iv
ABSTRAK
Kinerja jaringan jalan yang baik dapat menjadikan perekonomian suatu daerah menjadi lebih berkembang. Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan kabupaten yang baru dimekarkan pada tahun 2008. Dimana sektor pertanian, jumlah penduduk, dan adanya pusat pusat kegiatan baru seiring waktu terus berkembang, sehingga membutuhkan tingkat pelayanan jaringan jalan yang berdaya guna dan berhasil guna.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka diperlukan studi daya guna dan hasil guna jaringan jalan untuk dapat mengetahui kondisi nyata kinerja jaringan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Penelitian ini menggunakan dua cara untuk mengetahui kinerja jaringan jalan tersebut, yaitu Indeks Prasarana Jalan (IPJ) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Indeks Prasarana Jalan (IPJ) menggunakan empat variabel yaitu Ketersediaan Prasarana Jalan (Ktj), Kinerja Jaringan Jalan (Knj), Beban Lalulintas (Bln) dan Pelayanan Prasarana Jalan (Pyp). Sedangkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) ditinjau dari Indeks aksesibilitas, indeks mobilitas dan indeks kecelakaan.
Hasil analisis menunjukkan nilai IPJ Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2014 bernilai 4,77. Sistem jaringan jalan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan berdaya guna dan berhasil guna. Sistem jaringan jalan berdaya guna terlihat dari pengeluaran pemerintah untuk sub sektor jalan yang tidak beraturan tetapi menghasilkan IPJ yang meningkat tiap tahunnya. Sistem jaringan jalan berhasil guna terlihat dari IPJ Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya dan menghasilkan PDRB per kapita yang meningkat pula. Indeks Aksesibilitas Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2014 bernilai 0,187 yang memenuhi persyaratan SPM yaitu > 0,05, sedangkan Indeks Mobilitas pada tahun 2014 bernilai 1,904 yang tidak memenuhi persyaratan SPM yaitu > 5.
Kata Kunci : Kinerja Jaringan Jalan, Indeks Prasarana Jalan (IPJ), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Daya Guna, Hasil Guna, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.