• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Penderita Hipertensi dengan Komplikasi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit HKBP Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Penderita Hipertensi dengan Komplikasi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit HKBP Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013-2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya arus globalisasi di segala bidang berupa

perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada pola

hidup masyarakat. Indonesia dewasa ini sedang dihadapkan pada terjadinya

transisi epidemiologi, transisi demografi dan transisi teknologi, yang

mengakibatkan terjadinya perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi menjadi

penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

hipertensi, ginjal, stroke, dan penyakit degeneratif lainnya yang akhir-akhir ini

banyak terjadi di masyarakat. Terjadinya transisi epidemiologi disebabkan oleh

adanya perubahan-perubahan dalam hal sosial ekonomi, lingkungan, dan

perubahan struktur penduduk yang mengakibatkan masyarakat mengadopsi

perilaku hidup yang tidak sehat yang diduga sebagai faktor risiko terjadinya

penyakit tidak menular (Rahajeng dan Sulistyowati, 2011).

Berdasarkan Status Global Noncommunicable Diseases (NCD) World

Health Organization (WHO) tahun 2014 melaporkan bahwa pada tahun 2012

sebesar 68% penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena Penyakit

Tidak Menular (PTM). Perhatian terhadap PTM makin hari makin meningkat, hal

tersebut dikarenakan semakin meningkatnya frekuensi kejadian di masyarakat.

Penyakit hipertensi sebagai salah satu penyakit tidak menular dewasa ini

menjadi masalah yang besar dan serius, karena prevalensi penyakit hipertensi

(2)

gejala sehingga menjadi pembunuh diam-diam (the silent killer of death) dan

menjadi penyebab utama timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal (Suiraoka,

2012).

Sekitar 972 juta orang atau 26,4% penduduk diseluruh dunia menderita

hipertensi. Sebanyak 333 juta (proporsi 34,26%) berada di negara maju dan 639

juta (65,74%) berada di negara berkembang.Hipertensi telah membunuh 9,4 juta

warga dunia setiap tahunnya sedangkan di kawasan Asia, penyakit ini telah

membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya dan diketahui terdapat 36% orang

dewasa yang menderita hipertensi di kawasan Asia Tenggara (WHO, 2000).

Prevalensi hipertensi terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya

hidup seperti merokok, inaktifitas fisik dan stres psikososial. Berdasarkan data

WHO (2013), pada tahun 2025 diperkirakan akan ada satu miliar penduduk dunia

menderita hipertensi.

Prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk berumur ≥18 tahun

adalah sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga

kesehatan dan/atau riwayat minum obat hanya sebesar 9,5%. Hal ini menandakan

bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan

terjangkau pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2013).

Sejak tahun 1999 hingga 2009, angka kematian akibat hipertensi

meningkat sebanyak 17,1% (WHO, 2013).WHO juga menyatakan bahwa

hipertensi merupakan faktor risiko utama pada penyakit jantung koroner, stroke,

gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan ginjal,pendarahan

(3)

Menurut Kaplan (1991), prevalensi penderita hipertensi umumnya paling

tinggi dijumpai pada usia 40-45 tahun. Penderita hipertensi kemungkinan

mendapat komplikasi 6-10 kali lebih besar pada usia tersebut.

Komplikasi hipertensi dinyatakan meningkat pada laki-laki. Pada usia 45

tahun, laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi

dibandingkan wanita.Semakin tinggi tekanan darah/derajat hipertensi, semakin

mudah penderita hipertensi untuk mengalami komplikasi.Orang yang berusia >45

tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darahnya ≥145/95 mmHg. Pada tekanan

darah tersebut, penderita dapat berada diantara derajat hipertensi 1 dan 2, dimana

pada derajat hipertensi tersebut, penderita akan lebih mudah mengalami

komplikasi seperti PJK, kelainan pada ginjal, kerusakan otak, dan lain sebagainya.

(Kapojos, 2001).

Profil data kesehatan Indonesia (2011) menyebutkan bahwa hipertensi

merupakan salah satu dari 10 penyakit dengan kasus rawat inap terbanyak di

rumah sakit pada tahun 2010 dengan proporsi kasus 42,38% pria dan 57,62%

wanita, serta 4,8% pasien meninggal dunia (Kemenkes RI, 2012).

Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara (2009) proporsi kematian

penyakit tidak menular tertinggi umumnya terjadi pada kasus komplikasi

diantaranya pada kasus jantung hipertensi (16,66%), ginjal hipertensi (14,86%)

dan hipertensi esensial (3,33%).

Prevalensi hipertensi untuk wilayah Sumatera Utara yang didapat melalui

(4)

Medan yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun adalah 28,1%

dimana prevalensi laki-laki 23,6% dan perempuan 25,7% (Kemenkes RI, 2013).

Hipertensi menduduki peringkat ketiga penyebab kematian utama untuk

semua kelompok umur di Indonesia dengan Case Fatality Rate (CFR) 6,8%.

Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia karena

sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan

masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8%,

(Riskesdas, 2013).

Berdasarkan penelitian Lastiar Silitonga (2009) di Rumah Sakit Umum

Porsea didapatkan proporsi penderita hipertensi pada tahun 2005 sebesar 3,37% (8

orang dari 237 pasien penyakit dalam), tahun 2006 sebesar 8,69% (46 orang dari

529 pasien penyakit dalam) dan tahun 2007 sebesar 10% (58 orang dari 580 orang

pasien penyakit dalam). Angka kejadian hipertensi pada masyarakat Porsea

berumur kurang dari 40 tahun adalah 18,8% dan penderita hipertensi berumur

lebih dari 40 tahun adalah 81,3%.

Berdasarkan penelitian Agustina Sianipar (2014) di Puskesmas Tanjung

Balai Karimun didapatkan proporsi komplikasi pada penderita hipertensi tahun

2010-2012 dengan komplikasi adalah paling banyak terdapat pada penyakit

jantung sebanyak 81 orang (757%), stroke sebanyak 22 orang (20,6%), dan gagal

ginjal sebanyak 4 orang (3,7%).

Berdasarkan penelitian Rio Iskandar (2014) di Puskesmas Titi Papan

kecamatan Medan Deli diperoleh data penderita hipertensi pada tahun 2011,

(5)

sebanyak 126 (48,8%), jenis kelamin perempuan sebanyak 160 orang (62%), suku

Batak sebanyak 176 orang (68,2%), agama Islam sebanyak 217 orang (84,1%),

tidak sekolah sebanyak 100 orang (38,8%), derajat hipertensi ringan sebanyak 180

orang (69,8%), dan pekerjaan IRT sebanyak 158 orang (61,2%). Jumlah

kunjungan tertinggi adalah 1-10 kali sebanyak 218 orang (84,5%).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan di RS HKBP Balige, jumlah

penderita hipertensi dengan komplikasi yang di rawat inap tahun 2013-2015

sebanyak 71 orang. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu

dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita hipertensi dengan komplikasi

yang di rawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige Kabupaten Toba Samosir tahun

2013-2015.

1.2 Rumusan Masalah

Belum diketahui karakteristik penderita hipertensi dengan komplikasi

yang dirawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige Kabupaten Toba Samosir tahun

2013-2015.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui karakteristik penderita hipertensi dengan komplikasi yang di

rawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige Kabupaten Toba Samosir tahun

(6)

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi

berdasarkan sosiodemografi yang meliputi umur, jenis kelamin, agama,

pekerjaan, tempat tinggal, dan status perkawinan.

b. Mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi

berdasarkan keluhan utama.

c. Mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi

berdasarkan derajat hipertensi.

d. Mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi

berdasarkan komplikasi hipertensi.

e. Mengetahui rata-rata lama rawatan penderita hipertensi dengan

komplikasi.

f. Mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi

berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

g. Mengetahui distribusi proporsi umur penderita hipertensi dengan

komplikasi berdasarkan komplikasi hipertensi.

h. Mengetahui distribusi proporsi jenis kelamin penderita hipertensi dengan

komplikasi berdasarkan komplikasi hipertensi.

i. Mengetahui distribusi proporsi derajath ipertensi berdasarkan komplikasi

hipertensi.

j. Mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi hipertensi.

k. Mengetahui distribusi proporsi jenis komplikasi berdasarkan keadaan

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan informasi bagi pihak rumah sakit mengenai karakteristik

penderita hipertensi sehingga dapat meningkatkan program pelayanan

kesehatan dan pengobatan penderita ke arah yang lebih baik.

b. Sebagai sarana dalam menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi

peneliti tentang hipertensi dan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh

peneliti selama di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera.

c. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pembuatan program aplikasi ini untuk memberikan keamanan data seperti kerahasiaan pesan atau berkas agar tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai hak

Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk perangkat lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang

4 Untuk mengantisipasi atas kejahatan yang dilakukan oleh lanjut usia, keluarga atau pihak terkait harus memberikan perhatian atau penanganan yang lebih intensif

[r]

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 08/PPBJ-LP/P-1/IV.30/IX/2012 tanggal 14 September 2012 perihal Penetapan Pemenang Pekerjaan Pengadaan Alat Listrik dan

Berdasarkan hasil analisis data secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan dalam mengenal huruf hijaiyah melalui metode bermain pada anak usia 4-5 tahun di

memuaskan, dengan kemampuan guru merancang rencana pembelajaran yang menarik membuat hasil belajar membaca pemahaman pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas VA

Kesimpulan berdasarkan sub masalah sebagai berikut: (1) Lingkungan belajar di sekolah SMK Mamdiri Pontianak sudah baik untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran hal