• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di PT. Pefindo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di PT. Pefindo"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Investasi obligasi merupakan jenis investasi yang banyak diminati oleh para

investor (pemilik modal) karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap.

Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari pokok obligasi dan bunga yang akan

diterima secara periodik pada saat jatuh tempo. Penerbitan obligasi dilakukan oleh

perusahaan yang membutuhkan dana, baik untuk ekspansi bisnisnya maupun untuk

memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan dalam jangka panjang atau dalam jangka

pendek.

Perkembangan obligasi mulai menunjukan peningkatan yang berarti sebagai

alat investasi dan instrumen keuangan pada periode tahun 2000. Menurut Rahardjo

(2004:124) menyatakan obligasi merupakan sumber pendanaan yang lebih disukai

perusahaan dibanding peminjaman di lembaga perbankan karena adanya pengetatan

prosedur pinjaman di lembaga perbankan sehingga pihak perusahaan yang sedang

membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis mulai melirik instrumen obligasi sebagai

salah satu alternative penggalangan dana.

Menurut Rivai (2007:972) penerbitan obligasi lebih mudah dan fleksibel

dibandingkan dengan melakukan prosedur pinjaman di bank. Selain itu, tingkat suku

bunga obligasi bisa dibuat lebih menguntungkan bagi perusahaan dibandingkan

tingkat suku bunga pinjaman dari bank yang cenderung meningkat. Dalam melakukan

(2)

yakni mendapatkan suku bunga (kupon). Selain itu, investor bisa menghasilkan

pendapatan atas kenaikan nilai nominal obligasi ke harga premium tersebut di pasar

sekunder.

Tabel 1.1

Pendapatan Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah Tahun 2009 sampai 2012

Tahun Periode Obligasi Korporasi (Rp Triliun)

Obligasi Pemerintah (Rp Triliun)

Total Obligasi (Rp Triliun)

2009 534,46 33,8 568,26

2010 574,66 47,78 622,44

2011 641,21 62,33 703,54

2012 723,61 68,55 792,61

Sumbe(data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1 pendapatan obligasi korporasi maupun obligasi

pemerintah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 pendapatan

obligasi korporasi sebesar 723,61 triliun rupiah meningkat sebesar 91,4 triliun rupiah

dari tahun sebelumnya. Hal serupa terjadi pada obligasi pemerintah pada tahun 2012

obligasi pemerintah mengalami peningkatan pendapatan sebesar 6,22 triliun rupiah.

Ketua PT PEFINDO, Ronald (2012)

pencapain peningkatan obligasi didorong oleh menurunya suku bunga (BI rate),

turunnya BI rate akan mengakibatkan suku bunga deposito juga akan menurun

sehingga mengalihkan para investor menginvestasikan modalnya pada obligasi.

Faktor lainnya adalah permintaan masyarakat yang terus meningkat.

Namun dalam dunia investasi obligasi memiliki resiko yang perlu

(3)

suatu gambaran tingkat risiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar, maka

sebelum perusahaan mengeluarkan obligasi, akan dilakukan suatu proses pengujian

terhadap obligasi tersebut, dimana di Indonesia dilakukan oleh Bapepam (Badan

Pengawas Pasar Modal) selaku pengawas pasar modal dengan melakukan pengujian

peringkat (rating) obligasi. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) mewajibkan

setiap obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia diperingkat oleh

lembaga pemeringkat. Obligasi dianalisis dengan menggunakan peringkat obligasi

(bond rating) yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan

kewajibannya di masa depan

Pemberian peringkat terhadap obligasi dapat membantu investor ketika akan

memutuskan membeli suatu obligasi. Informasi yang dikeluarkan oleh agen

pemeringkat sangat membantu investor untuk memilih sekuritas obligasi mana yang

paling tepat. Peringkat yang baik tidak hanya menunjukan kemampuan perusahaan

dalam melunasi kewajibanya, tetapi juga menunjukan bahwa kinerja perusahaan

berlangsung secara efektif dan efisien karena mampu mengelola hutang untuk

kemajuan bisnis yang dijalankan.

Menurut Fabozzi (2000:517), terdapat dua ketegori kelompok peringkat

obligasi yaitu kategori kelas investasi (investment grade) dan kategori bukan kelas

investasi (non investment grade). Sehingga muncul pertanyaan apakah pemeringkatan

obligasi sudah tepat dan akurat sebagai pandangan para investor nantinya. Indonesia

(4)

(PT PEFINDO), PT Kasnic Credit Rating Indonesia dan PT Fitch Rating Indonesia.

Masing-masing lembaga rating biasanya memiliki skala rating sendiri-sendiri.

Meskipun obligasi diaanggap sebagai investasi yang aman, namun obligasi

memiliki risiko. Salah satu risiko tersebut adalah ketidakmampuan perusahaan dalam

melunasi kewajibannya terhadap investor.

Tabel 1.2

Data Peringkat Obligasi, Likuiditas, Profitabilitas, Leverage dan Umur Obligasi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

No Tahun Peringkat Obligasi

Likuiditas Profitabilitas Leverage Umur Obligasi

1 2009 BBB+ 2.2154 0.0134 1.765 5 tahun

2 2010 A- 2.6297 0.0137 1.142 5 tahun

3 2011 A 1,5860 0.0746 1.349 5 tahun

4 2012 A 1,8234 0.0980 1.295 5 tahun

Sumbe

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang agri-food terbesar dan terintegritas di Indonesia. Unit bisnis

utama perusahaan ini yakni pembuatan pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan

unggas serta pembudidayaan pertanian. Berdasarkan Tabel 1.2, pada tahun 2012 PT

Japfa Comfeed Indonesia Tbk likuiditas, profitabilitas mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnnya, sedangkan leverage mengalami penurunan dan dengan umur

obligasi yang sama, namun peringkat obligasi tetap sama dengan tahun sebelumnya.

Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai

pemeringkatan obligasi dengan menggunakan variabel likuiditas, profitabilitas,

produktivitas, leverage, umur obligasi, size, dan growth. Peneliti menggunakan

(5)

dalam mengukur atau menilai kinerja perusahaan. Dalam menilai kinerja perusahaan

dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Salah satu alat

dalam menilai laporan keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan.

Menurut Sartono (2002:113) rasio dapat memberikan indikasi apakah

perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya,

besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan

pengeluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat dicapai. Rasio keuangan

merupakan cara yang nyaman untuk merangkum sejumlah besar data keuangan dan

membandingkan kinerja perusahaan (Brealey dkk., 2007:72).

.Ada beberapa penelitian yang menguji faktor faktor yang mempengaruhi

peringkat obligasi antara lain Amalia (2013) meneliti bahwa leverage, likuiditas, dan

profitabilitas berpengaruh dalam memprediksi peringkat obligasi. Ikhsan, dkk, (2012)

meneliti bahwa variabel growth, umur obligasi, dan reputasi auditor tidak

berpengaruh dalam memprediksi peringkat obligasi. Pandutama (2012) meneliti

bahwa variabel leverage, profitabilitas, size, umur obligasi, dan reputasi auditor tidak

berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi peringkat obligasi sedangkan

variabel jaminan obligasi berpengaruh signifikan dalam memprediksi peringkat

obligasi. Alwi dan Nurhidayati (2012) meneliti bahwa variabel likuiditas,

produktivitas, reputasi auditor, dan size berpengaruh secara signifikan dalam

memprediksi peringkat obligasi sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh secara

(6)

variabel growth berpengaruh dalam memprediksi peringkat obligasi sedangkan

likuiditas, dan reputasi auditor tidak berpengaruh dalam memprediksi peringkat

obligasi.

Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa variabel yang

mempengaruhi peringkat obligasi sangat bervariatif. Untuk itu penelitian ini akan

menguji faktor faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi dengan menggunakan

variabel likuiditas, profitabilitas, produktivitas, leverage, umur obligasi, size, dan

growth. Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di PT

PEFINDO periode tahun 2010 - 2012.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perlu dilakukan penelitian

tentang “Faktor Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada

Perusahaan yang Terdaftar di PT PEFINDO”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut: “apakah likuiditas, profitabilitas, produktivitas,

leverage, umur obligasi, size, dan growth berpengaruh terhadap peringkat obligasi

(7)

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh

likuiditas, profitabilitas, produktivitas, leverage, umur obligasi, size, dan growth

terhadap peringkat obligasi pada perusahaan yang terdaftar di PT PEFINDO.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

sebagai berikut:

a. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi dalam obligasi.

b. Bagi Emiten

Hasil peneltian ini diharapkan mampu dijadikan bahan masukan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan kinerja keuangan yang semakin baik,

diharapkan minat investor terhadap obligasi suatu perusahaan juga akan semakin

meningkat.

c. Bagi Penulis

Memberikan manfaat pengetahuan mengenai faktor-faktor yang

(8)

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan referensi untuk

mendapatkan penemuan-penemuan baru dan berguna bagi kemajuan dan

Referensi

Dokumen terkait

This has been used to approximate the open access condition in optimization models, where some variable (such as ®shing e€ort or boat numbers) is maximized subject to the condi-

[r]

Deskripsi Singkat : Pada Teknik Produksi Multi Media mahasiswa diarahkan untuk mampu menghasilkan output karya dalam bentuk audio visual, dengan teknik editing dan

multimedia Persiapan dan peralatan kerja di multi media Ceramah dan praktika mampu membuat rencana produksi multimedia.. 10 %

Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk karakteristik subjek kasus I yaitu, berinisial (RAR) dan berjenis kelamin laki-laki terkait dengan

 Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam

On behalf of the National Nuclear Energy Agency (BATAN) of Indonesia, it is my great pleasure to welcome you to the “2 nd International Conference on the Sources,

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) metode pembelajaran yang digunakan atau diterapkan di SLB-C (tuna grahita ringan) untuk pembelajaran matematika adalah metode