• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Metode Backward Untuk Menentukan Persamaan Regresi Linier Berganda (Studi Kasus : Jumlah Penyalahgunaan Narkoba di POLRESTA Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Metode Backward Untuk Menentukan Persamaan Regresi Linier Berganda (Studi Kasus : Jumlah Penyalahgunaan Narkoba di POLRESTA Medan)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, Bahan Adiktif, yaitu nama

segolongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Narkoba pada prisipnya adalah

zat atau bahan yang dapat mempengaruhi kesadaran, pikiran dan perilaku yang dapat

menimbulkan ketergantungan kepada pemakainya. Bila hal terakhir ini terjadi pada

seseorang, maka dapat dipastikan berakhirlah semua masa depan gemilangnya.

Dampak kejahatan Narkoba akan terimbas kepada seluruh keluarga. Merusak

tatanan dan tata krama yang ada. Seorang anggota keluarga yang menjadi korban

penyalahgunaan narkoba akan membuat susah seisi rumah. Keributan selalu timbul

berasal dari perilaku seorang pecandu narkoba. Tidak jarang dari hilangnya

banrang-barang berharga dari dalam rumah, yang kemudian diketahui dicuri dan dijual dengan

murah untuk mendapakan Narkba oleh salah seorang anggota keluarga.

Berdasarkan undang – undang Polri, bahwa Polri diberi tugas sebagai alat Negara

penegak hukum, pelindung, pelayan masyarakat beserta komponen bangsa lainnya

sangat berkewajiban dalam usaha pencegahan dan penangglan kejahatan narkoba di

Indonesia oleh karena itu penanganan masalah narkoba di Indonesia menjadi

tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan instansi terkait, dimana masyarakat ikut

aktif dalam memerangi penyalahgunaan / tindakan pidana narkoba dan juga

memberikan perlindungan istimewa terhadap pelapor dan saksi – saksi.

Penyalahgunaan narkoba bukannya semakin menurun malah sebaliknya,

menunjukkan sesuatu yang fantastis, akan berdampak buruk bagi kelangsungan masa

depan berbangsa dan bernegara.

Untuk memahaminya, bahwa masalah narkoba adalah salah satu masalah nasional

dengan kompleksitas persoalan yang dapat mengancam ketahanan nasional bangsa

(2)

mewujudkan masyarakat adil dan makmur maka upaya dari penanggulangan terhadap

penyalahgunaan narkoba diperlukan adanya upaya dari pemerintah dan unsur-unsur

masyarakat.

Perkembangan penyalahgunaan / tindakan pidana narkoba menunjukkan adanya

trend peningkatan khususnya diluar aspek kualitas, yang mengindikasikan bahwa

posisi Indonesia telah berubah dari posisi daerah transit menjadi daerah konsumen,

produksi dan pengeksport. Sebagai aktibat yang sangat buruk dan dapat merusak

mental dan kesehatan generasi muda yang akhirnya sangat merugikan terhadap

Negara dan bangsa. Meningkatnya jumlah barang bukti disertai dampak negative yang

ditimbulkannya sebagai konsekwensi dari penambahan jumlah barang bukti tersebut,

saah satunya adalah meningkatnya penyalagunaan narkoba.

Meningkatnya jumlah penyalahgunaan narkoba juga bisa terjadi oleh negative

parent atau konsumsi yang kurang terhadap anak, berteman dengan sebaya, ataupun

tekanan ekonomi. Dimana semua itu merupakan penyebab yang membuat peluang

meningkatnya penyalahgunaan narkoba.

Berdasarkan hal diatas, maka penulis ingin menganalisa hubungan antara

penyalahgunaan narkoba dengan faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap

meningkatnya penyalahgunaan narkoba seperti negative parent (satuan keluarga),

berteman dengan sebaya (satuan orang), tekanan ekonomi (satuan kasus) serta

peningkatan barang bukti (satuan barang) dengan menggunakan metode Backward.

Metode backward membahas sejauh mana pengaruh setiap variable yang ada

dalam metode, atau bagaimana pengaruh langsung dari variable bebas tertentu

terhadap variable tak bebasnya, dengan judul “Penggunaan Metode Backward

untuk menentukan Persamaan Regresi Linier Berganda (Studi Kasus : Jumlah

(3)

1.2. Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian diatas yang menjadi permasalahan adalah faktor- faktor

manakah yang berpengaruh terhadap jumlah meningkatnya penyalahgunaan narkoba.

1.3. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup pembahasan dalam tulisan ini dibatasi pada pembentukan

persamaan penduga tentang penyalahgunaan narkoba dengan faktor – faktor yang

mempengaruhi meningkatnya penyalahgunaan narkoba dengan data diperoleh dari

POLRESTA Medan.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sejauh mana hubungan

fungsional antara variabel – variabel penduga terhadap jumlah penyalahgunaan

narkoba yang dianalisa dengan menggunakan metode backward untuk menentukan

persamaan regresi linier berganda.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan didapatnya persamaan penduga maka diharapkan dapat digunakan oleh

pihak aparat untuk mengambil kebijaksanaan tentang penyalahgunaan narkoba

ditahun yang akan datang dan sebagai informasi untuk dapat digunakan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan pada penyalahgunaan narkoba.

1.6. Tinjauan Pustaka

Teori penunjang yang digunakan untuk mewujudkan tulisan ini adalah:

(4)

Dari buku ini dikutip tentang pemilihan persamaan regresi terbaik dan analisa

residu. Didalam buku ini dijelaskan bahwa untuk menyelesaikan persamaan

regresi linier ganda ada berbagai macam metode, misalnya diantaranya dengan

menggunakan metode backward. Dengan metode yang merupakan langkah

mundur, dimana semua variabel Xi diregresikan dengan variabel dependen Y.

pengeleminasian variabel Xi didasarkan pada nilai Fpar dari masing-masing

variable Xi yaitu variable yang mempunyai nilai Fpar tangkah pokok terkecil dan

turut tidaknya variabel tersebut didalam model didasarkan pada Ftab.

Langkah-langkah pokok dalam prosedur ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung persamaan regresi yang mengandung semua peubaha peramalan.

2. Menghitung nilai-F parsial untuk setiap peubah peramal, seolah-olah ia

merupakan peubah terkahir yang dimasukkan ke dalam persamaan regresi.

3. Membandingkan nilai-F parsial terendah, misalnya FL, dengan nilai-F bertaraf

nyata tertentu dari tabel, misalkan F0.

 Jika FL < F0, buang peubah ZL, yang menghasilkan FL, dari persamaan

regresi dan kemudian hitung kemudian persamaan regresi tanpa

menyertakan peubah tersebut; kembali langkah (2).

 Jika FL > F0, ambillah persamaan regresi itu.

1.2. Suparto, J. Ekonometrik, buku I Tahun 1983.

Dari buku ini dikutip tentang pengambilan kesimpulan mengenai ketetpan atau

(5)

Koefisien determinasi merupakan koefisien penentu yang mempunyai 2 kegunaan

yaitu :

1. Sebagai ukuran ketetapan atau kecocokan (goodness of fit) dari garis regresi.

2. Sebagai ukuran mengenai besarnya persentase variansi yang dijelaskan oleh

penduga yang termasuk kedalam model secara bersama – sama.

1.3. Supranto, J.Ekonometrik , buku II Tahun 1984.

Dari buku ini dikutip adalah pembuktian asumsi homoscedastisitas berdasarakan

uji korelasi rank spearman dengan rumus:

rs= 1-6 

dengan: di = perbedaan (selisih) rank iberikan oleh dua karakter yang berbeda.

n = Jumlah Observasi

Kemudian uji dengan t, dimana harga thit adalah :

2

Bila thit<ttab maka asumsi homoscedastisitas dipenuhi sehingga peramalan menjadi

efisien dan cocok.

d Abdul Hamang, Metode Statistika , Tahun 2005

Analisis Variansi adalah suatu metode yang meng-uraikan keragaman total data

(6)

Dengan :

Jumlah Kuadrat Total (JKT) =

Y2 nȲ2

Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = a0

Ya1x1Y...ak

xkYn Ȳ

2

1.7. Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan persamaan regresi linier berganda yang digunakan sebagai

penduga jumlah penyalahgunaan narkoba. Penulis menggunakan metode backward

dengan langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut:

a Pengumpulan data yang diperoleh dari POLRESTA Medan.

b Membentuk persamaan regresi linier ganda. Bentuk umum dari persamaan

penduga adalah:

= a0 a1X1...akXk

Dengan :

= Penduga Penyalahgunaan narkoba

Xi = Faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya penyalahgunaan

narkoba

i = 1,2,...,k

1. Menentukan nilai Ftab dari masing-masing variabel Xi dan menentukan

(7)

2. Pemilihan variabel yang pertama keluar dari model.

Variabel pertama yang diuji apakah terpilih keluar dari model atau tidak

adalah variabel yang mempunyai harga F parsial terkecil, dengan hipotesa

sebagai berikut:

Uji Hipotesa:

H0 : Regresi antara Y dengan Xh tidak signifikan

H1 : Regresi antara Y dengan Xh signifikan

Keputusan:

Bila Fuji < Ftabel maka terima H0

Bila Fuji≥ Ftabel maka tolak H0

Dengan :

Ftabel=F(p-1,n-p,0,5)

3. Membentuk persamaan regresi linier ganda yang kedua.

4. Pemilihan variabel kedua dari model.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Independent T-Test menunjukkan adanya perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan pada pasien hipertensi di Banguntapan Bantul dari

PENI~GKATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI. TAHUN ANGGARAN 1990 /

telah dikembangkan dalam silabus. Strategi Belajar Mengajar. J Susun kegiatan pembelajaran secara konkrit yang harus dilakukan. guru dan siswa dalam berinteraksi dengan

Ketika suatu aliran mulai bergerak, seperti misalnya di dalam sebuah pipa, awalnya aliran tersebut bersifat laminar, akan tetapi dengan meningkat kecepatan rata-ratanya,

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Aktivitas Fisik, Asupan energy dan status

Oleh karena itu, pada bagian akhir ini bisa dikatakan bahwa hukum Islam di Indonesia telah mengalami perkembangan yang dinamis dan berkesinambungan, baik itu melalui

status gizi yang baik, kemudian 4 mahasiswa lainnya. mengalami kelebihan berat badan (overweight) ringan

3 He illustrates numerous examples where tree and forest have inspired and generated structural form in recent architecture, and he includes some conceptual explorations of trees