• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA T.A 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

KELAS IV SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA

T.A 2011/2012

SKRISPI

Oleh

SAMI MANIK

108313312

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SUMATERA UTARA

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Abstrak

SAMI MANIK, NIM : 108313312, “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Pendekatan Inquiry Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SD Negeri 104202 Bandar Setia T.A 2011/2012 Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 104202 Bandar Setia, dengan menggunakan Pendekatan Inquiry dengan sasaran utama untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran ipa di kelas IV SDN 1042020 Bandar Setia.

Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah dengan penggunaan pendekatan Inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV SDN 104202 Bandar Setia.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka peneliti melakukan observasi dan angket. Adapun observasi yang dilakukan meliputi observasi guru dan siswa. Sedangkan angket dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. Dari hasil observasi yang diperoleh dari 36orang siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya terdapat 7orang siswa yaitu, 3orang siswa laki-laki dan 4orang siswa perempuan ( 19,44% ) yang memiliki motivasi baik, Dari siklus I pertemuan 2 diperoleh hasil 15 orang siswa yaitu, 6orang siswa laki-laki dan 9orang siswa perempuan yang sudah memiliki motivasi yang baik dengan persentase 41,66%. Namun hasil tersebut belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti yaitu siswa yang memiliki motivasi belajar sekitar 80%. Selanjutnya peneliti melakukan siklus II agar hasil yang diperoleh siswa sesuai dengan yang diharapkan. Dari siklus II pertemuan1 diperoleh hasil 29 siswa yaitu, 10 orang siswa laki-laki dan 19orang siswa perempuan yang memiliki motivasi baik dengan persentase 80,55% dan pada Siklus II Pertemuan2 diperoleh 31 orang siswa yaitu, 12 orang siswa laki-laki dan 19orang siswa perempuan dengan persentasi 86,11% Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA pada sub materi Gaya di kelas IV SDN 104202 Bandar Setia.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi masalah ... 4

1.3Pembatasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian ... 5

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEOTITIS, KERANGKA BERPIKIR, ... HIPOTESIS TINDAKAN ... 8

2.1 Motivasi Belajar ... 8

A. Defenisi Motivasi Belajar ... 8

B. Ciri-Ciri Motivasi Belajar ... 11

2.2 Jenis Motivasi Belajar ... 12

2.3 Manfaat Motivasi Belajar ... 14

2.4 Hakikat Pendekatan Inquiri ... 14

2.4.1 Pengertian Pendekatan ... 14

(7)

vi

2.4.3 Pengertian Pendekatan Inquiri ... 15

2.5 Langkah-Langkah Pendekatan Inquiri ... 17

2.6 Kelemahan Dan Kelebihan Inquiri... 20

2.7 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ... 22

2.8 Materi Pokok Gaya ... 24

2.9 Kerangka Konseptual ... 26

2.10 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Lokasi Penelitian ... 29

3.3 Jadwal Penelitian ... 29

3.4 Subjek Dan Objek Penelitian ... 30

3.5Defenisi Variabel Penelitian ... 30

3.6 Desain Penelitian ... 31

3.6 Prosedur Penelitian... 32

3.8 Tekhnik Pengumpulan Data ... 38

3.9 Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...42

(8)

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal ...42

4.1.2 Deskripsi Siklus I ...45

1. Tahap Perencanaan ...45

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...46

3. Tahap Pengamatan ...50

4. Tahap Refleksi ...57

4.1.3 Deskripsi Siklus II ...59

1. Tahap Perencanaan ...59

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...64

3. Tahap Pengamatan ...65

4. Tahap Refleksi ...72

4.2 Pembahasan Penelitian ...73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 79

(9)

ix Observasi Siklus I pertemuan 1

Tabel 5 Persentasi Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I Pertemuan 2

Tabel 6 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2

Tabel 7 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Pada Siklus I

Tabel 8 Persentasi Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus II Pertemuan 1

Tabel 9 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I Pertemuan 1 Dan Siklus I pertemuan 2

Tabel 10 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus II pertemuan 1 Dan Pertemuan 2

Tabel 10 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Pada Siklus II

Tabel 11 Hasil Keseluruhan Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 2 Grafik Siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2

Gambar 3 Grafik Siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2

Gambar 4 Grafik Hasil Siklus I Dan Siklus II

Gambar 5 Grafik Siklus I Pertemuan 1,Siklus I Pertemuan 2, Siklus II Pertemuan 1

(11)

x

Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Di Kelas Siklus I

Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Di Kelas Siklus II

Lampiran 7 Pedoman Penskoran Observasi Motivasi Belajar Siswa

Lampiran 8 Lembar Observasi Siklus I Pertemuan 1

Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2

Lampiran 10 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1

Lampiran 11 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2

Lampiran 11 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 13 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Dan Kode Siswa

Lampiran 15 Lembar Laporan Pengamatan Siswa Pada Siklus I

Lampiran 16 Lembar Laporan Pengamatan Siswa Pada Siklus II

Lampiran 17 Hasil Angket Siklus I

Lampiran 18 Hasil Angket Siklus II

Lampiran 19 Surat Izin Penelitian Dari Universitas Negeri Medan

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

IPA merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara

mencaritahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, ataupun

prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan sehingga dapat

membantu peserta didik memproleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk

membangkitkan motivasi dan kompetensi siswa agar menjelajahi dan memahami

alam sekitar secara ilmiah. Sejalan dengan itu, kegiatan belajar merupakan suatu

kegiatan yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini berarti

bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran banyak tergantung pada

bagaimana proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dialami oleh siswa.

Dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa di sekolah, para guru

berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang mampu membangun

kemampuan siswa dalam memahami pelajaran agar tercapai motivasi belajar

yang optimal, oleh karena itu dalam mendesain kegiatan belajar yang optimal

diperlukan kecermatan guru dalam memilih teori dan model pengajaran yang akan

diterapkan. Tidak semua teori dan model pengajaran cocok untuk semua mata

pelajaran yang diajarkan karena setiap mata pelajaran memiliki karakteristik

tersendiri.

Keinginan atau dorongan belajar merupakan salah satu faktor yang

(13)

2

untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Semakin tinggi motivasi

seseorang untuk mengerjakan apa yang dicita-citakan, maka semakin giat ia dalam

melakukan usaha untuk mencapai cita-cita tersebut.

Pembelajaran IPA yang baik dapat dikatakan apabila siswa tidak hanya

menjadikan pelajaran IPA hanya hafalan saja tetapi dapat secara langsung

menemukan/inquiri, dapat memahami konsep IPA dalam kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari dan pembelajarannya, pembelajaran IPA juga harus

mengikuti sertakan siswa secara langsung dalam proses pembelajarannya.

Namun pada kenyataannya,berdasarkan hasil observasi siswa dengan

seorang Guru SD di kelas IV SD Negeri 104202 Bandar Setia masih banyak

siswa yang kurang menunjukkan motivasi dalam mengikuti proses belajar

mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA, hal tersebut disebabkan karena

pembelajarn masih disajikan secara verbal dengan kegiatan ceramah sehingga

membuat peserta didik merasa bosan terhadap pembelajaran karena terlalu

monoton dengan kegiatan ceramah tersebut sehingga membuat siswa mengantuk.

Misalnya siswa hanya belajar menghafal teori dalam konsep IPA dengan maksud

untuk mendapatkan nilai, dan tidak berupaya memahami konsep IPA dalam

kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, siswa hanya diminta untuk membaca

buku pelajaran kemudian mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga

keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar sangat minim.

Selain itu, guru juga kurang mampu dalam menciptakan situasi yang

memungkinkan terjadinya komunikasi timbal balik dengan siswa, guru kurang

terampil dalam mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa untuk turut

(14)

3

Kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadikan

siswa pembelajar yang pasif. Siswa tidak percaya diri dalam mengajukan

pertanyaan dan memberi pendapat. Sehingga siswa tidak memiliki pengalaman

belajar langsung dalam kegiatan pembelajarannya.

Selain itu siswa menjadikan IPA sebagai pelajaran yang membosankan

dan tidak menarik untuk diikuti. Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar, banyak siswa yang ribut dan asik

bermain sendiri di bangkunya ketika guru menerangkan. Hal ini disebabkan

karena pembelajaran yang dilakukan oleh guru dilakukan dengan metode ceramah

tanpa melibatkan siswa secara aktif di dalam pembelajaran. Padahal IPA adalah

pelajaran yang membutuhkan interaksi langsung antara siswa dengan apa yang

dipelajarinya sehingga siswa lebih memahami dan memaknai pelajaran yang

sedang berlangsung.

Selain hal-hal diatas dapat juga dilihat bahwa Guru tidak menggunakan

variasi dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPA

hendaknya guru memberikan variasi pembelajaran kepada siswa, tetapi dari hasil

observasi yang telah diteliti selain guru tidak memberikan variasi dalam

pembelajaran tetapi juga tidak menggunakan media atau hanya menggunakan

media seadanya saja.

Berdasarkan uraian diatas hendaknya guru menggunakan model

pembelajaran yang tepat. Supaya materi yang dipelajari dapat dimengerti siswa

terutama dalam pokok bahasan Gaya mempengaruhi Gerak benda. Sehingga

melalui penelitian ini peneliti berharap dapat melihat perubahan-perubahan yang

(15)

4

termotivasi dan siswa semakin percaya diri dalam mengajukan pertanyaan

maupun memberikan tanggapan dalam mengikuti pembelajaran khususnya pada

pelajaran IPA. Dan dilihat dari kondisi di lapangan selama observasi, maka

peneliti tertarik mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan pendekatan inquiri pada

Pelajaran Ipa Kelas IV Sd Negeri No.104202 Bandar Setia”.

1.2Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diuraikan di dalam latar belakang masalah di atas

maka peneliti mengidentifikasi masalah yang ada antara lain :

1. Rendahnya motivasi belajar siswa karena pembelajaran masih disajikan

secara verbal melalui kegiatan ceramah.

2. Siswa merasa bosan terhadap kegiatan pembelajaran karena terlalu monoton

dengan kegiatan ceramah sehingga siswa cenderung mengantuk.

3. Guru kurang mampu menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya

komunikasi timbal balik dengan siswa.

4. Siswa tidak percaya diri dalam mengajukan pertanyaan maupun

mengungkapkan pendapat.

5. Guru tidak menggunakan variasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga

pembelajaran IPA terasa sangat membosankan

6. Guru terkadang hanya memberikan media yang seadanya bahkan tidak

menggunakan media.

(16)

5

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya bidang permasalahan dan keterbatasan peneliti, maka

penulis membatasi masalah penelitian pada aspek meningkatkan motivasi belajar

siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada pelajaran IPA pokok

bahasan materi Gaya mempengaruhi Gerak benda di kelas IV SD Negeri

No.104202 Bandar Setia Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian adalah

“ Apakah dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV SD Negeri No.104202 Bandar Setia?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan

inquiri pada pelajaran IPA kelas IV SD Negeri No.104202 Bandar Setia Tahun

(17)

6

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Bagi Siswa

a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA dengan

menggunakan pendekatan inquiri

b. Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengajukan pertanyaan

maupun memberikan tanggapan

c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran IPA

yang diberikan oleh guru

2. Bagi Guru

a. Sebagai bahan masukan bagi guru bahwa pentingnya pendekatan inquiri

bagi siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar IPA, serta memiliki

keberanian mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan di

depan kelas

b. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memperoleh wawasan baru

dalam hal pemberian motivasi serta penggunaan pendekatan

pembelajarannya

c. Mengetahui lebih jauh potensi-potensi yang dimiliki oleh siswanya

sehingga dapat mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar menjadi

lebih semangat lagi, sehingga terjadi proses pembelajaran yang aktif antara

siswa dan siswa, siswa dan guru sehingga pembelajaran menjadi

menyenangkan.

(18)

7

a. Memberi gambaran dan informasi tentang penggunaan model pendekatan

inquiri untuk meningkatkan pemahaman , mutu dan kualitas pembelajaran

IPA di sekolah

b. Bagi Peneliti

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam melaksanakan

tugas pendidikan di masa yang akan datang

(19)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan data penelitian yang dilakukan terhadap

peningkatan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan Gaya dengan

menggunakan pendekatan Inquiri di SD Negeri 104202 Bandar Setia, maka

peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi

pokok Gaya (Hipotesis diterima)

2. Pendekatan inquiri merupakan pendekatan yang mengorientasikan pada

aktivitas siswa pada kadar yang tinggi dalam pembelajaran. Pembelajaran

siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, karena pendekatan ini melibatkan

siswa dalam pembelajaran. Siswa sangat berperan dalam kegiatan belajar

mengajar dan guru hanya menjadi motivator dan fasilitator.

3. Dengan pendekatan inquiri dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan pada 8

indikator motivasi belajar, yaitu : 1.tekun mengerjakan tugas, 2.ulet

menghadapi kesulitan, 3.menunjukkan minat terhadap bermacam-macam

masalah, 4.mandiri, 5. Cepat bosan dalam hal yang monoton, 6.teguh

mempertahankan pendapat, 7.tidak mudah melepaskan keyakinan,

(20)

79

4. Dengan pendekatan inquiri pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan

kualitas hasil belajar siswa.

5. Rata-rata kelas motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan pendekatan inquiri lebih baik daripada sebelumnya. Hal

tersebut terlihat dari kondisi awal hanya 7 orang siswa yang memiliki

motivasi belajar baik atau sekitar 19,44% (sangat kurang), siklus I ada 15

orang yang memiliki motivasi belajar baik atau sekitar 41,66% (cukup),

siklus II sudah mengalami peningkatan yaitu sudah 31 orang siswa yang

memiliki motivasi belajar yang baik yaitu 86,11% (sangat baik).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan

beberapa saran yaitu :

1. Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program

pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan

pendekatan inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Dilihat dari peningkatan motivasi belajar siswa dalanm pembelajaran IPA

pada pokok bahasan Gaya dikategorikan baik. Diharapkan kepada siswa

dan guru untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan motivasi

(21)

80

3. Hendaknya guru menggunakan pendekatan inquiri dalam pembelajaran

dengan menyesuaikan dengan materi yang diajarkan.

4. Orangtua mendukung siswa untuk kegiatan belajar mengajar dengan cara

menyediakan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar.

5. Bagi peneliti sendiri, sekiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

dijadikan suatu keterampilan untuk menambah wawasan dalam mendidik

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Gulo W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Grasindo.

Hamalik Oemar. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rajawali Pers

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia.

Jauhar Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai

Kontruktivisme. Jakarta.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sabri Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat : Quantum Teaching.

Sagala S. 2009. Konsep dan makan pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Siregar E. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :

Gambar

Gambar 1  Skema Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini, Kamis Kamis Kamis tanggal Delapan B Kamis Delapan B Delapan B Delapan Belas elas bulan Oktober elas elas Oktober Oktober Oktober tahun Dua Ribu Dua

Dengan pengetjualian ketentuan2 jang tertjantum dalam Pasal 4 mengenai pengangkutan udara, maka Persetu- djuan ini akan berlaku djuga bagi Land Berlin, asalkan

[r]

Perusahaan akan melakukan diferensiasi produk terhadap para pesaingnya apabila dia berhasil menampilkan keunikan yang dinilai penting oleh konsumen, di sinilah letak dari

Formula ekstrak etanol Sambiloto, Sirih Merah, dan Adas konsentrasi 7.5% memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghambat infeksi virus AI H 5 N 1 dan menekan kerusakan

Renewable raw materials have several own advantages such as availability, and regeneration. The use of adhesives from renewable raw materials will replace the petroleum

Beberapa mekanisme tanaman obat dalam menurunkan kadar glukosa darah yang telah teridentifikasi diantaranya adalah merangsang sel pulau langerhans pankreas untuk melepaskan

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai