• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017 Chapter III VI"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan cross sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Jalan Yos Sudarso Km.10 Kota Bangun, Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017 sampai dengan bulan Mei 2017.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan pekerja bagian peleburan besi baja di PT Gunung Gahapi Sakti Medan sebanyak 60 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT Gunung Gahapi Sakti Medan sebanyak 60 orang.

(2)

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari pekerja dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang dibuat oleh Rahmawani (2014) untuk kategori pengetahuan dan sikap. Kategori ketersediaan APD, kenyamanan APD, dan pengawasan perusahaan menggunakan kuesioner Yustrianita (2014). Kategori rekan kerja menggunakan kuesioner Sihombing (2014). Alat ukur lainnya berupa lembar observasi yang disesuaikan dengan jenis APD yang digunakan sesuai dengan potensi bahaya di tempat kerja untuk menentukan pemakaian APD.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari penelusuran dokumen, catatan, dan laporan dari perusahaan, serta berbagai literatur dan penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

3.5.1.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)

(3)

3.5.1.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Adapun yang menjadi variabel terikat (Dependent Variabel) dari judul ini adalah pemakaian APD.

3.5.2 Definisi Operasional

Untuk memberikan arahan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan makna atau definisi operasional, sebagai berikut:

1. Pemakaian APD, adalah wujud perbuatan atau tindakan pekerja untuk memakai APD sesuai dengan kebutuhan pada waktu bekerja dengan kriteria APD yang dipakai saat bekerja lebih dari empat jenis.

2. Pengetahuan, adalah segala sesuatu yang diketahui dan dipahami pekerja yang berkaitan dengan pentingnya pemakaian APD sesuai dengan potensi bahaya di lingkungan kerja.

3. Sikap, adalah respon atau tanggapan dari pengetahuan pekerja tentang potensi bahaya di lingkungan kerja sehingga penting untuk memakai APD. 4. Ketersediaan APD, adalah tersedia atau tidak tersedianya APD yang

dibutuhkan oleh pekerja yang bekerja di tempat berpotensi bahaya.

5. Kenyamanan APD, adalah tidak terganggunya pekerja ketika memakai APD sewaktu bekerja serta kenyamanan pekerja selama memakai APD. 6. Pengawasan perusahaan, adalah usaha pelaksanaan pengamatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menjamin semua pekerja memakai APD saat bekerja. Pengawasan dilakukan disetiap tahapan proses peleburan. 7. Rekan kerja, adalah peran dan komunikasi sesama karyawan untuk saling

(4)

3.6 Metode Pengukuran

Peneliti menggunakan dua skala pengukuran untuk membantu penilaian kuesioner yaitu Skala Gutman dan Skala Likert. Pertanyaan yang diukur dengan skala Gutman berbentuk pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban yang benar dan salah (Sugiyono, 2012). Pada skala Gutman dengan jenis pertanyaan positif

dengan pilihan jawaban “Ya” bernilai 1 jika pertanyaan benar dan “Tidak”

memiliki bernilai 0 jika pertanyaan salah. Sedangkan untuk pertanyaan negatif berlaku sebaliknya. Skala kedua yaitu skala Likert merupakan skala pengukuran yang menyediakan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pada pertanyaan positif, nilai 4 jika sangat setuju, 3 setuju, 2 tidak setuju, dan 1 sangat tidak setuju dengan pernyataan yang ada. Sedangkan untuk pertanyaan negatif berlaku sebaliknya yakni nilai 4 jika sangat tidak setuju berurutan hingga nilai 1 untuk pertanyaan setuju.

Penilaian jumlah skor kuesioner :

Jumlah skor hasil pengumpulan data X 100% Jumlah skor tertinggi

Hasil akhir yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan range yang telah ditentukan. Klasifikasi dengan menggunakan metode pembobotan (scoring) yaitu:

a. Baik/Memadai/Nyaman apabila mendapai nilai > 50%

(5)

Pada variabel sikap, klasifikasi dengan menggunakan metode pembobotan (scoring) dengan hasil sikap positif (mendukung) apabila mendapat nilai > 75 % dan sikap negatif (kurang mendukung) apabila mendapat nilai ≤ 75 %.

3.6.1 Aspek Pengukuran Faktor Predisposisi

1. Pengetahuan pada pekerja bagian peleburan besi baja diukur melalui 10 pertanyaan dengan memilih jawaban yang disediakan. Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD yaitu pengetahuan dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut :

1 = Baik, apabila responden mampu menjawab dengan benar > 50% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor > 5.

0 = Kurang baik, apabila responden mampu menjawab dengan benar ≤ 50% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor ≤ 5.

2. Sikap pada pekerja bagian peleburan besi baja diukur melalui 10 pertanyaan dengan memilih jawaban yang disediakan. Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD yaitu sikap dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut :

1 = Positif (mendukung), apabila responden mampu menjawab dengan benar > 75% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor > 22.

0 = Negatif (kurang mendukung), apabila responden mampu menjawab dengan benar ≤ 75% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor ≤ 22.

3.6.2 Aspek Pengukuran Faktor Pemungkin

(6)

dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD yaitu ketersediaan APD dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut :

1 = Memadai, apabila responden mampu menjawab dengan benar > 50% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor > 3.

0 = Kurang memadai, apabila responden mampu menjawab dengan benar ≤ 50% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor ≤ 3.

2. Kenyamanan APD pada pekerja bagian peleburan besi baja diukur melalui 5 pertanyaan dengan memilih jawaban yang disediakan. Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD yaitu kenyamanan APD dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut :

1 = Nyaman, apabila responden mampu menjawab dengan benar > 50% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor > 2.

0 = Kurang nyaman, apabila responden mampu menjawab dengan benar ≤ 50% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor ≤ 2.

3.6.3 Aspek Pengukuran Faktor Penguat

1. Pengawasan Perusahaan, pada pekerja bagian peleburan besi baja diukur melalui 5 pertanyaan dengan memilih jawaban yang disediakan. Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD yaitu pengawasan dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut :

(7)

0 = Kurang baik, apabila responden mampu menjawab dengan benar ≤ 50% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor ≤ 2 .

2. Rekan kerja, pada pekerja bagian peleburan besi baja diukur melalui 6 pertanyaan dengan memilih jawaban yang disediakan. Skala pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD yaitu rekan kerja dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut :

1 = Baik, apabila responden mampu menjawab dengan benar > 50% dari seluruh pertanyaan atau mendapat skor > 3.

(8)

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran

1.1.1 Variabel Bebas

Variabel Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Pemakaian APD Lembar

Observasi

Ordinal 1 = Pakai 0 = Tidak pakai

1.1.2 Variabel Terikat

Variabel Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Pengetahuan Kuesioner Ordinal 1 = Baik, apabila skor >

5

0 = Kurang baik, apabila skor ≤ 5

Sikap Kuesioner Ordinal 1= Positif (mendukung), apabila skor > 22 0= Negatif (kurang

mendukung), apabila skor ≤ 22

Ketersediaan APD

Kuesioner Ordinal 1 = Memadai, apabila skor > 3

0 = Kurang memadai, apabila skor ≤ 3 Kenyamanan

APD

(9)

0 = Kurang nyaman, apabila skor ≤ 2 Pengawasan

Perusahaan

Kuesioner Ordinal 1 = Baik, apabila skor > 2

0 = Kurang baik, apabila

skor ≤ 2

Rekan Kerja Kuesioner Ordinal 1 = Baik, apabila skor > 3

0 = Kurang baik, apabila

skor ≤ 3

3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

3.7.1 Metode Pengolahan Data

Seluruh data yang terkumpul akan diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Mengkode data (data coding)

Proses pemberian kode kepada setiap variabel yang telah dikumpulkan untuk memudahkan dalam pengelolahan lebih lanjut, kode data terdapat pada kuesioner. Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan.

2. Menyunting data (data editing)

(10)

3. Memasukkan data (data entry)

Proses meng-entry (memasukkan) data dari kuesioner ke dalam software komputer dengan menggunakan bantuan program komputer setelah semua jawaban kuesioner diberikan kode serta kuesioner terisi penuh dan benar. 4. Membersihkan data (data cleaning)

Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga dengan demikian data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.

3.7.2 Metode Analisis Data

3.7.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel independen dan dependen yang akan diteliti yaitu pengetahuan, sikap, ketersediaan APD, kenyamanan APD, pengawasan perusahaan, rekan kerja, dan pemakaian APD.

3.7.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara varibael independen dan dependen. Pada analisis ini menggunakan uji Chi Square untuk menguji perbedaan proporsi/persentase antara beberapa kelompok data dengan derajat kepercayaan p = 0,05 (95%). Nilai p (value) merupakan nilai yang digunakan untuk keputusan uji statistik, yaitu dengan cara membandingkan nilai p

dengan nilai alpha 0,05 (95%). Jika nilai p ≤ 0,05 maka hasil perhitungan statistik

(11)

3.7.2.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat yang digunakan adalah uji regresi logistik ganda (multiple logistic regression) yang bertujuan untuk mengetahui variabel bebas yang paling memengaruhi variabel terikat secara bermakna dengan metode Backward Stepwise (Notoatmodjo, 2010).

Langkah-langkah pemodelan regresi logistik adalah sebagai berikut (Yasril, 2009).

1. Melakukan pemilihan variabel yang berpotensial dimasukkan dalam model yaitu variabel yang memenuhi syarat dengan nilai p-value < 0,25 pada analisis bivariat.

2. Dalam analisis multivariat digunakan metode backward stepwise dimana variabel dengan nilai p-value > 0,05 dikeluarkan secara bertahap oleh komputer.

3. Pada hasil regresi logistik berganda yang diperoleh variabel p < 0,05 dan p < 0,25 berarti ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

(12)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah PT. Gunung Gahapi Sakti

PT. Gunung Gahapi industri peleburan besi baja didirikan pada tahun 1970 dan telah berproduksi secara komersil pada tahun 1971. PT Gunung Gahapi Sakti didirikan pada tahun 1978 dan berproduksi secara komersil dalam industri pengolahan logam. Akhir tahun 1977 PT Gunung Gahapi dan PT Gunung Sakti digabung (merger) dengan nama PT Gunung Gahapi Sakti dan Pemberian Izin Usaha Tetap No. 114/M/IMDL/VII/88 oleh Menteri Perindustrian tanggal 16 Juli 1988. Selanjutnya pada tanggal 06 Agustus 2007 PT Gunung Gahapi Sakti mengalami perubahan status dari status perusahaan Penanaman Modal Asing Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA), sesuai dengan Persetujuan Perubahan Status Perusahaan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Setelah mendapat persetujuan perubahan status, pemegang saham mengadakan perubahan anggaran dasar dengan masuknya peserta asing Metal Asia Group PTE LTD (asal Singapura). Pada 16 April 2008 mendapat persetujuan akta perubahan anggaran perseroan No : AHU-18813.AH.01.02. Tahun 2008 Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

(13)

4.1.2 Visi dan Misi

4.1.2.1 Visi PT. Gunung Gahapi Sakti

Adapun visi PT. Gunung Gahapi Sakti Medan adalah perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan dan menjadi perusahaan terkemuka di dunia.

4.1.2.2 Misi PT. Gunung Gahapi Sakti Medan

Adapun misi PT. Gunung Gahapi Sakti Medan adalah membantu pemerintah dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan besi, mengutamakan kualitas, harga bersaing dan pelayanan yang terbaik, dan terjalin hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder besi.

4.1.3 Proses Kerja Bagian Peleburan

(14)

4.1.4 Pekerja Bagian Peleburan

Pekerja bagian peleburan besi baja di PT Gunung Gahapi Sakti Medan sebanyak 60 orang, meliputi:

1. Pekerja di bagian dapur besar sebanyak 29 orang, terdiri dari: a. Kepala regu dan wakil kepala regu : 2 orang

b. Anggota : 12 orang

c. Operator masak : 1 orang d. Operator crane besi tua : 4 orang e. Operator crane cor : 2 orang f. Operator crane tambah : 1 orang g. Operator crane kapur : 1 orang h. Operator beko : 2 orang i. Jaga kuali : 3 orang j. Jaga tonk : 1 orang

2. Pekerja di bagian dapur kecil sebanyak 6 orang, terdiri dari: a. Kepala regu dan wakil kepala regu : 2 orang

b. Operator : 1 orang c. Anggota : 2 orang

d. Laboratorium test : 1 orang

3. Pekerja di bagian CCM (contol desk) sebanyak 25 orang, terdiri dari: a. Kepala regu dan wakil kepala regu : 2 orang

(15)

d. Operator control desk : 2 orang e. Operator crane billet : 3 orang f. Operator air : 3 orang

g. Jaga billet : 2 orang

4.2 Karakteristik Responden pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja PT.

Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Karakteristik responden merupakan gambaran identitas pekerja yang dijadikan sampel dalam penelitian, meliputi umur, tingkat pendidikan, masa kerja, dan bidang kerja.

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pengukuran umur pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui umur yang paling dominan

bekerja di bagian peleburan besi baja sehingga dikategorikan menjadi ≤ 40 tahun

dan > 40 tahun. Hasil pengukuran umur responden dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Umur Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 ≤ 40 tahun 12 20

2 > 40 tahun 48 80

(16)

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa responden yang berumur ≤

40 tahun sebanyak 12 orang (20%) dan responden yang berumur > 40 tahun sebanyak 50 orang (80%).

4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pengukuran tingkat pendidikan pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui tingkat pendidikan yang paling dominan bekerja di peleburan besi sehingga dikategorikan menjadi SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Hasil pengukuran tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 2 3

SMP SMA Perguruan Tinggi

1 57

2

1,7 95 2,2

Total 60 100

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh bahwa responden yang tingkat pendidikan SMP sebanyak 1 orang (1,7%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 57 orang (95%), dan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 2 orang (2%).

4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Me dan Tahun 2017

Pengukuran masa kerja pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui tingkat masa kerja

(17)

tahun dan > 20 tahun. Hasil pengukuran masa kerja responden dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan

4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Bidang Kerja pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pengukuran bidang kerja pada pekerja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui jumlah pekerja perbidang yang bekerja di bagian peleburan besi baja sehingga dikategorikan menjadi dapur besar, dapur kecil, CCM (contol desk). Hasil pengukuran bidang kerja responden dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

(18)

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh bahwa responden yang bekerja pada bidang kerja dapur besar sebanyak 29 orang (48,3%), bidang kerja dapur kecil sebanyak 6 orang (10%), bidang kerja CCM sebanyak 25 orang (41,7%).

4.3 Faktor Predisposisi Pemakaian APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi

Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Gambaran faktor predisposisi didapatkan dari hasil analisis univariat untuk mendeskripsikan masing-masing variabel faktor predisposisi meliputi, pengetahuan dan sikap yang tujuannya melihat jumlah dan distribusi variabel.

4.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pengukuran pengetahuan pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang alat pelindung diri yang paling dominan sehingga dikategorikan menjadi baik apabila responden mampu menjawab dengan benar > 50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai 6-10 dan kurang baik apabila responden mampu

menjawab dengan benar ≤ 50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai 0-5. Hasil

pengukuran tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan timbulnya kecelakaan dan

(19)

menghindari risiko bahaya pada untuk meningkatkan perlindungan keselamatan dalam bekerja

6. Akibat yang ditimbulkan apabila tidak memakai APD adalah dapat berisiko mengalami kecelakaan kerja

7. APD yang wajib digunakan pada proses peleburan besi baja adalah safety shoes dan helmet

8. Untuk menghindari percikan leburan besi dan bara api terkena kulit harus memakai masker 9. Ear muff ataupun ear plug

berfungsi untuk mencegah

terjadinya gangguan

pendengaran/ Safety helmet berfungsi untuk mencegah terjadinya benturan pada kepala/ Goggles berfungsi untuk mencegah terjadinya gangguan pada mata

10.Keuntungan utama dari APD adalah keseragaman, kerapihan, dan kelengkapan dalam bekerja

15

(20)

mayoritas menjawab ya sebanyak 59 orang (98,3%). Pada pertanyaan ketujuh mayoritas responden menjawab tidak sebanyak 21 orang (35%). Pada pertanyaan kedelapan mayoritas responden menjawab tidak sebanyak 21 orang (35%). Pada pertanyaan kesembilan mayoritas responden menjawab ya sebanyak 43 orang (71,7%). Pada pertanyaan kesepuluh mayoritas responden menjawab tidak sebanyak 19 orang (31,7%).

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Pengetahuan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 2

Baik Kurang Baik

44 16

73,3 26,7

Total 60 100

Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh hasil responden yang bekerja di bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan yang berpengetahuan baik sebanyak 44 orang (73,3%) dan berpengetahuan kurang baik sebanyak 16 orang (26,7%).

4.3.2 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pengukuran sikap pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui tingkat sikap responden tentang alat pelindung diri yang paling dominan sehingga dikategorikan menjadi positif (mendukung) apabila responden mampu menjawab dengan benar > 75% dari seluruh pernyataan atau skor nilai 23-30, dan negatif (kurang mendukung) apabila

(21)

skor nilai 10-22. Hasil pengukuran tingkat sikap responden dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pertanyaan Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Total

N % N % N %

1. Memakai APD selama bekerja sangat bermanfaat untuk keselamatan dan kesehatan takut diberikan sanksi berupa teguran oleh atasan

7. Tidak memakai APD jika APD yang dipakai terasa mengganggu dan tidak nyaman

8. Harus memakai APD saat bekerja

9. Memakai APD karena sadar akan pentingnya manfaat dalam memakai APD

(22)

59 orang (98,3%). Pada pertanyaan kedua mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak 58 orang (96,7%). Pada pertanyaan ketiga mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak 45 orang (75%). Pada pertanyaan keempat mayoritas menjawab tidak setuju sebanyak 11 orang (18,3%). Pada pertanyaan kelima mayoritas menjawab tidak setuju sebanyak 6 orang (10%). Pada pertanyaan keenam mayoritas menjawab tidak setuju sebanyak 40 orang (66,7%). Pada pertanyaan ketujuh mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak 29 orang (48,3%). Pada pertanyaan kedelapan mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 59 orang (98,3%). Pada pertanyaan kesembilan mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 59 orang (98,3%). Pada pertanyaan kesepuluh mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 3 orang (5%).

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Sikap Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 2

Positif Negatif

36 24

60 40

Total 60 100

(23)

4.4 Faktor Pemungkin Pemakaian APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi

Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Gambaran faktor pemungkin didapatkan dari hasil analisis univariat untuk mendeskripsikan masing-masing variabel faktor pemungkin meliputi, ketersediaan APD dan kenyamanan APD yang tujuannya melihat jumlah dan distribusi variabel.

4.4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pengukuran ketersediaan APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dari alat pelindung diri sehingga dikategorikan menjadi memadai apabila responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar > 50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai 4-6 dan kurang memadai apabila responden mampu menjawab

pertanyaan dengan benar ≤ 50% dari seluruh pertanyaan atau skor 0-3. Hasil

pengukuran tingkat ketersediaan APD dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pertanyaan Ya Tidak Total

N % N %

1. Perusahaan menyediakan APD yang sesuai dengan potensi

3. APD mudah didapatkan

(24)

4. APD akan diganti bila sudah rusak atau tidak layak pakai 5. Perusahaan telah menyediakan

tempat penyimpanan APD

6. APD yang diberikan perusahaan telah mencukupi

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat distribusi jawaban responden tentang ketersediaan APD. Pada pertanyaan pertama mayoritas responden menjawab ya sebanyak 44 orang (73,3%). Pada pertanyaan kedua mayoritas responden menjawab ya sebanyak 52 orang (86,7%). Pada pertanyaan ketiga mayoritas responden menjawab ya sebanyak 58 orang (96,7%). Pada pertanyaan keempat mayoritas menjawab ya sebanyak 41 orang (68,3%). Pada pertanyaan kelima mayoritas menjawab ya sebanyak 58 orang (96,7%). Pada pertanyaan keenam mayoritas menjawab ya sebanyak 14 orang (23,3%).

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Ketersediaan

APD

Jumlah (Orang) Persentase

1

(25)

4.4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kenyamanan APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pengukuran kenyamanan APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui kenyamanan alat pelindung diri yang dipakai pekerja sehingga dikategorikan menjadi nyaman apabila responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar > 50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai 3-5, dan kurang nyaman apabila responden mampu

menjawab pertanyaan dengan benar ≤ 50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai

0-2. Hasil pengukuran tingkat kenyamanan responden dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kenyamanan APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pertanyaan Ya Tidak Total

N % N %

1. Merasa nyaman memakai APD pada saat bekerja

2. Memakai APD dapat

mengganggu aktivitas kerja 3. APD membuat sulit bergerak

dan bekerja menjadi lambat 4. Perawatan APD (bersih dan

layak pakai) menjadi faktor kenyamanan dalam memakai APD

5. Tetap memakai APD meskipun mengganggu aktivitas kerja

19

(26)

responden menjawab tidak sebanyak 56 orang (93,3%). Pada pertanyaan keempat mayoritas menjawab ya sebanyak 59 orang (98,3%). Pada pertanyaan kelima mayoritas menjawab ya sebanyak 36 orang (60%).

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kenyamanan APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Kenyamanan

APD

Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 2

Nyaman Kurang nyaman

41 19

68,3 31,7

Total 60 100

Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh bahwa responden yang bekerja pada bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan menyatakan tingkat kenyamanan APD nyaman sebanyak 41 orang (68,3%) dan kurang nyaman sebanyak 19 orang (31,7%).

4.5 Faktor Penguat Pemakaian APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi

Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Gambaran faktor penguat didapatkan dari hasil analisis univariat untuk mendeskripsikan masing-masing variabel faktor penguat meliputi, pengawasan perusahaan dan rekan kerja yang tujuannya melihat jumlah dan distribusi variabel.

4.5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pengawasan Perusahaan pada

Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan

Tahun 2017

(27)

yang dipakai pekerja sehingga dikategorikan menjadi baik apabila responden

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pengawasan Perusahaan pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti

2. Pengawas menegur ketika tidak memakai APD saat bekerja 3. Dengan adanya pengawas

membuat selalu memakai APD saat bekerja

4. Pengawas selalu mengingatkan untuk memakai APD sebelum memulai pekerjaan

5. Pengawas sudah memberikan contoh/teladan dalam memakai APD

(28)

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pengawasan Perusahaan pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Pengawasan

Perusahaan

Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh bahwa responden yang bekerja pada bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan menyatakan pengawasan perusahaan terhadap APD baik sebanyak 42 orang (70%) dan kurang baik sebanyak 18 orang (30%).

4.5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Rekan Kerja pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pengukuran rekan kerja pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui peran rekan kerja dari sesama rekan kerja terhadap alat pelindung diri yang dipakai pekerja sehingga dikategorikan menjadi baik apabila responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar > 50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai 4-6, dan kurang baik apabila responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar ≤ 50% dari seluruh pertanyaan atau skor nilai 0-3. Hasil pengukuran tingkat kenyamanan responden dapat dilihat pada Tabel 4.15 dan Tabel 4.16 berikut.

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Rekan Kerja pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Pertanyaan Ya Tidak Total

N % N %

1. Rekan kerja selalu mengingatkan untuk memakai APD

(29)

2. Mengikuti anjuran rekan kerja 3. Rekan kerja sudah memakai APD

saat bekerja

4. Mengingatkan rekan kerja apabila tidak memakai APD

5. Melaporkan jika ada yang tidak memakai APD saat bekerja

6. Mempunyai hubungan kerja sama yang baik dengan rekan kerja dalam melakukan pekerjaan

56

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat distribusi jawaban responden tentang rekan kerja. Pada pertanyaan pertama mayoritas responden menjawab ya sebanyak 51 orang (85%). Pada pertanyaan kedua mayoritas responden menjawab ya sebanyak 56 orang (93,3%). Pada pertanyaan ketiga mayoritas responden menjawab ya sebanyak 57 orang (95%). Pada pertanyaan keempat mayoritas menjawab ya sebanyak 50 orang (83,3%). Pada pertanyaan kelima mayoritas menjawab ya sebanyak 17 orang (28,3%). Pada pertanyaan keenam mayoritas menjawab ya sebanyak 57 orang (95%).

Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Rekan Kerja pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan

(30)

4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada

Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan

Tahun 2017

Pengamatan pemakaian alat pelindung diri pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dilakukan untuk mengetahui berapa

pekerja yang memakai APD sehingga dikategorikan menjadi “pakai” apabila

pekerja memakai lebih dari 4 jenis APD dan “tidak pakai” apabila pekerja tidak

memakai APD atau kurang dari 4 jenis APD dengan cara observasi. Hasil pengamatan pemakaian APD dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut.

Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Pemakaian APD Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 2

Pakai Tidak pakai

42 18

70% 30%

Total 60 100

Berdasarkan Tabel 4.17 diperoleh bahwa responden yang bekerja pada bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan yang memakai APD sebanyak 42 orang (70%) dan tidak memakai APD sebanyak 18 orang (30%).

4.7 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

(31)

pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dengan menggunakan uji chi square dapat dilihat pada tabel berikut.

4.7.1 Faktor Predisposisi

4.7.1.1 Hubungan Pengetahuan dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Hubungan pengetahuan responden dengan pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut.

Tabel 4.18 Hubungan Pengetahuan dengan Pemakaian APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti

(32)

4.7.1.2 Hubungan Sikap dengan Pemakaian APD pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Hubungan sikap responden dengan pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dapat dilihat pada Tabel

(33)

4.7.2 Faktor Pemungkin

4.7.2.1 Hubungan Ketersediaan APD dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Hubungan ketersediaan APD dengan pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut.

Tabel 4.20 Hubungan Ketersediaan APD dengan Pemakaian APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Ketersediaan

(34)

4.7.2.2 Hubungan Kenyamanan APD dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Hubungan kenyamanan APD dengan pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dapat dilihat pada Tabel 4.21 berikut.

Tabel 4.21 Hubungan Kenyamanan APD dengan Pemakaian APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Kenyamanan

(35)

4.7.3 Faktor Penguat

4.7.3.1 Hubungan Pengawasan Perusahaan dengan Pemakaian APD pada

Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan

Tahun 2017

Hubungan pengawasan perusahaan dengan pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut.

Tabel 4.22 Hubungan Pengawasan Perusahaan dengan Pemakaian APD pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

No Pengawasan

(36)

4.7.3.2 Hubungan Rekan Kerja dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Hubungan rekan kerja dengan pemakaian APD pada pekerja bagian

(37)

4.7.4 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian APD pada

Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan

Tahun 2017

Berdasarkan dilakukan uji statistik hubungan antara variabel bebas yaitu, pengetahuan, sikap, ketersediaan APD, kenyamanan APD, pengawasa perusahaan, dan rekan kerja dengan varibael terikat yaitu, pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan dapat dilihat hasil analisis bivariat pada Tabel 4.24 berikut.

Tabel 4.24 Hasil Analisis Bivariat Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat dengan Menggunakan Uji Chi Square

No Variabel P value Keterangan

1 Pengetahuan 0,003 B

2 Sikap 0,107 TB

3 Ketersediaan APD 0,007 B

4 Kenyamanan APD 0,000 B

5 Pengawasan Perusahaan 0,005 B

6 Rekan Kerja 0,431 TB

Keterangan :

TB : Tidak Berhubungan B : Berhubungan

4.8 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian APD pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

(38)

memenuhi kriteria pada analisis bivariat terhadap variabel dependen. Hasil analisis bivariat pada Tabel 4.24 menunjukkan bahwa lima variabel independen mempunyai nilai signifikan p<0,25, yaitu antara pengetahuan responden dengan pemakaian APD, sikap responden dengan pemakaian APD, ketersediaan APD dengan pemakaian APD, kenyamanan APD dengan pemakaian APD, dan pengawasan perusahaan dengan pemakaian APD sehingga kelima variabel tersebut dapat dilanjutkan untuk dianalisis multivariat. Dalam analisis multivariat ini variabel independen dan variabel dependen menggunakan uji regresi logistik berganda dengan metode Backward Stepwise. Maka didapatkan Tabel 4.25.

Tabel 4.25 Hasil Analisis Multivariat Pengaruh Variabel Bebas dengan Variabel Terikat dengan Menggunakan Uji Regresi Logistik

Langkah Variabel P OR (IK 95%)

Langkah 1 Pengetahuan 0,102 0,201 (0,030-1,373)

Sikap 0,573 1,670 (0,281-9,926)

Ketersediaan APD 0,121 0,279 (0,056-1,401) Kenyamanan APD 0,038 0,135 (0,020-0,895) Pengawasan Perusahaan 0,006 0,90 (0,016-0,508) Langkah 2 Pengetahuan 0,114 0,259 (0,048-1,384)

Ketersediaan APD 0,117 0,277 (0,056-1,377) Kenyamanan APD 0,042 0,145 (0,022-0,932) Pengawasan Perusahaan 0,007 0,094 (0,017-0,524) Langkah 3 Pengetahuan 0,115 0,247 (0,055-1,372) Kenyamanan APD 0,007 0,088 (0,015-0,509) Pengawasan Perusahaan 0,007 0,091 (0,016-0,513)

Langkah 4 Kenyamanan APD 0,001 0,055 (0,010-0,289) Pengawasan

Perusahaan

0,005 0,091 (0,017-0,492)

(39)

sig=0,001 dan OR sebesar 0,055 yang artinya kenyamanan APD yang nyaman akan memengaruhi pemakaian APD 0,055 kali dibandingkan dengan kenyamanan APD yang kurang nyaman. Dan faktor penguat, pengawasan perusahaan dengan nilai sig=0,005 dan OR sebesar 0,091 yang artinya pengawasan perusahaan yang baik akan memengaruhi pemakaiaan APD 0,091 kali dibandingkan dengan pengawasan perusahaaan yang kurang baik.

Berdasarkan hasil uji regresi tersebut dapat dibuat persamaan logistik berganda yaitu:

(40)

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian APD pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Menurut teori Green yang menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Faktor predisposisi yang memengaruhi perilaku yaitu pengetahuan dan sikap. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan APD dan kenyamanan APD, dan faktor penguat mencakup pengawasan perusahaan dan rekan kerja.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemakaian alat pelindung diri pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti meliputi faktor pemungkin kenyamanan APD dan faktot penguat pengawasan perusahaan. Faktor pemungkin kenyamanan APD berpengaruh terhadap pemakaian APD (OR = 0,055) artinya pekerja dengan kenyamanan APD yang nyaman memiliki pengaruh 0,055 kali dalam pemakaian APD bila dibandingkan dengan kenyamanan APD yang kurang nyaman.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi mengenai kenyamanan APD, bahwa reponden menyakini perawatan APD menjadi salah satu faktor kenyamanan APD. Semua responden menyatakan bahwa pekerja sendirilah yang bertanggung jawab dalam melakukan perawatan APD, dan dalam praktiknya pekerja kurang dalam merawat APD seperti dalam menjaga kebersihan APD. Pekerja bagian peleburan besi baja yang menyatakan APD kurang nyaman karena APD membuat bekerja menjadi lambat, pekerja tidak memakai APD apabila APD

(41)

tersebut mengganggu aktivitas kerja seperti memakai APD sarung tangan. APD helm safety yang dipakai tidak memiliki tali penahan dan terkadang helm terjatuh dari kepala. Sehingga faktor pemungkin kenyamanan APD memengaruhi pekerja dalam pemakaian APD.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Sumarna (2013) bahwa ada hubungan kenyamanan APD dengan pemakaian APD dengan nilai p=0,016 (p<0,05). Hasil penelitian lain yang mendukung oleh Yustrianita (2014) bahwa ada hubungan yang bermakna antara kenyamanan APD dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,039 (p<0,05).

Faktor penguat pengawasan perusahaan berpengaruh terhadap pemakaian APD (OR = 0,091) artinya pekerja dengan pengawasan perusahaan yang baik memiliki pengaruh 0,091 kali dalam pemakaian APD bila dibandingkan dengan pengawasan perusahaan yang kurang. Perilaku pekerja terhadap pemakaian APD sangat dipengaruhi oleh perilaku dari manajemen (pengawas perusahaan). Pengawas harus menjadi contoh yang pertama dalam memakai APD. Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya, begitu pula yang diharapkan dalam hal pemakaian APD.

(42)

secara konsisten dan tegas dapat menumbuhkan kesadaran para pekerja untuk memakai APD. Adanya hubungan antara pengawasan dengan perilaku pemakaian APD berarti perilaku pekerja akan baik jika pengawasan dilakukan dengan baik dan pentingnya pengawasan yang dilakukan secara teratur.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi mengenai pengawasan perusahaan, bahwa reponden menyatakan pengawasan perusahaan dalam pemakaian APD tidak dilakukan secara rutin, apabila pekerja tidak memakai APD maka pengawas tidak menegur pekerja dan kurang dalam mengingatkan pemakaian APD sebelum memulai pekerjaan. Pengawas perusahaan hanya berfokus pada kegiatan produksi tanpa memerhatikan keselamatan pada pekerja. Pengawas perusahaan sudah memberikan contoh/teladan dalam memakai tetapi kurang memotivasi pekerja untuk selalu memakai APD saat bekerja. Sehingga faktor penguat pengawasan perusahaan memengaruhi pekerja dalam pemakaian APD.

(43)

5.1.1 Hubungan Faktor Predisposisi

5.1.1.1 Hubungan Pengetahuan dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya suatu tindakan. Tindakan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dan lebih tepat daripada tindakan yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan informal seperti pelatihan, penyuluhan, pengalaman, informasi lainnya

Berdasarkan Tabel 4.18 diperoleh responden berpengetahuan baik terhadap pemakaian APD yang pakai sebanyak 36 orang (81,8%) dan terhadap pemakaian APD yang tidak pakai sebanyak 8 orang (18,2%), dan responden berpengetahuan kurang baik terhadap pemakaian APD yang pakai sebanyak 6 orang (37,5%) dan terhadap pemakaian APD yang tidak pakai sebanyak 10 orang (62,5%). Dengan menggunakan uji exact fisher karena terdapat 25% nilai expected kurang dari 5 diperoleh nilai p = 0,003 (p < 0,05), artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden dengan pemakaian APD.

(44)

masa kerja juga memberi pengaruh kepada pengetahuan pekerja tentang pentingnya memakai APD dan potensi bahaya ditempat kerja. Pekerja yang berpengetahuan baik tetapi perilaku pemakaian APD tidak pakai hal ini diduga karena pekerja mengabaikan potensi bahaya yang ada di tempat kerja sehingga cenderung mengabaikan keselamatan dalam bekerja.

Pekerja yang berpengetahuan kurang baik, APD hanya untuk kelengkapan dalam bekerja dan bila sudah memakai salah satu jenis APD maka dianggap sudah memakai APD sehingga mereka sudah terbiasa tidak memakai APD secara benar dan meletakkan alat pelindung diri sembarangan. Hal ini dikarenakan pekerja merasa mengenal dengan baik area kerjanya sehingga belum menyadari pentingnya memakai APD. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, bila pekerja mempunyai pengetahuan yang kurang terhadap potensi atau sumber bahaya yang ada di lingkungan kerjanya, maka individu tersebut akan cenderung membuat suatu keputusan yang salah.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Sihombing (2014) bahwa berdasarkan uji statistik pada analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95%, diperoleh nilai p=0,004 (p<0,05). Artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pekerja dengan pemakaian alat pelindung diri.

5.1.1.2 Hubungan Sikap dengan Pemakaian APD pada Pekerja Bagian

Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

(45)

dan diorganisasi menurut pengalaman, dan yang menyebabkan timbulnya pengaruh khusus atau reaksi seseorang terhadap orang-orang, obyek-obyek, dan situasi-situasi dengan siapa berhubungan (Winardi, 2004).

Menurut Notoatmodjo (2012), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan proses mental yang terjadi pada individu yang akan menentukan respon yang baik dan nyata dari setiap orang yang berbeda.

Berdasarkan Tabel 4.19 diperoleh responden yang menyatakan sikap positif (mendukung) terhadap pemakaian APD yang pakai sebanyak 28 orang (77,8%) dan terhadap pemakaian APD yang tidak pakai sebanyak 8 orang (22,2%), dan responden yang menyataka sikap negatif (kurang mendukung) terhadap pemakaian APD yang pakai sebanyak 14 orang (58,3%) dan terhadap pemakaian APD yang tidak pakai sebanyak 10 (41,7%). Dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,107 (p > 0,05), artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap responden dengan pemakaian APD.

(46)

Pekerja yang memiliki sikap negatif (kurang mendukung) tetapi memakai APD hal ini diduga pekerja meskipun sikap negatif tetapi memiliki pengetahuan yang baik, hal tersebut yang membuat pekerja memakai APD. Pekerja yang memiliki pengetahuan yang baik tentang pemakaian APD akan merespon dengan sikap positif. Tetapi ada juga pekerja yang memiliki pengetahuan yang baik dan kurang merespon dengan sikap yang positif terhadap pemakaian APD karena mereka merasa tidak nyaman dalam memakai APD sehingga memperlambat pekerjaan mereka.

Hal ini sejalan dengan penelitian Yustrianita (2014) bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap pekerja dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,311 (p>0,05). Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2014) bahwa tidak ada hubungan sikap dengan pemakaian APD dengan nilai p=0,058 (p>0,05).

5.1.2 Hubungan Faktor Pemungkin

5.1.2.1 Hubungan Ketersediaan APD dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Ketersediaan APD merupakan salah satu bentuk dari faktor yang memungkinkan perilaku. Dimana menurut Notoatmodjo (2003), suatu perilaku belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan jika tidak terdapat fasilitas yang mendukung terbentuknya perilaku tersebut.

(47)

(20%), dan responden yang menyatakan ketersediaan APD kurang memadai terhadap pemakaian APD yang pakai sebanyak 6 orang (40%) dan terhadap pemakaian APD yang tidak pakai sebanyak 9 (60%). Dengan menggunakan uji exact fisher karena terdapat 25% nilai expected kurang dari 5 diperoleh nilai p = 0,007 (p < 0,05), artinya ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan APD dengan pemakaian APD.

Jika dilihat dari data analisis statistik tersebut, ketersediaan APD bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja yang menyatakan ketersediaan APD memadai cenderung memakai APD. Begitu juga sebaliknya, pekerja yang menyatakan ketersediaan APD kurang memadai cenderung tidak memakai APD dengan pernyataan bahwa kurang mudah bagi mereka untuk mendapatkan APD sehingga mereka bekerja dengan tidak memakai APD. Meskipun, lebih banyak responden yang menyatakan bahwa perusahaan telah menyediakan APD sesuai dengan risiko bahaya dan jenis pekerjaan di tempat kerja.

(48)

APD seperti helm, masker dan sarung tangan hanya diberikan satu kali pada pekerja dan apabila rusak atau hilang menjadi tanggung jawab pekerja itu sendiri. Sehingga pekerja memakai kain untuk menggantikan masker, dan tidak memakai sarung tangan bila sudah rusak. APD sepatu safety dan pakaian kerja dilakukan pergantian satu kali dalam setahun bila diperlukan.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Yustrianita (2014) bahwa ada hubungan signifikan antara ketersediaan APD dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,026 (p<0,05). Penelitian lain juga menyatakan hal yang sama, Arifin, A. B (2012) dan Sumarna (2013) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan APD dengan ketersediaan APD.

5.1.2.2 Hubungan Kenyamanan APD dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Memakai APD saat bekerja merupakan suatu keharusan bagi pekerja yang memang melakukan pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya, demi keselamatan dan kesehatan kerja APD juga harus nyaman dipakai oleh sipemakai. Dalam suasana kerja, kenyamanan tempat kerja dan fasilitas lain akan meningkatkan prestasi kerja dari setiap tenaga kerja. sehingga demikian diharapkan setiap fasilitas atau perlengkapan kerja yang menimbulkan kenyamanan dalam pemakaiannya akan dapat digunakan oleh pekerja secara optimal.

(49)

(14,6%), dan responden yang menyatakan kenyamanan APD kurang nyaman terhadap pemakaian APD yang pakai sebanyak 7 orang (36,8%) dan terhadap pemakaian APD yang tidak pakai sebanyak 12 (63,2%). Dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05), artinya ada hubungan yang signifikan antara kenyamanan APD dengan pemakaian APD.

5.1.3 Hubungan Faktor Penguat

5.1.3.1 Hubungan Pengawasan Perusahaan dengan Pemakaian APD pada

Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan

Tahun 2017

Menurut Notoatmodjo (2003) pengawasan perusahaan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang diterapkan. Tujuan dilaksanakan pengawasan adalah agar target unit dapat tercapai dan untuk meningkatkan disiplin pekerja, khususnya dalam pemakaian APD.

(50)

5.1.3.2 Hubungan Rekan Kerja dengan Pemakaian APD pada Pekerja

Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

Berdasarkan Tabel 4.23 diperoleh responden yang menyatakan rekan kerja baik terhadap pemakaian APD yang pakai sebanyak 37 orang (72,5%) dan terhadap pemakaian APD yang tidak pakai sebanyak 14 orang (27,5%), dan responden yang menyatakan rekan kerja kurang baik terhadap pemakaian APD yang pakai sebanyak 5 orang (55,6%) dan terhadap pemakaian APD yang tidak pakai sebanyak 4 (44,4%). Dengan menggunakan uji exact fisher karena terdapat 25% nilai expected kurang dari 5 diperoleh nilai p = 0,431 (p > 0,05), artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kenyamanan APD dengan pemakaian APD.

Jika dilihat dari data analisis statistik tersebut, rekan kerja bagian peleburan besi baja yang menyatakan hubungan rekan kerja yang baik dengan pemakaian APD karena adanya komunikasi yang baik sesama pekerja dan saling mengingatkan untuk memakai APD, dan sesama rekan kerja juga saling memberi contoh dalam memakai APD saat bekerja. Pekerja yang menyatakan rekan kerja yang baik namun tidak memakai APD dikarenakan faktor lain seperti kurang nyaman dalam memakai APD. Dan pekerja yang menyatakan rekan kerja yang kurang baik namun memakai APD karena faktor pengetahuan pekerja yang baik.

(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat 30% pekerja yang berperilaku tidak memakai APD, sedangkan yang berperilaku memakai APD yaitu sebesar 70%.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan tahun 2017 yaitu faktor pemungkin kenyamanan APD dan faktor penguat pengawasan perusahaan.

3. Faktor predisposisi meliputi pengetahuan dan sikap tidak berpengaruh terhadap pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan tahun 2017.

4. Faktor pemungkin ketersediaan APD tidak berpengaruh terhadap pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan tahun 2017.

5. Faktor penguat rekan kerja tidak berpengaruh terhadap pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan tahun 2017.

(52)

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat direkomendasikan untuk mengatasi atau meminimalisi perilaku pekerja yang tidak memakai APD pada bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan, antara lain:

1. Pekerja harus merawat APD yang telah disediakan oleh perusahaan agar APD tetap nyaman dipakai.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada Pekerja Bagian
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Bidang Kerja pada Pekerja
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja PT
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

T{ant}a&gt;wi&gt; melihat teks ayat ini, tidak seperti al-’Asma&gt;wi&gt; yang ‘meng abaikan’ penafsiran teks sebelum dan sesudahnya, sejatinya ter fokus ( mah all al-sha } &gt;

Penelitian yang lain adala h “Aplikasi Multimedia Edukatif Pembelajaran Bahasa Jawa untuk Siswa SLTP menggunakan ActionScript (Studi Kasus SMP Stella

Modal pada sektor lebih dipertimbangkan sebagai kendala untuk pemilihan saham daripada kelayakan dan keamanan.Untuk dapat meminimalkan risiko dalam berinvestasi,

[r]

Ciri- ciri subjek dalam penelitian ini yaitu : lanjut usia yang telah berumur 60 tahun ke atas, lanjut usia tinggal dalam lingkungan UPTD Panti Sosial Tresna

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan software editing audio dalam pembelajaran audio dalam sajian multimedia pada kelas eksperimen dapat

[r]