Semantik
(Ilm Dilalah)
Dosen:
Jangkauan Semantik
Fonologi
Morfologi Semantik
Manfaat Semantik
Bagi seorang wartawan, reporter, atau orang-orang yang berkecimpung
dalam dunia persuratkabaran dan pemberitaan. Mereka akan memperoleh manfaat praktis dari pengetahuan mengenai
semantik,yang dapat memudahkan dalam memilih dan menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Bagi pelajar bahasa, pengetahuan semantik akan banyak memberi
bekal teoritis untuk menganalisis bahasa yang sedang dipelajari. Sedangkan bagi pengajar bahasa, pengetahuan semantik akan
memberi manfaat teoritis, maupun praktis. Secara teoritis, teori-teori semantik akan membantu dalam memahami dengan lebih baik bahasa yang akan diajarkannya. Dan manfaat praktisnya adalah kemudahan untuk mengajarkannya.
Bagi orang awam, pemakaian dasar-dasar semantik tentunya masih
Pengertian Semantik
Semantik dalam bahasa Indonesia atau ‘ilm
al-dilâlah dalam bahasa Arab dan semantics dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani ‘sema’ (kata benda) yang berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata kerjanya adalah ‘semaino’ yang berarti
‘menandai’, ‘berarti’ atau ‘melambangkan’
Para ahli bahasa mengemukakan semantik
adalah bidang ilmu bahasa yang membahas
tentang makna yang merupakan bagian dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, tata bahasa,
Ilmu Semantik adalah :
Ilmu yang mempelajari hubungan antara
tanda-tanda linguistik (bunyi dan komponen makna) dengan hal-hal yang ditandainya (di luar bahasa/referen/acuan)
Ahmad Mukhtar ‘Umar
mendifnisikan
‘ilm al-dilâlah
نم عرفلا كلذ وأ ىنعملا سردي يذلا ملعلا وأ ىنعملا ةسارد سردي ىذلا عرفلا كلذ وأ ىعنملا ةيرظنلا لوانتي يذلا ةغللا ملع لمح ىلع ارداق نوكي ىتح زمرلا ىف اهرفاوت بجاولا طورشلا ىنعملا
“ kajian tentang makna, atau ilmu yang
membahas tentang makna, atau cabang
linguistic yang mengkaji teori makna, atau
Konsep Makna
konsep makna tiap bahasa bersifat arbitrer:
hanya berlaku untuk bahasa yang bersangkutan
Misalnya: Kata bahasa Inggris rice menunjuk
Simbol
Menurut Odgen dan Richrads, simbol itu
untuk kata yang merujuk ke benda, situasi, dan peristiwa.
Sedangkan perasaan dan sikap bukan
Segi tiga Makna (Odgen Richards)
(b) Konsep (referensi): sebuah buku
(a) --- (c) referent/objek
Segitiga Makna
(b) Konsep (referensi)
Jenis Makna: Leksikal
Saya membaca kamus
Arti kamus: sejenis buku yang berisi daftar
Jenis Makna: Denotatif dan
Konotatif
Saya membaca kamus
kamus: sejenis buku yang berisi daftar kata
dengan keterangan tentang artinya
Jenis Makna: Denotatif dan
Konotatif
Perempuan itu ibu saya.
Ah dasar perempuan.
Pada kalimat (1), kata perempuan bermakna:
manusia dewasa berkelamin perempuan
Pada kalimat (2), kata perempuan bermakna:
Makna Idiom
Ia tidak mengenal orang tuanya lagi,
menyatakan 'ibu bapak‘
Ia membanting tulang siang malam bertekuk lutut,
Relasi Makna
Sinonim
Dua buah kata yang mempunyai kemiripan
makna
Contoh:
1. Perempuan = wanita
2. Cantik =
3. Cinta =
Sinonim ‘menulis’
sino nim
: memahat, mencatat, menggores, menoreh, menyalin,
Sinonim ‘tanda’
sino
nim : atributmarkah, cap, , pengenalciri, ikon, karakter, kualitas, lambang, , rambu-rambu, sebut-sebutan, semboyan, logo,
simbol, alamat, anggai, faal, fenomena, firasat, gejala,
gelagat, indikasi, isyarat, petunjuk, pertanda, sinyal, tengara, alasan, alibi, bukti, burhan, dalil, hujah, jejak,
Sinonim ‘cinta’
sino nim
: afeksi, amor, asmara, berahi, cinta kasih, cita,
dendam berahi, filantropi, hibat, hasrat, kama, kasih,
kasih sayang, kehangatan, kekaguman, nafsu, renjana,
Hiponimi
hubungan makna yang mengandung
pengertian hubungan hirarkhis
Contoh:
1. mawar, melati, ....berhiponim dengan kata...
Homonimi
Bila terdapat dua buah makna atau lebih
yang dinayatakan dengan sebuah bentuk yang sama, maka perhubungan makna dan bentuk itu disebut homonimi ('sama nama' atau juga sering disebut homofoni [sama bunyi]).
Polisemi
sebuah kata juga dapat mempunyai lebih dari
satu makna
Antonimi
makna-makna yang berlawanan Contoh: laki-laki, hidup, gadis
1. laki-laki X...
2. Hidup X...
Kaidah memahami
makna
Kata: dilihat macam-macam maknanya
Komponen Makna
gadis: + BERNYAWA + MANUSIA – KAWIN –
PRIA
jejaka: + BERNYAWA + MANUSIA – KAWIN
Alat Sintaksis
Alat-alat untuk menghubungkan kata-kata
menjadi
kelompok
dengan
struktur
tertentu (hubungan setara dan bertingkat
dari kelompok tersebut).
Alat-alat sintaksis: Urutan kata, bentuk
Urutan Kata
Alat sintaksis yang pertama ialah urutan. Dalam
bahasa pada umumnya peranan urutan kata ikut menentukan makna gramatikal.
Contoh pertentangan seperti:
Tinggi gunung dan gunung tinggi, Tiga jam dan jam tiga,
Untung melihat Nurul dan Nurul melihat Untung
Bagaimana dengan bahasa Arab?
باتكلا ذيملتلا أرق
Bentuk Kata
Alat sintaksis yang kedua berupa bentuk kata yang pada
umumnya diperlihatkan oleh afiks. Afiks-afiks itu
menunjukkan makna gramatikal yang bermacam-macam, bergantung kepada bahasanya: jumlah, orang, jenis,
kata, aspek, modus, kasus, diatesis, dan sebagainya.
Perhatikan keenam contoh bahasa Latin berikut yang
sama maknanya (‘Paul melihat Maria’).
Bentuk Kata (afks)
Perhatikan 3 kalimat di bawah ini:
1. Hidayat mengambil mangga
2. Hidayat mengambili mangga
3. Hidayat mengambilkan Tiara mangga
Masing-masing kalimat memiliki makna
Intonasi (Tanghim)
Alat sintaksis yang ketiga ialah intonasi, yang dalam tulis
dan atau ejaan dinyatakan secara tidak sempurna dengan tanda-tanda baca dan pemakaian huruf. Dalam bahasa
indonesia, misalnya, biasanya batas antara pokok (= topic) dan sebutan (= comment) ditunjukan oleh intonasi.
Kelompok kata dalam bahasa Indonesia juga ditandai oleh penempatan tekanan pada kata terakhir. Seringkali, bila terjadi salah mengerti akibat timbulnya tafsir ganda
(misalnya atas penanaman padi Krawang, anak istrinya, semua orang asing, sepuluh ribuan, anak majikan yang baik), intonasi dipakai untuk menjelaskan amanat yang hendak disampaikan. Dengan intonasi sering pula orang
Kata Tugas (Harf)
Alat sintaksis lainya disebut partikel atau kata
tugas. Beberapa kata tugas ialah sebagai berikut: (1) jumlahnya terbatas, (2) keanggotaanboleh
dikatakan tertutup, (3) biasanya tidak mengalami proses morfologi, (4) biasanya tidak mempunyai makna leksikal, tetapi mempunyai makna
gramatikal, (5) ada dalam macam wacana apa saja puisi, pidato resmi, drama,
Satuan Sintaksis
Satuan Sintaksis adalah mulai dari kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Kata. Dalam pembicaraan mengenai morfem dan
kata (materi sebelumnya), kata disebut sebagai satuan gramatikal bebas terkecil.
Ciri kata adalah kata mempunyai potensi untuk
bersendiri, misalnya sebagai kalimat jawaban atau sebagai kalimat suruhan.
Mau. (Jawaban “Mau Kau Kuajak pergi?”)
Kata (Ciri Kata)
Ciri kedua ialah ciri tak tersela. Artinya, diantara
bagian-bagian pembentuk kata tidak seperti diantara kata-kata yang membentuk kelompok kata atau frase tidak dapat diselakan kata lain. Karena diantara
dunia modern, misalnya dapat diselakan kata seperti yang atau kurang, rangka dunia dunia modern
bukanlah satu kata, melainkan dua. Sebaliknya, karena antara nikmat dan i tidak dapat diselakan apa-apa, rangkaian nikmati merupakan satu kata.
Kata merupakan satuan terkecil yang dapat
Satuan Sintaksis (Frasa/
Tarkib)
Frase adalah satuan gramatikal yang terdiri dari
dua atau lebih dari dua kata yang tidak berciri klausa dan yang pada umumnya menjadi
pembentuk klausa.
Ciri frasa adalah dapat berdiri sendiri seperti kata Di antara konstituen frase dapat disisipkan kata.
Contoh:
Analisa kalimat analisa tentang kalimat Kalimat kompleks kalimat yang kompleks
Frase pada umumnya dapat diperluas.
Contoh penyisipan kata dalam frase diatas merupakan contoh perluasan frase.
Penambahan kata untuk memperluas frase juga dilakukan di depan atau di belakang frase tersebut.
Kalimat kompleks beberapa kalimat
kompleks
Klausa
Klausa. Klausa adalah satuan gramatikal yang
disusun oleh kata dan/atau frase dan yang mempunyai satu predikat. Klausa pada
umumnya merupakan konstituen kalimat.
Contoh:
KPK mengumumkan hasil temuannya
KPK telah mengumumkan hasil temuannya.
بلاط دمحم
Macam-Macam Klausa Berdasarkan
Kategori Pengisi Fungsi Predikat
Klausa Verbal: Dia membaca Klausa Nonverbal:
Wajahnya ceria (klausa ajektif)
Analisis Sintaksis
Fungsi: Subyek, Predikat, obyek, Keterangan.
Kategori/jenis: nomina (isim), verba (fi’il), adverbia,
adjektiva. Dalam bahasa Arab: jenis, jumlah, persona, kala, dan modus.
Peran: pelaku, penderita, penerima, alat, tindakan, Contoh:
ةلاسر ذيملتلا بتك
بتك: berfungsi predikat, berkategori verba, berperan
sebagai perbuatan
ةلاسر بتك