• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan Tentang Nutrisi dengan Pola Makan Ibu Hamil di RB Gratis Rumah Zakat Cita Sehat Foundation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pengetahuan Tentang Nutrisi dengan Pola Makan Ibu Hamil di RB Gratis Rumah Zakat Cita Sehat Foundation"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi merupakan hal yang fundamental bagi kehidupan manusia. Setiap

makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang cukup dan seimbang agar fungsi tubuh

dapat berjalan dengan baik. Nutrisi yang adekuat penting untuk pertahanan tubuh,

pertumbuhan fisik, perkembangan mental, serta menjadi pendukung produktifitas

dalam kehidupan sehari-hari (Daba et al,2013). Kebutuhan akan nutrisi serta

kecukupan zat gizi bervariasi dan dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas,

berat badan, tinggi badan dan perubahan fisiologis pada tubuh, seperti hamil dan

menyusui. Kehamilan yang merupakan salah satu bentuk perubahan fisiologis

pada wanita juga tidak terlepas dari peran nutrisi (Ladipo, Oladapo, 2000). Calon

ibu membutuhkan nutrisi yang optimal untuk mendukung perkembangan janin di

dalam kandungan (Depkes, 2011).

Kehamilan dan nutrisi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Nutrisi merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang perkembangan

kehamilan (Wu et al, 2004). Kehamilan diharapkan menjadi suatu pengalaman

yang menyenangkan untuk calon ibu apabila calon ibu dapat menikmati masa

kehamilan dalam kondisi sehat (Sharifirad et al, 2013). Banyak penelitian yang

menunjukkan bahwa nutrisi yang adekuat merupakan kunci penting untuk

kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungannya. Nutrisi yang tidak adekuat

dapat menyebabkan banyak manifestasi pada janin seperti meningkatnya resiko

kejadian pertumbuhan janin terhambat (Intra Uterine Growth Retardation), bayi

berat lahir rendah (BBLR), persalinan prematur, serta meningkatnya morbiditas

dan mortalitas pada ibu dan janin (Daba et al,2013).

Malnutrisi merupakan masalah kesehatan dunia yang paling serius dan

(2)

Millenium Development Goals adalah menghapuskan kemiskinan, kelaparan dan meningkatkan kesehatan ibu hamil. Akan tetapi hal tersebut akan sulit tercapai

bila permasalahan gizi tidak diatasi (Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007).

Permasalahan gizi terlihat dari rendahnya status gizi dan kesehatan ibu

hamil sampai bersalin di Indonesia. Hasil Riskesdas di Indonesia menunjukkan

anemia pada populasi ibu hamil sebesar 37,1 %, prevalensi risiko kekurangan

energi kronis (KEK) pada wanita hamil juga masih cukup tinggi yakni sebesar

24,2% sedangkan prevalensi kejadian BBLR sebesar 10,2% (Riskesdas, 2013).

Pada tahun 2012 masih terdapat 1.158 kasus BBLR di Sumatera Utara dimana 63

kasus terjadi di Kota Medan. Selain itu, persentase ibu hamil berisiko tinggi atau

berkomplikasi di Sumatera Utara juga masih tinggi yakni 41,60% (Dinkes

Prov.SU, 2012).

Kebutuhan energi bervariasi sesuai dengan perkembangan kehamilan.

Pada trimester pertama, ibu hamil tidak membutuhkan tambahan energi, tetapi ibu

hamil membutuhkan tambahan 340 kalori harian selama trimester kedua dan

tambahan 450 kalori harian pada trimester ketiga. Kebutuhan energi ini dapat

dipenuhi dengan penambahan jumlah makanan dan pengurangan aktivitas (Sizer

et al, 2007).

Pengetahuan akan nutrisi masa kehamilan sangatlah penting karena

seorang wanita harus mengkonsumsi makanan dan minuman dalam nilai yang

tepat. Nutrisi yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan

janin. Kelebihan nutrisi pada kehamilan juga dapat menyebabkan beberapa

komplikasi dalam kehamilan dan persalinan seperti preeklampsia, makrosomia,

diabetes gestasional, distosia bahu, dan peningkatan resiko persalinan secara

bedah sesar. Oleh karena itu, asupan nutrisi yang adekuat serta pola makan yang

tepat harus dipersiapkan untuk memastikan kesehatan yang optimal untuk ibu,

janin, bahkan hingga ke masa depan (Daba et al, 2013).

Kekurangan gizi pada ibu hamil masih merupakan masalah kesehatan

(3)

Ibu hamil merupakan kelompok sasaran yang sangat perlu mendapat perhatian

khusus. Hal ini didasarkan pada masalah gizi yang dijumpai serta dampak yang

akan ditimbulkan karena status gizi ibu hamil tidak hanya berpengaruh pada

dirinya sendiri tetapi juga pada perkembangan janin yang akan dilahirkannya

(Depkes, 2010).

Pola Makan pada ibu hamil dipengaruhi beberapa faktor seperti status

sosial ekonomi, pengetahuan, kepercayaan, dan persepsi tentang nutrisi dan

kesehatan. Pengetahuan tentang nutrisi dan pola makan sangat perlu

disosialisasikan terhadap ibu-ibu hamil agar terjadi peningkatan kualitas gizi.

Perubahan dalam hal pengetahuan tentang nutrisi yang tepat dapat memberi

dampak serta mengubah perilaku serta pola makan menjadi lebih baik. (Mirsanjari

et al, 2012).

Dalam beberapa penelitian terdahulu di beberapa tempat di Indonesia

didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi masa kehamilan masih

sangat kurang. Antara lain, di puskesmas Colomadu II Karanganyar Surakarta

didapatkan 20% responden berpengetahuan rendah (Retnaningsih, 2011), selain

itu pada penelitian di poliklinik ibu hamil RSUP H.Adam Malik Medan tahun

2012 didapatkan 50,9% pengetahuan ibu hamil masih kurang (Siahaan, 2012).

Penelitian di Malaysia menunjukkan bahwa kebanyakan ibu hamil akan

mulai mengubah pola makannya setelah mendapat informasi kesehatan yang

tepat, akan tetapi dalam penelitian yang lain didapatkan bahwa pengetahuan yang

baik tentang nutrisi pada ibu hamil juga tidak menjadi indikator yang memotivasi

ibu hamil untuk mengubah pola makannya (Mirsanjari et al, 2012).

Masalah nutrisi merupakan faktor dasar dari berbagai masalah kesehatan.

Dengan demikian, telah jelas bahwa nutrisi harus mendapatkan perhatian serius

dari semua pihak, dan nutrisi harus diposisikan kembali sebagai pusat dari

(4)

Rendahnya status gizi ibu hamil di Indonesia, kurangnya pengetahuan ibu

hamil tentang nutrisi, serta pentingnya pengaturan pola makan pada masa

kehamilan membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Rumah

Bersalin Gratis Rumah Zakat Cita Sehat Foundation . Rumah bersalin yang

terletak di Jalan Setia Budi 46 Medan ini merupakan salah satu cabang organisasi

pemberdayaan Cita Sehat Foundation dengan fokus pada bidang kesehatan

dimana mayoritas pasien yang datang berasal dari golongan yang homogen yakni

ekonomi menengah ke bawah. Dari penelitian ini, peneliti ingin melihat

hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi masa kehamilan terhadap pola

makannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menilai apakah pola makan ibu

hamil dapat dipengaruhi oleh pengetahuannya tentang nutrisi masa kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah

Nutrisi merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan status

gizi dan kesehatan ibu hamil. Beberapa penelitian sebelumnya di Indonesia

menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi kehamilan masih

rendah. Selain itu, kekurangan gizi pada ibu hamil dan kasus BBLR masih

merupakan masalah besar di Indonesia. Hal ini terbukti dari hasil riskesdas tahun

2013 yang menunjukkan bahwa prevalensi kekurangan energi kronis pada ibu

hamil mencapai 24,2% dan kejadian BBLR sebesar 10,2%. Selain itu, pada tahun

2012 masih terdapat 1.158 kasus BBLR di Sumatera Utara dimana 63 kasus

terjadi di Kota Medan. Beberapa hal tersebut memberi dasar bagi peneliti untuk

(5)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan pengetahuan

tentang nutrisi masa kehamilan dengan pola makan (jumlah

asupan zat gizi) pada ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah

Zakat Cita Sehat Foundation Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menilai tingkat pengetahuan tentang nutrisi pada masa

kehamilan pada ibu hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah

Zakat Cita Sehat Foundation Medan.

2. Untuk mengetahui pola makan pada ibu hamil di Rumah

Bersalin Gratis Rumah Zakat Cita Sehat Foundation Medan.

1.3.3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :

1. Bagi peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan S1

di Fakultas Kedokteran dan diharapkan dapat menambah

pengalaman, pengetahuan, dan wawasan dalam penerapan ilmu

selama masa perkuliahan.

2. Bidang Penelitian

Sebagai bahan penelitian selanjutnya dalam hal peningkatan

kualitas nutrisi masa kehamilan.

3. Bagi Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Cita Sehat

(6)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

untuk membuat program terpadu yang terkait dalam

Referensi

Dokumen terkait

Dua langkah yang harus dilakukan dalam membuat rencana keuangan yaitu: membuat anggaran pendapatan pengeluaran pribadi/ keluarga. Secara umum anggaran terbagi 2

Setelah kelima analisis tersebut menunjukkan kelayakan suatu investasi baik dilihat dari sisi perhitungan analisis dan sisi keinginan investor, maka langkah terakhir dari

Meninjau hasil studi analisa diatas, penulis menemukan beberapa kendala yang sering terjadi yaitu, sering terjadinya kekeliruan dalam penginputan dan pengolahan data

Mengharapkan pemerintah daerah memberikan perhatian yang lebih terhadap pola pengembangan perkebunan karet di Kecamatan Kuantan Hilir, khususnya perkebunan karet

Walaupun persetujuan isteri atau isteri-isteri merupakan syarat bagi suami untuk dapat melakukan poligami, tetapi pelaksanaannya tidak terlalu mutlak, dalam

terjemahan ayat-ayat dalam surat al- Kafirun ● Menterjemahkan surat al-Kafirun secara keseluruhan Jenis Tulis Instrumen Tes Subyektif 4 jam pel Kartu ayat dan tafsir

memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;.. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan

Sebaiknya para tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi harus menggunakan pendekatan upaya kesehatan yang berkelanjutan atau continuity of care mulai dari