• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal

Pasar modal merupakan salah satu sarana efektif untuk mempercepat

pembangunan suatu negara dan perkembangan pasar modal memberikan sumber

investasi bagi investor, sekaligus memungkinkan membuka kesempatan

mengoptimalkan perolehan penghasilan dari dana yang dimilikinya. Apabila para

pemodal relatif terbatas menanamkan dananya, maka dengan perkembangan pasar

modal investor dapat melakukan investasi dalam bentuk saham atau

instrumen-instrumen keuangan lain yang dapat menambah sumber investasinya dalam

bentuk saham.

Pasar modal merupakan representasi yang tepat untuk menilai

kondisi-kondisi perusahaan di suatu negara, karena hampir semua industri terwakili

didalamnya. Oleh karena itu, perkembangan perekonomian suatu negara

terkadang diukur dari perkembangan pasar modal di negara tersebut. Pasar modal

dapat dikatakan sebagai pintu pertama untuk melihat industri-industri yang ada di

dalam suatu negara.

Menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 dikutip dari

(2)

dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan efek tersebut”.

Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan

perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan

jangka panjang. Harga saham didalam perdagangan dan investasi adalah harga

yang mengacu pada harga saham terkini dalam perdagangan saham. Indikator

harga saham menggambarkan banyak hal tentang apa yang sebenarnya pada saat

ini sedang terjadi di antara pembeli dan penjual.

Indikator harga saham bukan hanya bukan hanya menggambarkan harga

pasar, tetapi juga menggambarkan siapa yang saat ini sedang memegang kendali

di pasar modal. Informasi terbaru yang masuk ke pasar modal akan menyebabkan

para investor untuk melakukan investasi atau bahkan menjual saham yang

dimilikinya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pergerakan harga. Dengan

membandingkan harga saham saat ini dengan harga saham masa lalu, dapat dapat

disimpulkan bahwa informasi tersebut memberi dampak positif atau negatif

terhadap harga saham di pasar modal (McDowell, 2008:115).

Pasar modal memiliki beberapa peranan yang sangat penting bagi

penyaluran dana dari pihak yang mempunyai dana kepada pihak yang

membutuhkan dana. Pasar modal memiliki lima aspek peranan dalam suatu

negara, yaitu:

1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara penjual dan

pembeli unutk menentukan harga saham dan surat berharga yang

(3)

kemudahan dalam melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka

(penjual dan pembeli bertemu tidak secara langsung).

2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada para investor untuk

memperoleh keuntungan yang diharapkan. Keadaan tersebut akan

mendorong emiten untuk memenuhi keinginan para investor untuk

memperoleh hasil yang diharapkan.

3. Pasar modal memberikan kesempatan kepada pihak investor untuk

menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.

Dengan beroperasinya pasar modal, para investor dapat melikuidasi

surat berharga yang dimiliki setiap saat.

4. Pasar modal menciptakan kesempatan pada masyarakat untuk

berpartisiapasi dalam perkembangan perekonomian. Selain menabung,

dapat melakukan investasi melalui pasar modal, yaitu dengan membeli

saham perusahaan publik.

5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

Bagi paara investor, keputusan investasi harus didasarkan pada

tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal

dapat menyediakan kebutuhan akan informasi bagi para investor secara

lengkap, yang apabila hal tersebut harus dicari sendiri akan

(4)

2.1.2 Analisis Fundamental

Analisis fundamental menggunakan data ekonomi dan berita dalam

menganalisis pasar modal. Misalnya, analisis fundamental tentang kurs mata

uang, maka analisi ini akan berfokus hanya pada hal tertentu saja, seperti tingkat

inflasi relatif, tingkat bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi dan faktor politik.

Dalam menganalisis suatu saham, analis fundamental akan melihat pada laporan

keuangan, nilai, pendapatan, kewajiban, manajemen, operasional, persaingan dan

data relatif lainnya. Analis Fundamental kerap kali sangat kontras dengan analisis

teknikal. Beberapa menggunakan salah satu diantara keduanya, bahkan ada juga

investor yang menggunakan kombinasi dari keduanya.

Analisis fundamental adalah salah satu analisis saham yang menggunakan

data fundamental dan data faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan.

Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus

bisnis dan lain-lain. Sedangkan data faktor eksternal yang dimaksud adalah

kebijakan pemerintah, tingkat bunga, inflasi dan lain-lain. Analisis fundamental

merupakan analisis penilaian perusahaan, dengan kesimpulan apakah saham

perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak.

Analisis fundamental memiliki horizon jangka panjang. Analisis

fundamental selain menggunakan data historis, juga menggunakan data masa

depan yang terdiri dari estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi pertumbuhan

ekonomi di masa depan, estimasi resiko dan berbagai estimasi lainnya, yang

dianggap dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan perusahaan. Analisis

(5)

judgementwalaupun juga menggunakan pendekatan kuantitatif dalam proses

analisisnya. Akibatnya, meskipun beberapa analis fundamental menggunakan

metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bisa saja berbeda.

Selain itu, tidak semua investor mendapatkan informasi yang lengkap, sehingga

jika hanya mengandalkan analisis fundamental saja dapat terjadi kesalahan

investasi akibat kurangnya informasi yang diperoleh.

2.1.3 Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah metode peramalan pergerakan harga saham

berdasarkan pada studi terhadap harga saham historis dan volume perdagangan.

Analisis teknikal tidak mencoba untuk menjelaskan mengapa harga mengalami

pergerakan seperti yang akan terjadi. Tujuan dari analisis teknikal adalah untuk

memperhitungkan supply dan demand dari sebuah saham sehingga dapat

diprediksi. Analisis teknikal berusaha untuk mendeteksi perilaku pasar yang dapat

diidentifikasikan karena pernah terjadi sebelumnya dan sesuai dengan indikator

teknis yang digunakan untuk memprediksi harga yang akan datang (Fakhruddin,

et al, 2008:21).

Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor untuk menganalisis

keadaan pasar, dan biasanya data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik

atau program komputer. Dari grafik atau program komputer dapat diketahui

bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas atau future komoditas yang akan

dipilih oleh para investor untuk berinvestasi. Meskipun biasanya analisis ini

(6)

digunakan untuk menganalisis jangka panjang, dan juga didukung dengan

data-data lain. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan

perusahaan.

Menurut Hin (2008), analisis teknikal didasarkan pada tiga prinsip utama,

yaitu :

1. Market Discount Everything

Pengguna analisis ini percaya bahwa semua peristiwa bisa berpengaruh

terhadap harga saham. Peristiwa tersebut akan tercermin pada harga

sahamnya. Hal ini terjadi karena harga pasar saham tersebut secara alami

ditentukan oleh permintaan dan penawaran investor. Jika mayoritas

investor memiliki persepsi yang buruk terhadap suatu saham dalam suatu

waktu, maka harga saham akan turun, begitu pula sebaliknya. Sebagai

konsekuensinya, analis teknikal tidak akan memperhatikan alasan

mengapa harga mengalami kenaikan dan penurunanm tetapi hanya

mempelajari perubahan harga pada pasar saja.

2. Price Move In Trends

Harga bergerak dalam suatu tren. Prinsip dasar dalam penggunaan

analisis teknikal adalah jangan pernah mengambil keputusan transaksi

yang melawan tren harga. Pengguna analisis teknikal percaya bahwa

semua informasi tercermin pada harga pasar saham, sehigga tren tersebut

menunjukkan sikap para investor pasar atas suatu saham. Harga saham

suatu perusahaan akan bergerak ke satu arah, naik atau turun, dan

(7)

melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke

arah yang berlawanan. Tren turun menunjukkan mayoritas investor pasar

mengharapkan saham tersebut turun, begitu pula sebaliknya. Semakin

banyak pelaku pasar yang menginginkan saham tertentu dimana keinginan

ini dipicu oleh berbagai informasi, baik informasi finansial maupun

non-finansial, permintaan akan naik dan mengakibatkan harga saham yang juga

akan naik. Tren merupakan pencerminan dari keinginan pasar, jadi pahami

tren yang ada dan ikuti ke arah mana tren tersebut bergerak. Harga saham

suatu perusahaan akan bergerak ke satu arah, naik atau turun, dan

membentuk suatu tren. Tren ini akan berlanjut sampai pergerakan harga

melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke

arah yang berlawanan.

3. History Repeat Itself

Data historis dapat digunakan untuk memprediksi harga saham

dimasa mendatang. Hal ini diyakini oleh pengguna analisis teknikal

mengingat adanya faktor psikologis para investor yang secara umum

bersifat konstan. Dalam bursa saham, hal ini bisa dilihat ketika terjadi

peledakan bom di suatu tempat yang strategis dan penting, misalnya di

gedung World Trade Centre di Amerika Serikat, maka harga saham akan

turun secara drastis. Penurunan ini sebenarnya terjadi karena adanya

kepanikan investor yang berlebihan, sehingga para investor menjual

menjual saham mereka tanpa banyak pertimbangan. Namun setelah

(8)

rendah, maka para investor mulai membeli saham kembali dan harga akan

kembali ke kondisi normal.

2.1.4 Teknik Analisis Teknikal

Menurut Tandelin (2010), pengguna analisis teknikal disebut juga sebagai

chartist karena aktifitasnya dalam merekam data atau membuat grafik (chart)

pergerakan harga saham dan volume perdagangan. Kemudian mencari pola

pergerakan saham maupun volume perdagangan dan mencari celah keuntungan

dari pola tersebut. Ada beberapa teknik penggunaan grafik (charting) yang biasa

digunakan oleh para investorsebagai dasar untuk pengambilan keputusan

investasinya, yaitu :

1. The Dow Theory

The Dow Theory dikemukakan oleh Charles H. Dow pada tahun 1880-an.

Teori ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren harga pasar saham dalam

jangka panjang dengan berdasarkan pada data-data historis harga pasar

saham dimasa lalu.teori ini pada dasarnya menjelaskan bahwa pergerakan

harga saham bisa dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

a. Primary Trend yaitu harga saham dalam jangka waktu yang lama

(beberapa tahun).

b. Secondary (Intermediate Trend), yaitu pergerakan harga saham yang

terjadi selama pergerakan harga dalam primary trend. Pergerakan

(9)

penyimpangan dari pergerakan primer dan biasanya terjadi dalam

beberapa minggu atau beberapa bulan.

c. Minor Trend atau day-to-day move, yaitu merupakan fluktuasi harga

saham yang terjadi setiap hari.

2. Analisis Rata-Rata Bergerak

Menurut Tandelilin (2010:400) teknik rata-rata bergerak (moving average)

adalah salah satu teknik yang dipakai dalam analisis teknikal utuk

mendeteksi dan menganalisis pergerakan saham, baik saham individual

maupun seluruh saham di pasar modal.

Tujuan dari teknik ini adalah untuk mendeteksi arah pergerakan saham dan

besarnya tingkat pergerakan tersebut. Teknik rata-rata bergerak dilakukan

dengan cara menghitung nilai rata-rata bergerak dari harga penutupan

saham harian selama beberapa periode pengamatan. Perhitungan tersebut

akan menghasilkan garis tren rata-rata bergerak yang menunjukkan tren

pergerakan harga saham yang kemudian dapat dipakai untuk memprediksi

pergerakan harga saham di masa depan.

3. Relative Strengh

Menurut Tandelilin (2010), teknik ini menggambarkan rasio antara harga

saham dengan indeks pasar atau industri tertentu. Hasil perbandingan

teknik ini digambarkan dalam plot-plot yang menunjukkan perbandingan

harga relatif saham selama jangka waktu tertentu.

Dalam teknik ini, jika terjadi tren pergerakan yang meningkat, maka hal

(10)

dibandingkan dengan indeks pasar. Hal ini juga mengindikasikan bahwa

saham tersebut akan memberikan return yang melebihi return pasar dan

akan menarik investor untuk menjadikan saham tersebut sebagai alternatif

investasi yang baik.

2.1.5 Harga Saham Masa Lalu

Harga saham yang terjadi ditentukan oleh permintaan dan penawaran atas

saham. Perubahan pola permintaan dan penawaran saham akan mempengaruhi

arah pembentukan harga. Pola pergerakan permintaan dan penawaran saham akan

mempengaruhi arah pembentukan harga. Pola pergerakan permintaan dan

penawaran yang terjadi di waktu yang lampau akan terulang lagi dimasa yang

akan datang.

Berdasarkan pada mekanisme pembentukan harga, bila terjadi suatu

keadaan dimana permintaan lebih besar dari penawaran maka hargda saham akan

meningkat. Sebaliknya, bila penawaran lebih besar dari permintaan maka harga

saham akan mengalami penurunan. Disisi lain para analis teknikal percaya bahwa

gerakan harga saham akan mengikuti tren, baik menurun, meningkat ataupun

mendatar.

Pada saat pergerakan harga saham mencapai titik terendah dan mulai

meningkat bagi para analis teknikal merupakan indikator untuk melakukan

tindakan membeli saham. Tren berikutnya, pada saat pergerakan harga saham

(11)

mereka juga berharap akan terjadi tren peningkatan sehingga mereka lebih

memilih untuk menahan sahamnya dan tidak segera menjual sahamnya.

Tetapi jika tren yang mendatar diikuti dengan tren penurunan harga

saham, maka situasi ini bagi para analis teknikal akan merupakan sinyal bahwa

inilah waktu yang tepat untuk menjual sahamnya. Untuk menghindari keraguan

yang lebih besar akibat harga saham yang terus mengalami penurunan. Para analis

teknikal juga percaya bahwa data harga saham masa lalu sebagai indikator

pergerakan harga saham masa yang akan datang.

Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Selembar

saham memiliki nilai atau harga, saham merupakan salah satu alternatif investasi

yang dapat menghasilkan keuntungan dalam bentuk deviden atau capital gain.

Harga saham menunjukkan gambaran nilai perusahaan dan kekayaan para

pemegang saham. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan akan

memberikan suatu kepuasan bagi para investor. Dalam aktifitas perdagangan

saham sehari-hari, harga saham memiliki mengalami fluktuasi naik maupun turun

dalam waktu yang sangat cepat. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya

permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Hal ini terjadi karen berbagai

faktor, baik yang sifatnya spesifik terhadap saham (kinerja perusahaan dan

industri dimana perusahaan tersebut bergerak), maupun faktor yang sifatnya

makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial politik, maupun

(12)

Pergerakan harga suatu saham dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi

secara pasti. Semakin banyak orang yang ingin membeli saham, maka harga

saham tersebut cenderung mengalami kenaikan. Sebaliknya, semakin banyak

orang yang ingin menjual, maka harga saham tersebut akan cenderung mengalami

penurunan. Selembar saham memiliki nilai atau harga, dimana suatu harga saham

dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Harga Nominal

Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten

untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga

nominal akan memberikan arti penting saham, karena deviden minimal

biasa ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

2. Harga Perdana

Harga perdana merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat

di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh

penjamin emisi dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga

saham emiten itu akan dijual pada masyarakat biasanya untuk menentukan

harga perdana.

3. Harga Pasar

Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang

lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.

Dalam perdagangan saham, dikenal beberapa istilah yang berkaitan

(13)

1. Previous Price : menunjukkan harga pada saat penutupan pada hari

sebelumnya.

2. Opening Price (pembukaan): menunjukkan harga saham saat

pembukaan sesi I perdagangan pada jam 09.30 WIB.

3. Highest Price (tertinggi) : menunjukkan harga tertinggi atas suatu

saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

4. Lowest Price (Terendah) : menunjukkan harga terendah atas suatu

saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

5. Last Price : menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.

6. Change : menunjukkan selisih antara harga saham pembukaan dengan

harga saham terakhir yang terjadi.

7. Closing Price (Penutupan) : menunjukkan harga saham pada saat

penutupan sesi II perdagangan jam 16.00 WIB.

2.1.6 Volume Perdagangan

Menurut McDowell (2008 : 119), volume perdagangan adalah jumlah

saham atau surat berharga yang diperdagangkan pada pasar modal selama periode

yang ditentukan. Volume perdagangan merupakan salah satu variabel dari harga,

karena volume perdagangan menggambarkan jumlah aktifitas perdagangan.

Menggunakan volume perdagangan bersama dengan harga memungkinkan

investor mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di pasar modal.

Terdapat beberapa prinsip dalam penafsiran volume perdagangan, yaitu

(14)

1. Prinsip yang paling utama adalah bahwa volume perdagangan sejalan

dengan tren. Aktifitas perdagangan akan meningkat pada saat pasar

sedang uptrend dan aktifitas perdagangan akan menurun pada saat

pasar sedang downtrend. Hal ini berarti bahwa volume perdagangan

dapat digunakan untuk memprediksi tren pasar saat ini.

2. Aktifitas pembeli dan penjual di pasar modal sangat mempengaruhi

harga saham. Misalnya jika seorang penjual bereaksi terhadap suatu

berita buruk kemudian menjual sahamnya, maka hal ini akan

mendorong harga saham turun.

3. Harga yang meningkat dan volume perdagangan yang menurun adalah

kondisi tidak normal dan mengindikasikan bahwa tren yang terjadi

tidak kuat dan akan mengalami perubahan. Aktifitas seperti ini

biasanya merupakan tren menurun ( bearish) dan merupakan salah satu

hal yang haru diperhitungkan. Hal yang harus diperhitungkan adalah

bahwa volume perdagangan mengukur antusiasme pembeli dan

penjual. Pasar yang sedang uptrend dengan volume perdagangan yang

rendah dapat disebabkan oleh kurangnya para penjual dibandingkan

dengan antusiasme pembeli. Cepat atau lambat hal ini akan mendorong

pasar mencapai harga yang membuat penjual bersedia menjual saham.

4. Volume perdagangan merupakan cerminan intensitas minat beli dan

tekanan dibalik pergerakan nilai harga yang terjadi. Volume saham

(15)

hubungan volume dalam analisis teknikal terhadap harga saham dan

interpretasi pasar saham.

Tabel 2.1

Hubungan Analisis Teknikal dengan Volume dan Interpretasinya

Harga Volume Interpretasi

Naik Naik Market sangat kuat

Naik Jatuh Market mulai lemah

Jatuh Naik Market sangat lemat

Jatuh Jatuh Market mulai menguat

2.1.7 KapitalisasiPasar

Perubahankapitalisasisaham yang terjadi di bursa dariwaktukewaktu

lebihbanyakdisebabkanolehnaikturunnyahargapasarsaham di

bursa.Semakinbesarkapitalisasiperusahaan,

semakinbesarlikuiditasuntukinvestasitersebut.Kapitalisasisaham yang

besarmengindikasikanbahwasahamtersebutseringditransaksikanoleh para investor,

dengan kata lain likuiditassahamtersebuttinggi.

Nilaipasarsuatuekuitastercerminpadaseberapabesarkapitalisasisahamperusahaanter

sebut.

Kapitalisasipasaradalahhargakeseluruhandarisebuahsahamperusahaanyaitu

sebuahharga yang

harusdibayarseseoranguntukmembeliseluruhperusahaan.Besardanpertumbuhandar

isuatukapitalisasipasarperusahaanseringkaliadalahpengukuranpentingdarikeberhas

ilanataukegagalanperusahaanterbuka.Kapitalisasipasardihitungdenganmengalikanj

umlahsahamperusahaantersebutdenganhargasekarangdarihargasahamtersebut.Istil

ahkapitalisasikadangkaladigunakansebagaisinonimdarikapitalisasipasar.

Penurunanhargasahamakanmengakibatkanmenurunnyakapitalisasipasar

(16)

akanmemicukenaikankapitalisasipasar. Jadi,

semakintinggihargasahamsuatuperusahaan di pasarmakaakansemakintinggi pula

kapitalisasipasarperusahaantersebut.

2.1.7 Peneliti Terdahulu

Penelitian-penelitian yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian

ini antara lain :

1. Jungsen (2008)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap

Pergerakan Harga Saham Sektor Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Dari 32 perusahaan properti, hanya diambil 17 perusahaan.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor teknikal yang terdiri

dari indeks harga saham individu dan volume perdagangan secara serentak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor properti.

2. Ayuningtyas (2008)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor-Faktor Teknikal

Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di BEI”.

Penelitian dilakukaan terhadap 60 perusahaan sektor manufaktur yang

terdaftar di BEI dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa faktor inflasi, jumlah uang beredar, nilai

tukar US Dollar Terhadap rupiah, volume perdagangan masa lalu dan

(17)

3. Purba (2009)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap

Harga Saham Sektor Perbankan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia”. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham,

sedangkan variabel independennya adalah volume perdagangan dan indeks

harga saham individu. Dari 28 perusahaan sektor perbankan di ambil 8

perusahaan dan dari 135 perusahaan sektor manufaktur, di ambil 25

perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor teknikal

yang terdiri atas volume perdagangan dan indeks harga saham individu

secara serentak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.

4. Mahalanie (2011)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap

Harga Saham Sektor Keuangan yaang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan

variabel independennya adalah harga saham masa lalu dan volume saham

masa lalu.Penelitian dilakukan terhadap sektor keuangan di Bursa Efek

Indonesia yang terdiri atas 5 subsektor yaitu subsektor perbankan dengan

jumlah 16 perusahaan, subsektor institusi finansial dengan jumlah 5

perusahaan, subsektor perusahaan sekuritas dengan jumlah 5 perusahaan,

subsektor asuransi dengan jumlah 7 perusahaan dan subsektor lainnya

(18)

bahwa faktor teknikal yang terdiri atas harga saham masa lalu dan volume

saham masa lalu mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.

5. Azis (2012)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap

Return Saham Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia”. Variabel dependen yang digunakan adalah return saham,

sedangkan variabel independennya adalah volume perdagangan dan

kapitalisasi pasar. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang masuk ke

dalam indeks LQ 45 yang menyediakan laporan keuangan lengkap dan

rutin dari tahun 2002 sampai tahun 2011 yaitu sebanyak 16 perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume perdagangan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap return saham dan kapitalisasi pasar

berpengaruh terhadap return saham.

6. Shafana (2012)

Penelitiandenganjudul “Macroeconomic Variables Effect On

Financial Sector Performance in Emerging Sri Lankan Stock Market”.

Variabeldependen yang digunakanadalahHargasahamsektoral, sedangkan

variable

independennyaadalahtingkatinflasidannilaitukarmatauang.Penelitianinidila

kukanpadaperusahaansektoralpadatahun

2008-2012.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwatingkatinflasidannilaitukarmataua

ngmempunyaipengaruhterhadaphargasahamsektoral.

(19)

Penelitianinidenganjudul “The Effect of Fundamental and

Technical Variables on Stock Price (Study on Manufacturing Companies

Listed in Indonesia Stock Exchange).Variabeldependen yang

digunakanadalahhargasaham, sedangkan variable independen yang

digunakanadalahDebt Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Price

Earning Ratio (PER), Interest Rate, dan Exchange Rate.

Penelitianinidilakukanpadaperusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2007-2011.Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwa

variable Return on Equity, Price Earning Ratio dan Exchange Rate

berpengaruhpositifterhadaphargasaham, sedangkan Debt Equity Ratio dan

Interest Rate tidakmempunyaipengaruhterhadapharga saham sektor

manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

8. Rabiatul (2014)

Penelitianinidenganjudul analysis effect of fundamental and

Technical Variables on Stock Price Bank Industry at Indonesian Stock

Exchange.Variabeldependen yang digunakanadalahhargasaham,

sedangkan variable independennyaadalah Return on Investment, Tingkat

Inflasi, Tingkat Sukubunga, Current Ratio, Volume perdagangan,

Hargasahammasalalu. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa Return on

Investment, Tingkat Inflasi, Tingkat SukuBunga, Current Ratio, Volume

Perdagangan, HargaSahamMasaLalumempunyaipengaruh yang

positifterhadapharga saham sektor perbankan yang ada di Bursa Efek

(20)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No

Peneliti/

Tahun Judul

Variabel Teknik

Analisis Keterangan

Dependen Independen

1 Jungsen

(2008)

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Harga Saham - Indeks Harga

Saham

Indeks Harga Saham Individu dan Volume Perdagangan

Berpengaruh Signifikan Terhadap Harga Saham.

2 Ayuningtyas

(2008) Manufaktur di BEI.

Harga Saham - Faktor Inflasi,

- Jumlah uang

Faktor Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Nilai Tukar US Dollar Terhadap Rupiah, Volume Perdagangan Masa Lalu dan Harga Saham Masa Lalu Berpengaruh Harga Saham Sektor Perbankan Dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Harga Saham - Indeks Harga

Saham

Indeks Harga Saham Individu dan Volume Perdagangan Harga Saham Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

(21)

Return Saham Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

dan - Kapitalisasi

Pasar

Berganda Terhadap Return

Saham tetapi Variables Effect on Financial Sector Performance in Emerging Sri Lankan Stock Market. on Stock Price (Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock - Price Earning

Ratio (PER) - Interest Rates

(IR)

Return on Equity, Price Earning Ratio, Exchange Rate berpengaruhpositifterh adaphargasaham, sedangkan Debt to Equity Ratio dan

Analysis The Effect of Fundamental and Technical Variables on Stock Price Bank Industry At Indonesian Stock Exchange.

HargaSaham - Return on

Investment

- Tingkat inflasi - Tingkat

sukubunga - Volume

Perdagangan. - Current Ratio

(22)

2.2Kerangka Konseptual

Analisis teknikal adalah sebuah metode peramalan gerak harga saham,

indeks atau instrumen keuangan lainnya dengan menggunakan grafik berdasarkan

data historis. Analisis teknikal berusaha mendeteksi perilaku pasar yang dapat

diidentifikasi karena pernah terjadi sebelumnya dan sesuai dengan indikator teknis

yang digunakan untuk memprediksi harga yang akan datang. Keputusan analis

teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari oleh data-data harga dan

volume perdagangan saham di masa lalu. Informasi data masa lalu tersebut akan

mendasari prediksi mereka ataspola perilaku harga saham di masa datang

(Fakhruddin et al, 2008 : 21).

Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham

dengan mengamati perubahan harga saham tersebut pada waktu lalu, volume

perdagangan dan indeks saham gabungan (Kodrat 2010 : 2).

Menurut Kodrat (2010 : 3), harga saham mencerminkan segala sesuatu

yang dapat diketahui tentang saham tersebut. Kondisi ekonomi, sosial, budaya dan

lainnya yang telah terjadi di pasar telah tercermin pada harga saham yang

terbentuk dari transaksi antara penawaran dan permintaan. Harga saham selalu

bergerak pada suatu arah tertentu membentuk tren, baik itu naik atau turun dan

selalu berulang dari waktu ke waktu.

Menurut Pring (2002 : 397), volume perdagangan tidak hanya mengukur

antusiasme pembeli dan penjual tetapi juga merupakan variabel bebas dari harga.

(23)

terhadap perubahan tren. Dengan mengamati indikator baik harga maupun

volume, dapat diketahui apakah harga dan volume berkesesuaian.

Kapitalisasipasaradalahhargakeseluruhandarisebuahsahamperusahaanyaitu

sebuahharga yang

harusdibayarseseoranguntukmembeliseluruhperusahaan.Besardanpertumbuhandar

isuatukapitalisasipasarperusahaanseringkaliadalahpengukuranpentingdarikeberhas

ilanataukegagalanperusahaanterbuka.Kapitalisasipasardihitungdenganmengalikanj

umlahsahamperusahaantersebutdenganhargasekarangdarihargasahamtersebut.Istil

ahkapitalisasikadangkaladigunakansebagaisinonimdarikapitalisasipasar

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas, maka kerangka

konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

Sumber : Fakhruddin, et al (2008), Kodrat (2010) dan Pring (2014), diolah Harga Saham Masa Lalu

Kapitalisasi Pasar

(24)

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, maka hipotesis penelitian ini

adalah: faktor teknikal yang terdiri atas harga saham masa lalu dan volume

perdagangan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan

Gambar

Tabel 2.1 Hubungan Analisis Teknikal dengan Volume dan Interpretasinya
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada

beragam variasi belajar dengan menggunakan keterampilan bertanya yang.. 330 pada akhirnya akan merangsang siswa untuk mencurahkan semua ide, informasi yang

Hasil tina ieu panalungtikan dipiharep bisa ngajembaran ajén kaislaman anu aya dina khasanah budaya jeung karya sastra Sunda, sarta pikeun nambahan pangaweruh

Barito Utara, maka diumumkan kepada peserta pelelangan bahwa pemenang untuk REHAB 5 RUANG KELAS MTsS NU MUARA LAHEI Tahun Anggaran 2012 adalah :.. Pemenang

Perancangan Basis Data Yudhistira A.W., S.Kom. Matematika 4 Sandy Eka

[r]

[r]

Untuk mencapai efisiensi lintasan produksi yang maksimum, maka tugas yang ada harus dibebankan secara merata pada setiap stasiun kerja dengan tidak melebihi waktu siklus yang