BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini kepuasan konsumen adalah hal yang sangat penting untuk diberikan perusahaan. Perusahaan yang mampu memberikan kepuasan pelanggan akan mampu bersaing dengan perusahan-perusahaan sejenis lainnya. Kepuasan pelanggan akan terpenuhi jika perusahaan mampu memberikan jaminan mutu terhadap produknya. Jaminan mutu dapat diperoleh dengan melakukan pengendalian dan peningkatan mutu produk.
PT. Socfin Indonesia kebun Matapao adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). CPO dan PK adalah komoditas dunia yang mutunya harus sesuai dengan strandard mutu perdagangan internasional. Hal tersebut mengindikasikan bahwa mutu CPO dan PK itu adalah sangat penting untuk dikendalikan sesuai dengan standard mutu. PT. Socfin Indonesia telah menetapkan standar mutu CPO dan PK yang terdiri dari beberapa kriteria mutu.
Tabel 1.1. Data Mutu Kernel Bulan Agustus 2016
Kriteria Dirt content (7%) Keterangan Moisture (7%) Keterangan
Hari Aktual
Kadar moisture adalah besar kandungan air pada kernel, seperti dikatakan oleh Naibaho Pontent M (1998:112) kadar air yang diinginkan adalah 6-7% karena pada kadar tersebut mikroba sudah mengalami kesulitan untuk hidup. Mikroba dapat menghasilkan enzim yang dapat merusak lemak, protein, karbohidrat dan vitamin. Dirt content pada kernel terdiri dari zat pengotor berupa biji bulat, biji pecah dan cangkang kernel. Kadar kotoran yang tinggi menjadi penanda bahwa kernel tesebut memiliki mutu yang rendah.
Kernel dengan mutu yang rendah akan memberikan losses berupa turunnya harga jual kernel tersebut dan rework pada perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian terhadap mutu kernel dengan cara melihat faktor-faktor yang mempengaruhi mutu kernel. Metode yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dan Taguchi.
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) adalah metode sistematis yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan, mengidentifikasi kemungkinan penyebab kegagalan sehingga penyebab tersebut dapat dieliminasi, dan menemukan dampak kegagalan sehingga dampak tersebut dapat dikurangi (Dyadem, 2003).
Penelitian oleh Rina Fitriani (2015) pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan struktur baja untuk kontruksi boiler dengan menggunakan metode FMEA. Perusahaan tersebut diindikasi mengalami kegagalan pada proses pengelasan. Hasil penelitian ditemukan tiga kategori kegagalan pada proses pengelasan dengan nilai RPN mulai dari tertinggiadalah kecepatan pengelasan (RPN 360), posisi yang salah pada saat pengelasan (RPN 324), proses pengelasan yang salah (RPN 315).
Penelitian oleh Amal T.S (2015) pada perusahaan titanium (Ti6Al4V) menggunakan metode taguchi untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kekasaran permukaan titanium pada saat proses milling. Diperoleh bahwa faktor yang sangat berpengaruh pada kekasaran permukaan Titanium adalah kecepatan potong, feed rate, kedalaman potong, dan nose radius milling cutter. Level faktor kecepatan potong yang digunakan adalah 24,7 m/min, 31,4 m/min, dan 39,3 m/min. Level faktor feed rate adalah 60 mm/min, 120 mm/min, dan 180 mm/min. Level faktor kedalaman potong adalah 1 mm, 1,5 mm dan 2 mm. Level faktor nose radius adalah 0,8 mm, 1,2 mm, dan 1,6 mm. Hasil optimum untuk
meningkatkan mutu produk milling adalah dengan kecepatan speed 31,4 m.min, feed rate 60 mm/min, kedalaman potong 1 mm, dan radius milling cutter adalah
0,8 mm.
interaksi antar faktor dan menentukan kombinasi level faktor optimum agar terjadi penurunan kadar moisturedandirt content.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah kadar moisture melebihi batas toleransi yaitu lebih besar dari 7% (7,05%) dengan persentase ketidaksesuian 30%, dan dirt content lebih besar dari 7% (7,13%) dengan persentase ketidaksesuian 26,9%. Dengan demikian perlu dilakukan upaya untuk pengendalian mutu produk kernel pada kriteria mutu tersebut.
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengendalikan mutu produk dengan menurunkan kadar moisture dan dirt content kernel.
Tujuan khusus dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap mutu produk dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
2. Menentukan kombinasi dan nilai level faktor optimum yang berpengaruh signifikan dengan menggunakan metode Taguchi.
Manfaat dilakukannya penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa
Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan serta membandingkannya dengan masalah yang terjadi pada perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengetahui nilai optimum untuk faktor proses dan penyebab nilai faktor proses tidak tercapai shingga dihasilkan produk cacat.
3. Bagi Departemen Teknik Industri
Menambah jumlah hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan referensi penelitian bagi peneliti-peneliti selanjutnya di Departemen Teknik Industri.
1.4. Batasan dan Asumsi
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan dilakukan terhadap mutu kernel yang diproduksi oleh PT. Socfin Indonesia kebun Matapao.
2. Produk yang diteliti adalah produk kernel
3. Faktor-faktor yang digunakan adalah faktor-faktor yang terukur dan disetujui oleh manajemen pabrik.
5. Analisa biaya tentang kerugian yang timbul akibat kecacatan produk tidak dibahas dalam penelitian ini
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Proses produksi yang berlangsung pada perusahaan dianggap berjalan sesuai
dengan prosedur.
2. Pabrik beroperasi dalam keadaan steady state selama proses pengumpulan data
1.5. Sistematika Penulisan Laporan
Dalam pengerjaan sistematika penulisan tugas sarjana dibagi dalam beberapa bab dengan tujuan untuk memudahkan penelitian, pembahasan dan penilaian tugas sarjana. Sistematika penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah sehingga dapat diketahui mengapa penulis mengambil judul tersebut, perumusan masalah berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan khusus serta manfaat penelitian baik untuk mahasiswa, perusahaan maupun universitas, asumsi–asumsiyang digunakan penulis dan batasan masalah untuk membatasi masalah agar terfokus pada masalah yang diteliti dan sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab III Landasan Teori, menguraikan tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah. Sumber teori atau literatur yang digunakan diambil dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang akan dibahas.
Bab IV, Metodologi Penelitian, menguraikan tentang objek penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, kerangka konseptual, variabel penelitian, data penelitian, pengumpulan dan pengolahan data beserta diagram alir penelitian.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, menampilkan data primer dan sekunder yang digunakan dalam penelitian dan pengolahan data yang membantu dalam analisis pemecahan masalah.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, menganalisis hasil pengolahan data untuk menghasilkan solusi terhadap masalah yang ada.