• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar."

Copied!
232
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN, PEMBAGIAN DAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR

Septri Anggreani Timaria Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakang penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah yang dihadapi guru terkait dengan pembuatan tes hasil belajar serta kebutuhan guru pada soal yang telah memiliki kualitas butir soal yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran siswa kelas IV SD, (2) mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran siswa kelas IV SD.

Penelitian pengembangan tes hasil belajar ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang telah dimodifikasi menjadi 7 langkah dari 10 langkah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Caturtunggal 4.

Hasil dari penelitian dan pengembangan ini menunjukkan (1) langkah-langkah penelitian dan pengembangan melalui 7 langkah yaitu langkah (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk dan (g) revisi produk. (2) hasil analisis butir soal 60 butir soal diperoleh (a) 35 soal valid atau 58%, (b) soal termasuk reliabel, (c) daya pembeda dengan kategori “sangat memuaskan” sebanyak 32 soal (91%) dan 3 soal (9%) dengan kategori “memuaskan” (d) tingkat kesukaran butir soal yaitu 7 soal (20%) termasuk dalam kategori mudah, 25 soal (71,4%) termasuk dalam kategori sedang dan 3 soal (8,6%) termasuk kedalam kategori sukar, (e) terdapat 13 option yang tidak berfungsi dan dilakukan revisi. Soal yang telah memenuhi karakteristik kualitas butir soal yang baik kemudian disusun menjadi satu dalam sebuah prototype.

(2)

ABSTRACT

MATHEMATICS ASSESMENT DEVELOPMENT RELATED TO THE MATERIAL OF MULTIPLICATION, DIVISION, AND THE OPERATION OF MIXED-CALCULATION FOR FOURTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL

Septri Anggreani Timaria Sanata Dharma University

2017

The background of study is the existence of potentials and problems faced by the teachers in making the assesment and the teachers’ needs for the questions which have a good quality and characteristics. This objectives of the study are: (1) decribing the steps of mathematics assesment development related to the material of multiplication, division, and the operation of mixed-calculation for fourth grade students of elementary school. (2) describing the product quality of mathematics assesment development related to the material of multiplication, division, and the operation of mixed-calculation for fourth grade elementary students.

This research uses research and development method (R&D) by Borg and Gall which have 7 out of 10 steps. The subject of the research are the fourth students of class IVA and IVB SD Negeri Caturtunggal 4.

The research and development result shows (1) there are 7 steps of research and development, which are (a) potential problems, (b) data collection, (c) product design, (d) design validation, (e) design revision, (f) testing product, (g) product revision (2) the analysis of 60 questions shows (a) there are 35 valid questions or 58% valid questions, (b) the questions are reliable, (c) the analysis of different level will be given “very good” category for 32 questions (91%) and “good” category for 3 questions (9%) (d) the level of difficult questions are 7 easy questions (20%), 25 moderate questions (71,4%) and 3 difficult questions (8,6%). (e) there are 13 options which are not functional and revised. The qualified questions will be arrange as one part of prototype.

(3)

i

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PERKALIAN, PEMBAGIAN DAN OPERASI HITUNG

CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Septri Anggreani Timaria NIM: 131134180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Tuhan Yesus Kristus

Kedua orang tua ku, Papa Pimpinan Rikardo Panjaitan yang ada di surga dan mama Nurli Tampubolon yang selalu memberikan doa, semangat dan materi

Kakak ku Desy Viviyearty Christin yang selalu mendukungku

Abang ku Yonatan Febrico Hamonangan yang selalu menyemangatiku

Sahabatku yang selalu ada disaat suka maupun duka, Dewi, Anjut dan Windha

Yoannes Catur Juniarto yang sabar menghadapi ku dalam senang maupun susah

Penghuni Kosan Pak Dukuh yang selalu memberikanku semangat ketika lelah

Teman-temanku mahasiswa angkatan 2013

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(7)

v MOTTO

 Masa depanku indah bersama Tuhan Yesus Kristus

 1 Korintus 15:58 “Karena itu saudara ku yang kekasih , berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia

 Hidup yang tak diperjuangkan, tak dapat dimenangkan – Sutan Syahrir

 Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha

 Akan ada pelangi sehabis hujan

 Aku tidak takut sendiri karena Tuhan Yesus selalu ada bersamaku

 Lukas 1:37 “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”

 Tidak usah banyak tanya “Kenapa Tuhan”, nikmati saja proses-Nya karena rencana Tuhan jauh lebih indah dari rencana kita

 The best way to find love is to find God

 Filipi 4:6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Februari 2017 Penulis,

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Septri Anggreani Timaria

Nomor Mahasiswa : 131134180

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN, PEMBAGIAN DAN OPERASI HITUNG CAMPURAN

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 8 Februari 2017 Yang menyatakan

(10)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN, PEMBAGIAN DAN OPERASI HITUNG CAMPURAN

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Septri Anggreani Timaria Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakang penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah yang dihadapi guru terkait dengan pembuatan tes hasil belajar serta kebutuhan guru pada soal yang telah memiliki kualitas butir soal yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran siswa kelas IV SD, (2) mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran siswa kelas IV SD.

Penelitian pengembangan tes hasil belajar ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang telah dimodifikasi menjadi 7 langkah dari 10 langkah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Caturtunggal 4.

Hasil dari penelitian dan pengembangan ini menunjukkan (1) langkah-langkah penelitian dan pengembangan melalui 7 langkah-langkah yaitu langkah-langkah (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk dan (g) revisi produk. (2) hasil analisis butir soal 60 butir soal diperoleh (a) 35 soal valid atau 58%, (b) soal termasuk reliabel, (c) daya pembeda dengan kategori “sangat memuaskan” sebanyak 32 soal (91%) dan 3 soal (9%) dengan kategori “memuaskan” (d) tingkat kesukaran butir soal yaitu 7 soal (20%) termasuk dalam kategori mudah, 25 soal (71,4%) termasuk dalam kategori sedang dan 3 soal (8,6%) termasuk kedalam kategori sukar, (e) terdapat 13 option yang tidak berfungsi dan dilakukan revisi. Soal yang telah memenuhi karakteristik kualitas butir soal yang baik kemudian disusun menjadi satu dalam sebuah prototype.

(11)

ix ABSTRACT

MATHEMATICS ASSESMENT DEVELOPMENT RELATED TO THE MATERIAL OF MULTIPLICATION, DIVISION, AND THE OPERATION

OF MIXED-CALCULATION FOR FOURTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL

Septri Anggreani Timaria Sanata Dharma University

2017

The background of study is the existence of potentials and problems faced by the teachers in making the assesment and the teachers’ needs for the questions which have a good quality and characteristics. This objectives of the study are: (1) decribing the steps of mathematics assesment development related to the material of multiplication, division, and the operation of mixed-calculation for fourth grade students of elementary school. (2) describing the product quality of mathematics assesment development related to the material of multiplication, division, and the operation of mixed-calculation for fourth grade elementary students.

This research uses research and development method (R&D) by Borg and Gall which have 7 out of 10 steps. The subject of the research are the fourth students of class IVA and IVB SD Negeri Caturtunggal 4.

The research and development result shows (1) there are 7 steps of research and development, which are (a) potential problems, (b) data collection, (c) product design, (d) design validation, (e) design revision, (f) testing product, (g) product revision (2) the analysis of 60 questions shows (a) there are 35 valid questions or 58% valid questions, (b) the questions are reliable, (c) the analysis of different level will be given “very good” category for 32 questions (91%) and “good” category for 3 questions (9%) (d) the level of difficult questions are 7 easy questions (20%), 25 moderate questions (71,4%) and 3 difficult questions (8,6%). (e) there are 13 options which are not functional and revised. The qualified questions will be arrange as one part of prototype.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat Nya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN, PEMBAGIAN DAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma dan persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat dibuat dengan baik karena doa dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan memberikan doa serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD. 4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku pembimbing I yang telah membimbing

secara aktif dan menyeluruh dari awal hingga terselesainya skripsi ini. 5. Maria Agustina Amelia, S.Si, M.Pd. selaku pembimbing II yang selalu

memberi pengarahan, kritik dan saran sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Para validator yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini. 7. Kepala Sekolah SD Negeri Caturtunggal 4 Yogyakarta yang dengan

tangan terbuka telah bekerja sama dan memberikan izin penelitian di sekolah.

8. Guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 4 Yogyakarta yang telah mengizinkan kami selama proses penelitian.

(13)

xi

10. Para dosen Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada peneliti dari semester satu hingga peneliti dapat menyelesaikan gelar S1.

11. Papa yang sudah bahagia di surga.

12. Mama Nurli yang selalu dengan senangtiasa mencurahkan kasih sayang, doa, dukungan dan materi.

13. Kakak Desy dan Abang Yonatan yang selalu memberikan doa dan dukungan.

14. Keluarga dan saudara yang selalu memberikan semangat.

15. Sehabat yang selalu ada Dewi, Windha dan Anjut yang dengan sabar mengerti dan memberi semangat serta dukungan.

16. Yoannes Catur Juniarto yang selalu memberi doa dan dukungan.

17. Teman-teman kosan Pak Dukuh, Vita, Itrek, Adul, Bulbul, Maria yang selalu memberikan dukungan dan menemani saat susah maupun senang. 18. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang telah memberikan dukungan. 19. Semua pihak yang telah berjasa yang membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sangat menyadari dalam skripsi ini ada banyak kekurangan. Maka dengan berbesar hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat memperbaiki kekurangan dan kesalahan dari skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 8 Februari 2017

(14)

xii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G. Spesifikasi Produk ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Kajian pustaka ... 10

1. Tes Hasil Belajar ... 10

a. Definisi Tes ... 10

b. Defisini Tes Hasil Belajar ... 11

c. Bentuk Tes Hasil Belajar ... 11

d. Macam-Macam Tes Hasil Belajar ... 13

e. Tes Pilihan Ganda ... 14

(15)

xiii

g. Kelebihan Tes Hasil Belajar Pilihan ganda ... 17

h. Kekurangan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda ... 19

2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ... 20

a. Validitas... 20

b. Reliabilitas ... 22

c. Karakteristik Butir Soal ... 23

1) Daya Pembeda ... 23

2) Tingkat Kesukaran ... 24

3) Analisis Pengecoh ... 25

3. Pengembangan Tes Hasil Belajar ... 26

4. Matematika ... 29

5. Kompetensi dasar ... 29

a. Operasi perkalian dan pembagian ... 30

b. Operasi hitung campuran ... 30

6. Taksonomi Bloom... 31

B. Penelitian yang Relevan... 33

C. Kerangka Berpikir ... 38

D. Pertanyaan Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN... 42

A. Jenis Penelitian ... 42

B. Setting Penelitian ... 45

1. Tempat Penelitian ... 45

2. Waktu Penelitian ... 45

3. Subjek Penelitian ... 45

4. Objek Penelitian ... 46

C. Prosedur Pengembangan ... 46

1. Potensi dan Masalah ... 48

(16)

xiv

1. Wawancara... 50

2. Kuesioner ... 51

3. Tes ... 52

E. Instrumen Penelitian ... 52

1. Pedoman wawancara... 53

2. Kuesioner ... 54

3. Tes ... 55

F. Teknik Analisis Data ... 56

1. Data Kualitatif... 56

2. Data Kuantitatif... 57

a. Kuesioner... 57

b. Analisis Validitas ... 58

c. Analisis Reliabilitas ... 59

d. Analisis Daya Pembeda... 61

e. Analisis Tingkat Kesukaran ... 62

f. Analsisis Pengecoh ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Hasil Penelitian ... 65

1. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan ... 65

a. Potensi dan Masalah ... 65

2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ... 69

a. Hasil Uji Validitas ... 69

b. Hasil Uji Reliabilitas ... 72

c. Hasil Uji Daya Pembeda ... 72

d. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 74

e. Hasil Uji Pengecoh ... 76

B. Pembahasan ... 79

(17)

xv

a. Potensi dan Masalah ... 79

b. Pengumpulan Data ... 81

c. Desain Produk ... 81

d. Validasi Desain ... 82

e. Revisi Desain ... 83

f. Uji Coba Produk ... 84

g. Revisi Produk ... 85

2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ... 87

a. Hasil Uji Analisis Validitas ... 87

b. Hasil Uji Analisis Reliabilitas ... 88

c. Hasil Uji Analisis Daya Pembeda ... 88

d. Hasil Uji Analisis Tingkat Kesukaran ... 89

e. Hasil Uji Analisis Pegecoh ... 92

1) Soal Tipe A ... 93

2) Soal Tipe B ... 95

f. Hasil Soal Berkualitas Baik ... 96

BAB V PENUTUP ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Keterbatasan Penelitian... 100

C. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA... 102

LAMPIRAN...105

(18)

xvi

DAFTAR BAGAN

(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 53

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Praktisi ... 54

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes hasil Belajar Matematika ... 56

Tabel 3.4 Kategori Skor Kuesioner ... 57

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas ... 61

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda ... 62

Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran ... 63

Tabel 4.1 Daftar Peneilaian Validator ... 67

Tabel 4.2 Saran Validator ... 68

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ... 69

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ... 71

Tabel 4.5 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A ... 72

Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B ... 73

Tabel 4.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A ... 74

Tabel 4.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B ... 75

Tabel 4.9 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A ... 76

Tabel 4.10 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B ... 78

Tabel 4.11 Daftar Revisi Pengecoh yang Tidak Berfungsi Soal Tipe A ... 85

Tabel 4.12 Daftar Revisi Pengecoh yang Tidak Berfungsi Soal Tipe A ... 86

Tabel 4.13 Hasil Uji Analisis Pengecoh Soal Tipe A ... 93

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Melakukan Penelitian... 106

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 107

Lampiran 3. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 108

Lampiran 4. Tabel Spesifikasi... 125

Lampiran 5. Soal Uji Coba Tipe A ... 161

Lampiran 6. Soal Uji Coba Tipe B ... 168

Lampiran 7. Surat Izin Validasi Produk ... 175

Lampiran 8. Hasil Validasi ... 178

Lampiran 9. Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe A... 187

Lampiran 10. Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe B ... 189

Lampiran 11. Daftar Presensi Siswa ... 191

Lampiran 12. Hasil Analisis Menggunakan TAP soal tipe A ... 193

Lampiran 13. Hasil Analisis Menggunakan TAP soal tipe B ... 199

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada Bab I, peneliti membahas tujuh hal yaitu latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah serta spesifikasi produk.

A. Latar Belakang

(22)
(23)

sering mendengar bahwa di sekolah guru sering memberikan tes, baik ulangan harian, ulangan di akhir materi, ujian akhir semester dan sebagainya. Hal ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri.

Selanjutnya, Mardapi (2008: 67) mengemukakan bahwa tes merupakan salah satu cara untuk memperkirakan besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung melalui respon seseorang terhadap sejumlah stimulus yang berupa pertanyaan. Tes hasil belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes yang memiliki kualitas yang baik adalah tes yang valid, reliabel, memiliki karateristik butir soal yang memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh. Tes yang disusun berdasarkan pedoman penyusunan tes akan memberikan gambaran yang jelas mengenai pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari.

(24)

belajar bentuk pilihan ganda terutama materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran karena dalam proses pembuatan soal membutuhkan waktu yang lama dan guru lebih memilih membuat soal dalam bentuk isian atau uraian dimana guru tidak perlu membuat pilihan jawaban. Padahal di Indonesia, bentuk tes pilihan ganda sering digunakan dalam evaluasi pembelajaran seperti ujian sekolah maupun ujian nasional. Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut, guru mengatakan bahwa guru membutuhkan contoh soal matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran yang telah dianalisis butir soalnya serta diketahui kualitas analisis butir soalnya. Dari keterangan hasil wawancara tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan mengembangkan tes hasil belajar siswa yang berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian, Pembagian dan

Operasi Hitung Campuran untuk Siswa kelas IV Sekolah Dasar.

(25)

B. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Alat ukur yang dikembangkan mengukur ranah kognitif dari Taksonomi Bloom yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai dan mencipta.

2. Alat ukur yang dikembangkan berupa prototype tes hasil belajar matematika berbentuk pilihan ganda pada Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan operasi perkalian, pembagian dan Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan operasi hitung campuran pada siswa kelas IV sekolah dasar.

3. Materi yang digunakan adalah perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran.

4. Tes yang dilakukan berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban pada setiap butir soal.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan tes hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar?

(26)

D. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan menggali kemampuan siswa berdasarkan materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar serta pengetahuan tingkat kemampuan siswa sampai ranah kognitif mencipta. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan baru mengenai sistematika pembuatan soal dan menganalisis butir soal untuk mengetahui kualitas butir soal serta menjadi bekal peneliti ketika menjadi guru dalam membuat soal.

b. Bagi guru

(27)

c. Bagi siswa

Siswa mendapatkan pengalaman mengerjakan soal pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran dari ranah kognitif mengingat sampai mencipta.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi contoh pembuatan soal dan menambah bahan bacaan mengenai pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran.

F. Definisi Operasional

1. Tes adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang pada materi yang sudah diajarkan oleh guru.

2. Tes hasil belajar adalah merupakan tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar yang dicapai oleh para siswa.

3. Tes pilihan ganda adalah jenis tes objektif yang berupa pertanyaan dan untuk melengkapi pertanyaan tersebut disediakan beberapa pilihan jawaban dan salah satu pilihan adalah kunci jawaban.

4. Validitas adalah alat ukur yang berkaitan dengan sejauh mana tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

(28)

6. Daya pembeda adalah analisis yang berfungsi untuk menentukan kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang tergolong berprestasi dan siswa yang tidak berprestasi.

7. Tingkat kesukaran soal dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menjawab soal. Jika dari 50 peserta didik, semua dapat menjawab soal dengan benar maka soal dapat dikatakan mudah, namun jika dari 50 peserta didik, hanya satu yang menjawab benar maka dapat dikatan bahwa soal tersebut masuk kedalam kategori sukar.

8. Pengecoh adalah pilihan jawaban yang dibuat agar siswa yang kurang memahami materi terkecoh oleh pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban. Pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila paling tidak ada siswa yang memilih pengecoh sebagai kunci jawaban. 9. Matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan bilangan dan hubungan

antar bilangan.

10. Kompetensi dasar adalah tujuan untuk melihat kemampuan siswa dari indikator mata pelajaran.

G. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:

1. Instrumen tes hasil belajar kognitif materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran.

(29)

3. Instrumen pilihan ganda sudah diuji validitas isi melalui validasi ahli (expert judgment).

4. Instrumen pilihan ganda sudah diuji validitas atas dasar taraf signifikan 5%. 5. Instrumen pilihan ganda sudah diuji reliabilitasnya.

6. Instrumen pilihan ganda sudah diuji daya pembeda, instrumen tes memiliki daya pembeda dengan kategori memuaskan (rentang 0,30-0,39) dan sangat memuaskan (rentang 0,40-1,00).

7. Instrumen pilihan ganda sudah diuji tingkat kesukarannya. Instrumen tes memiliki tingkat kesukaran mudah dengan rentang 0,71-1,00, sedang dengan rentang 0,30-0,70 dan sukar dengan rentang 0,00-0,30. Tingkat kesukaran instrumen pilihan ganda dibuat berdasarkan kurva normal, mudah 25%, sedang 50% dan sukar 25%.

8. Tingkat kesukaran instrumen pilihan ganda sudah diuji analisis pengecoh. Pengecoh dapat dikatakan berfungsi jika dipilih oleh 5% peserta tes.

(30)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab II, peneliti membahas empat hal yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian pustaka

Kajian pustaka pada penelitian ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian yaitu, tes hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar, pengembangan tes hasil belajar, taksonomi bloom, matematika dan kompetensi dasar.

1. Tes Hasil Belajar

a. Definisi Tes

(31)

sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Menurut para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang pada materi yang sudah diajarkan oleh guru.

b. Definisi Tes Hasil Belajar

Masidjo (1995: 40) mengemukakan bahwa tes hasil belajar adalah suatu tes yang mengukur prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai. Sementara itu, Purwanto (2014: 66) berpendapat bahwa tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar merupakan tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar yang dicapai oleh para siswa.

c. Bentuk Tes Hasil Belajar

Bentuk tes yang digunakan di lembaga pendidikan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu :

1) Tes Objektif

(32)

ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari bentuk test esai. Menurut Purwanto (2014: 72) tes objektif adalah tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes yang telah tersedia. Maka dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa tes objektif adalah tes yang sistem penskorannya dilakukan secara objektif.

2) Tes Subjektif

(33)

d. Macam-Macam Tes Hasil Belajar Objektif

Arikunto (2012: 181) mengemukakan bahwa macam-macam tes objektif yaitu:

a) Tes Benar-Salah (True-False)

Dalam tes benar-salah soal soalnya berupa pernyataan. Pernyataan tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Peserta tes bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah.

b) Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)

Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan.

c) Menjodohkan (Matching Test)

(34)

d) Tes Isian (Completion Test)

Completion test biasa disebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan.

e. Tes Pilihan Ganda

(35)

f. Pedoman Pembuatan Soal Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda

Mardapi (2008: 72) menyatakan bahwa terdapat beberapa pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk pilhan ganda antara lain: 1) Setiap pokok soal harus jelas.

2) Pilihan jawaban memiliki jenis yang sama (homogen). 3) Panjang kalimat dalam pilihan jawaban relatif sama.

4) Dalam pilihan jawaban tidak ada petunjuk jawaban yang benar. 5) Pilihan jawaban harus menghindari pernyataan semua benar atau

semua salah.

6) Pilihan jawaban angka diurutkan. 7) Semua pilihan jawaban logis.

8) Dilarang menggunakan negatif ganda.

9) Kalimat yang digunakan dalam pembuatan soal tes hasil belajar pilihan ganda sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes. 10) Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia yang baku.

11) Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.

Selain itu, Suprananto (2012: 108) mengemukakan bahwa ada beberapa kaidah yang harus diikuti agar soal yang tersusun bermutu. Kaidah-kaidah tersebut ditinjau dari 3 aspek:

1) Aspek materi

a) Soal yang dibuat harus sesuai dengan indikator.

(36)

c) Dalam setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.

2) Aspek konstruksi

a) Dalam membuat soal, pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.

c) Pokok soal jangan memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.

d) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.

e) Dalam pilihan jawaban panjang rumusan harus relatif sama. f) Hindari menggunakan pilihan jawaban semua benar atau semua

salah.

g) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka.

h) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.

i) Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

3) Aspek bahasa

(37)

b) Dilarang menggunakan bahasa yang berlaku disatu tempat saja jika ingin digunakan untuk daerah lain dan nasional.

c) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan, bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai pedoman dalam pembuatan soal tes hasil belajar pilhan ganda:

a) Setiap soal yang dibuat harus jelas dan sesuai dengan indikator. b) Pilihan jawaban harus homogen dan logis.

c) Panjang kalimat dalam pilihan jawaban relatif sama.

d) Dalam Soal ataupun pilihan jawaban hindari memberikan petunjuk jawaban yang benar.

e) Hindari pernyataan semua benar atau semua salah.

f) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus diurutkan berdasarkan besar kecilnya angka.

g) Dilarang menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda. h) Bahasa Indonesia digunakan merupakan bahasa baku.

g. Kelebihan Tes Hasil Belajar Pilihan ganda

Suprananto (2012: 108) mengemukakan bahwa soal bentuk pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

(38)

b) Penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup ruang lingkup bahan atau materi yang luas dalam suatu tes.

c) Tepat untuk ujian yang pesertanya masal.

Sama halnya dengan Suprananto, Widoyoko (2016: 74-77) juga menyatakan kelebihan tes pilihan ganda sebagai berikut:

a) Butir soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur segala level tujuan pembelajaran, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, kecuali tujuan yang berupa kemampuan mendemonstrasikan dan keterampilan menyatakan sesuatu secara ekspresif.

b) Setiap perangkat tes yang menggunakan butir soal pilihan ganda sebagai alat ukur dapat menggunakan jumlah butir soal yang relatif banyak dan karena itu penarikan sampel pokok bahasan yang akan diujikan dapat lebih luas.

c) Penskoran hasil tes dapat dilakukan secara objektif, sehingga tidak ada unsur subjektivitas pemeriksaan.

d) Tipe butir soal dapat disusun sedemikian rupa sehingga menuntut kemampuan peserta tes untuk membedakan berbagai tingkatan kebenaran sekaligus.

(39)

f) Tingkat kesukaran butir soal dapat diatur, dengan mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban.

g) Informasi yang diberikan lebih kaya.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa soal bentuk tes pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

a) Item tes pilihan ganda dapat mencakup seluruh bahan pelajaran yang akan diujikan.

b) Tes pilihan ganda penskorannya lebih cepat dan dilakukan secara objektif.

c) Tipe butir soal pada tes pilihan ganda memungkinkan untuk dianalisis dan dapat dilakukan uji coba terlebih dahulu.

d) Tingkat kesukaran butir soal dapat diatur dengan mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban.

e) Tepat bila ingin diujikan untuk peserta yang banyak.

h. Kekurangan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda

Selain memiliki kelebihan, tes pilihan ganda juga memiliki kekurangan. Suprananto (2012: 108) mengemukakan bahwa tes hasil belajar pilihan ganda memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

a) Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soal.

b) Sulit untuk membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi dengan baik.

(40)

Menurut Widoyoko (2012: 70) kekurangan tes pilihan ganda adalah sebagai berikut:

a) Relatif lebih sulit dalam penyusunan butir soal. kesulitan menemukan butir soal tipe pilihan ganda ini terutama untuk menemukan alternatif jawaban yang homogen.

b) Ada kecenderungan bahwa penyusun tes menyusun butir soal tipe ini dengan hanya menguji atau mengukur aspek ingatan atau aspek yang paling rendah dalam ranah kognitif.

c) Adanya pengaruh kebiasaan peserta tes terhadap tes bentuk pilihan ganda terhadap hasil tes peserta.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa soal bentuk tes pilihan ganda memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

a) Dalam membuat soal membutuhkan waktu yang lama dan relatif sulit dalam menyusun butir soal

b) Ada kecenderungan siswa menebak pilihan jawaban

2. Konstruksi Tes Hasil Belajar

a. Validitas

(41)

hasilnya sesuai dengan kriterium yaitu jika tes tersebut memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium. Sedangkan Surapranata (2004: 50) menyatakan validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas tes perlu ditentukan untuk mengetahui kualitas tes dalam kaitannya dengan mengukur hal yang seharusnya diukur. Menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa validitas adalah alat ukur yang berkaitan dengan sejauh mana tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Selanjutnya, Widoyoko (2014: 172) mengemukakan bahwa validitas instrumen dibagi menjadi 5 jenis, antara lain:

a) Validitas isi

Instrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya.

b) Validitas konstruk

Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen.

c) Validitas butir

Validitas butir soal didapat melalui uji coba lapangan. d) Validitas kesejajaran

(42)

hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ada, dalam arti memiliki kesejajaran dengan kriteria yang sudah ada.

e) Validitas prediksi

Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas prediksi atau vailiditas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan dapat mengenai hal yang sama. Validitas prediktif ini biasanya digunakan untuk menguji validitas instrumen bentuk tes.

b. Reliabilitas

(43)

c. Karakteristik Butir Soal

1) Daya Pembeda

(44)

untuk membedakan siswa yang tergolong berprestasi dan siswa yang tidak berprestasi.

2) Tingkat Kesukaran

(45)

antara soal yang mudah-sedang-sukar dapat dibuat 3-4-3, 30% soal dengan kategori mudah, 40% soal dengan kategori sedang dan 30% soal dengan kategori sukar.

Widoyoko (2014: 165) menyatakan bahwa tingkat kesukaran yang baik pada suatu tes adalah 25% mudah, 50% sedang, dan 25% sukar. Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran soal dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menjawab soal. Jika dari 50 peserta didik, semua dapat menjawab soal dengan benar maka soal dapat dikatakan mudah, namun jika dari 50 peserta didik, hanya satu yang menjawab benar maka dapat dikatan bahwa soal tersebut masuk kedalam kategori sukar.

3) Analisis Pengecoh

(46)

dengan baik apabila paling tidak ada siswa yang memilih pengecoh sebagai kunci jawaban.

3. Pengembangan Tes Hasil Belajar

Purwanto (2014: 83-94) menyatakan bahwa terdapat prosedur pengembangan tes hasil belajar, antara lain:

1. Identifikasi hasil belajar

Hasil belajar harus diidentifikasi bidang studi yang akan diukur dan aspek mana yang diukur ranah kognitif, afektif atau psikomotornya. 2. Deskripsi materi

Materi sangat menentukan dalam pengembangan tes hasil belajar. Materi menjadi acuan dalam memahami hasil belajar, maka materi yang dikembangkan adalah yang berhubungan dengan hasil belajar.

3. Pengembangan spesifikasi

Spesifikasi dikembangkan agar dua atau lebih pengembangan tes hasil belajar menghasilkan tes hasil belajar yang sama kualitasnya. Dengan demikian pengembangan tes hasil belajar oleh dua orang atau lebih akan memberikan hasil yang sama.

4. Menuliskan butir-butir tes dan kunci jawaban

(47)

5. Mengumpulkan data uji coba hasil belajar

Instrumen uji coba tes hasil belajar ditulis berdasarkan kisi-kisi. Jawaban siswa peserta uji coba diubah menjadi skor. Skor-skor selanjutnya menjadi data uji coba hasil belajar.

6. Uji kualitas tes hasil belajar

Uji kualitas dilakukan untuk menjamin bahwa tes hasil belajar layak sebagai sebuah alat ukur. Jika uji kualitas menunjukkan bahwa tes hasil belajar memenuhi syarat, maka tes hasil belajar dapat digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data hasil belajar.

7. Kompilasi tes

Setelah uji coba, butir yang jelek akan dibuang dan menata butir yang baik. Butir kompilasi adalah butir yang siap digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar.

Selain itu Mardapi (2008: 88) juga mengemukakan bahwa ada 8 langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil atau prestasi belajar, yaitu:

1. Menyusun spesifikasi tes

Langkah awal dalam mengembangkan tes adalah menetapkan spesifikasi tes, yaitu berisi tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes.

2. Menulis soal tes

(48)

pada kisi-kisi yang telah dibuat. Langkah ini perlu dilakukan secara hati-hati agar keseluruhan tes dapat berkualitas baik.

3. Menelaah soal tes

Setelah soal dibuat, perlu dilakukan telaah atas soal tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam pembuatannya masih ditemukan kekurangan atau kesalahan.

4. Melakukan uji coba tes

Sebelum soal digunakan dalam tes yang sesungguhnya, uji coba perlu dilakukan untuk semakin memperbaiki kualitas soal.

5. Menganalisis butir soal

Melalui analisis butir soal ini dapat diketahui antara lain: tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda dan juga efektivitas pengecoh. 6. Memperbaiki tes

Setelah uji coba dilakukan dan kemudian dianalisis, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian soal yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Langkah ini biasanya dilakukan atas butir soal, yaitu memperbaiki masing-masing butir soal yang ternyata masih belum baik.

7. Merakit tes

Merakit butir-butir soal menjadi satu kesatuan tes. Keseluruhan butir perlu disusun secara hati-hati menjadi kesatuan soal tes yang terpadu. 8. Melaksanakan tes

(49)

9. Menafsirkan hasil tes

Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai, yaitu rendah, menengah dan tinggi.

4. Matematika

Kline (dalam Runtukahu, 2014: 28) mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008: 888) matematika adalah ilmu tentang bilangan atau hubungan antar bilangan-bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan bilangan dan hubungan antar bilangan.

5. Kompetensi dasar

(50)

adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam mata pelajaran sebagai keterangan lebih lanjut dari indikator mata pelajaran tersebut. Dari beberapa definisi ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar adalah tujuan untuk melihat kemampuan siswa dari indikator mata pelajaran.

a. Operasi perkalian dan pembagian

Menurut Purwanto, dkk (2003) perkalian adalah penjumlahan berulang dari bilangan yang sama. Contohnya 4 x 5= 5+5+5+5+5= 20. Pembagian merupakan pengurangan berulang. Pembagian dapat dihitung dengan cara pengurangan berulang. Contohnya 15:3= 15-3-3-3-3-3= 0. Ada 5 pengurangan berulang agar bilangan tersebut habis atau sisa 0.

b. Operasi hitung campuran

(51)

6. Taksonomi Bloom

Anderson & Kratwohl (2010: 99) mengatakan bahwa proses kognitif menurut Benyamin Bloom yang telah direvisi yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. a. Mengingat

Mengingat adalah proses seseorang mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan dipakai dalam tugas-tugas yang lebih kompleks. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses mengingat diantaranya menyebutkan, mengidentifikasi, menunjukkan, memberi label, memberi kode, menyatakan, menjelaskan.

b. Memahami

(52)

c. Mengaplikasikan

Proses mengaplikasi melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif yakni mengeksekusi dan mengimplementasikan. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses kognitif mengaplikasikan diantaranya mengurutkan, menentukan, menyesuaikan, memodifikasi, mengklasifikasi, mengurutkan, menggunakan, mengemukakan, menyusun, melakukan.

d. Menganalisis

Proses menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi dan mengatribusikan. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses menganalisis diantaranya memecahkan, menganalisis, mendeteksi, mendiagnosis, menyeleksi, menyimpulkan, menelaah, mengaitkan, mengukur.

e. Mengevaluasi

(53)

mengevaluasi diantaranya membandingkan, menyimpulkan, menilai, mengarahkan, mengkritik, memutuskan, merangkum, memilih, memperjelas, memprediksi.

f. Mencipta

Proses mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan dalam mencipta adalah untuk meminta siswa membuat sebuah produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola yang tidak pernah ada sebelumnya. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses mencipta diantaranya mengumpulkan, mengkategorikan, mengkombinasikan, menyusun, menghubungkan, menciptakan, mengkreasikan, merencanakan, menggabungkan, merumuskan.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut adalah hasil penelitian yang relevan berkaitan dengan pengembangan tes.

(54)

dasar operasi campuran bilangan bulat untuk siswa kelas V SD dan mendeskripsikan kualitas prodik tes hasil belajar pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar operasi campuran bilangan bulat untuk siswa kelas V SD. Hasil analisis butir soal pada 50 butir tes diperoleh 38% soal valid, soal termasuk reliabel, daya beda butir tes yaitu kategori baik 75% dan kategori baik sekali 25%, tingkat kesukaran butir tes diperoleh hasil yaitu kategori mudah 0%, kategori sedang 50% dan kategori sukar 50%, terdapat 3 option yang tidak berfungsi dan dilakukan revisi.

(55)
(56)

dimasukkan ke dalam bank soal. Ke 52 butir soal dari perangkat tes MAT_ dan MAT_2 diarsip secara digitas dengan aplikasi komputer.

(57)

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, peneliti ingin membuat produk tes hasil belajar matematika untuk kelas IV. Salah satu kelebihan dalam penelitian ini adalah pengembangan produk tes hasil belajar untuk kelas IV yang memiliki karakteristik tes yang baik serta belum ada yang melakukan penelitian yang sama dengan peneliti dalam melakukan penelitian pengembangan dengan judul” Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika

Materi Perkalian, Pembagian dan Operasi Hitung Campuran untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar, peneliti akan mengacu pada ketiga penelitian di atas. Literatur map dari ketiga penelitian relevan tersebut dapat dilihat pada bagan 2.1

(58)

Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan adalah tes yang valid, reliabel, memiliki karateristik butir soal yang memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh. Namun, pada

Hutagaol,Theresia

Yang akan diteliti (2017):

Pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran

(59)
(60)

ada kecenderungan siswa menebak pilihan jawaban. Dalam wawancara, guru juga menyebutkan jarang membuat soal pilihan ganda karena sesuai dengan kekurangan pilihan ganda yaitu membuat tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lama. Dari fakta yang ada, peneliti ingin mengembangkan tes hasil belajar bentuk pilihan ganda yang dapat mengukur ranah kognitif siswa mulai dari mengingat sampai dengan mencipta. Pengembangan tes hasil belajar matematika materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran akan menjadi produk dalam penelitian dan pengembangan ini. Tes hasil belajar yang akan dikembangkan berbentuk pilihan ganda. Tes hasil belajar ini dikembangkan dengan mengacu pada taraf kognitif dari taksonomi Bloom yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai dan mencipta. Pengembangan tes hasil belajar ini diharapkan mampu mendeskripsikan kualitas butir soal yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD? 2. Bagaimana kualitas tes hasil belajar materi perkalian, pembagian dan

operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil penilaian ahli?

(61)

4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris?

5. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris?

6. Bagaimana tingkat kesukaran tes hasil belajar materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris?

(62)

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini akan membahas mengenai enam hal, yaitu a) jenis penelitian, b) setting penelitian, c) prosedur pengembangan, d) teknik pengumpulan data, e) instrumen penelitian, f) teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

(63)

Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode Research and Development (R&D) menurut Borg and Gall.

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat dimulai dari adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.

2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan pengumpulan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

(64)

3. Desain Produk

Peneliti membuat desain produk yang kemudian akan diketahui keefektifanya melalui pengujian-pengujian.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk. Validasi dilakukan oleh pakar yang bersangkutan untuk menilai kekurangan serta kelebihan dari suatu produk.

5. Perbaikan Desain

Setelah diketahui kelemahan yang terdapat dalam produk, peneliti bertugas untuk memperbaiki desain.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui keefektifan sebuah produk apakah produk tersebut masih terdapat kekurangan setelah dilakukan uji coba kepada subjek penelitian. Uji coba produk juga dilakukan untuk melihat kualitas produk tersebut.

7. Revisi Produk

Kelemahan yang didapat ketika dilakukan uji coba produk diperbaiki kembali agar produk memiliki kualitas yang lebih baik.

8. Uji Coba Pemakaian

(65)

9. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan apabila saat uji pemakaian produk tersebut masih terdapat kekurangan dan kelemahan, hal ini dilakukan agar kinerja produk semakin baik.

10.Pembuatan Produk Masal

Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang telah diujicobakan dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.

B. Setting Penelitian

Pada setting penelitian ini membahas empat hal yaitu tempat penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Caturtunggal 4 Sleman, Yogyakarta. Sekolah tersebut terletak di jalan Melon Mundusaren, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian berlangsung selama 9 bulan. Dimulai dari bulan April 2016 sampai Januari 2017.

3. Subjek Penelitian

(66)

4. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar pada materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran pada siswa kelas 4 sekolah dasar.

C. Prosedur Pengembangan

(67)

Langkah 1 Langkah 2

Langkah 4 Langkah 3

Langkah 5

Langkah 6 langkah 7

Bagan 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Tes Hasil Belajar

Potensi dan masalah

Analisis kebutuhan

Pengumpulan data

Desain Produk

Kisi-kisi soal Standar Kompetensi

Indikator

Soal Validasi Desain

Perbaikan Desain

Ujicoba produk Revisi Produk

Wawancara guru matematika kelas

IV

Hasil wawancara guru matematika

(68)

1. Potensi dan Masalah

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara kepada guru kelas 4 di SD Kanisius Jetis Depok dan SD Negeri Caturtunggal 4. SD Kanisius Jetisdepok merupakan tempat peneliti melakukan PPL, sedangkan SD Negeri Caturtunggal merupakan tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan observasi sewaktu mendapat tugas saat perkuliahan Pendidikan Matematika. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebutuhan tes hasil belajar yang berkualitas baik yang sudah teruji validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan pengecoh. Dalam hasil wawancara ditemukan masalah bahwa guru kesulitan dalam membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik. Potensi dalam penelitian ini adalah membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik agar kedepannya dapat menjadi contoh bagi para guru dalam membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik serta dapat dijadikan kumpulan soal untuk tes hasil belajar siswa.

2. Pengumpulan data

(69)

3. Desain Produk

Peneliti mendesain produk berupa soal matematika dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika kelas IV semester 1. Desain produk juga mencakup indikator yang terdiri dari seluruh ranah kognitif siswa mulai dari mengingat sampai dengan mencipta yang mengacu pada materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran, serta tingkat kesukaran yang merupakan pendapat peneliti. Jumlah butir soal dalam dalam desain produk adalah 60 soal.

4. Validasi Desain

Validasi desain bertujuan untuk mendapatkan saran dan masukan mengenai desain produk oleh 4 validator yaitu 1 ahli matematika dan 3 praktisi matematika, dengan itu peneliti dapat melihat kelemahan dan kekurangan dari desain produk yang telah dibuat oleh peneliti. Validasi desain produk menggunakan validitas isi melalui validasi oleh 4 validator yaitu 1 ahli matematika dan 3 praktisi matematika. Tujuan dilakukannya validasi desain produk oleh validator untuk mendapatkan beberapa saran atau masukan mengenai desain produk yang telah dibuat oleh peneliti. 5. Revisi desain

Produk yang dibuat oleh peneliti dan sudah diberi masukan dan saran oleh para ahli kemudian diperbaiki oleh peneliti.

6. Uji Coba Produk

(70)

IV SD Negeri Caturtunggal 4. Siswa yang mengikuti tes uji coba produk terdiri dari 60 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas IV A dan IV B. Masing-masing kelas tediri dari 30 siswa. Pada saat uji coba siswa diberikan lembar soal, lembar jawab dan kertas buram untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan soal tes uji coba. Tes hasil belajar matematika terbagi menjadi 2 set yaitu set A dan set B. Soal di bagi menjadi 2 set karena apabila siswa mengerjakan 60 soal dalam waktu 70 menit maka siswa tersebut tidak akan teliti dan maksimal dalam mengerjakan soal. Satu set terdiri dari 30 butir soal. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui kualitas produk yang telah dibuat.

7. Revisi Produk

Analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh dilakukan sebelum produk direvisi. Analisis dilakukan dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program). Revisi produk merupakan langkah terakhir yang dilakukan peneliti

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

(71)

diketahui oleh peneliti dari responden secara mendalam. Esterberg (dalam Sugiyono, 2011: 231) mengemukakan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga didapat makna dalam suatu topik. Wawancara terbagi menjadi tiga jenis yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tak berstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Wawancara semiterstruktur pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide ide untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV SD Kanisius Jetisdepok sebagai sekolah tempat peneliti melaksanakan PPL dan guru kelas IVA dan IVB SD Negeri Caturtunggal 4 sebagai sekolah tempat penelitian. Wawancara dilakukan untuk mengetahui analisis kebutuhan terkait dengan desain produk yang telah dirancang oleh peneliti. Wawancara yang digunakan oleh peneliti menggunakan wawancara terstruktur.

2. Kuesioner

(72)

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Widoyoko (2016: 33) berpendapat bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kelayakan produk tes hasil belajar matematika yang terdiri dari 17 butir pernyataan dan kesesuaian butir soal dengan indikator. Kuesioner diberikan kepada 4 validator.

3. Tes

Widoyoko (2016: 57) menguraikan bahwa tes adalah sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Mardapi (2008: 67) mengemukakan bahwa tes merupakan salah satu cara untuk memperkirakan besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung melalui respon seseorang terhadap sejumlah stimulus yang berupa pertanyaan. Peneliti memberikan produk tes kepada siswa kelas IV. Siswa yang mendapat tes berjumlah 60 siswa kelas IV A dan IV B di SD Negeri Caturtunggal 4. Tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda dengan 60 butir soal dan 4 option jawaban.

E. Instrumen Penelitian

(73)

(Widoyoko, 2016: 51). Menurut Sugiyono (2011: 102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, kuesioner dan tes.

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk memudahkan peneliti mendapatkan informasi yang berkaitan dengan analisis kebutuhan. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SD Kanisius Jetisdepok dan SD Negeri Caturtunggal 4. Berikut adalah kisi-kisi pertanyaan analisis kebutuhan :

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan Guru

No Kisi-kisi pertanyaan

1. Menurut bapak/ibu apa fungsi evaluasi pembelajaran?

2. Berapa kali bapak/ibu melakukan evaluasi pembelajaran dalam satu semester?

3. Apakah bapak/ibu membuat sendiri soal evaluasi untuk mata pelajaran matematika?

Jika iya, langkah-langkah apa yang bapak/ibu lakukan untuk membuat soal?

Jika tidak, sumber yang digunakan dari mana? Siapa yang membuat soal-soal tersebut? Apakah ada tim guru yang membuat soal tersebut?

4. Bentuk soal apa saja yang pernah bapak/ibu buat?

5. Apakah bapak/ibu dalam membuat soal tes hasil belajar sudah menerapkan ranah kognitif taksonomi bloom dari level C1-C6?

Jika iya, sudah taraf mana dan apakah bisa ditingkatkan lagi?

6. Apakah bapak/ibu membutuhkan soal-soal yang sesuai dengan tingkat taksonomi bloom?

(74)

8. Dalam pembuatan soal evaluasi khususnya pilihan ganda apakah bapak/ibu memperhatikan karakteristik butir soal (tingkat kesukaran, daya pembeda dan analisis pengecoh)?

9. Bagaimana tingkat kesukaran soal yang telah dibuat?

10. Tingkat kesukaran soal berdasarkan apa?

11. Apakah pengecoh dalam soal yang bapak/ibu buat berfungsi dengan baik?

12. Bagaimana cara bapak/ibu membuat pengecoh dalam soal pilihan ganda?

13. Dapatkah bapak/ibu memberi satu contoh soal pilihan ganda dan pengecohnya?

14. Apakah soal yang guru buat sudah diketahui validitas dan reliabilitasnya?

15. Bagaimana cara menguji validitas dan reliabilitasnya sebelum diujikan kepada siswa?

16. Apakah soal-soal yang sudah bapak/ibu buat ada tindak lanjutnya?

17. Apakah bapak/ibu tahu soal seperti apa yang dapat dikatakan baik?

18 Apakah soal yang dibuat sudah relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari?

19. Apakah bapak/ibu memerlukan prototype (kumpulan soal yang sudah baik dan dibukukan) bentuk tes pilihan ganda yang sudah dikatakan baik?

20. Menurut bapak/ibu materi apa yang sulit?

2. Kuesioner

(75)

Tabel 3.2 kisi-kisi kuesioner validasi praktisi

No Indikator Keterangan No.

Item

1. Kesesuaian soal dengan SK dan KD

Kesesuaian setiap butir soal dengan SK dan KD

1

Kesesuaian setiap butir soal dengan indikator

2

Kesesuaian setiap butir soal dengan materi

3

2. Bentuk soal

Instruksi soal jelas dan mudah dipahami

4

Soal disajikan secara sistematis , runtut dan alur logika berpikir sudah sesuai dengan urutan sub materi yang disampaikan

8

Tingkat kesukaran soal sesuai dengan perkembangan siswa

9

Setiap butir soal terdapat satu jawaban yang benar atau yang paling benar

Setiap opsi pada pilihan jawaban panjang dan pendeknya jawaban

Soal yang dibuat relevan dengan kehidupan sehari-hari.

16

3. Penggunaan bahasa

Kalimat pokok dalam butir soal menghindari penggunaan bentuk negatif

5

Penyusunan kalimat soal sudah menggunakan susunan kalimat yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar

6

Kalimat soal menghindari pengulangan kata

7

(76)

3. Tes

Instrumen tes digunakan dalam uji lapangan terbatas berupa tes hasil belajar yang disusun berdasarkan materi perkalian, pembagian dan operasi hitung campuran pada siswa kelas IV SD dan mencakup indikator. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 60 butir soal. Soal tersebut dibagi menjadi 2 set soal yaitu set A dan set B yang masing-masing berjumlah 30 butir soal. Berikut adalah indikator soal dari tes hasil

2 Menyebutkan aturan operasi hitung campuran

3 dan 4

3 Mengkategorikan operasi perkalian dan pembagian

5, 6, 7 dan 8

4 Melakukan operasi perkalian suatu bilangan

9, 10, 11 dan 12

5 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi penjumlahan dan pengurangan.

13, 14 dan 15

6 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi

8 Merumuskan operasi hitung campur dalam pemecahan soal

cerita

24 dan 25

9 Memprediksi hasil operasi pembagian bersisa

26 dan 27

10 Membuktikan aturan operasi hitung campur

28

11 Menyimpulkan soal cerita yang berkaitan dengan operasi

(77)

hitung campur

F. Teknik Analisis Data

1. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data hasil dari wawancara kepada guru kelas IV SD serta komentar dari validator. Analisis data kualitatif yang dilakukan peneliti pada instrumen wawancara adalah membuat kesimpulan dari data yang diperoleh peneliti pada saat wawancara dilakukan.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner penilaian kepada 4 validator yaitu 1 ahli matematika dan 3 praktisi matematika serta analisis butir soal. Analisis butir soal meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh. Peneliti menggunakan bantuan dari aplikasi TAP (Test Analiysis Program) (version 14.7.4) untuk menghitung data analisis butir soal. Peneliti memilih aplikasi TAP untuk menghitung data analisis karena aplikasi ini lebih lengkap, mudah dalam membaca data dan mudah dalam mengoperasikannya. Analisis data kuantitatif dijabarkan sebagai berikut:

a. Kuesioner

Gambar

Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran
Tabel 4.1 Daftar Penilaian Validator
Tabel 4.2 Saran Validator
Tabel 4.3 terdiri dari empat kolom nomor soal, kolom
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan gambaran diri remaja SMP Kartika 1-7 Padang dengan kekuatan korelasi yang lemah.. Terdapat hubungan yang bermakna antara

Dengan melihat kondisi Orang Rimba saat ini dalam menjalani kehidupan sosial budaya, program BTH merupakan program yang diberikan LSM KKI-WARSI untuk memberikan

Untuk menanalisis pengaruh keluhan kesehatan yang mengganggu terhadap pengeluaran kesehatan rumah tangga miskin di koto

[r]

[r]

pembentukan akhlak kepada diri sendiri, dengan cara membina dan memberikan pengertian tentang menghargai diri sendiri menyanyangi diri sendiri dan harus mampu mengintrospeksi

rasra.abt 3ebaeai

Judul : TUNNELING SEBAGAI INSENTIF DARI MANAJEMEN LABA MELALUI TRANSAKSI PIHAK BERELASI DI SEKITAR PENAWARAN SAHAM PERDANA.. Pembimbing : MI Mitha Dwi Restuti, SE., MSi