• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUPUK DAN PEMUPUKAN Pengaruh Unsur Hara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PUPUK DAN PEMUPUKAN Pengaruh Unsur Hara"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGAMATAN

PUPUK DAN PEMUPUKAN

(Pengaruh Unsur Hara Pada Pembibitan Tanaman Murbei)

Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pupuk dan Pemupukan

Oleh :

Mochammad Jafar Sodiq (D41111014)

PROGRAM DIPLOMA IV

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

KERJASAMA

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengamatan “Pengaruh

Pemberian Unsur Hara pada Pembibitan Tanaman Murbei” yang diberikan oleh dosen mata kuliah Pupuk dan Pemupukan.

Dalam penulisan laporan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ir. Ngadjijo dan Ir. Etty Ekawati, Mp yang telah

membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu

menyelesaikan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kontribusi pemikiran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih baik dan bermanfaat.

Akhir kata penulis ucapkan semoga Allah SWT selalu membalas budi baik anda semua.

Cianjur, Juli 2013

Penulis

DAFTAR ISI

(3)

1.1 Latar belakang...1

1.2 Masalah... 1

1.3 Tujuan... 2

1.4 Manfaat... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Murbei...3

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Murbei...3

2.3 Pengertian Pupuk dan Pemupukan...3

2.4 Dosis Pupuk Tanaman Murbei...4

2.5 Unsur Makro dan Mikro...4

BAB III METODELOGI PENGAMATAN 3.1 Waktu dan Tempat...5

3.2 Alat dan Bahan...5

3.3 Prosedur Kerja...5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil... 6

1.2 Pembahasan...11

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan...14

5.2 Saran... 14

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan dalam budidaya sutera alam sangat ditentukan oleh ketersediaan tanaman murbei sebagai sumber pakan ulat sutera. Ketersediaan daun murbei merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan persuteraan alam sebanyak 38,2%. Hali ini merupakan suatu tuntutan untuk terus meningkatkan produksi daun pada tanaman murbei agar kegiatan budidaya sutera alam dapat berjalan lancar.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pertanian berkontribusi sangat besar dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Salah satu cara dalam meningkatkan hasil pertanian adalah dengan aplikasi pemupukan. Penggunaan pupuk yang tepat dan berimbang ternyata dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan produksi tanaman. Berkaitan dengan tuntutan untuk terus meningkatkan produksi tanaman murbei maka aplikasi pemupukan perlu dilakukan.

Tanaman membutuhkan nutrisi berupa unsur hara untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman umumnya tersedia dalam tanah. Namun, karena proses budidaya yang berkesinambungan kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara tanaman semakin kurang. Jika tanah tidak dapat

menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, khususnya untuk tanaman budidaya yang kebutuhan unsur haranya sangat tinggi, salah satu upayanya adalah dengan cara menambahkan unsur hara pada tanah melalui pemupukan. Dengan demikian,

pemupukan pada tanaman murbei sangat diperlukan, terutama saat pembibitan murbei, agar kebutuhan unsur hara terutama unsur hara makro terpenuhi. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk yang mengandung unsur hara makro terhadap pertumbuhan tanaman murbei dilakukan pengamatan terhadap bibit tanaman murbei yang diberikan pupuk anorganik N(urea),P(SP-36),K(KCL), dan NPK ditambah pupuk kandang.

1.2 Masalah

Bagaimana pengaruh pemberian pupuk makro (N, P, K, dan NPK) terhadap pertumbuhan bibit stek tanaman murbei?

1.3 Tujuan

Mengetahui pengaruh pemberian unsur hara pada pembibitan tanaman murbei. Mahasiswa diharapkan mampu membedakan pengaruh unsur hara makro terhadap pertumbuhan bibit tanaman murbei.

(5)

Menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman mahasiswa tentang pengaruh pemberian unsur hara pada pembibitan tanaman murbei.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Murbei

Tanaman murbei berhabitus perdu atau semak, dengan tinggi 6-25 meter. Batang murbei berbentuk bulat dengan warna bervariasi sesuai dengan jenisnya, yaitu hijau, kelabu atau cokelat. Percabangannya banyak dengan berbagai macam bentuk, ada yang tegak, mendatar atau menggantung. Tanaman murbei mempunyai daun tunggal yang terletak pada cabang spiral, berbentuk oval, bulat, bercangap, berlekuk atau tidak berlekuk, dengan ujung daun meruncing atau membulat, sedangkan tepi daunnya bergerigi atau beringgit. Permukaan daun murbei juga bermacam-macam ada yang kasar, agak kasar, atau mengkilap dengan tulang daun sebelah bawah tampak jelas. Bunga murbei

berumah satu (monoecious) atau dua (dieoecious), mempunyai bunga jantan dan betina yang keduanya tersusun dalam untaian dan pada umumnya terpisah satu sama lainnya (unisexual). Buah majemuk, waktu muda berwarna hijau dan setelah masak berwarna merah sampai ungu kehitaman.

(6)

Lokasi yang baik untuk pemeliharaan sutera di daerah-daerah tropik adalah di dataran tinggi, yang letaknya pada ketinggian lebih dari 700 m diatas permukaan laut, yaitu daerah- daerah yang suhu rata-ratanya berkisar antara 210C – 250C. Akan tetapi di dataran rendah pun, bila cukup sejuk, baik juga untuk pemeliharaan ulat sutera (Soekiman Atmosoedarjo, 2000).

Syarat tanah yang akan ditanami tanaman murbei harus cukup mensuplai udara, air, dan unsur hara bahkan pada lapisan yang paling dalam yang dapat dijangkau oleh akar. Tanah sebaiknya memiliki pH 6,2-7, teksturnya gembur dan mempunyai porositas yang baik dengan kemampuan menahan air sehingga menghasilkan produktifitas tinggi (Anonim, 2001).

Lokasi tanaman murbei sebaiknya ada di dekat tempat pemeliharaan ulat, terutama tanaman untuk ulat kecil. Hal ini akan memudahkan pemeliharaan ulat dan panen daun murbei.(Soekiman Atmosoedarjo, 2000)

2.3 Pengertian Pupuk dan Pemupukan

Dalam ilmu pertanian dikenal istilah pupuk dan pemupukan. Pupuk merupakan

bahan/unsur hara yang diberikan kepada kompleks tanah tempat tumbuhnya tanaman yang tidak cukup mengandung unsur hara. Pupuk diberikan pada tanaman guna mencukupi kebutuhan tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.

Bagi tanaman pupuk berperan seperti makanan pada manusia. Oleh tanaman, pupuk digunakan untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Jika dalam makanan manusia dikenal ada istilah gizi maka dalam pupuk dikenal dengan nama zat atau unsur hara. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan sehingga tanaman mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun anorganik. Sedangkan pemupukan adalah menambahkan material dalam hal ini unsur hara yang dibutuhkan tanaman. (Marsono dan Paulus Sigit , 2001).

2.4 Dosis Pupuk Tanaman Murbei

Untuk memperoleh produksi daun tanaman murbei yang optimal jumlah N yang

diperlukan untuk 0,1 ha adalah 30 kg, jumlah P disarankan ada sebanyak 14 – 16 kg dan K 12 – 20 kg dalam bentuk pupuk kimia. Namun, jumlah tersebut tergantung kepada tipe tanah dan topografi. (Atmosoedarjo dkk, 2000).

2.5 Unsur Makro dan Mikro

(7)

dimanfaatkan oleh tanaman. Makro sekundernya meliputi Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S) (Novik Kurniati, 2012). Sedangakan unsur mikro adalah unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif kecil. Sekalipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit pupuk ini mutlak diperlukan tanaman, meliputi Klor (Cl), Besi (Fe), Mangan (Ma), Tembaga (Cu), Boron (B), Molibdenum (Mo), dan Seng (Zn).

BAB III

METODELOGI PENGAMATAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pengamatan dilakukan di Departemen Agribisnis Tanaman PPPPTK Pertanian Cianjur mulai 24 April sampai 02 Juli 2013.

3.2 Alat dan Bahan

1. Buatlah bibit tanaman murbei melalui stek sebanyak 24 stek masing-masing mahasiswa, ukuran stek 20-25x Ф1 cm.

2. Isi polibag dengan arang sekam sampai ketinggian 90 %.

3. Tempatkan polibag berdasarkan kesamaan jenis unsur hara yang diberikan, jenis unsur hara yang dicoba yaitu: N, P, K, NPK, dan control, setiap unsur 4 tanaman setiap peserta.

4. Setiap polibag diberi pupuk kandang 50 gram, kecuali yang control jangan diberi pupuk kandang.

5. Campur media dalam polibag dan jaga kelembabannya. 6. Stek ditanam pada media dalam polybag.

7. Lakukan pemupukan pertanaman dengan dosis N: 16 gr, P: 5 gr, K: 7 gr, NPK kombinasi dari ketiganya berikan unsur hara tersebut pada saat tanaman sudah keluar 3-4 daun.

8. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok mempunyai jumlah polibag 5 jenis unsur hara x 4 tanaman x 4/5 orang/kelompok= 80/100

(8)

9. Tanaman diharapkan dijaga pertumbuhan dan berkembangnya (kelembabannya) selama perkuliahan berlangsung, diamati pengaruh dari masing-masing jenis unsur haranya.

10. Buatlah tabel pengamatan setiap seminggu 2 minggu sekali.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel Pengamatan ke-1 sampai ke-6 pengaruh unsur hara pada pembibitan tanaman murbei

No Perlakuan

Pengamatan 1/ 24 April 2013 Jumlah daun dan

(9)

5 Kontrol

Pengamatan 3/ 08 Mei 2013 Jumlah daun dan

2 P 24 dan 4 Besar Hijau kekuningan

3 K 7 dan 2 Kecil Hijau kekuningan

4 NPK 6 dan 2 Kecil Hijau kekuningan

5 Kontrol 7 dan 2 Besar Hijau

Perlakuan 2

1 N 18 dan 3 Besar Hijau

2 P 14 dan 5 Kecil Hijau

3 K 6 dan 2 Kecil Hijau kekuningan

4 NPK 16 dan 3 Kecil Hijau

4 NPK 12 dan 2 Kecil Hijau kekuningan

5 Kontrol 10 dan 1 Besar Hijau

Perlakuan 4

1 N 3 dan 1 Kecil Hijau

2 P 20 dan 4 Kecil Hijau

3 K 10 dan 2 Kecil Hijau kekuningan

`4 NPK - Mati

(10)

No Perlakuan

Pengamatan 4/ 16 Mei 2013 Jumlah daun dan

2 P 18 dan 3 Besar Hijau kekuningan

3 K 8 dan 2 Kecil Hijau kekuningan

4 NPK - Mati

-5 Kontrol 15 dan 3 Besar Hijau kekuningan

Perlakuan 2

1 N - Mati

-2 P 10 dan 3 Kecil Hijau

3 K 7 dan 2 Kecil Hijau kekuningan

4 NPK - Mati

-5 Kontrol 17 dan 3 Kecil Hijau kekuningan

Perlakuan 3

1 N 13 dan 2 Besar Hijau

2 P 6 dan 2 Kecil Hijau

3 K - Mati

-4 NPK - Mati

-5 Kontrol 22 dan 3 Kecil Hijau

Perlakuan 4

1 N 7 dan 1 Besar Hijau

2 P 17 dan 3 Besar Hijau

3 K - Mati -

4 NPK - Mati

(11)

Gambar pembibitan tanaman murbei yang diberi pupuk Urea, SP-36, KCL, NPK dan kontrol

Pemberian pupuk kandang Tanaman murbei yang diberi pupuk urea

Tanaman murbei yang diberi pupuk SP-36 Tanaman murbei yang diberi pupuk KCL

Tanaman murbei yang diberi pupuk NPK Kontrol

4.2 Pembahasan

(12)

digunakan dengan pertimbangan media tersebut merupakan media steril sehingga tanaman dapat terhindar dari hama dan penyakit yang biasanya terbawa di dalam media tanam. Selain itu, media arang sekam sangat sedikit sekali mengandung unsur hara sehingga apabila dijadikan media tanam objek pengamatan, akan terlihat pengaruh dari setiap pemberian pupuk yang diberikan terhadap pertumbuhan tanaman. Kelebihan lain dari penggunaan media ini adalah memiliki porositas yang baik, ringan, dapat menahan air dalam jumlah yang cukup, unsur hara tidak mudah tercuci oleh air dan memudahkan penetrasi akar serta baik untuk perkembangan perakaran tanaman.

Pada proses pengamatan, tanaman murbei diberikan perlakuan pemupukan berupa pupuk N (urea), P (SP-36), K (KCL), NPK, dan pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Perlakuan pemupukan dengan pemberian unsur hara makro ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari unsur hara makro terhadap pertumbuhan. Hal ini dilakukan karena unsur makro adalah unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar, biasanya diatas 500 ppm atau 0,1% (Ali Kemas, 2005). Pemberian pupuk dasar berupa pupuk ayam bertujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara mikro. Penggunaan pupuk ayam dipilih karena pupuk ayam memiliki kandungan unsur hara yang relatif lebih besar dibandingkan dengan pupuk kandang lainnya seperti pupuk domba, pupuk sapi, pupuk kuda, dsb.

Pada tanaman yang diberikan pupuk N yaitu urea dengan dosis 16 gr/ pada sebagian besar tanaman memberikan pengaruh cukup baik pada pertumbuhan daun. Namun ada juga tanaman yang mati. Nitrogen dibutuhkan oleh tanaman karena berperan dalam merangsang pertumbuhan vegetatif dan merupakan bahan penyusun klorofil, protein dan lemak. Tanaman yang diberikan pupuk N menunjukan pertumbuhan daun yang baik karena daun tumbuh lebar dan warna daunnya hijau segar. Namun, selain pengaruh positif pada tanaman ada juga tanaman yang memperlihatkan pengaruh negatif yaitu kematian tanaman. Tanaman yang mati diduga disebabkan karena pemberian pupuk yang terlalu dekat terhadap tanaman. Konsentrasi larutan pupuk yang lebih pekat dari konsentrasi larutan yang ada dalam sel tanaman menyebabkan terjadinya plasmolisis atau keluarnya cairan sel dari dinding sel. Hal ini berkaitan dengan karakteristik pupuk urea yang mudah larut dalam air dan mudah menghisap air (higroskopis).

(13)

tanaman yang diduga karena pertumbuhan dan perkembangan sistem perakarannya kurang optimal. Pertumbuhan akar yang kurang optimal ini akan menyebabkan berkurangnya kemampuan akar unutk menyerap unsur hara yang lebih banyak untuk kebutuhan metabolisme tanaman (Hakim, dkk. 1986).

Tanaman murbei yang diberikan perlakuan pemberian pupuk KCl dengan dosis 7 gr/tanaman memberikan hasil yang kurang baik karena banyak tanaman yang mati. Peranan unsur Kalium dalam tanaman diantaranya memperlancar proses fotosintesis , membantu pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan bagian kayu pada tanaman, dan mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik tanaman. Pada tanaman yang mati diduga mengalami kasus yang sama pada tanaman murbei yang diberikan pupuk N yaitu terjadinya plasmolisis. Karakteristik pupuk KCL yang bersifat higroskopis dan pemberian pupuk yang terlalu dekat dengan tanaman kemungkinan besar menjadi penyebab terjadinya kematian pada tanaman.

Pemberian pupuk NPK dengan dosis 28 gr/tanaman pada pembibitan tanaman murbei memberikan hasil yang tidak baik pada tanaman. Seluruh tanaman yang diberi pupuk NPK dengan dosis tersebut pada pengamatan ke-4 menjadi mati, namun sebelum mati terjadi perubahan warna pada daun dari hijau menjadi hijau kekuningan, kemudian kuning dan akhirnya mati.

Pupuk NPK yang digunakan adalah pupuk NPK 15-15-15, artinya dalam pupuk NPK tersebut memiliki kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, Fosfor 15 %

dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Idealnyanya pemberian pupuk

NPK ini memberikan hasil yang paling baik karena ketiga unsur hara makro utama yang dibutuhkan oleh tanaman terpenuhi. Namun dengan dosis yang tidak tepat ternyata menyebabkan kematian pada tanaman karena dosis yang berlebih dapat menyebabkan unsur hara menjadi bersifat toxic bagi tanaman.

(14)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi yang paling baik adalah tanaman yang diberikan aplikasi pupuk P karena tidak ada satu pun tanaman yang mati. Tanaman yang pertumbuhan daunnya baik adalah tanaman yang diberikan aplikasi pemupukan dengan pupuk N, sedangkan pada tanaman yang diberikan aplikasi pupuk K, dan NPK sebagian besar mengalami kematian.

Idealnya tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara normal apabila tercukupi kebutuhan unsur haranya, baik makro maupun mikro. Namun, dalam aplikasinya di lapangan, selain unsur hara yang diberikan harus lengkap, pupuk juga harus diberikan dalam dosis dan cara pemupukan yang tepat sehingga pemupukan yang dilakukan menjadi efektif dan efisien dan memberikan hasil yang baik bagi tanaman karena unsur hara yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman.

(15)

1. Dosis pemupukan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi media tanaman dan tanamannya sehingga dosis yang diberikan tepat dan tidak menyebabkan kematian.

2. Pada saat memupuk, sebaiknya hindari adanya kontak langsung antara pupuk dengan tanaman, terutama pupuk yang bersifat higroskopis seperti urea dan KCL.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Pengertian Unsur Hara. [Online]. Tersedia:

http://www.silvikultur.com/pengertian_unsur_hara.html. [7 Juli 2013].

Anonim. Media Tanam. [Online]. Tersedia: http://sarananiagaplastik.com/tag/pupuk-daun/. [10 Juli 2013].

Anonim. Media Tanam Hidroponik dari Arang Sekam. [Online]. Tersedia:

http://igoywakaranai.blogspot.com/p/media-tanam-hidroponik-dari-arang-sekam.html. [7 Juli 2013].

Anonim. Fungsi dan Cara Membuat Arang Sekam.[Online]. Tersedia: http://agroklinik.wordpress.com/media-tanam/arang-sekam/. [7 Juli 2013].

Askari Wahyu. Pupuk NPK. [Online]. Tersedia:

http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/pupuk-n-p-k/. [10 Juli 2013].

Distan. 2011. Kandungan Unsur Hara pada Pupuk dan Manfaatnya bagi Tanaman. [Online]. Tersedia: http://distan.riau.go.id/index.php/component/content/article/53-pupuk/141-unsur-hara-pupuk. [7 Juli 2013].

(16)

Marsono dan Sigit Paulus. 2005. Pupuk Akar (Jenis & Aplikasi). Penerbit : Penebar Swadaya. Jakarta.

Novik Kurniati. 2012. Mengenal Pupuk.[Online]. Tersedia:

http://petunjukbudidaya.blogspot.com/2012/12/pemupukan.html. [11 April 2013].

Soekiman Atmosoedarjo, dkk. 2000. Sutera Alam Indonesia. Yayasan Sarana Wana Jaya.:

Gambar

Tabel Pengamatan ke-1 sampai ke-6 pengaruh unsur hara pada pembibitan tanaman
Gambar pembibitan tanaman murbei yang diberi pupuk Urea, SP-36, KCL, NPK dan kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Since the surfactant-rich phase obtained after the cloud point preconcentration contains a high concentration of Triton X-114 and, at the same time, the volume obtained

Luaran yang diharapkan dari kegiatan Pembuatan Kelas Belajar Mengaji Untuk Meningkatkan Kemampuan Dalam Keagamaan di Desa Kembangsawit, khusunya anak-anak dan remaja, yaitu

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka keputusan investasi yang seharusnya diambil oleh para investor yang bertujuan untuk mendapatkan dividen dari perusahaan ini

Penyakit ini disebabkan oleh kuman tuberkulosis (TBC). Kuman ini dapat menyerang tulang sehingga tulang menjadi lemah dan bernanah. Akibat penyakit ini penderita merasakan sakit

Data temuan di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas kader Aktivis Tarbiyah yang rutin mengikuti Halaqah yang dilaksanakan tiap pekan memiliki pemahaman yang

Hasil analisis menunjukan bahwa variasi iklim global di Nino 3.4 memiliki hubungan kuat dengan variasi iklim lokal di wilayah Aceh dengan nilai korelasi masing-masing 0,893;

Pada jurnal Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Galaxy Series yang ditulis oleh Widya Handayani mengatakan bahwa atribut produk

Metode yang penulis gunakan dibagi menjadi dua tahap, tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan game.. Tahap