• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan Teknis Manajemen Pembiayaan Berbasis Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bimbingan Teknis Manajemen Pembiayaan Berbasis Sekolah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN BACAAN

MANAJEMEN PEMBIAYAAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

BAHAN BIMBINGAN TEKNIS MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

KERJA SAMA

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

(2)

BAGIAN I PENDAHULUAN

(3)

BAB II URAIAN MATERI

A. Perencanaan Pembiayaan

Perencanaan pembiayaan di sekolah harus memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Penyusunan RKS oleh sekolah didasarkan pada beberapa kebijakan. Pertama, Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VIII tentang Standar Pengelolaan, Pasal 53, ayat (1) dinyatakan bahwa: “Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun”; Kedua, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Sistem Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Bagian Keenam, Pasal 51 dinyatakan bahwa: “Kebijakan pendidikan …. oleh satuan pendidikan dasar, …. Dituangkan dalam: (a) rencana kerja tahunan satuan pendidikan; (b) anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; dan (c) peratuan satuan atau program pendidikan; dan Ketiga, Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang dinyatakan bahwa: sekolah wajib membuat: (1) Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan, (2) Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.

C. Penggalian Sumber-Sumber,

(4)

a. Pendanaan pendidikan bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan.

b. Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah:

1) Anggaran pendapatan dan belanja negara; 2) Anggaran pendapatan dan belanja daerah;

3) Sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya;

4) Sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik atau orang tua/walinya;

5) Bantuan lembaga lainnya yang tidak mengikat; 6) Bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau 7) Sumber lain yang sah.

c. Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat:

1) Bantuan dari penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan; 2) Pungutan, dan/atau sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya; 3) Bantuan dari masyarakat di luar peserta didik atau orang tua/walinya; 4) Bantuan pemerintah;

5) Bantuan pemerintah daerah;

6) Bantuan pihak asing yang tidak mengikat; 7) Bantuan lembaga lain yang tidak mengikat;

8) Hasil usaha penyelenggara atau satuan pendidikan; dan/atau 9) Sumber lain yang sah.

d. Satuan Pendidikan Dasar yang diselenggarakan masyarakat, dapat menerima bantuan biaya operasional dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Namun jika terdapat penolakan terhadap bantuan biaya operasional, satuan pendidikan dilarang memungut biaya tersebut dari peserta didik atau orang tua/walinya.

e. Pungutan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

(5)

2) Perencanaan investasi dan/atau operasi diumumkan secara transparan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan terutama orang tua/wali peserta didik, komite sekolah, dan penyelenggara satuan pendidikan dasar; 3) Dimusyawarahkan melalui rapat komite sekolah; dan

4) Dana yang diperoleh dibukukan secara khusus oleh satuan pendidikan dasar terpisah dari dana yang diterima dari penyelenggara satuan pendidikan dasar dan disimpan dalam rekening atas nama satuan pendidikan dasar.

5) Sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari total dana pungutan peserta didik atau orang tua/ walinya digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan.

f. Beberapa Larangan Terkait Pungutan:

1) Satuan Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dan/ atau pemerintah daerah dilarang memungut biaya satuan pendidikan.

2) Satuan Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat yang mendapatkan bantuan pemerintah dan/ atau pemerintah daerah pada tahun ajaran berjalan, dapat memungut biaya pendidikan yang digunakan hanya untuk memenuhi kekurangan biaya investasi dan biaya operasi.

3) Satuan Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat yang tidak sedang mendapatkan bantuan pemerintah dan/atau pemerintah daerah pada tahun ajaran berjalan, dapat memungut biaya satuan pendidikan. 4) Pungutan tidak boleh: (1) dilakukan kepada peserta didik atau orang

tua/walinya yang tidak mampu secara ekonomis; (2) dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik, penilaian hasil belajar peserta didik, dan/atau kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; dan (3) digunakan untuk kesejahteraan anggota komite sekolah atau lembaga representasi pemangku kepentingan satuan pendidikan baik langsung maupun tidak langsung.

5) Bagi Satuan Pendidikan Dasar yang telah melakukan pungutan yang bertentangan dengan peraturan menteri harus mengembalikan sepenuhnya kepada perserta didik/orang tua/wali peserta didik.

(6)

D. Pembukuan

Sekolah diharuskan menyelenggarakan pembukuan pembiayaan sekolah. Pembukuan menyangkut sumber dana, pengunaan dan besarnya dana untuk tiap-tiap penggunaan.

Kepala sekolah dan pengelola keuangan di sekolah hendaknya memperhatikan: (1) perlengkapan administrasi keuangan sekolah, yaitu tempat buku-buku, alat hitung, dan keperluan lain yang perlu, misalnya alat pendeteksi uang palsu; (2) RKAS yang telah disyahkan harus dilaksanakan, dan sebaliknya; dan (3) pengadministrasian keuangan, yaitu sekolah memiliki sejumlah buku untuk membukukan keuangan sekolah secara lengkap.

E. Penggunaan sesuai Peraturan Perundangan

Dalam Permendikbud Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar, terkait sumber-sumber pendanaan pendidikan dinyatakan sebagai berikut:

a. Pendanaan pendidikan bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan.

b. Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah:

1) Anggaran pendapatan dan belanja negara; 2) Anggaran pendapatan dan belanja daerah;

3) Sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya;

4) Sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik atau orang tua/walinya;

5) Bantuan lembaga lainnya yang tidak mengikat; 6) Bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau 7) Sumber lain yang sah.

c. Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat:

1) Bantuan dari penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan; 2) Pungutan, dan/atau sumbangan dari peserta didik atau orang

tua/walinya;

(7)

4) Bantuan pemerintah;

5) Bantuan pemerintah daerah;

6) Bantuan pihak asing yang tidak mengikat; 7) Bantuan lembaga lain yang tidak mengikat;

8) Hasil usaha penyelenggara atau satuan pendidikan; dan/atau 9) Sumber lain yang sah.

10) Satuan Pendidikan Dasar yang diselenggarakan masyarakat, dapat menerima bantuan biaya operasional dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Namun jika terdapat penolakan terhadap bantuan biaya operasional, maka satuan pendidikan dilarang memungut biaya tersebut dari peserta didik atau orang tua/walinya.

11) Pungutan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Didasarkan pada perencanaan investasi dan/atau operasi yang jelas dan dituangkan dalam rencana strategis, rencana kerja tahunan, serta anggaran tahunan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan; b) Perencanaan investasi dan/atau operasi diumumkan secara transparan

kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan terutama orang tua/wali peserta didik, komite sekolah, dan penyelenggara satuan pendidikan dasar;

c) Dimusyawarahkan melalui rapat komite sekolah; dan

d) Dana yang diperoleh dibukukan secara khusus oleh satuan pendidikan dasar, terpisah dari dana yang diterima dari penyelenggara satuan pendidikan dasar dan disimpan dalam rekening atas nama satuan pendidikan dasar.

e) Sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari total dana pungutan peserta didik atau orang tua/walinya digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan.

f) Beberapa larangan terkait pungutan meliputi:

(1) Satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dan/atau pemerintah daerah dilarang memungut biaya satuan pendidikan.

(8)

pendidikan yang digunakan hanya untuk memenuhi kekurangan biaya investasi dan biaya operasi.

(3) Satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat yang tidak sedang mendapatkan bantuan Pemerintah dan/atau pemerintah daerah pada tahun ajaran berjalan, dapat memungut biaya satuan pendidikan.

(4) Pungutan tidak boleh: (1) dilakukan kepada peserta didik atau orang tua/walinya yang tidak mampu secara ekonomis; (2) dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik, penilaian hasil belajar peserta didik, dan/atau kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; dan (3) digunakan untuk kesejahteraan anggota komite sekolah atau lembaga representasi pemangku kepentingan satuan pendidikan baik langsung maupun tidak langsung.

(5) Bagi satuan pendidikan dasar yang telah melakukan pungutan yang bertentangan dengan Peraturan Menteri ini harus mengembalikan sepenuhnya kepada perserta didik/orang tua/wali peserta didik.

(6) Pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan dana pungutan dan sumbangan dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara transparan kepada pemangku kepentingan pendidikan terutama orang tua/wali peserta didik, komite sekolah, dan penyelenggara satuan pendidikan dasar.

F. Pengawasan (Pemantauan),

Pengawasan adalah seuatu usaha untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan penyimpangan dari rencana instruksi, arahan, saran dari pimpinan. Dengan pengawasan diharapkan penyimpangan yang mungkin terjadi dapat ditekan sehingga kerugian dapat dihindari. Kepala sekolah hendaknya memahami pekerjaan yang dilakukan pelaksana administrasi keuangan, dan peraturan mengatur tentang penggunaan dan pertanggungjawaban serta pengadministrasian uang negara.

(9)

G. Pertanggungjawaban/Pelaporan

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kenaikan indeks sebesar 0,09 persen berarti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Maret 2016 ini memberikan andil terhadap

Tandan buah segar (TBS) yang baru dipanen harus segera diangkut ke pabrik dapat segera diolah. Buah yang tidak dapat segera diolah akan mengalami kerusakan atau akan

Berdasarkan triangulasi sumber, menunjukkan bahwa informan dari pihak rumah sakit mengatakan bahwa mereka telah berupaya untuk menerapkan bauran produk yang baik, yaitu

litura dengan Konsentrasi Ekstrak Daun Pepaya (C.. Berdasarkan Gambar 3, dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak terdapat perbedaan lama

Prakiraan SPBK untuk tanggal 12 Agustus 2016, menunjukkan sebagian besar Provinsi Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Rencana kerja tahunan Madrasah disusun berdasarkan rencana kerja menengah mengacu pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian dalam

Dengan diimplementasikan perencanaan strategis yang telah tersusun dan dijabarkan kedalam Rencana Kerja Tahunan, pada awal tahun anggaran, selanjutnya harus dilaksanakan

Rencana kerja tahunan sekolah disusun berdasarkan rencana kerja menengah mengacu pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian