• Tidak ada hasil yang ditemukan

produkhukum bankindonesia uu mata uang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "produkhukum bankindonesia uu mata uang"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

0

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

...

DAFTAR ISI

...

BAB IV KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH

...

A.

Pangertian Mikro ekonomi dan Makro ekonomi ...

B.

Kebijakan Perekonomian dan Permasalahannya ...

Masalah ekonomi mikro...

Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Ekonomi

Mikro...

Intervensi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro ...

Peran Pemerintah dalam Ekonomi Makro ...

BAB V PENDAPATAN NASIONAL

...

A.

Pengertian Pendapatan Nasional ...

B.

Perhitungan Pendapatan Nasional ...

Tujuan Perhitungan Pendapatan Nasional ...

Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional ...

Faktor Yang Mempengaruhi Komponen

Pendapatan Nasional ...

Perhitungan Pendapatan Nasional ...

C.

Konsep Pendapatan Nasional ...

D.

Pendapatan Perkapita ...

Perhitungan Pendapatan Perkapita ...

Perbandingan Tingkat Kemakmuran Antar Negara ...

BAB VI KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI

...

A.

Hubungan Konsumsi dan Tabungan ...

Pengertian Konsumsi ...

Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi ...

Hubungan Konsumsi dan Tabungan ...

B.

Investasi ...

Investasi Dalam Konteks Makro ...

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi ...

Kurva Permintaan Investasi ...

D.

Permintaan dan Penawaran Uang ...

E.

Sistem Standar Moneter ...

(2)

1

BAB 4

KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH

A.Pangertian M i k r o ekonomi dan Makro ekonomi

Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : Ekonomi mikro dan Ekonomi makro.

a. Ilmu Ekonomi Mikro: Mempelajari variable-variabel ekonomi dalam lingkup kecil Misalnya: harga barang,permitaan dan penawaran sejumlah barang,perilaku produsen dan konsumen, produksi, konsumsi, distribusi, biaya dan labs atau rugi pusahaan serta rumah tangga.

b. Ilmu Mikro ekonomi : adalah cabang dari Ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas factor input ,barangn dan jasa yang diperjualbelikan .Mikro ekonomi mengkaji kegiatan ekonomi secara individual .

Tiga aspek penting dalam analisis mikro ekonomi yaitu: Interaksi di pasar barang ,Tingkah laku pembeli dan penjual , interaksi di pasar faktor produksi.

Ilmu Ekonomi Makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara Agregat atau keseluruhan. Variabel -variabel yang dipelajari di antaranya pendapatan nasional ,kesempatan Kerja atau pengangguran jumlah uang yang beredar, laju inflasi,pertumbuhan ekonomi

Investasi,dan neraca pembayaran internasional.

Makro ekonomi adalah cabang dari Ilmu Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat.Aspek penting dalam analisis makro ekonomi diantaranya;

a. Penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara b. Pengeluaran agregat

c. Mengatasi pengangguran d. Pengendalian inflasi e. Pendapatan nasional f. Investasi

g. Kesempatan kerja h. Pertumbuhan ekonomi

B.Kebijakan Ekonomi dan Permasalahannya

(3)

2

1. Masalah Ekonomi Mikro

Masalah yang dihadapi di lapangan berkaitan dengan ekonomi mikro sebagai berikut : a. Informasi tidak Sempurna.

Dalam kenyataan kita tidak pernah tahu persis kualitas barang yang akan dikonsumsi

b. Daya Monopoli.Kenyataannya sering dijumpai di pasar yang hanya ada satu produsen /monopoly, Dua produsen / Duo Polly, Tiga produsen / Oligopoly yang begitu kuat.Mereka mampu memengaruhi pasar dengan menentukan tingkat harga

c. Ekstemalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang normal

d. Barang Publik Di antaranya jalan raya,taman jembatan dan fasilitas umum lainnya .barangbarang seperti itu disebut barang public,mereka menikmati manfaat barang tersebut tanpa.Barang publik tersebut dibuat oleh pemerintah ,yang sumber pembiayaannya berasalDari penerimaan pajak.

e. Barang Altruisme: adalah barang yang ketersediaannya berdasarkan sukarela karena rasa kemanusiaan contohnya darah

2. Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro

Kegagalan pasar seringkali menuntut campur tangan atau intervensi pemerintahNamun yang harus diperhatikan adalah tidak semua campur tangan pemerintah memberikan hasil yang baik ,walaupun tujuannya baik.

Tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah sebagai berikut :

a. Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan.

b. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil

c. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan terutama perusahaan —perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mareka tidak menjalankan praktek pratek monopoli yang merugikan.

d. Menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

e. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi.

3. Intervensi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro a. Kontrol harga

(4)

3

dan harga maksimum atau ceiling price.

1. Penetapan Harga Dasar (floor Price) Harga dasar merupakan tingkat harga minimum yang diberlakukan pemerintah.Penetapan harga dasar ini brtujuan untuk melindungi produsen ,karena dirasakan harga pasar produk yang dihasilkan dianggap terlalu rendah.

2. Penetapan Harga Maksimum( ceiling Price) Penetapan harga maksimum merupakan batas tertinggi harga penjualan yang dipatuhi oleh produsen.Kebijakan penetapan harga maksimumini bertujuan untuk melindungi konsumen agar konsumen dapat menikmati harga yang tidak terlalu tinggi.

3. Kuota Produksi Selain dengan pembelian pemerintah dapat memengaruhi tingkat harga dengan melakukan kebijakan kuota produksi (pembatasan produksi)

b. Pajak Penjualan dan Subsidi Penjualan 1. Pajak Penjualan

Dilihat dari satu sisi pajak memberatkan karena membuat harga barang menjadi lebih mahal namun di sisi lain pajak dibutuhkan sebagai sumber penerimaan negara untuk membiayai fungsi,khususnya fungsi distribusi pendapatan dan fungsi stabilitas ekonomi.

2. Subsidi Penjualan

Subsidi penjualan merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada para pengusahaagar dapat memproduksi dengan biaya lebih rendah.Tujuan dari diberikannya subsidi penjualan agar produk yang dihasilkan di dalam negeri dapat bersaing dengan produk impor.Dampak daridiberikannya subsidi penjualan terhadap keseimbangan pasar yaitu harga barang menjadi turundan jumlah barang yang ditawarkan meningkat.

c. Tarif dan Kuota dalam Perdagangan Internasional

Dalam sistim perekonomian terbuka harga barang yang berlaku adalah harga internasional. Persoalannya adalah jika harga domestic lebih tinggi dari pada harga dunia. Dengan adanya mekanisme pasar bebas ,suatu negara melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Walaupun dari sudut konsumen hal ini menguntungkan tetapi demi melindungi Industridalam negeri pemerintah menempuh kebijakan proteksi dengan memberlakukan tarif(pajak impor) dan kuota (pembatasan jumlah impor).

Efek yang ditimbulkan dari pengenaan tarif adalah:

1. produsen domestik dapat meningkatkan produksinya karena adanya perlindungan harga Yang ditimbulkan oleh tariff.

(5)

4

3. pemerintah memperoleh penghasilan berupa tarif bea masuk.

4. Masalah Ekonomi Makro

Karakteristik pada umumnya banyak ditemukan di negara sedang berkembang hal ini menjadi masalah yang dihadapi negara berkembang sebagai berikut:

a. Rendahnya Tingkat Kehidupan Rendahnya tingkat kehidupan terutama dilihat dari kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, kesehatan, dan pendidikan. Penduduk Negara Sedang Berkembang hidup dalam kondisi miskin ,kekurangan gizi dan kondisi kesehatannya yang buruk ,selain itu tingkat pendidikan umunya masih sangat rendah,bahkan masih banyak yang buta aksara.

b. Rendahnya Tingkat Produktivitas

Rendahnya tingkat produktivitas dapat dilahat dari Produk Domestik Bruto(PDB)per kapita.

Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan terbatasnya kesempatan kerja Yang tersedia ,terutama bagi mareka yang berpendidikan rendah.

c. Tingginya Pertambahan Penduduk

Tingginya tingkat pertambahan penduduk tersebut telah menimbulkan masalah besar terutama berkaitan dengan penyediaan kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan ,perumahan,dan kesempatan kerja.

d. Tingginya Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran di negara sedang berkembang umumnya sangat tinggi . Penyebab tingginya tingkat pengangguran yaitu laju pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi disbanding laju pertumbuhan kesempatan kerja.

5. Peran Pemerintah dalam Ekonomi Makro

Peranan pemerintah dalam ekonomi makro memliki porsi yang relative beras,seberapa besar Peranan pemerintah diwujudkan dalam kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi internasional.Oleh karena itu campur tangan pemerintah baik melalui kebijakan ekonomi dan non ekonomi sangat diperlukan untuk memutuskan permasalahan tersebut. Kebijakan moneter,kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi internasional secara teoritis dapatdigunakan pemerintahuntuk memperbaiki kondisi perekonomian.

 Kebijakan Moneter

(6)

5

atau KPR.

 Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro pada kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah melalui pajak.Kebijakan fiskal melalui subsidi dapat keningkatkan daya beli atau daya investasi masyrakat yang berpenghasilan renda dan tetap Misalnya subsidi Bahan Bakar Minyak(BBM )  Kebijakan Ekonomi Internasional

Umumnya negara sedang berkembang lebih memiliki kebijakan ekonomi terbuka yaitu melakukan hubungan ekonomi dengan luar negeri.Kebijakan iniakan membuka akses pasar ekspor bagi produk-produk mereka sekaligus membuha sumber pengadaan barang modal dan bahan baku industri dari negara-negara lain.

Kebijakan perdagangan internasional terdiri : 1. Kebijakan Promosi Ekspor

(7)

6

BAB 5

PENDAPATAN NASIONAL Standar Kompetensi :

Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN

2. Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional

3. Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain Indikator :

1. Mendeskripsikan konsep PDB, PNB, PNN, PI, Pendapatan Disposibel (disposible income)

2. Menghitung Pendapatan Per Kapita

3. Mengidentifikasi manfaat perhitungan pendapatan nasional

4. Membedakan metode perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan, produksi dan pengeluaran

5. Menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran

6. Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain

A.Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

Menurut analisis Ekonomi makro, Istilah pendapatan menunjuk pada Pendapatan Nasional yang dapat di definisikan dengan tiga cara sebagai berikut :

1. Nilai Seluruh Produk ( Barang dan jasa ) yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu priode tertentu

2. Jumlah Pendapatan yang diterima oleh seluruh Faktor produksi dalam suatu Negara selama satu priode tertentu.

3. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu priode tertentu.

Pengapa Pendapatan Nasional didefinisikan dengan tiga cara di atas?

(8)

7

ARUS LUNGKARAN KEGIATAN EKONOMI

Rumah tangga Konsumsi (RTK) Menyalurkan Faktor produksi berupa tenaga kerja kepada Rumah tangga Produksi ( RTP) untuk memperoses barang diperusahaan,maka balas jasanya akan memperoleh pendapatan Uang atas penggunaan jasa tenaga kerjanya,

Rumah tangga Produksi (RTP) akan membayar jasa berupa uang atas pekerjaannya bila Rumah tangga konsumsi (RTK) menghasilkan barang diperusahaannya. Maka Rumah tangga konsumsi (RTK) dan Rumah Tangga Produksi (RTP) tidak bisa dipisahkan kedua duanya saling membutuhkan.

B. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1. Tujuan perhitungan pendapatan nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional :

a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara

b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun

(9)

8

2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional

a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara

b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi

c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah. 3. Faktor yang mempengaruhi Komponen pendapatan Nasional

a. Permintaan dan penawaran Agregat ( Keseluruhan )

Permintaan Agregat :adalah suatu daftar darikeseluruhan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh sector- sektorekonomi pada ber bagai tingkat harga Penawaran Agregat : adalah suatu daftar dari keseluruhan jumlah barang dan jasa yang ingin di tawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Apabila terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan- perubahan pada tingkat harga, tingkat pengguran, dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaanagregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output, yang seterusnya akan mengurangi tingkat pengguran. Sedangkan penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikan harga , tetapi akan menurunkan output dan akan menambah pengguran

b. Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dengan jangka waktu tertentu (1Tahun)

Tabungan ( Saving ) : adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk dikonsumsi

Maka Pendapatan, konsumsi dan tabungan sangat erat sekali hubungannya hal ini dapat dilihat menurut pendapat Keynes dengan Psychological low of Consumtion yang membahas tingkah laku masyarakat mengenai konsumsi, tabungan, bila dihubungkan dengan pendapatan bunyi hukumnya adalah :

1. Jika pendapatan naik, maka konsumsipun akan naik, tapi tidak sebanyak kenaikan pendapatan.

2. Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan. 3. Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi tan tabungan. c. Investasi

Pengeluaran untuk Investasi merupakan salah satu komponen penting daripengeluaran agregat.

(10)

9

2. Stok barang modal yang dimiliki

3. Tingkat bunga bank

4. Perkiraan / ramalan masa yang akan datang

4. Perhitungan Pendapatan Nasional a. Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu ( E) Ekstratif hasil yang ada di perut bumi seperti Pertambangan, Penggalian dll, ( A ) Agraris hasil yang ada di muka bumi seperti Pertanian, Peternakan, kehutanan,Perikanan, ( I ) Industri pengolahanlanjutan dari hasil perut bumi dan muka bumi seperti Industri Pengolahan bahan mentah jadi barang jadi,yang ada di pabrik, Perusahaan. ( N ) Niaga Menjual hasil produk yang siap dipasarkan seperti penjualan Gas, listrik, air, Perumahan, ( J ) Jasa seperti Perdagangan, Hotel , Transportasi, Komunikasi, Persewaan dll

Y = e + a + I + n + J

Contoh : Hasil Ekstratif Rp. 5.000.000,- Agraris Rp. 10.000.000,- Industri Rp. 30.000.000,- Niaga Rp. 20.000.000,- Jasa Rp. 50.000.000,-

Berapa hasil Perhitungan Pendapatan Nasional dengan cara Metode Produksi . Jawab :

Y = (5.000.000,- + 10.000.000,- + 30.000.000,- + 20.000.000,- 50.000.000,-)

Y = Rp.115.000.000,-

b. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p

Contoh : Hasil Rent Rp. 15.000.000,- Wage Rp. 10.000.000,- Interest Rp. 20.000.000,- Profit Rp. 30.000.000,-

Berapa hasil Perhitungan Pendapatan Nasional dengan cara Metode Pendapatan . Jawab :

Y = ( 15.000.000,- +10.000.000,- + 20.000.000,- + 30.000.000 )

(11)

10

c. Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.( C ) Consumtion, ( I ) Investment, ( G ) Gaverment Exspenditure,( X ) Eksport, ( M ) Import

Y = C + I + G + (X M)

Contoh : Hasil Konsumsi Rp. 25.000.000,-

Investasi Rp. 15.000.000,- Pengeluaran Pemerintah Rp. 45.000.000,- Total Eksport Rp. 80.000.000,- Total Import Rp. 50.000.000,-

Berapa hasil Perhitungan Pendapatan Nasional dengan cara Metode Pengeluaran .

Jawab :

Y = ( 25.000.000 + 15.000.000,- +45.000.000,- + (80.000.000,- - 45.000.000,- )

Y = ( 25.000.000 + 15.000.000,- +45.000.000,- +25.000.000)

Y= Rp. 110.000.000

C.KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)

Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan

2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)

PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.

Rumus

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri 3. NNP (Net National Product)

NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

Rumus :

(12)

11

4. NNI (Net National Income)

NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)

Rumus :

NNI = NNP – Pajak tidak langsung 5. PI (Personal Income)

PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.

Rumus :

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

6. DI (Disposible Income)

DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.

Rumus :

DI = PI – Pajak langsung

Contoh perhitungannya Sebagai berikut:

a. GNP ……… Rp. 1.00.000.000,- Replecmant ( Penyusutan) ( - ) Rp. 10.000.000,-

b. NNP ……… Rp. 90.000.000,-

Pajak tidak langsung…………. ( - ) Rp. 15.000.000,- c. NNI ……… Rp. 75.000.000,-

Jaminan Sosial Rp. 1.000.000,- Pajak Perseorangan Rp. 750.000,- Asuransi Jiwa Rp. 1.000.000,- Laba yang tidak di bagikan Rp. 4.250.000,-

Jumlah……… Rp. 7.000.000,- d. PI………. Rp. 68.000.000,-

(13)

12

Laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia menurut data dari Depnakertrans

Bappenas dari tahun 1996 sampai tahun 2005

D.PENDAPATAN PERKAPITA

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

1. Perhitangan pendapatan perkapita

Pada umumnya perhitungan pendapatan perkapita dengan cara Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di bagi dengan jumlah penduduk.

PDB perkapita = PDB Tahun t Jumlah Penduduk tahun t Atau:

PNB perkapita = PNB Tahun t Jumlah Penduduk tahun Contoh:

(14)

13

PDB perkapita = Rp.460.000.000.000 PDB Perkapita = Rp. 2.000

Rp.230.000.000

2. Perbandingan Tingkat kemakmuran antar Negara.

Untuk membandingkan tingkat kemakmuran suatu Negara dari tahun ke tahun, pendapatan perkapita dapat digunakan sebagi perbandingan tingkat kemakmuran antar Negara dengan Negara lain dengan menggunakan standar pendapatan perkapita

Manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita sebagai berikut :

1. Mengukur tingkat kesejahtraan masyarakat suatu Negara dari waktu ke waktu 2. Membandingkan tingkat kesejahtraan antar Negara satu dengan Negara lain. 3. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat kebijakan ekonomi 4. Mengelompokan berbagai Negara ke dalam beberapa tingkatan pendapatan.

Menurut Bank Dunia ( World Bank) pada tahun 2001 ada lima kelompok Negara berdasarkan pendapatan perkapita:

1. Kelompok Negara berpendapatan Tinggi ( High Income Economies) yaitu Negara yang mempunyai PNB perkapita sekitar US$ 25.3480

2. Kelompok Negara berpendapatan Menengah atas ( Upper Middle Income Economies) Yaitu neggara yang mempunyai pendapatan PNB perkapita US$ 4.870.

3. Klompok Negara yang berpendapatan Menegah ( Middle Income Economies) yaitu Negara yangmempunyai pendapatan PNB perkapita US$ 2.990

4. Kelompok Negara yang mempunyai pendapatan menegah ke bawah ( Lower Middle Income Economies ) Yaitu Negara yang mempunya pendapatan PNB perkapita US$ 1.740

5. Kelompok Negara yang mempunya pendapatan rendah (Low Income Economies ) Yaitu Negara yang memiliki PNB perkapita US$ 520. Ke bawah

Perbandingan per Kapita Indonesia dengan Negara lain

(15)

14

Sementara itu, pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia dapat Anda pelajari tabel

Berdasarkan tabel 1.3, secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis.

Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.

Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk dan Pendapatan Perkapita

(16)

15

Dari tabel 1.1 di atas, nampak jelas bahwa India yang memiliki PDB per tahun US $ 427.407.000.000,00 hanya mendapatkan pendapatan per kapita US $ 440,00. Lain halnya dengan Singapura yang mendapatkan PDB per tahun US $ 95.453.000.000,00 ternyata pendapatan per kapitanya US $ 30.170,00. Mengapa demikian?

(17)

16

UJI KOMPETENSI

I. Soal Pilihan Ganda.

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar.

1. Jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas

wilayah suatu Negara selama satu tahun disebut…

a. PDB b. PNB c. NNP

d. NNI e. DI

2. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

a. PDB b. PNB c. NNP

d. NNI e. DI

3. Nett National Product dikurangi pajak tidak langsung menghasilkan …… a. N.I

b. D.I c. NNI

d. GNP e. NII

4. Perhitungan Pendapatan Nasional bias dilakukan dengan 3 cara petode pendekatan, yaitu Metode Produksi. Metode Pendapatan, Metode Pengeluaran, Rumus Metode pengeluaran

adalah…….

mempunyai PNB perkapita sekitar adalah …..

a. US$ 25.3480 b. US$ 20.9900 c. US$ 26.5480

d. US$ 25.9900 e. US$ 25.490

6. Faktor yang mempengarauhi pengusaha untuk melakukan investasi yaitu kecuali: a. Perubahan perkembangan Teknologi.

b. Stok barang modal yang dimiliki c. Tingkat bunga bank

(18)

17

7. Hitunglah berapa Pendapatan Nasional menurut metode Pendapatan dengan data sebagai berikut : Hasil Rent Rp. 20.000.000,- Wage Rp. 10.000.000, -Interest Rp.20.000.000, -Profit Rp. 40.000.000,-

a. Rp. 90.000.000,- b. Rp. 80.000.000,- c. Rp. 70.000.000,-

d. Rp. 60.000.000,- e. Rp. 50.000.000,-

8. Faktor produksi yang menyalurkan tenaga kerja kepada Rumah tangga Produksi disebut…. a. TKP

b. RTK

c. Rumah tangga Pemerintah

d. Rumah tangga Dunia e. Rumah tangga jasa

9. Suatu daftar darikeseluruhan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh sector-

sektorekonomi pada ber bagai tingkat harga adalah ………

a. Permintaan Agregat b. Penawaran Agregat c. Penjualan Agregat

d. Pembelian Agregat e. Sale agregat

10. Perhitungan pendapatan Nasional yang dilakukan dengan menghitung jumlah pengeluaran

rumah tangga untuk membeli barang dan jasa merupakan metode perhitungan ………

a. Pendekatan Pendapatan b. Pendekatan pembelian c. Pendekatan konsumsi

d. PendekatanProduksi e. Pendekatan Pengeluaran

II.ESAI

1. Jelaskan Perbedaan antara PDB dan PNB ?

2. Sebutkan tujuan perhitungan pendapatan nasional? 3. Apa manfaat dari perhitungan pendapatan nasional? 4. Apa yang di maksud pendapatan perkapita ?

(19)

18

Bab 6

KONSUMSI,

TABUNGAN, dan

INVESTASI

Learning Goal

Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:

1. menjelaskan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan

2. menggambarkan kurva fungsi konsumsidan fungsi tabungan

3. menjelaskan cara menghitung investasi serta

(20)

19

Konsumsi (Consumption) dan Tabungan (Saving)

A. Hubungan konsumsi dan tabungan 1. Pengertian konsumsi

Konsumsi dalam artian sehari-hari adalah kegiatan menghabiskan barang ataumengurangi nilai guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengeluaran konsumsi pada dasarnya terdiri atas konsumsi rumah tangga pemerintah, rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen dan rumah tangga luar negeri.

1. Faktor – faktor yang mempempengaruhi tingkat konsumsi

Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari faktor ekonomi maupun yang berasal dari non ekonomi.

a. Faktor – faktor ekonomi

Faktor – faktor ekonomi yang mempengaruhi konsumsi diantaranya sebagai berikut. 1. Pendapatan rumah tangga

Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap konsumsi. Ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan untuk dikonsumsi menjadi semakin besar.

2. Kekayaan rumah tangga

Kekayaan rumah tangga dapat berupa kekayaan rill ( misalnya rumah, tanah, dan mobil )dan financial ( misalnya deposito berjangka, saham dan surat – surat berharga ) jadi kekayaan – kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi seseorang karena menambah pendapatan disposibel, hubungan antara kekayaan dan konsumsi adalah positif, artinya, semakin banyak kekayaan seseorang maka konsumsinya akan meningkat, demikian sebaliknya.

3. Tingkat suku bungatingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi seseorang, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun keluarga yang kekurangan uang. Tingkat suku bunga yang berlaku disuatu Negara berpengaruh besar terhadap konsumsi rumah tangga. Rumah tangga memilih untuk menabung di Bank karena dianggap lebih menguntungkan. 4. Ekspektasi tentang masa depan

Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa leluasa untuk melakukan konsumsi. Karena pengeluaran konsumsi cenderung meningkat.

b. Faktor – faktor Demografi ( kependudukan )

(21)

20

Faktor demografi yang mempengaruhi tingkat konsumsi diantaranya sebagai berikut. 1. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk yang mendiami suatu Negara akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan, tingkat konsumsi dilihat dari semua pelaku kegiatan ekonomi.

2. Komposisi penduduk

Komposisi penduduk suatu Negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi, diantaranya usia, pendidikan, dan wilayah. Semakin banyak penduduk yang berusia kerja atau usia produktif ( 15 – 64 tahun ) semakin besar tingkat konsumsi, terutama sebagian besar dari mereka mendapat kesempatan kerja yang tinggi, dengan upah yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga semakin tinggi.

2. Hubungan pendapatan Disposabel dan konsumsi

John Maynard Keynes menjelaskan bahwa tingkat konsumsi sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposable. Berkaitan dengan pendapatan hubungan antara konsumsi dan pendapatan dijelaskan dalam fungsi konsumsi. Dengan demikian, fungsi konsumsi menggambarkan tingkat konsumsi pada tiap – tiap tingkat pendapatan sector rumah tangga. Secara sistematis hubungan fungsional antara konsumsi dan pendapatan dapat ditulis ; C = f ( y ) atau C = a + by ( a > 0, b >0 )

Dengan : C = pengeluaran untuk konsumsi

a = besarnya konsumsi saat pendapatan 0

b = MPC yaitu besarnya tambahan konsumsi karena adanya tambahan pendapatan Y = pendapatan

Pendapatan ( Y ) digunakan untuk konsumsi ( C ) dan tabungan ( S ) atau Y = C + S

S = Y – C S =Y – ( a + by ) S = Y – a – by S = -a + ( 1 – b ) y

Konsumsi secara makro juga merupakan bagian dari permintaan agregat yaitu jumlah total dari barang – barang dan jasa – jasa yang diminta dalam suatu perekonomian.

a. Kecenderungan mengkonsumsi marginal

Kecenderungan mengkonsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume atau MPC) adalah konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi tambahan bila pendapatan disposibel bertambah satu unit.

(22)

21

MPC menunjukan kemiringan ( slope ) kurva konsumsi.

b. Kecenderungan mengkonsumsi rata – rata

Kecenderungan mengkonsumsi rata – rata ( Average Propensity to Consum atau APC) adalah ratio antara konsumsi total dengan pendapatan disposibel total. Karena besarnya MPC < 1 maka APC < 1

3. Hubungan konsumsi dan tabungan

pendapatan disposibel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi. sedangkan sisanya ditabung. Besarnya tambahan pendapatan disposibel yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marginal ( Marginal Propersity to Save / MPS ) fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian.

Persamaannya : S = -a + ( 1- b ) y

Hubungan antara pendapatan , konsumsi, dan tabungan dinyatakan dalam rumus : Y = C + S S = Y – ( a + by ) S = -a + Y – by

S = Y – C S = Y – a – by S = -a + ( 1 – b ) Y Keterangan : C = Konsumsi seluruh rumah tangga ( agregat ) Y = Pendapatan

S = Tabungan

a = konsumsi otonom, yaitu besarnya konsumsi ketika pendapatan nol

b = koefisien konsumsi yang merupakan tambahan konsumsi yang diakibatkan oleh tambahan pendapatan.

b disebut MPC = Marginal Propensity to Consume

Contoh : diketahui fungsi konsumsi C = 0,75 Y + 50 a. Tentukan fungsi tabungannya !

b. Tentukan titik impasnya ( BEP ) ! c. Gambar grafiknya !

Jawab :

a. Fungsi tabungan C = 0,75 + 50 S = -a + ( 1 – b ) y = - 50 + ( 1 – 0,75 ) y S = -50 + 0,25

b. Titik impasnya ( BEP ) Y = C

(23)

22

-0,25 Y = 50

(24)

23

LATIHAN SOAL :

1. Diketahui fungsi konsumsi suatu negara adalah C = 200 + 2/5 y Ditanya :

a. fungsi tabungan

b. besar nya tabungan jika tingkat pendapatan 500

2. diketahui fungsi konsumsi suatu Negara adalah C = 10 + 3/5 y Ditanya :

a. Fungsi tabungan

b. Besarnya tabungan jika pendapatan 60 c. Besar pendapatannya ?

Jawaban :

1. a. S = Y – C

S = Y – ( 200 + 2/5 y ) S = Y – 200 – 2/5 Y S = 3/5 Y – 200 S. 3/5 Y – 200 S = 3/5 ( 500 ) – 200 S. 300 – 200

S = 100

2. C = 10 + 3/5 Y S = a + ( 1 – b ) Y = -10 + ( 1 – 3/5 ) Y = -10 + ( 5/5 – 3/5 ) Y JADI S = -10 + 2/5 Y

. S = -10 + 2/5 Y = -10 + 2/5 ( 60 ) = - 10 + 24 S = 14

C = 10 + 3/5 Y = 10 + 3/5 ( 60 ) = 10 + 36 = 46

(25)

24

B. INVESTASI

1. Pengertian

Investasi adalah keputusan menunda konsumsi sumberdaya atau bagian bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan. Menambah / menciptakan nilai hidup ( penghasilan / kekayaan ) . A. Investasi dalam konteks Makro

pengeluaran investasi adalah pengeluaran untuk membeli barang modal riil, baik berbentuk alat produksi baru, rumah tinggal baru, maupun perubahan barang cadangan yang ada di gudang atau tempat lain. Pengeluaran investasi merupakan sebuah arus ( flow ) yang terjadi sepanjang tahun. Investasi dikelompokan sebagai berikut :

1. Investasi dalam barang modal dan bangunan

Yang mencakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan produksi, bangunan gedung baru. Jumlah Investasi yang diperhitungkan berupa investasi bersih, yaitu pembentukan modal tetap dikurangi penyusutan.

2. Investasi persediaan

Investasi persediaan disebut juga investasi yang direncanakan. Ketersediaan produk dilakukan untuk mengantisifasi peningkatan permintaan.dan diharapkan dapat meningkatkan penghasilan / keuntungan.

B. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat investasi

Sebagai sebuah keputusan yang rasional, investasi sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu sebagai berikut.

1. Tingkat pengembaliaan yang diharapkan ( Expected Rate of Retrum )

a. Kondisi internal adalah factor – factor yang berada dibawah control perusahaan, seperti tingkat efesiensi, kualitas ESDM dan teknologi.

b. Kondisi Eksternal perusahaan adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional

2. Tingkat bunga

Hal yang paling menentukanbesarnya tingkat bunga sebagai biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat investasi menurun.

C. Kurva permintaan Investasi

(26)

25

D. KRETERIA INVESTASI

1. Payback period

Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik inpas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.

2. Benefit Cost Ratio ( B/C Ratio )

B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil ( out put )yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C ( Cost ). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B ( BENEFIT ). Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B /C umumnya proposal investasi baru diterima jika B/C >1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

3. Net Present Value (NPV)

Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dan uang.untuk hasil yang akurat maka diskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode didiskontokan adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan toytal bersih.

4. Internal Rate of Retum ( IRR )

(27)

26

UANG

Telah disebutkan sebelumnya bahwa konsumsi dan tabungan

dipengaruhi oleh pendapatan. Pendapatan tersebut sangat lazim kita

terima baerupa uang. Nah, dalam bab ini, kamu akan mempelajari

tentang uang dn segala hal yang melinkupinya. Untuk lebih jelasnya,

materi tentang uang yang akan kamu pelajari dalam bab ini

terangkum dalam peta konsep berikut ini.

TUJUAN

PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:

Menjelaskan pengertian dan fungsi uang

Mengelompokkan jenis-jenis uang

Menganalisis teori tentang uang

Menganalisis permintaan dan penawaran uang.

Menjelaskan standar mata uang yang berlaku, serta

(28)

27

Sistem Kurs Tetap dan Terkendali

Fungs

(29)

28

Zaman dahulu tukar-menukar uang disebut barter atau dengan

istilah in natura

Perkembangan kebudayaan sistem barter mengalami beberapa

kesulitan yaitu: :

Kesulitan menemukanorang yang mempunyai barang

sesuai keinginan

Kesulitan memperoleh barang yang dapat dipertukarkan

satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang

seimbang.

Kesulitan karena barang yang akan dipertukarkan tidak

bisa di bagi-bagi.

Pengertian Uang

R.J Thomas mengatakan bahwa “money is something that is readly accepted by

public in payment for goods, services and other valuable assets and for the payment for

debts”.

Artinya, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh

masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya, dan

untuk pembayaran utang.

Fungsi Uang

Fungsi asli

o

Sebagai alat tukar umum (

medium of exchange).

Uang

dipakai sebagai alat tukar untuk mempermudah pertukaran

karena uang diakui secara umum.

o

Sebagai alat kesatuan hitung (

unit of account

) atau disebut

juga pengukur nilai (

measure of values

). Tiap nilai tukar

ditetapkan dalam satuan uang (satuan uang di Indonesia )

yaitu rupiah.

o

Sebagai penyimpan nilai (

strore of value

) karena dapat

(30)

29

Fungsi Turunan (tambahan)

o

Sebagai alat bayar/alat penunda pembayaran (standard of deferred

payment). Pada tukar-menukar fungsi ini bersamaan dengan fungsi

alat tukar, tetapi pada pembayaran denda dan pajak, pemberian

kredit dan pemberian hadiah.

o

Sebagai alat pembentuk kekayaan dan pemindahan kekayaan

(modal). Dengan mengumpulkan uang dapat terjadi pembentukan

kekayaan, sebab dengan uang yang banyak dapat dibelikan

barang-barang misalnya tanah, dan rumah.

Jenis Uang

Uang kartal ialah alat bayar yang sah san wajib

digunakan oleh masyarakat dalam melakukan

transaksi jual beli sehari-hari.

bahan logam lainnya, dengan cirri-ciri

khusus untuk menghindari pemalsuan.

Uang logam memiliki tiga macam nilai.

Nilai intrinsic, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang,

misalanya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk

bahan uang.

Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang

atau cap harga yang tertera pada mata uang. misalnya (Rp

100,00), dan 500 rupiah (Rp 500,00)

Nilai tukar ialah jumlah barang yang dapat ditukarkan

dengan sejumlah uang.

o

Uang kertas

Uang kertas adalah uang ysng terbuat dari kertas dengan gambar

dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut

penjelasan Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank

Indonesia yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam

bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya.

Beberapa keuntungan penggunaan alat tukar (uang) dari kertas

di antaranya:

(31)

30

Ongkos pembuatan relative murah dibandingkan dengan

ongkos pembuatan uang logam.

Dapat memenuhi keperluan yang besar, peredaran uang kertas

bersifat elastic sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan

akan uang.

Mempermudah pengiriman uang dalam jumlah besar.

Uang Giral

Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Artinya,

masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral sebab beredarnya uang

giral hanya dikalangan tertentu saja, misalnya orang yang memiliki rekening

di bank dan pengusaha.

o

Terjadinya uang giral

Penyetoran uang tunai kepada bank dan dicatat dalam

rekening koran atas nama penyetor.

Karena transaksi surat berharga. Uang giral dapat diciptakan

dengan cara seseorang menjual surat berharga ke bank dan

bank membukukan hasil penjualan surat berharga tersebut

sebagai deposit dari yang menjual.

Mendapat kredit dari bank yang dicatat dalam rekening koran

dan dapat diambil sewaktu-waktu.

o

Keuntungan Menggunakan Uang Giral

Memudakhan pembayaran karena tidak perlu mengitung uang.

Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang

tidak terbatas, nilainya sesuai dengan yang dibutuhkan.

Lebih aman karena resiko hilang lebih kecil dan bila hilang bisa

segera dilaporkan ke bank yang mengeluarkan cek/bilyet giro

dengan cara pemblokiran.

Uang Quasi

(32)

31

tidak hanya nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nilai nominal uang

dibandingkan tingkat harga yang berlaku

. sebagai anggapan

kaum klasik bahwa uang hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang

bersifat netral, artinya uang hanya kuantitas uang klasik oleh Irving Fisher

sebagai berikut

M x V = P x T atau MV = PT

Misalnya dalam perekonomian Indonosia yang hanya memproduksi sepatu

dalam satu tahun dapat dihasilkan 1.000.000,00 pasang sepatu yang hanya

per pasangnya Rp 240.000,00 dan velositas uang adalah sebesar 12, maka

jumlah uang yang dibutuhkan adalah sebesar :

M x 12

=

1.000.000 x 240.000

M

=

M

=

20.000.000.000

Jika produksi sepatu meningkat sebanyak 20%, yaitu menjadi 1.200.000

pasang dan diasumsikan hal lain konstan (cateris paribus ), jumlah uang yang

dibutuhkan juga akan meningkat sebanyak 20%, yaitu menjadi :

M

=

20.000.000.000 +

* 20.000.000

=

24.000.000.000

Teori Permintaan Uang Keynesian

o

motif transaksi ( Transaction Motive )

Dalam teori Keynes, permintaan uang untuk transaksi sama dengan

permintaan uang dalam teori klasik.

o

Motif Berjaga-jaga

Permintaan terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga

terhadap suatu peristiwa yang tidak dikehendaki seperti sakit,

kecelakaan, kebanjiran, dan kebakaran.

o

Motif spekulasi (speculation motive)

Motif spekulasi adalah motivasi memegang uang tunai untuk

memperoleh keuntungan. Hal ini merupakan konsekuensi sari salah

satu fungsi uang, yaitu sebagai media penyimpan nilai

Factor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang

o

besar kecilnya pembelanjaan Negara yang berkaitan dengan

pendapatan nasional.

o

Cepat atau lambatnya laju peredaran uang. kecepatan peredaran uang

dipengaruhi oleh factor berikut.

a.

Kebiasaan pembayaran konsumen, apakah tunai atau

angsuran, sebab ini akan berpengaruh terhadap jumlah uang

yang diminta pada saat ini atau saat yang akan dating.

(33)

32

c.

Praktik-praktik bank, hal ini berkaitan dengan keluar

masuknya uang melalui bank.

d.

Keadaan psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.

o

Motif-motif masyarakat dalam memiliki uang.

Penawaran Uang

Penawaran uang adalah jumlah semua uang yang beredar dalam suatu

perekonomian, uang beredar dibedakan dalam pergantian sempit dan

pengertian luas

o

Uang beredar dalam arti sempit (M

1

), adalah kewajiban system moneter

yang terdiri atas uang kartal dan uang giral.

o

Uang beredar dalam arti luas (M

2

) atau likuiditas perekonomian adalah

kewajiban system moneter yang terdiri dari M

1

dan uang kuasi.

o

Uang giral teridiri atas rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka

dan tabungan dalam rupiah yang sudah jatuh tempo yang selanjutnya

merupakan simpanan penduduk dalam rupiah pada system moneter.

o

Uang kuasi terdiri atas simpanan berjangka dan tabungan penduduk

pada bank umum, baik dalam rupiah maupun valuta asing.

Factor-factor yang Mempengaruhi Penawaran Uang

o

Tinggi rendahnya tingkat bunga

Makin tinggi tingkat bunga bank, makin sedikit jumlah uang yang

beredar.

o

Tingkat pendapatan masyarakat

Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin banyak uang

beredar sebab semakin sering melakukan transaksi.

o

Jumlah penduduk

Semakin banyak (padat) jumlah penduduk, semakin banyak dan

semakin cepat uang yang beredar.

o

Keadaan letak geografis

Diperkotaan lebih cepat dan lebih banyak jumlah uang yang beredar

dibandingkan dengan di pedasaan.

o

Struktur ekonomi masyarakat

Struktur ekonomi Negara agraris berbeda dengan Negara industry,

Negara industry peredaran uang lebih banyak dan lebih cepat.

o

Penguasaan IPTEK penduduk

Negara yang Iptek-nya lebih maju lebih banyak dan lebih cepat uang

beredar dibandingkan dengan Negara yang menerapkan teknologi

yang sederhana.

o

Globalisasi ekonomi

(34)

33

dipengaruhi oleh transaksi-transaksi internasional dalam hal ini kurs

uang mempengaruhi peredaran.

System Standar Moneter

System metalisme terjadi apabila logam tertentu digunakan sebagai standar

keuangan Negara. Secara historis logam emas dan perak digunakan sebagai

landasan moneter oleh kebanyakan Negara.

o

Monometalisme (System Standar Tunggal)

Monometalsime merupakan suatu system standar moneter yang memakai

emas atau perak sebagai standar keuangan.sistem standar tunggal emas

terdiri dari :

a.

Standar emas penuh, yaitu emas dipakai sebagai standar keuangan

Negara dan uang emas atau uang kertas yang beredar, setiap waktu

dapat ditukarkan penuh dengan emas di bank peredaran.

b.

Standar inti emas, yaitu emas dipakai sebagai standar keuangan

Negara. Emas dikumpulkan di bank sirkulasi, tetapi uang emas tidak

ada dalam peredaran.

c.

Standar wesel emas, yaitu emas dan wesel-wesel dari Negara yang

berstandar emas dipakai sebagai standar keuangan Negara.

o

Bimetalisme ( Sistem Standar Kembar )

Bimetalisme merupakan suatu system moneter yang memakai emas dan

perak sebagai dasar keuangan Negara. Perbandingan antara nilai emas

dan perak ditetapkan oleh undang-undang.

o

System standar pincang

System standar pincang adalah suatu keuangan jika emas dipakai sebagai

dasar keunagan, sedangkan uang perak merupakan alat pembayaran yang

sah, tetapi masyarakat dilarang membuat uang tersebut. Standar pincang

ini tidak dapat dipertahankan dan lama-kelamaan system keuangan ini

hilang.

(35)

34

soal latihan

1.

seseorang membeli obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada saat harganya

murah dan akan dijual kembali pada saat harganya mahal. Tindakan ini merupakan. . .

. .

2.

di bawah ini yang

bukan

merupakan fungsi Bank Indonesia adalah . . .

a.

mencetak, mengedarkan, dan menarik uang

b.

mengawasi bank umum

c.

regulator pasar uang atau valuta asing

d.

sebagai bank atas bank umum

e.

sebagai perntara transaksi perdagangan luar negeri

3.

simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan alat penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dan sarana perintah

pembayaran lainnya adalah. . . . .

a.

deposito

b.

tabungan

c.

deposito berjangka

d.

giro

e.

sertifikat deposito

4.

sebagai penerbit dan penguasa tunggal uang yang diakui sebagai alat pembayaran

yang sah serta berwenang mengendalikan system perbankan merupakan fungsi . . . .

a.

bank umum

b.

bank sentral

c.

bank syariah

d.

BPR

e.

Bank devisa

5.

Keinginan memiliki uang untuk memperoleh keuntungan didasarkan pada . . . ..

a.

Motif spekulasi

b.

Motif penghematan

c.

Motif menumpuk kekayaan

d.

Motif transaksi

e.

Motif berjaga-jaga

6.

Bank yang memiliki hak untuk menerbitkan uang kartal adalah. . .

a.

Bank devisa

atau badan yang ditunjuk oleh nasabah disebut. . .

a.

Deposito

b.

Cek

c.

Giro

d.

Wesel

e.

Obligasi

8.

Dalam rangka mengendalikan jumlah peredaran uang, pemerintah menaikkan suku

bunga bank. Usaha tersebut termasuk. . . .

a.

Kebijakan persediaan kas

b.

Kebijakan pasar terbuka

c.

Kebijakan diskonto

(36)

35

9.

Fungsi bank umum adalah sebagai berikut, kecuali . . . .

a.

Sebagai penghimpun dana

b.

Penyalur dana

c.

Memberi kredit likuiditas bank

d.

Menjual valuta asing

e.

Usaha lainnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat

10.

Bank Muamalat Indonesia (BMI) tergolong jenis bank. . .

a.

Sentral

b.

Umum

c.

Bagi hasil

d.

Konvensional

e.

Kredit

Essai

1.

Dalam menjalankan operasionalnya BPR dilarang melakukan apa saja ?

2.

Apa yang dimaksud dengan bank konvensional dan bank umum?

3.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan bank!

(37)

36

DAFTAR PUSTAKA

Rudianto, Doddy Perpektif Pembangunan Indonesia Dalam Kajian Pemulihan Ekonomi Jakatra PT Golden Trayon Press 2002

Wahyu Adji, Suwerli, Sutarni Ekonomi SMA Penerbit Erlangga 2007

Yustika, Ahmad Erani, Pembangunan dan Krisis Memetakan ekonomi Indonesia Jakarta Penerbit Grasindo 2002

Gilanso T Pengantar Ekonomi Bagian Mikro Yogyakarta kanisius 1994

Lipsey et al Pengantar mikro ekonomi jilid1 Jakarta Binarupa aksara 1995

Mc Eachern , wiliam A. Ekonomi Makro , Pendekatan KontemporerJakarta salemba empat 2000

Samuel son, Paul A Makro ekonomi edisi empat belas Jakarta erlangga 2001

Sukerno , sadono Makro ekonomi teori pengantar edisi ke tiga Jakarta Raja Grafindo Persada 2004

Sutisna Prilaku konsumen dan komunikasi Pemasara Bandung, Remaja Rosda Karya 2001

Surajiman Departemen Pendidikan dan kebudayaan . Ekonomi 1 Perum Balai Pustaka 1996

Data Statisti BPS Pendapatan Nasional tahun 2000

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisa pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi secara individu dan bersama-sama terhadap

Secara ringkas, ada empat jenis perubahan yang merupakan program manajerial: pertama, perubahan fokus pada output; kedua, perubahan input administratif, seperti mempekerjakan staf

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan

Guru menggunakan salah satu unsur gabungan metode yang sesuai dengan kemampuan, fasilitas, kebutuhan, minat, kemampuan anak sesuai lingkungannya, sesuai pola dan bahan

dihafal pengunjung, meskipun hal seperti yang dibahas seperti informasi desain itu penting dalam penerapannya. Wawancara dilakukan dengan pengunjung di Stasiun

Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar atau lebih tepatnya di 2 kelurahan yang ada di Kota Denpasar yaitu Kelurahan Pemecutan dan Kelurahan Pemogan. Berdasarkan data skunder di

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan koordinasi dalam rangka

penetrasi dilanjutkan pada bagian antar segmen. Sementara itu, hasil penelitian ini mengindikasikan adanya infeksi penyakit dan penyebaran JPS dapat disebabkan oleh serangga