• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Konsep biaya merupakan salah satu hal yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Biaya (Hansen; 2005, 54) didefinisikan sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Secara umum, dalam akuntansi manajemen dikenal 2 (dua) golongan biaya, yaitu biaya variabel dan biaya tetap.

Biaya variabel (Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding dengan perberubah-ubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap. Artinya, jika volume kegiatan diperbesar 2 (dua) kali lipat,maka total biaya juga menjadi 2 (dua) kali lipat dari jumlah semula.

Biaya tetap (Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan tertentu relatif tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.

2.2 Harga Jual

Harga jual (Mulyadi; 2001, 81) adalah nilai suatu barang/jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang/jasa yang dimilki kepada orang lain.

(2)

Dimana tujuan harga jual adalah untuk mendapatkan laba maksimum, mendapatkan pengembalian investasi, mencegah atau mengurangi persaingan, mempertahankan atau memperbaiki market share.

Faktor-faktor mempengaruhi tingkat harga (Garrison, 2007, 47) antara lain: 1. Tujuan perusahaan, khususnya laba dan Return on Investment (ROI) yang

diharapkan

2. Biaya, khususnya biaya masa depan 3. Pendapatan yang diharapkan

4. Jenis produk atau jasa yang dijual 5. Jenis industri

6. Citra atau kesan masyarakat

7. Pengaruh pemerintah, seperti kebijakan, undang-undang 8. Tindakan atas reaksi pesaing

9. Tipe pasar yang dihadapi 10. Trend ekonomi

11. Gaya manajemen 12. Tujuan non-laba

13. Tanggung jawab sosial perusahaan

Jika manajer perushaan mempunyai suatu diskresi (kebijakan) dalam menetapkan harga, berbagai rumus berdasarkan biaya dapat digunakan sebagai pegangan bagi keputusan penetapan harga. Rumus ini mencakup:

1. Biaya produksi variabel ditambah marjin (laba) 2. Total biaya variabel ditambah marjin (laba)

(3)

3. Total biaya produksi ditambah marjin (laba) 4. Total biaya ditambah marjin (laba)

Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan-perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan customers sebagai prioritas pertama dalam mengarahkan kegiatan bisnis mereka. Perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermutu dengan harga yang rendah dengan berpedoman baha customers hanya dibebani dengan biaya-biaya untuk penambah nilai (value added activities).

2.3 Biaya Target

Produksi suatu barang atau jasa selalu memerlukan bahan mentah, tenaga kerja langsung dan hal-hal yang secara tidak langsung mendukung produksi tersebut. Dalam organisasi atau perusahaan jasa sering kali persediaan ini berwujud ataupun tidak berwujud. Akun persediaan untuk organisasi atau perusahaan jasa, biasanya berupa persediaan perlengkapan yang digunakan dalam menyediakan jasa tersebut.

Biaya target (Target Costing) adalah biaya produk atau jasa berdasarkan harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan. Biaya target juga didefinisikan sebagai perbedaan antara harga jual produk ataujasa yang iperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan. Dengan kata lain, biaya target diasumsikan sebagai biaya yang harus dicapai atau “biaya standar” sebelum ada marjin (laba) atas barang atau jasa yang dihasilkan. (Mulyadi; 2001, 84).

(4)

A Target Cost is estimated long run cost of a product that will enable a company to enter or remain in the market and competee profitability against its competitor (Horngern, 2001, 105). Jika biaya target (target cost) di bawah harga produk yang sekarang dapat dicapai, maka manajemen harus merencanakan program pengurangan biaya untuk menurunkan biaya yang sekarang, untuk menghasilkan produk, ke biaya target (target cost).

Biaya Target (Target Costing) (Mulyadi, 2001, 84) merupakan suatu bentuk biaya standar yang dapat dicapai sekarang (current attainable standard). Jika perusahaan menekankan usahanya dalam pengurangan biaya bukan penambah nilai (non value added costs), standar yang dicapai sekarang harus mencerminkan kenaikan efisiensi yang diharapkan tahun bersangkutan. Perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya stndar yang dicapai sekarang akan memberikan ukuran seberapa besar tujuan improvement (kemajuan) tahun yang telah dicapai. Jika biaya standar yang ideal (ideal standrd cost), maka biaya target (target cost) didorong faktor luar, yaitu atas dasar nalisa pasar dan pesaing.

Disamping itu pula, perhitungan biaya target melbatkan jauh lebih banyak pekerjaan pendahuluan daripada penetapan harga berdasarkan biaya. Namun, terdapat pekerjaan tambahan yang harus dilakukan jika harga berdasarkan biaya yang lebih tinggi daripada harga target.

(5)

Dalam menentukan biaya target atas suatu produk atau jasa dikenal 2 (dua) pendekatan (Supriyono; 2001, 53), antara lain:

1. Pendekatan Biaya Target Penuh (Full Cost Approach)

Dalam pendekatan ini harga target ditentukan sebesar biaya produksi ditambah dengan markup yang diinginkan. Akan tetapi biaya produksi tersebut tidak termasuk biaya non produksi. Pendekatan ini sebagai dasar penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasarkan fungsi.

2. Pendekatan Biaya Target Variabel (Variable Cost Approach)

Penentuan harga target atas produk atau jasa ditentukan sebesar biaya variabel ditambah markup yang harus tersedia untuk menutup semua biaya tetap dan untuk menghasilkan laba yang dihasilkan. Pendekatan ini sebagai dasar penentuan harga jual menekan penggolongan biaya berdasar prilakunya.

2.4 Harga Target

Dalam menentukan harga jual bagi perusahaan jasa, tidak jarang seorang manajer menggunakan harga target (Target Pricing) jasa yang dihasilkan. Harga target ini memfokuskan pada harga, pendapatan, volume, biaya, laba dan kombinasi penjualan. Harga target adalah analisis biaya-jumlah-laba (Cost-Volume-Profit), Target ROI Pricing, ataupun sebagai Cost-Plus Pricing. Dimana kesemuanya berpusat kepada komponen-komponen biaya tetap dan variabel, yang merupakan faktor mempengaruhi laba.

(6)

Dalam jangka panjang kontribusi marjin (pendapatan dikurangi biaya variabel) harus dapat menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Dimana dalam perencanaan markup atas biaya target tersebut, manajemen seharusnya mempertimbangkan margin kontribusi dari seluruh produk setelah biaya yang didapatkan dipisahkan, dikurangkan dari penjualan. Margin kontribusi tersebut memungkinkan untuk memprediksi kontribusi masing-masing departemen.

Produksi suatu barang atau jasa selalu memerlukan bahan mentah, tenaga kerja langsung dan hal-hal yang secara tidak langsung mendukung produksi tersebut. Dalam organisasi jasa seringkali persediaan bahan baku ini berwujud ataupun tidak berwujud, yang mana akun persediaan bahan baku untuk persediaan pada perusahaan jasa biasanya berupa persediaan perlengkapan yang digunakan dalam menyediakan jasa.

Target Price (Mulyadi, 2001, 84) adalah akumulasi antara biaya target (standar) yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang atau jasa dengan target laba yang diharapkan atas unit barang tersebut. Jika harga terget dan atau biaya target masih dibawah harga produk yang sekarang dapat dicapai, maka pihak manajemen harus merencanakan program pengurangan biaya untuk menurunkan biaya yang sekarang dikonsumsi untuk menghasilkan ke target price/target cost.

(7)

Untuk menentukan harga target tersebut maka digunakan rumus sebagai berikut:

PX = TC + π atau PX = (FC + VC) + π Dimana:

PX = Harga Jual (Harga Target)

TC = Biaya Total

FC = Biaya Tetap

VC = Biaya Variabel

π = Laba yang diharapkan

berdasarkan rumus diatas harga target dapat ditentukan dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan (biaya produksi ataupun biaya non produksi) ditambahkan persentase mark up dari laba yang diharapkan.

Contoh: PT X akan memproduksi produk “A” (dengan harga produk sejenis dipasar adalah RP 15.000,-) dengan biaya bahan baku yang dikonsumsi per satuan

produk adalah sebesar RP 2.000,-. Dalam memproduksi produk tersebut

dibutuhkan tenaga kerja dengan upah tenaga kerja sebesar RP 1.500,-. Pihak

manajemen perusahaan memberikan insentif lembur sebesar RP 500,-/jam dengan

maksimal jam lembur masing-masing karyawan dalam seminggu adalah sebanyak 10 (sepuluh) jam. Biaya overhead pabrik yang diprediksi terjadi adalah sebesar RP

3.000,-. Atas pertimbangan kompetitor dan pasar, pihak perusahaan menginginkan laba sebesar RP 5.000,-/unit produk, berapakah biaya target dan

(8)

harga target? (Asumsi: Manajemen mengharuskan pekerja untuk lembur dalam rangka memperbesar kapasistas produksi dan penjualan, min. 1 jam/hari)

Jawab:

Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku RP 2.000,-

Biaya Tenaga Kerja RP 1.500,-

Insentif lembur RP 500,-

Biaya Overhead Pabrik RP 3.000,- +

Biaya Target RP 7.000,-

Laba yang diharapkan

1. Harga harus mampu menutupi biaya incremental produksi RP 5.000,- +

Harga Target RP 12.000,-

Dalam menentukan harga target ini, hubungan antaraharga jual, biaya per unit, volume jual barang, dan laba yang diharapkan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan. Setiap unit barang atau jasa yang akan dijual akan menghasilkan suatu kontribusi terhadap biaya dan pendapatan terhadap biaya yang diinginkan.

Persentase laba yang cukup tinggi digunakan untuk menutupi risiko pengembalian investasi yang sesuai, tetapi tidak cuku tinggi untuk mencari pesaing baru ataupun menimbulkan ketidakpercayaan dari para pelanggan (Atkinson; 2001, 78). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalampenentuan harga (cost-volume-profit approach) antara lain (Davidson, 2001, 60) :

(9)

3. Total biaya yang dikeluarkan dari penanaman modal untuk memproduksi dan mendistribusikan produk/jasa.

Disamping itu juga perlunya pemahman akan asumsi-asumsi tersebut antara lain (Davidson, 2001, 62):

1. Total biaya yang termasuk dalam komponen biaya tetap dan biaya tidak tetap.

2. Prilaku biaya dan pendapatan dalam aktivitas produksi. Hal ini diasumsikan dengan:

a. Total biaya tetap tidak berubah selama proses produksi b. Biaya tidak tetap per unit selalu tetap selama proses produksi c. Harga jual yang tetap

3. Produk campuran yang tetap selama proses produksi 4. Tidak ada perubahan dalam persediaan.

Ada beberapa keunggulan dari pendekatan harga target (pendekatan kontribusi) daripada pendekatan sistem harga pokok serapan untuk membantu penetapan harga, antara lain (Mulyadi, 2001, 86):

1. Pendekatan harga target (pendekatan kontribusi/biaya target penuh) memberi informasi yang lebih rinci daripada pendekatan sistem harga pokok serapan (Absorption Approach/Full Cost Approach). Dimana,pendekatan kontribusi mengukur hubungan antara biaya-volume-laba,oleh karena itu mempermudah penyesuaian daftar harga berbagai tingkat volume tertentu.

(10)

2. Rumus penetapan harga normal atau target menurut pendekatan kontribusi (biaya target penuh) dapat dikembangkan semudah dalam sistem harga pokok serapan (Absorption Approach/Full Cost Approach) untuk situasi biasa atau non-ikremental. Dengan pendekatan ini persentase kenaikan atas biaya akan didasarkan pada biaya variabel.

3. Pendekatan harga target (pendekatan kontribusi/biaya target penuh) menyoroti akibat jangka panjang versus jangka pendek dari penurunan harga untuk pesanan khusus. Umumnya, manajer dapat menimbang keputusan semacam itu dengan menilai manfaat jangka panjang yang diharapkan bila tidak ada penurunan harga.

2.5 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Tahun Penelitian

Penentuan

Sample Hasil Penelitian

Jauhari, Taufiqurrahman Analisis Efektivitas Biaya Produksi denggan Menggunakan Target Costing dan Standart Costing pada PT Pancamitra Ichigo Jaya Malang, Tahun 2004

Random Target Costing

dapat diterapkan pada perusahaan PT Pancamitra dengan mengevaluasi dan mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Sedangkan biaya bahan baku langsung tidak mengalami perubahan karena menjadi standart kualitas produk. Sunjaya, Munica Ida Analisa Penerapan Target Costing sebagai Sistem Pengendalian Biaya untuk Meningkatkan

Random PT Indah Kiat

telah berhasil menetapkan

metode Target Costing dalam menetapkan harga

(11)

Kontribusi Laba pada PT Indah Kiat Pulp dan Paper, Tbk, Tahun 2005.

jualnya sesuai dengan harga yang dapat diterima oleh konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Siswa melafalkan huruf- huruf Alquran melalui kalimat secara klasikal dan kelompok, melafalkan kalimat dalam Alquran sesuai makhraj dan harakat secara klasikal, kelompok

a) Dana Bagi Hasil yang selanjutnya disingkat DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APB N yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase

Potensi kandungan pati bonggol pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar yaitu, bioetanol.. Bahan berpati

Jenis lobster dari famili Paniluridae yang tertangkap di perairan Kupang ini terdapat empat jenis, yaitu lob- ster mutiara ( Panulirus ornatus) , lobster batu ( P.penicillatus)

Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis, dilakukan secara bivariat untuk mengetahui hubungan antar variable dengan menggunakan tabulasi silang 2x2

Sesuai tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Sekarbela Kota Mataram tahun 2015 dapat berjalan sesuai dengan yang ada artinya tidak terjadinya

Sehingga laba perusahaan yang menerapkan prinsi-p akuntansi konservatif akan memiliki daya prediksi yang lebih rendah dari pada laba perusahaan yang menerapkan

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan: Proses pencatatan data penjualan dan pembelian pada Apotek Zaira