BAB I
PENGERTIAN DAN
KOMPOSISI TANAH
OLEH:
DR. IR. TETI ARABIA, M.S.
DR. IR. SYAKUR, M.P.
IR. MANFARIZAH, M.SI.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Dan sebagian dari tanda-tanda
(kekuasaan)-Nya bahwa kamu
melihat bumi itu kering tandus,
maka apabila Kami turunkan air
di atasnya, niscaya ia bergerak
dan subur. Sesungguhnya Tuhan
yang menghidupkannya tentu
dapat menghidupkan yang mati;
sesungguhnya Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu
(Fushshilat:39)
Kehutanan Agronomi Edafologi/ (Kesuburan Tanah)
Klimatologi Ilmu Pengetahuan Alam Terapan
Zoologi
Geologi/ Petrografi
Pedologi (Ilmu Tanah)
Ilmu Pengetahuan Benda Mati/ (Klasifikasi Tanah*)
Ilmu Pengetahuan Hayati Botani
Mineralogi
Ilmu Pengetahuan Alam Dasar
Mikrobiologi
Ilmu Kimia
Ilmu Pasti (Matematika)
[image:1.540.48.493.62.663.2]Ilmu Fisika
Gambar 1. Hubungan antara Pedologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam Lain Menurut Zakharov (Joffe, 1949) (*dimodifikasi Oleh T. Arabia)
Morfologi Tanah*
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• Mengapa Dasar ILmu Tanah perlu dipelajari (untuk Pertanian)
Tanah adalah media tumbuh tanaman, dan tempat hidup jasad hidup tanah, baik makro maupun mikro Tanaman tumbuh karena ada interaksi antara tanah dan tanaman
Akar tanaman menyerap hara dan air dari dalam tanah
Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila tanah
mempunyai sifat fisik, kimia, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
• Ruang lingkup yang dipelajari (untuk Pertanian)
Pedologiilmu yang mempelajari tanah secara utuh
sebagai tubuh alam
Edaphologi ilmu yang mempelajari hubungan
tanah, air dan tanaman
Sifat Kimia, Fisika, dan Biologi tanah Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Fisika Tanah
: mempelajari sifat-sifat tanah
seperti tekstur tanah, struktur, konsistensi,
kandungan dan gerakan-gerakan air dalam tanah,
suhu tanah, dan lain-lain.
Kimia Tanah
: mempelajari sifat-sifat tanah
seperti kemasaman tanah, kejenuhan basa,
unsur-unsur hara dalam tanah dan lain-lain.
Kesuburan Tanah
: mempelajari hubungan
unsur-unsur hara dalam tanah dengan pertumbuhan
tanaman, pemupukan, dan usaha-usaha lain dalam
memperbaiki sifat-sifat tanah untuk pertumbuhan
tanaman.
Mikrobiologi Tanah
: mempelajari kehidupan
mikro-organisme dalam tanah terutama yang berpengaruh
terhadap sifat-sifat tanah dan pertumbuhan
tanaman.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/AgtKonservasi Tanah dan Air: mempelajari jenis dan proses-proses erosi, akibat erosi, usaha-usaha pencegahan erosi atau usaha-usaha pengawetan tanah dan air.
Mineralogi Tanah: mempelajari jenis dan sifat-sifat
mineral yang terdapat dalam tanah, pengaruhnya
terhadap sifat-sifat tanah serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
Genesis dan Klasifikasi Tanah: mempelajari proses-proses pembentukan tanah, dan faktor-faktor pembentukannya, klasifikasi tanah, serta penggunaan klasifikasi tanah dalam srvai tanah.
Geografi Tanah: mempelajari penyebaran jenis-jenis tanah secara geografis, yang dikaitkan pula dengan faktor-faktor pembentuk tanahnya.
Survai Tanah dan Evaluasi Lahan
: mempelajari
sifat-sifat tanah di lapang, mengklasifikasikan
tanah
ke
dalam
sistem
klasifikasi
tanah
tertentu, mengelompokkan tanah-tanah yang
sama serta menggambarkan penyebarannya di
suatu
daerah
dalam
suatu
peta
tanah,
mengevaluasi
kemampuan
dan
kesesuaiannya
untuk berbagai penggunaan dan pengelolaan
tanah.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Definisi oleh Jooffe dan Marbut :
• Tanah adalah tubuh alam (natural body) yang
terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam (natural material) di permukaan bumi
• Tubuh alam ini dapat berdiferensiasi
membentuk horizon-horizon mineral maupun organik yang kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifatnya dengan bahan induk yang terletak di bawahnya dalam morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisis maupun kehidupan biologinya.
Banyak definisi tentang tanah, ada yang pendek dan ada pula yang panjang, juga sangat tergantung kepada pengguna tanah itu (fungsi tanah).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Berdasarkan definisi tersebut ada 3 hal:
1.Tanah terbentuk dan berkembang dari proses-proses alami,
2.Adanya diferensiasi membentuk horizon-horizon,
3. Adanya perbedaan yang mencolok antara sifat-sifat bahan induk dengan horizon-horizon tanah yang terbentuk, terutama morfologi, kimiawi, fisis, dan biologi.
• Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas,
berdimensi tiga, menduduki sebagian (besar) permukaan bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk pada kondisi topografi/relief tertentu dan
selama waktu tertentu (Donahue, 1970).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sebagai media tumbuhan tanaman, tanah didefinisikan :
Lapisan permukaan bumi yang : 1. Secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh-berkembangnya perakaran, penopang tegak-tumbuhnya tanaman dan pemuplai kebutuhan air,
2. Secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl,dll),
3. Secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi dalam penyedaiaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemicu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, 4. Ketiganya secara integral mampu menunjang
produktifitas tanah untuk menghasilan biomass dan produksi, baik tanaman pangan, obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Atas dasar definisi ini, maka tanah
sebagai media tumbuh mempunyai 4
fungsi:
1.Tempat tumbuh dan berkembangnya
perakaran
yang mempunyai 2 peran
utama, yaitu :
a. Penyokong tegak-tumbuhnya
trubus (bagian atas tanaman), dan
b. Sebagai penyerap zat-zat yang
dibutuhkan tanaman.
c. 2. Penyedia kebutuhan primer
tanaman
untuk melaksanakan
aktivitas metabolismenya, baik
selama pertumbuhan maupun untuk
berproduksi, meliputi air, udara,
dan unsur hara;
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi dalam menunjang aktivitasnya supaya berlangsung optimum, meliputi zat-zat aditif yang diproduksi oleh biota terutama mikroflora tanah, seperti :
a. Zat-zat pemacu tumbuh (hormon, vitamin dan asam-asam organik khas),
b. Antibiotik dan toksin yang berfungsi sebagi anti hama-penyakit di dalam tanah, dan
c. Senyawa-senyawa atau enzim yang berfungsi dalam penyediaan kebutuhan primer tersebut atau
transformasi zat-zat toksik eksternal seperti pestisida dan limbah industri berbahaya, serta
4. Habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tidak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama-penyakit tanaman.
B. Susunan Utama Tanah
Tanah terdiri dari 4 komponen utama, yaitu bahan padatan (mineral dan bahan organik), air dan udara tanah. Berdasarkan volumenya, maka tanah scr umum terdiri dari : (1) 50% padatan, berupa 45% bahan mineral dan 5% bahan organik, dan (2) 50% ruang pori, berisi 25% air dan 25% udara (Gambar 1) :
Bahan Mineral
45% Udara
25%
Air 25%
Bahan Organik 5%
Komposisi ini berbeda antar tanah, seperti tanah gambut, 100% ruang porinya terisi air atau tanah kering ruang pori terisi air hanya
sekitar 15 –20%
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Secara alamiah proporsi susunan tanah ini sangat tergantung pada:
1. Ukuran partikel penyusun tanah, makin halus berarti makin padat tanah, ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika ukuran partikel semakin besar,
2. Sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai bahan organik tanah tinggi, sebaliknya pada tanah tanpa vegetasi,
3. Iklim, terutama curah hujan dan suhu, saat hujan dan evaporasi rendah, maka proporsi air lebih tinggi dan udara rendah, sebaliknya pada saat tidak hujan dan evaporasi tinggi,
4. Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
C. Tanah sebagai Sumberdaya
•
Sesuai fungsinya sebagai tempat berjangkarnya
akar, tanah merupakan sumberdaya.
Produktifitas lahan
didefinisikan sebagai
kemampuan tanaman yang diusahakan dalam suatu
areal berluasan tertentu di bawah suatu
manajemen lahan yang menghasilkan produksi
dalam periode tertentu, yang dinyatakan salam
satuan bobot
per satuan luas per satuan waktu
.
•
Produktifitas lahan merupakan suatu konsep, yang
ditentukan oleh : (1) masukan (sistem manajemen
tertentu), (2) keluaran (hasil), dan (3) tipe
tanah. Melalui suatu perhitungan biaya dan
harga, maka diperoleh keuntungan.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
D. Sejarah Perkembangan Ilmu Tanah
• Perkembangan ilmu tanah masih belum diketahui secara jelas,
• Xenopon (234 –149 SM), dianggap orang pertama yang melaporkan hasil catatannya tentang pengaruh pembenaman sisa-sisa tanaman kacang-kacangan ke dalam tanah.
• Xenopon melaporkan jika rumput-rumputan (terdiri dari
jenis kacang-kacangan) itu dibenamkan ke dalam tanah, maka mereka akan menyuburkan tanah, sama seperti pemakaian kotoran binatang juga,
• Cato (234 –149 SM), menulis dalam buku penuntun praktek pentingnya sistem pergiliran tanaman, penanaman leguminose untuk perbaikan kesuburan tanah, penggunaan pupuk kandang dalam pertanian. Cato pula dianggap orang pertama yang mengklasifikasikan lahan menurut tanaman yang cocok untuk suatu tanaman,
• Percobaan van Helmont . . . .
1. Permulaan abad 17.
Percobaan yang dilakukan oleh van Helmont (1577-1644) merupakan era baru dalam penelitian bidang pertanian.
Pada awal percobaan:
Tanaman seberat 2,3 kg ditanam dalam pot berisi 90,8 kg tanah dan tanaman hanya disiram air hujan selama 5 tahun
Pada akhir percobaan:
Tanaman tumbuh hingga seberat 76,8 kg, dan tanah dalam pot berkurang 57 g.
Kesimpulan: air merupakan azas tumbuh dari tanaman Alasan bahwa percobaan tersebut tidak benar adalah:
1. 57 g tanah yang hilang ternyata tersusun dari mineral-mineral, misalnya: kalsium, kalium, fosfor yang diabsorbsi oleh tanaman. (Jika tanaman tersebut dibakar, maka akan diperoleh kembali 57 g mineral tanah dalam bentuk abu tanaman tersebut). 2. Tanaman tersebut terutama terdiri dari karbon yang berasal
dari karbon dioksida dan oksigen dari atmosfer, bukannya berasal dari air
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
2. Pada tahun 1731.
• Jethro Tull dari Oxford, menyimpulkan mengolah tanah
merupakan salah satu dari pekerjaan utama dalam bercocok tanam karena tanaman mudah menyerap makanan.
3. Pada tahun 1757.
• Francis Home, menyatakan bahwa magnesium sulfat,
natrium dan kalium nitrat, kalsium sulfat dan olive oil merupakan bahan-bahan yang meningkatkan pertumbuhan tanaman.
4. Pada tahun 1840.
Justus von Liebig, ahli kimia dari Jerman, melaporkan bahwa:
• Karbon hara tanaman berasal dari karbon yang terdapat
dalam udara dan air.
• Nitrogen berasal dari amoniak.
• Fosfor dibutuhkan untuk produksi biji dan kalium untuk
perkembangan tanaman rumput-rumputan dan sereal. Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
5. Pada tahun 1825–1840.
• Edmund Ruffin, ahli pertanian dari Virginia, adalah yang
pertama kali menggunakan kapur untuk memperbaiki
produktivitas yang rendah dari suatu tanah yang
disebabkan oleh kemasaman tanahnya.
6. Pada tahun 1843.
• J. B. Lawes dan J.H Gilbert di Rothamsted, Inggris, adalah
pembaharu penyelidikan pertanian secara ilmiah, yang
membuat Pusat Percobaan pertama kali di dunia. Dari hasil percobaannya pada 1855, disimpulkan bahwa:
• Tanaman membutuhkan garam kalium dan fosfor
• Tanaman membutukan sumber nitrogen dalam tanah
• Penambahan pupuk buatan dapat menjaga kesuburan
tanah
7. Pada tahun 1870.
• Pasteur di Perancis, mengemukakan bahwa nitrifikasi
(konversi ammonium menjd nitrat) adalah mrpkn suatu proses yang dilakukan oleh bakteri.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
8. Pada tahun 1886.
• V. V. Dokuchaiev, mengklasifikasikan tanah ke dalam:
• Normal (upland)
• Transisional (padang rumput, calcareous, alkali)
• Abnormal (organik, alluvial, aeolin)
9. Pada tahun 1890.
• S. Winogradsky, berhasil mengisolasi bakteri nitrifikasi.
Pada periode yang sama. H. Hellriegel dan H. Wilfarth, membuktikan bahwa bakteri pada nodula legum mengasimilasi gas nitrogen dan sebagian nitrogen tersebut kemudian dapat tersedia bagi tanaman.
10. Pada tahun 1912.
• Coffey mengklasifikasikan tanah ke dalam 5 kategori, yaitu:
• Arid soil
• Dark –colored prairie soils
• Light –colored timbered soils
• Black swamp soils
• Organic soils Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
11. Semenjak 1940.
•
Pengetahuan tentang tanaman telah tumbuh
luar biasa.
•
Hal ini sangat menguntungkan sebab: ada
urgensinya dengan kebutuhan bercocok tanam
untuk menghasilkan makanan dan serat untuk
kebutuhan manusia.
12. Pada akhir abad 19.
•
Dimulai
pengkajian
tanah
dengan
tanpa
mempertimbangkan peranannya sebagai media
untuk pertumbuhan tanaman.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Tanah yang Diklasifikasikan
Dalam klasifikasi tanah SSS (2006) membuat
definisi tanah yang diklasifikasikan sbb:
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Tanah adalah suatu tubuh alam yang
tersusun dari padatan (mineral dan bahan
organik), cairan, dan gas yang terjadi pada
permukaan lahan menempati ruang, dan
dicirikan oleh satu dua hal berikut: horison
atau lapisan yang dapat dibedakan dari bahan
asal sebagai hasil dari penambahan,
Untuk lebih jelasnya definisi tanah yang akan
diklasifikasikan maka dikemukakan pula batas-batas
tnh ke arh atas, samping atau bwh sbb:
Ke arah atas batasnya:
Udara atau air yang dangkal. Ini berarti bahwa
tanah di daerah rawa-rawa (digenangi air yang
dangkal) termasuk dalam pengertian tanah pada
definisi ini, sedangkan tanah di dasar danau yang
masih digenangi air yang dalam tidak termasuk dalam
pengertian ini.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Ke arah samping batasnya:
Air yang dalam, atau batuan yang gundul, atau es.
Penyebaran tanah ke arah samping (lateral) adalah
yang paling luas, dan baru terhalang penyebarannya
bila bertemu air yang dalam, batuan yang gundul,
atau batuan es (di daerah yang selalu membeku)
Kearah bawah batasnya:
Agak sulit ditentukan, tetapi untuk keperluan
klasifikasi tanah telah disepakati bahwa batas
bawah tanah adalah:
(a) batas dimana tanah tidak ada lagi
kegiatan biologi, yang biasanya juga
merupakan batas kedalaman perakaran
tanaman tahunan alami (
native
), atau
(b) batas bawah proses pedogenik yang
sedang berjalan (seperti ditunjukkan oleh
adanya horison tanah atau gejala pedogenik
lain), atau
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(c) bila di antara horison tanah ditemukan
horison tipis yang memadas yang tidak
dapat ditembus akar tanaman, maka batas
bawah tanah adalah batas bawah horison
tanah yang terdalam, atau
(d)bila kegiatan biologi atau proses
pedogenik yang sedang berjalan ditemukan
sampai kedalaman > 200 cm, maka batas
bawah tanah yang diklasifikasikan adalah
sampai kedalaman 200 cm.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(e) untuk tanah tertimbun (
buried soil
) dgn
simbol tambahan „b‟, berlaku ketentuan
berikut: bila tanah yang menimbun tebalnya:
(1) ≥ 50 cm, atau (2) antara 30 dan 50 cm,
dan tebalnya ≥ ½ dari tebal seluruh horison
penciri yang tertimbun, maka yang
diklasifikasikan adalah mulai dari permukaan
tanah yang menimbun. Bila tanah yang
menimbun tebalnya:
(3) < 30 cm, atau (4) antara 30 dan 50 cm,
tetapi tebalnya < ½ seluruh horison penciri
yang tertimbun,
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agtmaka tanah yang diklasifikasikan adalah
mulai dari permukaan tanah yang tertimbun.
Dalam hal ini tanah yang menimbun tidak
diklasifikasikan, tetapi sifat-sifatnya tetap
diperhatikan dalam tingkat fase tanah.
Dalam Taksonomi Tanah yang disebut tanah
tertimbun hanyalah tanah yang memenuhi
syarat (1) dan (2), sedangkan tanah yang
memenuhi syarat (3) dan (4) tidak disebut
sebagai tanah tertimbun.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Bahan Tanah dan Tanah
Taksonomi Tanah dibedakan istilah tanah & bahan tnh.
“Tanah”
sebagaimana diuraikan sebelumnya, adalah
tubuh alam bebas yang menutupi permukaan bumi,
dan memiliki susunan tertentu baik yang dapat dilihat
ataupun tidak, sebagai hasil dari kerjasama
sekumpulan faktor-faktor pembentuk tanah.
“
bahan tanah
”
adalah bahan yang menyusun tubuh
tanah, yang wujudnya tidak tergantung oleh adanya
susunan teratur serta kedalaman tertentu.