang diukur adalah presentase penurunan signifikan kadar gula darah setelah 7 hari perlakuan. Analisis data dilakukan dengan uji ANAVA satu arah dan Fischer LSD, dengan  = 0.05.

Penurunan kadar glukosa darah pada EEBP1 (37,01%), EEBP2 (62,20%), EEBP3 (67,45%). Didapatkan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0.01) dengan kontrol negatif. EEBP1, 2 dan 3 tidak berbeda dengan kelompok pembanding (p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa EEBP1, 2 dan 3 efektif menurunkan kadar glukosa darah.

Ekstrak etanol buah pare efektif menurunkan kadar glukosa darah dan EEBP1,2 dan 3 memiliki potensi yang setara dengan glibenklamid.

Kata kunci : Kadar glukosa darah, ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.), diabetes melitus

(2)

ABSTRACT

EFFECT OF BITTERMELON ETHANOL EXTRACT (Momordica

charantia L.) ON LOWERING BLOOD SUGAR LEVELS IN RATS WISTARMALE INDUCED ALLOXAN

Reynaldi Sugita, 2016 : Supervisor I : Harijadi Pramono, dr., M. Kes Supervisor II : Lisawati Sadeli, dr., M. Kes

The incidence of diabetes mellitus (DM) in Indonesia showed a significant increase, due to poor lifestyle with many food intake and lack of exercise. Today many people are starting to use herbal medicine as an alternative for treating diabetes, for example is bittermelon.

The aim of research to assess the effect of bitter melon fruit ethanol extract (BMEE) and to compare its potential with glibenclamide to decrease blood sugar levels. This study is a prospective pure experimental design with completely randomized design (CRD) and is comparative to the use of rats (Rattus norvegicus) Wistar male as many as 25 animals models of hyperglycemia and allocated into five groups: negative control CMC1%, positive control glibenclamide, BMEE1 150mg/kg, BMEE2200mg/kg, BMEE3 350mg/kg.

The measured data show a significant reduction in blood sugar levels after 7 days of treatment. Data analysis was performed with one-way ANOVA and Fischer LSD, with = 0:05.

A decrease in blood glucose levels in BMEE1 (37.01%), BMEE2 (62.20%), BMEE3 (67.45%). Obtained a highly significant difference (p <0.01) in the negative control. EEBP1, 2 and 3 are not different from the control group (p> 0.05). This shows that BMEE1, 2 and effectively lower blood glucose levels. The ethanol extract of bitter melon fruit effectively lower blood glucose levels and EEBP1,2 and 3 have the potential equivalent to glibenclamide.

Keywords: Blood Sugar Level, Bittermelon Ethanol Extract (Momordica

charantia L.), Diabetes Mellitus

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Anatomi Pankreas ... 5

2.2 Fisiologi Pankreas ... 7

2.3 Insulin ... 9

2.4 Diabetes Melitus... 11

2.4.1 Definisi Diabetes Melitus ... 11

2.4.2 Etiologi Diabetes Melitus ... 11

2.4.3 Klasifikasi Diabetes Melitus... 13

(4)

2.4.4 Patogenesis Diabetes Melitus Tipe II ... 14

2.4.5 Manifestasi Klinis ... 15

2.4.6 Penegakan Diagnosis Diabetes Mellitus ... 15

2.4.7 Pemeriksaan Penyaring ... 17

2.4.8 Komplikasi Diabetes Melitus ... 18

2.4.9 Obat Hipoglikemik Oral (OHO) ... 21

2.5 Glibenklamid ... 23

2.6 Aloksan ... 23

2.7 Terapi Diabetes Mellitus dengan Pare (Momordica charantia L) .. 24

2.7.1 Klasifikasi ... 24

2.7.2 Deskripsi Tanaman ... 25

2.7.3 Kandungan Kimia Pare... 26

2.7.4 Manfaat dan Kegunaan Pare ... 26

2.8 Aloksan Sebagai Penginduksi DM ...26

2.9 CMC Sebagai Placebo ...26

BAB IIIBAHAN DAN METODE PENELITIAN... 28

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.1.1 Alat Penelitian ... 28

3.1.2 Bahan Penelitian ... 28

3.2. Prosedur Pengambilan / Pemilihan Sampel ... 29

3.2.1 Perhitungan Besar Sampel ... 29

3.2.2 Subjek Penelitian ... 29

3.3 Metode Penelitian... 30

3.3.1 Desain Penelitian ... 30

3.3.2 Data yang diukur ... 30

3.3.3 Variabel Penelitian ... 30

3.3.3.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 30

3.3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.4 Tata Cara Kerja Penelitian ... 32

3.4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

(5)

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 32

3.4.2.1 Pengumpulan Bahan ... 32

3.4.2.2 Pengolahan Bahan ... 32

3.4.2.3 Penentuan Dosis Ekstrak Etanol Buah Pare ... 32

3.4.2.4 Persiapan Subjek Penelitian... 33

3.4.2.5 Pelaksanaan Penelitian ... 33

3.5 Metode Analisis ... 34

3.5.1 Hipotesis Statistik ... 34

3.5.2 Kriteria Uji ... 34

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 34

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.2 Pembahasan ... 42

4.3 Uji Hipotesis ... 43

BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1 Simpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

5.2.1 Saran Penelitian ... 45

5.2.2 Saran Praktis ... 45

RIWAYAT HIDUP... 63

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Suplai arterial untuk pankreas ... 6 Tabel 2.2 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan

diagnosis DM (mg/dl) ... 17 Tabel 4.1Kadar Glukosa Darah Setelah Induksi Aloksan ... 37 Tabel 4.2Hasil ANOVA Kadar Glukosa Darah Setelah Induksi Aloksan ... 37 Tabel 4.3 Penurunan Kadar Glukosa Darah Setelah 7 hari Perlakuan Dengan

Ekstrak Etanol buah pare (EEBP) ... 37 Tabel 4.4 Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan dengan

Ekstrak Etanol buah pare (EEBP) ... 39 Tabel 4.5 Hasil Uji ANOVA Persentase penurunan Kadar Glukosa Darah Setelah

7 hari Perlakuan Dengan Ekstrak Etanol buah pare ... 39 Tabel 4.6 Hasil Uji Fischer LSD Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah ... 40

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Pankreas ... 5

Gambar 2.2 Saluran Pankreas ... 6

Gambar 2.3 Pembuluh Darah Pankreas ... 7

Gambar 2.4 Pulau Langerhans dalam Kelenjar Pankeras ... 9

Gambar 2.5 Struktur Kimia Insulin ... 10

Gambar 2.6 Patogenesis Diabetes Melitus ... 15

Gambar 2.7 Struktur Kimia Aloksan ... 24

Gambar 2.8 Pare ... 25

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbandingan Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah ... 42

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Etik ... 49

Lampiran 2 Hasil Penelitian ... 50

Lampiran 3 Hasil SPSS ... 52

Lampiran 4 Perhitungan Dosis ... 55

Lampiran 5 Dokumentasi ... 57

(10)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Indonesia saat ini mempunyai gaya hidup kurang baik, dengan asupan makanan yang tidak teratur dan kurangnya olahraga sehingga berpotensi mengalami penyakit DM. Diabetes melitusmerupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya(PERKENI, 2015).

Di Indonesia penderita DM masih terbilang banyak, yaitu sekitar 9 juta orang dengan kisaran umur 20-79 tahun. Prevalensi penderita DMdi Indonesia sekitar 5,8%. Dari jumlah penderita tersebut, masih ada sekitar 4,8 juta orang yang mengidap DM tetapi masih belum terdiagnosis (International Diabetes Federation, 2014).

Tipe DM ada dua yakni yang timbul akibat kekurangan insulin disebut sebagai DM tipe satu atau insulin dependent diabetes melitus (IDDM) dan DM karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut sebagai DM tipe dua atau non-insulin dependent diabetes melitus (NIDDM) (Mulyanti et al., 2010).

Komplikasi dapat terjadi pada keadaan hiperglikemik kronis dimana terutama dapat mengenai syaraf dan pembuluh darah. Menurut penelitian di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (2011)komplikasi terbanyak adalah neuropati (54%). Masih banyak komplikasi lain seperti retinopati diabetika, proteinuria, stroke, dan gagal jantung. Komplikasi yang menyertai DM dapat memperburuk

kondisi pasien bahkan pasien datang dengan serangan yang lebih berat (Infodatin, 2014).

Salah satu obat antidiabetes oral sintesis yang paling banyak dikenal adalah glibenklamid dari golongan sulfonilurea yang bekerja menurunkan kadar glukosa darah dengan merangsang sel β Langerhans pankreas untuk memproduksi insulin. Syarat pemakaian obat ini adalah pankreas masih dapat memproduksi insulin (Katzung, 2010). Glibenklamid memliki waktu paruh sekitar 4 jam. Meskipun

(11)

2

waktu paruhnya pendek, namun efek hipoglikemik berlangsung 12-24 jam, sehingga cukup diberikan satu kali sehari (Suherman, 2007).

Selain glibenklamid pemanfaatan obat tradisional dan bahan alamdapat pula digunakan masyarakat terutama dalam upaya pencegahan penyakit, penyembuhan,pemulihan serta peningkatan kesehatan (Lola et al., 2011).Salah satu jenis tumbuhan yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional tersebut adalah buah pare (Momordica charantia L.) sebagai obatantidiabetes (Mulyantiet al., 2010).

Tanaman ini dilaporkan memiliki kandungan metabolit sekunder berupa saponin, charantin, flavonoid, polifenol, dan alkaloid. Senyawa-senyawa ini diduga dapat merangsang perbaikan sel-sel beta pankreas, sehingga dapat meningkatkan produksi insulin (Mulyantiet al, 2010).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ekstrak etanol 95% buah pare (Momordica charantia L.) terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan galur wistar yangdiinduksi dengan aloksan dengan pembanding Glibenklamid.

1.2 Identifikasi Masalah

 ApakahEEBP berefekmenurunkan kadar gula darah pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi Aloksan.

 Apakahpotensi EEBP sebanding dengan Glibenklamid dalam menurunkan kadar gula darah tikus jantan galurWistar yang diinduksi Aloksan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian untuk mengetahui manfaat herbal terhadap kadar gula darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek dan potensiEEBP terhadap kadar gula darah tikus jantan galur Wistar.

(12)

3 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan informasi bahwa charantin, polypeptide, lektin, momordicine yang terkandung dalam buah pare (Momordica charantia L.) dapat menurunkan kadar gula darah dan menambah wawasan dibidang farmakologi mengenai buah pare sebagai terapi herbal untuk menurunkan kadar gula darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa manfaat konsumsi pare (Momordica charantia L.) dapat menjadi solusi alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah.

1.5 Kerangka Pemikiran

Diabetes Mellitus disebabkan kurangnya produksi dan ketersediaan insulin. Kekurangan insulin disebabkan terjadinya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel-sel β pulau Langerhans dalam kelenjar pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin (Perkeni, 2015). Faktor yang dapat menyebabkan DM antara lain herediter, virus atau bakteri, obesitas, toksin (Savitri Ramaiah, 2003; Rudy W. Bilous, 2003).

Glibenklamid merupakan derivat sulfonilurea yang sudah digunakan secara luas untuk mengobati DM. Farmakodinamik glibenklamid adalah perangsangan sekresi insulin di pankreas, sehingga terjadi penuruan glukosa darah, tetapi tidak akan berefek pada pankreas yang rusak. Farmakokinetik glibenklamid adalah absorbsi melalui usus, sehingga efek diberikan secara peroral, setelah absorbsi, tersebar keseluruh cairan ekstra sel, 70-90% terikat pada protein plasma(Toni. H,B. Suharto, 2000).

(13)

4

Daun pare mengandung momordicine, momordin, charantine, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A dan C serta minyak lemak terdiri atas asam oleat, asam linoleate, asam stearat dan lemak oleostearat. Buah pare mengandung fixed oil, insulin like peptide, glykosides (momordine dan charantine), alkaloid (momordicine), hydroxytryptamine, vitamin A, B, dan C, peptide yang menyerupai insulin dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah dan urine. Biji mengandung momordicine (Dalimartha, 2008).

1.6 Hipotesis Penelitian

EEBP menurunkan kadar gula darah tikus jantanWistar model yang diinduksi Aloksan.

 EEBP sebanding keefektifannyadengan Glibenklamid dalam menurunkan kadar gula darah.

(14)

45 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

EEBPmenurunkan kadar gula darah pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi aloksan.

 Potensi EEBPsetara dengan Glibenklamid dalam menurunkan kadar gula darah.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Penelitian

 Penelitian lebih lanjut tentang efek pare terhadap penurunan kadar gula darah dengan variasi dosis dan cara pemberian, sehingga didapatkan cara pemberian yang paling baik dengan dosis yang optimal.

 Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh pare

 Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat lain dari pare selain dalam penurunan kadar gula darah pada manusia.

5.2.2 Saran Praktis

Diharapkan ekstrak etanol buah pare dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan untuk menurunkan kadar gula darah.

(15)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

(

Momordica charantia

L

.

) TERHADAP PENURUNAN

KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS JANTAN

WISTAR

YANG DIINDUKSI ALOKSAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

REYNALDI SUGITA

1310040

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan kasih-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Pare (Momordica charantia L.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan’’ ini dengan baik dan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran (S. Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Dalam menyusun karya tulis ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, bantuan, dorongan dan semangat dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Harijadi Pramono, dr., M.Kes sebagai Pembimbing I dan Lisawati Sadeli, dr., M.Kes sebagai Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing saya dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini dari awal sampai akhir. 2. Lusiana Darsono, dr., M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Diana Krisanti Jasaputra, Dr., dr., M.Kes sebagai Ketua Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranathayang telah mengesahkan secara resmi judul penelitian sebagai bahan penulisan Karya Tulis Ilmiah sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah berjalan dengan lancar.

4. Widjaja Paryana, dr., MSc sebagai dosen wali yang telah memberikan dorongan dan motivasi agar menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

(17)

6. Kedua orang tua tercinta Bapak Hengky Sugita dan Ibu Anna Yuli Ana, kakak tersayang Claudia Sugita, dan adik tersayang Calvin Sugita yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, nasehat, serta doa kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha atas ilmu, bimbingan, dan bantuannya hingga penulis selesai menyusun tugas akhir ini.

8. Teman-teman yang sangat mendukung penulis, Ruth Novianti, Utin Dewi Sri Aryani, Maria Pradistya, Shendy Rozalina, Kristian Pasgha, Gumelar Arafah, Doni Surya, Andy Yulianto, Valentino Jantan Perkasa, Richard Sejahtera Sembiring, Angga Wirasaputra, yang setia menjadi rekan seperjuangan, terima kasih untuk semangat, dorongan, dan kerja sama selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Kepada berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca dalam penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Bandung, Desember 2016

(18)

46

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2010. Standard of Medical Care in Diabetes-2010. Diabetes Care vol.33,sup. 1,January Diabetes-2010.

Askandar Tjokroprawiro. (2002). Diabetes Mellitus Klasifikasi Diagnosis dan Terapi, Edisi ketiga PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Brunner & Suddarth. (2001), Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa Hartono, A., Kuncara, M., Ester, M., Edisi 8, Vol. 2, Jakarta: EGC

Cronquist, A. (1981). An Intergrated System of Clasification of Flowering Plants.New York: Columbia University Press.

Dalimartha S., 2008, Atlas Tumuhan Obat Indonesia Cetakan IX, PenerbitTrubu Agriwidya Ikapi, Jakarta

Departeman Kesehatan RI. 2009. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta : Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian & ALKES.

Drake, R. L., Volg, A. W., & Mitchell, A. W. (2014). Grays Dasar-Dasar Anatomi. Singapore: Elsevier.

El Batran et al, 2006. Some toxicological studies of Momordica charantia L. On albino rats in normal and alloxan diabetic rats. J Ethnopham, 108: 236-242.

Guyton, A., & Hall, J. (2011). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11th ed.). Jakarta: ECG.

Infodatin. (2014). Situasi dan Analisis Diabetes Melitus. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 1-6. Retrieved

Januari 7, 2016,

fromhttp://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/info datin/infodatin-diabetes.pdf

International Diabetes Federation. 2014. IDF Gobal Guideline for Type 2 Diabetes.

(19)

47

Jaya A. 2007. Ekstrak Buah Pare Untuk Penderita Diabetes Melitus

Katzung, G.Betram. 2010. Farmakologi dasar dan klinik , Edisi 10. Jakarta: Salemba Medika.

Kumar, V., Abbas, A., Fausto, N., & Aster, J. C. (2014). Diabetes Melitus. In S. L. Robbins, Pathologic Basis of Disease (10th ed., pp. 1550-1558). Philadelphia: Saunders.

Lenzen S. 2008. The mechanism of alloxan and streptozotocin induced diabetes. Diambil kembali dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov

Li QY et al, 2007. A new cucurbitacine triterpenoid from Momordica charantia L. Chin Chem Lett, 17: 843-845.

Mescher AL. Junqueira’s basic histology 12th ed. Singapore: Mc.Graw Hill; 2010, p. 348-70.

Meyers, F. H., Jawetz, E., and Goldfien, A. 1983. Review Of Medical Pharmacology, 7th ed., Lange Medical Publication, Los Altos, page 512-515

PERKENI, 2015, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe2 di Indonesia, PB. PERKENI, Jakarta

PERKENI., 2002. Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XVIII Ilmu Penyakit Dalam 2003, Surabaya

RA, Nabyl. 2009. Cara Mudah Mencegah dan Mengobati Diabetes Melitus. Yogjakarta: Aulia Publishing

Ramaiah, Savitri. 2003. Diabetes. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer.

Sherwood, L. 2010. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th Ed. Canada:Yolanda Cossio.

Suegondo S, Soewondo P, Subekti I. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Edisi 2. FKUI.

(20)

48

Suherman S.K., 2007, Insulin dan Antidiabetik Oral, dalam: Gunawan S, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal 485, 489-493.

Sujono Hadi. 2002. Pankreas. Dalam: Gastroenterologi. Edisi 7. Bandung: Penerbit PT Alumni. Hal 815-817

Tandra, H., 2008. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang-DIABETES. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Tortora, G.J., Derrickson, B., 2012. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed.USA: John Wiley & Sons.

Yuriska F, Anindhita. 2009. Efek Aloksan Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Yuriska, A., 2009, Efek Aloksan Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar, Karya Tulis Ilmiah: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.

Gambar

Tabel 2.1 Suplai arterial untuk pankreas ................................................................
Gambar 2.1 Anatomi Pankreas ..........................................................................
Grafik 4.1 Perbandingan Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah ............... 42

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.1 Hubungan Kekuatan Tarik Aluminium Tanpa Paduan dengan Aluminium 8,5%Si-6%Cu Sebelum dan Setelah Proses Korosi 4 Bulan Pada Gambar 4.1 dapat dilihat kekuatan kekuatan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa komposisi bahan baku terasi memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai organoleptik rasa pada penumbukan

Pusat pelatihan DJ ( Disc Jockey ) dan modern dance adalah sebuah tempat yang digunakan untuk melatih kegiatan memainkan alat DJ dan menarikan modern dance ,

Dengan demikian meskipun tugas yang diberikan kepada karyawan PDAM Surabaya terlalu berlebihan, karyawan PDAM Surabaya tetap merasa senang dengan pekerjaanya.Selain

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

[r]

Dari hasil penelitian yang didapat, waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan jenis resep di Apotek Panacea Kupang yaitu waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan

Hasil perhitungan rasio keserasian Kota Makassar tahun anggaran 2007-2011 yang menunjukkan masih rendahnya rasio belanja pembangunan apabila dibandingkan dengan