• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Curah Hujan dan Hari Hujan Terhadap Produksi Tanaman Tembakau Deli ( Nicotiana tabacum L.) di Kebun Klumpang PTPN II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Curah Hujan dan Hari Hujan Terhadap Produksi Tanaman Tembakau Deli ( Nicotiana tabacum L.) di Kebun Klumpang PTPN II"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tembakau termasuk golongan tanaman semusim, dalam dunia pertanian tergolong dalam tanaman perkebunan. Tembakau diklasifikasikan sebagai berikut divisi Spermatophyta dengan subdivisi Angiospermae dengan kelas Dicotyledoneae. Tanaman tembakau memiliki ordo Solanales dengan famili Solanaceae serta memiliki genus Nicotiana dengan spesies Nicotiana tabacum L (Steenis, 1997).

Tanaman tembakau merupakan tanaman berakar tunggang yang tumbuh tegak lurus ke pusat bumi. Akar tunggangnya dapat menembus tanah sam pai kedalaman 5 cm, sedangkan akar serabutnya ke samping. Selain itu, tanaman tembakau juga memiliki bulu bulu akar. Perakaran akan berkembang baik jika tanahnya gembur, mudah menyerap air, dan subur (Hanum,2013).

Batang tanaman tembakau berbentuk agak bulat, batangnya agak lunak tetapi kuat; makin ke ujung semakin kecil. Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun; batang tanaman tidak bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun juga ditumbuhi tunas yang disebut tunas ketiak daun. Diameter batang sekitar 5 cm. Fungsi batang, selain sebagai tempat tumbuh daun dan organ-organ lainnya juga untuk jalan pengangkutan zat hara (makanan) dari akar ke daun dan sebagai jalan menyalurkan zat asimilasi keseluruh bagian tanaman (Gunawan, 2004).

(2)

menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin. Ketebalan daun ynag berbeda-beda, tergantung varietas budidaya. Daun tumbuh berselang-seling mengelilingi batang tanaman. Daun memiliki mulut daun yang terletak merata. Jumlah daun dalam satu tanaman 28-32 helai (Cahyono, 1998).

Bunga tembakau termasuk bunga majemuk yang berbentuk seperti terompet, benang sari berjumlah lima buah, warna bunga dalam satu helai ada yang kemerah-merahan dan putih . Bunga tembakau akan mekar secara berurutan dari yang paling tua ke paling muda. Tanaman tembakau dapat mengadakan penyerbukan sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang. Bunga ini berfungsi sebagai alat penyerbukan sehingga dapat dihasilkan biji-biji untuk perkembangbiakan (Budiarto, 2007).

Bakal buah terdapat pada bagian dasar bunga, biji-bijinya sangat kecil, dengan jumlah mencapai ribuan perbatang, sehingga untuk kebutuhan pembibitan tidak kesulitan. Benih tembakau dapat dihasilkan dari kebun sendiri, dengan memelihara bunga hingga berbuah sampai tua untuk keperluan penanaman pada musim berikutnya (Matnawi, 1997).

(3)

Syarat Tumbuh Tanah

Tanaman tembakau memiliki sistem perakaran yang relatif dangkal, namun sangat peka terhadap drainase yang kurang baik, sehingga persediaan air yang cukup didalam tanah sangat diperlukan. Tanaman tembakau dapat tumbuh baik pada pH 5,5 – 6,5 pada umumnya tanah yang mudah meluluskan air lebih sesuai untuk pertanaman tembakau, namun tanah tersebut harus mempunyai kapasitas menahan air yang cukup (Gunawan, 2004).

Jenis tanah yang cocok untuk tembakau deli adalah Andisol atau Inceptisol berkadar humus tinggi Tipe tanah yang berstruktur remah, sedikit berpori dengan aerasi yang baik lebih cocok untuk pertumbuhan tembakau deli. Dengan tipe tanah semacam ini ada harapan besar untuk mendapatkan hasil daun yang tipis, elastis dan warna krosok lebih cerah (Anggraini, 2009).

Pada dasarnya tembakau menghendaki tanah yang subur dan gembur serta mengandung humus yang cukup. Selanjutnya tanah diusahakan agar tidak cepat menjadi kering jika beberapa waktu tidak ada hujan. Sebaliknya tanah juga diusahakan tidak terlalu basah apabila beberapa kali ada hujan lebat karena pada keadaan demikian tanaman tembakau tidak akan tahan (Gunawan, 2004).

Iklim

(4)

yang cocok untuk pertumbuhan tembakau pada umumnya berkisar antara 21 - 32,30C. (Nasution, 2008).

Penyinaran cahaya matahari sangat diperlukan tanaman ini dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan bagian vegetatif (batang, daun, cabang, dan perakaran), generatif (bunga, buah dan biji). Kurangnya penyinaran matahari menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan produksi (Sudaryono, 2004).

Suhu juga sangat berpengaruh terhadap tanaman tembakau. Suhu berpengaruh terhadap tanaman tembakau terutama pada masa pembibitan dan masa menjelang panen. Menurut Gunawan (2004) pada masa perkecambahan suhu optimal antara 23,90C- 26,70C perkecambahan dan pertumbuhan lambat sekali, demikian juga apabila suhu diatas 350C akan mematikan benih di persemaian. Suhu juga berpengaruh terhadap waktu panen tembakau. Tembakau mulai dipanen umur 100-120 hari dann pada suhu rata-rata 26,70C dapat dipanen pada umur 80-90 hari sesudah tanam.

Curah Hujan

Hujan adalah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, atau es. Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya di daratan. Dua proses yang mungkin bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelangnhujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara (Hanum, 2013).

(5)

tembakau tidak dapat tumbuh baik. Sedang pada daerah yang terlalu kering tanpa adanya kemungkinan pangairan menyebabkan tanaman merana. Kebutuhan distribusi hujan selama pertumbuhan agak berbeda untuk masing-masing jenis tembakau (Rohmania, 2013).

Tanaman tembakau yang mendapatkan air lebih dapat mengembangkan luas daun yang lebih besar. Penghentian pemberian air pada umur 60 hari yaitu pada saat keadaan cuaca sangat kering dan panas dimana panen daun tembakau dilakukan pada umur 71 hari mengakibatkan evapotranspirasi yang tinggi pada keadaan demikian tanaman kurang mampu mempertahankan daun dibagian bawah sehingga daun mengering (Anggraini, 2009).

(6)

Hari Hujan

Dalam bidang klimatologi pertanian dilakukan pencatatan hujan harian (jumlah curah hujan) setiap periode 24 jam dan jumlah hari hujan. Berdasarkan pengertian klimatologi, satu hari hujan ialah periode selama 24 jam terkumpul curah hujan setinggi 0,5 mm atau lebih. Apabila kurang dari ketentuan tersebut, maka hari hujan dianggap nol meskipun curah hujan tetap diperhitungkan (Hanum, 2013).

Iklim adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting dalam kegiatan pertanian, termasuk tanaman tembakau. Defisit air diatas 500 mm per tahun dapat mengurangi produktivitas hingga 70% kecuali jika diberi irigasi. Curah hujan yang memadai (diatas 5 mm) per hari hujan merata sepanjang pertumbuhan dan kering selama 2-3 bulan sebelum tebang adalah tempat yang paling cocok untuk tembakau (Hakim, 2010).

Hujan yang ada di Indonesia semakin ke timur semakin berkurang baik jumlah maupun distribusinya. Panjang musim hujan di Indonesia bervariasai ntara1 0 – 110 hari atau 640 - 4115 mm, sedangkan panjang musim kemarau antara 50 - 350 hari. Daerah lombok memiliki musim kemarau terpanjang 300 - 350 hari, sedangkan yang terpendek daerah Jawa Barat basian selatan (Boer, 2003).

(7)

Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

Berdasarkan hasil wawancara langsung dari staf perusahaan PT Perkebunan Nusantara II Kebun Klumpang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara maka diperolehdata gambaran umum perusahaan sebagai berikut:

Kebun Tembakau Klumpang adalah salah satu unit/kebun perusahaan perseroan (persero) PT Perkebunan Nusantara II yang terletak di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, yang berjarak ± 25 km dari Kota Madya Medan..

Tahun 2010 areal kebun penanaman tembakau deli di PTPN II antara lain kebun Buluh Cina, Kelumpang, Kelambir Lima, Helvetia dan Sampali. Namun sebagian kebun yang menanam tembakau berganti dengan tanaman sawit dan penggarapan lahan secara sepihak oleh rakyat. dan sampai tahun 2012 kebun-kebun yang menanam tembakau hanya tinggal 3 perkebun-kebunan yaitu Kebun Helvetia, Kebun Buluh Cina dan Kebun Klumpang

Visi, Misi, dan Nilai Budaya Perusahaan

Visi Dari perusahaan perkebunan menjadi perusahaan multi usaha berdaya saing tinggi.

Misi Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya dan usaha, memberikan kontribusi optimal, menjaga kelestarian, dan pertambahan nilai.

(8)

Letak dan Batas Geografis

Menurut letak geografis Kebun Tembakau Klumpang terletak di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, jarak Kebun TembakauKlumpang ke Kota Medan ± 25 km. Kebun tembakau Helvetia terdiri dari Kebun Tembakau Helvetia, Kebun Klumpang dan Kebun Buluh Cina.

Adapun perbatasan areal perkebunan PTPN – II Kebun Klumpangadalah : Lahan perkebunan tembakau berada di daerah Helvetia yang berbatasan langsung dengan kota Medan. Luas lahan Helvetia saat ini adalah ± 2.102,63 Ha. Termasuk areal yang digunakan untuk perumahan, kantor kebun dan lainnya. Lahan kebun Klumpangberada di desa yaitu Desa Manggala dan Desa Helvetia. Kebun berada di tengah dua sungai yaitu sungai Bederak dan Sungai Deli. sungai Bederak yang menjadi sumber pengairan utama bagi pembudidayaan tembakau deli dan sungai Deli di sebelah barat kebun Helvetia berbatasan dengan areal kebun Klumpang yang di pisahkan dengan aliran sungai Bederak. Sebelah utara berbatasan dengan daerah Anam Ratus dan areal yang digunakan untuk landasan pesawat. Sebelah timur berbatas dengan Jalan Raya Marelan dan sebelah selatan berbatasan dengan bekas lahan kebun tembakau yang sudah berubah fungsi menjadi kawasan perumahan.

Keadaan Tanah dan Iklim

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Daftar PTS Pembinaan yang Didelete dari Daftar 243 (Nama tidak bisa ditelusuri/tidak ada lagi di menu hapus, Jumlah Dosen Tetap=0, Mhs=0, Rasio 1:0) per 07 April 2016 pukul 08:00

08.00 WIB di Kantor Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan waktu yang sama (menyesuaikan dengan waktu setempat) di Perguruan Tinggi seluruh

Ekonomi Eksklusif dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (United Natiors Conuention on tle Law of tle Sea 1982/ UNCLOS 1982), Pemerintah

Reviewers rate proposals’ alignment to basic Scientiic Merit criterias as described in Section 5: DIPI Scientiic Review Guidelines as excellent, good, fair, or poor and

FORMAT LAPORAN

penelitian tentang pengaruh Brain Gym terhadap perubahan tingkat stres pada remaja (usia 12-15 tahun) dengan harapan bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat pada

Pemutihan pulp kertas koran bekas dengan menggunakan konsentrasi asam peroksida di dalam media asam asetat dan lama pemasakan yang berbeda berpengaruh sangat

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan ridha-Nya, sehingga Skripsi tentang Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis