• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANDITA AYUNINGTYAS F3309013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANDITA AYUNINGTYAS F3309013"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA CV. SOBA SWALAYAN

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

ANDITA AYUNINGTYAS

NIM F3309013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BARANG DAGANGAN PADA CV. SOBA SWALAYAN

ANDITA AYUNINGTYAS F3309013

CV. Soba Swalayan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha supermarket (retail bisnis) yang menjual barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari. Untuk hal ini CV. Soba Swalayan harus memiliki sistem pembelian barang dagang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pembelian barang dagang karena sistem tersebut sangat penting dan mempengaruhi dalam pendapatan supermarket.

Sistem pembelian barang dagang terdiri dari empat prosedur dan lima fungsi yang terkait. Empat prosedur terdiri dari order pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang, pembayaran utang dan pengeluaran kas. Dan terdapat beberapa dokumen yang dibuat dalam sistem tersebut.

Sistem pembelian barang dagang pada CV. Soba Swalayan terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan. Kelemahannya adalah tidak ada pemisahan fungsi penyimpanan dan penerimaan, tidak adanya bagan alir dan struktur organisasi, tidak adanya visi dan misi tertulis. Kelebihannya adalah Adanya pemisahan fungsi pembayaran dan pencatatan, pemberian cap lunas, pembelian cap jatuh tempo,dan adanya otorisasi.

Kesimpulan dari sistem pembelian barang dagang pada CV. Soba Swalayan adalah perlu adanya perbaikan dalam fungsi pembelian yang dikarenakan tidak adanya pemisahan fungsi penyimpanan dan fungsi penerimaan, yang akan memungkinkan terjadinya kecurangan karena tidak adanya pengawasan. Penulis mempunyai rekomendasi yaitu adanya pemisahaan fungsi penerimaan dan penyimpanan, adanya bagan alir dokumen, pengawasan independen, dan visi misi yang tertulis supaya lebih baik.

(3)

commit to user

iii ABSTRACT

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BARANG DAGANGAN PADA CV. SOBA SWALAYAN

ANDITA AYUNINGTYAS F3309013

CV. Soba Swalayan is a retail bisnis company (supermarket). CV. Soba Swalayan’s ready to sell the primar necessity. So, this CV. Soba Swalayan has a system to purchasing merchandise.

The purpose of this research is to evaluate the merchandise purchasing system and to find the strength and the weakness of this system, because this system is important and influence the supermarket’s revenue. The merchandise purchasing system has four prosedurs and five organizational units. There are purchasing order, accepting merchandise, registering the payable and cash disbursement and there are so many document and accounting record in this system.

The merchandise purchasing system has some strenght and weakness. The strenght are separation fungtions, otoritation in every document, registering the payable, and spesial mark the spesial document. Meanwhile, the weakness are double fungtions, wrong document, doesn’t has flowchart supervision, vision-mission, and organization structure.

The conclusion is the merchandise purchasing system in CV. Soba Swalayan need an improvement in purchasing fungstion because of there is no seperation of fungtion accepting merchandise division and storage merchandise division between accepting merchandise and storage merchandise that can alow deceitfulness because of there is no supervision. Based on this research, the writer has some recommendation. Such as, CV. Soba Swalayan should repair about separation fungtions and the document, make flowchart, supervision team, vission and mission.

(4)

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas akhir ini dengan judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI

PEMBELIAN BARANG DAGANGAN PADA CV. SOBA SWALAYAN”,

yang ditulis oleh.

Nama : Andita Ayuningtyas

Nim : F3309013

Telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan guna mencapai

derajat Ahli Madya Progam Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Taufiq Arifin,S.E,M.Sc

(5)

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.

Nama : Andita Ayuningtyas

Nim : F3309013

Judul Tugas Akhir : EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN

BARANG DAGANGAN PADA CV. SOBA SWALAYAN

Surakarta, Juni 2012

Tim Penguji Tugas Akhir

1. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak (...)

NIP. 195912161990031001

2. Taufiq Arifin, S.E, M.Sc (...)

(6)

commit to user

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jangan bernegosiasi dengan impian Anda, Bernegosiasilah dengan apa yang harus

Anda lakukan untuk mencapainya. (Mario Teguh)

Seseorang yang tidak meresikokan apa-apa, tidak akan mengerjakan apa-apa,

tidak akan memiliki apa-apa, bukan siapa-siapa, dan tidak akan menjadi apa-apa.

Hidup dengan sebuah keinginan, dedikasi, tekad yang kuat, konsentrasi dan

kemauan untuk menang akan menjadi prestasi yang luar biasa.

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :

© Papa Nindita, Mama Yayuk, dan Adik Iwik

© Dadang Widi Wicaksono

© Keluarga Besar dan Sahabat-sahabat

Tersayang

© Teman-teman senasib dan seperjuangan

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bersyukur selalu atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini. Penyusunan Tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat mencapai gelar Ahli Madya Progam Studi Diploma III Akuntansi. Dalam

penyusunan laporan ini penulis yakin tanpa petunjuk dan bimbingan serta bantuan

dari beberapa pihak penulis tidak akan dapat menyusun secara baik dan sistematis.

Sehubungan hal tersebut, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada :

1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi Keuangan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Taufiq Arifin, S.E, M.Sc selaku pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, nasehat, masukan, meluangkan waktu, serta

memberi arahan dan dukungan dalam penyusunan tugas akhir ini.

4. Bapak serta Ibu Dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah membekali ilmu

pengetahuan selama dalam perkuliahan dan segenap staff karyawan

Fakultas Ekonomi UNS yang telah melayani selama perkuliahan.

5. Bapak Onggo Kristianto, S.E selaku Manager Personalia Soba Swalayan

(8)

commit to user

viii

6. Seluruh staf dan karyawan Soba Swalayan yang bersedia meluangkan

waktu serta memberikan informasi yang penulis butuhkan selama magang

kerja.

7. Papa Nindita, Mama Yayuk, Adik Iwik dan keluarga besar Trisno Sudiro

yang tak henti mencurahkan doa, kasih sayang, dan celotehan

semangatnya.

8. Dadang Widi Wicaksono yang telah menemani, mencaci maki,

mendukung dan memberikan spirit tersendiri kepada penulis. Without you

i have nothing, with you i have everythingJ

9. Sahabat Tersayang Bree, Michelle, Boy, Bintol, Sueb, Agiel, Dyna,

Bunga, Rheo, Verlin dan Gepeng atas bayolan-bayolan, kepercayaan, dan

celotehan-celotehan semangat kalian. Loveyou so much guys ! J

10.Teman-teman D3 Akuntansi, facebookers, followers yang telah banyak

menghibur saat dilanda kegalauan tugas akhir. Thank’s for everythingJ

11.Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini yang

tidak akan cukup untuk disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Laporan

Kegiatan Magang ini. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang

membangun dari pembaca. Semoga karya sederhana ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 03 Juni 2012

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Gambaran Umum Perusahaan ... 1

1.1.1 Sejarah ... 1

1.1.2 Visi dan Misi ... 2

1.1.3 Struktur Organisasi ... 3

1.2Latar Belakang Masalah ... 10

1.3Perumusan Masalah ... 12

1.4Tujuan Penelitian ... 13

(10)

commit to user

x

1.6Metode Penelitian ... 14

II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 2.1Tinjauan Pustaka ... 16

2.1.1 Pengertian Sistem ... 16

2.1.2 Pengertian Prosedur ... 17

2.1.3 Pengertian Sistem Akuntansi ... 17

2.1.4 Pengertian Sistem Pembelian ... 18

2.1.5 Pengertian Sistem Pengendalian Intern ... 23

2.2Analisis Sistem Akuntansi pada CV. Soba Swalayan ... 29

2.2.1 Fungsi yang terkait ... 29

2.2.2 Dokumen yang digunakan ... 30

2.2.3 Catatan yang digunakan ... 33

2.2.4 Jaringan Prosedur ... 33

2.2.5 Bagan Alir Dokumen ... 35

2.3Evaluasi Sistem Akuntansi Pembelian Barang Dagang Pada CV. Soba Swalayan ... 38

2.4Evaluasi Sistem Pengendalian Intern CV. Soba Swalayan .. 40

III. TEMUAN ... 46

3.1 Kelebihan ... 46

(11)

commit to user

xi

IV. PENUTUP

4.1Kesimpulan ... 49

4.2Saran ... 50

(12)

commit to user

xii

[image:12.595.113.507.223.507.2]

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I.1 Struktur Organisasi ... 53

II.1 Sistem Akuntansi Pembelian ... 36

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir.

2. Kas / Bank

3. Laporan Penerimaan Barang

4. Daftar Retur Pembelian Dagang

5. Faktur

6. Daftar Pengelompokan Barang

(14)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

CV. Soba Indonesia merupakan perusahaan yang didirikan pada

tanggal 9 Desember 1998, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

perdagangan yang berupa market modern yang berada di tengah kawasan

perumahan di Solo baru. CV. Soba Indonesia lebih dikenal dengan CV.

Soba Swalayan, yang beralamatkan di Jalan Raya Solo Permai Blok HH

20-22, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo.

Soba swalayan didirikan pasca terjadinya pergolakkan nasional yang

terjadi pada bangsa Indonesia, pada pertengahan 1998 bangsa Indonesia

mengalami puncak krisis multidimensi, terkhusus Solo dan sekitarnya.

Bahkan pada waktu itu terjadi pembakaran dan penjarahan di berbagai

tempat, banyak pusat perbelanjaan di kota Solo habis dilahap si Jago Merah

dan dijarah massal oleh masyarakat.

Soba Swalayan didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat, keperluan sehari-hari di kawasan Solo dan Sukoharjo. Dengan

berjalannya waktu banyak pesaing yang bermunculan bahkan sekarang

market modern menjamur di kota Solo dan sekitarnya dari minimarket

sampai hypermarket. Tidak sedikit market modern yang baru muncul tapi

(15)

commit to user

market modern yang dengan skala sedang, namun mampu bertahan di

tengah persaingan yang ada.

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Soba Swalayan mempunyai visi dan misi dan misi sebagai berikut.

Visi

Terwujudnya swalayan “PILIHAN” yang terus tumbuh dan berkembang di

tengah persaingan bisnis di daerah Solobaru, Sukoharjo dan sekitarnya.

Misi

1. Menjadi swalayan yang "UNGGUL" melalui pelayanan terbaik dan

memuaskan setiap pelanggan.

2. Menyediakan produk-produk kebutuhan pokok sehari-hari yang

berkualitas dengan harga yang terjangkau, ditunjang dengan pelayanan

yang ramah, tanggap serta fasilitas belanja yang aman dan nyaman.

3. Membantu upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah

pengangguran dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang layak.

1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu organisasi akan dapat berjalan apabila di dalamnya terdapat

struktur organisasi yang simpel, efektif, dan efisien yang dapat mendukung

tujuan organisasi.

Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu kerangka pembagian

tugas dan wewenang setiap bagian atau anggota dari perusahaan. Melalui

(16)

commit to user

tercapai yakni dengan adanya pembagian tugas dan wewenang yang jelas

sehingga dapat dilakukan pengkoordinasian yang baik.

Struktur organisasi diperlukan untuk memudahkan jalannya operasional

perusahaan, suatu perusahaan terdapat beberapa bagian atau departemen

yang berbeda fungsi dan peranannya. Namun bagian-bagian tersebut

mempunyai peranan yang saling melengkapi satu dengan yang lain sehingga

semua bagian dapat berjalan dengan harmonis. Dengan demikian akan

mendukung kelancaran operasional perusahaan. Adapun struktur organisasi

terdapat pada Gambar I.1 (lampiran).

1.1.4 Deskripsi Jabatan

Deskripsi jabatan pada CV. Soba Swalayan adalah sebagai berikut.

1. STORE MANAGER

Store Manager bertanggung jawab seutuhnya kepada Komisaris

akan kelangsungan Soba Swalayan. Tugas store manager antara lain.

a. pemikiran-pemikiran untuk berkembangnya Soba Swalayan.

b. menerima laporan kerja baik itu perhari, perminggu atau perbulan dari

tiap jabatan yang ada di Soba Swalayan, dan

c. memberikan laporan kepada komisaris tentang perkembangan Soba

Swalayan.

2. PERSONALIA

Personalia bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengurus

(17)

commit to user

kepegawaian serta hubungannya dengan pihak luar Soba Swalayan.

Tugas personalia antara lain.

a. bertanggung jawab untuk mengecek tugas perbagian tugas,

b. bertanggung jawab atas produktif tidaknya pegawai dalam Soba

Swalayan, dan

c. berhubungan dengan masyarakat luar bila Soba Swalayan hendak

mengadakan acara atau kepentingan yang lain.

3. MERCHANDISE

Merchandise bertanggung jawab dalam penginputan tiap transaksi

pembelian barang yang terjadi di Soba Swalayan. Tugas merchandise

antara lain.

a. menerima nota dari bagian gudang,

b. menerima contoh barang dari gudang,

c. memasukan barang yang telah masuk ke dalam komputer,

d. membuat laporan penerimaan barang untuk diteruskan ke bagian

accounting,

e. membuat bukti retur barang, dan

f. memberi laporan kepada Store Manager transaksi yang telah terinput

dan segala tanggung jawab yang diberikan.

4. GUDANG

Gudang bertanggung jawab atas gudang dan seluruh isinya

termasuk data yang harus dilaporkan. Tugas gudang antara lain.

(18)

commit to user

b. mencatat setiap barang yang keluar dari gudang,

c. mencatat setiap barang yang masuk ke gudang,

d. memilah-milah tempat untuk barang cacat maupun stok,

e. menjaga kebersihan dan kerapian gudang,

f. membantu order menginformasikan barang habis, dan

g. memberi laporan pada pimpinan tiap hari,minggu maupun bulanan.

5. ORDER PEMBELIAN

Order pembelian bertanggung jawab dalam tiap transaksi

pembelian barang yang terjadi di Soba Swalayan ini termasuk membuat

acara yang berhubungan dengan barang juga bertanggung jawab untuk

setiap harga jual, stok barang ataupun barang rusak. Tugas order

pembelian antara lain.

a. order barang,

b. memikirkan acara discount dan segala kegiatan yang menambah

omset Soba Swalayan,

c. berhubungan dengan supplier untuk negoisasi barang,

d. memperhatikan, mengatur dan bertanggung jawab terhadap barang

retur/ rusak,

e. mengendalikan order dengan keuangan yang ada, dan

f. memberikan laporan pada pimpinan perusahaan tiap hari, minggu dan

(19)

commit to user 6. FINANCE

Finance bertanggung jawab seutuhnya untuk segala masalah

keuangan yang ada di Soba Swalayan. Tugas finance antara lain.

a. menghitung hasil penjualan kemarin dan mencocokan dengan omset

harian,

b. mempersiapkan dan mencatat segala pembayaran yang akan dilakukan

hari itu,

c. menyiapkan dana untuk pembayaran hari itu,

d. melakukan pembayaran,

e. memberikan laporan pada pimpinan tentang omset rekening bank

pendapatan yaitu dilakukan kemarin dan hari berikutnya,

f. mencatat segala transaksi keuangan yang terjadi hari itu pada buku

besar,

g. menyiapkan keuangan yang berhubungan dengan bunga bank,

h. mencatat segala pengeluaran untuk dicocokan dengan,

i. mencocokan dengan rekening koran,

j. melihat saldo bank tiap sore,

k. menerima pembayaran sewa,

l. melakukan pembayaran utang bank, dan

m.memberikan laporan keuangan pada pimpinan dan komisaris Soba

(20)

commit to user

7. ACCOUNTING

Accounting bertanggung jawab sepenuhnya atas progam AP dan

GL yang ada di Soba Swalayan. Tugas accounting antara lain.

a. berhubungan dengan Merchandise menerima penerimaan barang,

b. mencatat semua transaksi yang terjadi di toko hari itu,

c. mencocokan nota dari ke Finance,

d. membuat laporan keungan tiap bulannya, tutup buku tiap akhir

bulannya, dan

e. membuat laporan ke pimpinan perusahaan dan komisaris tiap

bulannya.

8. TAXIS

Taxis bertanggung jawab sepenuhnya pada bidang perpajakan

yang ada di Soba Swalayan. Tugas taxis antara lain.

a. membuat laporan pajak dari pajak masukan dan pajak keluaran,

b. menghitung pajak tiap bulan yang akan disetor dan pelaporannya,

c. membuat dan menghitung SPT massa dan SPT tahunan PPH 21 , PPH

25 dan PPN,

d. membayar PPH 21, PPH 25, PPN tiap tengah bulan, dan

e. membuat laporan pajak tiap tanggal 20 tiap bulannya

9. STAFF

Staff bertugas membantu Finance, Accounting, dan Taxis dalam

(21)

commit to user

10. KOORDINATOR

Koordinator bertanggung jawab dalam mendisiplinkan toko

termasuk di dalamnya karyawan absen maupun aturan yang berlaku di

lingkungan pekerjaan. Tugas koordinator antara lain.

a. mengawasi pegawai tiap shiftnya,

b. memberi tugas pada pramuniaga,

c. mengatasi masalah antara costumer dengan Soba Swalayan,

d. memotivasi kerja karyawan,

e. membantu order dalam menginformasikan barang kosong,

f. memotivasi kerja karyawan, dan

g. memberikan laporan pada pimpinan tiap hari, minggu, dan bulannya.

11. KASIR

Kasir bertanggung jawab dalam masalah penjualan barang pada

costumer. Tugas kasir antara lain.

a. memberikan pelayanan prima kepada costumer,

b. mengambil modal tiap shiftnya,

c. melakukan transaksi penjualan barang melalui komputer,

d. mencetak hasil penjualan tiap malamnya, dan

e. menjaga lingkungan kasir agar tetap bersih dan rapi.

12. PRAMUNIAGA

Pramuniaga bertanggung jawab atas counter dan barang dagangan

di Soba Swalayan termasuk memberi pelayanan yang terbaik kepada

(22)

commit to user

a. memberikan senyuman, menyapa, menawarkan bantuan dengan ramah

kepada costumer yang datang,

b. menata barang dagangan,

c. membersihkan barang dagangan yang terlihat kotor,

d. mengatur letak barang dagangan agar terlihat rapi, bersih, dan indah,

e. membantu order untuk menginformasikan barang habis.

13. SECURITY

Security bertanggung jawab sepenuhnya untuk keamanan

lingkungan Soba Swalayan. Tugas security antara lain.

a. bertanggung jawab atas kunci toko,

b. membuka dan menutup toko,

c. mengecek lampu dan jendela saat buka dan tutup toko,

d. mengawasi pembeli,

e. menindak bila terjadi pencurian di Soba Swalayan, dan

f. mengawasi keluar masuknya barang ke gudang.

14. BADAN UMUM

Badan Umum bertanggung jawab membuat lingkungan Soba

Swalayan menjadi bersih, sehat, rapi dan indah serta membersihkan toko

dan kantor setiap harinya termasuk di dalamnya menyapu, mengepel,

(23)

commit to user 1.2 LATAR BELAKANG MASALAH

Seiring dengan bangkitnya perekonomian Indonesia sejak dilanda krisis

ekonomi tahun 1998, kini banyak unit-unit usaha masyarakat yang

berkembang. Seharusnya hal semacam ini didukung oleh sumber daya

manusia yang berkualitas dan didukung dengan sumber daya yang cukup agar

dapat mengembangkan dan mempertahankan usahanya. Dengan semakin

banyak sektor ekonomi mikro di masyarakat menengah ke bawah

menunjukan bahwa dunia usaha di Indonesia mengalami kemajuan. Sektor

ekonomi mikro inilah yang nantinya akan menjadi tulang punggung bagi

sektor ekonomi makro.

Perusahaan akan berkembang apabila didukung dengan sistem

akuntansi yang cocok dan tepat. Karena sistem akuntansi direncanakan untuk

menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam

perusahaan, terutama informasi keuangan. Selain itu akuntansi menjadi salah

satu faktor utama dan pemegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

dunia usaha. Perkembangan dunia bisnis masalah sistem akuntansi akan

tercemin dalam bentuk pemisahan tugas, wewenang, dan tanggung jawab

managerial. Aspek lain yang penting dalam sistem akuntansi adalah sistem

pengawasan oleh sistem pengendalian intern perusahaan. Sistem

pengendalian intern diperkukan untuk menyajikan laporan keuangan yang

dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.

Salah satu indikasi berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam

(24)

commit to user

yang dilakukan, karena pembelian barang dagang merupakan kunci

keberhasilan usaha ini. Pembelian itu bukan hanya sekedar barang tersedia,

tetapi harus dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, barang harus

berkualitas, dan harga juga harus terjangkau karena saat ini banyak sekali

persaingan-persaingan yang harus kita hadapi. Untuk meminimalkan

masalah-masalah yang berkaitan dengan pembelian barang dagang, biasanya

perusahaan memiliki sistem yang salah satunya mengatur sistem pembelian

barang dagang. Suatu sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang secara

rutin terjadi. Sistem pembelian barang dagang dibuat untuk mengatur urutan

proses pengadaan barang dagang yang dilakukan fungsi yang terkait. Sistem

pembelian yang baik adalah terdapat kejelasan otorisasi dalam pembelian

barang dagang sehingga memperkecil terjadinya pembelian fiktif, ketepatan

waktu pemesanan, dan waktu kedatangan barang, dan ketepatan penentuan

kualitas barang dagang yang akan dibeli. Sistem pembelian yang baik

diharapkan menghindari pembelian barang dagang yang berlebihan dan tidak

efisien. Jika sistem ini tidak diterapkan maka akan menghambat kelancaran

operasional.

CV. Soba Swalayan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dalam bidang usaha supermarket (retail bisnis) yang menyediakan

barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari bagi masyarakat di perumahan elitte Solo

Baru, Sukoharjo dan sekitarnya. Untuk hal ini pembelian barang dagang

memiliki peranan penting dalam proses operasional. Permasalahan yang

(25)

commit to user

barang-barang yang dibutuhkan konsumen, sistem pembelian barang atau

pengadaan barang yang memadai sangat menunjang keberhasilan perusahaan.

demikian halnya CV. Soba Swalayan yang berusaha mengambil beberapa

langkah agar mampu bersaing, salah satunya dengan memberikan pelayanan

terbaik dengan konsumen. Hal ini dilakukan untuk menjaga loyalitas

konsumen dalam berbelanja. Disamping itu CV. Soba Swalayan menetapkan

harga jual yang lebih rendah dibandingkan dengan swalayan yang lain. Untuk

dapat menetapkan harga jual yang dapat bersaing dengan sarana perbelanjaan

lainnya, diperlukan kebijakan yang tepat dalam pengadaan barang, termasuk

di dalamnya ketepatan dalam menentukan supplier, sistem yang diterapkan,

serta fungsi-fungsi di dalamnya. Sehingga perlu disusun suatu sistem

akuntansi yang tepat guna menunjang keberhasilan perusahaan dalam

menyediakan barang-barang yang dibutuhkan konsumen dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas, masalah yang menjadi fokus penulis dalam

penelitian ini adalah sistem akuntansi pengadaan barang dagangan yang

diterapkan di CV. Soba Swalayan dengan mengambil judul tugas akhir

“EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BARANG

DAGANGAN PADA CV. SOBA SWALAYAN”.

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, perumusan masalah

(26)

commit to user

a. Bagaimana sistem akuntansi pembelian barang dagang yang diterapkan di

CV. Soba Swalayan?

b. Bagaimana evaluasi sistem akuntansi pembelian barang dagang pada CV.

Soba Swalayan?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah.

a. Untuk mengetahui sistem akuntansi pembelian barang dagang yang

diterapkan di CV. Soba Swalayan.

b. Untuk mengevaluasi sistem akuntansi pembelian barang dagang pada CV.

Soba Swalayan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian memiliki kegunaan yang dapat ditinjau dari segi antara lain.

a. Mahasiswa

1) Untuk membagi wawasan yang berkaitan dengan penerapan teori yang

diterima di kuliah dengan praktek sesungguhnya yang diterapkan oleh

suatu perusahaan.

2) Untuk mengetahui secara langsung bagaimana sistem kerja yang ada di

CV. Soba Swalayan.

3) Untuk dapat lebih memahami masalah yang berkaitan dengan masalah

(27)

commit to user

b. Perusahaan

Diharapkan penulisan ini dapat menjadi masukan yang berguna,

sehingga dapat mendorong perkembangan dalam penyempurnaan sistem

akuntansi perusahaan dimasa yang akan datang, khususnya pada sistem

pembelian.

c. Bagi Lembaga Pendidikan

Agar mahasiswa mengetahui sejauh mana sistem pembelian yang

ada dalam dunia kerja dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

selama belajar di lembaga pendidikan.

1.6 METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan proses mencari, mendapatkan data, untuk

selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian.

Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,

maka perlu digunakan metode penelitian. Metode penelitian ini terdiri dari.

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

studi kasus, karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara

mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Penelitian ini

dilaksanakan di CV. Soba Swalayan yang berlokasi di Jalan Raya Solo

Permai Blok HH 20-22, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo.

2. Sumber Data

(28)

commit to user

(Marzuki, 1989: 55), data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari sumbernya yang diamati dan dicatat untuk pertama

kalinya.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

dari perusahaan dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian

ini.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengadakan tanya jawab secara langsung atau tidak langsung yang

dilaksanakan dengan tatap muka dengan karyawan perusahaan.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari buku/referensi yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

c. Observasi

Penulis dalam penelitian ini melihat secara langsung mengenai

(29)

commit to user

16

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Pengertian Sistem

Sehubungan dengan meningkatnya aktivitas perusahaan, maka perlu

disusun suatu sistem informasi yang sesuai dengan perusahaan. Istilah

sistem itu sendiri berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani

(sustema) yang artinya himpunan bagian atau unsur yang saling

berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Ada beberapa

pengertian sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut.

Menurut Mulyadi (2001: 5), sistem adalah jaringan prosedur yang

dibuat menurut pola tertentu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaaan.

Menurut Cole dalam Baridwan (1990: 3), sistem adalah suatu

kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun

sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu

kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Menurut Harnanto (1987: 391), sistem adalah suatu kerangka dari

prosedur-prosedur yang diintegrasikan dan diciptakan untuk dapat

mengikuti, mencatat dan mengawasi pelaksanakan kegiatan-kegiatan yang

(30)

commit to user 2.1.2 Pengertian Prosedur

Menurut Mulyadi (2001: 5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal,

biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang

dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi berulang-ulang.

Menurut Cole dalam Baridwan (1990: 3), prosedur adalah suatu

urutan pekerjaan clerical, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam

terhadap transaksi perusahaan yang terjadi.

Menurut Harnanto ( 1987: 391), prosedur meliputi semua tahap atau

langkah (proses atau operasi) yang diperlukan dalam pelaksanaan terhadap

suatu bagian atau suatu sistem.

Berdasarkan penjelasan para ahli mengenai sistem dan prosedur

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem dan prosedur saling

memiliki keterkaitan.Sistem terdiri dari jaringan prosedur, sistem yang baik

berakar dari baiknya prosedur yang membentuk sistem tersebut. Jika

prosedur yang membentuk sistem tersebut lemah maka akan membentuk

sistem yang lemah juga.

2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi

Pengertian mengenai sistem akuntansi yang dikemukakan oleh para

ahli sebagai berikut.

Menurut Mulyadi (2001: 3), sistem akuntansi adalah organisasi

(31)

commit to user

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Widjayanto (2001: 11), sistem akuntansi adalah susunan

berbagai formulir catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapan

serta alat komunikasi tenaga pelaksanaannya dan laporan yang

dikoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data

keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Menurut Wing (2006: 23), sistem akuntansi adalah sekumpulan

komponen yang saling kerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.3 Pengertian sistem pembelian

(Mulyadi, 2001: 299), sistem akuntansi pembelian digunakan dalam

perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

1. Fungsi yang Terkait

Menurut Mulyadi (2001: 299), fungsi yang terkait dalam sistem

akuntansi pembelian adalah.

a. Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan

permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di

gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi

penerimaan.

b. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh

(32)

commit to user

dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada

pemasok yang dipilih.

c. Fungsi Penerimaan

Fungsi penerimaan bertanggung jawab melakukan pemeriksaan

terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok

guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut. Fungsi ini juga

bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal

dari transaksi retur penjualan.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi Akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah

fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan.Fungsi pencatat

utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke

dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip

dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan

utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu

utang. Fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat

harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.

2. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian

adalah.

a. Surat Permintaan Pembelian

Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang

(33)

commit to user

melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti

dalam surat tersebut.

b. Surat permintaan penawaran harga

Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi

barang yang pengadaannya tidak bersifat berulangkali terjadi, yang

menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.

c. Surat order pembelian

Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok

yang telah dipilih.

d. Laporan penerimaan barang

Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan

bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis,

spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat

order pembelian.

e. Surat perubahan order pembelian

Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order

pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut

dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang,

spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan

perubahan desain atau bisnis.

f. Bukti kas keluar

Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan

(34)

commit to user

pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang

sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur

mengenai maksud pembayaran.

3. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi

pembelian adalah.

a. Register bukti kas keluar

Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher

payable procedure. Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi

pembelian adalah register bukti kas keluar.

b. Jurnal Pembelian

Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account

payable procedure. Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi

pembelian adalah jurnal pembelian.

c. Kartu Utang

Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account

payable procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat

utang kepada pemasok adalah kartu utang. Jika dalam pencatatan

utang, perusahaan menggunakan voucher payable procedure, yang

berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar yang

(35)

commit to user

d. Kartu Persediaan

Sistem akuntansi pembelian, kartu persediaan ini digunakan untuk

mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.

4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian

a. Prosedur Permintaan Pembelian

Prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian

dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian.

b. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok

Prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan

penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi

mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain,

untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai

pemasok barang yang diperlukan perusahaan. Perusahaan seringkali

menentukan jenjang wewenang dalam pemilihan pemasok sehingga

sistem akuntansi pembelian dibagi menjadi sebagai berikut.

1) Sistem akuntansi pembelian dengan pengadaan langsung.

2) Sistem akuntansi pembelian dengan penunjukan langsung.

3) Sistem akuntansi pembelian dengan lelang.

c. Prosedur Order Pembelian

Prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order pembelian

kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit

(36)

commit to user

yang meminta barang, dan fungsi pencatat utang) mengenai order

pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

d. Prosedur Penerimaan Barang

Prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan

mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari

pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk

menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.

e. Prosedur Pencatatan Utang

Prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan

penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan

pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan

utang.

f. Prosedur Distribusi Pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari

transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan

manajemen.

2.1.5 Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern menurut AICPA adalah rencana organisasi

dan semua ukuran dan metode yang diterapkan dalam suatu perusahaan

untuk melindungi aktiva, menjaga keakurasian dan kepercayaan data

akuntansi, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kepatuhan terhadap

(37)

commit to user

Sistem pengendalian intern menurut Mulyadi (2001:163) adalah

meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian

dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian intern

tersebut menekankan pada tujuan yang akan dicapai yaitu.

1. Menjaga kekayaan organisasi.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

3. Mendorong efisiensi.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Unsur-unsur pengendalian intern meurut Mulyadi (2001:164), adalah

sebagai berikut.

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas.

Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian

tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.pembagian

tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan prinsip-prinsip

sebagai berikut.

1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang

untuk melaksanakan suatu kegiatan (misalnya pembelian). Fungsi

(38)

commit to user

menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang

memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Pelaksanaan suatu

transaksi terdapat internal check diantara unit organisasi pelaksana.

Dengan adanya pemisahan fungsi, catatan akuntansi yang

diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi sesungguhnya yang

dilaksanakan oleh unit-unit organisasi yang memegang fungsi. Jika

ada perangkapan fungsi, maka akan membuka kemungkinan

terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi,

sehingga data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya

kebenarannya dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak

terjamin kekayaannya.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaaan, utang, pendapatan, dan

biaya.

Didalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi

dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya

transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem

yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya

setiap transaksi. Formulir merupakan media yang digunakan untuk

merekam penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasi

(39)

commit to user

formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan

otorisasi. Di lain pihak, formulir merupakan dokumen yang dipakai

sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi.

Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam

formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan

keandalan yang tinggi. Dengan demikian otorisasi akan menjamin

dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan

menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi.

Selanjutnya prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi

yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan

dan biaya suatu organisasi.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan

prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan

baik jika tidak diciptakan cara-cara yang menjamin praktik sehat dalam

pelaksanaannya.

Adapun cara-cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam

menciptakan praktik yang sehat adalah.

1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya

harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena

formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya

(40)

commit to user

nomor urut tercetak akan dapat menetapkan pertanggungjawaban

terlaksananya transaksi.

2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak

dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang

akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. Hal ini akan

mendorong karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan

yang telah ditetapkan.

3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir

oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan

dari orang atau unit organisasi lain. Karena setiap transaksi

dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain, sehingga terjadi

internal check terhadap pelaksanaan tugas setiap unit organisasi

yang terkait, maka setiap unit organisasi akan melaksanakan praktik

yang sehat dalam pelaksanaan tugasnya.

4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan

secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam

melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka

dapat dihindari.

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan

kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya.

Selama cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan untuk

(41)

commit to user

dalam divisi yang bersangkutan, diharapkan dapat ditangkap oleh

pejabat yang menggantikan untuk sementara waktu tersebut.

6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek

ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya, secara periodik harus

diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara kekayaan secara fisik

dengan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan kekayaan

tersebut.

7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. Unit organisasi ini

disebut satuan pengawasan intern ini harus melaksanakan fungsi

operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, serta

bertanggung jawab langsung kepada manajemen puncak. Satuan

pengawas intern dalam perusahaan akan menjamin efektivitas

unsur-unsur sistem pengendalian intern, sehingga kekayaan perusahaan

akan menjamin keamanannya dan data akuntansi akan terjamin

ketelitian dan keandalannya.

8) Karyawan yang mutunya sesuai tanggung jawabnya. Bagaimanapun

baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan

serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik sehat,

semuanya sangat tergantung kepada manusia yang

melaksanakannya. Diantara empat unsur pokok pengendalian intern,

(42)

commit to user

kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem

pengendalian intern. Jika perusahaan memiliki karyawan yang

kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi

sampai batas yang minimum dan perusahaan tetap mampu

menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat

dihandalkan.

Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi

tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya. Untuk

mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, cara

yang ditempuh antara lain.

a) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut

oleh pekerjaannya.

b) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaanya.

2.2 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PADA CV. SOBA SWALAYAN

2.2.1 Fungsi yang terkait

Untuk melaksanakan semua tahap transaksi, suatu fungsi tidak boleh

diberi tanggungjawab penuh dalam melaksanakannya. Dengan demikian,

dalam pelaksanakan suatu transaksi terdapat internal check diantara fungsi

atau unit organisasi pelaksana. Adapun pelaksana fungsi yang terkait dalam

(43)

commit to user

a. Fungsi Order Pembelian

Fungsi order pembelian bertanggung jawab untuk memeriksa stok

barang dalam swalayan. Fungsi order pemilihan juga bertanggung jawab

untuk melaksanakan order pembelian kepada pemasok dengan

mengeluarkan surat order pembelian atas persetujuan dari fungsi gudang.

b. Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk menerima barang yang

dikirim dari pemasok membandingkan antara surat order pembelian

dengan faktur tembusan dari pemasok, untuk memeriksa barang yang

diterima apakah sesuai dengan pesanan, baik jenis spesifikasi maupun

kuantitasnya.

c. Fungsi Merchandise

Fungsi merchandise bertanggung jawab untuk melakukan input

data atas barang yang diterima ke dalam kartu stock barang dan

memberi cap tanggal jatuh tempo pada faktur tembusan yang dikirim

oleh pemasok serta membuat print out atas data yang diinput dalam

kartu stok barang.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk menyelenggarakan

pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.

2.2.2 Dokumen yang digunakan

Dokumen merupakan media yang digunakan untuk merekam

(44)

commit to user

dalam organisasi. Dokumen ini juga dipakai sebagai dasar untuk pencatatan

transaksi dalam catatan akuntansi. Oleh karena itu dokumen harus diawasi

sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi. Adapun dokumen

yang digunakan dalam transaksi pembelian pada CV. Soba Swalayan adalah

sebagai berikut.

a. Surat order pembelian

Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok

yang terdiri dari berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut.

1) Surat order pembelian

Dokumen ini merupakan dokumen asli, yaitu lembar pertama

surat order pembelian yang dikirim kepada pemasok sebagai order

resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

2) Tembusan fungsi gudang

Tembusan surat order pembelian ini dikirim ke fungsi gudang

sebagai otorisasi untuk menerima barang dan digunakan untuk

membandingkan antara pesanan dengan barang yang diterima baik

jenis, spesifikasi maupun kuantitasnya.

3) Arsip pemasok

Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi order

sebagai arsip.

b. Faktur tembusan pemasok

Dokumen ini merupakan surat pengantar yang dikirim oleh

(45)

commit to user

melakukan input data oleh fungsi merchandise. Dokumen ini juga

digunakan untuk menjadwalkan jatuh tempo pembayaran utang kepada

pemasok dan dasar pencatatan utang.

c. Bukti Kas/bank

Dokumen ini dibuat sebagai dasar pembayaran utang jatuh tempo

perusahaan yang akan dilakukan pembayarannya oleh fungsi finance.

d. Print out

Dokumen ini merupakan print out hasil input data yang diterima

dari pemasok dan berfungsi untuk menunjukan bahwa barang telah

diterima dan telah memenuhi jenis, spesifikasi dan kuantitas seperti yang

tercantum dalam surat order pembelian.

e. Faktur asli dari pemasok

Dokumen ini diterima dari pemasok, pada saat tanggal jatuh tempo

pembayaran utang dan sebagai bukti penagihan yang dikirim oleh

pemasok kepada fungsi finance.

f. Bukti pembayaran

Dokumen ini dibuat sebagai tanda terima bahwa perusahaan telah

melakukan pembayaran kepada pemasok dan digunakan sebagai dasar

pencatatan transaksi pengeluaran kas pada fungsi akuntansi.

g. Retur pembelian

Dokumen ini dibuat apabila ada pengembalian barang yang dipesan

karena ada cacat ataupun persediaan masih cukup banyak setelah

(46)

commit to user

2.2.3 Catatan akuntansi yang digunakan

Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam

dalam formulir atau dokumen dicatat dalam catatan akuntansi dengan

tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi. Adapun catatan akuntansi yang

digunakan dalam transaksi pembelian pada CV. Soba Swalayan adalah

sebagai berikut.

a. Kartu stok barang

Kartu stock barang digunakan untuk mencatat barang-barang yang

masuk atau yang diterima dari pemasok. Sedangkan barang-barang yang

keluar secara otomatis sudah mengurangi stock barang pada saat barang

terjual. Karena penyelenggarakan kartu stock barang di bagian gudang

sudah terkomputerisasi secara online dengan bagian toko. Sehingga pada

saat terjadi penjualan akan mengurangi persediaan di gudang.

b. Buku pembantu utang

Buku pembantu utang digunakan untuk mencatat utang kepada

pemasok pada saat terjadi transaksi pembelian.

2.2.4 Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi

Untuk memudahkan pemahaman proses transaksi pembelian dari awal

sampai akhir, maka dibuatlah jaringan prosedur yang membentuk sistem

akuntansi pembelian. Adapun jaringan prosedur yang membentuk sistem

akuntansi pembelian yang diterapkan pada CV. Soba Swalayan adalah

(47)

commit to user

a. Prosedur order pembelian

Prosedur ini dilakukan rutin oleh fungsi order pembelian, sistem

pengadaan barang dilakukan untuk memenuhi stok barang dalam waktu

seminggu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan barang di

dalam gudang. Fungsi order pembelian dalam prosedur ini membuat

surat order pembelian rangkap tiga.

b. Prosedur penerimaan barang

Prosedur ini dilakukan oleh fungsi gudang, Fungsi gudang

melakukan pemeriksaan mengenai jenis, spesifikasi, dan kuantitas barang

yang diterima dari pemasok. Kemudian dibawa ke bagian fungsi

merchandise, fungsi merchandise bertanggung jawab membuat print out

data yang diinput dari faktur yang diterima dari pemasok. Print out

tersebut berfungsi sebagai laporan penerimaan barang dari pemasok.

c. Prosedur pencatatan utang

Prosedur ini dilakukan oleh fungsi akuntansi, fungsi akuntansi

bertanggung jawab memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan transaksi pembelian, yaitu faktur tembusan dari pemasok dan

print out yang dibuat oleh fungsi merchandise kemudian

menyelenggarakan pencatatan utang dengan membuat dokumen kas/

bank.

d. Prosedur pembayaran utang dan pengeluaran kas

Prosedur ini dilakukan oleh fungsi finance, fungsi finance

(48)

commit to user

finance melakukan pembayaran kepada pemasok dan mengembalikan

faktur tembusan kepada pemasok. Sedangkan fungsi akuntansi

menyelenggarakan pencatatan transaksi pengeluaran kas berdasarkan

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan transaksi tersebut, seperti

faktur asli dari pemasok dan bukti pembayaran.

2.2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Pembelian

Bagan alir dibuat untuk mengkomunikasikan hasil analisis sistem dan

rancangan sistem kepada pemakai informasi, analisis sistem menggunakan

simbol-simbol standar.

Manfaat penggunaan bagan alir adalah sebagai berikut.

1. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan

menggunakan bagan alir.

2. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan

bagan alir.

3. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang

yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir.

4. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan

(49)
(50)
(51)

commit to user

38

2.3 EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BARANG DAGANG

PADA CV. SOBA SWALAYAN

Berdasarkan hasil perbandingan antara sistem akuntansi pembelian

barang dagangan yang diterapkan pada CV. Soba Swalayan dengan ketentuan

yang ada, maka dapat dilihat keberhasilannya perusahaan dalam

melaksanakan sistem akuntansi yang telah ditetapkan untuk melindungi

kekayaan perusahaan. Berikut ini disajikan evaluasi sistem akuntansi

pembelian barang dagangan pada CV. Soba Swalayan.

1. Fungsi yang terkait

a. Sudah terdapat pengembangan pemisahan fungsi yang memadai, seperti

yang terdapat pada bagian pengadaan barang, dimana fungsi order

pembelian terpisah dengan fungsi penerimaan barang. Fungsi

penerimaan barang dilaksanakan oleh fungsi gudang. Sedangkan fungsi

penginputan data dalam pengadaan barang tersebut dilaksanakan oleh

fungsi merchandise. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut

diharapkan dapat menghindari kemungkinan adanya kesalahan dalam

pelaksanaan tugas dan mencegah kecurangan yang dilakukan oleh

karyawan.

b. Fungsi akuntansi dengan fungsi finance merupakan fungsi yang

terpisah, dimana fungsi akuntansi yang merupakan fungsi pencatatan

hanya bertanggung jawab menyelenggarakan pencatatan transaksi yang

terjadi, sedangkan fungsi finance yang merupakan fungsi penyimpanan

(52)

commit to user

Sehingga dengan adanya pemisahan kedua fungsi tersebut diharapkan

dapat menghindari kemungkinan adanya kesalahan dalam pelaksanaan

tugas dan mencegah kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.

c. Selalu diadakan cross check antar fungsi yang terkait dalam transaksi

pembelian yang pelaksanaannya setiap satu bulan sekali.

2. Dokumen yang digunakan

a. Surat order pembelian tidak diotorisasi oleh fungsi merchandise tetapi

hanya diotorisasi oleh fungsi gudang dimana penggunaannya dengan

sepengetahuan fungsi gudang.

b. Surat order pembelian yang merupakan dokumen penting dalam

transaksi pembelian belum bernomor urut tercetak. Hal ini

memungkinkan terjadinya penyelewengan dalam penggunaannya.

c. Faktur tembusan dari pemasok yang diterima perusahaan pada saat

penerimaan barang diberi “cap tanggal jatuh tempo” oleh fungsi

gudang. Untuk memastikan perusahaan masih mempunyai kewajiban

kepada pemasok yang harus dibayar pada tanggal tersebut.

d. Print out penerimaan barang dibuat oleh fungsi merchandise berfungsi

sebagai laporan penerimaan barang, sebagai bukti bahwa barang yang

diterima telah sesuai dengan surat order pembelian.

e. Bukti pembayaran diotorisasi oleh fungsi finance dan diberi “cap lunas”

sebagai bukti bahwa perusahaan telah melakukan pembayaran kepada

(53)

commit to user

f. Faktur asli yang diterima pemasok sebagai bukti bahwa pemasok telah

melakukan penagihan.

3. Catatan akuntansi

a. Fungsi akuntansi tidak menyelenggarakan pembukuan dalam jurnal

khusus maupun jurnal umum, tetapi hanya mencatat dalam buku

pembantu utang dalam transaksi pembelian.

b. Penyetoran kas ke bank secara perminggu oleh fungsi finance.

c. Dalam hal mutasi barang yang masuk dan keluar kartu stock barang

di gudang pada CV. Soba Swalayan sudah terkomputerisasi secara

online dengan toko. Hanya fungsi merchandise yang dapat

melakukan input data barang masuk. Sedangkan untuk mutasi barang

yang keluar karena adanya penjualan secara otomatis akan

mengurangi stock barang yang ada di gudang.

2.4EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA CV. SOBA

SWALAYAN

Evaluasi sitem pengendalian intern berdasarkan unsur-unsur sistem

pengendalian intern, maka penulis mengevaluasi beberapa penerapan sistem

akuntansi pembelian barang dagangan pada CV. Soba Swalayan.

1. Struktur organisasi adalah kerangka (frame work) pembagian

tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

(54)

commit to user

Pemisahan fungsi dalam sistem pembelian barang dagang antara

fungsi akuntansi dengan fungsi finance sudah diterapkan pada CV.

Soba Swalayan. Fungsi finance adalah fungsi yang melakukan

pembayaran terhadap transaksi pembelian yang dilakukan, sedangkan

fungsi akuntansi adalah fungsi yang melakukan pencatatan terhadap

transaksi pembelian. Pemisahan fungsi ini dimaksudkan untuk

menjamin ketelitian, keandalan dan keakuratan data kekayaan yang

dimiliki perusahaan.

b. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan

Pemisahan fungsi dalam sistem pembelian barang dagang antara

fungsi pembelian dengan fungsi penerimaan sudah diterapkan pada CV.

Soba Swalayan. Fungsi pembelian pada CV. Soba Swalayan dilakukan

oleh beberapa fungsi yaitu fungsi order, fungsi gudang, dan fungsi

merchandise. Pemisahan fungsi ini dimaksudkan untuk menciptakan

pengecekan intern dalam transaksi pembelian, mengurangi resiko

diterimanya barang yang tidak dipesan oleh perusahaan, mengurangi

resiko diterimanya barang jenis spesifikasi kuantitas mutu barangnya

tidak sesuai dengan yang dipesan perusahaan, dan mengurangi resiko

diterima barang yang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam

surat order pembelian.

c. Transaksi harus dilaksanakan oleh lebih dari satu orang

Transaksi pembelian pada CV. Soba Swalayan melibatkan

(55)

commit to user

gudang, fungsi merchandise, fungsi finance, dan fungsi akuntansi.

Meskipun demikian masih terdapat perangkapan fungsi, seperti fungsi

gudang dan penerima barang berada di bawah tanggung jawab satu

fungsi.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Setiap transaksi pembelian terjadi melalui sistem otorisasi tertentu.

Tidak ada satupun transaksi yang terjadi tanpa otorisasi oleh pejabat yang

memiliki wewenang. Otorisasi dilakukan dengan membubuhkan tanda

tangan oleh yang memiliki wewenang pada dokumen sumber ataupun

dengan dokumen pendukung. Setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam

catatan akuntansi melalui prosedur pencatatan tertentu. Dengan demikian

kekayaan perusahaan terjamin keamanan dan keandalannya.

a. Surat order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang lebih tinggi

Surat order pembelian merupakan awal transaksi pengadaan

barang.

b. Bukti pembayaran diotorisasi oleh fungsi keuangan

Bukti pembayaran dibuat apabila pemasok telah melakukan

penagihan kepada perusahaan. Setelah fungsi finance melakukan

pembayaran. Bukti pembayaran diberi cap lunas dan fungsi finance

menerima faktur asli dari pemasok.

c. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi merchandise

Laporan penerimaan barang diotorisasi adalah sebagai bukti telah

(56)

commit to user

tanda tangan otorisasi pada laporan penerimaan barang setelah

memeriksa lalu menginput barang yang diterima pemasok sesuai

dengan faktur tembusan dari pemasok.

d. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen

sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap

Sistem akuntansi pembelian yang ada dalam CV. Soba Swalayan

telah menerapkan pencatatan oleh fungsi akuntansi didasarkan pada

dokumen sumber (SOP) dan dokumen pendukung, seperti laporan

penerimaan barang. SOP tersebut dibuat rangkap 3 yang didistribusikan

kepada pemasok, fungsi merchandise dan digunakan sebagai arsip oleh

fungsi order.

3. Praktik yang sehat

Pembagian tanggung jawab fungsional serta sistem wewenang dan

prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan

baik, jika tidak diciptakan langkah-langkah untuk menjamin adanya

praktik yang sehat dalam melaksanakannya. Langkah-langkah yang

ditempuh oleh CV. Soba Swalayan dalam rangka menciptakan praktik

yang sehat adalah sebagai berikut.

a. CV. Soba Swalayan belum menggunakan formulir bernomor urut

tercetak dalam transaksi pembelian, khususnya pada surat order

pembelian. Surat order pembelian merupakan dokumen penting

(57)

commit to user

tercetak berfungsi untuk mengantisipasi penggunaan yang tidak

dapat dipertanggung jawabkan oleh yang wewenang.

b. Pemeriksaan kepada setiap fungsi terhadap tugas dan tanggung

jawab oleh store manajer dengan jadwal yang rutin setiap harinya.

c. Transaksi pembelian pada CV. Soba Swalayan tidak hanya

dilaksanakan oleh satu orang/fungsi melainkan melibatkan beberapa

fungsi order, fungsi gudang, fungsi merchandise, fungsi finance, dan

fungsi akuntansi. Dengan dilibatkannya beberapa fungsi tersebut

secara tidak langsung proses internal check terhadap pelaksanaan

tugas setiap fungsi yang dijalankan.

d. CV. Soba Swalayan tidak membentuk pengawas intern yang bersifat

independen, melainkan pemilik perusahaan memberi kepercayaan

kepada store manajer untuk melaksanakan pengawasan terhadap

setiap unit organisasi.

e. CV. Soba Swalayan tidak menerapkan rotasi jabatan terhadap tugas

dan tanggung jawab karyawan setiap fungsi. Jika salah satu fungsi

tidak masuk akan mengakibatkan kinerja karyawan tidak efektif.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya

Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten cara yang ditempuh

oleh CV. Soba Swalayan adalah sebagai berikut.

a. Pada saat perekrutan karyawan dilakukan dengan test wawancara

(58)

commit to user

b. Latar belakang pendidikan karyawan harus berdasarkan persyaratan

(59)

commit to user

46

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai sistem akuntansi

pembelian barang dagangan yang diterapkan oleh CV. Soba Swalayan, maka hasil

evaluasi yang dilakukan penulis menemukan beberapa kelemahan dan kebaikan

yang dapat penulis jabarkan berdasarkan aktivitas akuntansi yang dilaksanakan,

yaitu sebagai berikut.

3.1Kelebihan

a. Adanya pemisahan fungsi antara fungsi akuntansi dan fungsi finance.

Fungsi akuntansi hanya mempunyai wewenang dalam menyelenggarakan

pembukuan (sebagai fungsi pencatatan), sedangkan fungsi finance

bertanggung jawab dalam menangani kas masuk dan kas keluar (sebagai

fungsi penyimpanan). Dengan pemisahan fungsi tersebut memudahkan

dilakukan cross check setiap saat.

b. Pemberian “cap lunas” pada bukti pembayaran yang diotorisasi oleh

fungsi finance sebagai bukti bahwa perusahaan telah melakukan

pembayaran kepada pemasok.

c. Pemberian “cap jatuh tempo” pada faktur tembusan dari pemasok

memudahkan perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan masih

(60)

commit to user

d. Transaksi pembelian dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh lebih dari

satu fungsi yaitu fungsi order, fungsi gudang, fungsi merchandise, fungsi

akuntansi, fungsi finance.

e. Fungsi pembelian dipecah menjadi tiga fungsi bagian yaitu fungsi order,

fungsi gudang dan fungsi merchandise. Pemecahan fungsi tersebut

diharapkan dapat menghindari kemungkinan terjadinya kecurangan.

f. Adanya otorisasi dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian

barang dagang oleh bagian yang berwenang.

g. Terdapat prosedur pencatatan yang jelas ke dalam catatan akuntansi yang

didasarkan pada

Gambar

GAMBAR Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Struktur organisasi yang ada pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memungkinkan adanya pemisahan fungsi antara fungsi operasi, pembukuan dan pemeriksaan

Salah satu unsur pokok sistem pengendalian intern mengharuskan adanya pemisahan fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. Dalam sistem akuntansi

Berdasarkan penelitian tersebut, penulis memberikan saran agar dilakukan pemisahan fungsi antara penerimaan dan penyimpanan yang saat ini hanya dilakukan oleh fungsi

a. Terbukanya informasi yang penting bagi koperasi, hal ini disebabkan tidak adanya pemisahan tugas antara fungsi penyimpanan dan fungsi informasi yang terkait

Pada kondisi penyimpanan yang cukup lembab perlu adanya proses penanganan berupa penambahan kipas dikarenakan kondisi penyimpanan dari kernel yang lembab dapat

Namun pada bagian penjualan perlu adanya komunikasi dengan bagian piutang dan perlu adanya pemisahan fungsi dan wewenang terutama pada bagian pencatatan piutang

2 i tu fungsi yang terkai t dalam sistem penerimaan kas baik kredi t maupun tunai perlu dilakukan pemisahan fungsi, sehingga sistem pengawasan intern atas penerimaan kas dapat

Surya Dave Plastec tidak ada laporan penerimaan barang menyebabkan tidak diketahuinya status barang; 2 Tidak adanya fungsi penerimaan dan fungsi penyimpanan barang mengakibatkan