• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kulit sangat umum di negara berkembang terutama yang menular seperti skabies. Skabies adalah penyakit infeksi kulit yang sering terjadi pada anak-anak, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan untuk anak yang terinfeksi dan juga untuk keluarga. Faktor utama dari penyakit ini seperti: kebersihan yang rendah, kontak dangan orang lain yang mungkin terinfeksi, dan kepadatan rumah

tangga.1 Skabies dapat ditemukan di seluruh negara dengan prevalensi yang

berbeda-beda. Prevalensi terbanyak ditemukan di negara berkembang termasuk

Indonesia, skabies biasanya menghinggapi pasien yang hygiene buruk, miskin dan

hidup dalam lingkungan yang padat dan kumuh, cenderung lebih tinggi pada Jakarta termasuk di pondok pesantren mencapai (6,20%), di kabupaten Boyolali (7,36%), di kabupaten Pasuruan sebesar (8,22%), dan di Semarang mencapai (5,80%). Hasil dari sebuah penelitian di Semarang, kejadian skabies pada balita

sebanyak 18 (60,0%).4

(2)

2

Skabies biasanya sering terjadi pada manusia yang berada dalam suatu komunitas seperti pesantren atau asrama, dan mudah menular kepada orang di sekitar penderita, karena faktor kebersihan diri, lingkungan, gizi, daya tahan tubuh, dan kondisi ruangan yang terlalu lembab. Skabies menular dengan dua cara yaitu dangan cara kontak langsung dan kontak tidak langsung. Kontak langsung terjadi jika orang lain bersalaman, tidur bersama, dan berhungungan seks dengan penderita yang positif skabies. Kontak tidak langsung yaitu menular dari pakaian,

handuk, sepatu, dan barang lain milik penderita.5

Dari hasil penelitian di pesantren X Jakarta Timur, pada penilaian berdasarkan jenis kelamin dan usia, prevalensi skabies pada santri laki-laki (57,4%) lebih tinggi dibanding santri perempuan (42,9%). Prevalensi skabies pada santri aliyah

(41,3%), sedangkan pada tsanawiyah (58,1%).6 Dari penelitian di pondok

pesantren Darul Hijrah di provinsi kalimantan selatan, mendapatkan hasil frekuensi skabies adalah 23,01% (52 orang dari 226 orang yang bersedia sebagai subyek penelitian) dan 48 orang diantaranya adalah siswa putra dan 4 orang

lainnya siswa putri yang secara klinis didiagnosa menderita skabies.7

Dari hasil sebuah penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan tentang kesehatan yang kurang baik mempunyai risiko terhadap penyakit skabies sebesar 2,338 kali, dibanding dengan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang baik. Dengan perilaku yang suka memakai pakaian bergantian dengan teman dapat memudahkan penularan skabies, bergantian handuk mempunyai risiko terkena penyakit skabies sebesar 2,719 kali, dibandingkan dengan yang tidak

bergantian handuk.8 Sebagian besar santri yang mempunyai personal hygiene

yang jelek mempunyai prevalensi penyakit skabies sebesar 73,70%, dibanding

dengan santri yang personal hygiene baik mempunyai prevalensi sebesar 48,00%.

Jelas sekali terdapat peran pengetahuan, dan perilaku personal hygiene dalam

penularan penyakit skabies.9

(3)

3

Dari prevalensi tersebut masih banyak kejadian skabies yang terjadi di Indonesia, skabies lebih sering terjadi pada orang yang hidup bersama seperti di pesantren, dari hasil penelitian sebelumnya yang berjudul pengaruh pengetahuan

dan tindakan hygiene pribadi terhadap kejadian penyakit skabies di Pesantren

Ar-Raudhatul Hasanah Medan di dapatkan santri yang pernah mendapatkan skabies 75%, sedangkan yang tidak hanya 25%.10 Dari hasil survey langsung peneliti di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan masih banyak santri yang menderita skabies, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran pengetahuan, dan perilaku personal hygiene pada penderita skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan.

1.2

Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan peneliti sebagai

berikut bagaimana gambaran pengetahuan, dan perilaku personal hygiene pada

penderita skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan tahun 2016.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, dan perilaku personal hygiene

pada penderita skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan tahun 2016.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan penderita skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan tahun 2016.

2. Untuk mengetahui gambaran perilaku personal hygiene penderita skabies

di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan tahun 2016.

3. Untuk mengetahui angka kejadian penyakit skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan tahun 2016.

(4)

4

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, penulis bisa menambah ilmu pengetahuan tentang penyakit skabies.

2. Bagi para santri di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin dan Masyarakat

Agar para santri maupun masyarakat umum lebih peduli tentang kebersihan, kesehatan dan mengetahui tentang penyakit skabies, dan gejalanya.

Referensi

Dokumen terkait

Imam Syafi’i misalnya sangat me- nekankan wakaf pada fixed asset (harta tetap) se hingga menjadikannya sebagai syarat sah wakaf. Meng- ingat di Indonesia secara fikih

• Variabel $data yang merupakan penampung data dari form, dikirimkan sebagai parameter method update_by_id() di model Buku_m. • Jika proses update data sukses, maka redirect

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bimana implementasi perencanaan partisipatif dalam mewujudkan pembangunan desa dan mengetahui bagaimana kelibatan masyarakat

Dapat memberikan pemahaman dan keterampilan pada mahasiswa cara melakukan pemasangan mitella yang benar. mampu merencanakan dan mempersiapkan alat dan bahan untuk

Explore the common components of a neural network and its essential operations Conclude this lesson by exploring a trained neural network created using TensorFlow... What are

Gangguan yang diakibatkan oleh jitter (gangguan pada komunikasi digital maupun analog yang disebabkan oleh perubahan sinyal karena referensi posisi waktu.jitter dapat

The scope of the present research is to explore the perceptions of non-users of the potential convenience and control benefits of using the SST of Blitzmegaplex in Jakarta and

Penelitian ini merupakan replikasi dari Widyasari (2015), yang meneliti pengaruh good corporate governance yang diukur dengan proporsi komisaris independen,