• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri dan upaya perbaikannya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri dan upaya perbaikannya."

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KF. Sunny Cahya Utama. 2015. Analisis Kesulitan Siswa Kelas X.1 SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dalam Mengerjakan Soal-soal Trigonometri dan Upaya Perbaikannya. Skripsi. Yogyakarta:

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan, memaparkan faktor-faktor kesulitan, dan memberikan upaya mengatasi kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal materi trigonometri.

Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2015. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 siswa. Objek penelitian ini yaitu kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu observasi pembelajaran, pengisian kuesioner, tes diagnostik, wawancara, pengajaran remedial, dan tes remedial. Metode analisis data tes diagnostik dan tes remedial yaitu dengan mengelompokkan jenis kesalahan berdasarkan teori Hadar dan teman-teman serta menghitung tingkat kesulitan setiap indikator. Metode analisis data kuesioner menggunakan skala Likert.

Hasil penelitian menunjukkan subjek penelitian mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri. Berdasarkan tes diagnostik, wawancara, dan tes remedial, kesulitan-kesulitan tersebut yaitu menentukan definisi yang dipakai pada saat mengerjakan soal trigonometri (perbandingan trigonometri, letak suatu kuadran, letak tanda positif dan negatif dari perbandingan trigonometri, menentukan nilai dari sudut istimewa di semua kuadran, serta mengubah identitas trigonometri dengan benar), mengerjakan soal dengan teknis yang salah (tidak teliti dalam perhitungan, salah menggunakan lambang matematika, salah penggunaan teorema Pythagoras, merasionalkan bentuk pecahan, dan menghitung dalam bentuk perkalian dan pembagian pecahan), dan menafsirkan data dari soal ke perhitungan matematis. Berdasarkan kuesioner dan wawancara, faktor yang memengaruhi subjek penelitian yaitu intern siswa (motivasi yang kurang, mudah menyerah, dan kurang dapat mengendalikan diri), guru (kurang tegas dan kurang memberikan latihan soal), lingkungan sekolah, keluarga (kurang kontrol orang tua), dan lingkungan luar sekolah. Upaya perbaikan dilakukan dengan pengajaran remedial dan tes remedial. Pengajaran remedi dilakukan dengan mengulang kembali penjelasan yang berkaitan dengan materi dan memberikan latihan soal yang cukup. Hasil dari tes remedial, 12,12 % siswa mencapai KKM, rata-rata hasil belajar meningkat dari 37,39 menjadi 46,96, dan kualitas pengerjaan soal-soal trigonometri yang membaik.

(2)

ABSTRACT

KF. Sunny Cahya Utama. 2015. Analize the difficulties of the students X.1 of Pangudi Luhur senior high school Yogyakarta in academic year 2014/2015 in discussing trigonometry problem in how to improve them. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education, Department of Mathematics and Science Education, Faculty Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

The objective of the research is to describe the difficulties, to explain the factors, and to give the trouble solution at the students X.1 of Pangudi Luhur senior high school Yogyakarta in academic year 2014/2015 in discussing trigonometry.

This type of research is qualitative descriptive. The research was conducted in February to June 2015. The subject of the research is class X.1 of Pangudi Luhur Yogyakarta in academic year 2014/2015 amounting to 33 students. Object of the research is the difficulty in doing research subject matter trigonometry. Method of data collection conducted in this study was observasional learning, filling out the questionnaire, diagnostic test, interview, remedial teaching, and remedial test. Analytical methods of diagnostic test and remedial test is to classify the type of error based on the theory of Hadar and friends as well as calculate the degree of difficulty of each indicator. Analytical methods of questionnaire is using a Likert scale.

The results showed the research subject trouble doing trigonometry question. Based on diagnostic test and interview, the difficulties is determining definition which are used at work on the problems of trigonometry (comparison of trigonometry, the location of a quadrant, where the positive and negative signs of comparison trigonometry, determine the value of a special corner in all quadrants, as well as change the trigonometric identities correctly), work on the problems with incorrect (not accurate in the calculation, one uses the symbol of mathematics, incorrect use of the Pythagorean theorem, rationalizing the form of fractions, and counting in the form of multiplication and division of fractions), and interpretirsof mattersin tho mathematical calculation. Based on questionaries and interview, factors the affect the subject of studies are internal students (motivation is lacking, it is easy to give up, and less able to control myself), teacher (less assertive and less give exercises), school off an enviroment, family (lack of parental control), and outside the school environment. Efforts to repair done by remedial teaching and remedial test. Remedial teaching is done by repeated explanations relating to the matter and provide sufficient exercises. Results of tests remedial, 12.12% of students reached KKM, the average learning outcomes increase of 37.39 into 46.96, quality workmanship trigonometry problems improved.

(3)

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS X.1 SMA PANGUDI

LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DALAM

MENGERJAKAN SOAL-SOAL TRIGONOMETRI DAN

UPAYA PERBAIKANNYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

KF. Sunny Cahya Utama NIM: 111414061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS X.1 SMA PANGUDI

LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DALAM

MENGERJAKAN SOAL-SOAL TRIGONOMETRI DAN

UPAYA PERBAIKANNYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

KF. Sunny Cahya Utama NIM: 111414061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Tuhan Yesus, Bapak, Ibu, Adik, Pacar,

Teman-Teman Pendidikan Matematika 2011,

(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

(9)

vi

ABSTRAK

KF. Sunny Cahya Utama. 2015. Analisis Kesulitan Siswa Kelas X.1 SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dalam Mengerjakan Soal-soal Trigonometri dan Upaya Perbaikannya. Skripsi. Yogyakarta:

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan, memaparkan faktor-faktor kesulitan, dan memberikan upaya mengatasi kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal materi trigonometri.

Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2015. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 siswa. Objek penelitian ini yaitu kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu observasi pembelajaran, pengisian kuesioner, tes diagnostik, wawancara, pengajaran remedial, dan tes remedial. Metode analisis data tes diagnostik dan tes remedial yaitu dengan mengelompokkan jenis kesalahan berdasarkan teori Hadar dan teman-teman serta menghitung tingkat kesulitan setiap indikator. Metode analisis data kuesioner menggunakan skala Likert.

Hasil penelitian menunjukkan subjek penelitian mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri. Berdasarkan tes diagnostik, wawancara, dan tes remedial, kesulitan-kesulitan tersebut yaitu menentukan definisi yang dipakai pada saat mengerjakan soal trigonometri (perbandingan trigonometri, letak suatu kuadran, letak tanda positif dan negatif dari perbandingan trigonometri, menentukan nilai dari sudut istimewa di semua kuadran, serta mengubah identitas trigonometri dengan benar), mengerjakan soal dengan teknis yang salah (tidak teliti dalam perhitungan, salah menggunakan lambang matematika, salah penggunaan teorema Pythagoras, merasionalkan bentuk pecahan, dan menghitung dalam bentuk perkalian dan pembagian pecahan), dan menafsirkan data dari soal ke perhitungan matematis. Berdasarkan kuesioner dan wawancara, faktor yang memengaruhi subjek penelitian yaitu intern siswa (motivasi yang kurang, mudah menyerah, dan kurang dapat mengendalikan diri), guru (kurang tegas dan kurang memberikan latihan soal), lingkungan sekolah, keluarga (kurang kontrol orang tua), dan lingkungan luar sekolah. Upaya perbaikan dilakukan dengan pengajaran remedial dan tes remedial. Pengajaran remedi dilakukan dengan mengulang kembali penjelasan yang berkaitan dengan materi dan memberikan latihan soal yang cukup. Hasil dari tes remedial, 12,12 % siswa mencapai KKM, rata-rata hasil belajar meningkat dari 37,39 menjadi 46,96, dan kualitas pengerjaan soal-soal trigonometri yang membaik.

(10)

vii

ABSTRACT

KF. Sunny Cahya Utama. 2015. Analize the difficulties of the students X.1 of Pangudi Luhur senior high school Yogyakarta in academic year 2014/2015 in discussing trigonometry problem in how to improve them. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education, Department of Mathematics and Science Education, Faculty Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

The objective of the research is to describe the difficulties, to explain the factors, and to give the trouble solution at the students X.1 of Pangudi Luhur senior high school Yogyakarta in academic year 2014/2015 in discussing trigonometry.

This type of research is qualitative descriptive. The research was conducted in February to June 2015. The subject of the research is class X.1 of Pangudi Luhur Yogyakarta in academic year 2014/2015 amounting to 33 students. Object of the research is the difficulty in doing research subject matter trigonometry. Method of data collection conducted in this study was observasional learning, filling out the questionnaire, diagnostic test, interview, remedial teaching, and remedial test. Analytical methods of diagnostic test and remedial test is to classify the type of error based on the theory of Hadar and friends as well as calculate the degree of difficulty of each indicator. Analytical methods of questionnaire is using a Likert scale.

The results showed the research subject trouble doing trigonometry question. Based on diagnostic test and interview, the difficulties is determining definition which are used at work on the problems of trigonometry (comparison of trigonometry, the location of a quadrant, where the positive and negative signs of comparison trigonometry, determine the value of a special corner in all quadrants, as well as change the trigonometric identities correctly), work on the problems with incorrect (not accurate in the calculation, one uses the symbol of mathematics, incorrect use of the Pythagorean theorem, rationalizing the form of fractions, and counting in the form of multiplication and division of fractions), and interpretirsof mattersin tho mathematical calculation. Based on questionaries and interview, factors the affect the subject of studies are internal students (motivation is lacking, it is easy to give up, and less able to control myself), teacher (less assertive and less give exercises), school off an enviroment, family (lack of parental control), and outside the school environment. Efforts to repair done by remedial teaching and remedial test. Remedial teaching is done by repeated explanations relating to the matter and provide sufficient exercises. Results of tests remedial, 12.12% of students reached KKM, the average learning outcomes increase of 37.39 into 46.96, quality workmanship trigonometry problems improved.

(11)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : KF. Sunny Cahya Utama

NIM : 111414061

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS X.1 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DALAM MENGERJAKAN

SOAL-SOAL TRIGONOMETRI DAN UPAYA PERBAIKANNYA

Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempubikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, kasih, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi pendidikan matematika.

Selama pembuatan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Elisabet Ayunika Permata Sari, M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik semester 1-5 dan Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik semester 6-8 sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan dukungan. 4. Segenap dosen dan seluruh staff sekretariat Jurusan Pendidikan

(13)

x

5. Bapak Andreas Mujiyono, S.Pd., selaku Kepala SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian.

6. Ibu Zeny Ernaningsih, S.Pd., selaku guru matematika kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

7. Siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang telah bekerja sama dengan baik selama pelaksanaan skripsi.

8. Bapak Th. Margono, Ibu L. Endang Indarti, dan Adik Dionysius Nova Sesoco Widi selaku keluarga penulis yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat.

9. Yosephin Silvia Kiti Purwaningtyas yang telah mendukung dan memberikan semangat dalam penelitian ini.

10. Teman-teman Pendidikan Matematika 2011 yang telah memberikan dukungan dan semangat.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.

(14)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Pembatasan Istilah ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 7

H. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Pengertian Belajar ... 10

B. Tahap-tahap Proses Belajar ... 11

C. Pengertian Kesulitan Belajar ... 12

D. Siswa-siswa yang Dipandang Mempunyai Kesulitan Belajar ... 13

(15)

xii

F. Pengertian Kesalahan ... 15

G. Jenis-jenis Kesalahan ... 15

H. Pendekatan Pengajaran Remedial ... 17

I. Trigonometri ... 18

J. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

D. Bentuk Data ... 25

E. Metode Pengumpulan Data ... 25

F. Instrumen Penelitian... 27

G. Teknik Keabsahan Instrumen ... 31

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian di Lapangan ... 31

I. Metode Analisis Data ... 32

BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL PENELITIAN ... 36

A. Deskripsi Penelitian ... 36

B. Hasil Observasi ... 36

C. Hasil Kuesioner ... 43

D. Hasil Tes Diagnostik ... 46

E. Hasil Wawancara ... 90

F. Hasil Remedial ... 91

G. Rangkuman ... 119

H. Keterbatasan Penelitian ... 123

BAB V PENUTUP ... 125

A. Kesimpulan ... 125

B. Saran ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 129

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hubungan-hubungan Trigonometri ... 19

Tabel 2.2 Nilai-nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-sudut Khusus ... 19

Tabel 2.3 Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut Berelasi ... 21

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X... 24

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Diagnostik ... 29

Tabel 3.4 Perbedaan Kisi-kisi Tes Diagnostik dengan Tes Remedial ... 30

Tabel 3.5 Kategori Faktor Siswa Kesulitan Mengerjakan Soal Trigonometri ... 33

Tabel 3.6 Tabel Tingkat Kesulitan ... 35

Tabel 4.1 Tahapan Penelitian ... 36

Tabel 4.2 Kategori Faktor Siswa Kesulitan Mengerjakan Soal Trigonometri ... 43

Tabel 4.3 Perhitungan Skor Faktor Intern Siswa ... 43

Tabel 4.4 Perhitungan Skor Faktor Keluarga ... 44

Tabel 4.5 Perhitungan Skor Faktor Guru ... 44

Tabel 4.6 Perhitungan Skor Faktor Lingkungan Sekolah ... 45

Tabel 4.7 Perhitungan Skor Faktor Lingkungan Luar Sekolah ... 45

Tabel 4.8 Nilai Tes Diagnostik ... 46

Tabel 4.9 Tingkat Kesulitan Tes Diagnostik... 47

Tabel 4.10 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 1a ... 47

Tabel 4.11 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 1b... 50

Tabel 4.12 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 1c ... 53

Tabel 4.13 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 1d... 56

Tabel 4.14 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 2a ... 59

Tabel 4.15 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 2b... 66

Tabel 4.16 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 3... 71

Tabel 4.17 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 4a ... 75

Tabel 4.18 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 4b... 79

(17)

xiv

Tabel 4.20 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomr 5b... 86 Tabel 4.21 Perbandingan Nilai Tes Diagnostik dengan Tes Remedial ... 93 Tabel 4.22 Perbandingan Tingkat Kesulitan Tes Diagnostik dengan

Tes Remedial ... 94 Tabel 4.23 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Memahami

Besaran yang Menunjukkan Ukuran bagi Suatu Sudut ... 95 Tabel 4.24 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Memahami Besaran

yang Menunjukkan Ukuran bagi Suatu Sudut... 96 Tabel 4.25 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial Nomor tentang

Memahami Besaran yang Menunjukkan Ukuran bagi Suatu Sudut .. 97 Tabel 4.26 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Memahami Besaran

yang Menunjukkan Ukuran bagi Suatu Sudut... 99 Tabel 4.27 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan

Nilai Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku... 100 Tabel 4.28 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai

Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku... 101 Tabel 4.29 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan

Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut di Semua Kuadran .... 102 Tabel 4.30 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai

Perbandingan Trigonometri dari Sudut di Semua Kuadran ... 104 Tabel 4.31 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan

Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ... 105 Tabel 4.32 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai

Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ... 107 Tabel 4.33 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan

Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ... 108 Tabel 4.34 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai

Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ... 110 Tabel 4.35 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan

Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ... 111 Tabel 4.36 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai

Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ... 113 Tabel 4.37 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan

(18)

xv

Tabel 4.38 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan dan Menggunakan Identitas Trigonometri Sederhana dalam Penyelesaikan Soal ... 115 Tabel 4.39 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan

dan Menggunakan Identitas Trigonometri Sederhana dalam Penyelesaikan Soal ... 116 Tabel 4.40 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan dan

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Segitiga Siku-siku ... 19

Gambar 2.2 Tanda-tanda Perbandingan Trigonometri... 21

Gambar 4.1 Situasi Pembelajaran dan Pekerjaan Siswa di Papan Tulis ... 38

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Surat Izin Penelitian ... 132

LAMPIRAN 2: Silabus Pembelajaran Trigonometri ... 133

LAMPIRAN 3: RPP Trigonometri ... 134

LAMPIRAN 4: Instrumen Observasi Aktivitas Guru ... 135

LAMPIRAN 5: Penjelasan Instrumen Observasi Aktivitas Guru... 137

LAMPIRAN 6: Instrumen Observasi Aktivitas Siswa ... 140

LAMPIRAN 7: Kuesioner ... 142

LAMPIRAN 8: Ulangan Harian Matematika ... 144

LAMPIRAN 9: Petunjuk Penskoran Tes Diagnostik ... 146

LAMPIRAN 10: Perhitungan Skor Kuesioner ... 150

LAMPIRAN 11: Perhitungan Tingkat Kesulitan Tes Diagnostik ... 151

LAMPIRAN 12: Wawancara ... 153

LAMPIRAN 13: Perhitungan Tingkat Kesulitan Tes Remedial ... 157

LAMPIRAN 14: RPP Pengajaran Remedial ... 159

LAMPIRAN 15: Latihan Soal Trigonometri ... 161

LAMPIRAN 16: Remedi Ulangan Harian Matematika ... 162

LAMPIRAN 17: Petunjuk Penskoran Tes Remedial ... 163

LAMPIRAN 18: Pekerjaan Siswa pada Tes Remedial ... 165

LAMPIRAN 19: Surat Keterangan Pelaksanan Penelitian ... 167

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia, termasuk di Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus dipelajari siswa SMA apapun jurusannya, baik jurusan ilmu alam maupun ilmu sosial. Pemilihan jurusan/peminatan tersebut didasarkan pada minat masing-masing siswa dan didukung kemampuan siswa dalam bidang/jurusan tertentu.

(22)

mata pelajaran yang sulit sehingga mereka terkesan untuk tidak mau mempelajarinya lagi.

Pada kelas yang disiapkan untuk masuk jurusan ilmu sosial, siswa juga diharuskan untuk mempelajari mata pelajaran matematika. Mereka biasanya mengalami kesulitan saat mengerjakan soal-soal matematika, terlebih pada materi trigonometri yang membutuhkan penalaran dan konsentrasi lebih. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki minat dan kemampuan belajar matematika yang kurang. Masalah-masalah tersebut seharusnya dapat diatasi oleh seorang guru.

Seorang guru yang baik harus dapat mengetahui kesulitan-kesulitan siswa saat mengerjakan soal-soal matematika, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan, dan bagaimana upaya mengatasinya. Hal ini merupakan kompetensi profesionalitas seorang guru. Apabila kompetensi profesionalitas tersebut dapat dilakukan setiap guru matematika, tidak mustahil siswa yang disiapkan untuk masuk jurusan ilmu sosial pun dapat mengerjakan soal-soal trigonometri. Namun, hal tersebut belum dilakukan oleh setiap guru matematika.

(23)

perguruan tinggi, siswa yang berasal dari jurusan ilmu sosial pun dapat mengambil program studi selain dari jurusan ilmu sosial. Dengan keadaan seperti ini, apabila setiap siswa kelas X memahami, mengerti, dan mengerjakan soal-soal trigonometri dengan baik maka mereka akan mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan pendidikannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas XI dan XII SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015, mereka berpendapat bahwa materi trigonometri merupakan materi yang sulit. Banyak dari mereka mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal-soal dan akhirnya pada saat ulangan harian mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Kesulitan-kesulitan yang mereka alami ketika mengerjakan soal-soal trigonometri diantaranya tidak hafal rumus-rumus trigonometri dan nilai dari sudut-sudut istimewa serta ketidaktelitian dalam menghitung.

(24)

mengalami kesulitan saat mengerjakan soal-soal sehingga hasil yang didapatkan juga kurang maksimal.

Berdasarkan pengamatan penetili ketika melakukan program pengalaman lapangan, pada saat pembelajaran kondisi kelas ramai sehingga sedikit banyak mengurangi konsentrasi siswa dalam mempelajari materi matematika. Selain itu, guru matematika belum mengadakan pembelajaran remedial sebagai mana mestinya namun langsung mengadakan tes remedial. Hal ini kurang tepat. Sebaiknya sebelum mengadakan tes remedi terlebih guru dahulu mengadakan pembelajaran remedial.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Siswa Kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2105 dalam Mengerjakan Soal-soal

Trigonometri dan Upaya Perbaikanya”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, ada beberapa masalah yang menyebabkan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika. Beberapa masalah tersebut yaitu:

(25)

2. Pada saat pembelajaran berlangsung, kondisi kelas ramai sehingga sedikit banyak mengurangi konsentrasi siswa dalam mempelajari materi matematika.

3. Guru matematika kelas X mengalokasikan waktu yang lebih untuk mempelajari materi trigonometri tetapi banyak siswa yang mengalami kesulitan saat mengerjakan soal-soal.

4. Guru matematika kelas X belum mengadakan pengajaran remedial sebagai mana mestinya namun langsung mengadakan tes remedi bagi siswa yang belum mencapai KKM.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, penulis membatasi masalah penelitian ini pada kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri dan upaya perbaikannya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(26)

2. Apa faktor-faktor yang memengaruhi kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri?

3. Bagaimana upaya mengatasi kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk:

1. Mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri.

2. Memaparkan faktor-faktor kesulitan yang dialami siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri.

3. Memberikan upaya mengatasi kesulitan yang dialami siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri.

F. Pembatasan Istilah

(27)

1. Kesulitan adalah suatu kondisi yang memperlihatkan hambatan dalam rangka untuk mencapai tujuan sehingga diperlukan usaha yang lebih baik untuk mengatasi hambatan tersebut.

2. Trigonometri dalam bahasa Yunani berarti pengukuran segitiga. Trigonometri merupakan bagian dari matematika yang mempelajari hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut pada suatu segitiga.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat pada penelitian ini ialah: 1. Bagi Guru Mata Pelajaran Matematika

Guru mata pelajaran matematika dapat mengetahui kesulitan, mengetahui faktor yang memengaruhi, dan upaya mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Hal ini dapat digunakan agar tindakan pembelajaran yang dilakukan guru tepat dan efektif.

2. Bagi Siswa

Siswa dapat mengetahui kesulitan, mengetahui faktor yang memengaruhi, dan upaya mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Hal ini dapat digunakan para siswa agar dapat melakukan langkah-langkah belajar yang tepat guna memperoleh hasil yang maksimal.

3. Bagi Calon Guru Mata Pelajaran Matematika

(28)

dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Hal ini dapat digunakan ketika sudah terjun dalam dunia pendidikan.

H. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal Skripsi

Pada bagian awal penulisan skripsi berisi beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan dosen pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman keaslian karya, abstrak, halaman persetujuan publikasi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, pembatasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

(29)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi aspek-aspek metodologi penelitian, yaitu: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik keabsahan instrumen, prosedur pelaksanaan penelitian di lapangan, serta metode analisis data.

BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi deskripsi penelitian, hasil observasi, hasil kuesioner, hasil tes diagnostik, hasil wawancara, hasil remedial, rangkuman, dan keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan penelitian yang disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta saran-saran terkait dengan skripsi.

3. Bagian Akhir Skripsi

(30)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Menurut Oemar Hamalik (1983:21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau percobaan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Apabila pengalaman dan latihan tersebut dilakukan secara teratur maka dapat mengakibatkan suatu kebiasaan. Selain itu, menurut Muhibbin Syah (2002:68) belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagi proses belajar. Selanjutnya, menurut Mulyati (2005:5) belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan serta perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Latihan dan pengulangan tersebut harus merupakan suatu hal yang positif sehingga dapat menjadi kebiasaan yang positif pula.

(31)

B. Tahap-tahap Proses Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2002:109) proses belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.

Menurut Bruner (dalam Muhibbin Syah 2002:109), ada tiga tahapan proses belajar siswa yaitu:

1. Tahap Informasi

Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sediri, ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.

2. Tahap Transformasi

(32)

3. Tahap Evaluasi

Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi.

C. Pengertian Kesulitan Belajar

Menurut Suwarto (2012:87), kesulitan belajar adalah kegagalan dalam mencapai tujuan belajar yang ditandai dengan prestasi belajar yang rendah (kurang dari 75). Siswa yang mempunyai kesulitan belajar adalah siswa yang tidak dapat mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat untuk belajar di tingkat berikutnya sehingga siswa tersebut perlu mengikuti remediasi untuk materi yang masih kurang tersebut. Sedangkan menurut Syaiful Bahri (2011:235), kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar yang disebabkan adanya ancaman, hambatan, ataupun gangguan belajar.

(33)

D. Siswa-siswa yang Dipandang Mempunyai Kesulitan Belajar

Menutut Entang (1984:10), ada tiga kriteria siswa yang dipandang mempunyai kesulitan belajar, yaitu:

1. Seorang siswa yang jelas tidak memenuhi harapan-harapan yang disyaratkan sekolah kepadanya, baik harapan-harapan yang tercantum sebagai tujuan-tujuan formal dari kurikulum maupun harapan-harapan yang ada di dalam pandangan atau anggapan dari para guru atau pihak sekolah. Contoh: siswa yang hasil belajarnya tidak mencapai KKM yang ditentukan pihak sekolah.

2. Seorang siswa yang jelas berada di bawah taraf perilaku dari sebagian besar teman-teman seusia atau sekelasnya, baik mata pelajaran formal dari kurikulum maupun dalam kebiasaan belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru. Contoh: siswa yang hasil belajarnya tidak mencapai KKM yang ditentukan pihak sekolah dan siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

3. Seorang siswa yang dianggap mempunyai kemampuan tinggi (misalnya intelegensinya tinggi) sering dianggap juga mempunyai kesukaran belajar kalau mereka hanya mencapai sama dengan rata-rata kelasnya dan tidak mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah didugakan kepadanya.

E. Faktor-faktor Kesulitan Belajar

(34)

1. Faktor Intern Siswa

Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik, yaitu:

a. Kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual/intelegesi siswa.

b. Afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap. c. Psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat

indera penglihatan dan pendengaran. 2. Faktor Ekstern Siswa

Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kodisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor-faktor ekstern ini yaitu:

a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, rendahnya ekonomi keluarga, serta kurangnya kontrol orang tua.

b. Lingkungan masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh, teman sepermainan yang nakal, dan tidak mempunyai teman belajar bersama.

(35)

F. Pengertian Kesalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesalahan diartikan sebagai perihal salah; kekeliruan; kealpaan. Kesalahan adalah penyimpangan terhadap hal yang benar dan sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental pada daerah tertentu. Kesalahan matematika adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan peristiwa penyimpangan dalam matematika terhadap hal yang benar dan sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

G. Jenis-jenis Kesalahan

Menurut Hadar (1987, dalam Udya 2012:11), terdapat 6 jenis kesalahan yang biasa terjadi pada siswa sekolah, yaitu:

1. Kesalahan Menggunakan Data

(36)

2. Kesalahan Menggunakan Bahasa

Kesalahan yang biasa dilakukan pada ketegori ini ialah kesalahan siswa dalam mengartikan simbol matematika ke dalam bahasa sehari-hari ataupun sebaliknya. Contoh: banyak kesalahan terjadi saat mengerjakan soal cerita yang ingin diterjemahkan ke dalam bentuk matematis.

3. Kesalahan Menggunakan Logika dalam Penarikan Kesimpulan

Jenis kesalahan ini ialah kesalahan yang biasa dilakukan siswa pada saat menarik kesimpulan dari suatu masalah yang diberikan.

4. Kesalahan Menggunakan Teorema atau Definisi

Kesalahan ini biasa dilakukan siswa pada saat menyelesaikan permasalahan yang dituntut menggunakan rumus, teorema, prinsip, ataupun definisi matematika. Siswa melakukan kesalahan ketika menggunakan rumus ataupun teorema yang tidak sesuai dengan permasalahnnya. Contoh: seorang siswa mengutip persamaan dalam materi trigonometri . Persamaan yang dikutip siswa tersebut salah, yang benar .

5. Penyelesaian yang tidak Diperiksa Kembali

(37)

6. Kesalahan Teknis

Kesalahan teknis yang mungkin terjadi ialah kesalahan perhitungan. Kesalahan perhitungan ini merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan siswa dan peluangnya cukup besar. Jenis kesalahan ini dapat diketahuai melalui wawancara. Contoh: kesalahan dalam perhitungan dan kesalahan dalam manipulasi aljabar menjadi

.

H. Pendekatan Pengajaran Remedial

Menurut Entang (1984:17), diagnosis adalah usaha untuk mengetahui letak kelemahan atau kesulitan suatu pihak dalam bidang tertentu, termasuk mengetahui penyebabnya. Sedangkan diagnosis dalam pembelajaran adalah usaha untuk mengetahui kelemahan dan kesulitan siswa dalam belajar dan mengetahui penyebabnya. Remediasi adalah usaha untuk mengatasi hasil diagnosis setelah sebabnya diketahui.

Menurut Entang (1984:19), ada tiga pendekatan yang dapat dipergunakan dalam pengajaran remedial, yaitu:

1. Pendekatan Pencegahan (Preventive)

(38)

mungkin. Hal ini dapat dilaksanakan dengan upaya mengetahui secara tepat perilaku awal siswa menggunakan pedekatan multimedia dan multimetode dalam belajar mengajar.

2. Pendekatan Penyembuhan (Curative)

Pendekatan penyebuhan diberikan kepada siswa yang sudah nyata mengalami hambatan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Gejala yang terlihat yaitu prestasinya sangat rendah dibandingkan dengan kriteria tingkat keberhasilan yang ditetapkan.

3. Pendekatan Perkembangan (Developmental)

Pendekatan ini menuntut upaya guru untuk memotivator terus menerus kegiatan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Setiap ada hambatan segera dibicarakan dengan siswa dan dicarikan alternatif pemecahannya segera dan secara terus menerus sehingga dengan demikian guru senantiasa mengikuti perkembangan para siswa secara sistematis.

I. Trigonometri

(39)
[image:39.595.100.513.143.603.2]

Berikut ini perbandingan trigonometri dari suatu sudut pada segitiga siku-siku: sin , cosec cos , sec tan , cot

Gambar 2.1 Segitiga Siku-siku

Berikut ini hubungan-hubungan yang berlaku pada trigonometri, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1 Hubungan-hubungan Trigonometri

Hubungan Kebalikan Trigonometri sin cosec cos sec tan cot Hubungan Perbandingan Trigonometri tan cot

Hubungan Teorema Pythagoras

sin2 + cos2 = 1 1 + tan2 = sec2 1 + cot2 = cosec2

Berikut ini nilai-nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut khusus, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.2 Nilai-nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-sudut Khusus

Besar Sudut

0 30 45 60 90

sin 0

√ √ 1

cos 1

√ √ 0

tan 0

√ 1 √ -

A

(40)

Besar Sudut

0 30 45 60 90

cot - 1

√ 0

sec 1

√ √ 2 -

cosec - 2

√ 1

Perbandingan-perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut yang terletak di semua kuadran yaitu sudut-sudut yang besarnya 0 sampai 360 Sudut-sudut tersebut dikelompokkan menjadi empat wilayah atau kuadran yang didasarkan pada besarnya sudut, yaitu:

1. Sudut-sudut yang terletak di kuadran I, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara sampai .

2. Sudut-sudut yang terletak di kuadran II, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara sampai .

3. Sudut-sudut yang terletak di kuadran III, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara sampai .

4. Sudut-sudut yang terletak di kuadran IV, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara sampai .

Sementara itu, tanda-tanda perbandingan trigonometri sudut-sudut di semua kuadran, yaitu:

1. Untuk di kuadran I, absis bernilai positif dan ordinat y bernilai positif.

(41)

3. Untuk di kuadran III, absis bernilai negatif dan ordinat y bernilai negatif.

4. Untuk di kuadran IV, absis bernilai positif dan ordinat y bernilai negatif.

Dari hasil penjabaran di atas, tanda-tanda perbandingan trigonometri sudut-sudut di semua kuadran ialah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Tanda-tanda Perbandingan Trigonometri

[image:41.595.99.503.253.590.2]

Berikut ini beberapa rumus perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut berelasi:

Tabel 2.3 Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut Berelasi

I semua positif

IV cos, positif sec, positif III

tan, positif cot, positif

II sin, positif cosec, positif

(42)

J. Kerangka Berpikir

(43)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Andi Prastowo (2011:203) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mengungkap fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia secara apa adanya pada jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden. Menurut Zainal Arifin (2011:29) penelitian kualitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi di lapangan tanpa adanya manipulasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Jadi, penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang mengungkap suatu objek secara apa adanya sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan selanjutnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

(44)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015 yaitu bulan Februari-Juni 2015.

C. Subjek dan Objek Penelitian

[image:44.595.99.507.177.566.2]

Subjek penelitan adalah siapa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ialah siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Berikut ini jumlah siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015:

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X

No Kelas Banyak Siswa Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1. X.1 24 9 33

2. X.2 25 9 34

3. X.3 26 9 35

4. X.4 29 8 37

5. X.5 30 7 37

6. X.6 29 6 35

Jumlah 163 48 211

(45)

D. Bentuk Data

Bentuk-bentuk data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Hasil observasi pembelajaran berupa deskripsi dari pedoman observasi pembelajaran trigonometri di kelas.

2. Hasil pengisian kuesioner siswa berupa tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan dalam instrumen.

3. Hasil tes diagnostik: berupa hasil pekerjaan siswa setelah materi pembahasan selesai diberikan.

4. Hasil wawancara berupa deskripsi hasil rekaman wawancara antara peneliti dengan subjek penelitian.

5. Hasil remediasi berupa hasil pekerjaan siswa yang remedi setelah mengikuti pengajaran remedi.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut:

1. Observasi

(46)

adalah observasi yang dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di mana tempatnya.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi seseorang, atau hal-hal yang orang itu ketahui (Suharsimi, 2006:151). Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan subjek penelitian mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri.

3. Tes Diagnostik

Menurut Suharsimi (2012:67), tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara, dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sementara menurut Suwarto (2012:114), tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan (miskonsepsi) pada topik tertentu dan mendapatkan masukan tentang respon siswa untuk memperbaiki kelemahannya. Apabila subjek penelitian mengerjakan tes materi trigonometri, peneliti dapat menemukan dan menganalisis kesulitan subjek penelitian.

4. Wawancara

(47)

memengaruhi kesulitan subjek penelitian. Wawancara pada penelitian ini merupakan wawancara semiterstruktur. Wawancara semiterstruktur bertujuan menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

5. Remediasi

Setelah mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa beserta masalah-masalah yang menyertainya, langkah selanjutnya ialah memberikan pengajaran remedi. Setelah pengajaran remedi diberikan, selanjutnya siswa mengerjakan tes remedi. Tes ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai ketuntasan belajar dan seberapa efektif upaya perbaikan yang dilakukan peneliti kepada subjek penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instumen penelitian ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu: 1. Observasi Pembelajaran

(48)

2. Kuesioner

[image:48.595.98.509.237.597.2]

Kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor-faktor kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Pada kuesioner tersebut terdapat 26 pernyataan dan setiap pernyataan terdapat 4 alternatif tanggapan yaitu: tidak pernah, jarang, sering, dan selalu. Berikut ini kisi-kisi kuesioner:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

No. Jenis Faktor Nomor Pernyataan

Positif Negatif

1. Intern siswa 1, 2, 5, 8, 9, 12, 13,

dan 14 3, 4, 6, 7, 10, dan 11

2. Orang tua 15 dan 16 -

3. Guru 17, 18, 19, 20, dan 21 -

4. Lingkungan

sekolah 22, 23, dan 24 -

5. Lingkungan luar

sekolah 25 dan 26 -

3. Tes Diagnostik

Tes diagnostik diberikan dengan tujuan untuk melihat kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Pada tahap ini, subjek penelitian mengerjakan tes diagnostik yang telah disiapkan peneliti. Selanjutnya peneliti menganalisis data tersebut dan menggunakannya sebagai acuan untuk melakukan pengumpulan data melalui wawancara.

(49)
[image:49.595.99.503.251.574.2]

dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri. Tes diagnostik terdiri dari dua macam jenis soal, yaitu soal A dan Soal B. Dua jenis soal tersebut dimaksudkan agar subjek penelitian yang berada pada satu meja mendapatkan jenis soal yang berbeda. Bentuk soal yang digunakan ialah uraian. Berikut ini kisi-kisi tes diagnostik:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Diagnostik

No. Indikator Nomor Soal

1. Memahami besaran yang menunjukkan ukuran bagi suatu sudut (indikator I).

1a, 1b, 1c, dan 1d

2.

Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec suatu sudut) pada segitiga siku-siku (indikator II).

2a

3.

Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec) dari sudut di semua kuadran (indikator III).

2b

4.

Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec) dari sudut khusus (indikator IV).

3, 4a, dan 4b

5.

Membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaikan soal (indikator V).

5a dan 5b

4. Wawancara

(50)

berkaitan tentang kesulitan, faktor, dan usaha untuk mengatasi kesulitan mengerjakan soal trigonometri.

5. Remediasi

[image:50.595.101.517.247.752.2]

Tes remedial digunakan untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai ketuntasan belajar dan seberapa efektif upaya perbaikan yang dilakukan peneliti. Pada tes diagnostik terdapat 11 soal sedangkan pada tes remedial terdapat 9 soal. Perubahan tersebut terdapat pada soal nomor satu. Nomor satu pada tes diagnostik terdapat 4 soal yang terdiri dari 2 soal tentang mengubah ukuran sudut dari derajat ke radian dan 2 soal tentang mengubah ukuran sudut dari radian ke derajat. Sedangkan, Nomor satu pada tes remedial terdapat 2 soal yang terdiri dari 1 soal tentang mengubah ukuran sudut dari derajat ke radian dan 1 soal tentang mengubah ukuran sudut dari radian ke derajat. Standar kompetensi, kompetansi dasar, bentuk soal, dan kisi-kisi tes remedial sama dengan tes diagnostik. Berikut ini perbedaan antara tes diagnostik dengan tes remedial:

Tabel 3.4 Perbedaan Kisi-kisi Tes Diagnostik dengan Tes Remedial

No. Indikator

Nomor Soal Tes Diagnostik

Nomor Soal Tes Remedial

1. Memahami besaran yang menunjukkan ukuran bagi suatu sudut (indikator I).

1a, 1b, 1c, dan

1d 1a dan 1b

2.

Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec suatu sudut) pada segitiga siku-siku (indikator II).

2a 2a

3.

Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec) dari sudut di semua kuadran (indikator III).

2b 2b

4.

Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec) dari sudut khusus (indikator IV).

(51)

No. Indikator

Nomor Soal Tes Diagnostik

Nomor Soal Tes Remedial

5.

Membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaikan soal (indikator V).

5a dan 5b 5a dan 5b

G. Teknik Keabsahan Instrumen

Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yang telah disetujui dosen pembimbing skripsi dan guru matematika kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data pada sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda. Bila dengan berbagai teknik yang berbeda tersebut menghasilkan data yang berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda.

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian di Lapangan

Sebelum melakukan penelitian di lapangan, peneliti terlebih dahulu melakukan hal-hal berikut:

1. Mengajukan judul penelitian ke program studi pendidikan matematika. 2. Setelah judul disetujui dan mendapatkan dosen pembimbing, peneliti

membuat proposal penelitian.

(52)

proposal diterima, peneliti menyiapkan hal-hal yang digunakan pada saat penelitian di sekolah.

4. Peneliti mengurus perizinan ke sekolah yang hendak dipakai untuk tempat penelitian.

5. Langkah selanjutnya yaitu negosiasi dan menjalin hubungan yang baik dengan guru matematika tempat penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan berhasil.

6. Kegiatan selanjutnya yaitu pelaksanaan penelitian.

7. Langkah terakhir yaitu menganalisis data, menulis pembahasan data penelitian, dan ujian berdasarkan penelitian yang telah dibuat peneliti.

I. Metode Analisis Data

1. Observasi

Pada tahap ini, peneliti memisahkan antara hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian dan hal yang tidak berkaitan. Langkah selanjutnya yaitu mencatat hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Dari apa yang didapat pada tahap ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi untuk menganalisis data pada tahap selanjutnya dan atau menyimpulkan hasil penelitian.

2. Kuesioner

(53)

berdasarkan jenis faktor yang memengaruhi kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Untuk pernyataan positif, peneliti memberikan skor 4 untuk jawaban selalu dilakukan, skor 3 untuk jawaban sering dilakukan, skor 2 untuk jawaban jarang dilakukan, dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah dilakukan. Untuk pernyataan negatif, peneliti memberikan skor 1 untuk jawaban selalu dilakukan, skor 2 untuk jawaban sering dilakukan, skor 3 untuk jawaban jarang dilakukan, dan skor 4 untuk jawaban tidak pernah dilakukan.

Peneliti menggunakan skala Likert dengan rentang 1-4 dengan 33 responden. Ini berarti skor minimum 33 dan skor maksimum 132. Tanggapan setiap penyataan kuesioner ada 4 maka kategori faktor juga

ada 4. Jarak interval setiap kategori faktor adalah . Berikut ini kategori faktor-faktor yang memengaruhi siswa kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri:

Tabel 3.5 Kategori Faktor Siswa Kesulitan Mengerjakan Soal Trigonometri

Interval Kategori

sangat tidak berpengaruh

Tidak berpengaruh

berpengaruh

Sangat berpengaruh

Nilai ketegori

(54)

3. Tes Diagnostik

Jenis data yang dianalisis pada tahap ini ialah data kualitatif. Data kualitatif yang dimaksud ialah kesulitan yang terkait kesalahan subjek penelitian, yaitu kesalahan yang langsung terlihat dari pekerjaannya. Berikut ini teknik analisis tes diagnostik, yaitu:

a. Semua hasil tes subjek penelitian diperiksa dan diberi skor.

b. Mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan subjek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah analisis pada tahap selanjutnya dan dapat digunakan sebagai acuan ketika melakukan wawancara. c. Mengelompokkan kesalahan-kesalahan yang telah dicatat pada tahap

selanjutnya berdasarkan jenis-jenis kesalahan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Selain menganalisis jawaban siswa, peneliti juga menghitung tingkat kesulitan tes diagnostik setiap indikator. Tingkat kesulitan setiap indikator tersebut dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

TK : tingkat kesulitan

SA : jumlah skor kelompok atas SB : jumlah skor kelompok bawah

n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah

maks : skor maksimal pada indikator yang bersangkutan

(55)

Tabel 3.6 Tabel Tingkat Kesulitan

Interval Kesulitan Tingkat Kesulitan

sulit

sedang

mudah

4. Wawancara

Pada bagian ini, peneliti mencoba mengkonfirmasi kesalahan-kesalahan yang telah dicatat pada bagian teknik analisis data melalui tes. Langkah selanjutnya yaitu mencocokkan hasil wawancara dengan hasil tes yang telah didapatkan sebelumnya. Pada akhir tahap ini, peneliti menganalisis data sehingga dapat mengetahui faktor-faktor dari kesalahan yang telah dilakukan subjek penelitian.

5. Tes Remediasi

(56)

36

BAB IV

DESKRIPSI DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini diawali dengan observasi pembelajaran di kelas. Setelah observasi pembelajaran selesai, tahap penelitian dilanjutkan dengan pengisian kuesioner dan tes diagnostik. Tahap penelitan selanjutnya ialah wawancara, pengajaran remedial, dan tes remedial. Berikut ini tahapan penelitian secara rinci:

Tabel 4.1 Tahapan Penelitian

No. Waktu Kegiatan

1. Selasa, 28 April 2015 Observasi pembelajaran 1 2. Selasa, 5 Mei 2015 Observasi pembelajaran 2 3. Jumat, 15 Mei 2015 Observasi pembelajaran 3

4. Selasa, 19 Mei 2015 Pengisian kuesioner dan tes diagnostik

5. Kamis, 21 Mei 2015 –

Jumat 22 Mei 2015 Wawancara

6. Senin, 25 Mei 2015 –

Selasa, 26 Mei 2015 Wawancara

7. Kamis, 28 Mei 2015 Pengajaran remedial 8. Jumat, 29 Mei 2015 Tes remedial

B. Hasil Observasi

(57)

1. Observasi Pembelajaran 1

Observasi pembelajaran 1 berlangsung selama 2 x 40 menit. Materi pembelajaran yang dibahas ialah mengubah ukuran sudut dari derajat ke radian dan sebaliknya serta menentukan perbandingan trigonometri. 33 subjek penelitian hadir dalam pembelajaran tersebut.

Secara keseluruhan pembelajaran berlangsung dengan aktif dan lancar. Semua subjek penelitian tiba di kelas sebelum guru serta mempersiapkan diri dan alat pembelajaran. Meskipun sudah mempersiapkan diri dengan baik, 7 siswa tampak tidak memperhatikan penjelasan guru dan hanya 21 siswa yang menanggapi pembahasan guru. Guru memberikan waktu untuk mencatat hal-hal penting namun 8 siswa tampak tidak memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Pada saat pembelajaran, 21 siswa bertanya kepada guru ketika belum memahami penjelasan dan pada saat mengalami kesulitan mengerjakan latihan soal.

(58)

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru sudah baik dalam melaksanakan tahapan-tahapan mengajar namun ada beberapa hal semestinya bisa ditingkatkan kualitasnya. Hal-hal lain yang bisa ditingkatkan yaitu sebaiknya guru meningkatkan tahapan refleksi dan membuat rangkuman pembelajaran termasuk memberikan pekerjaan rumah. Guru juga harus bersikap lebih tegas terhadap siswa agar situasi kelas lebih nyaman digunakan untuk belajar.

Ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis, ada siswa yang tata cara penulisannya kurang tepat. Melihat hal tersebut guru tidak membenarkannya.

Gambar 4.1 Situasi Pembelajaran dan Hasil Pekerjaan Siswa di Papan Tulis

Selama pembelajaran berlangsung, kesulitan-kesulitan yang dialami subjek penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Subjek penelitian kurang dapat mengendalikan dirinya masing-masing sehingga berbicara terlalu keras. Hal ini membuat kelas kurang kondusif digunakan untuk belajar.

(59)

c. Ada subjek penelitian yang lupa syarat merasionalkan bentuk pecahan.

d. Ada subjek penelitian yang lupa menggunakan rumus Pythagoras. 2. Observasi Pembelajaran 2

Observasi pembelajaran 2 berlangsung selama 2 x 45 menit. Materi pembelajaran yaitu menentukan perbandingan trigonometri di semua kuadran. 33 subjek penelitian hadir dalam pembelajaran tersebut.

Secara keseluruhan pembelajaran berlangsung dengan aktif meskipun tidak seaktif pada pembelajaran 1. Semua subjek penelitian tiba di kelas sebelum guru serta 29 siswa mempersiapkan diri dan alat pembelajaran. Meskipun sebagian besar siswa sudah mempersiapkan diri dengan baik, 8 siswa tampak tidak memperhatikan penjelasan guru dan hanya 17 siswa yang menanggapi pembahasan guru. Guru memberikan waktu untuk mencatat hal-hal penting namun 5 siswa tampak tidak memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Pada saat pembelajaran, 19 siswa bertanya kepada guru ketika belum memahami penjelasan serta pada saat mengalami kesulitan mengerjakan latihan soal.

(60)

kegiatan pembelajaran, diantaranya: 7 siswa jalan-jalan di kelas, 2 siswa tiduran, 9 membicarakan hal lain selain materi pembelajaran, dan 1 siswa sisiran di kelas.

Selama proses pembelajaran berlangsung guru sudah baik dalam melaksanakan tahapan-tahapan mengajar namun ada beberapa hal semestinya bisa ditingkatkan kualitasnya. Hal lain yang bisa ditingkatkan ialah sebaiknya guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, meningkatkan tahapan refleksi, dan membuat rangkuman pembelajaran. Guru juga harus bersikap lebih tegas terhadap siswa agar situasi kelas lebih nyaman digunakan untuk belajar.

Gambar 4.2 Situasi Pembelajaran dan Hasil Pembahasan Latihan Soal

Selama pembelajaran berlangsung, kesulitan-kesulitan yang dialami subjek penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Subjek penelitian kesulitan menentukan nilai sudut istimewa menggunakan hubungan kebalikan trigonometri.

(61)

3. Observasi Pembelajaran 3

Observasi pembelajaran 3 berlangsung selama 2 x 45 menit. Materi pembelajaran yang dibahas yaitu identitas trigonometri. Subjek penelitian yang hadir berjumlah 31 siswa dan 2 siswa tidak hadir.

Secara keseluruhan pembelajaran berlangsung dengan aktif dan lancar. Subjek penelitian yang hadir tiba di kelas sebelum guru serta mempersiapkan diri dan alat pembelajaran. Meskipun sudah mempersiapkan diri dengan baik, 5 siswa tampak tidak memperhatikan penjelasan guru dan hanya 14 siswa yang menanggapi pembahasan guru. Guru memberikan waktu untuk mencatat hal-hal penting namun 5 siswa tampak tidak memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Pada saat pembelajaran, 17 siswa bertanya kepada guru ketika belum memahami penjelasan dan pada saat mengalami kesulitan mengerjakan latihan soal.

(62)

Secara keseluruhan pembelajaran pada hari tersebut berlangsung dengan lancar namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Pada saat menjelaskan pembuktian identitas trigonometri guru menyebutkan istilah “corat-coret”. Istilah tersebut sebaiknya diganti dengan “sederhana” agar

lebih bermakna. Selain itu, alangkah baiknya guru memberikan latihan soal yang lebih banyak atau memberikan pekerjaan rumah yang cukup agar siswa dapat berlatih sendiri di rumah.

Gambar 4.3 Guru Berdiskusi dengan Siswa dan Hasil Pekerjaan Siswa di Papan Tulis

Selama pembelajaran berlangsung, kesulitan-kesulitan yang dialami subjek penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Subjek penelitian masih kurang paham mengenai cara membuktikan identitas trigonometri.

(63)

C. Hasil Kuesioner

[image:63.595.99.516.239.702.2]

Pengisian kuesioner dilakukan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 sebelum mengerjakan tes diagnostik. Pengisian kuesioner dilakukan oleh 31 siswa kelas X.1 dengan 2 siswa berhalangan hadir. Pengisian kuesioner susulan dilakukan pada hari Jumat, 22 Mei 2015. Kuesioner tersebut berisi faktor-faktor yang dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri.

Tabel 4.2 Kategori Faktor Siswa Kesulitan Mengerjakan Soal Trigonometri

Skor Kategori

sangat tidak berpengaruh

Tidak berpengaruh

berpengaruh

Sangat berpengaruh

Nilai ketegori

Berikut ini perhitungan skor untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri:

Tabel 4.3 Perhitungan Skor Faktor Intern Siswa

Skor Pernyataan Jumlah Data Positif Jumlah Data Negatif Skor Positif x Jumlah Data Positif Skor Negatif x Jumlah Data Negatif Positif Negatif

4 1 45 28 180 28

3 2 84 60 252 120

2 3 98 92 196 276

1 4 37 18 37 72

Sub Jumlah 665 496

Jumlah Total 1161

Kategori

(berpengaruh)

(64)

faktor intern subjek penelitian berpengaruh terhadap kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri.

Tabel 4.4 Perhitungan Skor Faktor Keluarga

Skor Pernyatan

Positif Jumlah Data

Skor Positif x Jumlah Data

4 38 152

3 14 42

2 9 18

1 5 5

Jumlah 217

Kategori ( sangat berpengaruh)

Dari perhitungan di atas, pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan faktor keluarga termasuk dalam kategori sangat berpengaruh. Dengan kata lain, faktor keluarga subjek penelitian sangat berpengaruh terhadap kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri.

Tabel 4.5 Perhitungan Skor Faktor Guru

Skor Pernyatan

Positif Jumlah Data

Skor Positif x Jumlah Data

4 65 260

3 54 162

2 37 74

1 9 9

Jumlah 505

Kategori (berpengaruh)

(65)

Tabel 4.6 Perhitungan Skor Faktor Lingkungan Sekolah

Skor Pernyatan

Positif Jumlah Data

Skor Positif x Jumlah Data

4 35 140

3 21 63

2 31 62

1 12 12

Jumlah 277

Kategori (berpengaruh)

Dari perhitungan di atas, pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan faktor lingkungan sekolah termasuk dalam kategori berpengaruh. Dengan kata lain, faktor lingkungan sekolah subjek penelitian berpengaruh terhadap kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri.

Tabel 4.7 Perhitungan Skor Faktor Lingkungan Luar Sekolah

Skor Pernyatan

Positif Jumlah Data

Skor Positif x Jumlah Data

4 28 112

3 21 63

2 15 30

1 2 2

Jumlah 207

Kategori (berpengaruh)

Pada perhitungan di atas, pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan faktor lingkungan luar sekolah termasuk dalam kategori berpengaruh. Dengan kata lain, faktor lingkungan luar sekolah subjek penelitian berpengaruh terhadap kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri.

(66)

D. Hasil Tes Diagnostik

Tes diagnostik dilakukan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 setelah pengisian kuesioner. Tes diagnostik diikuti 31 siswa kelas X.1 dengan 2 siswa tidak hadir. Tes diagnostik susulan dilakukan pada hari Jumat, 22 Mei 2015. Tes diagnostik ini juga dijadikan sebagai ulangan harian trigonometri. Berikut ini hasil tes diagnostik:

Tabel 4.8 Nilai Tes Diagnostik

No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai

1. S1 62 18. S18 36

2. S2 74 19. S19 3

3. S3 29 20. S20 73

4. S4 29 21. S21 62

5. S5 10 22. S22 41

6. S6 67 23. S23 56

7. S7 35 24. S24 46

8. S8 20 25. S25 2

9. S9 16 26. S26 36

10. S10 38 27. S27 16

11. S11 35 28. S28 57

12. S12 36 29. S29 19

13. S13 41 30. S30 59

14. S14 19 31. S31 43

15. S15 25 32. S32 29

16. S16 58 33. S33 29

17. S17 33

(67)

Peneliti menghitung tingkat kesulitan tes diagnostik untuk mengetahui besarnya kesulitan subjek penelitian mengerjakan tes diagnostik.

Gambar

Gambar 2.1 Segitiga Siku-siku
Tabel 2.3 Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut Berelasi
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X Banyak Siswa
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Nomor Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan lain penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, persepsi dan sikap Mahasiswa terhadap mutu dan keamanan pangan dari layanan pengantaran

Ade Fatma Lubis, M.A.F.I.S., M.B.A., Ak., CPA selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembanding

Hasil karya tulis ilmiah ini adalah ada pengaruh tindakan keperawatan ners dan ners spesialis (penghentian pikiran, relaksasi otot progresif dan psikoedukasi

ketergantungan terhadap para pemandu SLPHT sangat tinggi. 3) Sikap dan persepsi yang kuat terhadap penggunaan pestisida kimiawi sebagai cara praktis dan ampuh dalam

Dalam hal ini, persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs), pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang

 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Provinsi Papua Barat pada triwulan I tahun 2016 turun sebesar 5,17 persen dari triwulan IV tahun 2015,

1) Untuk pinjaman modal usaha besarnya koefisien regresi adalah 0,452 dengan tanda positif maka berarti bahwa apabila jumlah pinjaman modal usaha dinaikan sebesar

Periklanan emosional dapat mempengaruhi interpretasi konsumen terkait dengan pengalaman-pengalaman yang dirasakan ketika menggunakan produk, dengan kata lain penggunaan