• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101768 TEMBUNG TA 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101768 TEMBUNG TA 2011/2012."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

UPAYA MEN INGKATKAN MOTIVAS I BELAJAR S IS WA D ENGAN MENGGUN AKAN METODE DIS KUS I PADA MATA

PELAJARAN IPS KELAS IV S D NEGERI 101768 TEMBUNG TA 2011/2012

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :

BRAVITA S IS KA 108313044

FAKULTAS ILMU PENDID IKAN UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABS TRAK

BRAVITA S IS KA. NIM 108313044 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV S D Negeri 101768 Tembung TA 2011/2012. S kripsi. Jurusan PPSD, Program S tudi PGS D. FIP-UNIMED Tahun 2012.

M asalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa khususnya pada materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat. Sebagai Alternatif tindakan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode diskusi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi pada materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat.

Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dan 4 tahap yaitu dan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dan 1 siklus 2 kali pertemuan. Cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengumpulkan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan, Siklus I, Siklus II. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV sebanyak 30 orang siswa.

Berdasarkan analisis data sebelum dilakukan tindakan ditemukan dari 30 orang siswa tidak ditemukan siswa yang memiliki motivasi sangat rendah (0%), sebanyak 16 orang siswa (53,54%) dengan motivasi belajar rendah, sebanyak 13 orang siswa (43,33%) dengan motivasi belajar tinggi dan sebanyak 1 orang siswa (3,33%) dengan motivasi sangat tinggi. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sebelum dilakukan tindakan motivasi belajar siswa tergolong rendah dengan rata-rata 59,9. Pada siklus I tidak ditemukan siswa yang memiliki motivasi sangat rendah (0%), sebanyak 6 orang siswa (20%), sebanyak 18 orang siswa (60%) dengan motivasi belajar yang tinggi, sebanyak 6 orang siswa (20%) dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata 68,1. Pada siklus II yang memiliki motivasi sangat rendah (0%), tidak ditemukan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah (0%), terdapat 20 orang siswa (66,67%), siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sebanyak 20 orang siswa (33,33%) dengan motivasi belajar yang sangat dengan rata-rata 81,00.

(3)

DAFTAR IS I

LEMBAR PERS ETUJUAN hal

ABS TRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR IS I... v

DAFTAR TABE L ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi M asalah ... 6

1.3Pembatasan M asalah ... 6

1.4Rumusan M asalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian... 7

1.6M anfaat Penelitian... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS , KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTES IS PENELITIAN ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1. Hakikat Belajar ... 8

2.1.2 Pengertian M otivasi Belajar ... 9

2.1.3 Ciri-Ciri M otivasi Belajar Siswa... 10

2.1.4 Fungsi M otivasi Belajar ... 11

2.1.5 Faktor-Faktor Yang M empengaruhi M otivasi Belajar ... 12

(4)

2.1.8 Kelebihan dan Kekurangan Diskusi ... 15

2.1.9 Langkah-Langkah M etode Diskusi ... 16

2.2 Kerangka Berpikir ... 17

2.3 Hipotesis Tindakan ... 19

BAB III METODE PEN ELITIAN ... 20

3.1Jenis Penelitian ... 20

3.2Subjek dan Objek Penenilitan ... 20

3.3Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 21

3.4Desain Penelian ... 21

3.5Prosedur Penelitian... 21

3.6Alat Pengumpul Data ... 28

3.7Teknik Analisa Data... 28

3.8Lokasi dan Waktu Penelitian... 28

BAB IV HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHAS AN ... 30

4.1 Hasil Penelitian... 30

4.2 Temuan Penelitian ... 60

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN ... 64

5.1 Kesimpulan... 64

5.2 Saran ... 65

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Lembar Observasi M otivasi Belajar Siswa ... 31

Tabel 4.2 : Hasil Angket M otivasi Belajar Siswa ... 33

Tabel 4.3 : M otivasi Belajar Pada Awal Tindakan ... 34

Tabel 4.4 : Lembar Observasi M otivasi Belajar Siswa Kelas IV Siklus I .... 42

Tabel 4.5 : Hasil Angket M otivasi Belajar Siswa Kelas IV Pada Saat Siklus I 44

Tabel 4.6 : M otivasi Pada Siklus I ... 45

Tabel 4.7 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2 46 Tabel 4.8 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 47

Tabel 4.9 : Lembar Observasi M otivasi Belajar ... 52

Tabel 4.10 : Hasil Angket M otivasi Belajar ... 54

Tabel 4.11 : M otivasi Belajar Pada Pada Siklus II ... 55

Tabel 4.12 : Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 56

Tabel 4.13 : Lembar Observasi Aktivas Belajar Siswa ... 57

Tabel 4.14 : Rekapitulasi Persentase Perubahan M otivasi Belajar Siswa pada Awal Tindakan , Siklus I, dan Siklus II ... 58

(6)

DAFTAR GAMB AR

Gambar 1 Guru menjelaskan materi pelajaran ... 38

Gambar 2 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok ... 38

Gambar 4 Siswa sedang melakukan kegiatan persentase ... 39

Gambar 5 Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran .... 39

(7)

DAFTAR GRAFIK

Gambar 1. Grafik persentase perubahan motivasi belajar siswa

pada awal tindakan. ... 35

Gambar 2. Grafik persentase perubahan motivasi belajar siswa Siklus I ... 46

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 66

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 71

Lampiran 3 Soal Siklus I ... 72

Lampiran 4 Soal Siklus II ... 73

Lampiran 5 Kunci Jawaban Siklus I... 74

Lampiran 6 Kunci Jawaban Siklus II ... 75

Lampiran 7 Teknik Pensekoran... 76

Lampiran 8 Angket M otivasi Belajar ... 77

Lampiran 9 Lembar Observasi M otivasi Belajar Siswa Awal Tindakan ... 79

Lampiran 10 Lembar Observasi M otivasi Belajar Siswa Siklus I ... 80

Lampiran 11 Lembar Observasi M otivasi Belajar Siswa Siklus II ... 81

Lampiran 12 Hasil Angket Awal Tindakan ... 82

Lampiran 13 Hasil Angket Siklus I... 83

Lampiran 14 Hasil Angket Siklus II... 84

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas M engajar Guru Siklus I ... 85

Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas M engajar Guru Siklus II ... 86

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 87

Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 88 Dokumentasi

Surat Izin Penelitian dari fakultas

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan praktis yang berlangsung

dalam satu masa, terkait dalam sutu situasi dan terarah pada satu tujuan. Sehingga

kegiatan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang kompleks, melibatkan

berbagai komponen, di dalam suatu system dimana terjadi terjadi komunikasi,

interaksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Selama proses pembelajaran berlangsung, pada diri siswa akan terjadi

serangkaian perubahan dan pertumbuhan fungsi-fungsi jasmani, watak, intelektual

dan sosial yang disebut dengan tingkah laku. Perubahan tersebut diperlihatkan

melalui perubahan tingka laku yang diperoleh dengan membandingkan tingkah

laku yang ditunjukkan individu sebelum ditempatkan pada suatu situasi belajar.

Perubahan biasanya suatu kemampuan yang bertambah untuk sejumlah perilaku

dan bisa juga berupa watak yang disebut dengan attitude atau nilai-nilai. Perilaku

inilah yang disebut dengan hasil belajar. Perilaku belajar dapat berubah bila

adanya minat siswa sebab seberapa efektipun metode yang digunakan untuk

mengubah perilaku siswa, tanpa adanya minat belajar maka usaha yang dilakukan

guru akan sia-sia

Dengan demikian, untuk mewujudkan aktivitas belajar pada diri siswa

adalah harus bertitik tolak pada upaya guru dalam mengembangkan dan

menciptakan serta mengatur situasi yang memungkinkan siswa melakukan proses

(10)

demikian peran guru menjadi amat penting, untuk keberhasilan proses

pembelajaran yang diingikan.

Proses pembelajaran pada dasarnya menuntut kemampuan guru dalam

mengendalikan kegiatan belajar siswa. M eski tidak setiap kegiatan belajar siswa

bergantung kepada kehadiran guru, namun terdapat hubungan sebab akibat antara

guru mengajar dan murid belajar. Oleh karena itu, salah satu tanggung jawab guru

dalam proses pembelajaran adalah merancang dan melaksanakan proses

pembelajaran sedemikian rupa sehingga para peserta didik dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

Untuk meningkatkan motivasi belajar kebutuhan akan belajar harus dapat

dipenuhi sebab kegiatan ini akan memberikan kepuasan tersendiri bagi si

pembelajar. Singkatnya seorang dapat dikatakan termotivasi, apabila dalam

dirinya terdapat dorongan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar

inilah yang disebut dengan motivasi. M otivasi belajar merupakan pendorong yang

menggerakkan siswa untuk besemangat dalam melakukan kegiatan belajar.

Semakin tinggi motivasinya, maka makin giat ia melakukan usaha untuk belajar.

M inat belajar salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi tentunya dengan senang hati dan

cenderung memberikan perhatian yang besar dalam mempelajari materi pelajaran

yang disampaikan dan menyediakan waktu untuk mengulang atau mencari

informasi yang dapat mendukung proses belajarnya di sekolah. Selain itu siswa

yang mimiliki minat belajar ditandai dengan perasaan tidak puas dalam

(11)

Demikian halnya kemampuan belajar siswa. Kemampuan belajar juga

sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Kemampuan seseorang dibidang

tertentu belum tentu memiliki kemampuan bidang lainnya. Kemampuan belajar

akan nampak bila terdapat kesesuaian antar materi pelajaran yang diajarkan

dengan pelajaran yang ditekuninya. Siswa akan menekuni materi pelajaran yang

diajarkan apabila ada kesesuaian dengan kemampuan belajarnya.

Selain faktor yang berasal dari siswa, motivasi belajar juga sangat

ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dilakukan guru. Dalam proses

belajar mengajar guru merupakan salah satu komponen penting terhadap motivasi

belajar siswa. Guru merupakan orang yang paling menentukan terbentuknya

motivasi dalam diri siswa, tanpa adanya aktivitas yang menarik perhatian siswa

maka siswa tidak akan belajar secara sungguh-sungguh.

Penggunaan metode mengajar yang bervariasi akan merupakan salah satu

cara yang dapat dilakukan guru untuk memotivasi siswa dalam belajar, metode

yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan menghindarkan siswa

dari perasaan jenuh dan bosan. Artinya metode mengajar memberikan kontribusi

terhadap motivasi belajar siswa dalam memahami materi pelajaran yang

diajarakan apabila dilakukan secara efektif dan menyenangkan.

Selain metode mengajar, guru juga dapat memotivasi siswa melalui

penggunaan media pembelajaran. M edia pembelajaran merupakan semua alat

pembelajaran yang digunakan guru untuk membantu siswa memahami materi

pelajaran Pengguanan media pelajaran dapat membantu siswa dalam membentuk

(12)

langsung tentang objek yang diamati, sehingga proses belajar berjalan dengan

suasana yang menyenangkan.

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV, diketahui bahwa

motivasi belajar siswa kelas IV dalam pada mata pelajaran IPS khusunya pada

pokok bahasan masalah-masalah sosial dilingkungan setempat selama ini belum

maksimal. Selama ini proses pembelajaran IPS masih mengunakan paradigma

yang lama. Dimana guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru

mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan

siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal (3DCH) sehingga Kegiatan Belajar

M engajar (KBM ) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kalupun

ada guru yang melakukan pengembangan pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran namun motivasi belajar siswa belum menunjukan

perkembangan yang berarti. Selain itu, dari hasil wawancara yang dilakukan

peneliti, guru juga mengemukakan bahwa nilai siswa rata-rata hanya mencapai

(<65,00) nilai ini jelas sekali masih jauh dari yang diharapkan yaitu (> 70).

Tingkat ketuntasan klasikan dari 30 orang siswa kelas IV, terdapat sebanyak 13

siswa (49%) memperoleh nilai tuntas sedangkan sisanya sebanyak 17 orang siswa

(51%) belum memperoleh nilai tuntas dengan rata-rata nilai yaitu 56,77.

Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat ketuntasan klasikal hasil belajar siswa di

kelas IV tergolong rendah (< 65).

Dengan demikian maka dapat dikatakan dalam belajar siswa masih

mengalami kesulitan dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya menjadi

kegiatan belajar yang menyenangkan. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap

(13)

pelajaran IP S. Selain faktor dari siswa, rendahnya motivasi belajar siswa juga

dipengaruhi karena faktor dari guru. Guru yang hanya menggunakan metode

ceramah, tentunya tidak akan membuat siswa menjadi aktif dalam belajar. Oleh

karenanya guru dituntut mempunyai sejumlah keterampilan untuk menggunakan

meberbagai metode dan pendekatan dalam mengelola kelas agar proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan pembelajaran.

M etode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. M etode diskusi merupakan metode

pembelajaran yang mengedepankan kerja sama antara masing-masing siswa

dalam pemecahan masalah. Tiap-tiap siswa akan bekerja sama dalam kelompok

dan secara bersama-sama memecahakan semua persoalan yang dihadapinya

sehingga diperoleh pengetahuan dalam belajar.

Selain itu, metode diskusi memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi

aktif dalam proses pembelajaran, misalnya : dalam pertukaran pendapat siswa

berperan sebagai peserta diskusi, berperan sebagai pemimpin diskusi, dan sebagai

perumus hasil diskusi. Selain itu, dapat melatih siswa untuk mengutarakan

pendapatnya secara runtut dengan menggunakan bahasa baku, sekaligus melatih

siswa menghargai pendapat teman dengan kesadaran bahwa metode diskusi

merupakan pembelajaran yang mengedepankan interaksi siswa dalam kelompok.

Berdasarkan latar belakang teresebut penulis tertarik mengadakan

penelitian dengan judul:” Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Materi

Pokok Masalah-Masalah S osial Di Lingkungan Setempat Kelas IV S D Negeri

(14)

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya

pada materi pokok masalah-masalah sosial dilingkungan setempat.

3. Rendahnya kemampuan siswa terhadap mata pelajaran IPS khususnya

pada pokok bahasan masalah-masalah sosial dilingkungan setempat.

4. Dalam mengajar guru jarang menggunakan media pembelajaran

sehingga perhatian siswa hanya pada tertuju pada guru

5. Teknik pengajaran yang dilakukan guru kurang bervariatif sehingga

siswa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah ” Upaya M eningkatkan

M otivasi Belajar Siswa Dengan M enggunakan M etode Diskusi M ateri Pokok

M asalah-M asalah Sosial Di Lingkungan Setempat Kelas IV SD Negeri 101768

Tembung TA 2011/2012 ”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah ”Apakah

Dengan M enggunakan M etode diskusi Dapat M eningkatkan M otivasi Belajar

Siswa M ateri Pokok M asalah-M asalah Sosial Di Lingkungan Setempat Kelas IV

(15)

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah” Untuk M eningkatkan M otivasi Belajar Siswa

Dengan M enggunakan M etode Diskusi M ateri Pokok M asalah-M asalah Sosial Di

Lingkungan Setempat Kelas IV SD Negeri 101768 Tembung TA 2011/2012 ”.

1.6 Manfaat Penelitian

M anfaat penelitian ini adalah:

1. Siswa dapat merasakan suasana belajar yang menyenangkan dan

memperoleh pengalaman belajar yang berbeda dari suasana

sebelumnya. Sehingga diharapakan dapat menumbuhkan motivasi

belajar siswa dan lebih memotivasi siswa dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan secara kreatif.

2. M eningkatkan keterampilan mengajar guru dengan menggunakan

metode diskusi.

3. Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas

pengajaran khususnya pada mata IPS.

4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan

(16)

DAFTAR PUS TAKA

Anitah.2008. Anitah. 2008 Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Andriani. 2011 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran http://www.metode. Dis kusi.html 2011

Aqib, Zainal. 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Pustaka Jaya

Djamarah, Saiful Bahri. 2006.Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Rineka Cipta

Ediwiharjo. 2011 Hakekat Belajar http://edywihardjo.blog.unej.ac.id.)

Iskandar. 2009.Psikologi Pendidikan.Sebua Orientasi Baru :Jakarta GP.Pers

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Sardiman.AM 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawal Pers

Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfa Beta

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada M edia Grup

Slameto. 2008.Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhi. Jakarta Rineka Cipta

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Dengan Pendekatan Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Syah, M uhaibin. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Suryabrata. 2006.Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Gambar

Gambar 1    Guru menjelaskan materi pelajaran ............................................
Gambar 1. Grafik persentase perubahan motivasi belajar siswa

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sangat kurang untuk pembelajaran IPA pada materi benda dan sifatnya ini, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

(political will) pemerintah dalam memberi peluang bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat. Masyarakat khususnya akan dapat menunaikan tanggung jawab

[r]

The analysis of his sample (379 students) provided evidence that the significant vari- ables that affect the student performance in the PFA course are: (a) the preuniversity

kerja dilihat dari arsitektur dasar Mikroprosesor pada beberapa jenis prosesor dari 8 bit sampai dengan 64 bit  Mahasiswa mampu1. membedakan model dan prinsip kerja dilihat

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Residu Klorpirifos pada Tapak Bangunan Gedung yang Mendapat Aplikasi Pengendalian Rayap di Provinsi DKI Jakarta

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ragi, lama fermentasi dan pH terhadap kadar bioethanol serta faktor yang paling berpengaruh..