• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga, Produk Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Mi Instan Merek IndomiePada Masyarakat Komplek Tamora IndahTanjung Morawa Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Harga, Produk Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Mi Instan Merek IndomiePada Masyarakat Komplek Tamora IndahTanjung Morawa Chapter III V"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif.Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2004 : 11) merupakan “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, produk dan citra merek terhadap loyalitas konsumen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Komplek Tamora Indah, Tanjung Morawa. Waktu penelitian ini mulai dari bulan Juni 2015 hingga Agustus 2015.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada variabel sebagai berikut:

1. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependen dan mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina, 2011 : 37). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Harga (X1), Produk (X2), dan Citra Merek (X3).

(2)

2011 : 36). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Loyalitas Konsumen (Y) pada masyarakat di Komplek Tamora Indah, Tanjung morawa.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Erlina (2011 : 48) adalah “menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian”. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Harga (X1)

Jumlah uang yang dibayarkanoleh pelanggan untuk memperoleh produk pada konsumen Mi Instan Merek Indomie.

Mi Instan Merek Indomie yang ditawarkan kepada konsumen untuk menarik

perhatian, akusisi, dan melekat dibenak konsumen. merek Mi Instan Indomie.

1. Tidak terpengaruh

(3)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert menurut Erlina (2011 : 51) yaitu “skala yang digunakan untuk mengukur respons subjek berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama”.

Tabel 3.2

Pengukuran Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang setuju (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Erlina (2011)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2004 : 72) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Komplek Tamora Indah, Tanjung Morawa yang mengkonsumsiMi Instan Merek Indomie, sehinggapopulasi tidak diketahui.

3.6.2 Sampel

(4)

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus unidentified sample(Supramono, 2003) sebagai berikut:

� = (Z∝)

Zα = Nilai standar normal yang besarnya tergantung α

Bila α = 0,05 maka Z = 1,67

Bila α = 0,1 maka Z = 1,96

p = Estimator proporsi populasi

q = 1- p

d = Penyimpangan yang ditolerir = 10%

Berhubung p belum diketahui, maka peneliti mengadakan pra survey secara acak pada 30 orang masyarakat Komplek Tamora Indah, Tanjung Morawa. Para masyarakat yang memenuhi kriteria mengkonsumsiMi Instan Merek Indomie adalah 20 orang dan 10 orang yang tidak mengkonsumsiMi Instan Merek Indomie. Jadi, p = 0,67 dan q = 0,33. Dengan demikian jumlah sampel yang

(5)

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Teknik ini didukung metode purposive sampling, purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011 : 68). Adapun kriterianya adalah:

1. Berusia diatas 17 tahun.

2. Konsumen Mi Instan Merek Indomie yang mengkonsumsiproduk tersebut sebanyak 2 kali atau lebih dalam seminggu.

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut: 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul data dan sumber data (Erlina, 2011 : 31). Data primer ini diperoleh dengan memberikan daftar pernyataan atau kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Erlina, 2011 : 31). Data sekunder ini diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

(6)

1. Angket (Kuesioner)

Merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008 : 49). Jawaban dari setiap responden tersebut akan diberi skor dengan menggunakan skala likert.

2. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden.

3.9.1 Uji Validitas

(7)

dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes tersebut (Rochaety dkk, 2009 : 57).

Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Kriterianya sebagai berikut:

1. Jika rhitung> rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung< rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. 3. Korelasi tiap faktor positif.

4. Nilai korelasi tiap faktor melebihi 0,361.

(8)

Tabel 3.3

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Pada tabel 3.3 di atas dapat dilihat seluruh pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel, yaitu 0,361, sehingga

semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interpretasi Item-Total Statistics, yaitu: 1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel

(9)

2. Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika variable (pernyataan) tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar

142.135. Jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 143.135dan seterusnya.

3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan nilai rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Nilai rtabel pada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang dimiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik (Rochaety dkk, 2009 : 49-50).

Uji reliabilitas menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif atau > rtabel, pernyataan dinyatakan reliabel. 2. Jika ralpha negatif atau < rtabel, pernyataan dinyatakan tidak reliabel.

(10)

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.927 17

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015) 3.10 Metode Analisis

3.10.1Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menurut Erlina (2011 : 92) adalah “statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data”. Pada metode analisis deskriptif ini data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan dianalisis untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.

3.10.2MetodeLinier Berganda

Metode regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Data diolah dengan menggunakan program SPSS.

Adapun model yang digunakan adalah sebagai berikut: Y1= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

(11)

X1 = Harga X2 = Produk X3 = Citra Merek e = Standart Error

3.10.2.1 Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina, 2011 : 100).

Beberapa cara untuk melihat normalitas data menurut Lubis dkk (2007 : 26-27), yaitu:

a. Nilai Skewness

(12)

b. Histogram Display Normal Curve

Normalitas data bila dilihat dengan Histogram Display Normal Curve dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva.Data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna.Semakin mendekati 0 nilai skewness, gambar kurva cenderung memiliki kemiringan yang seimbang.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008 : 177).

Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut (Lubis dkk, 2007 : 32) yaitu:

1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.

(13)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas (Umar, 2008 : 179).

Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007 : 34) adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3.10.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji Signifikan Simultan (Uji F) dilakukan untuk mengetahui apakah model penelitian telah dapat diterima atau tidak untuk dilakukan analisis selanjutnya. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0

(14)

H1 : b1≠ b2≠ b3≠ 0

Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu harga (X1), produk (X2) dan citra merek (X3), terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: H0 diterima apabila Fhitung< Ftabel pada α = 5%

H1 diterima apabila Fhitung> Ftabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen (Lubis dkk, 2007 : 51). Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu harga (X1), produk (X2) dan citra merek (X3) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).

H1 : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel indepen yaitu harga (X1), produk (X2) dan citra merek (X3) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: H0 diterima apabila thitung< ttabel pada α = 5%.

(15)

3. Koefisien Determinan (R2)

(16)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tahun 1990 dengan nama PT. Pangajaya Intikusuma, kemudian pada tahun 1994 berganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.Perusahaan ini berkantor pusat di Plaza Sudirman, Indofood Tower, Jalan Jenderal Sudirman Kav.76-78, Jakarta.

Kegiatan operasional indofood mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

Sebagai perusahaan terkemuka dalam bahan industri makanan olahan di indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru nusantara. Perseroan mengoperasikan 4 Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi antara lain:

- Produk Konsumen Bermerek (CBD), memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam divisi Mi Instan, Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi, dan Makanan Khusus.

(17)

- Agribisnis, memiliki penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak goreng, margarin, dan shortening.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 1. VISI:

Menjadi Perusahaan Total Food Solutions. 2. MISI:

1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami, dan teknologi kami.

2. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.

3. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional.

4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.

5. Meningkatkan stakeholders valuesecara berkesinambungan.

4.1.3 Produk Perusahaan

(18)

Indofood, dan Sirup Indofood), makanan ringan (Chitato, Qtela, JetZ, Chiki Ball, dan Trenz), makanan khusus dan nutrisi (Promina dan SUN), bogasari (Lencana Merah, Cakra Kembar, Kunci Biru, Segitiga Biru, Trenz, dan La Fonte), minyak goreng dan margarin (Bimoli dan Simas Palmia). Banyak diantara merek-merek tersebut yang melekat di hati masyarakat indonesia selama bertahun-tahun, karena produknya yang terkenal berkualitas tinggi dan di terima baik oleh berbagai segmen pasar.

Sumber: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Gambar 4.1Produk Indofood 4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

(19)

1. Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Komplek Tamora Indah, Tanjung Morawa yang berusia diatas 17 tahundan mengkonsumsi produkMi Instan Merek Indomie sebanyak 2 kali atau lebih dalam seminggu.

Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden : 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (Orang) Persentase

17-26 Tahun

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden berusia 17-26 tahun 21,2%, berusia 27-36 tahun 30,6%, berusia 37-46 tahun 34,1%, berusia diatas 46 tahun 14,1%.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase

Laki-Laki

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah perempuan sebanyak 53 orang atau 62,4%, sedangkan responden laki-laki sebanyak 32 orang atau 37,6%.

(20)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Indomie Frekuensi Jumlah (Orang) Persentase

2 Kali

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebanyak 52 responden atau 61,2% mengkonsumsi 2 kali Mi Instan Merek Indomie, sedangkan sebanyak 33 responden atau 38,8% mengkonsumsi lebih dari 2 kali Mi Instan Merek Indomie dalam seminggu.

2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Terdapat 17 butir pernyataan; 4 butir pernyataan untuk variabel harga (X1), 6 butir pernyataan untuk variabel produk (X2), 3 butir pernyataan untuk variabel citra merek (X3), dan 4 butir pernyataan untuk variabel loyalitas konsumen (Y). Kuesioner disebar ke 85 orang sampel.Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Likertuntuk menanyakan pengaruh harga, produk dan citra merek terhadap loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie.

Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan variabel Y : 1. Harga sebagai X1

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Harga(X1)

(21)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan “Harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie murah”,(2,4%)responden yang menyatakan sangat setuju, (8,2%)responden menyatakan setuju, (24,7%) responden menyatakan kurang setuju, (38,8%)respondenmenyatakan tidak setuju, dan (25,9%)respondenmenyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa produk Indomie dianggap mahal oleh mayoritas responden.

2. Pada pernyataan “Harga Mi Instan Merek Indomiemampu dibeli semua kalangan”, terdapat (2,4%)respondenyang menyatakan sangat setuju, (38,8%) responden menyatakan setuju, (38,8%) responden menyatakan kurang setuju, (20,0%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden menyatakan kurang setuju bahwa harga Mi Instan Merek Indomie dapat dibeli semua kalangan atau tidak.

3. Pada pernyataan “Harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie sesuai dengan kualitasnya”, terdapat (10,6%) responden yang menyatakan sangat setuju, (52,9%) responden menyatakan setuju, (27,1%) responden menyatakan kurang setuju, (9,4%)respondenmenyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa harga Mi Instan Merek Indomie sesuai dengan kualitas yang diberikan.

(22)

setuju, (38,8%) responden menyatakan setuju, (20,0%) responden menyatakan kurang setuju, (22,4%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa harga Mi Instan Merek Indomie sesuai dengan manfaat yang diberikan.

2. Produk sebagai X2

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Produk (X2)

No Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni 2015)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan “Porsi Mi Instan Merek Indomie lebih banyak dibandingkan dengan mi instan merek lain”, terdapat(9,4%) responden yang menyatakan sangat setuju, (31,8%) responden menyatakan setuju, (37,6%) responden menyatakan kurang setuju, (20,0%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden kurang seuju bahwa porsi Mi Instan Merek Indomie lebih banyak dibandingkan produk pesaing.

(23)

(7,1%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden kurang setuju bahwa Mi Instan Merek Indomie memiliki kandungan gizi yang baik.

3. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomie memiliki variasi rasa yang banyak”, terdapat (10,6%) responden yang menyatakan sangat setuju, (54,1%)responden menyatakan setuju, (27,1%)responden menyatakan kurang setuju, (7,1%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa Mi Instan Merek Indomie memiliki banyak ragam variasi rasa.

4. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomierasanya lebih enak dibandingkan Mi Instan Merek lain”, terdapat(21,2%) responden yang menyatakan sangat setuju, (58,8%) responden menyatakan setuju, (17,6%) responden menyatakan kurang setuju, (2,4%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa Mi Instan Indomie memiliki rasa lebih enak dibanding merek lain.

(24)

responden setuju bahwa kemasan Mi Instan Merek Indomie didesain dengan menarik.

6. Pada pernyataan “Kemasan Mi Instan Merek Indomie dapat melindungi dengan baik isi dari kerusakan”, terdapat (3,5%) responden yang menyatakan sangat setuju, (38,8%) responden menyatakan setuju, (54,1%) responden menyatakan kurang setuju, 2,4% menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) respondenmenyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang kurang setuju bahwa kemasan Mi Instan Merek Indomie dapat melindungi isi dari kerusakan dengan baik.

3. Citra Merek sebagai X3

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Citra Merek (X3)

No Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni 2015)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

(25)

2. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomie merupakan merek mi instan yang mudah diucapkan”, terdapat (44,7%) responden yang menyatakan sangat setuju, (41,2%) responden menyatakan setuju, (10,6%) responden menyatakan kurang setuju,(2,4%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) responden menyatakan sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa Indomie merupakan merek yang mudah untuk diucapkan.

3. Pada pernyataan “Mi Instan Merek Indomie memberikan kesan positif bagi saya”, terdapat(28,2%) responden yang menyatakan sangat setuju, (45,9%) responden menyatakan setuju, (23,5%) responden menyatakan kurang setuju, (1,2%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) respondenmenyatakan sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju Mi Instan Merek Indomie memberikan kesan positif bagi mereka.

4. Loyalitas Konsumen sebagai Y

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Loyalitas Konsumen (Y) Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Juni 2015)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

(26)

(1,2%) responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa mereka selalu mengkonsumsi Mi Instan Merek Indomie ketika ingin mengkonsumsi mi instan.

2. Pada pernyataan “Saya tidak terpengaruh mengkonsumsi produk pesaing Mi Instan Merek Indomie”, terdapat (29,4%) responden yang menyatakan sangat setuju, (38,8%) responden menyatakan setuju, (27,1%) responden menyatakan kurang setuju, (3,5%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju mereka tidak akan terpengaruh untuk mengkonsumsi produk pesaing Mi Instan Merek Indomie atau tidak.

3. Pada pernyataan “Saya merekomendasikan Mi Instan Merek Indomiekepada keluarga, teman-teman,dan orang lain”, terdapat (32,9%) responden yang menyatakan sangat setuju, (36,5%) responden menyatakan setuju, (27,1%) responden menyatakan kurang setuju, (2,4%) responden menyatakan tidak setuju, dan (1,2%) respondenmenyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas respondensetuju untuk merekomendasikan Merek Indomie kepada orang lain.

(27)

responden menyatakan kurang setuju bahwa mereka selalu membeli produk Mi Instan Merek Indomie ketika membeli Mi Instan.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah sebagai berikut:

Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

(28)

Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Gambar 4.3 Uji Normalitas

Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Pada Gambar 4.3dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri ataumenceng ke kanan.

2. Uji Multikolinieritas

Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

(29)

Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Harga .924 1.082

Produk .829 1.207

Citra Merek .878 1.139

a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Berdasarkan Tabel 4.8 memperlihatkan semua nilai variabel independen untuk Tolerance >0,1 dan VIF < 5, hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas

(30)

Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.859 1.109 2.579 .012

Harga -.096 .053 -.202 -1.810 .074

Produk -.054 .046 -.137 -1.167 .247

Citra

Merek .069 .064 .124 1.085 .281

a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absUt).Hal ini dapat terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0.05 atau 5%.Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

(31)

Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Maka pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengidentifikasi loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah tanjung Morawa, dilakukan melalui pendekatan regresi linear berganda dengan variabel yang mempengaruhi, yaitu harga, produk, dan citra merek. Dengan model persamaan yang digunakan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

(32)

Dari hasil penggunaan metode analisis regresi linier berganda pada penelitian ini, maka diperoleh suatu bentuk persamaan, yaitu:

Y= 0,46 + 0,212X1 + 0,223X2+ 0,664X3 + e

Hal ini mengandung arti bahwa:

1. Konstanta (a) = 0,46. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel harga (X1), produk (X2), dan citra merek (X3) = 0, maka loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa sebesar 0,46 satuan.

2. Koefisien X1 = 0,212. Ini menunjukkan bahwa apabila variabel harga ditingkatkan, maka loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa akan meningkat sebesar 0,212 satuan.

3. X2= 0,223. Ini menunjukkan bahwa apabila variabel produk ditingkatkan, maka loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa akan meningkat sebesar 0,223 satuan.

4. X3 =0,664.Ini menunjukkan bahwa apabila variabel citra merek ditingkatkan, maka loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawaakan meningkat sebesar 0,664 satuan.

1. Uji Simultan (Uji F)

(33)

H1 diterima apabila Fhitung> Ftabel pada α = 5% Tabel 4.11 Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

b. Predictors: (Constant), Citra Merek, Harga, Produk Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015)

Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai Fhitung adalah 25,526 dengan tingkat signifikansi 0,000.Sedangkan Ftabelpada tingkat kepercayaan 95%

(α=0,05) adalah 2,717. Sehingga pada perhitungan Fhitung (25,526)> Ftabel (2,717) H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh harga, produk, dan citra merek secara simultan atau serentak adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.

2. Uji Parsial (Uji t)

Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu: H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5% H1 diterima apabila thitung> ttabel pada α = 5%

Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:

(34)

Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.

2. Nilai dari thitung variabel produk adalah 2,784 dan ttabel bernilai 1,990sehingga thitung > ttabel (2,784 >1,990) sehingga dapat dikatakan bahwa variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.

3. Nilai dari thitung variabel citra merek adalah 5,935 dan ttabel bernilai 1,990sehingga thitung > ttabel (5,935 >1,990) sehingga dapat dikatakan bahwa variabel citra produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.

3. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel.Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Koefisien determinan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), 0 < R2< 1.

(35)

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinan (R2) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .697a .486 .467 1.723

a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Harga, Produk b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Sumber: Pengolahan SPSS (Juni 2015) Interpretasi dari Model Summary yaitu:

1. Nilai R Square adalah angka 0,486, hal ini menunjukkan bahwa sebesar 48,6% variabel loyalitas konsumen dapat dipengaruhi oleh variabel harga, produk, dan citra merek. Sedangkan sisanya (51,4%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

2. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,467 menunjukkan bahwa terdapat hubungan harga produk dan citra merek terhadap loyalitas konsumensebesar 46,7% yang dijelaskan pada penelitian ini dan sisanya 53,4,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti promosi, lingkungan, strategi pemasaran, maupun faktor lainnya.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Harga terhadap Loyalitas Konsumen

(36)

(52,9%)responden setuju bahwa harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie sesuai dengan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa Mi Instan Merek Indomie menyesuaikan harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas yang diberikan, sehingga konsumen percaya dengan kualitas dari Mi Instan Merek Indomie walaupun memiliki harga yang relatif lebih mahal dari produk pesaing. Hal ini sesuai dengan deskripsi jawaban responden pada pernyataan ke-1 dimana (38,8%) responden tidak setuju bahwa harga yang ditetapkan Mi Instan Merek Indomie murah.

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitianSusdiarto, dkk (2013) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen benih padi pada PT. Pertani (Persero) Cabang Pekalongan.Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Pongoh (2013) yang menyatakan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen kartu AS di Kota Manado.

4.3.2 Pengaruh Produk terhadap Loyalitas Konsumen

(37)

memang masih menjadi prioritas utama. Rasa yang sesuai dengan selera seseorang akan membuatnya enggan untuk mencoba produk-produk lain.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Susdiarto, dkk (2013) yang menyatakan bahwa produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen benih padi pada PT. Pertani (Persero) Cabang Pekalongan.

Variasi rasa yang banyak akan membuat seseorang memiliki berbagai pilihan dan tidak akan bosan dengan rasa yang ada, hal ini seperti deskripsi jawaban responden pada pernyataan ke-7 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, dimana (54,1%) responden setuju bahwa variasi rasa Mi Instan Merek Indomie lebih banyak dibandingkan dengan Mi Instan Merek lain. Hal ini menunjukkan bahwa variasi rasa suatu produk makanan menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk.

4.3.3 Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen

(38)

membeli Mi Instan maka ia akan mengatakan Indomie walaupun ia membeli Mi Instan Merek lain.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Malik, dkk (2012) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen industri rumah sakit di Pakistan.Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk (2012) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Vaseline Hand & Body Lotion di Kota Padang.

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengenai pengaruh harga, produk, dan citra merek terhadap loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Harga, produk, dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.

2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.

3. Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa.

4. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Mi Instan Merek Indomie pada masyarakat Komplek Tamora Indah Tanjung Morawa dan merupakan variabel yang paling dominan terhadap variabel loyalitas konsumen.

(40)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka peneliti memberikan sarannya, sebagai berikut:

1. Indofood dapat menambah variasi rasa pada Mi Instannya dengan variasi rasa tradisional lainnya yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.

2. Indofood hendaknya mempertahankan atau meningkatkan mutu dan gizi dari produkMi Instan Merek Indomie.

3. Harga Mi Instan Merek Indomie hendaknya tidak terlalu mahal, agar konsumen yang loyal tidak memilih produk pesaing.

4. Indofood harus tetap menjaga kualitas dan pencitraan merek yang baik agar para konsumen tetap loyal terhadap Mi Instan Merek Indomie yang secara langsung akan menambah keuntungan penjualan Mi Instan Merek Indomie itu sendiri.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert
Tabel 3.3 Uji Validitas
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sugiono (2009:124) mengatakan “Sampling jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Dari kedua belas atlet tersebut

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pengaruh Kualitas Pelayanan ( Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty ) terhadap Kepatuhan Wajib

ANALISIS POLITIK KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN IZIN TINGGAL KUNJUNGAN WARGA NEGARA ASING (STUDI KASUS: IZIN TINGGAL KUNJUNGAN WARGA NEGARA RRT DI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, leverage , jenis industri, umur perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual dan dampaknya

Alhamdulilah hirobbil’alamin , puji dan syukur atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan lansia tentang penyakit hipertensi sebelum dan sesudah penyuluhan di posyandu lansia Permadi kelurahan Tlogomas Kecamatan

Kerjasama antara bahan beton dan baja tulangan hanya dapat terwujud dengan didasarkan pada keadaan-keadaan; (1) lekatan sempurna antara batang tulangan baja dengan