• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MELALUI BAHAN AJAR HIDROKARBON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 10 MEDAN KELAS X SEMESTER GENAP T.A.2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MELALUI BAHAN AJAR HIDROKARBON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 10 MEDAN KELAS X SEMESTER GENAP T.A.2011/2012."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MELALUI BAHAN AJAR HIDROKARBON UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 10 MEDAN KELAS X SEMESTER GENAP T.A.2011/2012

Oleh :

PUTRI RAHMADANI NST NIM 408131078

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Judul : Pengaruh Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Melalui Bahan Ajar Hidrokarbon Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas X Semester Genap TA.2011/2012

Nama Mahasiswa : Putri Rahmadani Nst NIM : 408 131 078

Program Studi : Pendidikan Kimia Jurusan : Kimia

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Iis Siti Jahro, M.Si NIP.19651015 19203 2 003

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Prof.Drs.Motlan,M.Sc,Ph.D Drs. Jamalum Purba,M.Sikartika NIP.19590805 198601 1 001 NIP.19641207 199103 1 002

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Melalui Bahan Ajar Hidrokarbon Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas X Semester Genap TA.2011/2012” ini dapat tersusun dengan baik .

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimah kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai Ketua Jurusan Kimia juga kepada Bapak Dr. Iis Siti Jahro, M.Si sebagai dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran, motivasi dan dorongan kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Asep Wahyu Nugraha, M.Si; Bapak Drs.Kawan Sihombing, M.Si; dan Ibu Dra.Hafni Indriati Nasution, M.Si sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih kepada Bapak Prof Dr. Ramlan Silaban sebagai pembimbing akademik serta kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan pendidikan kimia FMIPA UNIMED yang telah turut serta membantu penulis. Penghargaan juga diberikan kepada Bapak Drs. H. Sufrizal Tanjung, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 10 Medan; Ibu guru Lizawati S.pd dan semua guru serta staf pengawai yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

(4)

Penulis juga menyampaikan terima kasih buat Chairunnisa M. Arief, Deliani Soraya, Fitri Nandayani, Heri Dwita Wahyuni, Dila Erwinda, Khairun Nuri (Chemstic Seven) yang berperan sebagai sahabat yang selalu mengingatkan, membantu, dan memotivasi penulis di saat dalam kondisi lemah dari awal perkulihan hingga akhir perkuliahan. Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk semangat dan juga bantuannya kepada keluarga besar Dik B’ 08 dan keluarga besar Posko Asyik PPL 2011 serta buat Kak Elly Agustina terima kasih atas masukannya selama ini dan kepada semua pihak yang telah memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2012 Penulis

Putri Rahmadani Nst

(5)

PENGARUH PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MELALUI BAHAN AJAR HIDROKARBON UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 10 MEDAN KELAS X SEMESTER GENAP T.A.2011/2012

PUTRI RAHMADANI NST (408131078)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan berpikir kritis dalam pembelajaran melalui bahan ajar hidrokarbon terhadap hasil belajar kimia siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar pada kelas kontrol dalam pembelajaran melalui bahan ajar yang tersedia disekolah dan untuk mengetahui persen peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan pengembangan berpikir kritis dalam pembelajaran melalui bahan ajar pada pokok bahasan hidrokarbon SMA kelas X, serta korelasi antara soal pengembangan berpikir kritis dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa. Sampel Penelitian sebanyak dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilakukan di SMA Negeri 10 Kota Medan dengan jumlah sampel masing – masing 30 siswa.

Rata-rata persentase angket bahan dari 4 orang validator sebesara 97,5%, berari bahan ajar layak untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran. Seluruh butir soal yang valid diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji Kuder dan Richardson (KR-20) diperoleh r11 hitung = 0,878 sedangkan r11 tabel = 0,361,

karena r11 hitung > r11 tabel maka tes secara keseluruhan dinyatakan reliabel.

Seluruh soal yang valid diuji tingkat kesukaran dan daya pembeda.

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar pengembangan berpikir kritis lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar tanpa pengembangan berpikir kritis, dimana peningkatan hasil belajar kelas ekperimen=66,70% dan kelas kontrol=42,60% dan ada korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa, dengan rhitung=0,404,

sedangkan r tabel =0,361

Berdasarkan tingkat kognitif siswa menyelesaikan soal kimia pada pokok bahasan hidrokarbon, berdasarkan peningkatan hasil belajar sesuai jenjang kemampuan pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4).

Peningkatan hasil belajar sesuai jenjang kemampuan pada kelas eksperimen adalah 0,68 pada aspek pengetahuan (C1), 0,89 pada aspek pemahaman (C2), 0,52

pada aspek penerapan (C3), dan 0,43 pada aspek analisis (C4), sedangkan

peningkatan hasil belajar sesuai jenjang kemampuan pada kelas kontrol adalah 0,45 pada aspek pengetahuan (C1), 0,63 pada aspek pemahaman (C2), 0,22 pada

(6)
(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 56

4.1.1. Analisis Bahan Ajar 56

4.1.2. Analisis Butir Soal 56

4.1.1. Data Hasil Penelitian 57

4.2. Pembahasan 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 64

5.2. Saran 64

DAFTAR PUSTAKA 65

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tiga Suku Pertama Alkana 24

Tabel 2.2. Deret Homolog Alkana 24

Tabel 2.3. Gugus Alkil 25

Tabel 2.4. Tiga Suku Terendah Alkena 26

Tabel 2.5. Deret Homolog Alkena 27

Tabel 2.6. Tiga Suku Terendah Alkuna 28

Tabel 2.7. Titik Didih Alkuna 28

Tabel 2.8. Titik Didih dan Titik Leleh Beberapa Alkana 33 Tabel 2.9. Titik Didih dn Titik Leleh isomer Alkana 33

Tabel 2.10 Titik Didih Beberapa Alkena 35

Tabel 2.11 Titik Didih Beberapa Alkuna 38

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 45

Tabel 3.2. Pedoman Kualifikasi Bahan Ajar 51

Tabel 4.1. Nilai Rata-Rata Pre-test, Post-test,

dan Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 57

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Distribusi Hasil Tes Awal (Pre-test) 57 Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Distribusi Hasil Tes Akhir (Post-test) 58 Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Persen Peningkatan Hasil Belajar 57 Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Hasil Tes Awal 58 Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Hasil Tes Akhir (Post-test) 59 Tabel 4.7. Hasil Uji Persen Peningkatan Hasil Belajar 59 Tabel 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Sesuai Jenjang Kemampuan 63

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Friedrich Wohler 17

Gambar 2.2 Kerak Hitam Pada Roti 18

Gambar 2.3 Gula Pasir yang menjadi Kehitaman 18

Gambar 2.4 Kertas Kobalt 19

Gambar 2.5 Rantai Atom Karbon 20

Gambar 2.6 Hidrokarbon Alifatik 22

Gambar 2.7 Hidrokarbon Alsiklik 23

Gambar 2.8 Benzene 23

Gambar 3.1 Skema Rancangan Peneltian 46

Gambar 4.1 Persentase Bahan Ajar Tiap Aspek 56

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP 67

Lampiran 2. Kisi-Kisi Soal Instrumen Tes Sebelum di validasi 85 Lampiran 3. Instrumen Tes Sebelum di validasi 86 Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum di validasi 94 Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal Instrumen Tes Setelah di validasi 95 Lampiran 6. Instrumen Tes Setelah di validasi 96 Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah di validasi 101

Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Essay 102

Lampiran 9. Instrumen Essay 103

Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Essay 106

Lampiran 11. Penilaian Untuk Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X 114

Lampiran 12. Analisis Bahan Ajar 115

Lampiran 13. Tabel Data Validitas Instrumen Tes 117

Lampiran 14. Perhitungan Uji Validitas 118

Lampiran 15. Tabel Data Realibilitas Tes 120

Lampiran 16. Perhitungan Reliabilitas Tes 121

Lampiran 17. Tabel Data Perhitungan Tingkat Kesukaran 122

Lampiran 18. Perhitungan Tingkat Kesukaran 123

Lampiran 19. Tabel Data Daya Beda Soal 124

Lampiran 20. Perhitungan Daya Beda Soal 125

Lampiran 21. Tabulasi Hasil Tes untuk Kedua Sampel 126

Lampiran 22. Uji Normalitas 128

Lampiran 23. Uji Homogenitas 134

Lampiran 24. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 136

Lampiran 24. Uji Hipotesis 137

Lampiran 25. Tabulasi Gain dan Nilai LKS Berpikir Kritis 139

Lampiran 26. Uji Korelasi 140

Lampiran 27. Hasil Belajar Sesuai Jenjang Kemampuan 142

Lampiran 28. Jadwal Penelitian 143

Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian 144

Lampiran 30. Tabel Nilai-nilai Distribusi t 147

Lampiran 31. Tabel Nilai-nilai Chi Kuadrat 148

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia msih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei empat tahunan TIMSS, pada keikutsertaan pertamakali tahun 1999 Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara. Pada tahun 2003 Indonesia berada pada peringkat 34 dari 46 negara. Dan ranking Indonesia pada TIMSS tahun 2007 turun menjadi ranking 36 dari 48 negara. Posisi Indonesia dengan rata-rata 405, relatif sangat rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain yang berpartisipasi dalam TIMSS 2007 seperti Malaysia yang menempati posisi 20 dengan skor rata-rata 474, apalagi Singapura yang menempati posisi ke-3 dengan skor rata-rata 593 (Mullis et al dalam Iryanti, 2010). Bila dirujuk ke benchmark yang dibuat TIMSS. Standar internasional untuk kategori mahir 625, tinggi 550, sedang 475 dan rendah 400. Maka hasil yang dicapai siswa Indonesia tersebut masuk pada kategori rendah, jauh dari kategori mahir (625) dimana pada kategori ini siswa dapat mengorganisasikan informasi, membuat perumuman, memecahkan masalah tidak rutin, mengambil dan mengajukan argumen pembenaran simpulan. Hasil observasi menunjukan rata-rata nilai ulangan kimia siswa kelas X di SMA N 10 Medan adalah 71. Nilai rata-rata tersebut sudah memenuhi KKM, tetapi masih ada 40,2 % siswa yang belum memenuhi KKM.

(12)

(proses dan hasil), maka sumber belajar atau bahan ajar merupakan salah satu yang sangat berperan penting dalam tercapainya pelaksanaan pembelajaran yang baik disekolah.

(13)

Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk dapat mencari kebenaran dari suatu kejadian dan informasi yang dating setiap saat. Berpikir kritis adalah suatu proses yang sistematis yang digunakan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi apa yang dipercayai dan diyakini. Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk dapat memahami secara total tentang suatu kenyataan, memaknai ide dasar yang mengatur kehidupan setiap hari dan memahami suatu arti dibalik suatu kejadian (Roni, 2010).

Penelitian mengenai pengembangan berpikir kritis dan bahan ajar pernah dilakukan Fachrurazi (2011) memberikan kesimpulan terhadap perbedaan peningkatan berpikir kritis siswa antara siswa yang belajar matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran yang konvensional. Hasil penelitian Frengkid (2008) memberikan kesimpulan dari penguji hipotesis diperoleh bahwa ada pengaruh penggunaan pertanyaan divergen dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan semangat dan antusias belajar siswa, menuntut siswa lebih banyak membaca buku, membuat diskusi kelompok lebih bermakna dan melatih siswa berkomunikasi dengan baik. Hasil penelitian Roni Lumbantoruan (2010) memberikan kesimpulan hasil kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah memiliki nilai rata-rata 7,60.

(14)

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukan, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:

1. Kualitas pendidikan Indonesia masih sangat rendah

2. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran melalui pengembangan bahan ajar masih sedikit

3. Guru jarang sekali menyusun bahan ajar sendiri

4. Bahan ajar kimia yang beredar dipasaran saat ini, beberapa bagian-bagian belum mengembangakan berpikir kritis secara utuh.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan dengan pengembangan berpikir kritis

2. Apakah hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar pengembangan berpikir kritis lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar tanpa pengembangan berpikir kritis

3. Adakah korelasi antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa

1.4. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada:

1. Bahan ajar yang dikembangkan materi hidrokarbon kelas X semester genap

2. Kemampuan berpikir kritis siswa diukur dengan tes essay berjenjang C3-C5

(15)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan dengan pengembangan berpikir kritis siswa

2. Pengaruh penggunaan bahan ajar yang telah dikembangkan terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa

3. Korelasi antara kemampuan pengembangan berpikir kritis siswa dengan hasil belajar siswa

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi siswa

a. Kemampuan siswa dalam berpikir kritis meningkat b. Hasil belajar siswa meningkat.

c. Pemahaman siswa terhadap konsep hidrokarbon meningkat. 2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan pengembangan berpikir kritis dan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan pengembangan berpikir kritis dalam pembuatan bahan ajar kimia siswa kelas X.

3. Manfaat bagi sekolah

(16)

1.7. Defenisi Operasional 1. Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan bagian dari pola berpikir kompleks/ tingkat tinggi yang bersifat konvergen. Berpikir kritis menggunakan dasar proses berpikir untuk menganalisis argumen dan memunculkan gagasan terhadap tiap-tiap makna dan interpretasi, untuk mengembangkan pola penalaran yang kohesif dan logis, memahami asumsi dan bias yang mendasari tiap-tiap posisi, serta memberikan model presentasi yang dapat dipercaya, ringkas dan meyakinkan.( Ennis, 1985).

2. Bahan Ajar

(17)

BAB V

KESIMPULAAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil review 4 orang validator menunjukan bahan ajar sangat layak untuk digunakan pada pembelajaran kimia dengan tingkat kelayakan 97,5%.

2. Hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar pengembangan berpikir kritis lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan bahan ajar tanpa pengembangan berpikir kritis, dimana peningkatan hasil belajar kelas ekperimen=66,70% dan kelas kontrol=42,60%

3. Ada korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa, dengan rhitung=0,404, sedangkan r tabel =0,361

5.2Saran

1. Disarankan kepada guru kimia menggunakan model pengembangan berpikir kritis dalam pembelajaran melalui bahan ajar sebagai peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan untuk melakukan di sekolah berbeda dan pada pokok bahasan yang berbeda dengan menggunakan sample yang lebih banyak agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran kimia.

Gambar

Gambar 2.1  Friedrich Wohler

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat (Bernard et al ., 2004), oleh karena itu mengenali penyebab kardiak sangatlah

Penulisan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Diploma III Jurusan Perpustakaan di Universitas Sebelas

[r]

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social and Cultural Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan

sahat muse hamu tu Jakarta (xβas a dependent temporal enhancement clause).. nugga sempat karejo hamu nadua di si (αas an

Menurut salah satu mahasiswa yang saat ini mempunyai usaha jualan hijab secara online, peran pimpinan FEBI dalam meningkatkan motivasi berwirausaha bagi mahasiswa program studi

Sedangkan yang dimaksud dengan interpersonal trust adalah kepercayaan terhadap seorang provider kesehatan, seperti terhadap seorang dokter yang dibangun melalui pengulangan

Metode pelaksanaan yang sering digunakan proyek di lapangan yaitu metode bottom-up yang dimulai dari pembuatan pondasi atau penggalian tanah (dengan kedalaman yang